Begini Niat Mandi Wajib Sebelum Sholat Idul Adha

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sebelum melaksanakan ibadah Sholat Idul Adha dianjurkan untuk mandi besar atau mandi wajib. Seperti diketahui, mandi wajib dilakukan umat Islam untuk menghilangkan hadas besar sebelum melakukan ibadah. Niat Mandi Wajib نويت الغسلة لعيد الأضحى سناتن لله تعالى. Nawaitul ghusla li’idil adha sunnatan lillahi ta’ala. Artinya : “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha sebagai sunah karena Allah ta’ala.” Tata Cara Mandi Besar Sebelum shalat Idul Adha Berikut tahapan melakukan mandi besar dari awal sampai akhir. Mandi besar sebelum melaksanakan shalat Idul Adha ini sebaiknya dilakukan pada pertengahan malam hingga setelah subuh. Seperti hadis Nabi Muhammad SAW : يُسَنُّ الْغُسْلُ لِلْعِيدَيْنِ، وَيَجُوزُ بَعْدَ الْفَجْرِ قَطْعًا، وَكَذَا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل Yusanul ghuslu lil’idayni, wayajuzu ba’dal fajri qat’an, wakadzaa qablahu, wayakhtasu biannisfutsaani minal layl. Artinya: Disunahkan mandi untuk shalat Id, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, atau pertengahan malam. (pang)

Read More

Sejarah Sutowijoyo Dibelokkan Penjajah dan Akan Segera Diungkap Fakta Kebenarannya

Sukoharjo – 1miliarsantri.net : Pada saat itu ada seorang wali yang bernama Ki Ageng Sutowijoyo yang juga merupakan murid Sunan Kalijaga. Bermula dari pertemuan dengan Sunan Kalijaga saat dirinya melarikan diri dari kerajaan berakhir dengan ditugaskannya untuk menyebarkan agama Islam di bukit Maja Asto yang kini menjadi tempat pemakamannya. Ia membangun masjid yang juga ada di daerah tersebut dan menjadi peninggalan bersejarah. Sebuah peninggalan yang menjadi bukti dari adanya jejak penyebaran agama Islam di sana. Ada sebuah prasasti di gapura masjid yang diperkirakan sesuai dengan tahun pembangunannya yaitu pada tahun 1587-1653 Masehi. Bahkan, pembangunan masjid ini dijadikan sebagai tempat untuk melakukan dakwah memberikan pengetahuan tentang Islam kepada penduduk desa. Meskipun berlangsung secara perlahan, selain hanya ada sedikit penduduk yang memeluk agama Islam juga karena keterbatasan pengetahuan mereka tentang Islam sebelumnya. Dakwah yang dilakukannya adalah dengan selalu mengingatkan untuk menjadi orang yang menegakkan keadilan dengan amar ma’ruf nahi munkar. Makam Ki Ageng Sutawijaya merupakan peninggalan sejarah yang jadi jejak adanya penyebaran Islam di Desa Majasto. Berada di sebuah bukit batu yang makamnya hanya memiliki kedalaman yang dangkal, tidak membuat makam menimbulkan bau tidak sedap. Berdasar catatan naskah, Peguron Agung – Bumi Arum Majasta, yang berada di wilayah Desa Majasta, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata memberikan sumbangsih yang sangat luar biasa untuk perjuangan, bukan hanya Pangeran Dipanegara tatkala melawan penjajah, yang kemudian perjuangan tersebut kita kenal dengan sejarah “Perang Jawa.” (1825-1830) tapi juga konon sekaligus dijadikan nya Padepokan bagi mereka yang ingin mempelajari ilmu Persaudaraan dan Kecintaan Pada Sang Khalik. Nilai kecintaan tersebut terlihat dari loyalitas masyarakat pada saat itu, bukan hanya harta yang akan diserahkan! Bahkan Peguron Agung, Mesigit Bumi Arum, Ulama dan Santri, masyarakat setempat yang tidak seluruhnya beragama Islam, rela mempersembahkan nyawanya untuk mewujudkan cita-cita bersama sebagai masyarakat pribumi yang merdeka. Salah satu tokoh masyarakat Majasto yang menolak disebutkan namanya, mengungkap, Perihal “Perang Jawa” tentu bukanlah perang Agama, namun menyangkut kehormatan dan harga diri suatu bangsa yang hendak menegakkan kedaulatan. “Memang Wong Jawa sejak berabad-abad dicatat dalam sejarah, sangat anti pati penjajahan! Termasuk para Wong Majasta,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Selasa (27/06/2023) Terlebih lagi Ibunda Pangeran Dipanegara yakni Raden Ayu Mangkarawati berdarah pribumi Majasta, Putri dari seorang Ulama setempat yang tidak lain masih keturunan Ki Ageng Majasta (dalam naskah dicatat dengan nama Ki Ageng Para Ampelan) tentu merupakan hal yang lazim bila dukungan masyarakat pribumi Majasta terbilang bersih dari kepentingan politis. Artinya dukungan dahsyat tersebut sangatlah tulus atas azas sebagai sesama anak pribumi Majasta. “Sampai suatu hari paska penangkapan Pangeran Dipanegara, kemudian Peguron Agung Bumi Arum Majasta dan Masjidnya dibakar. Dihancurkan sehancur-hancurnya oleh Kolonial dibantu antek-anteknya. Sungguh tragis dan berdarah-darah!,” sambungnya. Tak hanya itu! Dibalik hitam kelamnya sejarah Peguron Agung Bumi Arum Majasta, dalam naskah juga diriwayatkan banyak para Begal bertobat dan minta di ajari Sholat dengan harapan diperbolehkan ikut perang melawan Penjajahan. Semboyannya: “Jika kami mati dalam peperangan, semoga dosa kami sudah terampuni dan meraih sahid.” Hingga saat ini, berbagai macam misteri sejarah masih menyelimuti adanya peranan penting Ki Ageng Sutowijoyo ini sebelum terbentuk nya Kerajaan Mataram Kuno. “Semua bukti sejarah yang sudah dibelokkan oleh Penjajah waktu itu, akan kami buka bulan Suro nanti, disertai adanya acara arak-arakan Pusaka Mbah Sutowijoyo dan beberapa peninggalan lain nya akan kami tampilkan kepada masyarakar dan kami berharap kebenaran sejarah ini bisa terungkap,” pungkasnya. (yus)

Read More

Menag : Ada 7 Jamaah Haji Indonesia Wafat Saat Wukuf

Makkah – 1miliarsantri.net : Tujuh jamaah haji Indonesia meninggal dunia saat puncak ibadah haji di Arafah. Mereka menghembuskan nafas terakhit saat menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). “Innalillahi wa innailahi rajiun, tujuh jamaah kita wafat hari ini di Arafah di KKHI,” ujar Amirul Hajj sekaligus Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi KKHI sesaat sebelum meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah dan Mina, Selasa (27/6/2023) malam waktu Arab Saudi. Dalam kunjungannya, Gus Yaqut, menyempatkan menyapa jemaah haji yang menjalani perawatan medis di KKHI. Gus Yaqut menjelaskan, cuaca saat wukuf Arafah memang cukup panas. Hal ini yang membuat banyak jamaah haji harus menjalani perawatan medis. “Ya tadi saya ke KKHI berdiskusi dengan Bu Dirjen (Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Aryanti Anaya) dan Kapuskes. Memang cukup crowded pasca-wukuf. Kalau kata Bu Dirjen banjir itu pasca-wukuf. Jadi kapasitas yang harusnya 30 di KKHI karena cuaca wukuf tadi cukup panas jadi dimanfaatkan 50 pasien,” terangnya. Menurut Gus Yaqut, setelah berdiskusi dengan Kapuskes Haji, Liliek ada beberapa catatan yang perlu di waspadai di Mina. “Di Arafah yang diam saja, seperti itu yang terjadi. Padat KKHI dan yang wafat tujuh orang. Kita khawatir kalau di Mina tidak disiapkan betul, kejadian sama akan terulang. Banyak jamaah yang dirawat,” katanya. Gus Yaqut menyebut, saat ini tengah disiapkan skenario-skenario bagaimana agar jamaah yang mayoritas lansia ini dapat beribadah dengan baik. “Saya sudah minta ke Pak Dirjen skemanya seperti apa. Kondisi fisiknya seperti apa. Bagi yang tidak mungkin maka tidak boleh dipaksakan. Jadi yang benar-benar mungkin saja yang bisa lempar jumrah, yang lain itu dibadalkan. Pilihan skenarionya dibadalkan,” ucapnya. Begitu juga jamaah yang boleh tawaf wada’, kata Gus Yaqut, adalah jamaah yang bisa melaksanakan lempar jumrah sendiri. Sedangkan yang lainnya dibadalkan. “Intinya kita tidak mau jamaah ini dipaksakan kondisi fisiknya. Agama itu kan mempermudah. Kalau memang harus dibadalkan, badalkan. Saya kira kita memiliki petugas yang cukup untuk membadalkan jamaah haji. Lempar jumrah kan satu orang bisa mewakili beberapa orang,” lanjutnya. Dia menegaskan, pelaksanaan badal ini tidak dipungut biaya alias gratis. Tidak ada pungutan apa pun terkait badal. Baik tawaf ifadah bahkan badal haji juga tidak ada pungutan apa pun. (dul)

Read More

Wali Santri Al Zaytun Laporkan Pendiri NII Crisis Centre

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sebanyak 113 wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun melaporkan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan ke Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (27/6/2023). Kuasa Hukum Wali Santri Ponpes Al Zaytun Sukanto menjelaskan bahwa Ken dilaporkan akibat ucapannya soal Ponpes Al Zaytun yang memperbolehkan zina asalkan membayar Rp 2 juta untuk penebusan dosa. “Yang jelas, di dalam konten YouTube nya, Ken Setiawan dan Herri Pras menyatakan dari pihak Al Zaytun itu memperbolehkan zinah dan dosanya itu bisa ditebus dengan Rp 2 juta,” ujar Sukanto kepada awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa. Sukanto menegaskan, pernyataan Ken merupakan hal yang menyesatkan. Ia juga tidak membenarkan bahwa sebuah perbuatan yang salah dapat dihapus dengan membayar uang tebusan. “Dengan tebusan Rp 2 juta itu, dosanya katanya hilang. Itu tidak benar, itu berita bohong,” jelasnya. Laporan wali santri tersebut diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/B/168/VI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 27 Juni 2023. Ken dan Herri dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 311 KUHP, Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 14 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Sementara itu, Ken Setiawan mengaku siap menghadapi laporan wali santri yang dilayangkan kepada dirinya. Dia juga mengaku tak mempersoalkan apabila dipolisikan. “Demokrasi sah-sah saja tidak apa. Jadi kami hormati. Kami saksi ada nanti, nanti kami tinggal lihat saja,” urai Ken. Sebab, ia memiliki sejumlah bukti atas apa yang disangkakan terhadapnya. Tidak hanya itu, Ken mengaku pernah mengantarkan 16 santri untuk dugem di sekitar Ponpes Al-Zaytun. “Itu fakta dan saya tidak sampaikan semua santri boleh berzina, yang punya duit kalau katanya dia bisa melakukan, bisa bayar denda, itu bisa dilakukan,” tegasnya. Meski begitu, sambung Ken, dirinya tidak pernah menuturkan bahwa semua santri boleh berzina. Menurut dia, hanya orang yang memiliki dana saat melakukan kesalahan di Ponpes Al Zaytun tak akan dikenakan sanksi. “Jadi, saya tidak sampaikan semua santri boleh berzina. Jadi, yang punya dana, nantikan di sana ketika melakukan kesalahan, memang teorinya tidak boleh pacaran, tidak boleh berzina, tidak boleh merokok, tapi kalau punya duit di sana bisa dilakukan,” ujar dia. Sebelumnya, Sabtu (24/6/2023), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan ada tiga tindakan dalam penanganan polemik kegiatan Pondok Pesantren Al Zaytun. Pertama, penanganan dugaan tindak pidana di Ponpes Al Zaytun diserahkan kepada pihak kepolisian. Kedua, pemberian sanksi administrasi kepada Ponpes Al Zaytun dilakukan secara berjenjang sampai tingkat perguruan tinggi. Ketiga, menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya penanganan terhadap polemik Al Zaytun. Dalam hal itu, Kemenko Polhukam akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pondok Pesantren Al Zaytun belakangan menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat karena kegiatannya dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Selain itu, Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes juga diduga melakukan tindak pidana. (wink)

Read More

Masjid Babussalam (Kuzazo) Ende, Hari Ini Selenggarakan Sholat Iedul Adha 1444 H

Ende – 1miliarsantri.net : Sebagian umat Islam Kota Ende (Kota rahim Pancasila) menunaikan Sholat Iedul Adha 1444 H, yang dilaksanakan di Masjid Babussalam (Kuzazo), Rabu 28/6/2023. Ratusan jama’ah terpantau memenuhi bangunan utama Masjid Babussalam yang berlantai dua, adapula yang memadati halaman masjid, hingga meluber ke badan jalan di simpang Jalan Mahoni dan Jalan Masjid Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara.   Masjid Babussalam selenggarakan Sholat Iedul Adha berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H, Senin 6/2/2023 lalu.   Sholat Iedul Adha diimami oleh H. Pua Ahmad. Sedangkan kutbah Iedul Adha disampaikan oleh H. Muhammad Ilham, ST, yang memaparkan tentang keihlasan dan kesabaran Nabiyullah Ibrahim dalam memenuhi janjinya kepada Allah, serta keihlasan, kesabaran dan ketaatan Nabi Ismail kepada orang tuanya untuk memenuhi janji berkurban kepada Allah.   Ketaatan, keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diabadikan dalam Al-Quran Surah 37 / As-Saffat ayat 102 : Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Manifestasi dari janji Nabi Ibrahim adalah hari tarwiyah dan wujud pelaksanaan janji adalah wukuf di padang Arafah pada 10 Dzulhijjah.   Pada kesempatan pelaksanaan Sholat Iedul Adha DKM Masjid Babussalam Kuzazo juga mengumumkan jumlah hewan qurban yang diperoleh dari jama’ah masjid dan sumbangan PT Telkomsel sebanyak 4 ekor, dengan rincian 3 ekor sapi dan 1 ekor kambing. ** (TAH/Redaksi)

Read More

Masjid Raya Sheikh Zayed Terima Sapi Pemberian Presiden Jokowi

Solo – 1miliarsantri.net : Masjid Raya Sheikh Zayed (MRSZ) Solo, tahun 2023 ini resmi menerima sapi qurban milik Presiden Joko Widodo. Sapi tersebut berjenis Limosin dengan berat 1.042 Kg. Sutrisno (44) pemilik sapi tersebut mengungkapkan bahwa hewan kurban yang dipesan Presiden Jokowi tersebut telah berusia 4 tahun. “Ini usianya sudah 4 tahun, ini sapi peliharaan,” katanya ketika ditemui di Masjid Raya Sheikh Zayed, Selasa (27/6/2023). Pihaknya mengaku sudah tiga kali menjual sapi untuk hewan qurban Jokowi. Namun, ia mengatakan bahwa mekanisme tetap melalui penyaringan dari Setpres. “Ya ini kan dari Setpres menghubungi dinas di provinsi, trus dari provinsi menyeleksi antar kabupaten ternak yang besar, bagus dan sehat, itu nanti yang dipilih dengan harga yang sesuai,” katanya. Pihaknya juga mengungkapkan bahwa sebanyak 5 ekor sapinya yang dipesan Jokowi untuk kurban di Kota Solo. “Tahun ini 5 ekor, untuk wilayah Solo semuanya,” katanya. Berikut daftar sapi qurban milik Sutrisno yang dipesan oleh Jokowi untuk qurban. Jenis sapi: limosin, berat: 1.042 kg, tujuan: Masjid Raya Sheikh Zayed Jenis: simental, berat: 1.008 kg, tujuan: masjid Agung Solo Jenis : Brangus, berat: 1.017 kg, tujuan: Masjid Al-Wustho Mangkunegaran Jenis: limosin, berat: 650 kg, tujuan: Ponpes Al Qurani Laweyan Solo (Gus Karim) Jenis: Peranakan Ongole, Berat: 639 kg, tujuan: Mbah Lepo (Mojosongo)

Read More

Beberapa Tokoh Yang Diduga Melindungi Al Zaytun

Jakarta – 1miliarsantri.net : Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan ada tindak pidana di pondok pesantren Al-Zaytun. Hal itu berdasarkan laporan hasil pemeriksaan tim investigasi bentukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil terhadap pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang. Namun, Mahfud tak merinci tindak pidana apa yang dimaksud. “Pertama terjadinya tindak pidana, ada beberapa hal tindak pidana laporan masuk ke Menko Polhukam,” terang Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (27/6/2023). Mahfud menegaskan, hasil laporan tersebut bakal diserahkan ke polisi untuk ditangani yang sesuai tupoksinya. “Polri akan mengambil tindakan karena dari semua pintu yang masuk laporan, pelanggaran pidananya dugaannya sudah sangat jelas dan unsur-unsurnya sudah diidentifikasi. Tinggal diklarifikasi nanti di dalam pemanggilan atau pemeriksaan,” kata Mahfud. Selain dugaan kuat tindak pidana, disebutkan juga akan memberikan sanksi berupa administratif baik kepada Pondok Pesantren Al Zaytun maupun kepada pihak Yayasan Pendidikan Islam (YPI). YPI sendiri merupakan lembaga pendidikan yang menaungi ponpes tersebut mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai dengan perguruan tinggi. Meskipun nantinya akan dikenakan sanksi administratif, Mahfud menyebut hak-hak daripada santri akan diupayakan untuk tetap terpenuhi. Kemudian muncul dugaan ada ‘orang besar’ yang membekingi ponpes yang dikenal kontroversi tersebut. Presiden Joko Widodo membantah kabar Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun dibekingi oleh orang dari lingkaran di Istana. “Saya dong istana? Ndak lah. Ndak, ndak, ndak,” tegas Jokowi ditemui wartawan di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (26/06/2023). Jokowi kembali membantah dengan tegas ada keterlibatan anak buahnya, Moeldoko yang membekingi Ponpes Al-Zaytun. “Ndak, ndak, ndak,” tegasnya. Pemerintah masih belum memutuskan sikap terhadap Ponpes Al-Zaytun yang dianggap menyimpang. Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah diminta Jokowi untuk mendalaminya. “Pak menko polhukam, pak menteri agama, sudah saya perintahkan untuk mendalami, untuk mendalami. Nanti kalau hasilnya sudah ada, saya sampaikan,” ujar Jokowi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah rumor yang menyebut dirinya menjadi beking pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu. Moeldoko mengatakan dirinya bukan preman yang memiliki kemampuan untuk membekingi seseorang atau lembaga tertentu. “Emang preman kok jadi beking. Itu yang ngomong (membekingi) itu suruh sekolah dulu itu, biar pintar dikit,” jelas Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023). Kendati begitu, dia mengakui dekat dengan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Hanya saja, Moeldoko mengatakan kedekatannya dengan Panji Gumilang sebatas komunikasi politik dan publik. “Emang kenapa (dekat)? Enggak boleh apa dekat?” ucapnya. “Ya biasa saja (dekatnya dengan Panji). Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya,” kata Moeldoko. Dia meminta masyarakat tak mengartikan macam-macam soal kedekatannya dengan Ponpes Al Zaytun. Moeldoko menilai kedekatannya dengan Ponpes Al Zaytun justru sebagai hal yang positif. “Jadi jangan terus diartikan macam-macam. Dan semakin saya bisa dekat dengan, Pak Panji Gumilang kan saya bisa makin melihat apa yang dia akan lakukan,” ujarnya. Moeldoko sendiri pernah diundang dua kali untuk berceramah soal kebangsaan di Ponpes Al Zaytun. Dia melihat norma-norma kebangsaan di Ponpes Al Zaytun berjalan dengan normal. (wink)

Read More

Pihak Keluarga Panji Gumilang Menampik Tuduhan Masyarakat

Indramayu – 1miliarsantri.net : Sosok Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, selama ini ternyata tidak hanya dikenal di wilayah Indramayu, Jawa Barat saja. Pria yang lagi hangat dibicarakan banyak orang ini ternyata sudah cukup familiar di Gresik, Jawa Timur. Bagaimana tidak, asal usul pemimpin Ponpes Al Zaytun ini ternyata dari Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur. Panji Gumilang merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Dulu, dia tinggal di rumah berukuran 10×50 meter. Rumah itu terlihat sederhana. Masih didominasi kayu tua persis seperti bangunan saat awal berdiri. Pada dindingnya masih tertempel banyak foto Panji Gumilang bersama para tokoh. Foto-foto itu terpajang di ruang tamu. Terlihat, salah satu foto menunjukkan Panji Gumilang bersama dengan mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao. Nama Panji Gumilang sendiri bukan nama sejak lahir. Nama tersebut disematkan setelah Panji mempersunting perempuan idamannya asal Banten, Jawa Barat. “Nama aslinya Abdus Salam. Nama Panji Gumilang dari Kiai Banten setelah nikah dengan orang Banten. Sama seperti adiknya saudara ketiga Yusuf Datok Agung Sidayu. Nama Datok Agung Sidayu juga berasal dari Thailand,” ujar Munawwir (66), warga Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun kepada 1miliarsantri.net, Minggu (25/06/2023). Dia menjelaskan, Panji Gumilang sejak kecil bersekolah di desa setempat. Ia pun diketahui bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) Dukun yang sekarang menjadi SDN Kalirejo. Panji kemudian melanjutkan pendidikan agama di Pondok Maskumambang dan Ihyaul Ulum. “Kalau pagi sekolah formal di Maskumambang, siangnya diniyah di Ihyaul Ulum,” ucapnya. Tak berhenti disitu, Panji Gumilang melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Pondok Gontor. Di desa asalnya, Panji sering menjadi Imam Masjid saat pulang dari pondok. Bahkan menjadi khotib saat jumatan. Serta mengajar ngaji Alquran di dusun ini. “Saya termasuk muridnya. Sistem mengajarnya sangat menyenangkan. Tidak pernah menampakkan organisasi. Menerangkan agama tidak pernah menampakkan kelompok. Netral orangnya,” beber Munawwir. Panji melanjutkan jenjang pendidikan kuliah di Jakarta. Menurutnya, berdasarkan penuturan Panji saat pulang ke rumah kelahirannya, dia tidak pernah izin orang tua untuk pergi ke Jakarta. Namun setelah berada di sana, Panji menjadi seorang pendidik yang sukses hingga membangun pondok Al-Zaytun. “Panji punya empat saudara, Panji anak kedua. Pertama Muhlisa, ketiga Yusuf Datok Agung Sidayu, ada di Jakarta menjadi kontraktor. Keempat, Abdul Wahib Rosyidi mantan Kades dua periode,” imbuhnya. Munawwir menuturkan, Panji Gumilang saat itu memutuskan untuk mendirikan ponpes Al-Zaytun di Indramayu pada tahun 1992. Sebab di sekitar Desa Sembung Anyar sudah banyak pondok pesantren, bahkan ponpes besar. “Sekitar tahun 1992 mendirikan pondok di Indramayu. Setahu saya Panji punya kepedulian di dunia pendidikan. Tidak pernah ajak yang aneh dan tidak pernah mempromosikan gerakannya. Warga pun tidak ada rasa curiga,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua RT 2 RW 1 Dusun Siraman, Mahsun (60) menyebut, ayah Panji Gumilang bernama H Imam Rosyidi. Ia dulunya merupakan seorang kepala desa (Kades) yang tidak ada bandingannya. “Ketuanya kades ya itu. Besar tinggi gagah, elegan. Termasuk awal mula listrik, dan pengairan (terjadi) pada masa ayah Panji,” ujarnya. Kemudian kakeknya, H Abdur Rahman juga orang kaya se-Kecamatan Dukun. Memiliki tanah yang sangat luas. Hingga salah satu tanahnya dibangun masjid dan diberi nama Baitur Rahman. “Kalau pulang ke Dukun, tidak pernah ajak istrinya. Namun bersama rombongan jemaah dan pengawalnya. Anaknya pernah nyaleg DPR RI partai PPP Dapil Lamongan – Gresik. Cuma tidak dapat suara tidak kenal. Kurang terkenal,” paparnya. Sementara itu, adik Panji Gumilang, Abdul Wahib menyatakan pemberitaan ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun disebutnya adalah fitnah. Orang-orang bisa melihat pribadi Panji Gumilang, tidak seperti yang ramai dibicarakan selama ini. “Banyak fitnah. Banyak video yang dipotong-potong diberitakan tidak benar, disampaikan tidak benar. Dia sejak kecil seorang pendidik. Pejuang di dunia pendidikan,” kata dia. Bahkan setiap Idul fitri atau punya hajatan keluarga, Panji Gumilang menyempatkan diri untuk pulang. Panji Gumilang selalu pulang meski hanya sebentar satu sampai dua hari saja. Ketika Idul adha pun disebutnya selalu menyumbang sapi. Tahun ini, diakuinya, sudah ada dua sapi yang dikirim beserta beras dan minyak goreng untuk dibagikan ke masyarakat sekitar. Meliputi Dusun Siraman, Gopaan, dan Karanganyar. “Idul adha nanti dibagikan kepada masyarakat sekitar, termasuk dengan daging kurban,” ujarnya. Abdul Wahib menjelaskan, di lingkungan tempat tinggalnya kental dengan lingkungan pondok pesantren. Bahkan setelah mengenyam pendidikan di sekolah rakyat, Panji Gumilang pernah masuk pondok pesantren Maskumambang, lalu ke pondok pesantren Gontor. Kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang menjadi UIN Syarif Hidayatullah. (ded)

Read More

RUU Batasan Pelaksanaan Sholat Akan Diberlakukan di Italia

Roma – 1miliarsantri.net : Koalisi sayap kanan yang kini berkuasa di Italia telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk membatasi kegiatan shalat hanya boleh dilaksanakan di masjid. Jika RUU disahkan, ratusan ruang shalat yang tak dikategorikan sebagai masjid terancam ditutup. Saat ini terdapat 2,5 juta Muslim di Italia. Negara tersebut memiliki populasi 59,11 juta orang. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyampaikan, RUU tersebut akan menargetkan ruang shalat yang tidak berada di masjid. Pelaksanaan shalat berjamaah di organisasi-organisasi budaya Muslim juga bisa dilarang jika belum memperoleh persetujuan resmi. “Selama dekade terakhir kita telah melihat perkembangan yang meluas dari asosiasi promosi sosial, yang secara de facto memiliki fungsi lazim atau eksklusif yang mengelola tempat ibadah bagi komunitas Islam di gedung yang tidak memenuhi persyaratan urbanistik, struktural dan keamanan yang diperlukan untuk penggunaan seperti itu,” demikian bunyi pembukaan RUU tersebut, dikutip Anadolu Agency. Saat ini RUU itu sedang diperdebatkan di komite lingkungan Kamar Deputi, yakni majelis rendah parlemen Italia. Fabrizio Rossi, anggota parlemen dari partai sayap kanan Brothers of Italy (Persaudaraan Italia), mengatakan akan memaksa pusat-pusat kebudayaan memperoleh izin jika ingin menggunakan ruang mereka untuk shalat. Rossi adalah tokoh yang menyusun RUU tersebut. Dia berasal dari partai yang sama dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni. Rossi mengklaim, RUU tersebut akan menghormati kebebasan beragama setiap orang yang dilindungi oleh Konstitusi Italia. Anggota parlemen oposisi telah mengecam pengajuan RUU terkait. “Di Italia, ada banyak paroki dan oratori di gedung-gedung yang tidak mematuhi aturan urbanistik dan, memang demikian, tidak ditutup,” ujar Angelo Bonelli, anggota the Greens and Left Alliance. Bonelli telah menulis surat kepada ketua parlemen Italia agar memblokir RUU tersebut. RUU itu adalah diskriminasi yang tidak dapat diterima. Sementara itu, Presiden Union of Islamic Communities and Organizations in Italy (UCOII) Yassine Lafram mengatakan, RUU yang diajukan oleh koalisi sayap kanan yang kini berkuasa tidak masuk akal. “RUU akan bertentangan dengan kebebasan menjalankan agama, ketika negara seharusnya menciptakan kondisi yang memungkinkan orang untuk menggunakan hak mereka untuk menjalankan agama apa pun,” ucapnya. Dalam laporan yang dirilis pada 2017, UCOII mengungkapkan, terdapat 1.217 ruang salat untuk Muslim di Italia saat itu. Hanya enam di antaranya yang resmi menjadi masjid dan dapat dikenali karena fitur arsitektural yang khas seperti menara. Sementara kira-kira 50 lainnya diizinkan untuk digunakan untuk beribadah.(gel)

Read More

Ponpes Al Mumtaz Gunung Kidul Menjadi Pilihan Pesantren Enterpreneur

Gunung Kidul – 1miliarsantri.net : Sebuah perjalanan panjang telah dilalui KH. Mohammad Khaeron Marzuki dalam mengembangkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mumtaz yang didirikannya mulai tahun 2012 lalu hingga sekarang ini selalu melakukan inovasi dan pengembangan kurikulum yang bisa dikata berbeda dari Ponpes lain nya. “Sebelum menempati lahan di Patuk Gunung Kidul ini, kami berada didaerah Bangun tapan Bantul. Seiring dengan semakin banyak nya warga yang ingin menitipkan putra putri nya, maka dicari lahan yang layak dan bisa menampung semua santri,” ujar Kiai Khaeron kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (24/06/2023). Ponpes Al Mumtaz Gunung Kidul memberikan penerapan Pesantren Enterpreneur, dimana setiap santri diajari kemampuan berwirausaha. Sehingga diharapkan setelah lulus dari Pesantren, para santri sudah memiliki keterampilan mandiri untuk bekal kehidupan nya kelak. “Ada beberapa program enterpreneur yang diberikan kepada santri, diantara nya menjahit, berkebun, membuat olahan kue, pengolahan home industri, program IT dan sebagainya, yang kesemua program ini kami sajikan ke masyarakat setiap Minggu Pahing,” sambung Kiai Khaeron. Mengenai kurikulum pesantren tetap sebagaimana biasanya, para santri diminta untuk setor hafalan dan diadakan Khotmil Qur’an setiap Sabtu Legi atau menjelang Minggu Pahing. “Bahasa sehari-hari yang dipergunakan di Al Mumtaz tetap memakai Bahasa Jawa dan tidak diharuskan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Tapi ada beberapa mata pelajaran yang memang mengharuskan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris,” ujarnya. Ponpes Al Mumtaz telah mencetak ratusan santri mandiri dan siap menghadapi tantangan masa depan karena memang sesuai moto Pesantren yang menyiapkan Generasi Muda Islam Kaya dan Mandiri. Berbagai macam penghargaan juga pernah diraih Ponpes Al Mumtaz, hingga bisa dikata Pesantren yang berdiri di lahan luas 1,5 hektar ini menjadi salah satu Pesantren Unggulan dan Pesantren Favourite di wilayah Yogyakarta dan juga hampir seluruh wilayah Indonesia. “Orang tua memang lebih tenang menitipkan putra putri nya di Pesantren Al Mumtaz, ada santri yang mondok sejak bangku SMP hingga jenjang perkuliahan, dan di tempat kami memang menyediakan jenjang pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi,” pungkas Kiai Khaeron yang kelahiran kota Blitar ini. (fq)

Read More