Menelusuri Sejarah Perang Badar Yang Mengubah Arah Peradaban Islam

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Siapa sangka, di padang pasir yang tandus, sebuah pertempuran tak seimbang justru melahirkan kemenangan besar yang mengguncang kedudukan kaum musyrik Quraisy. Dengan hanya 313 pasukan, umat Islam mampu mengalahkan lebih dari seribu tentara Quraisy. Kejadian luar biasa ini telah tercatat dalam tinta sejarah Islam sebagai perang besar pertama yang menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil. Dan sejarah Perang Badar ini, bukan hanya sekadar narasi tentang bentrokan dua pasukan, tetapi lebih dari itu, ia adalah kisah penuh keajaiban, strategi, dan iman yang tak tergoyahkan. Peristiwa ini menjadi titik balik penting dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW dan umat Islam.  Umat Islam dan generasi selanjutnya sangat wajib untuk mengetahui dan meneladani peristiwa ini. Itulah mengapa, kami Kembali membahas peristiwa ini, agar kita bisa terus ingat, dan menceritakan kepada anak cucu kita. Dan mari, kita langsung bahas kisah lengkap sejarah Perang Badar yang menggetarkan, di bawah ini. Awal Mula Meletusnya Perang Untuk memahami sejarah Perang Badar, kita harus kembali menelusuri situasi sosial dan politik yang memicu konflik ini. Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, ketegangan antara mereka dengan kaum Quraisy di Makkah tidak mereda. Bahkan, kaum Quraisy semakin agresif dalam menindas dan memusuhi umat Islam. Mereka tidak hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga menghalangi penyebaran dakwah dan menutup akses ekonomi bagi kaum muslimin. Pada saat itu, kafilah dagang Quraisy sedang dalam perjalanan pulang dari Syam menuju Makkah. Kafilah tersebut membawa harta kekayaan besar milik penduduk Makkah. Rasulullah SAW melihat hal ini sebagai peluang strategis untuk melemahkan kekuatan ekonomi musuh dan sekaligus menguatkan posisi umat Islam. Maka beliau bersabda, “Ini adalah kafilah Quraisy yang membawa harta benda mereka. Hadanglah kafilah itu, semoga Allah SWT memberikan rampasan itu kepada kalian.” Ketimpangan Kekuatan Pasukan Salah satu sisi paling menegangkan dari sejarah Perang Badar adalah ketimpangan jumlah dan perlengkapan pasukan. Kaum muslimin hanya berjumlah 313 orang, sementara pasukan Quraisy mencapai lebih dari 1.000 orang, lengkap dengan persenjataan dan kuda-kuda perang. Secara logika manusia, kekuatan yang tidak sebanding ini bisa dipastikan menjadi kekalahan telak bagi umat Islam. Namun yang membedakan sejarah Perang Badar dari pertempuran biasa adalah keyakinan para sahabat terhadap pertolongan Allah SWT. Mereka bukan hanya berangkat dengan semangat juang, tapi juga dengan iman yang dalam. Rasulullah SAW bahkan mengatur strategi brilian dengan lebih dahulu menguasai mata air di kawasan Badar. Ini memberi keuntungan taktis besar karena persediaan air sangat krusial dalam kondisi gurun yang gersang. Detik-detik Pertempuran yang Meliputi Taktik, Doa, dan Keajaiban Pertempuran besar dalam sejarah Perang Badar dimulai ketika Al-Aswad bin Abdul Asad Al-Makhzumi maju ke barisan depan dan berusaha merebut mata air. Ia dihadang oleh Hamzah bin Abdul Muthalib yang berhasil melumpuhkannya dengan tebasan pedang. Peristiwa ini menjadi pemicu pecahnya perang secara menyeluruh. Di tengah kekacauan, Rasulullah SAW terus berdoa kepada Allah SWT memohon kemenangan. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW sempat tertidur sejenak dan melihat Jibril datang membawa pertolongan. Tidak lama kemudian, para sahabat mulai merasakan kehadiran kekuatan yang tidak mereka kenal. Tangan-tangan musuh tertebas, kepala-kepala mereka tumbang tanpa diketahui siapa yang melakukannya. Inilah momen penting dalam sejarah Perang Badar, bantuan para malaikat yang memperkuat barisan kaum muslimin. Hasil Akhir Pertempuran untuk Kemenangan Gemilang Umat Islam Sejarah mencatat bahwa pertempuran hanya berlangsung sekitar dua jam, namun dampaknya luar biasa. Tiga pemimpin pasukan Quraisy tewas, pasukan mereka mundur dengan kekalahan telak. Umat Islam tidak hanya menang secara fisik, tetapi juga secara moral dan spiritual. Peristiwa ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai Yaum al-Furqan, hari pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Kemenangan dalam sejarah Perang Badar bukan hanya kemenangan di medan tempur, melainkan juga kemenangan strategi, iman, dan keberanian. Sejak saat itu, Islam mulai diakui sebagai kekuatan baru yang tak bisa dipandang remeh. Dampak dari peristiwa ini sangat besar, baik secara politik maupun sosial, dan menjadi dasar kuat bagi dakwah Islam di tahun-tahun berikutnya. Hikmah Besar dari Sejarah Perang Badar Mengulas sejarah Perang Badar mengajarkan kita tentang pentingnya keyakinan, kesabaran, dan strategi dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Meski kondisi tidak seimbang, dengan izin Allah SWT dan perjuangan yang tulus, kemenangan tetap bisa diraih. Perang Badar tidak hanya menjadi tonggak sejarah kemenangan umat Islam, tapi juga pelajaran abadi bahwa kebenaran, meski tampak lemah di awal, pasti akan menang pada akhirnya. Oleh karena itu, sejarah Perang Badar akan selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan umat Islam yang patut dipelajari dan direnungkan. Semoga informasi ini bermanfaat, dan sampai jumpa di informasi menarik lainnya di 1miliarsantri.net.** Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Foto Istimewa

Read More

Konvoi Solidaritas Untuk Gaza Kembali Ke Tunisia, Dan Menyerukan Pembebasan Tahanan Di Libya Timur

Libya – 1miliarsantri.net: Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza memutuskan untuk kembali ke Tunisa, ditengah ketidakpastian izin dari Mesir. Mereka yang tergabung dalam Konvoi Solidaritas terpaksa kembali ke Tunisia, dan menyerukan kepada pihak Libya Timur untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang masih ditahan. Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengumumkan pada hari Senin 16 Juni 2025, bahwa mereka akan kembali ke Tunisia setelah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas Libya bahwa Mesir menolak memberikan izin yang diperlukan untuk melintasi perbatasan Salloum. Juru bicara konvoi tersebut menjelaskan bahwa ketidakmampuan untuk melanjutkan perjalanan melalui darat, bersama dengan ketidakpraktisan rute laut dari Libya, menyebabkan keputusan untuk kembali. Namun, mereka menekankan bahwa pemulangan hanya akan dimulai setelah semua peserta yang ditahan dibebaskan. Jadwal Keberangkatan Kembali Ke Tunisia Safa Agency melaporkan, konvoi tersebut telah mengonfirmasi bahwa keberangkatan akan diatur mulai Selasa pagi dan mendesak mereka yang ingin pergi untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan Koalisi. Mereka juga melaporkan bahwa beberapa tahanan telah dibebaskan, sementara itu negosiasi terus berlanjut untuk membebaskan tahanan lainnya. Dan konvoi tersebut juga menyatakan tidak akan lagi menerima peserta baru di Libya sampai semua tahanan dibebaskan dan langkah selanjutnya diklarifikasi. Sementara itu, empat organisasi besar Tunisia termasuk Asosiasi Pengacara Nasional dan Serikat Buruh Umum Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan kepada otoritas Libya timur untuk membebaskan semua tahanan dari Tunisia, Libya, Aljazair, dan Sudan. Pernyataan tersebut menyoroti bahwa konvoi tersebut mencerminkan aspirasi bersama masyarakat Afrika Utara untuk mendukung perjuangan Palestina. Koalisi juga menyerukan protes di luar kedutaan besar Libya di Tunis dan mendesak tindakan diplomatik segera untuk mengamankan pembebasan para tahanan dan mendukung misi konvoi tersebut, tulis Safa Agency.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber dan Foto : Safa Press Agency

Read More

Presiden Prabowo Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Akan Tetap dimulai Dengan Kekuatan Nasional

Jakarta – 1miliarsantri.net: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis, 12 Juni 2025, menegaskan komitmen pemerintah pusat terkait Proyek Strategis Nasional. Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Menurut Prabowo, Giant Sea Wall merupakan salah satu infrastruktur paling vital. Mengutip presiden.go.id, Prabowo mengatakan Giant Sea Wall sebagai salah satu infrastruktur paling vital yang harus segera diwujudkan demi melindungi kawasan pantai utara Pulau Jawa dari ancaman rob dan perubahan iklim ekstrem. 500 Kilometer Dari Banten Hingga Gresik Proyek Strategis Nasional Giant Sea Wall yang telah masuk dalam perencanaan sejak 1995 akan dibangun membentang dari Banten hingga Gresik di Jawa Timur sejauh 500 kilometer. Menurut Presiden, pembangunan ini akan memakan waktu 20 tahun, “Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun, 15 sampai 20 tahun. Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno: perjalanan 1000 km dimulai oleh satu langkah. Kita akan segera mulai itu,” tegas Presiden Prabowo. Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa Untuk mengawal pelaksana pembangunan Tanggul Laut Pantai Utara Jawa, yang membentang dari Banten hingga Gresik, dengan biaya yang sangat besar, pemerintah akan membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Presiden juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta, untuk pembangunan tahap awal yang dimulai di Teluk Jakarta, dengan biaya 8-10 miliar dollar. “Khusus Teluk Jakarta kemungkinan 8-10 miliar dolar. Kalau 8-10 miliar dolar, saya kira kita sendiri mampu. Saya sudah ketemu Gubernur DKI dan saya sudah kirim utusan. Saya bilang, DKI harus urunan, Pemerintah Pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar katakanlah 8 tahun berarti 1 miliar dolar, 1 tahun. Menteri Keuangan sudah kelihatan tegang melihat. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, Pemerintah Pusat setengah,” tutur Presiden. Kerja Sama Internasional Untuk pelaksanaan pembangunan Proyek Strategis Nasional, pemerintahan Prabowo membuka peluang dan menyatakan keterbukaan terhadap kerja sama internasional. Namun Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek akan tetap dimulai dengan kekuatan nasional. “Kita terbuka perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, dari Jepang, dari Korea, dari Eropa, dari Timur Tengah yang mau ikut silakan. Tapi kita tidak tunggu, kita akan gunakan kekuatan kita sendiri,” Tutup Presiden Prabowo Subianto.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa (dok. presidenri.go.id)

Read More

Info Sepak Bola: Piala Presiden 2025 Ajang Bergengsi Pramusim, 6 Tim Siap Berlaga, Ini Jadwal Lengkapnya

Jakarta – 1miliarsantri.net: PSSI segera menggelar ajang bergengsi pramusim, kejuaraan sepak bola Piala Presiden 2025, yang akan berlangsung di dua kota, dengan 6 tim yang terbagi dalam 2 grup. Enam tim yang akan berlaga berasal dari 3 negara, Indonesia, Thailand dan Inggris. Keenam tim dibagi dalam 2 grup, yang memainkan laganya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Mengutip website resmi Federasi Sepak Bola Indonesia pssi.org, berikut keenam tim yang akan berlaga : Indonesia diwakili oleh Persib Bandung, Dewa United, Arema FC, Liga Indonesia All Star, kemudian Port FC dari Thailand, dan Oxford United tim asal Inggris. Dua Grup Bertanding Di Bandung dan Jakarta Grup A : Liga Indonesia All Star, Arema FC, Oxford United. Grup B : Persib Bandung, Dewa United, Port FC. Bandung akan menggelar laga perdana mempertemukan Persib Bandung melawan Port FC pada 6 Juli 2025 pukul 15.30 WIB. Sementara itu di Jakarta Oxford United menghadapi Liga Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pukul 19.30 WIB. Selanjutnya, bertempat di Stadion Si Jalak Harupat, Dewa United menghadapi Port FC, pertandingan akan berlangsung pada 9 Juli 2025, jam 15.30. Dan dilanjutkan bentrokan antara antara Arema FC kontra Oxford United pukul 19.30 WIB. Pertandingan berikutnya pada 12/6/2025, Liga Indonesia All Star menantang Arema FC pukul 15.30 WIB, berikutnya Persib Bandung akan berduel dengan Dewa United pada pukul 19.30 WIB.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa pssi.org

Read More

20.000 Jamaah Haji Dapat Kompensasi Dari BPKH Karena Tidak Dapat Makan

Makkah – 1miliarsantri.net: Menteri Agama, Nazaruddin Umar beberapa waktu lalu melakukan pengecekan lapangan terkait insiden ribuan jamaah haji yang tidak mendapatkan makan akibat terlambatnya distribusi makanan paska fase Armuzna pada 14-15 Zulhijjah 1446H, menegaskan dan meminta BPKH untuk memberikan kompensasi kepada para jamaah. Merespon instruksi Menteri Agama, BPKH Limited telah menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan dalam memberikan layanan konsumsi pada 14 Zulhijah 1446 H, khususnya di sejumlah hotel jamaah di Kota Makkah. Dan sebagai tindaklanjutnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan dana kompensasi kepada jemaah yang tidak mendapatkan makanan tanggal 14-15 Zulhijjah 1446H. Dan Chief Operating Officer BPKH Limited, Iman Ni’matullah kembali menyampaikan permintaan maaf kepada jemaah atas keterlambatan penyediaan makanan. Ganti Rugi Uang Sebesar 15 SAR dan 10 SAR Mengutip laman kemenag.go.id, Iman Ni’matullah mengatakan jamaah mendapatkan ganti rugi 15 SAR (Saudi Arabia Riyal) untuk makan siang dan makan malam, serta 10 SAR untuk sarapan. Hal tersebut disampaikan oleh Iman saat menyerahkan dana kompensasi di Hotel 614, Makkah pada Kamis (12/6/2025), diapun menegaskan “Bagi jemaah yang tidak mendapatkan makanan selama tanggal 14-15 Zulhijjah akan kami berikan kompensasi,” Dia melanjutkan, mekanisme pemberian kompensasi tersebut akan dilakukan secara bertahap, Iman menerangkan, “Apabila jemaah tak ada waktu karena persiapan pulang ke Tanah Air, maka Insya Allah akan kirimkan melalui rekening masing-masing jemaah.” Tercatat sebanyak 20.000 jamaah akan menerima kompensasi atau ganti rugi untuk makan siang dan malam sebesar 15 SAR dan sarapan pagi sebesar 10 SAR. Total kompensasi sekitar 900 ribu – 1,5 juta SAR. “Kami telah siapkan dananya. Untuk jumlah pastinya masih kami hitung secara detail,” pungkas Iman Ni’matullah, Chief Operating Officer BPKH Limited.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa, dok. Kemenag.go.id

Read More

Revisi Jadwal Pemulangan Jamaah Haji Debarkasi Surabaya, Cek Info Resmi Kanwil Kemenag Jatim

Surabaya – 1miliarsantri.net: Kepulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025 disambut dengan rasa haru dan syukur di berbagai daerah tanah air. Setelah menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, para jamaah mulai kembali ke Indonesia secara bertahap sejak awal Dzulhijjah, membawa kenangan spiritual yang mendalam serta harapan menjadi pribadi yang lebih baik. Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi, Akhmad Fauzin mengatakan, jemaah telah melaksanakan puncak prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), serta bersiap untuk proses kepulangan. “Alhamdulillah, fase puncak haji telah selesai. Seluruh jemaah Indonesia telah kembali ke hotel masing-masing di Mekkah dengan selamat,” kata Fauzin, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (10/6/2025). Di waktu bersamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur secara resmi pada 10 Juni 2025 mengumumkan revisi jadwal pemulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya Tahun 1446 H/2025 M. Perubahan ini disampaikan melalui surat bernomor B-2916/Kw.13.05/HJ.05/06/2025 yang ditandatangani oleh Plh. Kepala Kanwil, Syaikhul Hadi. Revisi tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya perubahan jadwal penerbangan dan pembaruan komposisi jemaah berdasarkan laporan riil keberangkatan dari masing-masing kloter. “Kami mohon perhatian seluruh Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur untuk menyesuaikan dengan jadwal terbaru,” ujar Syaikhul Hadi. Revisi Jadwal Kloter ini mencakup data pemulangan 97 kloter dengan total 36.815 jemaah haji dari seluruh wilayah di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Jadwal terbaru ini telah disusun berdasarkan pembaruan yang diterima hingga 4 Juni 2025 dan akan terus diperbarui apabila terjadi perubahan lebih lanjut. Pemulangan jemaah dari Tanah Suci dimulai pada 11 Juni 2025 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 11 Juli 2025. Jemaah akan tiba kembali di Tanah Air melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, dengan rincian kedatangan yang dapat dilihat pada lampiran revisi jadwal. Jamaah haji yang berasal dari Kab. Tulungangung, Kota Surabaya, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Bondowoso, Kab. Jombang dan Kab. Mojokerto, merupakan 3 kloter awal yang mendarat di bandara juanda pada tanggal 12 Juni 2025 dengan nomor penerbangan SV 5246 – 376 jamaah, SV 5704- 380 jamaah dan SV 5106-379 jamaah dari Jeddah. Terdapat tujuh kloter jemaah haji Indonesia secara bertahap yang pulang ke tanah air pada 11 Juni 2025, termasuk embarkasi Surabaya di dalamnya. Berikut daftar lengkapnya: Kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01) Kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP 01) Kloter 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG 01) Kloter 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 02) Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB 01) Kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB 02) Kloter 01 Embarkasi Jakarta (JKS 01). Proses pemulangan jemaah haji pada gelombang pertama ini akan berlangsung hingga 25 Juni 2025. Kanwil Kemenag Jatim menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak maskapai, asrama haji, serta otoritas bandara telah dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran proses debarkasi. “Atas nama seluruh jajaran Kemenag Jatim, kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan perhatian semua pihak dalam menyukseskan penyelenggaraan haji tahun ini,” pungkas Hadi. Untuk informasi lebih lanjut dan rincian jadwal pemulangan, masyarakat dapat mengakses laman resmi Kanwil Kemenag Jatim atau menghubungi petugas haji masing-masing kabupaten/kota. untuk selengkapnya silahkan unduh melalui tautan dibawah ini https://acrobat.adobe.com/id/urn:aaid:sc:AP:a8992e04-1363-49b6-bfe2-2932094ef7fa Ikuti terus Info Haji 1miliarsantri.net melalui rubrik “Kabar Umroh Haji”, dapatkan berita aktual dari sumber terpercaya. Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris

Read More

Menata Sandal Kyai, Ladang Berkah Santri

Surabaya – 1miliarsantri.net: Sangat mafhum dikalangan Pesantren bahwa santri tidak hanya berfokus pada belajar saja, tapi juga harus disertai dengan khidmah, khidmah kepada ilmu, khidmah kepada guru, khidmah kepada pondok dan sebagainya, berkhidmah merupakan ladang barokah yang menjadi bahan buruan para santri. Khidmah sendiri sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para ulama’ lainnya, Seperti halnya Sahabat Ibn Abbas saat masih kecil menjadi Pelayan Nabi dengan melayani menyiapkan Air Wudhu’ untuk nabi, lalu nabi mendoakan Ibnu Abbas dengan doa yang juga sudah familiar di kalangan kita yakni “ اللّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ “(Ya Allah… Berilah Pemahaman Agama kepada Ibn Abbas dan Pengetahuan Takwil”. Tentu itu mungkin hal sepele hanya menyiapkan air tapi hasil berkahnya sangat luar biasa, sahabat Ibn Abbas menjadi sahabat yang paham agama luas dan pemahaman Tafsir Takwil yang luar biasa. Menata Sandal Guru/Kyai/Ulama Ada hal sepele yang mungkin juga jadi perhatian kita di pesantren namun banyak diburu santri, yakni Menata Sandal Guru/Kyai/Ulama. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun sebagai ladang berkah, bagi santri ini menjadi hal yang harus dilakukan, menata sandal kyai, setiap hari menanti/menunggu terlebih dahulu di depan tempat dimana kyainya beranjak pergi atau masuk ke rumah. Mungkin bagi orang yang tidak pernah mondok, budaya santri membalik sandal kyai ini dinilai berlebihan. Entahlah, tapi yang pasti budaya santri membalik sandal kyainya sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah hingga hari ini. Rasululullah Mendoakan Anak Kecil Yang Merapikan Sandalnya Suatu ketika ada seorang bocah namanya Salman, mungkin usianya masih belasan tahun. Dia selalu datang ke masjid ketika Rasulullah belum tiba di sana. Setelah Rasulullah tiba, dia dengan segera membalikkan dan merapikan sandal Rasulullah. Perbuatan itu dilakukannya setiap hari, sehingga membuat Rasulullah menjadi penasaran siapa sebetulnya yang selalu membalikkan sandalnya. Untuk mengetahui siapa gerangan yang membalik sandalnya, Rasulullah sengaja bersembuyi untuk mengetahui siapa yang selalu merapikan dan membalik sandalnya. Saat itu Rasulullah mendapati seorang anak kecil berusia belasan tahun yang tidak lain adalah Salman. Mengetahui hal itu, Rasulullah berdoa memohon kepada Allah agar Salman dijadikan orang alim dan ahli fikih. Singkat cerita, setelah Salman dewasa dia benar-benar menjadi orang alim dan seorang fuqaha atau ahli fikih. Kisah Pendiri Muhammadiyah Dan Pendiri Nahdlatul Ulama Kisah lelaku menata sandal ini juga pernah terjadi pada dua ulama besar Indonesia, masing-masing dari mereka mendirikan ormas terbesar di Indonesia, yaitu KH. Ahmad Dahlan, pendiri ormas Muhammadiyah dan KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Beliau berdua waktu nyantri di tempat Kiai Sholeh Darat Semarang selalu berebut untuk menata sandal Kiai Sholeh Darat. Melihat perbuatan kedua santrinya tersebut. Kedua santri ini akhirnya memperoleh tempat istimewa di mata Kiai Sholeh Darat. Dari hal yang mungkin dirasa sepele namun menyimpan rahasia keberkahan yang besar, sebuah sandal yang ditempelkan ke Guru bisa menjadi Relasi dan Wasilah mulia bagi yang mau untuk berkhidmah.Karena menurut ulama, lebih dari separuh ilmu didapat karena kuatnya hubungan emosional antara santri dan gurunya. قال بعضهم: سبعون فى مائة أنّ العلم ينال بسبب قوة الرابطة بين المريد وشيخه Bahwa tujuh puluh persen ilmu itu didapat karena kuatnya hubungan batin antara santri dan kyai_nya. Santri boleh ragu atas dirinya, tapi jangan sekali-kali seorang santri mempunyai keraguan atas gurunya, atas keberkahan gurunya. Dan alhamdulillah tradisi menata sandal kyai dengan cara membaliknya masih terus dilakukan dan dilestarikan para santri kepada gurunya di mana pun berada. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan untuk kita semua dengan wasilah kecintaan & kepatuhan kita terhadap guru-guru. Penulis : Mukhid Khoirul AzibPesantren Mahasiswa AnnawawiJum’at 13 Juni 2026 Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman

Read More

Orang Tua Siswa Bukan Tamu, Tapi Mitra Sejati Pendidikan

Surabaya – 1miliarsantri.net: Ketika membicarakan pendidikan, yang pertama kali terlintas dalam benak kita adalah sekolah, guru, dan kurikulum. Padahal, ada satu unsur penting yang sering kali dilupakan: orang tua. Di banyak sekolah, orang tua hanya dianggap sebagai “penonton” atau bahkan sekadar penyumbang dana. Padahal, dalam sistem pendidikan yang ideal, orang tua adalah mitra sejati. Mereka bukan tamu di gerbang sekolah, tapi bagian dari ekosistem pembelajaran anak. Pendidikan Dimulai Dari Rumah Pendidikan sejati dimulai jauh sebelum anak mengenal ruang kelas. Nilai-nilai pertama yang mereka serap berasal dari rumah: bagaimana bersikap, bagaimana berbicara, bagaimana menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua dalam pendidikan bukanlah tambahan, tetapi keharusan. Ketika orang tua dan sekolah berjalan dalam arah yang sama, proses belajar anak akan menjadi jauh lebih kuat, stabil, dan bermakna. Namun ketika keduanya saling bertolak belakang, maka anak akan kebingungan dalam menghadapi nilai-nilai yang kontradiktif. Bentuk Keterlibatan Orang Tua Keterlibatan orang tua dalam pendidikan tidak hanya sebatas menghadiri rapat wali murid atau membayar uang sekolah. Berikut beberapa bentuk konkret keterlibatan: Manfaat Keterlibatan Orang Tua Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tua terlibat aktif dalam pendidikan anak: Hambatan Umum Namun, tidak semua orang tua bisa serta-merta aktif dalam pendidikan anak. Beberapa hambatan umum antara lain: Peran Sekolah: Merangkul, Bukan Menghakimi Sekolah punya peran besar dalam membangun budaya keterlibatan orang tua. Bukan dengan memaksa, tapi dengan merangkul. Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan sekolah: Kisah Inspiratif: Sekolah yang Bersahabat dengan Orang Tua Di salah satu sekolah dasar di Yogyakarta, keterlibatan orang tua bukan hal yang langka. Setiap bulan ada “Hari Orang Tua Masuk Kelas”, di mana orang tua boleh mengajar, mendongeng, atau sekadar duduk bersama anaknya. Hasilnya? Kedekatan anak dan orang tua meningkat, guru lebih memahami latar belakang siswa, dan suasana belajar menjadi lebih hangat. Di sekolah lain di Bekasi, orang tua difasilitasi aplikasi khusus untuk memantau tugas, jadwal, dan nilai anak secara real time. Mereka bisa memberi komentar dan berdialog langsung dengan guru. Ini membuat hubungan sekolah-orang tua menjadi lebih cair dan harmonis. Menuju Kolaborasi yang Ideal Pendidikan bukan tanggung jawab sekolah saja. Bukan juga beban orang tua semata. Keduanya harus berjalan seiring, saling melengkapi, saling percaya. Jika kita ingin membentuk generasi yang kuat secara akademik dan karakter, maka relasi antara sekolah dan orang tua harus dibangun di atas fondasi kolaborasi. Mari geser paradigma: dari “sekolah sebagai penyedia layanan” menjadi “sekolah sebagai rumah belajar bersama.” Orang tua bukan tamu di dunia pendidikan. Mereka adalah mitra sejati yang perannya tidak tergantikan. Saat sekolah dan orang tua berjalan bersama, anak-anak akan menemukan pijakan yang kokoh untuk masa depannya. Mari kita rawat kemitraan ini dengan komunikasi, kepercayaan, dan kolaborasi. Karena pendidikan yang baik lahir dari sinergi yang tulus antara rumah dan sekolah..** Penulis : Andriko, S.Pd.I, M.Pd Seorang pengelola lembaga pendidikan yang antusias dengan dunia digital, berpengalaman sejak 2013 di bidang digital marketing khususnya untuk pendidikan dan UMKM, serta aktif mengeksplorasi teknologi AI, pengembangan website, dan strategi konten kreatif di media sosial. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto Ilustrasi

Read More

Layanan Konsumsi Jamaah Haji Terlambat Pasca Armuzna, BPKH Limited Minta Maaf Dan Beri Kompensasi

Makkah – 1miliarsantri.net: Dibalik klaim keberhasilan penyelenggaraan haji 1446H/2025M dari Arab Saudi, ada ketidaksempurnaan dalam pelayanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia pasca fase Armuzna. Untuk diketahui, jamaah haji mendapat layanan katering, mereka mendapatkan 84 kali makan selama berada di Makkah Al-Mukarramah, yang disediakan oleh BPKH Limited yang bekerja sama dengan 15 mitra dapur lokal. Jamaah Haji Protes Layanan Konsumsi Di Medsos Terlambatnya distribusi makanan untuk jamaah haji paska fase Armuzna pada 14-15 Zulhijjah oleh BPKH Limited, mendapatkan protes dari sejumlah jamaah haji melalui medi sosial (medsos), hal ini menjadi perhatian Menteri Agama Republik Indonesia. Menteri Agama, Nazaruddin Umar langsung melakukan pengecekan lapangan, dan Menag menegaskan, meminta BPKH untuk memberikan kompensasi kepada para jamaah. “Kemarin ada keterlambatan distribusi makanan. Kita sudah antisipasi dengan cara jamaah yang tidak dapat makanan dikasih kompensasi uang,” tegas Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Rabu (11/6/2025). BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan dalam memberikan layanan konsumsi pada 14 Zulhijah 1446 H, khususnya di sejumlah hotel jamaah di Kota Makkah. BPKH Limited Minta Maaf Dan Berikan Kompensasi Kepada Jamaah Haji Melalui siaran pers, BPKH Limited mengatakan bahwa pihkanya memahami pentingnya layanan konsumsi sebagai bagian dari kenyamanan ibadah jemaah, terlebih setelah menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Mengutip Pusaka Apps, Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono, “Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca Armuzna. Beberapa mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi.” Dia melanjutkan, “Kami segera mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji (RTE), namun kami menyadari hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan”, terang Sidiq. Selain menyiapkan makanan utama dan pengganti, BPKH Limited juga menyediakan kompensasi sebesar sebesar 10 riyal untuk makan pagi dan 15 riyal untuk makan siang dan malam bagi jamaah haji yang tidak menerima konsumsi. Kompensasi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKH Limited, sekaligus penghargaan terhadap kesabaran dan pengertian jamaah.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto Istimewa

Read More

Doa Bukan Sekedar Rutinitas, Ini Peran Doa Dalam Kehidupan

Situbondo – 1miliarsantri.net: Doa dalam Islam merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya sebagai alat untuk mencapai sebuah tujuan, melainkan juga merupakan sebuah cara untuk berkomunikasi antara hamba dengan Allah. Buya Yahya mengatakan bahwa doa merupakan suatu ibadah (mukhul ibadah) yang agung dan penting. Terkadang di tengah kesibukan dan tekanan hidup, kita lupa bahwa ada satu kekuatan sederhana yang efeknya luar biasa, yakni peran doa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bukan hanya tradisi atau rutinitas yang dilakukan saat butuh saja, doa sebenarnya bisa menjadi jembatan yang menguatkan batin, membimbing langkah, dan memberi ketenangan yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Doa tidak hanya tentang kata-kata yang bagus dan seberapa panjang kata-kata yang diucapkan. Melainkan lebih pada seberapa dalam kita membuka hati dan menyambungkan diri dengan Tuhan. Nah, dalam artikel ini, kita membakal dua sisi menarik dari peran doa dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja itu mari kita simak bersama! Ketika Hati Penat, Doa Menjadi Tempat Pulang Dalam hidup, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang padat, bangun, bekerja, pulang dan tidur. Lalu terulang lagi besok. Di tengah pola yang terus berputar itu, terkadang hati menjadi lelah. Bukan cuma fisik saja, tapi mental juga ikut terkuras. Di saat seperti itu, kita butuh tempat untuk “pulang”. Doa hadir sebagai pelabuhan jiwa. Sebuah ruang sunyi yang mana kita bisa jujur, tanpa perlu takut dihakimi. Peran doa dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya soal permintaan, tapi lebih dari itu, doa adalah bentuk komunikasi yang intim antara manusia dan Penciptanya. Dalam doa kita bisa membicarakan tentang apa pun, rasa takut, harapan, syukur, bahkan kebingungan. Menariknya, doa bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak perlu menunggu suasana religius atau waktu khusus. Justru ketika kita menjadikan doa sebagai bagian dari keseharian, misalnya seperti sebelum memulai aktivitas, saat menghadapi tantangan, atau bahkan hanya untuk mengucap terima kasih atau rasa syukur karena hari berjalan dengan baik, di situlah kita bisa merasakan kedekatan yang nyata dengan Tuhan. Dan hebatnya, ketika kita telah terbiasa berdoa, kita pun belajar untuk lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebih peka terhadap hal-hal kecil yang sebenarnya penuh makna. Karena doa tidak mengajarkan kita untuk sekedar meminta, tapi juga belajar untuk menerima dan bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Doa Sebagai Penyeimbang di Era Yang Serba Cepat Mengingat kita hidup di zaman yang serba cepat. Apa-apa harus instan. Informasi datang tanpa henti. Semua berlomba mengejar target, mimpi, dan pencapaian. Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya “Apa kabar hatiku hari ini? Inilah salah satu alasan mengapa peran doa dalam kehidupan sehari-hari itu penting. Di tengah arus kehidupan yang deras, doa berfungsi sebagai jangkar yang menjaga kita tetap tenang dan tidak hanyut. Ketika dunia luar ramai dan penuh distraksi, doa menciptakan ruang hening yang menenangkan. Doa merupakan ruang hening dalam sujud dan ketika tangan menengadah ke hadapan Allah sang Pencipta dengan harapan dikabulkan segala permohonan dalam kepasrahan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’min ayat 60, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Doa Merawat Kesehatan Mental Bagi banyak orang, doa juga menjadi cara untuk merawat kesehatan mental. Saat anxiety menyerang, pikiran overthinking setiap saat, khawatir atau ketika segalanya terasa tidak pasti, doa bisa menjadi perisai batin yang luar biasa kuat. Bahkan secara psikologis, orang yang rutin berdoa cenderung akan lebih tenang, lebih optimis, dan lebih mampu untuk mengatasi stres. Yang menarik, berdoa bukan berarti menghindar dari kenyataan. Justru sebaliknya, dengan doa, kita diajak untuk menghadapi hidup dengan lebih berani dan penuh kesadaran. Doa bukan alat untuk lari dari hidup itu sendiri, tapi justru menjadi penuntun hidup yang kadang tak terduga arahnya. Bahkan, ketika doa kita belum dijawab atau tidak sesuai harapan, tetap ada pembelajaran besar di dalamnya, baik itu tentang keikhlasan, keteguhan, dan ketenangan. Karena setiap doa yang tulus, pada akhirnya, tanpa disadari akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan berserah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”, QS. Al-Baqarah (2:186). Doa Tidak Mengenal Batas Waktu Dan Tempat Pada akhirnya, hidup memang tidak selalu mudah. Ada kalanya kita merasa sendirian, kecewa, gagal, terpuruk, lelah tanpa alasan atau kesal yang tidak jelas. Tapi, satu hal yang bisa terus menemani dan menenangkan kita ialah doa. Ia tidak mengenal batas waktu dan tempat. Ia tidak menuntut syarat rumit. Ia hanya butuh hati yang terbuka. Peran doa dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya soal rutinitas saja. Lebih dari itu, ia adalah sebuah cara untuk menyambungkan hidup dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Ketika doa menjadi bagian dari keseharian, kita akan merasa lebih tenang, lebih kuat, dan lebih penuh makna. Jadi, jika selama ini doa hanya dijadikan rutinitas yang biasa kita lakukan, mungkin sekarang saatnya memberi ruang lebih untuknya. Karena di balik kesunyian doa, ada kekuatan yang bisa mengubah wajah hidup dari yang penuh tekanan, menjadi perjalanan yang penuh harapan. Mulai dari hari ini coba kita terapkan doa dalam setiap langkah dan aktivitas kehidupan dengan penuh ikhlas dan serius, agar apa yang menjadi tujuan hidup tidak hanya tercapai melainkan membawa berkah dalam kehidupan kita. Coba terapkan dan buktikan sendiri betapa besarnya peran doa dalam kehidupan sehari-hari.** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman Foto ilustrasi Meta AI

Read More