Yuk Kita Intip Pengelolaan Zakat di Berbagai Negara Islam di Dunia

Bekasi – 1miliarsantri.net : Zakat sejatinya tidak hanya dilihat sebagai kewajiban beragama namun di berbagai belahan dunia zakat menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian kepada golongan yang membutuhkan.
Bahkan, ada banyak komunitas muslim yang mengadakan berbagai kegiatan seperti kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat serta mendorong partisipasi dalam program zakat.
Pengelolaan zakat modern tidak lagi hanya sebatas pengumpulan dan pembagian dana, tetapi telah berkembang menjadi alat pemberdayaan masyarakat yang strategis, membantu mengentaskan kemiskinan dan membangun kemandirian ekonomi umat.
Inovasi terkini, seperti penggunaan teknologi digital untuk pembayaran dan pelaporan, semakin meningkatkan efisiensi dan transparansi, memastikan dana zakat sampai kepada mereka yang paling membutuhkan dengan cara yang paling efektif.
Pengelolaan zakat di berbagai belahan dunia pada dasarnya memiliki tujuan yang sama meskipun berbeda dalam praktiknya. Maka, dengan memahami berbagai praktik zakat di seluruh dunia, secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran tentang keragaman dan kekuatan solidatitas dalam tingkat global.
Baca juga: Sejarah Zakat di Indonesia
Berikut beberapa praktik pengelolaan zakat di beberapa Negara:

Indonesia: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Indonesia memiliki sistem pengelolaan zakat yang dinamis, memadukan peran lembaga pemerintah dan non-pemerintah. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah lembaga resmi pemerintah yang bertugas mengoordinasikan pengumpulan dan pendistribusian zakat secara nasional.
BAZNAS bekerja sama dengan BAZNAS provinsi, kabupaten/kota, dan unit pengumpul zakat di tingkat komunitas. Di sisi lain, ribuan Lembaga Amil Zakat (LAZ) swasta seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Lazis Muhammadiyah juga berperan besar.
Model ini memungkinkan adanya kompetisi sehat dan inovasi dalam program zakat. Masyarakat dapat memilih menyalurkan zakat melalui BAZNAS atau LAZ swasta, yang sering kali memiliki program spesifik sesuai misi mereka, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Fleksibilitas ini membuat pengelolaan zakat di Indonesia lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Malaysia: Sistem Terpusat yang Efisien
Malaysia dikenal dengan sistem pengelolaan zakat yang sangat terpusat dan efisien. Di setiap negara bagian, terdapat otoritas zakat resmi yang berwenang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Otoritas ini beroperasi di bawah payung pemerintah negara bagian, menjadikannya bagian integral dari administrasi publik.
Keuntungan dari sistem terpusat ini adalah efisiensi dalam pengumpulan dan audit, serta kemampuan untuk menjamin akuntabilitas. Zakat yang dikumpulkan sering kali digunakan untuk program-program sosial berskala besar, termasuk beasiswa pendidikan dan bantuan perumahan bagi yang membutuhkan.
Beberapa negara bagian juga menawarkan keringanan pajak bagi mereka yang membayar zakat, sebuah insentif yang kuat untuk mendorong kepatuhan.
Pakistan: Zakat sebagai Bagian dari Pajak
Pakistan menerapkan sistem yang unik di mana zakat secara otomatis dipotong dari rekening bank umat Islam pada awal bulan Ramadan. Pemerintah Pakistan mendirikan Dewan Zakat Sentral yang mengelola dana zakat ini. Sistem ini, yang diatur dalam Undang-Undang Zakat dan Ushur, menjamin pengumpulan yang luas dan terstruktur.
Meskipun demikian, model ini menuai kritik karena seringkali dianggap kurang fleksibel dan tidak mengakomodasi variasi mazhab dalam perhitungan zakat. Namun, pendekatan ini berhasil mengumpulkan dana zakat dalam jumlah besar, yang kemudian didistribusikan melalui komite-komite lokal untuk membantu fakir miskin di seluruh negeri.
Baca juga: Gerakan Sadar Wakaf Ramaikan Festival Ekonomi Syariah 2023
Arab Saudi: Lembaga Resmi Pemerintah

Di Arab Saudi, pengelolaan zakat berada di bawah wewenang lembaga pemerintah, yaitu Kementerian Keuangan dan Kementerian Urusan Islam. Pengumpulan zakat maal (zakat harta) diatur secara resmi dan biasanya dibayarkan ke kas negara.
Meskipun demikian, banyak individu dan keluarga juga mendistribusikan zakat mereka secara langsung kepada yang berhak.
Pendekatan ini mencerminkan peran sentral pemerintah dalam urusan keagamaan dan sosial. Dana zakat digunakan untuk berbagai program bantuan, termasuk bantuan finansial, penyediaan makanan, dan dukungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sumber: Berbagai sumber
Penulis: Gita Rianti D Pratiwi
Sumber foto: Gemini AI
Editor : Iffah Faridatul Hasanah dan Toto Budiman
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.