Keistimewaan dan Keutamaan Mereka Yang Membaca dan Menghafalkan Al Qur’an

Surabaya — 1miliarsantri.net : Al-Qur’an adalah kitab suci yang mulia dan istimewa. Ia berisi berbagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Di dalamnya diungkapkan berbagai ilmu pengetahuan, dari dunia hingga akhirat. Selain itu, banyak keutamaan dan keagungan yang terdapat dalam Al-Qur’an, termasuk bagi orang yang membaca dan mengamalkannya. خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Sebaik-baik kalian adalah orang yang membaca Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari dari Usman bin Affan RA). Dalam Al-Quran surat Al Maidah, Allah berfirman; يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ. يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS Al-Ma’idah [5]: 15-16). Kemudian dalam ayat lainnya Allah berfirman; وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِى كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ تِبْيَٰنًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS An-Nahl [16]: 89). يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus [10]: 57). Selain disebutkan sebagai orang yang terbaik ketika mereka membaca dan mengajarkan atau mengamalkan Al-Quran, keistimewaan yang didapatkan bagi mereka yang suka membacanya adalah syafaat. اقْرَؤُوا القُرْآنَ فإنَّه يَأْتي يَومَ القِيامَةِ شَفِيعًا لأَصْحابِهِ “Iqra-uul-Qur’ana fa innahu ya-ti yaumal-qiyamati syafi’an li-ash-habihi.”“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR Muslim dari Abu Umamah). Rasulullah bersabda: من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ والحسنةُ بعشرِ أمثالِها، لا أقولُ ألم حرفٌ، ولكن ألفٌ حرفٌ، ولامٌ حرفٌ، وميمٌ حرفٌ “Man qara-a harfan min kitabillahi fa lahu bihi hasanatun wal-hasanatu bi-asyri amtsaliha, laa aqwaalu almu harfun, wa lakin alifun harfun, wa lamun harfun, wa mimun harfun.” “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan dengan membaca tersebut. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan di setiap satu huruf: akan tetapi Alif satu huruf, lam satu. Aku tidak mengatakan bahwa (yang dimaksud huruf) berarti Mim (dimaknai) satu huruf.” (HR Tirmidzi, katanya hadis ini hasan sahih, dari Ibnu Mas’ud RA). “Dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan tergagap dan susah membacanya, baginya dua pahala.” (Muttafaqun Alaih). Dua pahala yang dimaksud adalah pahala atas dirinya karena telah membaca Al-Qur’an, dan pahala atas upayanya untuk membaca Al-Qur’an, kendati dengan susah payah. Dari kesusahannya dalam membaca Al-Qur’an ini pula, Allah memberikan padanya pahala. (yat) Baca juga :

Read More

Al-Qur’an dan Hadits Banyak Ajarkan Kesabaran Serta Berpikir Positif untuk Kesehatan

Surabaya — 1miliarsantri.net : Al-Qur’an dan hadist banyak memberi contoh tentang keutamaan dari berpikir positif, tekun, dan optimistis saat menghadapi kesulitan. Kesabaran dan pandangan hidup yang positif dinilai sebagai dua alat penyembuh terhebat, benarkah demikian? Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157, Allah SWT berfirman: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ Arti: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ Artinya: yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ Artinya: Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Merujuk temuan ilmu pengetahuan modern, rahmat ini seringkali datang dalam bentuk kesehatan. Seperti dikatakan Bernard Jensen, dalam bukunya The Science and Practice of Iridology, “Dokter zaman baru akan menyadari bahwa bengkel terpenting bagi manusia bukanlah tubuh fisik, namun pikiran yang mengendalikannya.” Ted M. Morter menegaskan hal ini dalam bukunya, Kesehatan Anda… Pilihan Anda, bahwa “pikiran negatif adalah penghasil asam nomor satu dalam tubuh (dan tingkat keasaman tubuh yang tinggi adalah penyebab utama penyakit)… karena Anda tubuh bereaksi terhadap tekanan mental dan emosional negatif yang disebabkan oleh pikiran dengan cara yang sama seperti bereaksi terhadap ancaman ‘nyata’ yang membahayakan fisik.” Sederhananya, pikiran negatif dan positif berasal dari otak. Karena itu, agar tubuh selalu sehat perlu untuk menjaga otak tetap stabil. “Otak merupakan organ yang bekerja selaras dengan organ-organ lain dalam tubuh, dan mendapat asupan dari aliran darah yang sama. Maka dari itu, kita dapat memahami bagaimana berbagai peristiwa mental dapat mempengaruhi kita secara fisik,” ungkap dokter naturopati, Karima Burns, seperti dikutip dari About Islam, Kamis (29/2/2024). Ada banyak hikmah dalam sabda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan manusia dengan kekuatan, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya saat sedang marah.” (HR Bukhari dan Muslim) Faktanya, tetap sabar dan tenang adalah kunci kekuatan fisik. Rasulullah SAW memperingatkan agar kita mengambil jalan hidup yang lebih moderat. Namun, kita sering kali memperlihatkan kegembiraan secara berlebihan. Padahal, kesenangan dan kegembiraan yang terlalu berlebih tidak baik untuk kesehatan. Seperti dalam kebanyakan masalah kesehatan, melakukan pencegahan lebih baik daripada menemukan obatnya. Dalam Islam, cara terbaik untuk menjaga kesehatan adalah dengan menghindari sikap negatif dan mengendalikan emosi, juga mengamalkan hikmah yang diberikan lewat Al-Qur’an dan Hadits. Karenanya, kita harus mengucapkan “Alhamdullilah” atas apa yang dimiliki, “Insya Allah” untuk apa yang diniatkan; dan “Subhana’ Allah” saat melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan. Ucapkan istighfar saat sedang marah atau lemah. Terpenting adalah mengucap Allahu Akbar ketika dihadapkan pada tantangan hidup. Lima ungkapan ini, yang diucapkan secara rutin, ibarat mengonsumsi multivitamin untuk kesehatan holistik. (yat) Baca juga :

Read More

Wasilah dan Keutamaan Membaca Shalawat

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita membahas ibadah dan ketakwaan, salah satu aspek yang sering kali diabaikan adalah peran penting membaca Shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Hukum membaca Shalawat sendiri dibagi menjadi dua, menjadi bagian wajib saat salat dan menjadi amalan sunah di luar waktu salat. Menyinggung urgensi membaca Shalawat, terdapat beberapa hadis yang mengajak umat Islam untuk memperbanyak pujian kepada Nabi SAW. Salah satu sabda Rasulullah SAW yang memotivasi kita adalah, مَن صلَّى علَيَّ صَلاةً واحِدةً صلَّى اللهُ عليه عَشْرَ صَلواتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطيئاتٍ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجاتٍ “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, dihapus darinya sepuluh dosa, dan ditinggikan baginya sepuluh derajat.” Dalam hadis lain disebutkan Nabi SAW bersabda, عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم. “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i). Kedua hadis di atas membawa makna mendalam yang mengajarkan kita betapa pentingnya mengisi hari-hari kita dengan mengucapkan Shalawat kepada Rasulullah SAW. Bukan hanya sebagai bentuk ketakwaan, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan dalam setiap langkah hidup. Semua tokoh ulama, guru ngaji senantiasa selalu mengajak bersama-sama untuk memperbanyak bacaan Shalawat kepada Rasulullah SAW, membentuk kebiasaan baik yang tidak hanya melengkapi salat kita, tetapi juga menyirami hati dan jiwa kita dengan kedamaian dan kebahagiaan. Sebuah perjalanan spiritual yang indah, mengiringi kita dalam setiap langkah hidup, dan membawa kita lebih dekat kepada sumber segala kebaikan Rasulullah SAW. Bacaan Shalawat yang Dianjurkan Terdapat banyak varian bacaan shalawat yang termaktub dalam kitab-kitab hadis. Namun, bacaan shalawat yang memiliki dasar sahih salah satunya di bawah ini: اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى الِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى الِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ (yat) Baca juga :

Read More

Kiamat Merupakan Salah Satu Keniscayaan yang Benar-benar Akan Terjadi

Surabaya — 1miliarsantri.net : Hari kiamat merupakan peristiwa yang akan dihadapi semua umat manusia, tak terkecuali. Gambarannya pun banyak disampaikan di berbagai ayat Alquran, hadits, dan paparan ulama. Di antaranya yang dijelaskan dalam kitab Mukasyafatul Qulub al Muqarrib ila Hadhrah ‘Allam al Ghuyub karya Imam al-Ghazali. Mengutip perkataan Ibnu Abbas yang berkata,”Bumi ditambah dan dikurangi. Pepohonan, gunung-gunung, lembah-lembah, dan isinya dihilangkan. Bumi dipanjangkan seperti kerak bumi Ukazh, sebuah bumi yang seperti perak, darah tidak ditumpahkan di bumi itu, dan tidak digunakan untuk melakukan perbuatan buruk. sedangkan langitnya, matahari, bulan, dan bintang-bintangnya dihilangkan. Maka lihatlah, wahai orang miskin (miskin amal), terhadap kengerian dan kegentingan hari itu. Ketika semua makhluk berkumpul di daerah itu, bintang-bintang langit berjatuhan dari atas mereka. Matahari dan bulan lenyap. Bumi menjadi gelap karena sinarnya telah padam.” Ketika mereka berada dalam keadaan itu, tiba-tiba langit berputar di atas kepala mereka. Langit terbelah, meskipun langit itu tebal dan keras, selama 500 tahun. Para malaikat berdiri di tiap pinggir dan penjuru langit. Rasakanlah kengerian suara terbelahnya langit dengan pendengaramu. Rasakanlah ketakutan hari di mana langit terbelah, padahal langit itu keras dan kuat. Kemudian langit meleleh dan mengalir seperti perak yang dilelehkan dan bercampur warna kuning. Lalu langit menjadi seperti bunga mawar yang berminyak. Kemudian langit menjadi seperti cairan logam, dan gunung-gunung seperti bulu. Manusia bertebaran seperti belalang yang beterbangan. Mereka dalam keadaan tidak bersandal, telanjang, dan berjalan kaki. Rasulullah bersabda: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُراةً غُرْلًا “Manusia dibangkitkan kembali dalam keadaan tidak bersandal, telanjang, dan tidak bersunat. Diriwayatkan, Saudah berkata, “Betapa buruknya, sebagian dari kita melihat sebagian kita yang lain.” Nabi menjawab, “Manusia ter-lalu sibuk untuk melakukan hal itu.” Allah berfirman: لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ “Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” (QS Abasa ayat 37) Betapa agungnya sebuah hari, ketika aurat-aurat terbuka, tetapi meskipun demikian, perbuatan melihat dan menoleh tidak dilakukan. Bagaimana mungkin hal itu dilakukan, sedangkan mereka berjalan menggunakan perut dan wajah mereka, sehingga mereka tidak mampu untuk melihat orang lain. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar menjadi tiga golongan, yaitu kelompok yang berjalan berkendaraan, kelompok yang berjalan kaki, dan kelompok yang berjalan menggunakan wajahnya.” Seseorang bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana mereka berjalan menggunakan wajah mereka?” Rasulullah menjawab, “Dia yang menciptakan mereka berjalan menggunakan kaki, juga bisa menciptakan mereka berjalan menggunakan wajah.” Dalam tabiat manusia terdapat pengingkaran terhadap setiap sesuatu yang belum dikenalnya dengan baik. Seandainya manusia tidak pernah melihat ular yang berjalan menggunakan perutnya, seperti kilat yang menyambar, tentu dia akan mengingkari kemungkinan berjalan dengan menggunakan selain kaki. Berjalan menggunakan kaki juga dianggap mustahil bagi orang yang tidak pernah menyaksikannya. Maka, hendaklah engkau tidak mengingkari sesuatu yang berkaitan dengan keajaiban hari kiamat. Karena apa yang terjadi di hari kiamat itu berbeda terhadap analogi peristiwa di dunia. Sesungguhnya, jika engkau tidak menyaksikan keajaiban yang terjadi di dunia, lalu diberi tahu kepadamu sebelum kau menyaksikannya, maka sungguh engkau akan mengingkari hal itu, dengan pengingkaran yang tinggi. Maka hadirkanlah di dalam hatimu, tentang rupamu sendiri yang sedang berdiri, telanjang, terbuka, hina, diusir, bingung, linglung, dan menunggu takdir yang akan terjadi kepadamu, takdir kebahagiaan atau kesengsaraan. Agungkanlah peristiwa itu di dalam hatimu, karena sesungguhnya ia sangat agung. Kemudian, pikirkanlah makhluk-makhluk yang saling berdesakan dan berkumpul. Penduduk tujuh langit dan tujuh bumi-baik malaikat, jin, manusia, setan, hewan liar, hewan buas, dan burung-berdesakan hingga sampai di tempat yang telah ditentukan. Kemudian, matahari terbit di atas mereka. Panasnya berlipat ganda. Pemandangan sudah berganti dari yang biasa ke luar biasa. Kemudian matahari itu didekatkan terhadap kepala penduduk alam semesta, seperti dekatnya dua anak panah sehingga, di atas permukaan bumi tiada lagi naungan yang tersisa selain naungan Arasy Tuhan alam semesta. Yang bisa bernaung dengan Arasy hanyalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan (mugarrabin). Jadi, di sana hanya ada makhluk yang bernaung di bawah Arasy dan ada yang menjadi korban panasnya matahari. Panasnya matahari benar-benar melelehkan. Kesusahan dan kesedihan menjadi sangat sengit. Sinarnya sangat menyilaukan. Kemudian, makhluk-makhluk saling mendorong. Sebagian dari mereka mendorong sebagian yang lain, karena desak-desakan yang sangat kuat dan kaki-kaki yang saling berbeda arah. Selain itu, keadaan mengerikan tersebut dicampur dengan rasa malu dan tersipu-sipu karena aib yang terbongkar dan diketahui ketika berada di hadapan Tuhan yang Mahamemaksa di langit. Lalu, silau matahari, panasnya napas, dan terbakarnya hati bercampur dengan api malu dan takut, sehingga keringat mengalir dari setiap akar bulu dan mengalir ke atas lapangan kiamat. Kemudian, keringat itu terus menaiki badan mereka sesuai kadar derajat mereka di sisi Allah SWT. Sebagian dari mereka, keringatnya mencapai kedua lututnya. Sebagian mereka yang lain, keringatnya mencapai kedua pinggangnya. Sebagian mereka yang lain, keringatnya mencapai cuping telinga. Sebagian mereka yang lain keringatnya hampir menenggelamkan mereka. Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda, “Manusia berdiri untuk Tuhan semesta alam, hingga salah satu dari mereka tenggelam di dalam keringatnya sampai ke tengah dua kuping mereka.” Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat, manusia berkeringat hingga keringat mereka mengalir ke bumi sepanjang 70 depa. Keringat itu mengekang mereka dan mencapai kedua telinganya.” Dalam hadis lain, “Mereka berdiri dan membelalakkan mata mereka ke langit selama 40 tahun. Kemudian, keringat mereka mengekang mereka, karena sangat susah.” Uqbah bin Amir berkata, Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat, matahari mendekati bumi sehingga manusia mengeluarkan keringat. Di antara manusia, ada orang yang keringatnya mencapai separuh betisnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai lututnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai pahanya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai pinggangnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai mulutnya,” lalu beliau memberi isyarat kepada mulut beliau. “Kemudian dia dikekang dengan mulutnya. Di antara mereka ada yang keringatnya menutupi seluruh badannya.” Kemudian beliau memukulkan tangan beliau ke kepala beliau, seperti ini. Maka, pikirkanlah, wahai orang miskin, keringat penduduk padang Mahsyar dan kesusahan mereka yang sangat tinggi. Di antara mereka ada yang berteriak, “Wahai Tuhan, rahmatilah aku dari kesusahan dan penantian ini, meskipun harus ke neraka.” Meskipun mereka mengatakan demikian, mereka tidak dibiarkan berlalu tanpa menjalani hisab dan siksa. Sesungguhnya, engkau adalah salah satu dari mereka, dan engkau tidak tahu sampai mana keringatmu akan mencapai…

Read More

Aktivis Perempuan NU Beberkan 8 Tips Mencegah Anak Jadi Pelaku Perundungan

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Maraknya perundungan yang terhadap anak-anak, terutama di lingkungan Pesantren, membuat Aktivis Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Iim Fahima Jachja angkat bicara dan memberikan 8 tips parenting atau pola asuh untuk mencegah anak agar tidak menjadi pelaku bullying (perundungan). Delapan tips tersebut dapat diterapkan orang tua di rumah, yaitu: “Pastikan orang tua jangan kalah dekat dibanding teman-teman dan sosial media (sosmed). Banyakin ngobrol, bangun situasi di mana si remaja mau berbagi cerita dari hal kecil hingga besar,” terangnya, Senin (26/2/2024). “Pastikan orang tua memiliki karakter yang dihormati oleh anak sehingga mereka mau mendengar apa kata orang tua. Jangan cuman bisa nasehatin tapi kelakuan bertentangan,” jelasnya. “Jangan nanti-nanti, nanti keburu basi dan ketumpuk isu lain,” ucap dia. 4.Rajin upgrade diriIa menjelaskan bahwa orang tua harus rajin mengupgrade diri dengan memperbanyak ilmu dan pengetahuan terkini, supaya bisa mengimbangi obrolan anak. “Jika ilmunya kurang, bantu si anak ketemu ahlinya yang kita percaya. Misal: anak mau diet ketat, dikasih tahu orang tua tentang gizi kok ndak nurut. Ketemukan dia dengan ahli nutrisi untuk memberi tahu yang benar,” jelas Iim. “Sayangnya, di era somed ini, jadi contoh saja tidak cukup, orang tua harus aktif membangun dialog,” ungkapnya. Penyebabnya, kata Iim, di era sosmed kini anak-anak perlu dibimbing untuk mengaktifkan kognitif mereka agar bisa memilah informasi yang diterima dengan benar. “Meluruskan cara pandang yang salah dan mengaktifkan kognitif anak supaya ke depan mereka bisa mikir dengan bener. Kenapa jadi contoh saja ga cukup? Kenapa harus intens membangun dialog? Karena lawan kita adalah sosmed, WA, dan lainnya, yang berkomunikasi intens dengan anak-anak hampir 24 jam,” sambung dia. “Hanya karena lingkungannya elit, bukan jaminan manusianya pasti terdidik,” urainya. “Allah yang maha memelihara semua makhluk dan yang membolak-balikkan semua hati. Doakan saja semoga Allah selalu menjaga mereka,” pesan dia. “Last but not least, di tengah dunia yang keras, tetaplah lembut. Karena anak-anak butuh rumah untuk mereka pulang, merasa aman dan tenang. Rumah itu adalah orang tuanya sendiri,” pungkasnya. (yus) Baca juga :

Read More

Keutamaan Nisfu Sya’ban Rasulullah SAW Sujud Cukup Lama

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rasulullah SAW di sejumlah riwayat hadits menunjukkan besarnya keutamaan malam Nisfu Syaban. Di malam tersebut, Rasulullah SAW mengerjakan amal ibadah dalam waktu yang lama, sehingga membuat heran istri beliau, Aisyah RA. Hal tersebut didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA. Berikut bunyi haditsnya: عن أم المؤمنين عائشة – رضي الله عنها – قالت: ” قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ اللَّيْلِ يُصَلِّي فَأَطَالَ السُّجُودَ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ قَدْ قُبِضَ، فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ قُمْتُ حَتَّى حَرَّكْتُ إِبْهَامَهُ فَتَحَرَّكَ، فَرَجَعْتُ، فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ، وَفَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ، قَالَ: ” يَا عَائِشَةُ أَوْ يَا حُمَيْرَاءُ ظَنَنْتِ أَنَّ النَّبِيَّ خَاسَ بِكِ؟ “، قُلْتُ: لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ وَلَكِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ قُبِضْتَ لِطُولِ سُجُودِكَ، فَقَالَ: ” أَتَدْرِينَ أَيَّ لَيْلَةٍ هَذِهِ؟ “، قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: “هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَطْلُعُ عَلَى عِبَادِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفِرِينَ، وَيَرْحَمُ الْمُسْتَرْحِمِينَ، وَيُؤَخِّرُ أَهْلَ الْحِقْدِ كَمَا هُمْ “ Dari Aisyah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bangun pada suatu malam mendirikan sholat dan sungguh lama sujudnya sehingga aku menyangka beliau telah wafat. Melihat itu, aku bangun untuk menggerakkan ibu jari beliau, dan bergerak. Kemudian aku kembali.” Setelah Rasulullah mengangkat kepala dari sujudnya dan selesai sholat, beliau bertanya, “Wahai Humaira (Aisyah), apakah engkau menyangka Nabi telah mengkhianatimu?” Lalu Aisyah menjawab, “Tidak, demi Allah Ya Rasulullah. Akan tetapi aku menyangka engkau telah tiada karena terlalu lama sujud.” Kemudian Rasulullah bertanya, “Tahukah kamu, malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah SAW bersabda, “Malam ini adalah malam Nisfu Sya’ban. Sesungguhnya Allah SWT melihat kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’ban dan memberi ampunan kepada mereka yang memohon ampunan, memberi rahmat kepada mereka yang meminta rahmat dan mengakhirkan mereka yang menyimpan dendam.” (HR Al Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman) Hadits lain juga memberitahukan ihwal keutamaan malam Nisfu Syaban. Hadits berikut ini menunjukkan bahwa seorang Muslim punya kesempatan di malam itu untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: «إذا كانت ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها؛ فإن الله ينزل فيها لغروب الشمس إلى السماء الدنيا، فيقول: ألا من مستغفر فأغفر له، ألا مسترزق فأرزقه، ألا مبتلى فأعافيه، ألا كذا، ألا كذا، حتى يطلع الفجر» “Jika (datang) malam Nishfu Syaban, maka sholatlah pada malam harinya dan berpuasa pada siangnya. Karena sesungguhnya Allah turun pada saat menjelang terbenam matahari ke langit yang paling terdekat. Lalu Allah menyeru, ‘Siapa orang yang beristighfar kepada-Ku maka akan Aku ampuni. Siapa yang meminta rezeki, maka Aku akan memberikan rezeki. Siapa yang sakit, maka akan Aku sembuhkan! Siapa yang begini, siapa yang begini… dan seterusnya, hingga terbit fajar.’” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi). (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Fadhilah dan Keutamaan Rahasia Surah Yasin

Surabaya — 1miliarsantri.net : Surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Alquran yang memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan dalam ajaran Islam. Bahkan, surat Yasin disebut sebagai Qalbil Quran atau jantungnya Alquran. Surat Yasin sering dibaca untuk mendapatkan berkah, perlindungan, dan pahala dari Allah SWT. Keutamaan Surat Yasin didasarkan pada hadis-hadis yang menyebutkan tentang keutamaannya, seperti mendatangkan rahmat, ampumam, dan pertolongan dari Allah SWT bagi yang membacanya dengan baik dan ikhlas. Karena itu, orang-orang yang mau meninggal atau sudah meninggalkan pun kerap dibacakan surat Yasin, seperti dalam acara Yasinan atau Tahlilan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Lalu apa saja rahasia yang ada di balik jantungnya Alquran ini? Surah Yasin adalah inti dari kitab suci Alquran. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik Ra, Nabi Muhammad SAW bersabda: إِنَّ لِكُلِّ شَىْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس َمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ Artinya: “Setiap sesuatu ada jantungnya (qalbu). Jantungnya Alquran adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Alquran.” (HR Darimi dan Tirmidzi). Jantung adalah bagian penting dari tubuh manusia. Organ ini melakukan pekerjaan yang sangat penting. Persamaan ini menunjukkan betapa pentingnya Surat Yasin. Dengan mengingat hal ini, kita dapat dengan mudah berasumsi seberapa besar manfaat Surat Yasin sebagai inti dari Alquran. Terdiri dari 83 ayat, surat Yasin diturunkan di Makkah. Surat Yasin mempunyai manfaat yang berbeda-beda, khususnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut 7 keutamaan atau rahasia surat Yasin sebagai jantungnya Alquran: Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridaan Allah maka diampuni dosa-dosanya,” (HR At Thabrani dan Al-Baihaqi). Dakam hadits lain juga dijelaskan, عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (من قرأ سورة يس في ليلة ابتغاء وجه الله غُفر له في تلك الليلة). Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa pun yang membaca Surat Yasin pada waktu malam untuk mengharap wajah Allah (ridha Allah), maka mendapat ampunan di malam tersebut.” (HR. Ad Darimi) Seorang muslim, baik perempuan maupun laki-laki, pasti pernah melakukan kesalahan sepanjang hidupnya. Meskipun menyadari kesalahan masa lalu, dia akan kembali membuat kesalahan. Namun, Allah SWT merupakan Maha Pengampun. Dia akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang melakukan tobat yang tulus. Surah Yasin adalah surat terbaik dalam Alquran, yang memberikan jaminan pengampunan atas dosa-dosa yang dilakukan. Pembacanya harus beriman kepada rahmat Allah dan Dia akan melimpahkan nikmat-Nya. Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Yasin, maka ia seakan-akan telah membaca Alquran sebanyak sepuluh kali” (HR Tirmidzi). Dalam hadis ini sudah jelas isyarat pahala yang melimpah. Siapapun yang membaca surat Yasin akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengkhatamkan Alquran. Inilah rahasia yang dimiliki Surat Yasin. Karena itu, umat Islam hendaknya menghafal Surat Yasin untuk dibaca berkali-kali dalam sehari kapan pun kita punya waktu luang. Surah Yasin akan membawa kenyamanan saat detik-detik kematian. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika seseorang sedang sekarat, hendaknya membacakan Surat Yasin untuknya.” Merupakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa Alquran memberi kita petunjuk dalam segala hal kehidupan. Surat Yasin ini bisa menyelamatkan kita dari api neraka. Secara kolektif, surat Yasin adalah kombinasi kesuksesan dunia dan akhirat. Ini memberikan kelegaan bagi jiwa yang akan menempuh perjalanan terakhir mereka di dunia. Ata bin Abi Ribbah meriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa membacakan Surat Yasin di pagi hari, Allah SWT akan memenuhi semua kebutuhannya.” Kita menghadapi berbagai jenis kebutuhan sepanjang hidup kita. Terkadang kebutuhan tersebut dipenuhi dengan mudah, namun terkadang sulit bagi kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tetapa saja, kita tidak boleh berkecil hati. Kita harus melanjutkan perjuangan kita untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu harus tetap berharap kepada Allah SWT bahwa Dia akan mengatasi masalah kita. Sebagian ulama juga berpendapat bahwa membaca Surat Yasin sebanyak 41 kali akan bermanfaat bagi terkabulnya hajat. Menurut para ulama ini, kita akan menerima pertolongan Allah dalam berbagai urusan di dunia. Sebagian ulama mengatakan bahwa membaca Surah Yasin tujuh kali setiap malam setelah shalat Isya membantu kita melunasi hutang kita. Dalam bisnis dan bidang lain, kita membutuhkan lebih banyak uang daripada yang kita miliki. Kita perlu meminjam uang ini dari seseorang. Sayangnya nanti jika kita mengalami kecelakaan dan kita tidak mampu membayar hutang kita. Para ulama menyarankan agar kita mengamalkan Yasin. Membaca Surat Yasin setiap malam sebanyak tujuh kali akan mengubah hari-hari hidup kita. Jika dibaca secara istiqamah, surat Yasin juga dapat mengabulkan hajatnya seseorant. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud sebagai berikut: من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله Artinya: “Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr) Memang diakui bahwa Surat Yasin bermanfaat untuk mendapatkan pertolongan Allah dalam masalah perkawinan. Surat ini dapat membantu kita memecahkan berbagai masalah sehari-hari. Misalnya, jika Anda mempunyai kekhawatiran atau keraguan mengenai pernikahan atau pasangan Anda. Surat ini akan membantu Anda untuk memudahkan ujian pada pasangan Anda. Surat Yasin pasti akan membantu Anda untuk menemukan sifat calon istri Anda. Dengan membaca surat Yasin Anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Alhasil, setelah menemukan pasangan terbaik, Anda akan memulai fase kehidupan baru. Ini adalah Surat terbaik untuk masalah pernikahan yang telah digunakan sejak lama. Diakui, hal itu akan menjadi penyebab rahmat Allah dalam hidup Anda. (yat) Baca juga :

Read More

Asal Muasal Lima Perkara Jadi Obat Hati

Surabaya — 1miliarsantri.net : Masyarakat Indonesia tidak terlalu asing dengan lagu “Tombo Ati” atau “Obat Hati” yang biasanya populer menjelang atau ketika Ramadhan. Lagu yang terkesan syahdu dan sejuk ini ternyata memiliki asal yang bisa dilacak dan penjelasan yang cukup bermakna dan bermanfaat. Di Indonesia, terkhusus di Jawa, lagu ini populer sebagai ajaran Sunan Bonang atau Raden Maulana Makhdum Ibrahim di Tuban, Jawa Timur (1465-1525 M) yang kemudian diajarkan pada murid-muridnya dan masyarakat sekitar sebagai media dakwah saat itu. Syair lagu ini jika dilacak asal usulnya, ditemukan bahwa ajaran ini ditemukan dalam kitab Majmu’ Rasa’il Ibnu Rajab yang merupakan kumpulan risalah Ibnu Rajab al-Hanbali (1335-1393 M). Selain dalam karya Ibnu Rajab, ajaran ini juga ditemukan sebagai nasehat Ibrahim al-Khawash (wafat 903 M) yang dikutip dalam kitab Dzam al-Hawa karya Ibnu Jauzi (1116-1201 M), nasehat ini juga diberikan oleh Yahya bin Mu’adz ar-Razi (830-871 M) yang ditulis dalam karyanya, kitab Dzam Qaswat al-Qalb. Nasehat ringkas dan mendalam dalam untaian syair ini menjadi populer di masyarakat Islam di pulau Jawa, lalu dipopulerkan secara lebih luas karena dilagukan dalam bahasa Indonesia oleh Opick pada tahun 2005. Hingga kini, lagu ini masih terus populer dengan kreasi baru dan di-cover oleh banyak orang di media sosial. Ini membuktikan bahwa mengajarkan kebaikan dengan media lagu atau syair menjadikan ajaran itu menjadi lebih mudah diingat dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Lima Obat Hati Pertama, Membaca Al-Qur’an dan Maknanya (Qiraat Al-Qur’an bi at-Tadabbur) Membaca Al-Qur’an dengan makna terjemah yang direnungi (tadabbur) menjadi lebih bermakna dan menghidupkan hati. Jika Hanya dengan membaca saja mampu menguatkan batin seseorang, membaca setiap ayat dengan perlahan dan perenungan akan menjadikan seseorang setidaknya paham dengan makna umumnya dan tidak sekedar membacanya dengan singkat. Kedua, Mendirikan Shalat Malam (Qiyam al-Lail) Bangun dan memohon kepada Allah di waktu sepertiga malam merupakan terapi yang memiliki dampak positif yang kuat bagi kondisi diri seseorang. Selain karena kondisi malam hari yang lebih tenang dan lebih damai sehingga mengkondisikan diri untuk beribadah saat itu. Begitu juga karena pada waktu itu seseorang bisa memanfaatkannya sebagai waktu untuk berdoa dan memohon ampunan, dimana waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang tepat untuk berdo’a. Ketiga, Berkumpul dengan Orang-orang Baik (Mujalasat ash-Shalihin) Orang-orang baik atau shalih adalah orang-orang yang selalu menebar kebaikan dan membawa nilai-nilai positif bagi orang lain. Orang-orang seperti ini akan memberikan nasehat dan saran yang baik untuk siapapun yang berada disekitarnya, dan selalu berusaha untuk tidak menyakiti dengan perbuatan dan lisannya. Poin ini adalah satu-satunya terapi obat hati yang berkaitan dengan sisi sosial dalam kehidupan seseorang. Karena diri seseorang terpengaruh atau berpengaruh dengan kondisi sosial di sekitarnya, di sisi lain setiap orang tidak bisa hidup sendiri. Akan tetapi orang-orang shalih selalu memberikan dukungan kepada orang lain untuk berbuat baik dan tangguh dalam menghadapi kehidupan, bukan sebaliknya. Keempat, Banyak Berpuasa (Khola al-Bathn) Berpuasa memang membuat fisik sedikit merasa lemah karena tidak mengkonsumsi makanan dan minuman, tidak seperti biasanya. Di sisi lain, kondisi yang lebih lemah itu juga menjadikan seseorang kemudian bersifat lebih lembut dari biasanya. Jikapun dalam kondisi puasa seseorang itu marah, dia akan menyesal karena dengan marah itu kondisi fisiknya menjadi lebih lemah dan cepat lapar. Kelima, Dzikir di Waktu Malam (at-Tadharru’ ‘inda as-Sahr) Memang terdapat perbedaan dalam “Obat Hati” versi bahasa Jawa atau bahasa Indonesia dengan yang bahasa Arab pada poin ini. Karena kata “at-Tadharru’” makna asalnya adalah merendahkan diri, dengan bertaubat dan berdoa. Sedangkan yang diajarkan Sunan Bonang, atau dalam syairnya adalah “dzikir wengi ingkang suwe”, atau dzikir malam dalam waktu yang lama. Ini tentu saja menyesuaikan dengan kondisi masyarakat Jawa saat itu. Karena dengan dzikir, masyarakat Jawa akan lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk mengobati kondisi mereka. Karena dzikir merupakan jalan dan metode untuk merendah diri dihadapan Allah. Sehingga lebih spesifik dan lebih mudah dipahami. (yat) Baca juga :

Read More

Terkait Konsumsi Laron Bagi Umat Islam Terdapat Dua Pendapat Berbeda

Surabaya — 1miliarsantri.net : Pada musim hujan biasanya banyak laron keluar dari sarangnya dan mengerubungi lampu di rumah. Sebagian masyarakat terganggu dengan kehadiran laron, sebagiannya lagi justru menjadikan laron sebagai makanan. Ada yang membuatnya menjadi rempeyek atau memakannya sebagai lauk nasi dan sambal. Bagaimana hukum memakan laron dalam Islam? Untuk menentukan halal atau haramnya binatang bisa melihat nash Alquran dan hadits sebagai hukum yang pertama dan utama dalam Islam. Selanjutnya, bisa mempelajari keterangan dan pembahasan dari para ulama mengenai binatang itu. Apabila itu termasuk hewan yang diharamkan, maka jelas hukumnya. Sehingga apabila dikonsumsi, kendati dinyatakan memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi, serta baik untuk kesehatan, tetap terlarang. “Karena banyak riwayat dan nash yang tegas melarang kita mengonsumsi bahan atau makanan yang haram,” demikian dikutip dari laman MUI, Kamis (22/2/2024). Namun ada pula ulama dan Imam Madzhab yang menyatakan bahwa laron itu memiliki struktur tubuh yang dapat dianalogikan sama dengan belalang sehingga bisa dikategorikan halal mengonsumsinya. Jumhur ulama menyatakan, binatang-binatang yang tidak punya darah mengalir di tubuhnya, “Maa laa daama lahu sailun” maka umumnya dianggap suci. Tapi untuk dimakan, maka terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang berpendapat membolehkannya dan juga melarangnya. Tetapi dalam hal ini tetap berlaku kaidah yang bersifat umum, yaitu apabila sifatnya membahayakan bagi manusia, maka tentu menjadi terlarang. Dengan demikian hukum mengonsumsinya pun menjadi haram. Selanjutnya, bagi orang yang awam, boleh saja menerima dan mengikuti pendapat dari para kiai, pimpinan agama dan ulama yang sudah jelas kredibilitasnya. Tetapi disarankan agar umat Islam hanya mengonsumsi produk atau bahan yang telah jelas kehalalannya. Jangan “neko-neko” mencoba yang tidak jelas atau dianggap meragukan status kehalalannya. Masih banyak makanan yang jelas halal sehingga tidak perlu menyibukkan diri dengan yang meragukan atau syubhat. Sebab dikhawatirkan, yang syubhat itu akan mengakibatkan orang tergelincir pada yang haram. Pendapat berbeda dikutip dari laman NU Online, laron atau rayap dalam istilah Arab dikenal dengan kata ardlah. Hukum mengonsumsi hewan ini adalah haram karena tergolong hewan yang menjijikkan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab al-Hayawan al-Kubra, di mana Ardlah (rayap/laron) dijelaskan karakteristiknya. Hukum mengonsumsi hewan ardlah adalah haram karena hewan ini dianggap menjijikkan (menurut orang Arab).” (Syekh Kamaluddin ad-Damiri, Hayat al-Hayawan al-Kubra, juz I, hal. 35). (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Tips Ubah Diri Jadi Pribadi Lebih Baik saat Ramadhan

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ramadhan 1445 H diperkirakan akan jatuh pada 11 Maret 2024. Namun, dalam menetapkan awal Ramadhan, umat Islam di Indonesia menunggu hasil sidang isbat yang baru akan digelar pada 10 Maret 2024. Ramadhan merupakan bulan mulia yang sarat akan keberkahan namun juga penuh tantangan. Rasulullah SAW bersabda, “Ketika bulan Ramadhan dimulai, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup dan setan dirantai” (Sahih Al-Bukhari). Bagi generasi muda, Ramadhan adalah bulan penuh tantangan dan cobaan. Karena ibadah puasa dikerjakan berbarengan dengan aktivitas harian. Sehingga menempatkannya dalam posisi yang menarik, yaitu berada pada titik dalam hidup di mana terdapat pertarungan sengit antara nafsu dan kebiasaan baik yang ingin dibangun. Momen di mana iblis dikurung dan kita dapat benar-benar mendiagnosis dosa-dosa, umat Islam harus berusaha membangun kebiasaan-kebiasaan baik sebagai pengembangan diri di bulan Ramadhan. Agar ibadah dibulan suci Ramadhan nanti bisa dilaksanakan dengan baik, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan manfaat Ramadhan: Seseorang yang mengharapkan pahala, maka ia harus berniat melakukan perbuatan yang mendatangkan keridhaan Allah Ta’ala. Tanamkan niat itu ketika Anda sedang berpuasa, shalat, membaca Al-Qur’an, berbagi dengan orang lain dan sebagainya, demi Allah dan ridha-Nya. Nikmati waktu sahur bersama keluarga dan jadikan momen ini sebagai tradisi untuk berkumpul. Pastikan Anda makan dan minum saat sahur. Nabi SAW bersabda, “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur terdapat keberkahan.” (Sahih Bukhari). Nah, bila Anda termasuk orang yang sulit bangun dari tempat tidur, siasati dengan menyiapkan sebotol air di samping dipan dan setel alarm. Bila sebelumnya Anda kerap mendengarkan musik, saat Ramadhan sebaiknya ganti kebiasaan itu dengan mendengarkan murrotal atau tausiyah ringan dalam bentuk podcast. Selain dapat mengisi waktu, obrolan bersama ulama dapat menambah pengetahuan Anda akan Islam. Nabi SAW digambarkan sangat dermawan saat Ramadhan. Keyakinan utama dalam keimanan kita adalah saat memberi maka Allah akan mengembalikannya lebih banyak. Namun, tentu saja bersedekah dengan berharap ridha Allah SWT. Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Karena itu kejarlah dengan memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat sunnah, berdoa, tersenyum, menyajikan buka puasa untuk orang lain, bersiwak, silaturahmi, memperbanyak dzikir dan berusaha menjadi lebih baik lagi. Bila Anda mampu dan kerap membaca Al-Qur’an, alhamdulillah itu merupakah berkah dari Allah. Namun masih banyak dari kita yang kesulitan untuk membaca kalam Ilahi. Ada banyak cara untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an yaitu dengan mendengarkannya saat berkendara, mengunduh aplikasi di ponsel dan dengarkan sebelum tidur. Saat berbuka, hidrasi tubuh dengan baik. Hindari makan terlalu banyak saat berbuka puasa. Atur kecepatan saat makan hingga kenyang. Kemudian dirikan shalat Maghrib, Isya dan tarawih. Bila setelah itu Anda masih merasa lapar, maka makanlah secukupnya. Hanya saja tetap perhatikan makanan yang sehat bagi tubuh Anda. (yat) Baca juga :

Read More