Memaknai Keutamaan bulan Dzulhijah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Bulan Dzulhijah akan datang, hanya tinggal hitungan beberapa hari saja. Tahukah Anda bahwa di 10 hari awal bulan Dzulhijah memiliki banyak keutamaan di mata Allah Swt? Yuk simak ulasannya. Pada bulan Dzulhijah umat Islam melaksanakan beberapa amalan ibadah penting. Di antaranya ibadah haji dan peringatan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban. Selain itu terdapat anjuran memperbanyak amalan ibadah khususnya 10 hari pertama bulan Dzulhijah, sebab Allah Swt amat mencintai amalan yang dilakukan di hari tersebut daripada hari-hari ini. “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“. (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas) Selanjutnya Imam Ahmad, rahimahullah meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”. Adapun amalan yang bisa dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah yaitu puasa, sholat sunnah, dzikir, membaca Al Qur’an dan bersedekah. Menjelang bulan Dzulhijah, sebaiknya kita sebagai umat Islam mempersiapkan diri. Apa saja yang harus dipersiapkan? “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (Ath-Thalaq (65): 4) Lantas kapan jatuh 1 Dzulhijah dalam kalender Masehi? Berdasarkan SKB 3 Menteri, Idul Adha 2024 atau 10 Dzulhijah 1445H jatuh pada 17 Juni 2024. Dengan demikian 1 Dzulhijjah adalah 8 Juni 2024. Meski begitu untuk memastikan kembali, pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Dzulhijah dan Hari Raya Idul Adha pada 7 Juni 2024. (yat) Baca juga :

Read More

Pengembangan ATM Beras, Peran Teknologi dalam Amal Sedekah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sebagai umat Muslim, kita menyadari bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk saling membantu dalam kebaikan. Salah satu bentuk bantuan ini adalah bersedekah kepada kaum dhuafa, yaitu mereka yang umumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi secara mandiri. Perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi merupakan bagian dari ketentuan Allah atau sunnatullah. Apa yang telah ditetapkan-Nya pasti akan terjadi, meskipun manusia berusaha sekuat tenaga untuk menjadi sejahtera dan mandiri secara finansial. Rezeki memiliki makna yang luas, namun dalam konteks ini, kita akan fokus pada kemampuan ekonomi. Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 30 menyatakan, “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Ada berbagai cara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, seperti zakat, infaq, dan shodaqoh. Bentuknya beragam, mulai dari uang tunai hingga kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Artikel ini berfokus pada sektor pangan, khususnya beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Beras ini bisa diperoleh melalui ATM Beras. ATM Beras adalah singkatan dari Anjungan Terima Mandiri Beras. Bentuknya mirip dengan mesinATM perbankan pada umumnya, namun yang dikeluarkan adalah beras, bukan uang tunai. Apa yang dimaksud dengan ATM Beras? ATM adalah singkatan dari Anjungan Terima Mandiri, bentuknya seperti mesin ATM milik perbank-kan yang sudah lazim dikenal secara umum. Namun keluaran dari mesin ini adalah beras, bukan uang tunai. Lantas fungsi ATM Beras seperti apa? Pertama, alat yang efektif untuk mendistribusikan beras, melalui penempatan di masjid-masjid atau kantor-kantor kelurahan kecamatan polsek atau koramil. Kedua, Memperpendek rantai distribusi dimana kaumdhuafa bisa langsung mengambil beras yang terjadwal tanpa harus mengantri. Ketiga, Sistem yang baik untuk kaum dhuafa, karena kaum dhuafa terdata dengan jelas dan diberikan kartu ATM untuk mengambil beras. Terakhir, sebagai sarana mengajak peran aktif masyarakat dalam bershadaqah, khususnya yang bershadaqah dalam bentuk beras. ATM Beras merupakan hasil temuan, inovasi alumnus ITB jurusan Teknik Elektro tahun 1980. Idenya cukup brilian yaitu menemukan solusi untuk distribusi beras yang terdata dengan baik, tanpa resiko berebut dalam antrian, menempatkan alat distribusi yang aman dan nyaman. Sudah barang tentu alat ini ditemukan dengan sejumlah riset yang komprehensif. Mulai dari konsep distribusi yang ter-digitalisasi, algoritma yang tepat, rancang bangun perangkat keras dan lunak. Setelah itu dibuat micro-chip sesuai dengan tujuan-tujuan yang disebutkan di atas. Setelah secara ide, konsep dan desain awal terbentuk, lalu dibuatlah proto-type mesin ATM Beras dengan serangkaian uji coba. Uji coba tidak hanya fungsi-fungsi utama sebagai mesin tunggal (stand-alone) tetapi juga mesin dalam jaringan. Untuk diketahui bahwa mesin ATM Beras ini dapat dioperasikan secara jaringan (network). Sebagai informasi, sudah cukup banyak ATM Beras ini terpasang di masjid-masjid di seluruh Indonesia. Bukan saja di masjid-masjid tapi juga di berbagai tempat sarana umum dan kantor. Sejauh ini ada 2 lokasi pabrik ATMB yang cukup besar yaitu 2 pabrik di Bandung dan 1 pabrik di Karawang. Pabrik-pabrik tersebut cukup untuk saat cukup untuk memenuhi kebutuhan permintaan ATMB di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya para donator, ummat muslimdan Muslimah yang berkecukupan dan ingin berbagi dengan kaum dhuafa, maka kedepan mesin ATMB ini akan semakin berkembang, insya Allah. (yan) Baca juga :

Read More

Berkunjung ke Makam Mbah Maimoen Jubair

Makkah — 1miliarsantri.net : Saat berada di Tanah Suci, umumnya jamaah haji tidak hanya melakukan syarat dan rukun haji. Mereka juga menyempatkan diri untuk mengunjungi berbagai tempat yang bernilai sejarah di Makkah maupun Madinah. Bagi jamaah asal Indonesia, rasanya tak lengkap bila tidak berziarah ke kompleks permakaman di kota suci. Minimal, mereka akan berusaha untuk mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW di Madinah. Kemudian, ada pula Jannatul Ma’la sebagai salah satu kawasan permakaman yang terkenal di Makkah. Bukan hanya warga setempat, tak sedikit pula orang luar Arab yang jenazahnya dikebumikan di sana. Di antara mereka adalah KH Maimun Zubair. Sosok yang akrab disapa Mbah Moen itu wafat di Makkah pada saat pelaksanaan haji tahun 2019 lalu. Jenazah pengasuh Pondok Pesantren al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, itu dimakamkan di Jannatul Ma’la. Mbah Moen lahir di Rembang pada 28 Oktober 1928. Artinya, pada saat wafatnya sang guru bangsa mencapai umur 90 tahun. Mbah Moen tumbuh besar di lingkungan santri. Saat masih berusia anak-anak, ia mengaji langsung kepada orang tuanya. Ayahnya merupakan murid dari Syekh Said al-Yamani dan Syeikh Hasan al-Yamani al-Makky. Pada 1945, Maimun Zubair muda memulai pengembaraan intelektual. Ia belajar agama di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah pengasuhan KH Abdul Karim. Pemuda nan saleh itu juga mengaji kepada KH Mahrus Ali. Saat usianya menapaki 21 tahun, Maimun muda diantar oleh kakeknya melanjutkan belajar agama di Makkah. Di Tanah Suci, ia belajar kepada antara lain Syekh Yasin al-Fadani. Setelah pulang ke Tanah Air, Maimun kembali mengaji ke beberapa ulama di tanah Jawa. Di antara guru-gurunya adalah KH Baidhowi, KH Ma’shum Lasem, KH Wahab Chasbullah, KH Muslih Mranggeng (Demak), dan beberapa kiai lainnya. Sepanjang hidupnya, Maimun telah menunaikan sejumlah ibadah haji. Orang-orang pun menjulukinya Syekh Maimun Zubair al-Hajj. Menurut penuturan anak-anaknya, Mbah Moen memang berkeinginan meninggal di Makkah. Allah mengabulkan doa sang alim. Hajinya pada 6 Agustus 2019 merupakan ibadah haji terakhirnya. Mbah Moen meninggal dunia pada hari itu, tepat pukul 04.17 waktu Arab Saudi. Jenazah mantan anggota DPDR Rembang ini dimakamkan di komplek pemakaman Jannatul Ma’la, komplek 70 nomor 151, urutan ke-41. Tidak semua orang non-Arab bisa dikuburkan di sana. Ada peran lobi pemerintah RI dan sejumlah tokoh Tanah Air sehingga pihak Kerajaan Arab Saudi akhirnya mempersilakan jenazah Mbah Moen dimakamkan di Ma’la. Mengutip buku Enslikopedia Fiqih Haji dan Umroh karya Gus Arifin, Jannatul Ma’la berada di Jabal As-Sayyidah di kampung Al Hujuun, tepatnya di bawah bukit As-Sayyidah terbentang pemakaman Ma’la. Ketinggian bukit ini 400 m dan berada tidak jauh dari Masjidil Haram. Di pemakaman Ma’la, dikubur juga sejumlah anggota keluarga Rasulullah SAW. Di antaranya adalah Khodijah (istri pertama Nabi SAW), Qasim bin Muhammad SAW, Abdul Mutholib (kakek Nabi SAW), Abu Thalib (paman Nabi SAW), Abdullah bin Zubair (sahabat Nabi), serta Asma’ binti Abu Bakar ash-Shiddiq. Dan, Mbah Moen bukan satu-satunya orang Indonesia yang jenazahnya dikebumikan di Ma’la. Sejumlah jamaah haji asal negara kita ada dimakamkan di sana. Misalnya, Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Ahmad Khatib Sambas, Syekh Abdul Karim al-Bantani, dan Syekh Muslih Mranggen. (drus) Baca juga :

Read More

Aa Gym Ajak Doakan Warga Rafah dan Seluruh Syuhada Palestina

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kota Rafah tengah menjadi perhatian masyarakat dunia setelah serangan bom Israel pada Ahad (26/5/2024) dan Selasa (28/5/2024) lalu meratakan seluruh bangunan disana. AFP melaporkan tentara Israel berdalih menargetkan Hamas yang berada di wilayah selatan Jalur Gaza Palestina itu. Namun, serangan mematikan tersebut malah membakar tenda-tenda pengungsi yang mengakibatkan 50 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Kondisi ini kemudian memunculkan seruan “All eyes on Rafah” di media sosial sebagai bentuk kemarahan dunia pada aksi kejam Israel. Slogan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dunia akan kekejian Israel di Rafah, Gaza, Palestina. Figur publik inetrnasional dan Tanah Air pun membanjiri media sosial dengan mengunggah kampanye tersebut di media sosial. Salah satu yang ikut menyuarakan keprihatinan akan apa yang terjadi di Rafah adalah pendakwah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Melalui beranda Instagram, Aa Gym mengirimkan doa untuk Rafah. Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung ini mengingatkan melalui dzikir sederhana yang diambil dari surat Ali Imron ayat 173. حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ Hasbunallah wa ni’mal wakiil Artinya: Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami. “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Saat ini Rafah sedang diboombardir oleh Zionis Israel, di mana terdapat banyak anak-anak, dan wanita yang mengungsi disana dan terdapat banyak korban yang berguguran,” ucap Aa Gym. Aa Gym pun mengutip surat Ibrahim ayat 42, وَلَا تَحْسَبَنَّ اللّٰهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظّٰلِمُوْنَ ەۗ اِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيْهِ الْاَبْصَارُۙ Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak (QS Ibrahim: 42). Mengutip Tafsir Quran tersebut ditafsirkan bahwa Allah menegaskan betapa Dia tidak pernah lengah mengawasi perbuatan orang yang zalim dan durhaka. Di akhir keterangannya, Aa Gym meminta masyarakat untuk mendoakan agar rakyat Palestina di Rafah mendapat perlindungan Allah Ta’ala. “Mari kita doakan saudara-saudara kita yang berada di Rafah, Semoga Alloh lindungi mereka dan Alloh berikan nikmat syuhada bagi yang meninggal dunia,” pungkas Aa Gym. (yan) Baca juga :

Read More

Lafadz Subhanallah Memiliki Kekuatan Tersendiri

Surabaya — 1miliarsantri.net : Kalimat tasbih dan juga salah satu kalimat thayyibah yaitu Subhanallah memiliki “kekuatan” tersendiri di mata Allah SWT. Ternyata Subhanallah merupakan bacaan yang sangat disukai oleh Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda tentang kalimat tasbih, yang artinya: “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat ‘Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’ (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari Muslim). Lafal Subhanallah juga senantiasa dijadikan dzikir. Dijelaskan dalam hadis, Rasululah SAW bersabda: إنَّ أَحَبَّ الكَلَامِ إلى اللهِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi”. (HR Muslim) Disebutkan bahwa kalimat Subhanallah memiliki banyak faedah dan hikmah bila seorang muslim banyak mengamalkannya. Apa saja hikmahnya? Di antaranya adalah memberikan pahala besar di sisi Allah karena merupakan lafaz yang paling disukai oleh-Nya, dapat menghapus segala dosa, serta memperoleh kebaikan berkali-kali lipat. Tidak hanya itu, masih ada lagi keutamaan melafazkan Subhanallah sebagaimana keterangan dari Abu Umamah, dirinya berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak mampu untuk beribadah pada malam hari, atau tidak sanggup membelanjakan hartanya karena bakhil (pelit), atau tidak sanggup berjihad karena penakut maka hendaknya ia memperbanyak membaca subhanallah wa bihamdihi sebanyak-banyaknya karena kalimat ini dicintai Allah SWT lebih daripada membelanjakan emas sebanyak gunung di jalan Allah Azza Wa Jalla.” (HR. At-Thabrani) Bagi seorang Muslim sebisa mungkin memperbanyak amal sholeh guna mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan cinta-Nya. Salah satu cara mendekatkan diri yakni dengan memperbanyak dzikir, di dalamnya termasuk membaca Subhanallah. Adapun beberapa bacaan dzikir yang dicintai Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholih selain Subhanallah yaitu, Alhamdulillah, Allahu Akbar dan Laa ilaaha illallah. (yat) Baca juga :

Read More

Pemkab Bantul Siapkan Pasokan Kambing dari luar

Bantul — 1miliarsantri.net : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuka pasokan kambing dari luar daerah menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Pasalnya, kebutuhan kambing di Bantul belum bisa terpenuhi peternakan lokal. Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yus Warseno, mengatakan, permintaan kambing setiap harinya bisa mencapai sekitar 700 ekor. Menurut dia, permintaan hewan ternak tersebut terbilang tinggi karena Bantul merupakan salah satu sentra kuliner sate kambing. Namun, Warseno mengatakan, peternakan lokal belum mampu memenuhi tingginya permintaan kambing itu. “Bantul juga mengembangbiakkan ternak kambing, cuma tidak cukup. Peternaknya terbatas. Tidak terpenuhi kalau setiap hari permintaannya 700 ekor,” kata dia. Mendekati Idul Adha, permintaan kambing diperkirakan semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan kurban, kata Warseno, pihaknya terbuka menerima pasokan kambing dari luar daerah. “Untuk memenuhi permintaan stok kambing, maka kami mengizinkan ternak kambing dari luar untuk masuk,” ujar dia. Namun, Warseno mengatakan, hewan ternak yang akan didatangkan dari luar daerah itu mesti dipastikan dalam kondisi sehat, sehingga aman juga untuk dikonsumsi. “Diizinkan (masuk ke Bantul), dengan tetap memantau kesehatan hewan ternaknya,” kata Warseno. Ihwal harga kambing menjelang Idul Adha, menurut Warseno, sejauh ini belum mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan pantauan di sejumlah peternak, kata dia, harga kambing mulai dari sekitar Rp 2,5 juta per ekor. “Namun, harga kambing pun tergantung kepada bobot kambing yang dijual,” ujar dia. Melihat tingginya permintaan kambing, Warseno mengatakan, Pemkab Bantul mendorong warga untuk mengembangkan usaha peternakan hewan tersebut. Menurut dia, beberapa tahun terakhir pun Pemkab Bantul mendorong generasi milenial menjadi peternak kambing. (aji) Baca juga :

Read More

Jangan Menunda Haji Selama Mampu, Meski Usia Masih Muda

Surabaya — 1miliarsantri.net : Beribadah haji atau umrah ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah tentu menjadi dambaan setiap Muslim di dunia. Apalagi berhaji merupakan rukun Islam ke-5. Namun, sayangnya yang terjadi di Indonesia kebanyakan yang berhaji adalah orang lanjut usia. Kondisi ini berhubungan dengan anggapan di masyarakat yang memandang berhaji merupakan ibadah yang diperuntukkan bagi lansia saja. Padahal sejatinya ibadah haji membutuhkan fisik dan stamina yang prima untuk menjalankan tiap rukun ibadahnya, seperti thawaf, sa’i atau lempar jumrah. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca Arab Saudi yang cukup terik dibanding Indonesia. Bagi kalangan lansia kondisi ini tentu cukup melelahkan. Berbeda halnya bila haji dilakukan di saat usia produktif atau masih muda. Ada banyak alasan positif kenapa sebaiknya berhaji dilakukan di usia muda. Berikut keuntungan naik haji saat masih muda. Mengutip laman About Islam, Rabu (29/5/2024), nasionalisme, rasisme, dan kefanatikan adalah masalah yang akan terus dihadapi umat manusia, sebagaimana dibahas dalam pidato terakhir Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Salah satu cara terbaik untuk tidak membawa penyakit seperti itu dalam hati Anda adalah dengan “mengenal orang lain”. Dengan jutaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia yang beribadah haji akan menjadi pertemuan internasional terbesar umat manusia. Momen ini adalah kesempatan terbaik untuk mengakui keberagaman umat Muslim dan mengapresiasi bahwa Islam adalah untuk semua orang di segala waktu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ “Teruslah menunaikan ibadah haji dan umrah, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, seperti halnya tungku menghilangkan kotoran kotor dari besi, emas, dan perak. Dan haji yang mabrur tidak ada pahalanya selain surga!” Menukil NU Online, ibadah haji memiliki keutamaan yang luar bisa yaitu menghapus segala dosa dan dosa kezaliman. Orang yang melaksanakan haji disucikan dosanya sebagaimana keterangan hadits Nabi Muhammad saw. Orang yang berhaji akan kembali suci dari dosa seperti bayi baru dilahirkan. عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سَمِعْتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: مَنْ حَجَّ، فلَمْ يَرْفُثْ، وَلم يَفْسُقْ، رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدْتُهُ أُمُّهُ. رواه البخاري ومسلم والنسائي٫ وابن ماجة والترمذي إلا أنه قال: غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa (hubungan badan suami istri yang dilarang dalam ihram), niscaya ia kembali (suci) dari dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya,’ (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai), ‘niscaya diampuni dosanya yang telah lalu,’” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Pada hadits riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hibban menerangkan bahwa Allah mengampuni dosa jamaah haji ketika mereka meminta ampun kepada-Nya karena jamaah haji dan jamaah umrah adalah tamu undangan-Nya. عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, ‘Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni mereka,’” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban). (yat) Baca juga :

Read More

Keutamaan Wukuf di Arafah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Wukuf secara mudah dapat diartikan hadir di Arafah baik sengaja atau tidak dalam rentang waktu antara tergelincirnya matahari (masuk waktu Dhuhur) tanggal 9 Dzulhijjah hingga menjelang waktu Subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Kehadiran ini tidak harus lama, yang penting pernah di sana. Wukuf adalah ibadah pokok atau rukun terbesar dalam rangkaian ibadah haji. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda: الحج عرفة “ Bagian pokok haji adalah wukuf di Arafah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi). Jamaah haji yang tidak melakukan wukuf di Arafah akan mendapat konsekuensi berupa tiga kewajiban yang harus dilaksanakan, yaitu pertama, melakukan tahallul untuk melepas status ihramnya dengan cara melakukan amalan umrah (tawaf, sai,dan bercukur) dengan diniati tahallul dari haji. Kedua, segera melaksanakan qadla haji di tahun berikutnya bila memungkinkan ada. Ketiga, membayar dam fawat (denda karena tidak berwukuf) yang dilaksanakan saat melakukan haji qadla. Ketentuan dam fawat ini adalah menyembelih seekor kambing. Bila hal itu tidak memungkinkan, maka diganti dengan puasa sepuluh hari (3 hari saat ihram dan 7 hari ketika telah sampai di Tanah Air). Begitu penting dan sakralnya wukuf sehingga setiap orang ingin mendapatkan tempat terbaik dan sedapat mungkin sesuai dengan ajaran, sabda, dan tindakan Rasulullah SAW. Seringkali jamaah haji berdesak-desakan untuk berada di Jabal Rahmah guna meraih hal tersebut. Namun benarkah Jabal Rahmah memiliki kedudukan yang demikian tinggi dalam wukuf? Jabal Rahmah yang memiliki nama lain Jabal Arafah, Jabal Ilal, Jabal Alal adalah bukit kecil yang berada di tengah Arafah. Nama Jabal Rahmah sendiri sebenarnya tidak disebutkan di dalam hadits manapun dan tidak dikenal pada masa generasi emas Islam yaitu generasi sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabiin. Nama Jabal Rahmah pertama kali ditemukan dalam catatan Nashir Khusraw di kitabnya Safarnameh pada akhir abad keempat Hijriyah. Nama Jabal Ilal dikenal oleh orang Arab kuno dalam karya sastra mereka. Sedangkan nama Jabal Arafah banyak ditemukan dalam literatur Islam. Barulah ketika nama Jabal Rahmah disebut oleh Nashir Khusraw, nama ini menjadi sering digunakan bahkan dalam beberapa kitab fiqih. (Ahmad Zaki Hamani, Mausu’ah Makkah al-Mukarromah wal-Madinah al-Munawwarah, [London, Muassasah al-Furqon lit-Turats al-Islamy, 2009], juz 3, cetakan I, halaman 244). Selanjutnya, berdesakan dan berebutan untuk wukuf di Jabal Rahmah saat melaksanakan ibadah haji ternyata sudah berlangsung lama. Dalam hal ini, Imam Nawawi rahimahullah berkata: وأمَّا ما اشْتَهَرَ عِنْدَ الْعَوَامِّ مِنَ الاعتنَاء بالوقوفِ على جَبَلِ الرَّحْمَةِ الذي بِوَسَطِ عرفاتٍ كما سبقَ بَيَانُهُ وترْجيحُهُمْ لَهُ عَلَى غيرِهِ من أرض عَرَفَاتٍ حتى ربما تَوَهَّمَ كثيرٌ مِنْ جَهَلَتِهِم أنَّهُ لا يصحُّ الوقوفُ إلاَّ بِهِ فخطأ مُخَالِف للسُّنَّةِ، ولم يَذْكُرْ أحدٌ مِمَنْ يُعْتَمَدُ عَلَيْهِ فِي صُعُودِ هَذَا الْجَبَلِ فضيلةً إِلاَّ أبُو جَعْفَر محمدُ بن جريرِ الطبريُّ فإنه قال: يستحب الوقوفُ عليه وكذا قال أقضى القضاةِ أبو الحسن الماورديُّ البصري صاحبُ الحاوِي من أصْحَابِنَا: يُسْتَحبُّ أنْ يقْصدَ هذا الْجَبَلَ الذي يقالُ له جَبَلُ الدُّعاء. قال: وهو موقفُ الأنْبياءِ صلواتُ اللهِ وسلامُهُ عَلَيْهِمْ أجمعينَ وهذا الَّذِي قالاهُ لا أصْلَ لَهُ وَلَمْ يَرِدْ فيه حديثٌ صحيحٌ ولا ضعيفٌ Artinya: “Apa yang masyhur di kalangan awam yaitu berupaya kuat wukuf di Jabal Rahmah yang berada di tengah Arafah sebagaimana keterangan yang telah lalu dan mengutamakan Jabal Rahmah atas bagian Arafah yang lain sampai-sampai banyak orang bodoh yang menganggap wukuf tidak sah kecuali di sana adalah kekeliruan yang bertentangan dengan sunnah. Tidak ada seorang pun ulama yang bisa menjadi pedoman yang menyebutkan ada keutamaan naik ke bukit ini kecuali Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Thabari. Ia berkata, ‘disunnahkan wukuf di atasnya.’ Begitu juga Aqdlal Qudlat Abul Hasan Al-Mawardi al-Basri, penyusun kitab Al-Hawi dari ashab kita berkata, ‘Disunnahkan menyengaja bukit ini yang disebut Jabal Doa. Bukit ini adalah tempat wukuf para nabi shalawatullah wasalamuhu alaihim ajmain.’ Apa yang disampaikan Beliau berdua ini tidak berdasar dan tidak ada hadits shahih maupun dlaif tentang hal ini.” (Abu Zakaria Yahya An-Nawawi, Al-Idhoh fi Manasikil Hajji wal Umrah , [Beirut, Darul Basyair al-Islamiyah, 1994], cetakan II, halaman 281-282). Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa wukuf di Jabal Rahmah tak memiliki keistimewaan sama sekali. Wukuf boleh dilakukan di mana saja selama masih dalam batas Arafah. Berusaha keras agar dapat wukuf di Jabal Rahmah adalah menyalahi sunnah bahkan ada yang mengatakan hukumnya makruh. Amalan yang justru disunnahkan adalah wukuf di area bebatuan besar di bawah Jabal Rahmah yang merupakan tempat wukuf Rasulullah sebagaimana sabda Beliau: ووقفت هاهنا وعرفة كلها موقف Artinya:“Aku wukuf di sini. Dan seluruh Arafah adalah lokasi wukuf.” (HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah). Bagi jamaah haji, tentu diusahakan untuk wukuf di tempat wukufnya Rasulullah. Namun hal yang tidak boleh dilupakan adalah jangan sampai upaya ini disertai dengan hal-hal yang menjerumuskan pada perbuatan dosa, seperti berdesakan antara lelaki dan perempuan, saling menyenggol dan mendorong yang bisa menyakiti orang lain. Mengingat hal tersebut, jangan sampai upaya meraih sebuah keutamaan malah terjerumus pada jurang dosa. Apalagi di antara hikmah wukuf di Arafah adalah sebagai gambaran berkumpulnya semua makhluk di Padang Mahsyar kelak dalam kondisi telanjang dan tak beralas kaki. Idealnya, wukuf di Arafah banyak diisi dengan merenung dan mendekatkan diri kepada Allah. (yat) Baca juga :

Read More

Terdapat Tiga Shalat Sunnah yang Bisa Mengubah Hidup Manusia

Surabaya — 1miliarsantri.net : Shalat fardhu merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang baligh. Shalat wajib ini terdiri dari shalat lima waktu dan shalat Jumat bagi laki-laki. Selain shalat fardhu, terdapat shalat sunnah yang disyariatkan dalam Islam. Shalat sunnah ini sendiri dapat dikerjakan sesuai waktu atau kondisi tertentu. Dai muda Ustadz Irfan Rizki Haas menyebut ada tiga shalat sunnah yang dapat mengubah hidup seorang manusia. Adapun tiga shalat itu adalah shalat tahajud, shalat fajr atau qabliyah subuh, dan shalat sunnah dhuha. Ustadz Irfan Rizki mengungkapkan alasan kenapa ketiga shalat sunnah itu dapat mengubah kehidupan hamba Allah SWT. وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. “Tahajud itu shalatnya orang yang ingin hajatnya Allah kabulkan. Dosanya ingin Allah ampunkan. Tahajud itu adalah shalatnya orang yang saat dia betul-betul lagi gamang, bingung, mau dari mana dia memulai merubah hidupnya maka orang itu nggak akan pernah meninggalkan shalat tahajud,” kata Ustaz Irfan Rizki. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam salah satu hadits, “Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim). “Jangan tinggalkan shalat tahajud. Bangun shalat malam. Minta sama Allah. Allah bukakan semua pintu kebaikan untuk kita,” tambahnya. Shalat sunnah fajr atau qabliyah subuh dilakukan sebelum shalat subuh. Dalam suatu hadits dinyatakan dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya. وَلِمُسْلِمٍ: «رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik daripada dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim, no. 725) “Siapa yang bangun lalu shalat sunnah sebelum subuh maka Allah akan berikan padanya pahal yang lebih baik daripada dunia dan seisinya,” “Jadi kalau hari ini dapat rezeki berapapun nominalnya kalau tadi atas izin Allah dua rakaat shalat sunnah qobliyah subuh, hari ini yang didapat udah bonus. Karena sebenarnya kita sudah menjadi orang paling kaya. Sudah dapat lebih daripada dunia lebih daripada seisinya,” jelas dai kelahiran 29 Desember 1993 ini. Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah matahari meninggi hingga mendekatu waktu dzuhur. عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: (كَانَ رسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُصَلِّي الضُّحى أَرْبَعاً، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ الله). رَوَاهُ مُسْلِمٌ. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan menambah seperti yang dikehendaki oleh Allah.” (HR. Muslim). [HR. Muslim, no. 719, 79]. Shalat dhuha memiliki banyak keistimewaan, di antaranya adalah menjaga kesehatan. Dalam suatu hadits dijelaskan bahwa pada diri manusia itu ada 360 tulang atau sendi. Sabda Rasulullah SAW: “Coba setiap tulang itu sedekahkan, para shahabat mengatakan: “Siapa orang yang akan kuat melaksanakannya?” Sabda Rasulullah SAW: “Dengan membuang sampah dari masjid atau membuang kotoran dari masjid atau dengan melaksanakan shalat dhuha minimal dua rakaat.” Merujuk pada hadits tersebut, maka dengan shalat dhuha minimal dua rakaat merupakan bentuk menyedekahkan setiap tulang. Melalui shalat dhuha semua tulang digerakkan untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah. (yat) Baca juga :

Read More

Khusyuk Merupakan Kunci Sekaligus Ruh dalam Sholat

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam rukun Islam, sholat menempati urutan kedua setelah syahadat. Berbeda dengan wahyu-wahyu yang lain, yang selalu melalui perantara Malaikat Jibril, perintah sholat lima waktu langsung disampaikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW, ketika Isra Miraj. Ini sebagai pertanda, betapa pentingnya ibadah sholat lima waktu itu. Hukum sholat pun wajib. Ibadah ini pula yang membedakan umat Islam dari umat beragama yang lain. Oleh karena itu, sudah seharusnya sholat lima waktu itu kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Dan yang lebih penting lagi, sholat itu harus kita laksanakan dengan khusyuk. Sholat, menurut etimologi berarti doa mohon kebajikan. Dalam berdoa, kita tentu melakukannya dengan penuh kesungguhan. Sudah semestinya kita juga harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan sholat. عن أبي قتادة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (أسوأ الناس سرقة الذي يسرق من صلاته)، قالوا: يا رسول الله، وكيف يسرق من صلاته؟ قال: لا يُتِمّ ركوعها ولا سجودها ولا خشوعه Dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Seburuk-buruk pencurian manusia adalah yang mencuri dalam sholatnya.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah SAW bagaimana seseorang mencuri sholatnya?” Belia bersabda, ”Yaitu dia tidak menyempurnakan rukunya, sujudnya, dan khusyunya.” (HR al-Baihaqi). Jadi, untuk bisa khusyuk dalam sholat, pertama-tama kita memang harus tahu arti dari bacaan yang kita lafadzkan. Berikutnya, bacaan-bacaan dalam sholat itu kita hayati sepenuhnya agar makna semua bacaan-bacaan itu meresap ke dalam hati sanubari kita. Memang, untuk bisa khusyuk dalam sholat bukanlah perkara yang mudah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila kamu berdiri melaksanakan sholat, maka hendaklah sholat seperti sholatnya orang yang hendak meninggal dunia.” (HR Ahmad). Menurut Al-Ghazali dalam bukunya, Ihya Ulumiddin, khusyu adalah ruhnya sholat. Sedangkan khusyuk itu adalah buah dari iman dan hasil keyakinan akan Keagungan Allah Azza Wa Jalla. Barang siapa yang dikaruniai hal itu, maka ia akan khusyuk di dalam sholat dan di luar sholat. Karena yang menimbulkan khusyuk adalah kesadaran bahwa Allah selalu mengamati hamba-Nya di manapun dia berada. (yat) Baca juga:

Read More