Kisah Akhir Perjuangan Sultan Hasanuddin dalam Melawan Penjajah

Makassar — 1miliarsantri.net : Siapa yang tidak mengenal Sultan Hasanuddin. Beliau adalah raja Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar yang memerintah antara tahun 1653 hingga 1669. Pada saat memerintah, Sultan Hasanuddin melancarkan perlawanan terhadap VOC. Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC terjadi pada tahun 1666 hinga 1669. Penyebab Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan di Makassar adalah ambisi VOC untuk memaksakan monopoli perdagangan Perjuangan yang telah dilakukan oleh Sultan Hasanuddin berakhir dengan kekalahan. Pada 24 Oktober 1666, angkatan laut VOC berangkat ke Makassar di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Spelman. VOC tiba di depan Benteng Somba Opu pada 15 Desember 1666, dengan kekuatan 21 kapal perang serta 600 pasukan. Segera setelah itu, pecah pertempuran antara VOC dan pejuang Makassar yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. Pada saat perang berlangsung, VOC mencari sekutu dengan cara melancarkan politik devide et impera terhadap Aru Palaka, yang pernah menjadi tahanan bagi Kerajaan Gowa-Tallo bersama keluarganya. Setelah mendapat dukungan Aru Palaka, VOC semakin percaya diri untuk menggempur pertahanan Sultan Hasanuddin. Meski sempat kewalahan, VOC akhirnya unggul setelah mendapat kiriman bantuan dari Batavia. Pada 18 November 1667, Sultan Hasanuddin kemudian dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya, yang salah satu isinya Gowa harus mengakui hak monopoli VOC. Isi Perjanjian Bongaya yang sangat merugikan pihaknya, membuat Sultan Hasanuddin kembali melemparkan serangan. Pada 1668, Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan Makassar terhadap VOC untuk yang kedua kalinya. Namun, perlawanan ini segera dipadamkan, bahkan benteng pertahanan rakyat Gowa, yang kemudian diberi nama Benteng Rotterdam, jatuh dan dikuasai oleh VOC. Dengan begitu, hasil perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC tetap berakhir dengan kekalahan. Sultan Hassanudin turun takhta pada 1669 dan meninggal satu tahun kemudian karena sakit. (ndro) Baca juga :

Read More

Sebanyak 11 Masjid di Istanbul Buka Kelas Kebugaran untuk Jamaah Lansia

Istanbul — 1miliarsantri.net : Masjid Abdulhamid Han di Istanbul menggelar kelas kebugaran bagi orang lanjut usia. Kelas senam tersebut dibuka usai shalat jamaah zuhur dan ashar. Selain Masjid Abdulhamid Han, inisiatif yang dilakukan sejak Januari ini juga diterapkan oleh 10 masjid lainnya di distrik Bagcilar Istanbul, dimana kelas kebugaran ini sendiri terbuka untuk warga di komunitas padat penduduk dan masyarakat miskin. Belasan jamaah dan imam berjanggut panjang meletakkan kaki mereka di atas karpet tebal berwarna biru kehijauan di Masjid Abdulhamid Han. Jamaah mengikuti instruktur olahraga, mengangkat lutut, memutar bahu, dan melompat. Gerakan itu pun kerap diselingi tawa dan lirikan malu-malu. Kemudian mereka mengangkat lutut, memutar bahu, dan melompat ke tempatnya, saling tertawa terkikik dan melirik malu-malu. “Manusia itu ibarat kendaraan. Sama seperti kita membutuhkan perawatan kendaraan, ketika kita berolahraga, organ tubuh kita menjadi lebih baik,” terang Servet Arici, salah satu pengunjung masjid. Pria berusia 66 tahun itu, telah mengikuti kelas senam hariannya sejak Januari lalu, kali pertama inisiasi diluncurkan di 11 masjid di distrik Bagcilar Istanbul, salah satu kota besar dengan penduduk terpadat dan terpinggirkan. Veteran di kelompok tersebut, Huseyin Kaya (75), mengaku senang mengikuti pelatihan itu karena membuat setiap bagian tubuhnya bergerak. “Ini membuat perbedaan,” kata mantan sopir taksi berjanggut itu. Menurut para ahli, masyarakat di wilayah termiskin di Istanbul itu kurang melakukan olahraga dibandingkan dengan wilayah yang lebih kaya. Instruktur senam, Fatih Yamanoglu mengatakan olahraga yang dilakukan secara rutin dapat mencegah cedera di masa depan sehingga membuat hidup lebih mudah, khusus bagi para pria lansia. “Sekitar 25 dan 35 jamaah melakukan fleksibilitas mereka setiap hari setelah salat zuhur dan ashar,” kata Yamanoglu. Perempuan, yang di Turki lebih sering shalat di rumah, saat ini masih dikecualikan dari proyek tersebut. Namun dewan Bagcilar, yang dipimpin oleh seorang wali kota dari partai AKP yang berbasis Islam pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pihaknya terbuka untuk melihat perubahan nanti. Diketahui, tingkat pekerja perempuan di Turki kurang dari setengah jumlah pekerja laki-laki yang tercatat secara resmi, sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap gaya hidup sedentary atau tidak banyak bergerak di luar. Menurut data Kementerian Kesehatan setempat, lebih dari separuh perempuan Turki memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah, dibandingkan dengan sekitar satu dari tiga laki-laki. Direktur departemen fisioterapi dan rehabilitasi di Universitas Istanbul Galata, Serap Inal, defisit kebugaran perempuan ini ditemukan di banyak negara. “Penduduk di lingkungan tertinggal di Istanbul melakukan olahraga lebih sedikit dibandingkan penduduk di distrik yang lebih kaya. Di negara di mana jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun meningkat hampir dua kali lipat dalam 25 tahun menjadi lebih dari 10 persen, memiliki sesi olahraga di masjid adalah ide yang bagus,” sambungnya. Pun begitu, ia menyarankan untuk membawa para perempuan keluar dan berolahraga di udara segar. Sementara imam masjid, Bulent Cinar, merasa senang masjidnya kini lebih dari sekadar tempat ibadah, sehingga menarik jamaah yang sadar kebugaran dari masjid-masjid tetangga. “Setelah kami melakukan latihan ini, kualitas shalat mereka meningkat,” kata imam tersebut. Dia pun berharap dapat memiliki “instruktur perempuan” yang memimpin latihan di musala perempuan, dan mendesak agar inisiatif ini diperluas ke 90.000 masjid di Turki. “Setelah kami melakukan latihan ini, kualitas shalat mereka meningkat. Mereka bergerak lebih mudah. Mereka diremajakan.” pungkasnya. (zen) Baca juga :

Read More

Otoritas Warisan Saudi Umumkan Penemuan Situs Arkeolog Baru di Jurash

Riyadh — 1miliarsantri.net : Otoritas Warisan Saudi mengumumkan penemuan situs arkeolog baru di Jurash, yang terletak di wilayah selatan Asir. Hal ini menandai langkah penting dalam penelusuran sejarah dan kekayaan budaya Arab Saudi. Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (15/2/2024), salah satu situs arkeologi terpenting di bagian selatan Arab Saudi, Situs Arkeologi Jurash, ditemukan pada akhir musim penggalian ke-15 pada tahun 2023. Tim ilmiah yang bekerja di lokasi menemukan bangunan arsitektur baru dengan dinding yang terbuat dari batu dan tanah liat. Otoritas tersebut menyatakan bahwa bangunan-bangunan ini merupakan lanjutan dari temuan penggalian selama empat belas musim sebelumnya, terutama musim panas. sisi utara lokasi tersebut. Selain itu, Otoritas Warisan mengumumkan penemuan teknologi irigasi baru yang dilakukan di lokasi tersebut untuk pertama kalinya, seperti sumur yang dibangun dengan teknik tumpukan batu. Kemudian saluran air dihubungkan ke pemukiman melalui dua baris batu dengan saluran di tengahnya untuk mengalirkan air ke pemukiman, dan saluran lain bercabang dari sumur yang mengalir ke cekungan air di sekitar lokasi. Selain itu, ditemukan kompor dan teras yang dibuat dari batu dan tanah liat. Selain itu, ditemukan koleksi manik-manik yang terbuat dari batu halus dan sejumlah peralatan batu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Karena temuan arkeologis, ditemukan batu granit dengan prasasti Islam yang terdiri dari tiga baris. Ini dianggap sebagai prasasti kedua yang ditemukan di lokasi tersebut. Selanjutnya, banyak perkakas batu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari ditemukan, seperti alat penumbuk, bubuk, penggiling, penggilingan, pecahan tembikar biasa dan yang berbahan kaca, kaca, cetakan steatite, tembikar dengan ganggang dan berstruktur, bejana batu dan kaca dengan berbagai ukuran dan bentuk, dan manik-manik yang terbuat dari batu mulia. Melalui proyek penggalian, Otoritas Warisan Saudi berusaha mempelajari dan mendokumentasikan situs arkeolog yang ditemukan tersebut, melestarikan dan memperkenalkan, dan mengambil keuntungan dari situs karena merupakan sumber daya budaya dan ekonomi yang penting dalam tanggung jawab terhadap warisan budaya, melindunginya, serta menyoroti peran peradaban Arab Saudi. (dul) Baca juga :

Read More

Grebeg Sudiro, Berawal Dari Tradisi Kelurahan Naik Kelas Jadi Event Nasional

Solo — 1miliarsantri.net : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi event Grebeg Sudiro 2024. Grebeg Sudiro merupakan sebuah tradisi yang digelar di Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah, sebagai bentuk akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa. Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) menjelaskan, Grebeg Sudiro menjadi salah satu bagian 100 Karisma Event Nusantara (KEN). Event yang memasuki tahun ke-15 ini merupakan simbol dan wujud aktualisasi, akulturasi, pembauran, dan harmoni dalam kebhinekaan di kawasan heritage Pasar Gede dan Kampung Pecinan yang menjadi bagian Kelurahan Sudiroprajan. “Grebeg Sudiro menjadi event KEN pertama tahun 2024 yang digelar. Saya mencari event-event seperti ini, yang bisa naik kelas dari event kelurahan naik menjadi event provinsi. Saya berharap ini bisa menjadi event internasional. Ini juga sebuah gerakan masyarakat yang menginspirasi kita untuk bangkit, ekonomi kita digerakkan dari sektor konsumsi dan di event ini kita melakukannya,” terang Sandiaga kepada 1miliarsantri.net, Ahad (11/2/2024). Presiden Joko Widodo, kata Menparekraf Sandiaga, telah berpesan bahwa pascapandemi harus dipastikan ada event-event yang berkualitas yang bisa mendatangkan dampak positif langsung bagi masyarakat. “Menariknya, selain ini adalah event pertama KEN. Event ini juga berdekatan dengan Imlek, keseruannya pas dengan budaya Jawa. Menjadi simbol bahwa kita semua saudara dalam kebhinekaan Indonesia,” sambungnya. Menparekraf juga mengarahkan agar event yang digelar mulai 27 Januari sampai 24 Februari 2024 dapat dikembangkan melalui platform digital. “Saya ingin strategi storynomicnya dikembangkan dan didokumentasikan dalam bentuk digital sehingga event ini bisa menjadi contoh event-event lain di Indonesia. Kalau bisa konten-kontennya terus ditingkatkan,” imbuhnya. Selain berbarengan dengan perayaan imlek. Tahun ini, Grebeg Sudiro berbarengan dengan kampanye salah satu paslon capres/cawapres di Solo dan ternyata masyarakat yang datang ke kampanye itu berbelanja dan berburu wisata kuliner. “Jadi pergerakan ini menghasilkan peningkatan kunjungan bagi wisatawan salah satunya melalui Grebeg Sudiro. Dampaknya luar biasa, ini event yang dikemas dengan baik secara waktu juga tepat berbarengan dengan Imlek dan kita saksikan penutupannya pada 22 Februari 2024. Kami akan menghitung dampaknya secara menyeluruh,” ujarnya. ‘Grebeg’ dalam tradisi Jawa, merujuk pada perayaan rutin dan ucapan syukur untuk memperingati peristiwa penting. Sementara ‘Sudiro’ diambil dari Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede. Tradisi ini awalnya untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro yang digagas oleh warga etnis Tionghoa dan Jawa di Kampung Sudiroprajan. Dengan semangat kebhinekaan, Pemerintah Kota Solo mendukung Grebeg Sudiro sebagai perayaan tahunan. Grebeg Sudiro melibatkan dua kegiatan utama, yakni sedekah bumi dan kirab budaya. Sedekah bumi mengekspresikan rasa syukur pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar. Sementara kirab budaya melibatkan kebersamaan dua etnis, Tionghoa dan Jawa, dengan menampilkan tarian khas Jawa, serta pertunjukan Liong dan Barongsai. Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, dikenal sebagai Kampung Pecinan karena dihuni banyak etnis Tionghoa. Wilayah ini mencakup Kampung Kepanjen, Balong, Mijen, Ngampil, Samaan, Ketandan, Limolasan, dan Balong Lengkong. Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Pemasaran Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Dwi Marhen Yono dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Perangin-Angin. (lil) Baca juga :

Read More

Ini 3 Misteri di Arab yang Belum Terungkap

Abu Dhabi — 1miliarsantri.net : Sejarah negara-negara Arab mengandung banyak misteri yang selalu membangkitkan semangat para peneliti dan arkeolog untuk menemukannya. Ini sekaligus menghadirkan tantangan bagi mereka untuk menguraikannya dan memecahkan simbol-simbol menakjubkan. Misteri-misteri ini tersebar sepanjang zaman dan mencakup periode yang berbeda-beda, termasuk ada yang berhubungan dengan barang antik, ada yang berhubungan dengan peradaban kuno, dan juga termasuk makhluk asing. Ada beberapa misteri sejarah di negara-negara Arab yang rahasianya belum terpecahkan hingga saat ini, seperti makam Tutankhamun dan penjara Qara di Maroko. Namun, mereka masih menarik wisatawan dari berbagai negara di dunia. Tiga Misteri Belum Terpecahkan di Arab Pohon ini juga disebut dengan Pohon Naga, yang memiliki bentuk unik menyerupai tajuk atau mahkota, yang terdiri dari cabang-cabang. Pohon Darah Bersaudara ini terletak di Pulau Socotra di Samudera Hindia, dekat Teluk Aden. Wilayah tersebut merupakan bagian dari kepulauan bernama sama, yang terdiri dari empat pulau utama dan dua pulau kecil berbatu, dan sekitar 50.000 orang tinggal di sana. Pohon ini terkenal dengan cairan berwarna merah darah yang keluar jika kulit kayunya yang lembut tergores. Dam al-Akhawayn atau Pohon Darah Bersaudara dianggap sebagai salah satu spesies pohon langka karena hanya dapat ditemukan secara alami di Pulau Socotra. Pohon ini secara tradisional digunakan dalam pengobatan tradisional di Yaman. Cairan darahnya dianggap memiliki manfaat pengobatan. Cairannya diduga digunakan untuk mengobati infeksi kulit dan bisul, dan juga digunakan sebagai desinfektan gusi. Para ahli juga menunjukkan manfaatnya dalam mengobati beberapa masalah sistem pencernaan dan sakit maag. Kepulauan Socotra telah terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 2008 karena keanekaragaman lingkungannya yang besar dan spesies unik yang ditemukan di wilayah tersebut. Kepulauan ini memiliki 825 spesies tumbuhan, lebih dari sepertiganya tergolong unik. Penjara Qara terletak di kota Meknes di Maroko tengah, dan sejarahnya dimulai pada abad ke-18 Masehi. Saat ini, penjara tersebut dianggap sebagai salah satu lokasi wisata yang menarik pengunjung dari seluruh dunia. Penafsiran berbeda mengenai penamaan Penjara Qara yang misterius dan kontroversial, begitu pula pendapat mengenai wilayahnya dan peristiwa yang terjadi di sana. Namun, yang pasti adalah ini adalah penjara yang menakutkan karena digambarkan mereka yang masuk akan tersesat dan mereka yang di luar akan lahir. Menurut salah satu catatan sejarah, Penjara Qara adalah nama seorang tahanan Portugis yang ahli di bidang teknik dan konstruksi. Tahanan ini mendapat janji dari Sultan Moulay Ismail dari dinasti Alaouite, yang memerintah Maroko pada periode antara 1672 dan 1727 M untuk membebaskan dirinya. Namun, dengan syarat yaitu dibuatkan untuk sultan bangunan penjara besar yang akan menampung lebih dari 40 ribu tahanan dan tahanan selama periode jihad maritim pada abad ke-18. Ada penjelasan sejarah lain yang menyatakan nama penjara tersebut berasal dari masa kolonial Perancis pada tahun 1912, ketika otoritas Perancis menggunakan tempat mengerikan ini untuk memenjarakan pejuang perlawanan Maroko. Disebutkan bahwa semula penjaga penjara ini disebut “Qara”, yang kemudian lambat-laun mengalami pergeseran makna yang merujuk ke nama penjara itu sendiri. Secara historis, Penjara Qara menimbulkan banyak misteri karena catatan menegaskan penjara ini tidak seperti penjara tradisional lainnya. Penjara ini dianggap sebagai labirin bawah tanah di mana setiap koridor memanjang ke koridor lain. Setiap ruangan mengarah ke ruangan lain sehingga sulit untuk dipahami dan melarikan diri dari penjara tersebut. Kengerian dan legenda “Qara” juga terletak pada tidak adanya pintu atau jendela karena konon narapidana dijebloskan ke dalam penjara melalui lubang di langit-langitnya, dan menghabiskan sisa hidupnya di penjara misterius ini atau memperoleh kebebasan melalui negosiasi. Setelah para petualang Perancis berusaha menjelajahi penjara tersebut, dan mereka belum keluar dari penjara tersebut hingga hari ini. Lalu, pihak berwenang setempat menutup penjara bersejarah tersebut dan mengubahnya menjadi lokasi wisata. Meskipun ada ruang kecil yang terbuka untuk pengunjung, misteri seputar penjara unik ini masih menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan. Cerita juga beredar tentang penghuninya. Beberapa menceritakan tentang keberadaan jin yang tinggal di sana setelah penutupan penjara tersebut. Ada yang menyangkal rumor tersebut dan ada pula yang membenarkan misteri tersebut. Gua Tassili berada di taman nasional Tassili n’Ajjer di gurun Sahara, yang terletak di dataran tinggi Aljazair tenggara. Gua Tassili di Aljazair tetap menjadi fakta yang menimbulkan keingintahuan dan misteri bagi para ilmuwan. Gua ini juga memberikan tantangan bagi mereka dalam memahami monumen kuno. Gua-gua ini terletak di Gurun Djanet di tenggara Aljazair dan dicirikan dengan batuan unik yang dikenal sebagai “hutan batu”. Gua Tassili ditemukan pada tahun 1938 oleh penjelajah Prancis Brennan, dan yang paling mengejutkannya adalah tulisan aneh dan mempesona di dindingnya. Prasasti ini menunjukkan kehidupan masyarakat kuno sekitar 30.000 tahun yang lalu. Namun, yang mencolok adalah penggambaran elemen modern yang menakjubkan, seperti kendaraan mirip pesawat dan pria yang mengenakan pakaian mirip dengan pakaian modern kita. Ada beberapa teori tentang pemahaman prasasti tersebut, namun ada tiga teori utama yang memicu banyak kontroversi. Satu teori menunjukkan prasasti tersebut mewakili tanda kunjungan makhluk asing atau alien di masa lalu, dan memiliki hubungan yang kuat dan dampaknya terhadap perkembangan kebudayaan manusia. Teori lain menyebutkan adanya peradaban kuno misterius di wilayah tersebut, mungkin terkait dengan mitos Atlantis. Teori ketiga berspekulasi bahwa prasasti tersebut mencerminkan kehidupan masyarakat kuno yang maju namun menghilang tanpa catatan sejarah. (dul) Baca juga :

Read More

Baitul Maqdis, Tempat Isra Nabi Muhammad SAW Begitu Penting Bagi Umat Islam

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Syekh Muhammad Salih Al-Munajjid, seorang akademisi dan penulis asal Arab Saudi, menjelaskan, pentingnya Baitul Maqids (Al-Quds) bagi umat Islam termaktub dalam Al-Qur’an. Misalnya saat Allah SWT menceritakan peristiwa Isra dan Mi’raj Rasulullah SAW dalam Surah Al-Isra ayat pertama. “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra: 1) Al-Quds menjadi tanah yang diberkati oleh Allah SWT. Hal ini bisa dilihat dalam Surah Al-Maidah ayat 21. Masjid Al-Aqsa terletak di Al-Quds, dan satu kali shalat di sana setara dengan 250 kali shalat di tempat lain. “Satu salat di Masjid Nabawi setara dengan 1.000 kali shalat di tempat lain, begitu pula satu shalat di Masjid Al-Aqsa setara dengan 250 salat di tempat lain,” kata Syekh Salih melalui laman About Islam, dikutip Kamis (8/2/2024). Selain itu, Baitul Maqdis merupakan kiblat pertama umat Islam. Rasulullah SAW shalat menghadap Masjid Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Baitul Maqids adalah tempat turunnya wahyu dan merupakan Tanah Air para nabi. Rasulullah SAW pun memerintahkan umat untuk berkunjung ke tempat yang diberkati tersebut. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada perjalanan yang harus dilakukan kecuali ke tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul, dan Masjid al-Aqsa.” (Al-Bukhari dan Muslim) Rasulullah SAW memimpin para Nabi dalam satu shalat di Masjid Al-Aqsa, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis panjang: “Kemudian tibalah waktu shalat, dan aku memimpin mereka dalam shalat.” (Muslim) “Tidak boleh bepergian ke suatu tempat di bumi untuk beribadah di sana, kecuali ketiga masjid tersebut,” ujar Syekh Salih. (Yus)

Read More

Ditemukan 25.000 Artefak Dua Abad Pertama Hijriah di Jeddah

Jeddah — 1miliarsantri.net : Program Distrik Bersejarah Jeddah, bekerja sama dengan Komisi Warisan, mengumumkan penemuan 25.000 artefak yang berasal dari dua abad pertama Hijriah, yakni abad ke-7 hingga ke-8 masehi. Program pencarian artefak tersebut telah dimulai pada Januari 2020 dengan cara eksplorasi dan survei geofisika. Tujuan program ini adalah untuk menjelaskan pentingnya empat lokasi utama: Masjid Utsman bin Affan, Al-Kidwah, Al-Shona, yang merupakan bagian dari Tembok Utara. Upaya ini termasuk dalam lingkup Program Distrik Bersejarah Jeddah. Penemuan artifak tersebut diumumkan sebagai bagian dari Proyek Kebangkitan Jeddah yang Bersejarah, yang diprakarsai oleh Putra Mahkota. Proyek ini bertujuan untuk melestarikan barang antik dan situs arkeologi nasional, mengungkap kekayaan sejarah kerajaan, dan mempromosikan Jeddah yang bersejarah sebagai tujuan budaya dan wisata, sejalan dengan Visi Saudi 2030. Lebih lanjut, laporan hasil survei dan penggalian arkeologi menghasilkan temuan penting, antara lain 11.405 pecahan gerabah seberat 293 kg, 11.360 tulang hewan seberat 107 kg, 1.730 cangkang kerang seberat 32 kg, 685 bahan bangunan seberat 87 kg, 187 artefak kaca seberat 5 kg, dan 71 artefak logam seberat 7 kg. Berat gabungan dari temuan arkeologis ini adalah 531 kg; mereka adalah kontribusi berharga bagi penemuan arkeologi Arab Saudi. Secara rinci, penyelidikan arkeologi di Masjid Utsman bin Affan menemukan artefak yang berasal dari dua abad pertama Hijriah abad ke-7 hingga ke-8 masehi. Artefak-artefak ini, terutama pilar-pilar kayu hitam yang ditemukan di dekat Mihrab, diperiksa dan ditelusuri kembali ke Ceylon (sekarang Sri Lanka), pulau di Samudera Hindia, yang menunjukkan adanya hubungan perdagangan luas Jeddah yang bersejarah. Penggalian di lokasi yang sama juga menemukan bejana dan pecahan keramik, termasuk porselen berkualitas tinggi, beberapa di antaranya berasal dari abad 16-19 masehi, dan pecahan tembikar yang lebih tua berasal dari era Abbasiyah. Sementara itu, banyak pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan Tiongkok dari abad ke-19 hingga ke-20 masehi, ditemukan di lokasi arkeologi di Al-Shona, yang setidaknya berasal dari abad ke-19. Kemudian penggalian di Al-Kidwah (Bab Makkah – gerbang Makkah) mengungkap temuan bagian Parit Timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-18 masehi. Adapun batu nisan yang terbuat dari marmer, granit, dan mangabi ditemukan di berbagai tempat di Jeddah yang bersejarah. Tulisan di batu nisan, nama, dan ayat-ayat Al-quran di batu nisan ini kemungkinan berasal dari abad kedua dan ketiga Hijriah abad ke-8 dan ke-9 masehi. Saat ini, para ahli mempelajarinya dengan cermat. Kajian arkeologi di empat situs bersejarah tersebut meliputi penggalian, analisis radiokarbon, analisis tanah, survei geofisika, dan pemeriksaan ilmiah terhadap artefak. Sampel kayu dari 52 bangunan dikirim ke laboratorium internasional untuk identifikasi dan penanggalan. Selain itu, penelitian arsip internasional yang ekstensif menghasilkan koleksi lebih dari 984 dokumen sejarah, termasuk peta dan gambar Jeddah yang bersejarah. Saat ini mereka sedang menjalani kajian mendalam. Program Distrik Bersejarah Jeddah dan Komisi Warisan berkolaborasi untuk mengawasi dokumentasi, registrasi, dan pelestarian artefak arkeologi yang ditemukan di Jeddah yang bersejarah. Penemuan ini terdaftar dalam Daftar Arkeologi Nasional, dan database ilmiah dibuat untuk melestarikan informasi terkait artefak yang ditemukan. (dul) Baca juga :

Read More

Benarkah Husni Thamrin Meninggal Setelah Disuntik Dokter yang Dikirim Polisi Belanda

Jakarta — 1miliarsantri.net : Tentu masih ingat pada salah satu pahlawan Kemerdekaan kita Mohammad Husni Thamrin atau yang biasa dikenal MH Thamrin yang meninggal pada 11 Januari 1941. Menjelang Subuh, 11 Januari 1941 tersebut, Thamrin meninggal dunia. Sejak polisi menggeledah rumah Thamrin dan kemudian menetapkan Thamrin sebagai tahanan rumah, kondisi kesehatan Thamrin semakin memburuk. Tengah malam menjelang pergantian hari, dokter Kajadoe yang ditunjuk polisi Belanda memeriksa Moh Husni Thamrin lagi. Thamrin yang kondisinya semakin parah disuntik oleh dokter Kajadoe. Menurut Deetje, anak angkat Thamrin yang pada 1941 berusia 14 tahun, pihak keluarga meminta agar Thamrin diperiksa oleh dokter keluarga, dr Asikin, tetapi tak mendapat izin. Polisi mengirim dr Kajadoe untuk memeriksa Thamrin. Keluarga menyebut Asikin adalah dokter keluarga Thamrin, tetapi Bob Hering, penulis biografi Thamrin, dokter keluarga Thamrin adalah dr Kajadoe. Siapa dr Asikin, siapa dr Kajadoe? Pada 1932, Kajadoe tercatat bersama MH Thamrin, menjadi dewan pengawas kursus untuk ‘menabur dan mengembangkan patriotisme’ yang diadakan oleh Vereeniging Pergoeroean Kebangsaan Indonesia. Di dewan pengawas ini ada juga Koesoemo Oetojo, Mr Sartono, Dachlan Abdullah, dan Soepardi. Dokter Asikin tercatat duduk di dewan direksi bersama Mr Boentaran, dan O Baskara. Sebagai pengajar tercatat ada Amir Sjarifoeddin. Kursus diadakan di Gang Kenari. Kajadoe tercatat sebagai dokter swasta yang buka praktik di Gang Kwini 4A, Weltevreden (kini Jakarta Pusat). Ia cukup lama menjadi ketua Ikatan Dokter Hindia. Koran-koran tahun 1919 sudah memberitakan Kajadoe sebagai ketua Ikatan Dokter Hindia. Saat itu organisasinya masih bernama Perhimpunan Dokter Hindia di Batavia, Vereeniging van Indische Geneeskunde te Batavia. Koran-koran tahun 1926 juga memberitakan Kajadoe masih sebagai ketua Ikatan Dokter Hindia. Dalam nama Belanda sudah mulai dikenal juga sebagai Bond van Indische Artsen atau Indische Arstenbond. Saat sekolah tinggi kedokteran, Geneeskundige Hogeschool te Batavia, pada 1927 didirikan atas usulan Direktur STOVIA dokter Abdul Rivai, Kajadoe menjadi salah satu penasihat. Ia diangggap sebagai dokter yang kompeten. Tahun 1937, Ikatan Dokter Hindia berusia 25 tahun, menjadi periode terakhir (1937-1938) kepemimpinan Kajadoe di Ikatan Dokter Hindia. Pada Oktober 1937, Kajadoe mendapat penghargaan sebagai Ksatria Oranye-Nassau. Mungkin pemberian gelar inilah yang membuat masyarakat Indonesia menyebut Kajadoe sebagai dokter yang berpihak kepada Belanda. Untuk ukuran sekarang, jika Kajadoe diajukan sevagai calon pahlawan ansional, penghargaan Ksatria Oranye-Nassau ini bisa menghalangi dirinya menjadi pahlawan nasional. Kajadoe mulai memeriksa Thamrin pada 10 Januari 1941 siang. Thamrin sakit sejak 6 Januari 1941 dan malam harinya polisi menggeledah rumah Thamrin. Pada hari Jumat 10 Januari 1941 Kajadoe yang sudah biasa menangani pasien sakit malaria, mendapati Thamrin dengan panas badan tinggi dan dalam keadaan hampir tidak bisa bicara. Oleh Kajadoe, Thamrin disuntik. “Untuk menurunkan panasnya dengan memberi tahu keluarganya jika tidak membaik supaya segera menjemput dirinya,” tulis Bob Hering. Pada malam harinya, kondisi Thamrin terus memburuk. Menjelang tengah malam, disuntik lagi oleh Kajadoe. “Kemudian kepada kami dipesankan supaya jangan mengganggu tidur beliau yang sudah nyenyak. Tapi aneh, ayah makin tenang dan akhirnya menjelang Subuh tidak ada tanda bahwa beliau bernapas. Akhirnya kami mengetahui bahwa ayah sudah tidak ada lagi,” ujar Deetje kepada Merdeka, 29 April 1968, seperti dikutip Yasmine Zaki Shahab. Kepemimpinan Kajadoe di Ikatan Dokter Hindia ia akhiri pada 1938. Kongres Ikatan Dokter Hindia pada 24-25 Desember 1938 di Semarang mengubah nama Ikatan Dokter Hindia (Indische Artsenbond) menjadi Ikatan Dokter Indonesia (Bond van Indonesische Geneeskundigen). Kajadoe mengakhiri masa kepemimpinannya yang panjang di kongres ini. Saat mengikuti pemilihan anggota Volksraad pada 1934 –wakil dari Sarekat Ambon, Kajadoe mengumpulkan 619 suara di Batavia. Jumlah paling banyak untuk kandidat pribumi. Capaian itu disebut Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie edisi 3 Juli 1934, sebagai ‘’bukti popularitas dokter Maluku ini”. Jika sekarang ini ada yang menganggap ia sebagai dokter yang tidak kompeten, cukup aneh rasanya jika ia bisa menjadi ketua ikatan dokter bertahun-tahun dan bisa mengumpulkan banyak suara untuk menjadi anggota Volksraad. Di pemilihan tahun 1934 untuk Volksraad periode 1935-1939, pemilih pribumi yang mencoblos ada 952 dari total 2.245 pemilih pribumi di Batavia. Saat itu, Thamrin terancam pencalonannya. Thamrin disebut Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie sebagai sosok yang tidak disukai karena kevokalannya di Volksraad. Bob Hering menulis, Gubernur Jenderal de Jonge tak menginginkan perkembangan Volksraad menguntungkan bagi Indonesia (Hindia). Untuk pemilihan tahun 1934 ini, nama Thamrin masuk daftar pemilihan di Jawa Barat. Daerah Pemilihan I (Jawa Barat) mendapat jatah tiga kursi di Volksraad. Dua kandidat sudah aman posisinya, yaitu Wiranatakusuma dan Oto Iskandar Dinata. Untuk dapat masuk lagi Volksraad, Thamrin harus memperebutkan kursi ketiga bersama kandidat lainnya. Maka, Kajadoe pun –bersama Mr Koentjoro– membentuk ‘’Komite Thamrin’’ untuk pemenangan Thamrin. Koran Pemandangan yang dipimpin Saeroen –Tabrani baru bergabung di Pemandangan pada 1936– dan Bintang Timoer –yang dipimpin Paraha Harahap– ikut mendukung Thamrin. “Dr Kajadoe menyatakan dirinya bersedia untuk mundur demi Thamrin ‘jika susunan daftar itu akan menyebabkan kesulitan’,’’ tulis Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie edisi 9 Mei 1934. Yang dimaksud tentu saja ‘menyebabkan kesulitan bagi Thamrin’. “Kita harap supaya Pasoendan dan beberapa partai kecil yang tidak dapat membawa kandidatnya lebih jauh ke tengah, memberikan suaranya kepada Tuan Thamrin, sebab sangatlah kurang pantas jika seorang Voorzitter Nationale Fractie itu … mesti mendapat benuman dari Pemerintah Tinggi!” tulis Bintang Timoer, 20 November 1934. Lewat Komite Thamrin, Kajadoe fokus pada propaganda pemenangan Thamrin dengan menyebarkan brosur ke berbagai daerah. Brosur itu menegaskan bahwa Thamrin adalah seorang nasionalis dan pemimpin. Di Jawa Barat, cukup dengan mendapat 135 suara saja Thamrin bisa lolos ke Volksraad. Kajadoe sudah menjadi kolega Thamrin sejak awal 1920-an. Kajadoe –seperti dikutip Overzicht van de Inlandsche en Maleisisch-Chineesche Pers edisi Nomor 35, 15 Januari 1920– adalah sosok yang dianggap kompeten mewakili orang-orang Ambon duduk di Volksraad pada awal 1920-an itu. Thamrin menjadi anggota Volksraad pada tahunn 1927, sebelumnya menjadi anggota Gemeenteraad van Batavia sejak tahun 1919. Di buku Mohammad Hoesni Thamrin, Bob Hering memberi catatan bahwa laporan HJ Levelt dan HJA Vermijs kepada Jaksa Agung mengenai kasus Thamrin hanya berdasarkan kabar angin dan laporan berat sebelah dari aparat spion pribumi ARD. Vermijs adalah wakil kepala ARD yang ikut menggeledah rumah Thamrin. Levelt adalah Wakil Pemerintah untuk Urusan Umum di Volksraad (Regeerings Gemachtide voor Algemeene Zaken, RGAZ) dan Vermijs adalah Wakil…

Read More

Masjid Walidah Dahlan Universitas Aisyiah Yogyakarta Ciptakan Kondisi Ramah Lingkungan dan Hemat Energi

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Masjid Walidah Dahlan di kawasan kampus Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan masjid yang terdapat nilai sejarah di kota Yogyakarta dan dibangun di arra Universitas Aisyiah Yogyakarta. Rektor Universitas Aisyiah Yogyakarta, Warsiti, yang mendampingi Presiden Jokowi menjelaskan, masjid tersebut dibangun tidak hanya untuk kepentingan civitas, tetapi juga masyarakat umum. “Masjid ini memang didirikan dalam rangka untuk pertama pastinya memenuhi kebutuhan civitas. Selain itu, karena letak yang strategis masjid ini juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas,” ungkapnya. Menurut Warsiti, Masjid Walidah Dahlan dirancang dengan desain yang ramah lingkungan, misalnya sirkulasi air wudlu yang bisa dipakai kembali. Selain itu, masjid juga didesain dengan sistem ventilasi udara yang memungkinkan penghematan energi. “Jadi memang kita desain untuk hemat energi dan itu memang salah satu dari visi Aisyiah Yogyakarta sebagai kampus berwawasan kesehatan,” imbuhnya. Masjid Walidah Dahlan sendiri diberi nama dari dua tokoh Muhammadiyah, yakni pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan istrinya, Siti Walidah. Kedua tokoh tersebut dinilai telah memberikan inspirasi kepada umat, khususnya kaum perempuan. “Masjid ini kita beri nama Walidah Dahlan sebagai dua tokoh Muhammadiyah yang memberikan inspirasi kepada kita, kaum perempuan khususnya, untuk bisa terus berkemajuan,” tutur Warsiti. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah Djohantini, menambahkan bahwa Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran Masjid Walidah Dahlan. Presiden juga mengapresiasi desain serta cepatnya pembangunan masjid tersebut. “Beliau memang sejak awal sudah melihat dan mendukung tentang keberadaan masjid di sebuah kampus. Oleh karena itu, Bapak Presiden mengatakan bahwa ini masjid yang dimiliki oleh Aisyiah, oleh Universitas Aisyiah yang membanggakan,” ungkap Siti Noordjannah. Siti pun berharap Masjid Walidah Dahlan bisa memenuhi tujuan didirikannya, serta dapat menjadi masjid yang makmur. “Kami berharap masjid ini makmur, digunakan untuk ibadah, untuk berbagai kegiatan karena ada fasilitas yang lain, ada pemberdayaan ekonomi dan sebagainya. Masjid untuk kampus dan masyarakat,” tandasnya. Usai melakukan peninjauan, Presiden Jokowi kemudian menunaikan salat zuhur berjemaah di Masjid Walidah Dahlan. Turut hadir mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. (Yus) Baca juga :

Read More

Membawa Pesan Kemanusiaan dan Perdamaian, Peringatan Haul Gus Dur Digelar di Kairo Mesir

Kairo — 1miliarsantri.net : Peringatan Haul Ke-14 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) digelar di Andalus Hall, Al-Azhar Conference Center (ACC), Nasr City, Kairo, Mesir, Ahad (28/1/2024). Acara ini mengangkat tema Humanity and Peace, Gus Dur’s Day: Remembering Gus Dur’s Wisdom and Legacy Cairo. Peringatan Haul Gus Dur di Kairo ini menjadi upaya untuk menerjemahkan pesan kemanusiaan dan perdamaian, sekaligus refleksi terhadap situasi global akhir-akhir ini yang makin meminggirkan nilai-nilai kemanusian yang membawa kedamaian. Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf menyampaikan sambutan dalam acara ini. Ia menyebutkan tiga hal yang membuat Gus Dur sangat familier terhadap banyak kalangan. “Tiga hal yang membuat Gus Dur familier sebagai figur yang luar biasa yakni pergaulan yang lintas preferensi, khazanah keilmuan yang luas, dan selera humor yang tinggi sebagai penyederhanaan pesan agama,” ungkap Lutfi Rauf kepada media, Selasa (30/1/2024). Sementara itu, putri sulung Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menuturkan bahwa spirit ketauhidan merupakan lokus utama yang mengilhami segenap sikap, pemikiran dan pergerakan brilian Gus Dur selama hidup. “Beliau juga menyampaikan bahwa melalui Al-Azhar inilah, pemikiran Gus Dur telah berhasil menembus batas-batas teritorial negara,” ungkap Alissa. Sementara itu Deputi Grand Imam al-Azhar Syekh Abdurrahman al-Dluwaini memaparkan penyebab tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Ia menjelaskan, tragedi kemanusiaan yang sampai saat ini terjadi di Palestina adalah bentuk kepicikan dan kebohongan Zionis yang sudah lama tersingkap oleh sejarah. “Cepat atau lambat, Palestina akan segera meraih kemerdekaannya. Relasi antara umat Islam dan Palestina berbasis asas ketauhidan yang berkelanjutan,” tegas Syekh Abdurrahman. Sosok nomor dua di Al-Azhar itu juga menyampaikan posisi Al-Azhar yang akan terus konsisten menjaga marwah Islam sebagai agama yang penuh akan cinta kasih dan kedamaian. Hadir pula Rektor Universitas Al-Azhar Syekh Salamah Dawud. Ia menyampaikan bahwa secara historis, Mesir dan Indonesia telah lama menjadi mitra keilmuan. Baginya, Gus Dur dan Nahdlatul Ulama memiliki posisi yang fenomenal, baik di telinga orang Indonesia maupun di Mesir. Hal itu dibuktikan melalui banyaknya buku yang mendiskusikan keduanya. Di Mesir misalnya terdapat buku al-Mujaz al-Lathif fi ‘Alaqat Indunisia bi al-Azhar al-Syarif karya Husam Syakir, Jamiyat Nahdlat al-‘Ulama wa Dauruha fi al-Da’wah al-Islamiyah di Indonesia karya Taufiq al-Baidlawi, dan Masirat al-‘Alaqat baina Mishra wa Indunisia. Haul Gus Dur di Kairo ini diisi dengan dialog terbuka bersama Syekh Usamah Sayyid al-Azhari dan Alissa Wahid. Lalu ada Peluncuran Abdurrahman Wahid Center for Humanity and Islamic Studies (AWCHIS) serta pembacaan Piagam Kemanusiaan dan Perdamaian. Rentetan Haul Gus Dur dihadiri lebih dari 900 mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir. Acara ini dimulai dengan pembacaan yasin dan tahlil, ayat-ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan lagu nasional Biladi-Biladi, Indonesia Raya, dan Mars Ya Lal Wathan. (ris) Baca juga :

Read More