Update Bencana Sumatera 2025: Komdigi Pastikan 413 Titik Internet Publik Berhasil dipulihkan di 3 Provinsi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan 413 dari 602 titik internet publik di Sumatra yang terdampak bencana berhasil dipulihkan per 6 Desember 2025, mempercepat koordinasi dan akses informasi darurat. Jakarta – 1miliarsantri.net: Pemulihan akses komunikasi jadi prioritas saat darurat, menjadi perhatian serius Kementerian Komunikasi dan Digital. Komdigi mengumumkan bahwa sebanyak 413 titik internet publik telah berhasil dipulihkan dari total 602 titik layanan yang terdampak bencana beberapa waktu terakhir. Akses internet publik tersebut meliputi area pengungsian, fasilitas kesehatan, posko logistik, kantor pemerintahan daerah, serta ruang publik yang menjadi pusat koordinasi tim penyelamat. Langkah cepat pemulihan konektivitas ini dinilai penting untuk memperkuat proses evakuasi, pendataan, serta distribusi bantuan. Mendukung Koordinasi Lapangan dan Akses Informasi Kritis Dalam situasi darurat, komunikasi digital menjadi tulang punggung untuk menghubungkan warga yang terdampak dengan layanan bantuan dan keluarga mereka di luar daerah. Dengan pemulihan ratusan titik internet publik ini, akses komunikasi menjadi jauh lebih stabil, baik untuk pemerintah daerah maupun tim respons bencana. Komdigi menyatakan bahwa proses pemulihan terus dilakukan siang dan malam, bekerja sama dengan operator telekomunikasi nasional dan relawan teknis. Upaya percepatan memperhatikan dua prioritas utama: Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah mengaktifkan 17 titik internet darurat berbasis satelit untuk layanan cadangan di lokasi yang infrastruktur telekomunikasinya belum pulih. Semoga kondisi di wilayah terdampak segera membaik, dan bantuan dapat menjangkau saudara-saudari kita yang masih terisolasi. Kita terus berdoa agar proses pemulihan berjalan lancar dan seluruh warga dapat kembali beraktivitas dengan aman.*** Sumber : instagram komdigi Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman

Read More

Edukasi & Penguatan Keluarga Disabilitas Mental: Poltekesos Bandung Hadirkan Ruang Belajar dan Dukungan di Desa Karangmuncang

Kegiatan edukasi dan penguatan keluarga penyandang disabilitas mental digelar Poltekesos Bandung di Desa Karangmuncang untuk memperkuat kapasitas dan dukungan keluarga. Kuningan – 1miliarsantri.net: Mahasiswa Program Studi Rehabilitasi Sosial Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung menyelenggarakan kegiatan Edukasi dan Penguatan Keluarga Disabilitas Mental bertema “Menguatkan Keluarga, Menenangkan Jiwa” pada Rabu, 3 Desember 2025, bertempat di GOR Balai Desa Karangmuncang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh enam keluarga/wali penyandang disabilitas mental serta seorang penyintas disabilitas mental yang kini telah bekerja di sebuah pabrik roti. Acara tersebut menjadi wadah bagi keluarga untuk belajar bersama, saling berbagi pengalaman, dan memperoleh penguatan dari para narasumber. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Jihan Luthfiyah Ariani menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan ruang edukasi sekaligus dukungan bagi keluarga penyandang disabilitas mental. “Kami merancang kegiatan ini sebagai ruang belajar bersama untuk memperkuat kapasitas keluarga dalam memberikan pendampingan, dukungan emosional, serta penanganan dasar bagi anggota keluarga dengan disabilitas mental,” ujarnya. Ia menambahkan, “Semoga kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menghadirkan ketenangan, kekuatan, dan rasa saling mendukung antar sesama keluarga.” Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Karangmuncang, Dede Masdeni, yang menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Keluarga penyandang disabilitas mental perlu mendapatkan perhatian khusus, dan kegiatan seperti ini membantu mereka merasa lebih diperhatikan dan tidak sendirian,” ungkapnya. Ia menegaskan, “Pemerintah Desa Karangmuncang akan selalu mendukung upaya yang membawa manfaat bagi masyarakat, termasuk kegiatan pemberdayaan keluarga seperti ini.” Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasi Kesra) Desa Karangmuncang, Mahpud, turut menekankan pentingnya kegiatan tersebut bagi masyarakat desa. “Kegiatan ini bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga membuka ruang bagi keluarga untuk saling menguatkan dan memahami kondisi yang mereka hadapi,” ujarnya. Ia berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut, mengingat dampak positifnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Lukman Mulyadi, Ketua LKS Rumah Antara Graha Berdaya, menekankan pentingnya peran keluarga dalam proses pemulihan. “Keluarga adalah garda terdepan. Ketika keluarga kuat, proses pemulihan akan jauh lebih stabil,” tuturnya. Narasumber kedua, Ence Hadiat Rohanda, A.Ks., M.Si., selaku Kepala Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, memberikan penjelasan mengenai berbagai layanan sosial yang dapat diakses oleh keluarga. “Ada banyak dukungan dan program pemerintah yang bisa dimanfaatkan. Yang penting keluarga mengetahui jalurnya dan tidak segan untuk mengaksesnya,” jelasnya. Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sharing session dan diskusi terbuka. Para keluarga tampak antusias berbagi pengalaman tentang dinamika merawat anggota keluarga dengan disabilitas mental. Salah satu wali peserta menyampaikan rasa lega dan syukurnya. “Biasanya kami bingung sendiri. Di sini kami jadi tahu cara menghadapi, dan ternyata banyak keluarga lain yang mengalami hal yang sama,” ujarnya. Sebagai bentuk dukungan tambahan, panitia turut menyerahkan bantuan sosial kepada para keluarga peserta. Acara ini juga dihadiri perangkat desa, Tenaga Kesejahteraan Sosial yang menangani isu disabilitas, serta mahasiswa KKN Poltekesos Bandung Kelompok 4. Mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menghadirkan kekuatan baru bagi keluarga serta menumbuhkan rasa kebersamaan antar peserta—selaras dengan tema kegiatan, “Menguatkan Keluarga, Menenangkan Jiwa.” Penulis : Erhan Herdiyanto dan Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto istimewa

Read More

KKN Poltekesos Bandung Hadir di Desa Karangmuncang: Edukasi Lansia Lewat Program “Keluarga Peduli, Lansia Bahagia”

Program KKN Poltekesos Bandung di Desa Karangmuncang menggelar edukasi kesehatan lansia bertema “Keluarga Peduli, Lansia Bahagia” dengan dukungan pemerintah desa dan masyarakat. Kuningan, Jawa Barat – 1miliarsantri.net: Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung Program Studi Rehabilitasi Sosial melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Karangmuncang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah praktikum edukasi kesehatan lansia di Posyandu Dusun Pon, mengusung tema “Keluarga Peduli, Lansia Bahagia.” Acara ini diikuti oleh 20 peserta lansia beserta keluarga pendamping. Turut hadir Kepala Desa Karangmuncang Deni Masdeni, para kader posyandu, pengurus LKSLU Wahana Insani Waluya, dan tokoh masyarakat setempat. Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh antusias dari para lansia serta keluarga. Ketua pelaksana kegiatan, Wafda Kamilah Azka, menyampaikan apresiasinya atas dukungan seluruh pihak. “Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Kepala Desa, para kader, lansia dan keluarga, serta LKSLU Wahana Insani Waluya. Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi kami sebagai mahasiswa Poltekesos,” ujarnya. Hal senada disampaikan Rina Wahyuningsih, kader desa. “Kami sangat menyambut baik edukasi seperti ini agar keluarga semakin memahami pentingnya perhatian terhadap lansia dalam kehidupan sehari-hari.” Sementara itu, Kepala Desa Karangmuncang, Deni Masdeni, berharap kehadiran mahasiswa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Desa kami selalu membuka ruang untuk mahasiswa KKN dan semoga hasil kegiatan ini meningkatkan pengetahuan terutama terkait kesehatan lansia,” tegasnya. Materi Edukasi: Dukungan Keluarga Kunci Kebahagiaan Lansia Materi utama disampaikan oleh Erhan Herdiyanto, Ketua LKSLU Wahana Insani Waluya. Ia menekankan peran penting keluarga dalam pendampingan lansia yang rentan terhadap penurunan kesehatan dan fungsi kognitif. “Yang paling penting bagi lansia adalah diakui, diperhatikan, dan dibantu melalui perawatan dan pendampingan yang konsisten,” jelasnya. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan beberapa faktor kesehatan lansia, antara lain: Materi dilanjutkan oleh Kurniasih, S.Pd, pendamping LKSLU generasi ketiga, yang menekankan pentingnya keharmonisan keluarga antar generasi serta komunikasi efektif sebagai dukungan psikologis bagi lansia. Diskusi Interaktif dan Penutup Sesi tanya jawab berlangsung aktif dengan berbagai pertanyaan terkait perawatan lansia, bantuan sosial, dan penanganan akibat jatuh atau risiko fisik lainnya. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya kebutuhan edukasi mengenai kesehatan lansia. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa oleh Mahasiswa Poltekesos Ahmad Rizky, serta penyerahan sertifikat kepada narasumber, Erhan Herdiyanto, oleh Ketua Pelaksana Wafda Kamilah Azka.*** Penulis : Oom Komariah Editor : Thamrin Humris

Read More