Rasulullah Membagikan Tiga Cara Dalam Memperlakukan Keluarga

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam Islam, pernikahan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Perkawinan dianggap sebagai kesatuan agama dan sakral yang melaluinya unit sosial – keluarga, terbentuk dan dimana pasangan dapat hidup bersama dalam damai dan ketenangan. Karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk merefleksikan tujuan dan memahami makna pernikahan dari panduan agama Islam. Kehidupan keluarga Rasulullah SAW menjadi teladan terbaik bagi umat Islam di dunia. Rasulullah SAW adalah seorang suami, ayah dan kakek yang efektif, bertanggung jawab dan penuh kasih sayang. Agar terbina nya keluarga yang Sakinah – Mawadah – Warahmah, Rasulullah SAW memberikan tiga cara dalam memperlakukan keluarganya: Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya bahwa kunci kesuksesan pernikahan dan keluarga bahagia adalah hubungan yang sehat antara suami dan istri. Untuk mencapai ketentraman dalam sebuah pernikahan, harus ada rasa saling mencintai dan menghormati antara suami dan istri. Rasulullah dikenal baik hati, lemah lembut, pengertian, pemaaf dan hormat terhadap rumah tangganya. Saling mencintai memperindah sebuah pernikahan, namun memiliki ketaqwaan (kesadaran akan Tuhan) adalah faktor yang paling penting karena cinta bisa memudar seiring berjalannya waktu. Jika cinta memang memudar, Islam tetap menekankan pentingnya saling menghormati antara suami dan istri. Salah satu ulama besar generasi awal Islam (Tabi’un), Hasan Al-Bashri, pernah berpesan kepada seorang ayah yang sedang menanyakan ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam memilih calon suami bagi putrinya: “Berikan dia kepada laki-laki yang bertaqwa. Jika dia mencintai putrimu, dia akan memperlakukannya dengan baik, dan jika dia membencinya, dia tidak akan menindasnya.” Seseorang belum dipandang Allah sebagai mukmin seutuhnya jika ia tidak memperlakukan keluarganya dengan baik. Mukmin sejati adalah yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW secara menyeluruh, dan tidak memilih-milih hanya berdasarkan kecenderungan pribadinya. Rasulullah SAW tumbuh di masa ketika perempuan hanya mempunyai sedikit hak. Masa itu, perempuan dianggap inferior dan seringkali diperlakukan sebagai properti. Saat memperkenalkan Islam, Rasulullah menyerukan kepada semua orang untuk memperlakukan perempuan dengan rasa menghargai dan menghormati.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW dikatakan, مَا مِنْ رَجُلٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَ “Tidak ada laki-laki yang kedua putrinya telah baligh lalu dia memperlakukan mereka dengan baik selama mereka bersama, namun mereka akan memberinya tiket masuk surga.” (Sunan Ibnu Majah) Kebaikan adalah jenis romansa yang paling sah. Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW dikatakan: خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan akulah yang terbaik terhadap keluargaku.” (At-Tirmizi) Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. dikatakan: أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَار ُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap wanitanya.” (At-Tirmizi) Rasulullah kaya akan keteladanan dalam kebaikan yang ditunjukkan kepada keluarganya, khususnya kepada istri-istrinya. Saat menunjukkan rasa sayang, Rasulullah akan berbaring di pangkuan Sayyidah Aisyah dan memanggilnya dengan julukan ‘Humaira’ yang berarti ‘si merah’, mengacu pada kulitnya yang putih. Rasulullah SAW juga akan melakukan pekerjaan rumah tangga dan mencuci pakaiannya sendiri tanpa merepotkan istrinya. Bahkan ketika kesabarannya diuji, dia tidak pernah berbuat jahat dalam perkataan atau perbuatannya. Apakah kita memperlakukan pasangan kita dengan cara yang sama? Berbicara dengan lemah lembut merupakan salah satu ciri Rasulullah SAW. Nabi tidak pernah menggunakan kata-kata kasar kepada siapa pun. Dia sangat lembut terhadap istri dan anak-anaknya, bahkan ketika ada kebutuhan untuk mengoreksi mereka. Ada banyak komunikasi di rumah Nabi. Rasulullah SAW menghormati dan menghargai istrinya serta kontribusi dan pendapat mereka. Dia mendengarkan, menerima masukan dan memperhatikan nasihat mereka. Rasulullah SAW sangat mencintai putrinya Fatimah sehingga setiap kali dia melihatnya masuk, dia akan berdiri, menciumnya dan menyuruhnya duduk di tempat dia duduk. Tindakannya terhadap keluarganya memberikan cerminan jelas nilai-nilai yang dijunjungnya. Kelembutannya dalam memperlakukan istri dan anak-anaknya memberikan contoh bagi umat Islam untuk meneladaninya saat berinteraksi dengan keluarga. (yat) Baca juga :

Read More

Amalan Abah Guru Sekumpul Untuk Orang Emosian dan Pemarah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ulama asal Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, (Guru Sekumpul) memberikan sebuah amalan sholawat bagi orang yang sering emosi dan marah. Amalan ini mungkin juga bisa menghindarkan seseorang dari peristiwa carok yang masih terjadi di Indonesia. Carok atau perkelahian satu lawan satu sesama lelaki masih sering terjadi di Indonesia, khususnya di Madura. Pada zaman dulu, carok biasanya terjadi demi mempertahankan harga diri yang diinjak-injak oleh orang lain, khususnya terkait masalah perempuan. Namun, belakangan istilah carok sudah mengalami peyorasi dan kehilangan makna di antara masyarakat Madura. Carok yang terjadi belakangan ini lebih dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Seperti yang terjadi di Bangkalan, Madura, pada 12 Januari 2024 kemarin, peristiwa carok tersebut terjadi hanya karena adanya perselisihan di jalan. Karena tak diterima ditegur, terjadilah percekcokan. Karena emosi tak terbendung dan semua pelaku gelap mata, terjadilah aksi pembacokan atau peristiwa carok massal tersebut. Dalam peristiwa ini, empat orang pun meninggal dunia. Sedangkan dua pelaku sudah diseret ke kantor polisi untuk diproses hukum. Lalu bagaimana bacaan amalan Guru Sekumpul untuk orang emosian dan pemarah? Dalam salah satu ceramahnya yang viral, Guru Sekumpul pernah memberikan ijazah amalan sholawat di hadapan para jamaahnya. Amalan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang mudah marah. “Kalau orang itu jiwanya panyarikan (Bahasa Banjar: orang yang wataknya terkesan mudah marah dan emosi), maka amalannya itu sholawat. Sholawatnya yang tidak memakai nama Allah seperti, asshalatu wassalamu ‘alaika ya sayyidana ya khairal anam. Kan tidak ada allahumma,” ujar Guru Sekumpul dalam cerahmnya yang diunggah oleh akun Youtube @yetrozha223. Dalam teks bahasa Arabnya, berikut amalan sholawat penghilang sifat marah dari Guru Segumpul: الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ياسيدنا ياخيرالأنام Artinya: “Sholawat dan salam untukmu ya junjungan kami wahai sebaik-baik manusia.” Guru Sekumpul mengimbau kepada orang-orang yang emosian dan pemarah untuk memperbanyak membaca dan mengamalkan sholawat tersebut. “Lamun urang panyarikan, banyak-banyak sholawat amalannya. Lamun urang panyarikan banyak berdzikir, meningkat panyarikannya. Sebab, sudah panas ditambah yang panas pula,” ucap Guru Sekumpul. (yat) Baca juga :

Read More

Amalan-amalan Yang Dilakukan Rasulullah SAW disaat Bulan Rajab

Surabaya — 1miliarsantri.net : Bulan Rajab merupakan salah satu di antara empat bulan mulia, yakni Muharram, Rajab, Dzulhijjah, dan Dzulqa’dah. Malam 1 Rajab 1445 H jatuh tepat pada Jumat (12/1/2024) lalu. Dalam menyambut bulan mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal baik dan melaksanakan sunah-sunah di bulan Rajab. Berikut ini amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk meraih keistimewaan bulan Rajab. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyatakan: وَ بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان “Sesungguhnya doa diijabah pada lima malam: malam jum’at, malam iduladha, malam idulfitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban.” Karena keistimewaan yang tinggi, umat Islam disarankan untuk menghidupkan malam pertama bulan Rajab dengan memanjatkan doa dan melakukan amal baik seperti shalat sunnah dan berzikir sebanyak-banyaknya. Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan: “Barang siapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya tidak mati dikala matinya hati orang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan di atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan oleh ibunya, dan dia memberi syafaat kepada 70 ribu orang yang berdosa yang harusnya masuk neraka.” (Lubbul Albab, Maulana Tajul Arifin) (A’rojiyah). Puasa 1 hari: mendapat ridha Allah,Puasa 2 hari: mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan bumi,Puasa 3 hari: diselamatkan dari bencana dunia dan adzab akhirat, penyakit gila, kusta, dan fitnah dajjal,Puasa 7 hari: ditutup tujuh pintu jahannam untuknya,Puasa 8 hari: dibuka delapan pintu surga untuknya,Puasa 10 hari: segala sesuatu yang ia minta, akan Allah kabulkan,Puasa 15 hari: Allah ampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu, kesalahan-kesalahannya digantikan dengan kebaikan. Dan barang siapa yang menambah puasanya, Allah akan tambahkan juga pahala baginya. Bacaan niat puasa sunnah bulan Rajab sebagaimana Ketentuan, Niat dan Keutamannya, yaitu: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِِلَّهِ تَعَلى Nawaitu shauma ghodin fii syahri rojaba sunnatan lilahi ta’ala. Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Jibril telah datang kepadaku dan berkata, “Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang didoakan oleh malaikat, maka ia tergolong penghuni surga.” Berbagai bacaan shalawat dapat diperbanyak pada siang dan malam hari di bulan Rajab; mulai dari yang bacaannya singkat seperti shalawat Jibril hingga yang panjang seperti shalawat nariyah dan badar. Bacaan istighfar bulan Rajab adalah: رب اغفرلي وارحمني و تب عليَّ Rabbighfirli warhamni wa tub alayya Umat muslim disunnahkan membacanya sebanyak 70x setiap pagi dan sore hari di bulan Rajab. Selain itu, terdapat bacaan tasbih harian bulan rajab yang dianjurkan untuk dibaca 100x setiap harinya. Tanggal 1-10 Rajab (13-22 Januari 2024)سبحان الله الحي القيوم(Subhanallahil hayyul qayyuum) Tanggal 11-20 Rajab (23 Januari-1 Februari 2024)سبحان الله الاحد الصّمد(Subhanallahil ahadish shamad) Tanggal 21-30 Rajab (2-10 Februari 2024)سبحان الله الرؤوف الرحيم(Subhanallahir rauufur rahiim) (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Cara Supaya Bisa Bangun Untuk Shalat Subuh

Surabaya — 1miliarsantri.net : Setiap muslim di dunia diwajibkan untuk menunaikan rukun Islam kedua, yaitu shalat lima waktu dalam sehari. Selain sebagai tiang agama, shalat juga dapat meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT, memberi ketenangan lahir dan batin, mendapatkan kecintaan pada Allah Ta’ala dan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Subuh adalah salah satu waktu untuk mendirikan shalat setiap harinya. Shalat subuh mengandung banyak keistimewaan, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78). Meski shalat subuh memiliki keistimewaan, namun banyak muslim yang masih lalai dalam mengerjakannya dengan melanjutkan tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651). Agar kita dapat meraih keistimewaannya, berikut 10 tips yang dapat membantu untuk bangun shalat subuh tepat waktu seperti dilansir dari laman Muslimi: Mohon kepada Allah (SWT) untuk memberikan kekuatan dan kemauan bangun di waktu Subuh. Bacalah Ayatul Kursi dan doa lainnya sebelum tidur. Letakkan alarm jauh dari tempat tidur agar Anda memaksakan diri untuk bangun. Jangan tergoda untuk menekan tombol snooze dan kembali memejamkan mata, ‘hanya beberapa menit lagi’! Jika mengalami masalah, atur beberapa jam alarm. Anda juga dapat menginstal berbagai aplikasi di ponsel, yang secara otomatis akan berbunyi di waktu-waktu shalat sesuai dengan lokasi. Meski terdengar klise, namun cara ini ampuh membantu untuk bangun lebih awal. Rasulullah memiliki kebiasaan tidur di awal waktu atau setelah Isya. Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” [HR. Bukhari & Muslim]. Sikap ini dapat memotivasi Anda untuk terus menyenangkan Allah SWT dan memperkuat keingin diri dalam melakukan perbuatan baik. Tanamkan pada diri keistimewaan shalat subuh dan takut untuk melewatkannya. Perbanyak literasi akan keutamaan dan pahala dari shalat subuh yang bisa didapat dari buku, hadist atau ilmiah. Jika alarm sulit membangunkan Anda, mungkin kandung kemih yang akan membangunkan. Di samping itu, ada banyak manfaat kesehatan dari minum sebelum tidur. Makan sebelum tidur akan membuat Anda malas dan ingin tidur lebih lama. Akibatnya Anda akan sulit bangun di awal waktu. Minta tolong pada anggota keluarga atau teman Anda unntuk menelepon atau berkirim pesan di waktu shalat subuh. Saling membantu dalam kebaikan sangat dianjurkan dalam Islam, seperti tertulis dalam surat Adz Dzariyat ayat 55 yang berbunyi, “Dan ingatkanlah, karena sesungguhnya pengingat itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” Saat bangun tidur, disunnahkan menggosok kedua telapak tangan pada wajah dan mata agar rasa kantuk hilang. Setelah itu, bacalah doa bangun tidur. Segeralah berwudhu setelah bangun tidur dan buang air. Begitu air itu mengenai wajah, otomatis rasa kantuk pun akan hilang. (yat) Baca juga :

Read More

Ini Pengetahuan Paling Utama dalam Islam dan Harus Dimiliki Setiap Muslim Yang Diajarkan Syekh Izzuddin

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam ajaran Islam, pengetahuan menjadi landasan utama bagi setiap Muslim. Seorang ulama klasik, Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H), menegaskan, pengetahuan paling mendasar adalah mengenal Allah SWT. Dalam pandangan beliau, pemahaman akan Allah menjadi kunci kebaikan dan benteng melawan segala bentuk penyimpangan. Pengetahuan ini membentuk karakter manusia untuk mengutamakan tujuan utama dan menjauhi yang sekunder, serta menilai dunia dengan bijak melalui lensa nilai dan keabadian akhirat. Dalam karyanya yang berjudul “Syajaratul Ma’arif” terbitan Qaf Media, Syekh Izzuddin menjelaskan, “Dan pengetahuan yang paling utama adalah mengenal Tuhan, karena pengetahuan ini memerintahkan segala kebaikan dan mencegah dari segala penyimpangan.” Setelah itu, kata Syekh Izzuddin, baru mengetahui hukum-hukum Al-Qur’an, lalu mengetahui janji bagi orang taat dan beriman, serta mengetahui ancaman bagi orang kafir dan gemar bermaksiat. Menurut dia, buah mengenal Allah Yang Maha Kasih adalah ahwal (kondisi rohani) yang luhur, perkataan yang bernilai, perbuatan yang diridhai, dan derajat di akhirat. Sedangkan, buah mengetahui hukum-hukum Alquran adalah menjauhi kedurhakaan dan mengikuti yang diridai Tuhan. Buah mengetahui janji dan ancaman adalah mengambil pelajaran dari apa yang menimpa pelaku maksiat dan tergerak untuk berbuat taat dan baik. Buah mengetahui rendah dan sementaranya dunia adalah menghinakan dunia dan tidak condong kepadanya. Buah mengetahui nilai dan keabadian akhirat adalah berorientasi dan bersemangat meraih kebaikan di akhirat. “Buah dipenuhinya hati dengan mengenal Tuhan adalah menampik segala sesuatu selain-Nya, mengasingkan diri dari sesama, dan mengutamakan ridho Khalik dibanding ridha makhluk,” jelas Syekh Izzuddin. Dia mengatakan, sesungguhnya Allah telah memberi watak hambanya untuk mengedepankan suatu tujuan paling utama dibanding yang utama, untuk meraih yang terpenting daripada yang penting, dan juga untuk menolak mudharat yang paling besar dan mudgarat yang lebih kecil. “Maka ia tidak akan mendahulukan yang biasa daripada yang utama kecuali orang gagap dan tak mengerti tingkatan keutamaan atau orang celaka dan lalai terhadap level tertinggi,” kata Syekh Izzuddin. Maka itu, tidak ada yang menyibukkan diri dengan dunia ini kecuali orang yang bodoh terhadap kemuliaan akhirat, dan tidak akan menyibukkan diri dengan akhirat kecuali orang yang bodoh terhadap keagungan Tuhan Maharaja, Mahperkasa. “Jadi, tidak mengetahui yang utama dan yang hina menjadi penyebab seseorang mendahulukan dunia dan akhirat, mendahulukan yang biasa dari yang utama, mendekati hal-hal yang hina dan menjauhi hal-hal yang utama,” tutup Syekh Izzuddin. (yat) Baca juga :

Read More

Mengapa Mazhab Syafii Dominan di Dunia Islam, Terutama di Wilayah Asia

Surabaya — 1miliarsantri.net : Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Dan sebagian besar umat Islam di Indonesia, ternyata menganut Mazhab Syafii dalam berfikih. Mengapa demikian? Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin mengungkap alasan mazhab Imam Syafi’i lebih dominan di dunia Islam, termasuk Indonesia. Ungkapan itu disampaikan KH Ma’ruf Khozin usai mendapatkan sebuah pertanyaan dari salah satu mahasantri dalam acara Daurah Aswaja di Pondok Darussalam Kencong, Pare-Kediri, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Kiai Ma’ruf Khozin menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa secara geografis, Mazhab Imam Syafi’i disebarkan ke wilayah Asia khususnya Indonesia. “Dan karena Indonesia jumlah Muslimnya terbesar di dunia, tentu secara rasional menunjukkan bahwa Mazhab Syafi’i memang menjadi satu yang terbesar,” urainya. Kiai Ma’ruf Khozin menyampaikan, terlepas dari penyebaran Mazhab Imam Syafi’i ke Asia dan Indonesia, yang menyebabkan mazhab tersebut lebih dominan dibanding mazhab lainnya di dunia Islam juga telah diprediksi oleh sebuah riwayat. Kiai Ma’ruf Khozin menambahkan, riwayat tersebut menyampaikan bahwa salah satu suku Quraisy keilmuannya akan memenuhi isi dunia. “Menurut Imam Ahmad sosok tersebut tidak lain adalah Imam Syafi’i,” ungkapnya. Hal ini berdasarkan dalam suatu riwayat Siyar A’lam Al-Nubala’, 10/271, sebagaimana berikut: ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ: ﺇﺫا ﺳﺌﻠﺖ ﻋﻦ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻻ ﺃﻋﺮﻑ ﻓﻴﻬﺎ ﺧﺒﺮا ﻗﻠﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﻘﻮﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ؛ ﻷﻧﻪ ﺇﻣﺎﻡ ﻗﺮﺷﻲ ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ: -ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: “ﻋﺎﻟﻢ ﻗﺮﻳﺶ ﻳﻤﻸ اﻷﺭﺽ ﻋﻠﻤﺎ”. Ahmad bin Hambal berkata “Jika saya ditanya tentang suatu masalah yang tidak saya ketahui tentang hadisnya, maka saya fatwakan dengan fatwa Syafi’i. Sebab beliau adalah seorang Imam dari suku Quraisy. Dan sungguh telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam “Akan ada satu orang alim dari suku Quraisy yang memenuhi bumi ini dengan ilmunya.” (yat) Baca juga :

Read More

Habib Muhammad: Raih lah Ketakwaan dengan Interaksi 3 Arah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Manusia dapat meraih ketakwaan dengan menerapkan interaksi tiga arah. Interaksi itu dapat tercapai dengan senantiasa berbuat kebaikan kepada Allah, diri sendiri dan sesama makhluk. Hal ini diungkapkan Habib Muhammad bin Anies Shahah saat memberi kajian Universitas Airlangga (Unair) di Masjid Ulul Azmi Kampus C MERR. “Maka bertakwalah di mana pun kamu berada,” kata Habib Muhammad. Dia mengatakan, kunci menjalankan takwa adalah menyadari bahwa manusia tidak akan terlepas dari pengawasan Allah dan malaikatnya. Pihaknya juga turut menekankan agar selalu mengutamakan dan berbuat kebaikan. Habib Muhammad memaparkan, setiap kebaikan akan selalu beriringan dengan keburukan. Dua hal tersebut tidak akan mungkin terpisahkan. Maka, pihaknya menegaskan agar tidak menghindari melainkan menyelamatkan keburukan. Meskipun demikian, dia juga tetap menekankan agar setiap orang selalu menjaga diri dari keburukan. Dalam hal ini Habib bermaksud agar tidak takut menghindari lingkungan yang buruk. “Kalau berteman, temannya selalu bermaksiat, cut-off, jangan takut. Orang yang tenggelam tidak bisa menolong orang lain yang tenggelam,” terangnya. Upaya menghindari keburukan teman adalah untuk menyelamatkan. Hal itu dilakukan karena pada dasarnya manusia mudah terjerumus akan keburukan. Sehingga, jika seseorang sudah terjerumus dalam keburukan maka ia tidak akan bisa menyelamatkan keburukan itu sendiri. “Tidak akan bisa orang yang sedang bermaksiat menyelamatkan orang yang maksiat. Sehingga menghindar adalah bentuk proteksi diri,” tuturnya Habib Muhammad juga turut menuturkan upaya menghindar bermaksud agar manusia tidak turut terjerumus pada keburukan di sekitarnya. Namun arah kebaikan terhadap sesama manusia wajib terlaksana dengan senantiasa mengingatkan dan mendoakan. “Jangan takut untuk selalu berani dalam kebaikan. Tapi jangan salah menentukan kebaikan. Kebaikan yang benar adalah sesuai syariat sesuai ajaran Rasulullah,” pungkasnya. (har) Baca juga :

Read More

Tafsir Al Mishbah Mengenai Surat Al Mulk ayat 15 Menguraikan Lebih Lanjut Mengenai Rububiyat

Surabaya — 1miliarsantri.net : Umat Islam harus senantiasa meyakini bahwa setiap ikhtiar dan doa akan membuahkan hasil. Sebab Allah SWT sesungguhnya telah memudahkan jalan bagi orang-orang yang mencari nikmat dan rezeki-Nya. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Mulk ayat 15: هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ ذَلُوۡلًا فَامۡشُوۡا فِىۡ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوۡا مِنۡ رِّزۡقِهٖ‌ؕ وَاِلَيۡهِ النُّشُوۡرُ “Huwal ladzi ja’ala lakumul ardha dzulalan famsyu fi manaakibiha wa kuluu min rizqihi wa ilaihinnusyur.” Yang artinya, “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al Mishbah menjelaskan kelompok ayat-ayat ini menguraikan lebih lanjut mengenai rububiyat (betapa kuasa dan wewenang Allah dalam mengatur alam semesta). Maka setelah melalui ayat yang lalu yang berisi tentang penegasan Allah atas keluasan pengetahuan-Nya, kini melalui ayat ke-15 ditegaskan sekali lagi mengenai luthf yakni kemahalembutan-Nya dalam pengaturan makhluk. Melalui ayat tersebut, Allah memberi penegasan Dialah yang menjadikan kenyamanan hidup untuk manusia di bumi yang sedang dihuni. Sehingga manusia dapat menjadi mudah untuk melakukan aneka aktivitas. Baik itu bertani, berniaga, maupun mencari rezeki di bidang apapun. Ayat tersebut juga memberikan penegasan bahwa ketika seorang hamba berjalan atau beraktivitas di penjuru manapun di muka bumi, bahkan pegunungan sekalipun, Allah akan memberikan sebagian rezeki untuknya. Sebab tidak mungkin manusia bisa menghabiskan seluruh rezeki yang Allah turunkan melebihi dari kebutuhan manusia tersebut. Dalam memudahkan urusan manusia mencari rezeki, Allah menundukkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Baik itu binatang maupun alam semesta. Sehingga sudah sepatutnya bagi seorang hamba untuk senantiasa berikhtiar dan bertawakal. Yakinlah bahwa sekalipun dalam proses ikhtiar tersebut dijumpai kesulitan, namun sesungguhnya kemudahan dalam mencari rezeki selalu Allah selipkan. (yat) Baca juga :

Read More

Ketika Nabi Adam Sempat Lakukan Kesalahan ke Setan

Surabaya — 1miliarsantri.net : Sebelum Nabi Adam AS dan keturunannya diturunkan ke bumi dan diberikan amanah sebagai khalifah, dia hidup di surga bersama sejumlah makhluk Allah. Namun siapa sangka? Nabi Adam justru berbuat beberapa kesalahan. Sebagai umat pertama di muka bumi, Nabi Adam tak luput dari kesalahan. Salah satu kesalahan Nabi Adam yang langsung ditegur Allah adalah di saat dia menatap iblis dengan hina. Allah SWT telah mengariskan takdir-takdir makhluk-Nya. Namun demikian, makhluk itu sendiri-lah yang harus mencari jalan nasibnya untuk menemui takdir. Nabi Adam diciptakan Allah dengan takdir-Nya, yang mana kebaikan harus ditempuh selama menuju takdir tersebut. Seyed G Safavi dalam bukunya berjudul Struktur dan Makna Matsnawi Rumi menjelaskan, terdapat pesan utama batiniah yang disampaikan Jalaluddin Rumi dalam kitab Matsnawi-nya. Yakni pada bab kelima di episode Adam yang menatap dengan penghinaan kepada iblis. Nabi Adam langsung mendapat teguran keras dari Allah dan membuatnya segera memohon ampunan kepada Allah. Seandainya Allah berkehendak, Dia bisa saja mempermalukan 100 Adam dan membuat 100 iblis berbalik masuk Islam. Namun Nabi Adam justru disadarkan akan tempatnya yang sesungguhnya. Hal sikapnya itu mengandung pesan yang jelas bagi salik bahwa kurangnya atau tiadanya kerendahan hati merupakan masalah khusus bagi nafs muthmainah (jiwa yang tenang). Dalam Matsnawi, Rumi mengakhiri bab kelima dengan untaian doa permintaan tolong. Bab tersebut juga diakhiri dengan sebuah ungkapan, “Segalanya selain Allah adalah kosong dan sia-sia. Rahmat Allah adalah awan yang mencurahkan karunia secara terus-menerus.” Ketika setan melakukan kesalahan dengan mengolok-olok terciptanya manusia, Allah SWT memerintahkan setan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Namun bukannya memenuhi perintah Allah, setan justru membangkang dan rela terusir dari surga untuk selama-lamanya akibat kesombongannya. Itulah kesalahan besar yang dilakukan setan yang harus ditebus seabadi mungkin. Nabi Adam pun tak luput dari kesalahan. Ketika diperintahkan untuk tidak memakan buah terlarang yang ada di surga, Nabi Adam justru tergoda rayuan setan dan memakannya. Kedua makhluk Allah ini sama-sama mempunyai kesalahan. Namun perbedaan antara keduanya adalah setan tidak mengakui dan enggan meminta maaf atas kesalahannya, sedangkan Nabi Adam segera bertaubat. Jika Nabi Adam berdos karena tergoda nafsu, setan berdosa karena sifat sombongnya. Yang mana tidak boleh ada satu zat pun yang berhak sombong kecuali Allah SWT. (yat) Baca juga :

Read More

Doa Adalah Senjata Ampuh Mengatasi Kesempitan Hidup

Surabaya — 1miliarsantri.net : Allah SWT selalu menurunkan rahmat-Nya kepada setiap makhluk. Maka ketika seorang hamba dihimpit kesusahan dan merasa hidupnya sempit, maka perbanyaklah bersimpuh. Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan mengenai doa memohon keluasan rahmat Allah. Doa ini bersumber dari Alquran surat al-Mukmin ayat 7-8. Berikut lafaznya : رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذذَابَ الْججَحِيمِ رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Robbana wasi’ta kulla syai’in rohmatan wa ilman faghfir lilladzina taabuu wattaba’u sabilaka waqihim adzabal jahim. Robbana wa adkhilhum jannati adnin allati wa adatahum wa man sholaha min aabaa-ihim wa azwaajihim wa dzurriyatihim innaka antal azizul hakim.” Artinya :“Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertauba dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga yang Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan.” Pakar Tasawuf Haidar Bagir dalam bukunya berjudul Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan menyebut, sifat asli Allah dalah memberikan kebaikan setinggi-tingginya dan kebahagiaan bagi penghuni alam semesta. Sebagai konsekuensinya, Dia membentangkan juga kemungkinan jalan, termasuk jalan keluar, dari cobaan-cobaan yang diberikan. Alam ini adalah himpunan jalan-jalan dan kesempatan ke arah kebaikan tertinggi, kesempurnaan, dan kebahagiaan manusia. Maka jika suatu saat manusia sedang menjalani suatu keadaan melalui salah satu jaannya, maka yang perlu diingat adalah satu di antara banyak jalan-Nya yang terbatas. Jika melalui jalan tersebut manusia dapat melaluinya, maka bersyukurlah. Namun jika tidak, jangan putus asa. Sebab Allah SWT masih menyediakan jalan-jalan lainnya yang dapat dilalui untuk menyelesaikan cobaan dan menujua kebahagiaan. Manusia hanya butuh pindah lintasan jika tidak berhasil dengan satu jalan. Sebab Allah SWT menyediakan beragam jalan untuk dilalui dan disediakan kepada hamba-hamba-Nya. Barangkali di jalan pertama yang dilalui dan tidak berhasil itu, Allah SWT telah sisipkan hikmah sehingga di jalan atau pintasan lain lah manusia dapat mendapatkan solusi dari setiap cobaan yang mendera. Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu, menjelaskan, doa adalah senjatanya orang beriman. Setiap kita punya kebutuhan, maka hendaklah manusia berdoa kepada Allah SWT, mohonlah kepada Allah SWT agar keinginan terpenuhi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al Baqarah ayat 186). Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surat Al Mumin ayat 60, Allah SWT berfirman: وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’” Buya Alfis Chaniago menjelaskan, janganlah manusia berdoa kepada selain Allah SWT. Sebab, tidak ada satu pun yang mengabulkan doa manusia selain Allah SWT. Dalam surat Al Ahqaf ayat 5, Allah SWT berfirman: وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئئِهِمْ غَٰففِلُونَ “Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?” (yat) Baca juga :

Read More