Rasulullah SAW Memiliki Pribadi Yang Sangat Luar Biasa, Meski Dalam Candaan Terasa Berwibawa

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Contoh-contoh canda Rasulullah SAW adalah sisi potret kehidupan Rasulullah SAW yang jarang menjadi bahasan. Padahal contoh-contoh tersebut menjadi penting dibahas agar menjalankan keseharian dengan proporsional dan seimbang juga tetap dalam tuntunan syariah. Sesungguhnya Rasulullah SAW adalah teladan dan referensi dalam setiap sisi kehidupan, termasuk dalam canda. Walaupun banyak tanggung jawab dan bebannya, tetapi ia bercanda dan tidak berkata kecuali yang benar dan membersamai para sahabat dalam keseharian seperti masyarakat pada umumnya. Membersamai mereka pada saat bermain dan bercanda, juga membersamai mereka dalam kesedihan dan kesusahan. Dalam bukunya, Malamih al-Mujtama’ al-Muslim alladzi Nunsyiduhu, Syekh Yusuf al-Qardhawi Rahimahullah menjelaskan contoh-contoh canda dan rehat Rasulullah SAW. Di antara contoh-contoh tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut. (1) Rasulullah SAW adalah pribadi yang semringah, ceria, dan santai. Kesimpulan ini sebagaimana dikutip Syekh Yusuf al-Qardhawi dari Kanzu al-‘Umal. “Para sahabat menilai bahwa Rasulullah SAW termasuk pribadi yang banyak canda di antara kami” (Kanzu al-‘Umal, 18400). (2) Rasulullah SAW senang membuat orang lain terhibur dan gembira, khususnya dalam momentum seperti hari raya dan pernikahan. Sebagaimana dijelaskan al-Qardhawi, “Adalah Rasulullah SAW senang membuat para sahabat dan masyarakat itu gembira dan bahagia khususnya dalam momentum seperti hari raya dan pernikahan.” (3) Rasulullah SAW bukan sosok yang menyendiri dan terpisah dari para sahabat dan lingkungannya. Tetapi Rasulullah SAW itu membersamai para sahabat dalam setiap sisi kehidupan mereka: dalam suka dan duka, dalam sedih dan canda mereka. Sebagaimana yang disampaikan oleh Zaid bin Tsabit. “Sahabat Zaid bin Tsabit menjelaskan bahwa ia diminta untuk menjelaskan kondisi Rasulullah SAW, kemudian ia menceritakan, ‘Saya adalah tetangganya pada saat wahyu turun kepadanya, maka ia meminta saya untuk menuliskan wahyu. Dan pada saat kami mengingat dunia, maka ia menjelaskannya bersama kami. Dan pada saat kami mengingat akhirat, maka ia pun mengingatnya bersama kami. Dan pada saat kami menyebutkan makanan, maka ia pun menyebutkannya bersama kami.’ Ia berkata, ‘Ini yang bisa saya jelaskan kepada kalian tentang Rasulullah SAW’.” (HR Thabrani dengan sanad hasan sebagaimana dalam Majma’ Az-Zawaid 9/17). (4) Canda Rasulullah SAW dengan istri-istrinya. Potret di dalam rumah tangga Rasulullah SAW, bagaimana Rasulullah SAW mengisi sebagian waktunya bersama istri-istrinya dengan mengajak mereka bermain, bercanda, serta mendengarkan kisah dari istri-istrinya. Potret tersebut yang disaksikan para sahabat di rumah Rasulullah SAW, saat bercanda dan bermain dengan istri-istrinya. Termasuk Rasulullah SAW juga mendengarkan cerita dan kisah istri-istrinya. Sebagaimana dalam hadis Umi Zar’ yang terkenal dan diabadikan dalam Shahih Bukhari. (5) Canda Rasulullah SAW dengan seorang nenek. Pada saat seorang perempuan lanjut usia meminta doa kepada Rasulullah SAW agar masuk surga. Kemudian Rasulullah SAW merespons permintaan tersebut dengan menjelaskan bahwa penghuni surga itu tidak ada yang berusia senja. Jawaban itu tidak bermaksud mengategorikannya bukan ahli surga karena faktor usia, tetapi jawaban Rasulullah SAW itu bernada canda. Intinya, saat masuk surga, setiap yang lanjut usia akan menjadi gadis. Sebagaimana diceritakan dalam hadis, “Kami juga melihat Rasulullah SAW bercanda dengan seorang perempuan tua yang datang dan berkata kepada Rasulullah SAW, ‘Doakan aku agar aku bisa masuk surga.’ Rasulullah SAW menjawab dan mengatakan kepada perempuan itu, ‘Tidak akan masuk surga, surga itu tidak akan dimasuki oleh orang tua.’ Kemudian perempuan tersebut menangis karena memahami perkataan apa adanya. Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Bahwa pada saat ia masuk surga, maka ia tidak akan di usia senja, tetapi kembali menjadi seorang gadis terbaik.’ Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman Allah SWT tentang perempuan-perempuan surga, ‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya.’ (QS al-Waqi’ah: 35-37).” Hadis ini diriwayatkan at-Tirmidzi dalam asy-Syamail, ‘Abdu bin Hamid, Ibnu al-Mundzir, al-Baihaqi, dan lainnya, dihasankan oleh al-Bani dalam Ghayatul Muram. (6) Kisah laki-laki Damim. Adalah seorang laki-laki yang memiliki dua istri, kemudian ia menemui Rasulullah SAW dan menawarkan salah satu istrinya untuk dinikahi Rasulullah SAW. Pada saat itu ‘Aisyah mendengar dan kemudian berkomentar, “Apakah salah satu istrimu tersebut lebih baik ataukah engkau?” Laki-laki itu menjawab, “Aku lebih baik dari istriku.” Kemudian, Rasulullah SAW tersenyum dengan pertanyaan ‘Aisyah kepada laki-laki itu karena memiliki fisik yang kurang baik. Sebagaimana diriwayatkan, “Dhahak bin Sufiyan Alkalabi meriwayatkan adalah seorang laki-laki yang berparas tidak bagus pada saat dibaiat oleh Rasulullah SAW, ia berkata, ‘Sesungguhnya aku memiliki dua perempuan yang lebih baik daripada Humairah. Pada saat itu ayat hijab belum turun. Apakah aku boleh melepaskan salah satunya agar engkau bisa menikahinya.’ Padahal, saat itu ‘Aisyah duduk dan mendengar perkataan itu, kemudian ‘Aisyah menjawab, ‘Apakah dia lebih baik ataukah dirimu?’ Ia menjawab, ‘Aku lebih baik dan lebih dermawan.’ Dan Rasulullah SAW tertawa dengan pertanyaan itu kepadanya karena ia adalah damim (fisiknya tidak begitu bagus).” (yus) Baca juga :

Read More

Hafshah, Salah Satu Istri Baginda Rasulullah SAW Dipuji Malaikat Karena Wanita Yang Rajin Puasa dan Rajin Shalat

Surabaya — 1miliarsantri.net : Kita tentu mengenal Sayyidah Hafshah binti Umar bin Al-Khatthab adalah di antara istri Nabi yang punya kedudukan tinggi. Hal tersebut seperti dikutip dari buku the Wonderful Ummahatul Mukminim yang ditulis oleh Erlan Iskandar, Sampai-sampai Aisyah berkata, هي التي كانت تساميني من أزواج النبي “Hafshah adalah orang yang menyamai kedudukanku di antara para istri Nabi.” (Siyar A’lam An Nubala, 2/27) Namun, suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ternyata pernah menyatakan cerai Hafshah. Lantas Hafshah pun bersedih dan berduka. Tak disangka, kemudian Malaikat Jibril pun turun menyampaikan perintah dari Allah supaya Nabi rujuk kembali kepada Hafshah, راجع حفصة، فإنها صوامةقولمة، وأنها زوجتك في الجنة “Rujuklah kepada Hafshah karena sesungguhnya dia adalah wanita yang rajin puasa dan rajin shalat. Sesungguhnya dia adalah istrimu di surga.” (HR. Ath Thabarani) Awalnya Hafshah merasa sedih, namun setelahnya ia berbahagia. Dari hadits di atas, diketahui bahwa Hafshah itu rajin beribadah. Pada zaman itu, tidak banyak wanita yang bisa baca tulis. Hafshah adalah salah seorang yang bisa membaca dan menulis. Ia diajari oleh Syifa binti Abdullah. Hafshah sangat semangat mempelajari ilmu agama dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia meriwayatkan 60 hadits yang berasal dari Rasulullah dan Umar bin Al Khattab. Ada jasa besar Hafshah dalam dunia Ilmu, yaitu menjaga Alquran yang telah dikumpulkan menjadi satu. Dahulu semasa Nabi masih hidup, Alquran dijaga dengan cara dihafal oleh para sahabat dan ditulis pada lembaran-lembaran ataupun pelepah kurma. Pada masa Abu Bakar, banyak para sahabat yang menghafal Alquran meninggal dunia. Oleh karenanya, dikumpulkanlah ayat-ayat Alquran dan disusun menjadi satu. Hafshah ditugaskan menjadi orang yang menyimpan lembaran-lembaran Alquran yang telah dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit. Pada masa Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah, ia meminjam Mushaf yang ada pada Hafsah, kemudian menyuruh beberapa sahabat lain untuk menyalinnya sehingga jadilah beberapa mushaf Alquran. Beberapa mushaf itu dikirimkan ke beberapa wilayah kaum muslimin. (yat) Baca juga :

Read More

UAH Bagikan 3 Cara Introspeksi Diri di Bulan Rajab

Jakarta — 1miliarsantri.net : Rajab merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam. Empat bulan hurum dalam kalender hijriyah di antaranya Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. “Rajab adalah pembuka semua bulan kebaikan. Kalau kita nggak dapat Ramadhan, minimal Rajabnya dapat” terang pendakwah Ustadz Adi Hidayat. UAH melanjutkan, begitu pentingnya bulan Rajab maka semua muslim wajib untuk mengetahui keistimewaannya. Disebut bulan hurum karena adanya larangan untuk berbuat aniaya dan peperangan. Karena itu, dianjurkan untuk melakukan perbuatan baik, salah satunya dengan evaluasi diri agar dijauhkan dari perbuatan dzalim. Ustadz Adi Hidayat (UAH) pun membagikan tiga cara berintrospeksi dengan tiga pendekatan utama. “Kalau terkait dengan dosa-dosa keseharian maka lakukan dzikir Nabi Adam. Quran surat ke 7 ayat 23, saya yakin kita hafal,” ungkap UAH dalam kajian “Keutamaan Bulan Rajab”, dikutip dari channel Adi Hidayat Official, Ahad (21/1/2024). قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ اَنۡفُسَنَا وَاِنۡ لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَـنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَـنَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ Artinya: Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” “Bacakan itu minimal setelah kita selesai shalat. Perbanyak zikir tadi,” lanjutnya. Namun, UAH mengingatkan agar dzikir tersebut tak hanya di lisan tapi juga bayangkan persoalan yang dihadapi dalam hidup. “Ketika dibacakan, mata Anda zalim, rasakan kezaliman itu. Ketika dengan orang tua tak bagus, bayangkan per buatan buruk yang sedang Anda kerjakan. Begitu Anda bacakan air mata Anda menetes, seketika ampunan Allah akan turun pada kita dan gugur perbuatan buruk yang pernah kita lakukan,” urai UAH. Kemudian, dosa yang terkait dengan aktivitas pekerjaan yang sedang dilakukan. UAH mencontohkan Nabi Yunus AS yang mendapat tantangan tinggi saat berdakwah. Agar dapat keluar dari masalah pekerjaan dan terhindar dari segala keburukan, yaitu dengan dzikir Nabi Yunus tatkala terperangkap di perut ikan paus. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ Lā ilaha illa anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn. Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Cara evaluasi diri selanjutnya yaitu dengan membaca dzikir Nabi Ayub AS bila sedang sakit atau terkena penyakit yang parah. Doa ini dibaca Nabi Ayub saat sakit tertuang dalam Al Qur;an surat Al Anbiya ayat 83. أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ Rabbahu anni massaniyad-durru wa anta ar-hamur-rahimin. Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. (yat) Baca juga :

Read More

Rasulullah Membagikan Tiga Cara Dalam Memperlakukan Keluarga

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam Islam, pernikahan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Perkawinan dianggap sebagai kesatuan agama dan sakral yang melaluinya unit sosial – keluarga, terbentuk dan dimana pasangan dapat hidup bersama dalam damai dan ketenangan. Karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk merefleksikan tujuan dan memahami makna pernikahan dari panduan agama Islam. Kehidupan keluarga Rasulullah SAW menjadi teladan terbaik bagi umat Islam di dunia. Rasulullah SAW adalah seorang suami, ayah dan kakek yang efektif, bertanggung jawab dan penuh kasih sayang. Agar terbina nya keluarga yang Sakinah – Mawadah – Warahmah, Rasulullah SAW memberikan tiga cara dalam memperlakukan keluarganya: Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya bahwa kunci kesuksesan pernikahan dan keluarga bahagia adalah hubungan yang sehat antara suami dan istri. Untuk mencapai ketentraman dalam sebuah pernikahan, harus ada rasa saling mencintai dan menghormati antara suami dan istri. Rasulullah dikenal baik hati, lemah lembut, pengertian, pemaaf dan hormat terhadap rumah tangganya. Saling mencintai memperindah sebuah pernikahan, namun memiliki ketaqwaan (kesadaran akan Tuhan) adalah faktor yang paling penting karena cinta bisa memudar seiring berjalannya waktu. Jika cinta memang memudar, Islam tetap menekankan pentingnya saling menghormati antara suami dan istri. Salah satu ulama besar generasi awal Islam (Tabi’un), Hasan Al-Bashri, pernah berpesan kepada seorang ayah yang sedang menanyakan ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam memilih calon suami bagi putrinya: “Berikan dia kepada laki-laki yang bertaqwa. Jika dia mencintai putrimu, dia akan memperlakukannya dengan baik, dan jika dia membencinya, dia tidak akan menindasnya.” Seseorang belum dipandang Allah sebagai mukmin seutuhnya jika ia tidak memperlakukan keluarganya dengan baik. Mukmin sejati adalah yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW secara menyeluruh, dan tidak memilih-milih hanya berdasarkan kecenderungan pribadinya. Rasulullah SAW tumbuh di masa ketika perempuan hanya mempunyai sedikit hak. Masa itu, perempuan dianggap inferior dan seringkali diperlakukan sebagai properti. Saat memperkenalkan Islam, Rasulullah menyerukan kepada semua orang untuk memperlakukan perempuan dengan rasa menghargai dan menghormati.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW dikatakan, مَا مِنْ رَجُلٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَ “Tidak ada laki-laki yang kedua putrinya telah baligh lalu dia memperlakukan mereka dengan baik selama mereka bersama, namun mereka akan memberinya tiket masuk surga.” (Sunan Ibnu Majah) Kebaikan adalah jenis romansa yang paling sah. Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW dikatakan: خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan akulah yang terbaik terhadap keluargaku.” (At-Tirmizi) Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. dikatakan: أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَار ُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap wanitanya.” (At-Tirmizi) Rasulullah kaya akan keteladanan dalam kebaikan yang ditunjukkan kepada keluarganya, khususnya kepada istri-istrinya. Saat menunjukkan rasa sayang, Rasulullah akan berbaring di pangkuan Sayyidah Aisyah dan memanggilnya dengan julukan ‘Humaira’ yang berarti ‘si merah’, mengacu pada kulitnya yang putih. Rasulullah SAW juga akan melakukan pekerjaan rumah tangga dan mencuci pakaiannya sendiri tanpa merepotkan istrinya. Bahkan ketika kesabarannya diuji, dia tidak pernah berbuat jahat dalam perkataan atau perbuatannya. Apakah kita memperlakukan pasangan kita dengan cara yang sama? Berbicara dengan lemah lembut merupakan salah satu ciri Rasulullah SAW. Nabi tidak pernah menggunakan kata-kata kasar kepada siapa pun. Dia sangat lembut terhadap istri dan anak-anaknya, bahkan ketika ada kebutuhan untuk mengoreksi mereka. Ada banyak komunikasi di rumah Nabi. Rasulullah SAW menghormati dan menghargai istrinya serta kontribusi dan pendapat mereka. Dia mendengarkan, menerima masukan dan memperhatikan nasihat mereka. Rasulullah SAW sangat mencintai putrinya Fatimah sehingga setiap kali dia melihatnya masuk, dia akan berdiri, menciumnya dan menyuruhnya duduk di tempat dia duduk. Tindakannya terhadap keluarganya memberikan cerminan jelas nilai-nilai yang dijunjungnya. Kelembutannya dalam memperlakukan istri dan anak-anaknya memberikan contoh bagi umat Islam untuk meneladaninya saat berinteraksi dengan keluarga. (yat) Baca juga :

Read More

Amalan Abah Guru Sekumpul Untuk Orang Emosian dan Pemarah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ulama asal Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, (Guru Sekumpul) memberikan sebuah amalan sholawat bagi orang yang sering emosi dan marah. Amalan ini mungkin juga bisa menghindarkan seseorang dari peristiwa carok yang masih terjadi di Indonesia. Carok atau perkelahian satu lawan satu sesama lelaki masih sering terjadi di Indonesia, khususnya di Madura. Pada zaman dulu, carok biasanya terjadi demi mempertahankan harga diri yang diinjak-injak oleh orang lain, khususnya terkait masalah perempuan. Namun, belakangan istilah carok sudah mengalami peyorasi dan kehilangan makna di antara masyarakat Madura. Carok yang terjadi belakangan ini lebih dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Seperti yang terjadi di Bangkalan, Madura, pada 12 Januari 2024 kemarin, peristiwa carok tersebut terjadi hanya karena adanya perselisihan di jalan. Karena tak diterima ditegur, terjadilah percekcokan. Karena emosi tak terbendung dan semua pelaku gelap mata, terjadilah aksi pembacokan atau peristiwa carok massal tersebut. Dalam peristiwa ini, empat orang pun meninggal dunia. Sedangkan dua pelaku sudah diseret ke kantor polisi untuk diproses hukum. Lalu bagaimana bacaan amalan Guru Sekumpul untuk orang emosian dan pemarah? Dalam salah satu ceramahnya yang viral, Guru Sekumpul pernah memberikan ijazah amalan sholawat di hadapan para jamaahnya. Amalan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang mudah marah. “Kalau orang itu jiwanya panyarikan (Bahasa Banjar: orang yang wataknya terkesan mudah marah dan emosi), maka amalannya itu sholawat. Sholawatnya yang tidak memakai nama Allah seperti, asshalatu wassalamu ‘alaika ya sayyidana ya khairal anam. Kan tidak ada allahumma,” ujar Guru Sekumpul dalam cerahmnya yang diunggah oleh akun Youtube @yetrozha223. Dalam teks bahasa Arabnya, berikut amalan sholawat penghilang sifat marah dari Guru Segumpul: الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ياسيدنا ياخيرالأنام Artinya: “Sholawat dan salam untukmu ya junjungan kami wahai sebaik-baik manusia.” Guru Sekumpul mengimbau kepada orang-orang yang emosian dan pemarah untuk memperbanyak membaca dan mengamalkan sholawat tersebut. “Lamun urang panyarikan, banyak-banyak sholawat amalannya. Lamun urang panyarikan banyak berdzikir, meningkat panyarikannya. Sebab, sudah panas ditambah yang panas pula,” ucap Guru Sekumpul. (yat) Baca juga :

Read More

Amalan-amalan Yang Dilakukan Rasulullah SAW disaat Bulan Rajab

Surabaya — 1miliarsantri.net : Bulan Rajab merupakan salah satu di antara empat bulan mulia, yakni Muharram, Rajab, Dzulhijjah, dan Dzulqa’dah. Malam 1 Rajab 1445 H jatuh tepat pada Jumat (12/1/2024) lalu. Dalam menyambut bulan mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal baik dan melaksanakan sunah-sunah di bulan Rajab. Berikut ini amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk meraih keistimewaan bulan Rajab. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyatakan: وَ بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان “Sesungguhnya doa diijabah pada lima malam: malam jum’at, malam iduladha, malam idulfitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban.” Karena keistimewaan yang tinggi, umat Islam disarankan untuk menghidupkan malam pertama bulan Rajab dengan memanjatkan doa dan melakukan amal baik seperti shalat sunnah dan berzikir sebanyak-banyaknya. Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan: “Barang siapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya tidak mati dikala matinya hati orang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan di atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan oleh ibunya, dan dia memberi syafaat kepada 70 ribu orang yang berdosa yang harusnya masuk neraka.” (Lubbul Albab, Maulana Tajul Arifin) (A’rojiyah). Puasa 1 hari: mendapat ridha Allah,Puasa 2 hari: mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan bumi,Puasa 3 hari: diselamatkan dari bencana dunia dan adzab akhirat, penyakit gila, kusta, dan fitnah dajjal,Puasa 7 hari: ditutup tujuh pintu jahannam untuknya,Puasa 8 hari: dibuka delapan pintu surga untuknya,Puasa 10 hari: segala sesuatu yang ia minta, akan Allah kabulkan,Puasa 15 hari: Allah ampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu, kesalahan-kesalahannya digantikan dengan kebaikan. Dan barang siapa yang menambah puasanya, Allah akan tambahkan juga pahala baginya. Bacaan niat puasa sunnah bulan Rajab sebagaimana Ketentuan, Niat dan Keutamannya, yaitu: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِِلَّهِ تَعَلى Nawaitu shauma ghodin fii syahri rojaba sunnatan lilahi ta’ala. Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Jibril telah datang kepadaku dan berkata, “Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang didoakan oleh malaikat, maka ia tergolong penghuni surga.” Berbagai bacaan shalawat dapat diperbanyak pada siang dan malam hari di bulan Rajab; mulai dari yang bacaannya singkat seperti shalawat Jibril hingga yang panjang seperti shalawat nariyah dan badar. Bacaan istighfar bulan Rajab adalah: رب اغفرلي وارحمني و تب عليَّ Rabbighfirli warhamni wa tub alayya Umat muslim disunnahkan membacanya sebanyak 70x setiap pagi dan sore hari di bulan Rajab. Selain itu, terdapat bacaan tasbih harian bulan rajab yang dianjurkan untuk dibaca 100x setiap harinya. Tanggal 1-10 Rajab (13-22 Januari 2024)سبحان الله الحي القيوم(Subhanallahil hayyul qayyuum) Tanggal 11-20 Rajab (23 Januari-1 Februari 2024)سبحان الله الاحد الصّمد(Subhanallahil ahadish shamad) Tanggal 21-30 Rajab (2-10 Februari 2024)سبحان الله الرؤوف الرحيم(Subhanallahir rauufur rahiim) (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Cara Supaya Bisa Bangun Untuk Shalat Subuh

Surabaya — 1miliarsantri.net : Setiap muslim di dunia diwajibkan untuk menunaikan rukun Islam kedua, yaitu shalat lima waktu dalam sehari. Selain sebagai tiang agama, shalat juga dapat meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT, memberi ketenangan lahir dan batin, mendapatkan kecintaan pada Allah Ta’ala dan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Subuh adalah salah satu waktu untuk mendirikan shalat setiap harinya. Shalat subuh mengandung banyak keistimewaan, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78). Meski shalat subuh memiliki keistimewaan, namun banyak muslim yang masih lalai dalam mengerjakannya dengan melanjutkan tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651). Agar kita dapat meraih keistimewaannya, berikut 10 tips yang dapat membantu untuk bangun shalat subuh tepat waktu seperti dilansir dari laman Muslimi: Mohon kepada Allah (SWT) untuk memberikan kekuatan dan kemauan bangun di waktu Subuh. Bacalah Ayatul Kursi dan doa lainnya sebelum tidur. Letakkan alarm jauh dari tempat tidur agar Anda memaksakan diri untuk bangun. Jangan tergoda untuk menekan tombol snooze dan kembali memejamkan mata, ‘hanya beberapa menit lagi’! Jika mengalami masalah, atur beberapa jam alarm. Anda juga dapat menginstal berbagai aplikasi di ponsel, yang secara otomatis akan berbunyi di waktu-waktu shalat sesuai dengan lokasi. Meski terdengar klise, namun cara ini ampuh membantu untuk bangun lebih awal. Rasulullah memiliki kebiasaan tidur di awal waktu atau setelah Isya. Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” [HR. Bukhari & Muslim]. Sikap ini dapat memotivasi Anda untuk terus menyenangkan Allah SWT dan memperkuat keingin diri dalam melakukan perbuatan baik. Tanamkan pada diri keistimewaan shalat subuh dan takut untuk melewatkannya. Perbanyak literasi akan keutamaan dan pahala dari shalat subuh yang bisa didapat dari buku, hadist atau ilmiah. Jika alarm sulit membangunkan Anda, mungkin kandung kemih yang akan membangunkan. Di samping itu, ada banyak manfaat kesehatan dari minum sebelum tidur. Makan sebelum tidur akan membuat Anda malas dan ingin tidur lebih lama. Akibatnya Anda akan sulit bangun di awal waktu. Minta tolong pada anggota keluarga atau teman Anda unntuk menelepon atau berkirim pesan di waktu shalat subuh. Saling membantu dalam kebaikan sangat dianjurkan dalam Islam, seperti tertulis dalam surat Adz Dzariyat ayat 55 yang berbunyi, “Dan ingatkanlah, karena sesungguhnya pengingat itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” Saat bangun tidur, disunnahkan menggosok kedua telapak tangan pada wajah dan mata agar rasa kantuk hilang. Setelah itu, bacalah doa bangun tidur. Segeralah berwudhu setelah bangun tidur dan buang air. Begitu air itu mengenai wajah, otomatis rasa kantuk pun akan hilang. (yat) Baca juga :

Read More

Ini Pengetahuan Paling Utama dalam Islam dan Harus Dimiliki Setiap Muslim Yang Diajarkan Syekh Izzuddin

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam ajaran Islam, pengetahuan menjadi landasan utama bagi setiap Muslim. Seorang ulama klasik, Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H), menegaskan, pengetahuan paling mendasar adalah mengenal Allah SWT. Dalam pandangan beliau, pemahaman akan Allah menjadi kunci kebaikan dan benteng melawan segala bentuk penyimpangan. Pengetahuan ini membentuk karakter manusia untuk mengutamakan tujuan utama dan menjauhi yang sekunder, serta menilai dunia dengan bijak melalui lensa nilai dan keabadian akhirat. Dalam karyanya yang berjudul “Syajaratul Ma’arif” terbitan Qaf Media, Syekh Izzuddin menjelaskan, “Dan pengetahuan yang paling utama adalah mengenal Tuhan, karena pengetahuan ini memerintahkan segala kebaikan dan mencegah dari segala penyimpangan.” Setelah itu, kata Syekh Izzuddin, baru mengetahui hukum-hukum Al-Qur’an, lalu mengetahui janji bagi orang taat dan beriman, serta mengetahui ancaman bagi orang kafir dan gemar bermaksiat. Menurut dia, buah mengenal Allah Yang Maha Kasih adalah ahwal (kondisi rohani) yang luhur, perkataan yang bernilai, perbuatan yang diridhai, dan derajat di akhirat. Sedangkan, buah mengetahui hukum-hukum Alquran adalah menjauhi kedurhakaan dan mengikuti yang diridai Tuhan. Buah mengetahui janji dan ancaman adalah mengambil pelajaran dari apa yang menimpa pelaku maksiat dan tergerak untuk berbuat taat dan baik. Buah mengetahui rendah dan sementaranya dunia adalah menghinakan dunia dan tidak condong kepadanya. Buah mengetahui nilai dan keabadian akhirat adalah berorientasi dan bersemangat meraih kebaikan di akhirat. “Buah dipenuhinya hati dengan mengenal Tuhan adalah menampik segala sesuatu selain-Nya, mengasingkan diri dari sesama, dan mengutamakan ridho Khalik dibanding ridha makhluk,” jelas Syekh Izzuddin. Dia mengatakan, sesungguhnya Allah telah memberi watak hambanya untuk mengedepankan suatu tujuan paling utama dibanding yang utama, untuk meraih yang terpenting daripada yang penting, dan juga untuk menolak mudharat yang paling besar dan mudgarat yang lebih kecil. “Maka ia tidak akan mendahulukan yang biasa daripada yang utama kecuali orang gagap dan tak mengerti tingkatan keutamaan atau orang celaka dan lalai terhadap level tertinggi,” kata Syekh Izzuddin. Maka itu, tidak ada yang menyibukkan diri dengan dunia ini kecuali orang yang bodoh terhadap kemuliaan akhirat, dan tidak akan menyibukkan diri dengan akhirat kecuali orang yang bodoh terhadap keagungan Tuhan Maharaja, Mahperkasa. “Jadi, tidak mengetahui yang utama dan yang hina menjadi penyebab seseorang mendahulukan dunia dan akhirat, mendahulukan yang biasa dari yang utama, mendekati hal-hal yang hina dan menjauhi hal-hal yang utama,” tutup Syekh Izzuddin. (yat) Baca juga :

Read More

Mengapa Mazhab Syafii Dominan di Dunia Islam, Terutama di Wilayah Asia

Surabaya — 1miliarsantri.net : Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Dan sebagian besar umat Islam di Indonesia, ternyata menganut Mazhab Syafii dalam berfikih. Mengapa demikian? Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin mengungkap alasan mazhab Imam Syafi’i lebih dominan di dunia Islam, termasuk Indonesia. Ungkapan itu disampaikan KH Ma’ruf Khozin usai mendapatkan sebuah pertanyaan dari salah satu mahasantri dalam acara Daurah Aswaja di Pondok Darussalam Kencong, Pare-Kediri, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Kiai Ma’ruf Khozin menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa secara geografis, Mazhab Imam Syafi’i disebarkan ke wilayah Asia khususnya Indonesia. “Dan karena Indonesia jumlah Muslimnya terbesar di dunia, tentu secara rasional menunjukkan bahwa Mazhab Syafi’i memang menjadi satu yang terbesar,” urainya. Kiai Ma’ruf Khozin menyampaikan, terlepas dari penyebaran Mazhab Imam Syafi’i ke Asia dan Indonesia, yang menyebabkan mazhab tersebut lebih dominan dibanding mazhab lainnya di dunia Islam juga telah diprediksi oleh sebuah riwayat. Kiai Ma’ruf Khozin menambahkan, riwayat tersebut menyampaikan bahwa salah satu suku Quraisy keilmuannya akan memenuhi isi dunia. “Menurut Imam Ahmad sosok tersebut tidak lain adalah Imam Syafi’i,” ungkapnya. Hal ini berdasarkan dalam suatu riwayat Siyar A’lam Al-Nubala’, 10/271, sebagaimana berikut: ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ: ﺇﺫا ﺳﺌﻠﺖ ﻋﻦ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻻ ﺃﻋﺮﻑ ﻓﻴﻬﺎ ﺧﺒﺮا ﻗﻠﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﻘﻮﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ؛ ﻷﻧﻪ ﺇﻣﺎﻡ ﻗﺮﺷﻲ ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ: -ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: “ﻋﺎﻟﻢ ﻗﺮﻳﺶ ﻳﻤﻸ اﻷﺭﺽ ﻋﻠﻤﺎ”. Ahmad bin Hambal berkata “Jika saya ditanya tentang suatu masalah yang tidak saya ketahui tentang hadisnya, maka saya fatwakan dengan fatwa Syafi’i. Sebab beliau adalah seorang Imam dari suku Quraisy. Dan sungguh telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam “Akan ada satu orang alim dari suku Quraisy yang memenuhi bumi ini dengan ilmunya.” (yat) Baca juga :

Read More

Habib Muhammad: Raih lah Ketakwaan dengan Interaksi 3 Arah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Manusia dapat meraih ketakwaan dengan menerapkan interaksi tiga arah. Interaksi itu dapat tercapai dengan senantiasa berbuat kebaikan kepada Allah, diri sendiri dan sesama makhluk. Hal ini diungkapkan Habib Muhammad bin Anies Shahah saat memberi kajian Universitas Airlangga (Unair) di Masjid Ulul Azmi Kampus C MERR. “Maka bertakwalah di mana pun kamu berada,” kata Habib Muhammad. Dia mengatakan, kunci menjalankan takwa adalah menyadari bahwa manusia tidak akan terlepas dari pengawasan Allah dan malaikatnya. Pihaknya juga turut menekankan agar selalu mengutamakan dan berbuat kebaikan. Habib Muhammad memaparkan, setiap kebaikan akan selalu beriringan dengan keburukan. Dua hal tersebut tidak akan mungkin terpisahkan. Maka, pihaknya menegaskan agar tidak menghindari melainkan menyelamatkan keburukan. Meskipun demikian, dia juga tetap menekankan agar setiap orang selalu menjaga diri dari keburukan. Dalam hal ini Habib bermaksud agar tidak takut menghindari lingkungan yang buruk. “Kalau berteman, temannya selalu bermaksiat, cut-off, jangan takut. Orang yang tenggelam tidak bisa menolong orang lain yang tenggelam,” terangnya. Upaya menghindari keburukan teman adalah untuk menyelamatkan. Hal itu dilakukan karena pada dasarnya manusia mudah terjerumus akan keburukan. Sehingga, jika seseorang sudah terjerumus dalam keburukan maka ia tidak akan bisa menyelamatkan keburukan itu sendiri. “Tidak akan bisa orang yang sedang bermaksiat menyelamatkan orang yang maksiat. Sehingga menghindar adalah bentuk proteksi diri,” tuturnya Habib Muhammad juga turut menuturkan upaya menghindar bermaksud agar manusia tidak turut terjerumus pada keburukan di sekitarnya. Namun arah kebaikan terhadap sesama manusia wajib terlaksana dengan senantiasa mengingatkan dan mendoakan. “Jangan takut untuk selalu berani dalam kebaikan. Tapi jangan salah menentukan kebaikan. Kebaikan yang benar adalah sesuai syariat sesuai ajaran Rasulullah,” pungkasnya. (har) Baca juga :

Read More