Indonesia Memiliki 8 Masjid Terbesar Yang Wajib Disinggahi
Jakarta — 1miliarsantri.net : Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari total 273 jutaan penduduk Indonesia, sekitar 86 persen beragama Islam. Tak heran, jika masjid atau rumah ibadah umat Muslim tersebar di Indonesia, baik kota hingga pelosok. Dengan keanekaragam budaya yang ada, gaya arsitekturnya juga sangat indah. Selain itu, ukuran masjid di Tanah Air bukan hanya standar, melainkan ada yang besar hingga bisa menampung hingga puluhan bahkan ratusan ribuan jamaah. Berikut adalah deretan masjid terbesar di Indonesia. Ide pembangunan Masjid Istiqlal dilontarkan Menteri Agama Pertama yang sekaligus ayahanda Presiden RI KH Abdurrahman Wahid yakni, KH Wahid Hasyim. Masjid Istiqlal ini merupakan simbol manifestasi ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, karena berhasil memperjuangkan kemerdekaan dan terbentuknya negara Republik Indonesia. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, tak lama setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan untuk arsitek dari bangunan Masjid Istiqlal adalah seorang Nasrani, Frederich Silaban. Masjid Istiqlal memiliki luas bangunan 2,5 hektare di atas tanah 9,8 hektare dengan kapasitas jamaahnya sendiri mencapai sekitar 100.000 orang. Selain terkenal dengan kemegahannya, masjid ini memiliki ciri khas bergaya arsitektur Islam modern. Lantai, dinding hingga kubah didominasi dengan marmer dan besi anti karat. Lokasi Masjid Istiqlal sangat strategis karena berada di pusat kota. Letaknya berdampingan dengan Gereja Katedral di Kecamatan Sawah Besar untuk menunjukkan bentuk kerukunan beragama. Lokasinya berada di Jalan Masjid Al Akbar Timur Nomor 1, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. Bangunan masjid sangat mudah dikenali karena kubahnya yang besar dan megah berwarna kebiruan. Dikutip dari situs resmi MAS, berdirinya masjid ini tercetus karena keinginan warga Surabaya untuk memiliki masjid dengan skala nasional. Sebab, Surabaya yang merupakan kota terbesar nomor dua di Indonesia, memiliki populasi Muslim sekitar 90 persen dari total penduduk 4 juta jiwa. MAS dibangun pada 4 Agustus 1995 atas gagasan mantan Walikota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. MAS diresmikan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000. Daya tarik dari masjid ini terletak pada kubahnya yang berbentuk oval. Kubah besar dan megah ini berwarna kebiruan ditambah aksen diagonal yang saling menyilang berwarna hijau muda. Selain kubah, adapun menara setinggi 99 meter yang merepresentasikan 99 Asmaul Husna. Sementara, bangunan mihrab memiliki motif batik pada bagian sisinya. Selain sebagai tempat ibadah, MAS memiliki fasilitas yang lengkap. Di antaranya seperti taman, green house, urban farming, edu park, dan grand ballroom. Masjid Islamic Centre juga masuk ke dalam salah satu daftar masjid terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, dengan luas sekitar 43.500 meter persegi menjadikan Masjid Islamic Centre mampu masuk dalam jajaran masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara. Masjid Islamic Center di Kecamatan Samarinda Ilir ini diresmikan pada Juni 2008. Dengan luasnya bangunan, masjid tersebut dapat menampung jemaah sekitar 40.000-45.000 orang. Arsitektur Masjid Islamic Center Samarinda sangat detail. Terdapat tujuh buah menara yang terdiri atas satu menara utama dan enam anak menara lainnya. Induk menara memiliki tinggi 99 meter yang menyimbolkan Asmaul Husna. Selain itu, ketika memasuki bangunan utama masjid, jamaah akan melewati 33 anak tangga yang sama seperti jumlah biji tasbih. Bahkan dari sisi dinding saja sudah memiliki sentuhan bernuansa Haghia Sophia. Jika dilihat sekilas, bentuk kubah dari Masjid Islamic Centre hampir menyerupai Haghia Sophia yang berada di Istanbul, Turki. Berkunjung ke Aceh yang memiliki julukan negeri Serambi Mekkah rasanya kurang afdol jika tidak berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang menjadi kebanggaan orang Aceh ini, arsitekturnya bercorak eklektik dan mampu menampung sekitar 30.000 jemaah. Masjid yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1607-1636 itu menjadi saksi bisu pahit getirnya warga Aceh melawan Belanda, pergolakan pasca kemerdekaan, bencana gempa dan tsunami, hingga perjanjian damai GAM-RI. Masjid yang berdiri sekarang merupakan pengganti dari masjid raya yang telah Belanda bakar saat menaklukkan Aceh. Kapten de Bruijn, Komandan Zeni Angkatan Darat Tentara Kerajaan Belanda merupakan arsitek masjid ini. Ia berkonsultasi dengan Snouck Hurgronje, orientalis kepercayaan pemerintah Belanda dan penghulu masjid Bandung, Jawa Barat. Saat ini, dengan berlakunya syariat Islam, Masjid Baiturrahman dinyatakan sebagai kawasan terbatas. Hanya pengunjung yang menutup aurat, sesuai hukum syariat yang boleh masuk ke dalam masjid. Masjid Al-Jabbar, Bandung adalah masjid baru yang diresmikan pada Desember 2022. Dilansir situs resmi Kota Bandung, Masjid Al Jabbar terletak di Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Masjid yang dibangun di tanah seluas 25 hektare ini mampu menampung 30.000 jemaah, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza. Proses perancangan dimulai pada 2015 oleh Ridwan Kamil yang semasa itu menjabat sebagai Walikota Bandung. Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat. Bangunan utama masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan hasil peleburan ketiganya menjadi satu bentuk setengah bola raksasa. Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Keindahan danau memiliki fungsi penting lain, sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air. Bangunan utama dirancang dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna. Kelak, semua yang sudah terbangun di Masjid Raya Al Jabbar seperti museum, danau, plaza, dan taman-taman akan membuat masjid ini tidak hanya memiliki fungsi ibadah, tetapi juga fungsi edukasi dan berpotensi sebagai pusat wisata religi Jawa Barat. Masjid Dian Al-Mahri mungkin lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas. Menariknya selain menjadi salah satu masjid terbesar di Indonesia, Masjid Kubah Emas Depok juga masuk ke dalam daftar masjid termegah di kawasan Asia Tenggara. Kubah masjid ini bukan sembarang kubah karena dilapisi oleh emas sungguhan. Lapisan emas pada bagian kubah tersebut kurang lebih 2 sampai 3 milimeter lengkap dengan mozaik kristal. Masjid seluas 8.000 meter persegi itu berdiri di atas tanah 5 hektare dengan daya tampung sekitar 20.000 jamaah. Proses pembangunan Masjid Kubah Emas Depok dimulai dari tahun 2001 hingga 2006. Setiap bagian masjid selalu memiliki filosofi. Mulai dari 5 kubah yang mendapatkan filosofi dari rukun Islam. Lalu untuk jumlah menara adalah 6 mengambil filosofi dari rukun iman. Keseluruhan jumlah pintu Masjid Kubah Emas Depok adalah…


