Badan Pengembangan Jaringan Internasional PBNU Kecam Kunjungan 5 Nahdliyin ke Israel

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (BPJI PBNU) Achmad Munjid mengecam dan mengkritik keras kunjungan lima Nahdliyin yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog. Menurutnya, langkah tersebut sangat tidak tepat di tengah situasi global yang mengecam tindakan Israel terhadap Palestina. “Seluruh dunia yang berpikir waras sekarang sedang mengutuk Israel karena kejahatan kemanusiaan mereka, genosida terhadap rakyat Palestina. Seluruh dunia sedang menjauhi Israel, kita harus menghukum Israel yang sangat rasis, tak berperikemanusiaan, dan mengabaikan hukum internasional,” ujar Munjid, Rabu (17/7/2024). Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) tersebut menyoroti bahwa saat ini Israel berada dalam posisi terpojok di mata dunia. Hal ini kian kentara sejak demonstrasi besar-besaran di berbagai penjuru dunia yang menunjukkan bahwa Israel menjadi negara paria (paling hina). “Bahkan di Amerika, banyak pejabat yang mundur dari posisi dalam struktur administrasi Biden karena kebijakan dukungan terhadap Israel yang sama sekali tak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan kemanusiaan. Gerakan boikot di mana-mana,” lanjut Munjid. Menurut Munjid, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia seharusnya bersikap tegas dalam mengecam tindakan genosida Israel. “Kita harus menjauhi Israel dalam situasi seperti sekarang, jika tidak bisa ikut menghukumnya. Menjauhi itu tindakan yang paling minimal. Israel sedang butuh teman dan dukungan untuk terus membantai rakyat Palestina yang tak berdosa,” tegasnya. Munjid juga mempertanyakan tujuan dan manfaat dari kunjungan tersebut. Ia mengaku sangat menyayangkan kunjungan ke Israel yang tidak berafiliasi dengan PBNU itu. “Seluruh tindakan dan wacana yang bisa dipakai sebagai justifikasi kekerasan Israel akan mereka pakai. Buat apa ada orang-orang kita yang mendekat? Apa tujuannya? Atas nama siapa? Apa manfaatnya? Tak ada jawaban masuk akal yang bisa diterima,” tegasnya. “Saya sangat menyayangkan khususnya teman-teman yang berlatar belakang NU pergi ke sana, apalagi memposting foto dan video ke mana-mana. Saya sangat sedih dan malu melihat ini semua,” paparnya. Munjid menekankan bahwa para peserta kunjungan tersebut diundang dan pergi atas nama pribadi, bukan mewakili NU secara resmi. “Pertama, masing-masing peserta itu diundang dan pergi sebagai pribadi. Memang baju NU ‘dipakai’, tapi bukan lembaga NU. Mereka tidak ada yang mewakili NU secara resmi,” tambahnya. Dia menekankan bahwa seluruh dunia saat ini tengah mengutuk Israel dan tindakan serangan brutalnya terhadap Palestina. “Seluruh dunia yang berpikir waras sekarang sedang mengutuk Israel karena kejahatan kemanusiaan mereka, genosida terhadap rakyat Palestina. Kita harus menjauhi Israel, mengutuk, dan menghukum mereka yang rasis, tak berperikemanusiaan, dan mengabaikan hukum internasional,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Mengintip Belajar Mengaji di Madrasah Khazra Nottingham, Inggris

Nottingham –1miliarsantri.net : Sebagai orangtua yang menganut agama Islam dan tinggal di negara dengan penduduk mayoritas non-muslim, pastinya menginginkan anak-anak tetap bisa belajar tentang Islam. Seperti pasangan orangtua Azimmatul Ihwah dan Muayyad Nanang yang saat ini menetap di Nottingham lantaran tengah menjalani program studi doctoral di University of Nottingham. Imma mendaftarkan kedua buah hatinya, Rashna dan Araj di Madrasa Khazra yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah tinggal mereka. Diungkapkannya bahwa tidak ada syarat khusus untuk para Muslim mendaftarkan anak-anak mereka belajar di sana. Hanya saja dengan tempat yang terbatas membuat madrasah ini menerapkan system “waiting list”. Berdasarkan data, Nottingham yang terdiri dari penduduk multikultural dan multikulturalisme, memiliki Muslim sebanyak 9 persen dari populasi penduduk. Jumlah total penduduk sendiri yakni 919,484 jiwa. Dari angka tersebut menunjukkan umat Muslim di sana tidak banyak. Hal ini menyebabkan pula tak banyak madrasa yang tersedia. Bisa dikatakan jumlah Madrasa yang ada tidak sebanding dengan umat Muslim di sana. Jadi siapapun yang ingin mendaftar harus menunggu giliran. “Tidak ada ujian masuk untuk penerimaan (hanya saja) sistemnya waiting list. Kami waktu tunggu hampir tiga bulan,” ujar wanita yang akrab disapa Imma. Awalnya hanya si sulung yang berkesempatan masuk madrasa lalu tidak lama, masih di bulan yang sama, sang adik pun diterima. Setelah mendapat keputusan diterima masuk di madrasa tersebut, anak-anak harus mengikuti ujian berupa baca tulis latin dan kemampuan membaca huruf hijaiyah atau Quran. “Ujian ini hanya untuk menentukan anak akan masuk level mana,” tambahnya. Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan belajar di madrasah dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat. Dalam sehari ada dua jadwal yakni pukul 16.00-17.30 dan 18.00-19.30 waktu setempat. Untuk jadwal, tutur Imma, orangtua tidak bisa memilih. Keputusan masuk di kelas mana dan dapat di waktu yang mana merupakan keputusan mutlak dari pihak madrasa. “Karena ini disesuaikan dengan ketersediaan kelas.” Kedua buah hati diakui Imma dan Nanang begitu menikmati belajar di madrasa tersebut. Mereka dapat menikmati momen belajar Islam layaknya saat berada di Tanah Air. Setiap hari sepulang sekolah, Rashna dan Araj pergi ke madrasa dengan berjalan kaki. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal sekolah resmi atau regular yang telah ditetapkan Nottingham City Council. Jadi apabila sekolah sedang libur, madrasa pun libur.Namun ada libur tambahan di madrasa yakni saat perayaan hari raya umat Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyrik. Biaya madrasa dikenakan sebesar £45 per bulan untuk satu anak. “Akan mendapat potongan sebesar £5 jika membayar tanggal 1-7 setiap bulannya,” ungkap Imma. Sekadar informasi jika dirupiahkan senilai kurang lebih Rp 945.000. Di Madrasa Khazra ini tidak hanya belajar membaca Al-Quran secara tartil, melainkan juga belajar mengenai aturan dan adab melakukan ibadah dalam agama Islam. Seperti cara berwudhu yang benar, sholat dan gerakannya yang benar sesuai tuntunan Rasulullah Saw. “Ada juga hapalan bacaan sehari-hari, fiqih, akhlaq, sirah, hadits, adab dan sebagainya. Ada buku pegangan juga yg dibeli dari sekolah untuk bahan belajar seperti Islamic curriculum (sesuai level kelas) dan Abridged Qa’idah dan Book of Dua and Surah.” Layaknya sekolah, di Madrasa Khazra juga diadakan tes di akhir term. Orangtua akan menerima rapor di akhir term. Madrasa Khazra sekaligus Masjid Khazra ini beralamat di Queensberry St, Radford, Nottingham NG60DG, United Kingdom. Masjid ini menyediakan tempat ibadah bagi komunitas Muslim setempat. Masjid Al-Khazra berdiri sebagai bukti persatuan dan keragaman komunitas Muslim Sunni Nottingham. Organisasi ini menyambut individu-individu dari berbagai latar belakang, terbuka bagi siapapun dan menghubungkan siapapun. Bahkan dalam situs resminya disebutnya, jika Anda jika Anda mencari tempat ibadah atau komunitas spiritual, Masjid Al-Khazra menawarkan suasana hangat dan inklusif untuk semua. (mom) Baca juga :

Read More

Sebanyak 40 Pasangan Ikuti Isbat Nikah Massal MUI

Tangerang — 1miliarsantri.net : Sebanyak 40 pasangan pengantin mengikuti Isbat nikah yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna Kecamatan Pakuhaji, Tangerang ini dihelat sebagai rangkaian agenda Milad ke-49 MUI. Penanggung jawab Isbat Nikah Massal Milad ke-49 MUI, Ferawati, MSi mengatakan kegiatan ini untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kepastian hukum dari Pengadilan Agama, sehingga pernikahan yang dilakukan tercatat dalam dokumen negara. “Kegiatan ini merupakan komitmen MUI dalam mempedulikan masyarakat agar setiap warga negara mendapatkan dokumen pernikahan yang tercatat di dokumen negara. Dikarenakan memang banyaknya pernikahan yang belum tertera pada dokumen negara,” ujar Ferawati saat diwawancarai di arena Isbat Nikah, Senin (15/7/24). Dia juga mengatakan, setelah kegiatan ini maka status perkawinan mereka diakui secara hukum Negara dan berhak mendapatkan Akta Nikah yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama (KUA) ataupun tercatat resmi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di mana masyarakat tersebut berdomisili. Rangkaian kegiatan Isbat Perkawinan Massal nantinya akan diselenggarakan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pelaksanaan sidang sibat perkawinan massal, dan akan dilanjutkan dengan tahap ke dua, yaitu pelaksanaan resepsi isbat perkawinan massal. “Pada kegiatan Isbat Nikah massal ada dua tahap yang akan diselenggarakan, yang pertama adalah tahap sidang isbat yang diselenggarakan pada hari ini. Tahap kedua dalam kegiatan ini adalah pelaksanaan resepsi yang digelar di Gedung Serbaguna Kabupaten Tanggerang, pada 21 Juli 2024,” kata dia. Lebih lanjut, dalam sesi wawancara tersebut Ferawati juga menjelaskan dalam pelaksaanaan Sidang Isbat Nikah Massal ini diikuti masyarakat Tanggerang yang berasal dari tujuh desa dan juga satu kelurahan. Yaitu dari Desa Suryabahari, Sukawali, Kalibaru, Bonisari, Pakualam, Buaran Bambu, Desa Kohot dan satu kelurahan. Dia berharap kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan dan dapat memenuhi harapan umat. (lung) Baca juga :

Read More

Bus Shalawat Berhenti Beroperasi Hingga Seluruh Jamaah Tinggalkan Makkah

Makkah — 1miliarsantri.net : Kepala Seksi Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman memastikan layanan Bus Shalawat tetap beroperasi hingga seluruh jamaah meninggalkan Makkah. Menurut dia, layanan bus sholawat telah dihentikan pada Sabtu (13/7/2024) siang Waktu Arab Sausi (WAS). “Layanan bus shalawat telah diberhentikan Sabtu 13 Juli 2024 pukul 12.00 WAS, yaitu waktu sholat Zuhur,” ujar Syarif dalam siaran pers Kemenag, Sabtu (13/7/2024). Berdasarkan jadwal keberangkatan, jamaah haji Indonesia terakhir telah meninggalkan Makkah pada Sabtu (13/7/2024) pukul 11.00 WAS. “Jadi operasional bus shalawat baru akan dihentikan setelah seluruh jamaah meninggalkan Makkah,” sambungnya. Syarif mengatakan, meskipun sebagian besar jamaah sudah meninggalkan kota Makkah, layanan bus shalawat tetap beroperasi. Karena, masih ada jamaah yang akan melaksanakan tawaf wada ke Masjidil Haram. “Kalau tadi kita tanya secara random kepada jamaah, banyak yang akan melaksanakan tawaf wada hari ini ba’da salat Ashar, Magrib, dan Isya,” kata Syarif. Berdasarkan data PPIH Daker Makkah, pada Sabtu (13/7/2024) ada sebanyak 15 kelompok terbang (kloter) yang telah diberangkatkan menuju kota Madinah. Kloter-kloter tersebut akan menutup pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua menuju Kota Madinah. Hal ini juga menandai berakhirnya layanan penyelenggaraan ibadah haji Daker Makkah tahun 2024. Sementara, situasi di terminal Syib Amir sendiri saat ini sudah terlihat lengang. Hanya terlihat puluhan jamaah yang memanfaatkan layanan bus shalawat. Menurut Syarief, saat ini jamaah haji yang masih berada di Makkah tinggal di pemondokan yang dilalui 12 rute pelayanan bus shalawat. Delapan rute mengarah ke terminal Syib Amir, sementara empat rute lainnya menuju terminal Jiyad. Di masa puncak haji terdapat 22 rute Bus Shalawat yang dioperasikan. Sebanyak 16 rute beroperasi di terminal Syib Amir, sedangkan sisanya sebanyak enam rute beroperasi di terminal Jiyad. Jumlah bus shalawat yang beroperasi pada masa puncak haji mencapai 425 bus per hari. Adapun 12 rute bus shalawat yang masih beroperasi hingga berakhirnya masa pelayanan Daker Makkah, sebagai berikut: (drus) Baca juga :

Read More

Lebih dari 1 Juta Orang Kunjungi Percetakan Al-Qur’an Terbesar di Dunia Selama 1445 H

Madinah — 1miliarsantri.net : Lebih dari satu juta orang mengunjungi Kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd yang Mulia di Madinah. Saudi Press Agency melaporkan, sebanyak 1.019.494 pengunjung dari berbagai negara, termasuk jamaah haji dan umrah serta wisatawan mengunjungi kompleks tersebut antara 19 Juli 2023 hingga 6 Juli 2024. Pengunjung mempelajari berbagai tahapan pencetakan Al-Qur’an di kompleks yang menghasilkan 20 juta eksemplar setiap tahunnya itu. Kitab suci Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam 76 bahasa di kompleks tersebut yang telah menciptakan aplikasi khusus hingga memungkinkan umat Islam membaca Al-Qur’an dan mendengarkan qari dari berbagai negara melalui smartphone. Kompleks ini juga memproduksi versi audio kitab suci untuk penyandang disabilitas pendengaran dan penglihatan. Kompleks percetakan ini diresmikan oleh Raja Fahd Bin Abdul Aziz pada 1984. Percetakan ini dibuka hanya 4 jam per hari untuk umum, yaitu pada pukul 08.00 hingga 11.00 waktu setempat. Di sini pengunjung dapat melihat secara langsung proses produksi Al-Qur’an. Namun, jumlah pengunjung dibatasi sekitar 15-20 orang per rombongan. Setiap rombongan diberikan waktu sekitar 15 menit untuk melihat proses percetakan. Dalam sehari, jumlah pengunjung pabrik percetakan Al-Quran Raja Fahd sekitar 5.000 orang. Sebagai informasi, percetakan yang beroperasi selama 24 jam ini memiliki 3 mesin besar yang didukung 1.300 pekerja. Percetakan ini bisa memproduksi sekitar 18 juta eksemplar Al-Qur’an setiap tahunnya. Dalam satu harinya bisa mencetak 80 ribu mushaf Al-Qur’an. (dul) Baca juga :

Read More

Grand Syaikh Al Azhar akan membawa pesan wasathiyah ke berbagai kalangan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kedatangan Grand Syaikh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb bakal menjadi kunjungan yang penuh makna bagi Indonesia. “Alhamdulillah, saya menyambut kedatangan Grand Syaikh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb dalam kunjungan resminya ke Indonesia, selama kurang lebih empat hari. Meski singkat, saya rasa kunjungan ini sangat bermakna bagi kita di Indonesia, terutama umat Muslim Indonesia,” ujar Menag Yaqut di Jakarta. Pernyataan Yaqut tersebut disampaikan saat menyambut kedatangan Grand Syaikh Al Azhar di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin. Grand Syaikh Al Azhar Ahmed Al Tayeb tercatat tiga kali berkunjung ke Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dua kunjungan pertama berlangsung pada 2016 dan 2018. Pada kunjungan kali ketiga ini, Imam Akbar Al Tayeb dijadwalkan akan berada di Indonesia selama empat hari, 8-11 Juli 2024. Selama di Indonesia, dia dijadwalkan akan bertemu Presiden RI di Istana Negara. Setelah itu, Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) ini dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Imam Akbar Ahmed Al Tayeb juga akan mengadakan diskusi bersama para tokoh lintas agama, serta bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Pusat Studi Al Quran. Menag berharap kunjungan Grand Syaikh Al Azhar akan memberi inspirasi tentang pemahaman, pengamalan, dan pengalaman terkait moderasi beragama yang selama ini menjadi fokus dari Universitas Al Azhar. “Kita tahu bahwa Al Azhar selama ini sangat concern pada moderasi beragama. Saya kira kedatangan ini juga akan sangat menginspirasi bagi kita semua, dalam berbangsa dan juga beragama,” kata Menag Yaqut. Menurut Yaqut, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, memiliki latar belakang warga yang sangat beragam. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini juga rentan akan gesekan. “Saya berharap pemikiran-pemikiran yang dibawa Grand Syaikh Al Azhar ke Indonesia mampu menginspirasi dalam penerapan moderasi beragama,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

2 Kementerian Turun Gunung Tangani Problem Nikah Siri

Jakarta — 1miliarsantri.net : Maraknya nikah siri yang hingga kini masih menimbulkan perdebatan di masyarakat, membuat dua kementerian turun gunung. Adalah Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Pengadilan Agama yang turun gunung mengambil langkah proaktif untuk merumuskan solusi atas pernikahan yang tidak tercatat, atau dikenal dengan nikah siri. Persoalan nikah siri tidak hanya memengaruhi status hukum pasangan, tetapi juga hak-hak anak yang dilahirkan dari pernikahan tersebut. Dirjen Bimas Islam, Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, pihaknya berkomitmen mengatasi persoalan tersebut dengan merumuskan kebijakan, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kemendagri dan Pengadilan Agama. “Pernikahan tidak tercatat, pernikahan siri, masih saja terjadi. Agak sulit kita antisipasi, karena tersembunyi. Tapi kita harus menyadari dan merasakan dampak sosiologis yang tidak produktif dari terjadinya pernikahan yang tidak tercatat,” ujar Kamaruddin dalam acara Rapat Koordinasi Layanan Pencatatan Pernikahan, di Badung, Bali, Rabu (10/7/2024). Dengan melibatkan banyak pihak, menurut Kamaruddin, persoalan pernikahan yang tidak terdaftar dapat ditangani dengan sinergis. Kemendagri dan Pengadilan Agama memiliki peran krusial dalam memperkuat data administrasi kependudukan, dan produk hukum kependudukan. “Dengan terjadinya pernikahan yang tidak tercatat, Kemenag, Kemendagri, dan Pengadilan Agama harus bekerja sama mencari solusi. Hal ini untuk mengantisipasi agar pernikahan tidak tercatat dapat diminimalisasi, dan menekan dampak yang terjadi dalam kehidupan sosial,” ucap Kamaruddin. Selain itu, Kamaruddin menginstruksikan para penghulu untuk menyorot isu pernikahan dini dan kerentanan keluarga yang juga perlu dibahas bersama Kemendagri dan Pengadilan Agama. Ia berpendapat, penghulu memegang peran yang sangat penting, dan menjadi garda terdepan untuk mencegah persoalan tersebut. “Banyak persoalan sosial keagamaan, khususnya yang terkait dengan ketahanan keluarga. Perceraian, pernikahan dini, dan kekerasan rumah tangga merupakan isu yang setiap saat harus selalu diperhatikan oleh penghulu,” ungkap Kamaruddin. Rapat Koordinasi Layanan Pencatatan Pernikahan tersebut dihadiri perwakilan dari Kemendagri, Pengadilan Agama, dan Penghulu KUA se-Indonesia secara daring dan luring. (wink) Baca juga :

Read More

PPIH debarkasi UPG terima kloter 15 gelombang kedua pemulangan haji

Makassar — 1miliarsantri.net : Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Ujung Pandang (UPG) Sulawesi Selatan menerima rombongan haji kelompok terbang (kloter) 15 musim haji 2024 dari Arab Saudi. Kepala Bidang Penerimaan dan Penjemputan Jemaah PPIH Embarkasi/ Debarkasi UPG, H Wahyuddin Hakim di Makassar Jumat mengatakan, pemulangan jamaah haji gelombang kedua baru saja dimulai, dan kloter 15 secara numerik atau yang pertama untuk gelombang kedua tersebut. “Secara berurutan memang ini kloter 15, tetapi kalau berbicara gelombang pemulangan ini adalah kloter pertama dari gelombang kedua jamaah haji,” ujarnya. Wahyuddin Hakim dalam sambutannya pada seremoni penerimaan dan penyerahan kloter 15 Debarkasi UPG di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar juga mengapresiasi para pendamping haji yang selama ini banyak membantu jamaah haji Indonesia. “Petugas sungguh luar biasa melayani jamaah. Haji yang sudah berumur dianggapnya orang tua sendiri, menggendong mereka yang tidak kuat jalan, bahkan menggantikan popok haji lansia dan yang sakit. Hanya Allah yang dapat membalas dedikasi kalian,” katanya. Selain itu, kepada jamaah haji Kloter 15, Kabid Urais Kanwil Kemenag Sulsel ini juga meminta agar tetap menjaga kebiasaannya di tanah suci, khususnya dalam hal beribadah. “Ibadah seperti shalat berjamaah sebagaimana yang dilaksanakan di tanah suci tolong dipertahankan, dan jaga kemabruran haji bapak ibu dengan rajin bersedekah dan silaturrahimnya ditingkatkan,” katanya. Ia juga menjelaskan bahwa Kloter 15 itu diisi oleh haji asal Kabupaten Bantaeng sebanyak 208 orang, Maluku Utara 205 orang, Makassar 28 orang, Sulawesi Barat satu orang, Petugas Kloter lima orang, dan PHD tiga orang. Jamaah Kloter ini utuh kembali ke tanah air sebagaimana pada saat diberangkatkan. Hadir pada seremoni penerimaan dan penyerahan haji Kloter 15 ini, di antaranya Plh Asisten I Kabupaten Bantaeng Hasruddin yang kemudian didaulat mewakili Pemerintah Daerah asal jamaah menerima kloter 15 UPG. Hadir pula Plh Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Maluku Utara Fadky Muhammad, Kabid PHU Kanwil Kemenag Maluku Utara, serta Kepala Seksi Haji Kemenag Kota Makassar. (ndro) Baca juga :

Read More

History of Java, Bukan Hanya Sekedar Museum

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Musim liburan sekolah sebentar lagi telah usai dan bersiap memasuki kelas baru atau bahkan strata pendidikan baru. Meski masuk kelas baru tapi jangan biarkan putra putri kita kehilangan sejarah bangsa sendiri, sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno dengan Jas Merah nya atau Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah. Di Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta, lebih tepatnya di Jl. Parangtritis KM 5,5 Bangunharjo, Sewon, Bantul, berdiri sebuah museum yang bercerita tentang Sejarah Jawa secara keseluruhan, mulai dari peradaban sebelum Jawa dengan agama Kapitayam, masuknya Hindu Budha, Islam Kuno hingga saat ini. History of Java menyuguhkan konsep edukasi visual dengan dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR) yang mampu menciptakan gambar bisa menjadi nyata saat kita berfoto di dalam area museum yang diberoperasi pada tahun 2018. Koleksi yang dimiliki History of Java tergolong sangat lengkap, mulai dari Boneka Malam yang ditemukan di sungai bengawan Solo peninggalan bangsa Dongson 1500 sebelum Masehi. Konon sebagai penanda makam dengan rupa boneka untuk menggambarkan figur yang meninggal. Terdapat juga berbagai macam barang peninggalan kerajaan Majapahit, diantara nya Pataka Dwija Nareswara, salah satu dari 5 pusaka milik kerajaan Majapahit. Pataka ini diletakan dipuncak tiang bendera Gula Kelapa (Merah Putih) sebagai lambang kebesesaran kerajaan Majapahit. Al Qur’an kuno, dan juga beberapa kitab Jawa maupun Kitab Islam kuno lain nya tak lupa mengisi kelengkapan koleksi Museum History of Java, hingga barang koleksi Keraton Pakualaman dan Ngayogyakarto Hadiningrat juga menghiasi etalase Museum. Beberapa katalog sebagai bahan referensi juga disampaikan untuk mempermudah pengunjung mengenal jenis dan sejarah barang koleksi Museum History of Java. Anda tak perlu khawatir bingung karena petugas Museum yang ramah, siap menemani dan mengantar setiap pengunjung yang datang dengan memberikan pendampingan informasi yang dibutuhkan. Jam beroperasi Museum History of Java, setiap hari Selasa sampai Minggu mulai pukul 09.00 hingga pukul 18.00. Pengunjung juga bisa mengakses Auto Self Guided Tour untuk memudahkan para pengunjung daalam memahami narasi per zona, sembari bermain dan belajar di dalam wahana museum. Zona spot untuk berfoto juga tersedia dan tidak mau ketinggalan agar pengunjung bisa mengabadikan moment terbaik nya di wahana Museum History of Java. Terakhir, pengunjung bisa menyaksikan film animasi 4D yang diputar dengan berbagai tema menarik. Nah, mumpung masih tersisa dan belum habis masa liburan nya, silahkan ajak keluarga untuk menikmati berbagai macam keseruan di wahana Museum History of Java. Untuk harga tiket, dijamin tidak bikin kantong bocor. (mo) Baca juga :

Read More

Jamaah diminta mengikuti peraturan di Arab Saudi

Madinah — 1miliarsantri.net : Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) mengingatkan jamaah haji Indonesia selama di Madinah khususnya saat di Masjid Nabawi untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan otoritas Saudi. Jamaah diminta mematuhi aparat atau Askar yang bersiaga dan mengatur pergerakan dan flow jamaah di Masjid Nabawi. “Upaya yang dilakukan aparat tersebut tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan teknis agar proses beribadah jamaah di masjid tertib dan berjalan lancar. Terlebih suasana masjid akan padat pada waktu-waktu shalat lima waktu,” ujar Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (7//7/2024). Ia menjelaskan, sesuai edaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan bus shalawat dari hotel ke Masjidil Haram berhenti sementara mulai pukul 09.00 WAS. Di mengatakan, bus hanya mengantar jamaah dari Masjidil Haram ke hotel dan layanan us shalawat akan kembali beroperasi setelah shalat Jumat di Masjidil Haram pukul 14.00 WAS. “Karenanya, jamaah yang hendak shalat Jumat di Masjidil Haram, agar menyesuaikan dengan edaran yang diterbitkan PPIH tersebut,” imbau dia. Hingga Kamis, 4 Juli 2024 pukul 21.00 WAS, jamaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 93.614 orang. Mereka tergabung dalam 238 kelompok terbang. Widi Dwinanda menyampaikan, dengan berakhirnya pemulangan fase pertama, proses pemulangan jemaah haji Gelombang II dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah dimulai. Jamaah kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Palembang (PLM-10) menjadi rombongan perdana yang diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah. “Sebanyak 443 jamaah PLM 01 diberangkatkan dengan 11 bus dari hotel menuju Bandara Madinah,” kata Widi. Pada Jumat, 5 Juli 2024 terdapat 21 kelompok terbang, dengan jumlah jamaah haji sebanyak 8.167 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air. (dul) Baca juga :

Read More