Komite Fatwa Badan Pengembangan Halal Eropa, Menghadiri Halaqah Dakwah MUI

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Komite Fatwa Badan Pengembangan Halal Eropa, Dr. Muhammad Ali Ba’alau menghadiri Halaqah Dakwah MUI pada Rabu (1/11/2023) di Kantor MUI, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia membeberkan empat kaidah fikih minoritas. Pertama, Dr. Ba’alau menjelaskan fikih minoritas hanya berlaku bagi muslim yang hidup di negara dengan mayoritas penduduknya non-muslim. Fikih ini akan berbeda dengan fikih yang berlaku di negara berpenduduk mayoritas muslim. “Pertama adalah kaidah mempermudah dan menghilangkan atau menghindari kesulitan (at-taysir wa raf’u ‘anil haraj), ” terangnya. Contoh dari kaidah ini, terang Dr. Ba’alau ialah kebolehan menjamak shalat Magrib dan Isya meski tidak dalam kesulitan. Praktik ini kerap terjadi ketika musim panas di negara-negara Eropa. “Saat musim panas di Britania, malam hari hanya berlangsung selama 5 jam dan siang hari selama 19 jam dan pada keadaan seperti ini sulit untuk membedakan kapan waktu Magrib usai dan kapan masuknya waktu Isya sampai subuh tiba,” jelasnya. Karena samarnya antara waktu magrib dan isya tersebut, ucap Dr. Ba’alau, Komite Fatwa Eropa membolehkan menjamak shalat maghrib dan isya meski tidak dalam perjalanan atau sebab lain yang biasanya menjadi alasan jamak shalat diperbolehkan. “Hal ini untuk mempermudah masyarakat di sana dan dalam rangka menerapkan kaidah mempermudah dan menghilangkan kesulitan,” kata dia. Kaidah kedua, kata dia, adalah adanya kebutuhan yang setara dengan hukum darurat (al-hajah tunazzalu manzilata ad-dharurah). Contoh penerapan kaidah ini adalah ketika masyarakat Eropa dihadapkan pada mahalnya biaya tempat tinggal sehingga mereka terpaksa mencicilnya lewat Bank Ribawi. “Tempat tinggal adalah kebutuhan darurat, oleh karena itu, kami menerbitkan fatwa mengenai kebolehan bertransaksi di Bank Ribawi untuk kebutuhan yang memang darurat,” lanjutnya. Ketiga, imbuh dia, adalah kaidah fatwa dapat berubah tergantung zaman, situasi, dan kondisi (taghayyurul fatwa bittaghayyuriz zaman wal hal). Penerapannya dalam fikih minoritas, jelas Dr. Ba’alau, adalah kebolehan seorang muslim dalam menerima warisan non-muslim. “Seperti kita tahu, dalam fikih disebut tidak boleh seorang muslim menerima warisan non-muslim dan sebaliknya. Akan tetapi, karena kita hidup di wilayah yang mayoritas penduduknya non-muslim, perihal waris jadi diperbolehkan mengacu pada pendapat sahabat Ali,” terangnya. Kaidah keempat dari fikih minoritas adalah mempertimbangkan dampak masa depan, (al-‘ibratu bil maalat). Misalnya ketika sekolah-sekolah di sebagian negara Eropa melarang siswinya mengenakan hijab. “Karena mempertimbangkan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan dampak yang lebih berbahaya jika mereka tidak dapat menempuh studi yang layak, akhirnya diputuskan jika dalam keadaan tersebut para siswi diperbolehkan melepas hijab, ” ungkap Dr. Ba’alau. Sebagai pengingat, fatwa-fatwa ini hanya berlaku di wilayah tersebut dan tidak berlaku di negara yang mayoritasnya muslim seperti Indonesia. (rid) Baca juga :

Read More

Lautan Manusia Memakai Pakaian Serba Putih dan Atribut Palestina Banjiri Kawasan Monas

Jakarta — 1miliarsantri.net : Aksi ungkapan rakyat Indonesia bela Palestina dilakukan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (05/11/2023) yang dihadiri sekitar dua juta masaa dari berbagai penjuru daerah. Pukul 06.10 WIB tampak massa aksi terlihat berbondong-bondong mulai datang dari Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat (Jakpus) dan massa aksi kebanyakan mengenakan pakaian didominasi warna putih. Massa aksi terdiri dari berbagai kalangan dari anak-anak hingga orang tua. Tampak massa aksi juga sudah memakai atribut membela Palestina. Atribut tersebut yakni syal bendera Palestina maupun ikat kepala bertuliskan ‘Save Palestina’. Tampak per pukul 06.26 WIB massa aksi masih terus berdatangan. Massa aksi longmarch berjalan langsung menuju ke Monas. Tampak beberapa pedagang atribut Palestina juga di dekat Stasiun. Terlihat massa juga berbondong-bondong membeli atribut. Pihak keamanan dari Kepokisian juga tengah berada di lokasi guna mengamankan massa aksi. Sebagaimana diketahui dan diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) pada 5 November. MUI menyatakan aksi ini untuk menunjukkan sikap Indonesia. “Masyarakat Indonesia mengutuk terhadap agresi Israel, kemudian kita menginginkan ada perdamaian di Palestina dan dalam waktu dekat gencatan senjata yang kita inginkan,” terang Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, saat dihubungi disela-sela aksi, Minggu (05/11/2023). Dia mengatakan Aksi Bela Palestina digelar sebagai kecaman atas serangan-serangan yang terus dilakukan Israel. Pada aksi tersebut, disampaikan sejumlah tuntutan terkait bencana kemanusiaan di Palestina dan Israel. “Tuntutan paling mendesak ialah hentikan penindasan, penyerangan, dan lakukan gencatan senjata. Itu tuntutan mendesak. Karena banyak masyarakat sipil yang menjadi korban, ada anak-anak, wanita, hingga orang tua,” lanjutnya.. Per Jumat (03/11/2023), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan korban tewas mencapai 9.061 orang. Dari jumlah korban tewas itu, sebanyak 3.760 orang di antaranya ialah anak-anak serta 2.326 perempuan. Selain itu, 32.000 orang lainnya terluka. Pada Aksi Bela Palestina ini akan didorong upaya mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel agar tercipta perdamaian. “Berikutnya, bagaimana bisa menciptakan perdamaian, jangan memperkeruh, ambil inisiatif dari organisasi keagamaan negara-negara terdekat untuk menyelesaikan konflik ini,” sambungnya.. Tak cuma orasi dan doa bersama, dalam Aksi Bela Palestina juga akan dilakukan penggalangan bantuan baik berupa dana maupun pakaian layak pakai dan beberapa jenis obat-obatan dan makanan untuk disalurkan kepada korban di Palestina. Cholil mengatakan bantuan yang diterima untuk korban akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). “Kemudian memberi bantuan kemanusiaan yang bisa kita berikan, baik atas nama dorongan agama untuk membantu orang lain atau atas dorongan kemanusiaan,” pungkasnya. (deka) Baca juga :

Read More

Jutaan Umat Muslim Indonesia Gelar Aksi Peduli Palestina di Monas

Jakarta — 1miliarsantri.net : Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama beberapa ormas keagamaan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina akan menggelar aksi damai solidaritas Palestina pada Ahad (5/11/2023) di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Aksi tersebut dijadwalkan berlangsung sejak pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Aksi akan diikuti lebih dari 2 juta massa dan ada sejumlah orasi dari para tokoh-tokoh lintas agama. Menlu RI Retno Marsudi akan hadir dalam aksi tersebut. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan aksi merupakan bentuk dukungan kepada Palestina. Menurut Sudarnoto, masyarakat Indonesia tegak lurus sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. “Pemerintah Indonesia tidak akan bergeser sedikitpun untuk terus mendukung Palestina,” tegas Sudarnoto kepada wartawan dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (02/11/2023). Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan Aksi Bela Palestina merupakan bentuk kepedulian sesama muslim. Dikatakan Kiai Cholil, 93 persen penduduk Palestina adalah muslim. “Yang dibunuh (Israel) orang muslim yang tidak bersalah. Sesama muslim diibaratkan satu bangunan,” terang Kiai Cholil. Kendati demikian, lanjut Kiai Cholil, kejadian di Palestina adalah kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Sehingga sejatinya siapa pun yang mengaku manusia, apapun agamanya akan menentang yang dilakukan Israel. Kiai Cholil mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut terlibat. Aksi ini mendapat dukungan penuh dari organisasi seperti PGI, Permabudhi hingga organisasi lintas agama lainnya. Kiai Cholil mengimbau agar masyarakat atau organisasi yang mengikuti aksi tidak membawa bendera partai politik dan atribut yang bertentangan dengan NKRI. “Bawa bendera ormasnya masing-masing. Enggak boleh bawa bendera partai politik. Jangan ada provokasi,” himbau Kiai Cholil. Sementara itu, Koordinator Lapangan Aksi KH Bachtiar Nasir menerangkan izin penggunaan Monas sudah dikantongi panitia. Menurut UBN, sapaan akrab KH Bachtiar Nasir, aksi ini bukan aksi 212. Aksi Bela Palestina ini merupakan rangkaian aksi yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya. “Yang menyelenggarakan majelis agama yang dibackup oleh MUI. Diharapkan peserta berbaju putih,” pungkas UBN. (wink) Baca juga :

Read More

PP Muhammadiyah Serahkan Bantuan ke Palestina

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyerahkan bantuan rakyat Indonesia untuk Palestina yang dihimpun di Lazismu melalui Muhammadiyah Aid ke mitra lokal di Palestina. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan, dua periode bantuan untuk Palestina ini terkumpul dana Rp40 miliar. Periode pertama dari 2018 sampai sebelum pecah perang kembali 2023, Muhammadiyah sudah menyalurkan bantuan untuk Palestina sebesar Rp27 miliar. Sementara bantuan kedua yang akan disalurkan Muhammadiyah sebesar Rp13 miliar akan diserahkan kepada wakil dari Palestina. “Kami PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar persyarikatan dan para simpatisan, serta seluruh keluarga yang memberikan keprihatinan untuk Palestina,” ujar Haedar dikutip dari laman Muhammadiyah, Sabtu (04/11/2023). Dana yang terkumpul akan diserahkan dalam berbagai bentuk barang dan program kemanusiaan. Penggalangan dana periode kedua untuk Palestina ini sementara dicukupkan, dan akan bersambung dengan penggalangan untuk program-program lain. “Kami selain mengembangkan dan mengumpulkan dana untuk charity, kedermawanan, juga ke depan akan terus melakukan program empowerment dan resolusi konflik,” lanjut Haedar. Pada kesempatan ini Haedar Nashir juga mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia untuk Palestina. Menurutnya, melalui pernyataan Menlu, Retno LP Marsudi di PBB merupakan bukti sikap tegas, kokoh, dan istikamah membela Palestina dan mengutuk agresi dan penjajahan Israel. “Kami sekali lagi memaklumatkan bahwa pengumpulan dana untuk Palestina merupakan bentuk keprihatinan Muhammadiyah, dan nanti kami harapkan berbagai pihak untuk melakukan gerakan yang sama,” katanya. Teknis penyerahan bantuan Muhammadiyah ke Palestina memakai beberapa skema, pertama melalui mitra-mitra lokal yang sudah bergabung dalam program sebelumnya. Mitra-mitra lokal dapat menyalurkan bantuan dari stok obat dan makanan yang dikirim dari daerah-daerah di Palestina luar kota Gaza. Kedua dengan mengirimkan bantuan dari Indonesia yang berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia yang akan mengirim bantuan melalui mesir dan palang merah. Bantuan melalui Pemerintah Indonesia akan diberangkatkan akhir pekan ini. Muhammadiyah akan mengirimkan bantuan berupa 2400 kaleng RendangMu dan 600 paket Family Kit yang berisi Selimut, handuk dan pakaian dalam. Untuk pengiriman barang akan dilakukan dengan menggunakan Pesawat Hercules menuju Mesir dan akan diserahkan melalui palang merah oleh pemerintah sebagai bagian pengiriman bantuan Rakyat Indonesia untuk Palestina. Pengiriman bantuan yang akan diberangkatkan dari Halim Perdana Kusuma ini akan dilepas langsung oleh Presiden RI. (mif) Baca juga :

Read More

MUI Targetkan Program Standardisasi Dai Mencapai Level Internasional

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menargetkan program Standardisasi MUI bisa mencapai level Internasional di masa depan. Hal itu dia sampaikan saat membuka Standardisasi MUI ke-26. Menurutnya, setiap da’i merupakan duta agama Islam. Oleh karena itu, setiap dai wajib punya kompetensi mumpuni yang terstandard. Apa yang dibicarakan dai, ujar Kiai Cholil, berisikan nilai dan ajaran Islam. “Kegiatan Standardisasi Dai yang dikomandoi Komisi Dakwah MUI ini bertujuan menyamakan persepsi, hingga angkatan 26 ini alhamdulillah sekitar 1700 da’i telah terstandardisasi MUI. Semoga di masa depan ada Standardisasi Dai skala internasional, kegiatan yang sudah berlangsung selama ini menjadi langkah awal menuju ke level itu,” terang Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok ini. Dia menambahkan, ntuk menuju arah itu, dai harus membuktikan inovasi metode berdakwah. Inovasi menunjukkan dai paham lingkungan sekitar dan kondisi keumatan saat ini. Inovasi itu juga membuktikan bahwa program Standardisasi Dai MUI bermanfaat memperbaiki kualitas dai di Indonesia. “Inovasi metode berdakwah menjadi salah satu bagian yang akan dipelajari dalam kegiatan standardisasi, dakwah tidak sembarangan dan harus memiliki strategi agar tersampaikan dengan baik kepada umat,” lanjutnya. Selain metode berdakwah, Kiai Cholil juga menyampaikan materi lain terkait Islam wasathiyah serta hubungan Islam dan nasionalisme dalam konteks beragama. Islam dan nasionalisme, kata dia, tidak dapat dipisahkan. MUI berulangkali menyatakan NKRI harga mati. Karena itu, wilayah dakwah dapat diisi pula dengan nilai-nilai kebangsaan. “Dengan membaca Fatihah, mari kita buka acara hari ini, semoga apa yang kita lakukan mendatangkan kebaikan bagi kita sendiri, umat dan juga bangsa,” pungksnya. (rid) Baca juga :

Read More

Toleransi di Indonesia Menjadi Perhatian Dunia

Jambi — 1miliarsantri.net : Wakil Presiden Republik Indonesia Prof KH Ma’ruf Amin mengatakan saat ini banyak ulama dunia yang mengakui dan mengapresiasi kerukunan umat beragama di Indonesia. Meskipun begitu, Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Agama RI hingga saat ini masih terus melakukan sosialisasi modernisasi beragama ke masyarakat. “Kita sangat serius memperkuat moderasi beragama sebagai pondasi kerukunan dan harmoni dan sudah diakui negara lain,” jelasnya saat pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqoh Hadits di Arena Utama H Abdurrahman Sayoeti, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Senin (30/10/2023). Pengakuan tokoh agama internasional tersebut disampaikan langsung kepadanya. Bahkan kehidupan beragama di Indonesia jadi percontohan bagi banyak negara. Tak jarang perwakilan dari berbagai negara datang untuk belajar mengelola kerukunan umat beragama di Indonesia. “Banyak ulama dunia mengakui bahwa datang ke Indonesia bukan untuk mengajarkan toleransi, tapi belajar ke Indonesia bab toleransi,” imbuhnya. Kiai Ma’ruf menambahkan, beberapa ulama di Timur Tengah bahkan meminta tulisan tentang kerukunan umat beragama di Indonesia diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan Inggris. “Kata mereka juga, tidak saatnya lagi bahasa Arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Justru bahasa Indonesia diterjemahkan ke Arab. Sehingga orang Arab tahu tentang Indonesia membangun kehidupan toleransi,” terangnya. Kerukunan umat beragama di Indonesia juga tidak lepas dari tingginya literasi Al-Qur’an di nusantara. Hasil survei indeks literasi Al-Qur’an Indonesia tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Agama tahun 2023 mencapai angka 66 atau kategori tinggi. “Saya minta literasi Al-Qur’an Indonesia terus ditingkatkan di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi digital. Saya meyakini tantangan yang berat saat ini justru menurut generasi Qurani yang semakin kuat,” pintanya. Dikatakannya, ketika umat Islam bisa menjaga kerukunan dalam kehidupan sosial maka akan banyak hal yang bisa sumbang kan untuk Indonesia dan dunia. Sejak awal kemajuannya, umat Islam telah menyumbang banyak penemuan untuk kemajuan dunia hingga era modern. Baik di bidang kedokteran, pendidikan, seni, dan budaya, musik, teknik, bahkan seduhan kopi dilakukan tokoh Muslim di abad 14. “Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga mengharapkan bidang ekonomi. Targetnya jadi pusat ekonomi halal tahun 2024,” pungkasnya. (mik) Baca juga :

Read More

Kemenpora dan PCNU Sengkawang Gelar Pelatihan Wirausaha

Singkawang — 1miliarsantri.net : Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Singkawang dan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Hady Singkawang menggelar pelatihan wirausaha. Kegiatan ini diikuti 50 santri dab digelar di Gedung PCNU Kota Singkawang, Jalan BLK/Rantau Jaya, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu-Ahad (29-30/10/2023). Keterampilan kewirausahaan dan spirit Entrepereneurship bagi para santri dan pemuda merupakan hal penting dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. Pelatihan ini memberikan bekal pengetahuan dan jaringan kerja, keterampilan pemasaran digital, dengan memanfaatkan teknologi. “Ini bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk memulai usaha dalam memasuki kehidupan sosial ketika mereka nantinya terjun ke masyarakat dan membina keluarga,” terang Ketua PCNU Kota Singkawang H Edy Purwanto Achmad. Ia mengapresiasi inisiasi Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Hady Singkawang dalam mendukung pengembangan kewirausahaan santri. Pelatihan ini merupakan upaya menciptakan santri untuk memiliki keterampilan (life skill), dan menjadi santripreneur yang dikelola oleh pesantrenpreneur. “Sehingga santri ketika keluar pondok nanti memiliki keterampilan khusus salah satunya yaitu pengelolaan, proses pembuatan pengemasan dan pemasaran keripik keladi,” ujarnya. Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Hady Ustadz Suhadi menyampaikan kegiatan ini menyosialisasikan kewirausahaan di kalangan yayasan pesantren. Ini juga untuk mengembangkan kegiatan kewirausahaan di kalangan yayasan atau pesantren untuk meningkatkan kemandirian para santri. “Menyebarkan semangat kewirausahaan di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Menumbuhkan minat kewirausahaan para santri di bidang tertentu, dan mengoptimalkan peran santri dalam kehidupan masyarakat yang siap bersaing dengan dunia global,” pungkasnya. (wik) Baca juga :

Read More

Bareskrim Polri Serahkan Panji Gumilang kepada Kejaksaan

Indramayu — 1miliarssntri.net : Penyidik Bareskrim Polri menyerahkan tersangka kasus penistaan agama Panji Gumilang kepada tim penuntut Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Senin (30/10/2023). Penyerahan tersangka dan barang bukti tersebut dilakukan untuk segera mengajukan pemimpin pondok pesantren (Ponpes) al-Zaytun tersebut ke persidangan terkait kasus penistaan agama. “Kejaksaan Negeri Indramayu telah menerima penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap dua) dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri atas nama tersangka ARPG (Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang,” terang Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejakgung) Ketut Sumedana kepada media di Jakarta, Senin (30/10/2023). Selanjutnya kata Ketut, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan segera menyusuan dakwaan untuk kelengkapan berkas ke persidangan. Ketut menambahkan, dalam rencana dakwaan, jaksa penuntut tetap akan mengacu penerapan sangkaan terhadap Panji Gumilang dengan Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (2) dan pasal 15 UU 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Dan atau Pasal 156 a KUH Pidana dan Pasal 45 a ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sangkaan tersebut, menyangkut soal tindak pidana ujaran kebencian, atau melakukan perbuatan yang bersifat memusuhi, atau penodaan terhadap agama yang dianut di Indonesia. Sangkaan tersebut, juga terkait dengan perbuatan penyebaran kebohongan, dan penyampaian kabar bohong yang berdampak pada munculnya keonaran, dan menyulut kebencian, serta permusuhan terhadap individu, kelompok, masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Kata Ketut melanjutkan, dengan penyerahan tersangka dan barang bukti tersebut, saat ini tanggung jawab penahanan terhadap Panji Gumilang berada di bawah kewenangan kejaksaan. Panji Gumilang tetap berada dalam penahanan yang saat ini dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B di Indramayu. “Adapun barang bukti perkara yang sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa penuntut umum juga telah dititipkan pada Kejaksaan Negeri Indramayu,” lanjut Ketut. Kasus penistaan agama yang menyeret Panji Gumilang sebagai tersangka ini terbilang lama dalam proses pengajuan ke persidangan. Kasus penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang ini, sudah menjadi perhatian publik sejak Mei-Juni 2023 lalu. Dan pelaporan terhadapnya baru terjadi sekitar Juli 2023, dan meningkat ke penyidikan pada akhir bulan itu juga. Pada Agustus 2023 Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri meningkatkan pelaporan menjadi penyidikan, dan memeriksa, sampai menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka. Panji Gumilang, pun sejak Agustus 2023 sudah dalam penahanan di Bareskrim Polri. Kasus penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang ini, terkait dengan aktivitas peribadatan, dan penyampaian tentang Islam yang dinilai masyarakat sebagai penodaan, penistaan, dan penyimpangan terhadap ajaran agama Islam. Beberapa penyampaian, yang dinilai masyarakat menista agama Islam seperti kebolehan perempuan menjadi imam, dan khatib shalat Jumat di masjid. Panji Gumilang, bahkan dalam peribadatan shalat mengajarkan para santrinya di Ponpes al-Zaytun dengan mencampur saf perempuan, dan laki-laki. Dalam hal lainnya, Panji Gumilang juga mengatakan dosa perzinahan yang bisa ditebus dengan cara membayar denda. Pada kesempatan lain, Panji Gumilang juga menyampaikan Kitab Suci al-Quran bukanlah perkataan Allah SWT. Melainkan menurut dia hanya perkataan Nabi Muhammad SAW berdasarkan pewahyuan. Selain kasus penistaan agama, sebetulya Panji Gumilang juga terseret dua kasus lainnya, yang penanganan hukumnya juga dilakukan di Bareskrim Polri. Yaitu kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Serta terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan dalam pengutipan, dan pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah. Namun dua kasus pidana khusus tersebut sampai saat ini tak ada kejelasan proses tindak lanjutnya. (wink) Baca juga :

Read More

Berikut Nama-nama Peraih Penghargaan Santri of The Year 2023

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kegiatan rutin tahunan yang bertajuk Santri Of The Year 2023 yang diselenggarakan Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan DPR-MPR RI ini dalam rangka memberi penghargaan kepada santri dan pesantren inspiratif sebagai upaya menumbuhkan inspirasi di kalangan santri dan pesantren di Indonesia. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan pada Ahad (29/10/2023) di Nusantara IV komplek DPR/MPR RI Senayan. Menurut, Direktur Islam Nusantara Center, Dr M Aly Taufiq, tokoh-tokoh santri diserap dari masukan masyarakat melalui platform media. Kemudian masukan nama tersebut dipilih tiga dari masing-masih kategori oleh tim juri. Setelah itu, dipersilakan kepada masyarakat untuk vote melalui polling online di santriinspirasi.com. Dia mengatakan, tahun ini terdapat sekitar lima ratus ribu yang ikut vote dan ribuan usulan yang masuk di redaksi panitia. “Proses polling juga disertai penelusuran rekam jejak dan penilaian oleh juri yang berasal dari para dewan pakar Islam Nusantara Center,” terangnya. Taufiq berharap melalui Santri Of The Year, diharapkan mampu memberikan isnpirasi kepada dunia pesantren agar semangat sekaligus memperkenalkan santri dan pesantren yang menjadi nominator secara luas. Karena itu, ajang ini akan dilaksanakan setiap tahun. Dari proses tersebut panitia telah menetapkan pemenang Santri Of The Year 2023 sebagai berikut:

Read More

Karya Santri Purworejo Ikut Ramaikan International Modest Fashion Festival 2023

Jakarta — 1miliarsantfi.net : Karya desainer Irun Maulana, santri asal Purworejo, Jawa Tengah tampil di Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta Covention Center, 25-29 Oktober 2023. Koleksi Irun yang berkolaborasi dengan Azura Shafawi dari Malaysia, dipamerkan dalam parade 1 di panggung itu, Rabu lalu. Irun menampilkan brand-nya yaitu Li Scarf, sedangkan Azura dengan brand Ummiriaz. Dua brand ini menampilkan koleksi-koleksi modest fashion dengan sentuhan line-up dan balutan warna bersahaja (earthy). Alumnus Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, itu mengaku senang bisa tampil di IN2MF dan bekerja sama dengan Azura dalam event ini. “Tentunya sangat senang sekali bisa berkolaborasi dengan desainer internasional dari Malaysia,” ungkap Irun kepada 1miliarsantri.net. Ahad (29/10/2023). Desain-desain yang ia bikin, lanjut Irun, menyesuaikan dengan outfit dari Azura. “Li Scarf mengikuti warna dari koleksi outfit Azura,” imbuhnya. Ia berharap, ke depan dapat terus dapat terus berkolaborasi dengan desainer nasional maupun internasional. Untuk diketahui, IN2MF merupakan event yang dipersembahkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenko UKM), Bank Indonesia, dan Indonesia Fashion Chamber. Event itu melibatkan 200 modest fashion brand, 174 desainer lokal maupun international, yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. Tercatat, Irun tak kali ini saja tampil memamerkan karyanya ke event yang masih jarang diambil perannya oleh kalangan pesantren itu. Tak tanggung-tanggung, karyanya pernah tampil di ajang bergengsi Modest Fashion Day Kazan Summit yang digelar di Rusia 19 hingga 21 Mei 2022 lalu. Pemilik nama asli Ashfa Khoirunnisa melalui brand-nya Li Scarf waktu itu menjadi salah satu dari tiga brand asal Indonesia yang tampil di ajang tahunan tersebut bersama belasan peserta lain dari enam negara di dunia. ”Target kami awalnya di Purworejo Jawa Tengah, sebagai basis dari Li Scarf. Dalam masa pandemi kita optimalkan penjualan secara online. Tapi justru grafik pasar semakin naik hingga tersebar seluruh Indonesia dan mancanegara,” terangnya. Irun mengaku, reseller dari brand Li Scarf sudah tersebar di berbagai negara seperti Taiwan, Hongkong dan Jerman. Meski begitu, akunya, produk buatannya didesain untuk semua kalangan dan menjadi produk yang mempelopori desain tipografi Arab di Indonesia. Dengan merambah pasar internasional, Irun juga menambah desain tipografinya seperti bahasa Rusia dan India untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Kita ciptakan desain-desain untuk semua kalangan, tidak hanya santri saja, tapi masyarakat umum juga cocok memakai produk Li Scarf. Dengan begitu, kita bisa sekalian dakwah lewat busana,” jelas dia. Terpisah, Azura yang merupakan kolaborator Irun dalam IN2MF kali ini menjelaskan, bahwa koleksi yang dipamerkannya terinspirasi dari warna tanah. “Basicly, inspired daripada koleksi-koleksi warna-warna tanah. Sekali ini kita bermain dengan warna-warna, rona-rona, color cokelat. she is of brown,” imbuhnya. Warnaya yang dia pilih, lanjutnya, merupakan warna-warna yang ia rasa sesuai untuk banyak orang, karena natural dan seperti sebagian warna kulit. “Insyaallah akan dapat tempat di masyarakat,” pungkasnya optimis. (Iin) Baca juga :

Read More