Jumlah Warga Palestina yang Meninggal di Gaza Mencapai 35.984 orang

Gaza — 1miliarsantri.net : Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (26/5/2024) mengatakan ada sebanyak 35.984 orang telah terbunuh selama lebih dari tujuh bulan perang antara Israel dan militan Palestina di wilayah Gaza. Jumlah tersebut termasuk sedikitnya 81 orang yang tewas dalam 24 jam terakhir. Selain itu, sejak perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, 80.643 orang telah terluka di Jalur Gaza. Angka tersebut mengalami peningkatan dari pekan lalu, dimana pada Selasa (21/5/2024), jumlah korban tewas di Gaza mencapai 35.562 orang, sementara korban luka 79.652 orang. Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun pengadilan dunia telah memerintah Israel untuk menghentikan serangannya di wilayah tersebut, khususnya di kota Rafah. Pengadilan dunia juga telah memerintahkan Israel untuk tetap membuka penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza, yang ditutup awal bulan ini pada awal serangannya terhadap kota tersebut. Namun, setelah keputusan itu diumumkan, Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak Sabtu pagi. Sementara itu, bentrokan antara tentara Israel dan sayap bersenjata Hamas terus berlanjut. Perlu diketahui, lebih dari tujuh bulan konflik antara Israel-Palestina, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang dilumpuhkan militer zionis. Saksi Palestina dan tim AFP melaporkan serangan Israel terjadi di Rafah dan pusat kota Deir al-Balah. “Kami berharap keputusan pengadilan akan memberikan tekanan pada Israel untuk mengakhiri perang pemusnahan ini, karena tidak ada lagi yang tersisa di sini,” ungkap Oum Mohammad Al-Ashqa, seorang wanita Palestina dari Kota Gaza yang mengungsi ke Deir al-Balah akibat perang tersebut. (zul/AJ) Baca juga :

Read More

Beberapa Truk Bantuan Kemanusiaan Sudah Tiba di Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Truk-truk bantuan kemanusiaan sudah mulai memasuki Gaza melalui penyeberangan Karem Abu Salem di selatan, sementara kondisi kehidupan ratusan ribu warga Palestina terus memburuk akibat perang Israel yang tak henti-hentinya di daerah kantong Palestina tersebut. Penyeberangan Karem Abu Salem terletak di persimpangan Israel, Gaza dan Mesir. TV Al-Qahera yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir pada Minggu membagikan video di X, yang menunjukkan truk-truk bantuan memasuki Gaza melalui penyeberangan, yang dikenal oleh warga Israel sebagai Kerem Shalom. Pihak official pemberi bantuan mengatakan setidaknya ada 200 truk yang barus bisa memasuki Gaza. Empat truk pertama yang memasuki Gaza membawa bahan bakar untuk rumah sakit dan desalination plants, kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza. Ia mengatakan empat truk lainnya diperkirakan akan membawa gas untuk memasak. Mahmoud mengatakan, bantuan tersebut akan didistribusikan kepada organisasi-organisasi yang seharusnya menerima bantuan, yang akan membawanya ke gudang-gudang di zona pengungsian di kota Khan Younis dan pusat Gaza. Namun, Mahmoud juga mengatakan bahwa bantuan itu sangat tidak cukup. “200 truk tersebut tidak cukup untuk mengatasi hambatan dan keadaan ekstrim yang diakibatkan oleh serangan pengeboman besar-besaran serta kondisi yang terjadi di lapangan. Kita berbicara tentang mekanisme bantuan yang rusak di lapangan dalam hal memastikan keamanan bagi para pekerja bantuan, dalam hal infrastruktur, serta gudang-gudang yang telah diserang dengan sengaja beberapa kali di masa lalu,” urao Mahmoud. Volume pengiriman pada Minggu masih jauh dari apa yang dikatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu minimal 500 hingga 600 truk yang dibutuhkan setiap hari untuk memberi makan jutaan orang – sebagian besar dari mereka adalah para pengungsi – yang berada di ambang kelaparan. Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), sebuah pemantau kelaparan global, telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang akan segera terjadi di beberapa bagian Gaza, yang dihuni oleh 2,3 juta orang. Sebagai informasi, bantuan untuk Gaza sempat tertahan di penyeberangan perbatasan Rafah sejak awal Mei setelah pasukan Israel meningkatkan serangan militernya di wilayah tempat ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi berlindung. Rafah merupakan pintu masuk utama ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial. Para pejabat kemanusiaan PBB, kelompok-kelompok bantuan dan petugas kesehatan telah memohon kepada Israel selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, untuk mengizinkan pengiriman makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan ke Gaza, dan memperingatkan bahwa jika hal itu tidak dilakukan, maka akan terjadi kelaparan massal di wilayah tersebut. Pada Jumat, Mesir mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan PBB mengalir ke Gaza untuk sementara waktu melalui Karem Abu Salem hingga mekanisme hukum untuk membuka kembali penyeberangan Rafah dari sisi Palestina. Ada laporan bahwa beberapa pasokan makanan yang menuju Gaza mulai membusuk karena adanya penundaan pengiriman yang sempat terjadi. (zul/AJ) Baca juga :

Read More

Irlandia, Norwegia dan Spanyol, Mengakui Negara Palestina

Washington — 1miliarsantri.net : Gedung Putih pada Rabu (22/5/2024) lalu menegaskan kembali penolakannya terhadap pengakuan sepihak atas negara Palestina setelah tiga negara Eropa yaitu Irlandia, Norwegia dan Spanyol, mengakui negara Palestina. Menanggapi tindakan ketiga negara Eropa itu, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menyatakan bahwa negara Palestina mana pun harus dibentuk melalui negosiasi langsung dengan Israel. “Apa yang bisa saya sampaikan kepada Anda adalah kami percaya satu-satunya cara Anda akan mencapai solusi dua negara yang bermanfaat bagi Israel dan Palestina adalah melalui negosiasi langsung antara kedua pihak,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih. Ketiga negara Eropa pada Rabu (22/5/2024) mengatakan bahwa mereka akan secara resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei, sebuah langkah yang merupakan pukulan besar bagi Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama menentang negara Palestina, dan baru-baru ini menolaknya pada Rabu (22/5) ketika dia mengatakan pengakuan Irlandia, Norwegia dan Spanyol itu “adalah hadiah bagi terorisme dan tidak akan membawa perdamaian.” Dia menuduh bahwa negara Palestina akan menjadi “negara teroris,” dan menegaskan bahwa pemerintahnya “tidak akan menyetujui hal ini” dan “tidak akan menghentikannya untuk mengalahkan Hamas.” Bezalel Smotrich, menteri keuangan Israel, secara terpisah mengancam akan mengambil “tindakan hukuman yang keras” terhadap Otoritas Palestina (PA) sebagai pembalasan atas pengakuan negara Palestina, termasuk memotong pendapatan pajak pemerintah. “Pada rapat kabinet terakhir, banyak menteri, termasuk saya, dengan tegas mengajukan tuntutan untuk tindakan hukuman yang keras terhadap Otoritas Palestina atas tindakan sepihaknya terhadap Israel, termasuk upayanya untuk mendapatkan pengakuan sepihak dan dukungannya terhadap kasus hukum terhadap Israel di Den Haag,” kata Smotrich. Pendapatan pajak – yang dikenal di Palestina dan Israel sebagai “maqasa” – dikumpulkan oleh pemerintah Israel atas nama Otoritas Palestina atas impor dan ekspor Palestina, dan Israel sebagai imbalannya mendapat komisi sebesar 3 persen. Pendapatannya diperkirakan sekitar 188 juta dolar AS (sekitar Rp3 triliun) setiap bulan dan merupakan sumber pendapatan utama bagi Otoritas Palestina. “Apa yang dapat dilakukan Amerika Serikat melalui diplomasi yang keras dan diplomasi ‘informal’, yang dipimpin oleh presiden menteri luar negeri, saya sendiri dan pihak lain sedang mewujudkan visi kawasan yang terintegrasi, Israel yang aman, dan solusi dua negara,” kata Sullivan. Dia mengatakan hal tersebut ketika ditanya mengenai penolakan lama Israel untuk terlibat dalam proses apa pun yang akan mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka. “Israel adalah negara yang berdaulat, pada akhirnya mereka harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan. Apa yang bisa kita lakukan sebagai teman adalah mencoba melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya. (ris) Baca juga :

Read More

Liga Arab Sambut Baik Pengakuan Kemerdekaan Untuk Palestina

Kairo — 1miliarsantri.net : Liga Arab menyambut baik pengakuan resmi negara Palestina oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia. Pengakuan ini diharapkan dapat membantu memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Hal ini juga menjadi langkah positif dalam upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah. Perdana Menteri ketiga negara tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka secara resmi akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada tanggal 28 Mei 2024. Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, mengatakan bahwa “langkah signifikan ini menggarisbawahi komitmen tulus terhadap solusi dua negara dan mencerminkan keinginan tulus negara-negara ini untuk melindunginya dari pihak-pihak yang berupaya melemahkan atau memberantasnya.” Gamal Roshdy, juru bicara Aboul Gheit, mengatakan bahwa perkembangan penting ini mengikuti pengakuan baru-baru ini dari Barbados, Jamaika, Trinidad dan Tobago, dan Bahama. Penambahan ini menjadikan jumlah total negara yang mengakui negara Palestina menjadi sekitar 147, selaras dengan konsensus global yang sangat besar. Roshdy mengatakan pengakuan tersebut “merupakan aspek mendasar dari kedudukan negara dalam hukum internasional. “Langkah ini mewujudkan pendirian politik, moral, dan hukum yang berprinsip. Ini menandai tonggak penting menuju realisasi negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tuturnya mengutip ucapan Abdul Gheit. Aboul Gheit mengatakan bahwa “pengakuan tersebut menyampaikan pesan yang jelas kepada rakyat Palestina: dunia berdiri teguh dalam membela hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka.” Dia menekankan bahwa “di tengah kesulitan yang ada saat ini, jalur politik menuju terwujudnya negara Palestina tidak bisa dihindari.” Aboul Gheit mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk menilai kembali posisi mereka dan menyelaraskan diri dengan perjalanan sejarah. Ia menggarisbawahi bahwa mengakui Palestina menandakan komitmen tulus terhadap solusi dua negara, menyimpang dari pendekatan kekerasan, dan mendorong perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan. (lil) Baca juga :

Read More

Korban Serangan Israel di Gaza Bertambah Menjadi 35.526 Orang

Gaza — 1miliarsantri.net : Jumlah korban tewas akibat serangan mematikan Israel di Jalir Gaza telah melonjak menjadi 35.562 sejak 7 Oktober lalu dan hingga saat ini hampit diseluruh wilayah kantong terkepung militer zionis. Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan dalam sebuah pernyataan, setidaknya 79.652 orang juga terluka dalam serangan itu. “Serangan Israel menewaskan 106 orang dan melukai 176 lainnya dalam 24 jam terakhir. Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” terang salah satu sumber. Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera dilakukan di wilayah tersebut. Perlu diketahui, lebih dari tujuh bulan konflik antara Israel-Palestina, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang dilumpuhkan militer zionis. Israel pun dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari. Bahkan ICJ mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (zul) Baca juga :

Read More

Dua Pejuang Palestina Berebut jadi Syuhada di Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, kembali melansir video penghancuran tank Merkava milik pasukan penjajahan Israel (IDF). Video yang menunjukkan dua pejuang berebut mempertaruhkan nyawa untuk meledakkan kendaraan Israel itu menyalakan media sosial di Timur Tengah. Video yang dilansir pada Senin (20/5/2024) itu menunjukkan operasi gabungan Brigade al-Qassam dan Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina di Jabalia. Video tersebut memperlihatkan dua pejuang perlawanan Palestina bersaing di tengah perebutan siapa yang akan melakukan operasi dan maju menghancurkan tank Israel dari jarak nol dengan menanam bom dalam aksi gerilya. Aljazirah Arabia melansir salah satu pejuang perlawanan mendebat yang lain dengan mengatakan, “Demi Allah, lepaskan dia. Bimbing aku, demi Allah.” Pada akhirnya, salah satu pejuang perlawanan mendekati tank di jalan dan meletakkan perangkat peledak tersebut langsung di atasnya dan menarik picu. Pejuang itu kemudian lekas kembali ke bangunan disusul ledakan dari tank penjajah. Tak diterangkan apakah pejuang itu selamat atau tidak dalam operasi tersebut. Aksi para pejuang itu disambut keharuan dan perayaan oleh netizen di Timur Tengah. “Bagaimana mungkin mengalahkan orang-orang ini? Mereka berebut mengorbankan nyawa untuk menghancurkan tank. Mereka saudara dalam darah, persenjataan, dan pengorbanan tanpa tanding,” timpal salah seorang netizen dari Aljazair. Juru bicara Brigade Izzuddin al-Qassam Abu Ubaidah, sebelumnya kembali muncul memberikan keterangan resmi di tengah berkecamuknya perang antara pejuang perlawanan dan pasukan penjajahan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Ia menyatakan bahwa dalam waktu 10 hari belakangan pejuang al-Qassam berhasil menargetkan 100 kendaraan militer penjajah. Menurutnya, para pejuang di Jalur Gaza sejauh ini telah menghancurkan tank, pengangkut personel, dan buldoser, di semua lini pertempuran. “Inilah musuh di semua wilayah serangannya, menghitung jumlah korban tewas dan luka-luka,” ucap Abu Ubaidah dikutip Palestine Chronicle pada Rabu (22/5/2024). Abu Ubaidah menambahkan bahwa musuh Israel, 32 pekan setelah tanggal 7 Oktober lalu, kembali memasuki neraka di Gaza dan menghadapi perlawanan yang lebih sengit. Ia melanjutkan bahwa pendudukan masih melakukan bentuk-bentuk genosida yang paling ganas terhadap rakyat Palestina di hadapan dunia. Komandan Cadangan Jenderal Gadi Shamni telah memperingatkan bahwa tentara Israel kian “terpuruk” di Gaza. Ia menambahkan, Israel jelas tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan membombardir Gaza. “Sulit untuk melihat bagaimana semua tahanan Israel akan dipulangkan dari Jalur Gaza,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Maariv. Ia menambahkan, ia yakin Hamas akan menderita kerugian akibat perang tersebut, tapi tidak akan “dilenyapkan secara militer”. Menurut Shamni, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membawa kutukan bagi Israel berupa kebingungan, isolasi, dan kerusakan ekonomi yang parah selama bertahun-tahun. “Hal yang paling berbahaya adalah terkikisnya secara dramatis status Israel, yang merupakan kekuatan regional hingga serangan Hamas terhadap permukiman di Gaza pada 7 Oktober,” tambahnya. Sejak 7 Oktober 2023, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa. Pesawat-pesawatnya mengebom rumah sakit, bangunan tempat tinggal, gedung apartemen, dan rumah warga sipil Palestina. Israel juga mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar. Akibatnya, lebih dari 35.450 warga Palestina syahid, sedangkan lebih dari 79.470 orang terluka. Menurut data PBB, sebanyak 1,7 juta orang lagi terpaksa mengungsi dari rumah dan lingkungan mereka. Sementara, seorang perwira IDF yang terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza utara pada Rabu (15/5/2024) meninggal karena luka-lukanya pada Ahad. Perwira yang gugur tersebut merupakan seorang komandan kompi di pasukan penjajahan Israel (IDF) Times of Israel menyebut, perwira yang gugur itu adalah Mayor Gal Shabbat (24 tahun). Ia seorang komandan kompi di Batalion 202 Brigade Pasukan Terjun Payung, dari komunitas utara Katzir. Shabbat terluka parah dalam bentrokan dengan pejuang Palestina, dua jam sebelum insiden yang menewaskan lima pasukan terjun payung di Jabaliya di Jalur Gaza utara. Saat itu, tank Israel menembak sendiri pasukan mereka akibat panik diserbu pasukan perlawanan palestina. Delapan tentara IDF lainnya juga terluka, termasuk tiga orang yang terluka parah. Kematian Shabbat membuat jumlah tentara IDF yang tewas dalam serangan darat terhadap Hamas dan operasi di sepanjang perbatasan menjadi 283 orang. Pengumuman kematian Shabbat terjadi ketika tentara terus penjajahan melancarkan operasinya di Gaza. Strategi baru perlawanan Palestina belakangan tampaknya sebagian didasarkan pada operasi gabungan yang dilakukan antara berbagai kelompok. Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir, operasi hari ini juga mencakup serangan gabungan yang dikoordinasikan antara Brigade al-Qassam dari Hamas dan Brigade al-Quds dari Jihad Islam Palestina. Meskipun kerja sama tersebut telah terjadi sejak awal perang, sifat dan frekuensi kerja sama tersebut telah meningkat sejak serangan terbaru terhadap Israel di Jabalia, al-Zaytoun, Nuseirat, dan Rafah. (zul) Baca juga :

Read More

Mohammad Mokhber Ditunjuk Sebagai Plt Presiden Iran

Teheran — 1miliarsantri.net : Pasca meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan pesawat, pemerintah Iran menunjuk Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai Plt Presiden. Selain itu, Iran menyatakan berkabung secara nasional selama lima hari. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah memastikan bahwa Mohammad Mokhber yang saat ini menjabat Wakil Presiden ditetapkan sebagai Plt Presiden. Iran benar benar berduka, karena bukan saja Presidennya, tetapi Menteri luar negeri Hossein Amirabdollahian, pejabat gubernur dan sejumlah staf yang turut dalam pesawat bersama Presiden Raisi ikut meninggal dalam kecelakaan pesawat di Iran bagian utara yang dekat dengan wilayah porvinsi Azerbaijan Timur. Khamenei juga mengumumkan lima hari berkabung secara nasional. Dan pemilu untuk memilih Presiden baru akan digelar setelah 50 hari pasca suasana berkabung. Atas meninggalnya Presiden Raisi ini, para pemimpin dunia juga mengirimkan ucapan belasungkawa. Mereka adalah Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, Presiden China, Xi Jinping, Presiden Turky, Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Eropa Union Josep Borrel juga turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Presiden Raisi. Sementara itu Syria dan Lebanon juga turut mengumumkan berkabung secara nasional selama tiga hari untuk turut berbelasungkawa atas meninggalnya Presiden Raisi. (ram) Baca juga :

Read More

Sepak Terjang Presiden Iran Semasa Hidupnya

Teheran — 1miliarsantri.net : Presiden Iran Ebrahim Raisi dipastikan meninggal dunia akibat kecelakan helikopter di barat laut negara tersebut. Kehidupan pemimpin Iran tersebut dipandang sarat kontroversial meski ia belakangan juga yang akhirnya memelopori perdamaian dengan Arab Saudi dan membuka harapan soal perdamaian di Timur Tengah. Ebrahim Raisi memenangkan Pemilihan Presiden Iran pada Sabtu 2021 lalu. Ia lahir di timur laut Kota Masyhad. Dia dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius. Menurut situs kampanyenya, Raisi menerima gelar doktor di bidang hukum dan yurisprudensi dari Universitas Mottahari di Teheran. Raisi telah menjadi tokoh kunci dalam peradilan Iran sejak awal 1980-an. Pada 1981, ketika dia berumur 20 tahun, Raisi diangkat menjadi jaksa Kota Karaj, dekat Teheran. Dua tahun kemudian, dia diangkat menjadi jaksa Hamedan, sebuah kota yang jaraknya 180 mil dari Karaj. Dia menjabat sebagai jaksa di dua kota tersebut secara bersamaan selama beberapa bulan. Raisi akhirnya dipromosikan menjadi jaksa Provinsi Hamedan. Pada 1985, Raisi pindah ke Teheran. Di sana ia menjabat sebagai wakil jaksa. Jabatan senior lainnya yang pernah dijabat Raisi termasuk wakil ketua pengadilan dari 2004 hingga 2014. Pada 2014-2016, dia menjadi jaksa agung. Nama Raisi lekat dengan eksekusi massal tahanan politik Iran pada 1988. Namanya muncul karena kala itu dia merupakan anggota terkemuka dari apa yang disebut “komite kematian”. Komite bentukan Ruhollah, pemimpin tertinggi Iran pada era tersebut, berisi sekelompok pejabat peradilan dan intelijen Iran. Saat menjabat sebagai presiden Iran, ia kemudian membuka jalan perdamaian dengan Saudi. Hubungan Iran dan Saudi yang sudah lama rapuh kian retak sejak awal 2016. Hal itu terjadi setelah Kedutaan Besar Saudi di Teheran digeruduk. Kala itu, rakyat Iran tengah menggelar demonstrasi memprotes keputusan Saudi mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Nimr Al-Nimr, dan tahanan lainnya. Kala itu, Raisi mengungkapkan, dialog dengan negara-negara tetangga di kawasan Timur Tengah akan menjadi prioritas pemerintahan barunya. Iran dan Arab Saudi pada Jumat 10 Maret 2023 kemudian menyepakati perjanjian bersejarah untuk membangun kembali hubungan diplomatik yang terputus sejak 2017 lalu. Mereka sepakat membuka kembali kedutaan masing-masing setelah tujuh tahun ketegangan. Terobosan diplomatik yang dinegosiasikan dengan Cina itu diharapkan menurunkan ketegangan dan menghentikan konflik bersenjata di wilayah tersebut. Benar saja, tak lama kemudian Saudi menyepakati gencatan senjata dengan kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran. Saudi dan negara-negara Teluk juga menyambut kembali Presiden Suriah Bashar al-Assad ke dalam Liga Arab. Saat proses perdamaian Timur Tengah itu berlangsung, Israel dan Amerika Serikat kemudian membuat gerakan normalisasi dengan Saudi. Hal ini salah satu pemicu para pejuang Palestina melancarkan Operasi Topan al-Aqsa pada 7 Oktober 2023. Iran di bawah Presiden Raisi kemudian jadi salah satu penentang utama pembalasan brutal Israel atas serangan itu di Jalur Gaza. Iran telah memberikan dukungan finansial dan lainnya selama bertahun-tahun kepada Hamas, yang memimpin serangan ke Israel pada 7 Oktober. Jihad Islam Palestina juga mengambil bagian di dalamnya. Namun tidak ada bukti bahwa Iran terlibat langsung dalam serangan itu. Kelompok-kelompok di bawah pengaruh Iran melakukan aksi-aksi nyata mencoba menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza. Hizbullah di Lebanon terus melakukan tekanan dengan rudal-rudal di perbatasan dengan Israel, Houthi di Yaman menyetop pelayaran ke Israel yang melintasi Laut Merah, sementara Hamas terus melakukan perlawanan di Gaza. Ketegangan memuncak bulan lalu, ketika Iran di bawah Raisi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap Konsulat Iran di Suriah yang menewaskan dua jenderal dan lima perwira Iran. Israel, dengan bantuan Amerika Serikat, Inggris, Yordania dan negara-negara lain, mencegat hampir semua proyektil tersebut. Sebagai tanggapan, Israel tampaknya melancarkan serangannya sendiri terhadap sistem radar pertahanan udara di kota Isfahan di Iran, tidak menimbulkan korban jiwa tetapi mengirimkan pesan yang jelas. Kedua pihak telah melancarkan perang bayangan melalui operasi rahasia dan serangan siber selama bertahun-tahun, tapi baku tembak pada bulan April merupakan konfrontasi militer langsung pertama mereka. Pada akhirnya, berpulangnya Raisi menimbulkan faktor baru pada dinamika di Timur Tengah. Kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi bisa jadi salah satu peristiwa signifikan yang dampaknya akan bergaung sampai jauh di masa datang. (ram) Baca juga :

Read More

Pasukan Israel Serbu Masjid Ibrahimi dan Larang Adzan Berkumandang

Ramallah — 1miliarsantri.net : Pasukan zionis Israel pada Jumat (17/5/2024) lalu menyerbu Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, Tepi Barat. Tentara Israel juga melarang adzan serta ibadah sholat Magrib di masjid tersebut. Direktur Departemen Wakaf di Hebron, Ghassan al-Rajabi, mengungkapkan tentara Israel memaksa pegawai Departemen Wakaf untuk keluar dari masjid. Mereka juga dilarang melaksanakan sholat Magrib. Menurut al-Rajabi, aksi yang dilakukan tentara Zionis tampaknya dilakukan untuk mengamankan salah satu pejabat senior Israel yang mengunjungi masjid tersebut. Al-Rajabi mengatakan bahwa Masjid Ibrahimi masih ditutup bagi jamaah Palestina sampai waktu sholat Isya. Pasca pembantaian terhadap 29 jamaah Palestina pada 1994 di dalam masjid yang dilakukan pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, otoritas Israel memisahkan kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi. Pada Juli 2017, Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hebron dihuni oleh sekitar 160 ribu Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim ilegal Yahudi. Pemukim Yahudi tinggal di serangkaian daerah kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat pasukan Israel. Sementara itu, 13 negara telah melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang memperingatkan serangan darat besar-besaran di kota paling selatan Gaza, Rafah, menurut laporan sejumlah media. Surat pernyataan bersama yang ditandatangani menteri luar negeri dari 13 negara tersebut dan dikirim ke pemerintah Israel pada Rabu. Dalam surat itu Israel didesak agar memberikan akses bantuan kemanusiaan bebas hambatan ke wilayah Palestina yang terkepung. Surat itu ditandatangani negara-negara G7 Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang dan Britania Raya, serta Australia, Denmark, Finlandia, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan dan Swedia, lapor harian Jerman Suddeutsche Zeitung. Melalui surat setebal empat halaman itu, para menteri luar negeri menegaskan kembali dukungan mereka terhadap hak Israel untuk membela diri melawan kelompok Palestina Hamas. Mereka juga memperingatkan terhadap serangan militer besar-besaran di Kota Rafah dan menekankan bahwa aksi tersebut akan menimbulkan dampak “bencana” terhadap warga sipil. Para menteri luar negeri itu juga menggarisbawahi bahwa pemerintah Israel harus melakukan segala daya mereka untuk meringankan krisis kemanusiaan yang menghancurkan dan memburuk di Jalur Gaza. Lebih lanjut, mereka juga menuntut agar Israel membuka semua penyeberangan perbatasan, termasuk penyeberangan Rafah, untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina. Surat itu juga meminta otoritas Israel agar memberikan akses kepada organisasi bantuan internasional, serta badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, menjamin keselamatan pekerja dan personel internasional serta memberikan izin yang memadai bagi pengemudi truk setempat. (zul/AJ) Baca juga :

Read More

Kolam Renang Terpanjang, Termewah dan Termahal Hadir di Arab Saudi

Arab Saudi — 1miliarsantri.net : Obsesi menjadi yang terbaik di dunia, Arab Saudi terus menunjukkan terobosan barunya. Negeri kaya minyak ini, membangun kolam renang terpanjang, ternewah dan termahal di dunia. Gimana tidak termahal. Untuk berenang saja harus mengeluarkan biaya £215. Visi Arab 2030 yang di wujudkan dalam proyek “Neom” sedang membangun kolam renang tanpa batas yang sangat besar di Arab Saudi. Tujuannya untuk menjadikan tempat wisata termewah. Diakui pihak Saudi bahwa proyek kolam renang ini menimbulkan kontroversi, namun karena punya tujuan yang jelas, Saudi tetap merampungkan proyek besar dan prestisius tersebut. Inisiatif yang ambisius untuk membuat kolam renang tanpa batas terpanjang di dunia mulai dilakukan di wilayah Treyam, Arab Saudi. Dengan panjang 457 meter yang menakjubkan, kolam ini otomatis akan mengerdilkan pemegang rekor sebelumnya yang ada di Dubai. Kolam renang yang dibangun Saudi ini sebanyak hampir empat kali lipat dan akan berada di ketinggian 67 meter di atas permukaan laut. Ini jelas akan menjanjikan pengalaman berenang yang tak tertandingi dengan pemandangan panorama. Proyek infrastruktur inovatif ini merupakan bagian dari Visi 2030, yang dipelopori oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk mengubah Arab Saudi menjadi tujuan wisata mewah dan pusat inovasi. Kolam renang tanpa batas hanyalah salah satu bagian dari megaproyek Neom yang dirancang untuk menarik pengunjung dari seluruh dunia ke lanskap alam kerajaan yang dilengkapi dengan fasilitas futuristik. Pejabat Neom memuji desain kolam renang sebagai “perpaduan harmonis antara desain kontemporer dan berwawasan lingkungan.” Para tamu diharapkan bisa menikmati suasana mewah sambil menikmati tingkat relaksasi dan peremajaan yang baru. Namun, retret mendalam ini hadir dengan banderol harga yang lumayan yaitu £215 untuk sekadar hanya berenang. Di tengah perayaan keajaiban arsitektur ini, suara kontroversi dan keprihatinan bergema. Ada laporan mengenai penggusuran paksa terkait dengan sebagian proyek ‘The Line’ yang lebih besar, khususnya terkait dengan pengusiran suku Huwaitat, yang telah memicu perdebatan etis mengenai dampak besar-besaran pembangunan tersebut terhadap sosial dan lingkungan. Pemegang rekor kolam renang tanpa batas terpanjang di dunia saat ini terletak di One Za’abeel di Dubai. Prestasi teknik ini membentang sepanjang 120 meter dan bertengger setinggi 100 meter, memberikan pengunjung pengalaman berenang yang nyata di samping kemewahan perkotaan. Terlepas dari kemegahan visi Neom, mahalnya harga untuk menikmati kolam renang tanpa batas terpanjang di dunia mungkin membatasi akses hanya kepada segelintir orang yang memiliki hak istimewa. Sementara itu, seiring dengan berjalannya konstruksi, proyek ini terus menarik perhatian dan pengawasan global. Neom, baru-baru ini mengumumkan penambahan beberapa inisiatif pariwisata berkelanjutan lainnya di kawasan Teluk Aqaba, yang menandakan komitmen teguh terhadap konservasi yang disertai dengan kemajuan. (dul) Baca juga :

Read More