Kisah Sunan Amral Mengenakan Baju Kompeni Saat Menjemput Pakubuwono 1

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pakubuwono I menuruti permintaan Adipati Urawan mengirim utusan untuk menghadap Amangkurat II. Urawan saat itu menyamar sebagai tukang rumput menemui Pakubuwono I sebagai utusan Amangkurat II untuk menghentikan perang kakak adik berebut keraton Mataram.

Dalam suratnya yang dititipkan kepada utusan, Pakubuwono I menyerahkan hidup matinya kepada Sunan Amral alias Amangkurat I. Setelah membaca surat itu Sunan Amral pun berniat menjemput adiknya, Pakubuwono I.

Saat menjemput, Sunan Amral mengenakan pakaian Kompeni. Prajurit Mataram pengiring Pakubuwono I pun bersiaga, Sunan Amral hampir fiserbu lagi karena dikira musuh.

Sebelum penjemputan dilakukan, Sunan Amral memerintahkan kepada Patih Nerangkusumo untuk menyiapkan tempat tinggal untuk Pakubuwono I. Tempat tinggal itu tidak boleh jauh dari keraton.

Selama tujuh hari tempat tinggal dipersiapkan di sebelah barat pasar. Semua perlengkapan didatangkan dari keraton.

Saat hari penjemputan tiba, Sunan Amral naik gajah. Pakubuwono I meminta para prajurit mengikat tombak.

Tembang kodhok ngorek bergema dari gamelan, genderang bergemuruh. Gara-gara Sunan Amral datang dengan mengenakan pakaian Kompeni, prajurit Pakubuwono I melepas tombak-tombak dari ikatannya.

Mereka bersiap menyerbu Sunan Amral, membuat prajurit Kartosuro yang mengiring Sunan Amral kalang kabut. Pakubuwono I kaget dibuatnya sehingga bertanya kepada punggawanya.

Ia mendapat jawaban jika ada yang datang mengenakan pakian Kompeni. Itulah yang membuat para prajurit bersiaga.

Pakubuwono I pun segera meminta Adipati Urawan menemui Sunan Amral untuk memberi tahu bahwa penampilannya membuat prajurit Mataram terkejut. Mereka menganggap yang datang adalah musuh.

Prajurit Kartosuro yang sudah melarikan diri menduga, Pakubuwono I hanya pura-pura menyerah. Mereka menduga Pakubuwono I akan mengamuk begitu sudah dekat dengan Sunan Amral.

Maka, meliihat prajurit Mataram membuka ikatan tombak dan bersiaga untuk menyerbu Sunan Amral yang mengenakan pakaian Kompeni, prajurit Mataram melarikan diri. Mereka tak mau menjadi korban perang saudara berebut keraton Mataram.

Tiba di hadapan Sunan Amral, Adipati Urawan menyampaikan pesan Pakubuwono I bahwa prajurit Mataram terkejut melihat Sunan Amral datang mengenakan pakaian Kompeni. Dikira, musuh yang datang, Sunan Amral hampir diserbu lagi.

Sunan Amral lalu memerintahkan Urawan kembali kepada Pakubuwono I. Pakubuwono I pun meminta para prajurit mengikat kembali tombak mereka laku berangkat menemui Sunan Amral.

Begitu tiba di hadapan Sunan Amral, Pakubuwono I turun dari kuda. Ia langsung sungkem dan Sunan Amral segera memeluknya. Mereka menangis haru.

Kepada para adipati, Sunan Amral meminta agar mereka juga berbakti kepada Pakubuwono I. Para adipati segera msju untuk menyampaikan sembah bakti.

Mereka kemudian bersama-sama berangkat ke keraton. Pakubuwono I mrnyerahkan keraton Mataram kepada Sunan Amral.

Sunan Amral kemudian memberikan gelar baru buat adiknya, yang merupakan wasiat dari Amangkurat I, yaitu Pangeran Adipati. Pangeran Puger yang menjadi Pakubuwono I kini menjadi Pangeran Adipati Puger.

Oleh Sunan Amral, Pangeran Adipati Puger diserahi tanggung jawab terhadap 12 ribu orang Matatam. (jeha)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *