Liga Arab Desak PBB Hentikan Serangan Israel ke Palestina

Gaza — 1miliarsantri.net : Liga Arab pada Sabtu (2/11/2024) mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tanggung jawab mereka dan menekan Israel menghentikan serangannya terhadap rakyat Palestina. Mereka juga meminta jaminan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan warga Gaza. Dalam pernyataan memperingati 107 tahun Deklarasi Balfour, Liga Arab mendesak Inggris dan negara-negara yang belum mengakui negara Palestina untuk mengambil langkah mendukung perdamaian sesuai solusi dua negara. Liga Arab menekankan bahwa satu-satunya cara mencapai perdamaian yang adil, menyeluruh dan berkelanjutan adalah dengan mengakhiri pendudukan Israel atas semua wilayah Palestina dan Arab yang diduduki sejak 1967. Tujuannya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya sesuai resolusi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab. “Deklarasi Balfour terus menjadi luka mendalam dalam nurani kemanusiaan akibat Nakba yang dialami rakyat Palestina dan perampasan hak-hak mereka yang sah. Ini termasuk pelanggaran pendudukan Israel, permukiman ilegal, penghancuran mata pencaharian rakyat Palestina, dan penodaan tempat suci mereka,” kata pernyataan Liga Arab. Liga Arab menegaskan bahwa kejahatan dan pelanggaran Israel mencerminkan ketidakmampuan komunitas internasional memenuhi kewajibannya melindungi rakyat Palestina. Israel harus mematuhi prinsip hukum internasional dan resolusi terkait untuk mengakhiri pendudukan, sehingga rakyat Palestina bisa menentukan nasib sendiri di negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota. Liga Arab menyoroti Israel yang terus memperluas area konflik ke Lebanon dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, mengabaikan bahaya perang regional. Keputusan parlemen Israel melarang kerja UNRWA di wilayah Palestina merupakan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB dan nilai-nilai kemanusiaan. Langkah ini bertujuan menghancurkan generasi Palestina yang mengandalkan bantuan badan PBB tersebut. (zul) Baca juga :

Read More

Kemenag Buka Pendaftaran PPIH 2025

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama membuka kesempatan emas bagi para profesional yang ingin berkontribusi dalam penyelenggaraan ibadah haji sebagai Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) musim 1446H/2025M. Hal tersebut diumumkan mulai 7 November 2024. Persiapan perekrutan ini telah dimulai dengan diadakannya Rapat Teknis Orientasi yang berlangsung selama tiga hari, terhitung dari 30 Oktober hingga 1 November 2024. Rapat ini dikhususkan bagi operator Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu dari seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. “Kami mencari kandidat yang memiliki dedikasi tinggi dalam pelayanan haji. Setiap petugas harus memahami kompleksitas penyelenggaraan ibadah haji dan siap memberikan pelayanan prima kepada jamaah. Ini adalah amanah yang membutuhkan profesionalisme tinggi,” terang Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag, Arsad Hidayat, Selasa (6/11/2024). Sistem penggajian PPIH telah dirancang secara komprehensif dengan berbagai komponen. Gaji pokok yang ditawarkan berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp2.500.000 per bulan, ditambah dengan tunjangan kinerja dan tunjangan lainnya. Pembayaran gaji dilakukan melalui beberapa metode, termasuk transfer bank, tunai, wesel pos, dan Kartu Prakerja. Proses standardisasi penggajian terus dilakukan untuk memastikan keadilan dan kelayakan honor yang diterima oleh setiap petugas, disesuaikan dengan beban tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tahapan pendaftaran dimulai dengan seleksi awal pada 4 November 2024, dilanjutkan dengan pendaftaran resmi pada 7 November 2024. Kementerian Agama menekankan pentingnya profesionalisme dan dedikasi dalam pelayanan haji sebagai kriteria utama seleksi. (rid) Baca juga :

Read More

Berapa Sebenarnya Jumlah Nabi?

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam khazanah Islam, Nabi dan Rasul memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran ketuhanan. Hal ini disampaikan Anggota Divisi Tafsir Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Asep Setiawan dalam Pengajian Tarjih yang membahas tentang tafsir QS. Al-Baqarah ayat 253. Asep menerangkan bahwa Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah, namun tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada masyarakat luas. Sementara itu, Rasul adalah mereka yang diamanahkan untuk menerima wahyu, juga untuk menyampaikannya sebagai risalah kepada umat. Perbedaan ini menekankan bahwa para rasul memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengomunikasikan ajaran Allah kepada umat manusia. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 253, Allah berfirman, “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain.” Sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Ahmad juga menjelaskan jumlah Nabi dan Rasul. “Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak.” Hadis ini mempertegas bahwa jumlah Nabi jauh lebih banyak dibandingkan Rasul, meskipun sebagian besar dari mereka tidak disebutkan dalam Al-Quran. “Hadis tentang jumlah nabi dan rasul ini oleh beberapa ahli hadis dinilai lemah, dhaif. Tapi karena jalur periwayatannya yang banyak, jadi kualitasnya naik,” ucap dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. Menurut Asep, Al-Quran sendiri mengakui bahwa tidak semua rasul dikisahkan kepada manusia. QS. An-Nisa ayat 164 menyebutkan, “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu.” Pernyataan serupa terdapat dalam QS. Al-Mukmin ayat 78: “Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” Dari sini, dipahami bahwa kisah sebagian besar Nabi dan Rasul tersembunyi dan tidak semua tercantum dalam wahyu tertulis. Dari jumlah total 124.000 Nabi, ucap Asep, terdapat 25 yang wajib diimani dan nama-namanya tercatat dalam Al-Quran. Sebanyak 18 nama disebutkan dalam QS. Al-An’am ayat 83-86, termasuk Ibrahim, Ishak, Yakub, Nuh, Dawud, Sulaiman, hingga Luth. Kemudian tiga Nabi lainnya yakni Hud, Shaleh, dan Syu’aib terdapat dalam QS. Hud ayat 50, 61, dan 84. Adam dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 33, sementara Idris dan Zulkifli terdapat dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 85. Nabi Muhammad Saw disebut dalam QS. Al-Fath ayat 29 sebagai penutup para Nabi dan sekaligus menjadi teladan terbaik, sebagaimana disinggung dalam QS. Al-Ahzab ayat 21. Keistimewaan utama para Nabi dan Rasul adalah pilihan Allah yang bijak atas manusia-manusia terbaik untuk menerima dan menyampaikan wahyu-Nya, seperti yang disampaikan dalam QS. Fathir ayat 24 dan Al-Kahfi ayat 110. Mereka adalah individu luar biasa yang menjalankan peran ilahi dengan sepenuh hati, melangkah sebagai pembimbing umat dan teladan yang tak lekang dimakan zaman. (jeha) Baca juga :

Read More

Benarkah Tisu Toilet Penyebab Infeksi Jamur?

Jakarta — 1miliarsantri.net : Beredar di media sosial menyebut bahwa tisu toilet beraroma dan yang diputihkan sebagai penyebab infeksi jamur. Pakar kesehatan seksual wanita, Sherry Ross MD OB/GYN mengatakan secara umum tisu toilet tidak menyebabkan infeksi jamur. “Meskipun setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda, praktik pembuatan tisu toilet memiliki pedoman keselamatan bawaan untuk melindungi orang dari penyerapan sejumlah bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh,” terangnya kepada 1miliarsantri.net. Dr Roos mengatakan bahwa tidak semua merk tisu toilet dapat menyebabkan iritasi potensial. Kertas toilet yang dibuat dengan pewangi, pemutih klorin, dan bahan tambahan tisu yang berpotensi berbahaya lainnya, seperti pewarna berbasis minyak bumi, dapat menyebabkan iritasi kulit dan ketidaknyamanan pada beberapa orang. Bahan-bahan tersebut lebih mungkin menyebabkan iritasi ringan pada vagina atau vulva, pada seseorang yang memiliki kulit sangat sensitif atau alergi, daripada menyebabkan pertumbuhan jamur. Ross mengatakan jika tidak mengalami rasa gatal atau iritasi atau infeksi jamur yang berulang, maka tidak ada alasan untuk membuang tisu toilet atau menggantinya dengan merek baru. “Jika Anda mengalami infeksi jamur yang berulang, tidak ada salahnya mencari merek yang bebas pewangi, bebas pewarna, tidak diputihkan, atau terbuat dari bahan alami untuk meminimalkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan,” pungkasnya. (Iin) Baca juga :

Read More

Jepang Segera Akui Palestina sebagai Negara Merdeka

Gaza — 1miliarsantri.net : Dalam perkembangan terbaru, Yoichi Nakashima selaku Duta Besar Jepang untuk Urusan Palestina mengungkapkan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengakui Palestina secara resmi sebagai negara merdeka. Langkah ini diambil demi mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Barat. “Masyarakat internasional yakin bahwa solusi terbaik adalah keberadaan dua negara, yaitu Palestina dan Israel,” tutur Nakashima dalam wawancara program “With the Editor-in-Chief” yang disiarkan di TV Palestina, Jumat lalu. Dia menegaskan bahwa tindakan sepihak Israel selama ini justru menghambat terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Nakashima menjelaskan hubungan Palestina-Jepang sudah terjalin sejak lama dan terus berkembang. Dia mengakui rakyat Palestina hidup dalam kondisi yang sangat sulit, sehingga mendapat perhatian khusus dari komunitas internasional dan negara-negara donor. Menurut Nakashima, Israel sengaja menyasar organisasi internasional, terutama UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) beserta stafnya dengan dalih yang dibuat-buat demi mencapai tujuan politik tertentu. Sebagai salah satu donor terbesar UNRWA, Jepang berkomitmen penuh mendukung kegiatan badan PBB tersebut dalam membantu rakyat Palestina. Terkait keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk membawa resolusi pengakhiran pendudukan Israel ke Majelis Umum PBB, Tokyo menyatakan dukungannya dan menghormati semua keputusan lembaga internasional serta prinsip-prinsip hukum internasional. Nakashima juga menyoroti kejahatan Israel terhadap tahanan Palestina yang melanggar semua piagam dan resolusi internasional. Dia menegaskan Jepang terus memantau kondisi para tahanan dan mendukung ICJ sebagai badan hukum yang keputusannya harus dipatuhi semua pihak. “Kami mendukung Palestina agar dana yang ditahan Israel segera dikembalikan sehingga mereka bisa memberikan layanan kepada warganya dan mencapai stabilitas keuangan,” kata Nakashima. Diplomat itu menilai demonstrasi yang terjadi di seluruh dunia merupakan reaksi wajar atas kekejaman Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat. “Pembunuhan dan kehancuran di Palestina sangat menyentuh hati rakyat Jepang karena mereka juga pernah menderita akibat perang,” ungkapnya. Sebelumnya pada Juli lalu, mantan Menlu Jepang Yoko Kamikawa menyatakan Tokyo sedang mempertimbangkan rencana untuk mengakui Negara Palestina secara resmi, dan pemerintahnya mendukung solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel yang berkepanjangan. Rakyat Palestina berharap dapat mendirikan negara merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Israel menduduki Yerusalem Timur saat Perang Arab-Israel 1967 dan menganeksasi seluruh kota pada 1980, mengklaim Yerusalem sebagai ibukota “abadi dan tak terpisahkan”, meski tidak diakui komunitas internasional. (zul) Baca juga :

Read More

PBNU dan UI Gelar Konferensi Humanitarian Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Centre for Shared Civilizational Values (CSCV) mengadakan International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah di Kampus UI Depok, Jawa Barat pada Selasa (5/11/2024).. Presiden RI Prabowo Subianto membuka langsung kegiatan tersebut. Konferensinya sendiri akan dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 5-6 November 2024. Menurut Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, gerakan Humanitarian Islam atau Isl?m lil Insaniyah sendiri telah dicetuskan sejak 10 tahun yang lalu oleh elemen-elemen Nahdlatul Ulama dalam konteks perkembangan pemikiran dan gerakan NU. Gerakan ini, kata Gus Ulil, hendak menawarkan solusi berbasis pada karakter Islam Nusantara atau Islam Indonesia yang damai dan ramah bagi dunia yang semakin kompleks dari fenomena pergeseran geopolitik hingga maraknya populisme yang berbasis pada agama dan rasisme, meningkatnya ancaman kekerasan dan perang, serta kesenjangan dan kemiskinan global. “Humanitarian Islam merupakan kelanjutan dan penguatan terhadap konsep khittah NU 1926, Pribumisasi Islam, Islam Rahmatan lil ‘Alamin, dan Islam Nusantara serta Fiqh Peradaban yang sejalan dengan konsep dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” terang Gus Ulil. Senada, Ketua PBNU H Ahmad Suaedy menjelaskan bahwa konsep Humanitarian Islam telah diperdebatkan oleh sejumlah intelektual dan akademisi global dengan terbitnya buku Humanitarian Islam: Reflecting on an Islamic Concept yang diedit oleh Rüdiger Lohlker & Katharina Ivanyi dan diterbitkan oleh Brill tahun 2023. Humanitarian Islam yang diusung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Chlil Staquf atau Gus Yahya, kata Ahmad Suaedy, merupakan implementasi dalam skala global dari ajaran Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah atau Aswaja an-Nahdliyah tentang tawasuth (tengah-tengah), tasamuh (toleransi), tawazun (berimbang), dan i‘tidal (adil). “Dengan berbasis dan terinspirasi oleh ajarah Islam Aswaja an-Nahdliyah dari para pendiri (muassis) NU, Gus Yahya berinisiatif membangun gerakan global Humanitarian Islam. Ajaran-ajaran tersebut dianggap sejalan dengan ideologi dan filosofi bangsa Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika guna memberikan kontribusi bagi dunia yang damai dan adil,” ujar Suaedy. Konferensi ini akan diikuti 20 professor, akademisi, dan kiai Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban menerangkan, konferensi Humanitarian Islam akan dihadiri sejumlah kiai, cendekiawan, dan akademisi internasional dari Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Australia, Afrika dan Asia Tenggara serta Indonesia. “Konferensi ini akan diikuti oleh sekitar 20 profesor dan akademisi luar negeri serta kiai dan 20 peninjau dari akademisi dalam negeri,” jelas Ginanjar. Beberapa di antaranya adalah Profesor Robert W. Hefner dari Boston University AS, Profesor Greg Barton dari Deakin University Australia, KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbono Jawa Timur, KH Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al Anwar Rembang Jawa Tengah. KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, Profesor Rüdiger Lohlker dari Universitas Vienna Austria, Profesor James B. Hoesterey dari Emory University AS, Profesor Amanta tho Seeth dari Humboldt University of Berlin Jerman, Profesor Nelly van Doorn-Harder dari Wake Forest University AS. Profesor Ismail Fajrie Alatas dari New York University, Profesor Timothy Shah dari CSCV, Prof. Al-Makin dari UIN Sunan Kalijaga serta Profesor Ahmad Syafiq dari Universitas Indonesia, dan sebagainya. “Acara Konferensi ini dilanjutkan dengan sejumlah rangkaian excursion ke beberapa situs-situs bersejarah di Indonesia khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 7-10 November 2024,” kata Ginanjar. Peserta konferensi internasional, lanjutnya, juga akan melakukan kunjungan ke KH Ahmad Mustofa Bisri di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Masjid Menara Kudus dan Klenteng Sam Poo Kong sebelum melanjutkan rangkaian perjalanan ke Yogyakarta. “Kunjungan para peserta internasional ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur pada 9 November 2024 akan menjadi rangkaian penutup dalam Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang diselenggarakan oleh PBNU, CSCV,dan UI,” pungkas Ginanjar. (rid) Baca juga :

Read More

Hukum Memakai Perlengkapan Masjid untuk Kepentingan Pribadi

Jakarta — 1miliarsantri.net : Fasilitas masjid merupakan milik umum yang digunakan untuk aktivitas ibadah kaum Muslimin. Namun, terkadang ditemukan juga orang-orang yang menggunakan perlengkapan masjid untuk kepentingan pribadi, seperti karpet atau juga alat pembersih. Lantas, bagaimana hukumnya perilaku ini? Dikutip dari El Balad, mantan mufti Mesir Ali Jum’ah mengatakan setiap fasilitas yang telah diwakafkan untuk masjid, seperti tikar, lampu, sapu, berbagai alat pembersih, atau air, tidak boleh digunakan kecuali untuk keperluan masjid. Menurutnya, Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan untuk selalu menjaga fasilitas masjid dan melarang orang memakainya selain untuk kepentingan masjid. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: عَنْ أَبِي صَالِحٍ قَالَ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا أَخْرَجَ الْحَصَى مِنْ الْمَسْجِدِ يُنَاشِدُهُ Artinya: “Dari Abu Shalih dia berkata; bahwasanya seseorang apabila mengeluarkan kerikil dari masjid, maka kerikil memohon (dengan Nama Allah) kepada orang tersebut (agar tidak dikeluarkan).” (HR. Abu Dawud). Ali Jum’ah menyebut, setiap jamaah masjid atau penanggung jawab urusan masjid harus takut kepada Allah SWT di rumah-rumah Allah. Mereka wajib melaksanakan tugasnya dengan kejujuran dan ketulusan. Dia menekankan menggunakan alat masjid apa pun untuk tujuan selain urusan masjid adalah dosa dan merusaknya seperti pengkhianatan besar. Karena pengkhianatan terhadap amanah adalah perbuatan yang dibenci Allah SWT dan Rasul-nya. Allah SWT berfirman: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al Anfal: 27). Merusak fasilitas masjid disebut juga merupakan tindakan yang seakan menghalangi orang untuk beribadah kepada Allah SWT. وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ أَن يُذْكَرَ فِيهَا ٱسْمُهُۥ وَسَعَىٰ فِى خَرَابِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَآ إِلَّا خَآئِفِينَ ۚ لَهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا خِزْىٌ وَلَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ Artinya: “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (QS. Al Baqarah: 114). Dia menekankan, menggunakan alat-alat masjid di luar urusannya adalah dosa besar dan membuat pemborosan dana Muslim yang diberkahi. Ini juga akan membuat masjid dan fasilitasnya rusak dan terganggu. (Iin) Baca juga :

Read More

Azab untuk Penyiksa Kucing

Jakarta — 1miliarsantri.net : Manusia tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Ada begitu banyak spesies yang sama-sama mencari rezeki di bawah kolong langit. Karena itu, apalagi sebagai seorang Muslim, hendaknya tidak menindas ciptaan-Nya yang tidak bersalah apa-apa. Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk berbuat baik bahkan terhadap hewan. Sebab, sebagai makhluk yang bernyawa, binatang pun memiliki perasaan dan kebutuhan mendasar. Tidak dibenarkan menyiksa binatang. Pelaku penyiksaan diancam dengan hukuman yang keras kelak di Hari Akhir. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Umar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah.” Dalam redaksi lain, disebutkan bahwa perempuan itu memasukkan seekor kucing ke dalam karung dan membiarkannya mati. Maka, dia pun diazab di dalam neraka karena perbuatannya itu. Kucing itu tidak diberinya makanan ataupun minuman. Tidak pula dibiarkannya pergi sehingga bisa mencari makan sendiri. Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengetahui nasib perempuan ini? Ialah ketika beliau melakukan shalat Khusuf. Allah SWT kemudian memberikan penglihatan kepada beliau tentang surga dan neraka. Shahih Imam Bukhari menyebut riwayat dari Asma binti Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW suatu kali bersabda, “Neraka mendekat kepadaku sampai aku berkata, “Wahai Tuhan, apakah aku akan bersama mereka?’ Tiba-tiba, muncul seorang perempuan dicakar seekor kucing. Aku bertanya, ‘Ada apa dengan perempuan ini?’ Mereka (para malaikat) menjawab, ‘Perempuan itu mengurung kucing itu hingga mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan ataupun membiarkannya makan.’” Jelaslah sudah ancaman siksa-Nya bagi siapapun yang tega menganiaya binatang. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan tentang bagaimana akhlak yang baik terhadap satwa. Hewan-hewan pun merasakan kasih sayang Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Sayangilah siapa atau apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi yang ada di langit.” (yan) Baca juga :

Read More

Israel tak pernah menjadi negara aman seperti yang dijanjikan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam artikelnya yang dipublikasikan Aljazeera, berjudul Ardh al-Wada’ wa al-‘Alamat as-Sab’u Li Zawali Israel, Nahad Zaky, menjelaskan menuliskan analisis tentang eksistensi Israel yang semakin terancam Dia menulis bahwa pada 2003, ketika Israel berada di tengah-tengah upayanya untuk memadamkan Intifada Al-Aqsa, ketika mereka mengepung Presiden Palestina saat itu, Yasser Arafat, di dalam markas besar kepresidenan di Ramallah, dan beberapa bulan sebelum melaksanakan beberapa operasi terkejam yang menargetkan faksi-faksi perlawanan Palestina, Abraham Burg, yang menjabat selama empat tahun sebagai Pembicara Knesset Israel, menulis, “Ada kemungkinan besar bahwa generasi kita akan menjadi generasi Zionis terakhir.” Burg percaya bahwa proyek kolonial Zionis yang dimulai pada abad ke-19 akan segera berakhir dan tidak memiliki tempat di abad ke-21. Lebih dari 20 tahun kemudian, spekulasi yang sama digaungkan oleh sejarawan anti-Zionis Israel, Ilan Pappé, ketika dia menyatakan pada awal agresi Israel terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023 dalam sebuah wawancara dengan podcast Al-Maqdisi Street: “Israel bukan hanya sebuah negara, melainkan sebuah proyek kolonial pemukim, dan saat ini kita sedang menyaksikan awal dari akhir proyek ini.” Pappé mengakui bahwa akhir dari proyek ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Awal dari akhir Zionisme adalah era yang panjang dan berbahaya yang mungkin berlangsung selama beberapa dekade, tetapi dia menganggapnya sebagai takdir yang tak terelakkan yang harus kita persiapkan saat ini. Dalam konteks ini, Pappé membuat daftar beberapa indikator yang ia anggap sebagai pendahulu keruntuhan Zionisme. Indikator-indikator ini telah dibahas oleh banyak sejarawan dan pemikir selama beberapa dekade terakhir, terutama oleh Dr Abdelwahab El-Messiri, dan dalam laporan ini kami akan membuat daftar 7 indikator yang disebutkan oleh Pappé, El-Messiri, dan sejarawan serta pemikir lain yang tertarik dengan proyek gerakan Zionisme: Pertama, perang saudara Israel Pada bulan-bulan menjelang perang Gaza, ratusan ribu pemukim Israel turun ke jalan dalam demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam apa yang pada saat itu dikenal sebagai ‘krisis amandemen yudisial’. Pada saat itu, pemerintah Netanyahu mengupayakan beberapa amandemen konstitusional yang akan membatasi kekuasaan lembaga peradilan demi kepentingan cabang eksekutif. Untuk memahami tingkat keparahan perubahan ini, pertama-tama kita harus memahami konteks yang melatarbelakanginya. Menurut banyak analis dan pakar, pemerintahan sayap kanan Netanyahu adalah salah satu pemerintahan paling ekstremis dalam sejarah Israel. Pemerintahan ini muncul di saat “partai-partai Zionis” di dalam Israel lebih terpecah belah daripada sebelumnya, seiring dengan berkecamuknya konflik antara Zionisme sekuler dan Zionisme religius, yang oleh Pappé dilihat sebagai elemen penting yang akan menulis garis akhir proyek Zionis. Dia menunjukkan bahwa persatuan yang tampak dari masyarakat Israel akan mulai hancur dengan berakhirnya perang Israel di Gaza, dan konflik agama-sekuler di Israel akan segera berkobar lagi, terutama dengan munculnya partai-partai sayap kanan. Pada 2015, sejarawan Israel Ilan Pappé dan akademisi Amerika Serikat Noam Chomsky menerbitkan sebuah buku bersama, On Palestine, di mana mereka menganalisis rezim apartheid di Afrika Selatan dan rezim apartheid di Palestina, serta mendiskusikan kedua kasus tersebut sebagai model perlawanan terhadap imperialisme. Dalam bab keempat buku “Masa Depan Negara Israel”, Chomsky mencatat bahwa sepuluh tahun terakhir di dalam Israel telah menyaksikan perubahan politik yang besar, di mana mentalitas Israel telah condong ke arah nasionalis kanan ekstrem, sebuah situasi yang digambarkan oleh pemikir Amerika itu mirip dengan hari-hari terakhir rezim apartheid di Afrika Selatan. Pada November 2022, tujuh tahun setelah penerbitan buku ini, hasil pemilihan umum Israel mengkonfirmasi visi ini, setelah “koalisi sayap kanan” yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu meraih kemenangan telak, memenangkan 64 dari 120 kursi Knesset, yang mengembalikan Netanyahu ke tampuk kekuasaan 18 bulan setelah ia meninggalkannya. Penulis dan jurnalis Israel, Nahum Brennai, mengomentari hasil pemilu ini dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Yediot Aharonot, dengan mengatakan bahwa pemilu ini merupakan awal dari berakhirnya era Zionisme sekuler, sementara mantan direktur Pusat Studi Strategis Gavi di Tel Aviv, Yossi Alpher, menulis sebuah artikel yang diterbitkan oleh gerakan “Perdamaian Sekarang” Israel yang menganjurkan solusi dua negara, dengan mengutip visi masa depan Israel yang suram yang diprediksi cendekiawan dan filsuf Israel Yeshayahu Leibowitz. Leibowitz meramalkan masa depan Israel setelah perang 1967, ketika dia mengatakan bahwa euforia ekstrem yang terjadi setelah Perang Enam Hari akan mengubah Negara Israel dari model kebanggaan nasionalisme yang sedang naik daun menjadi semacam nasionalisme religius yang ekstrem, yang pada gilirannya akan mengarah pada lebih banyak kekerasan, yang pada akhirnya akan mengarah pada akhir dari proyek Zionis. Kedua, Israel telah gagal menjadi negara yang stabil dan aman Negara Zionis didirikan atas dasar keyakinan bahwa orang Yahudi hanya dapat merasa aman dalam satu negara yang pemerintahan dan hukumnya mereka kendalikan. Keamanan adalah tujuan utama yang menjadi dasar gagasan Zionis dalam bukunya “The State of the Jews” pada 1896, yang kemudian mengumumkan berdirinya negara Israel pada 1948. Meskipun demikian, Israel belum mampu menjaga keamanan orang-orang Yahudi di dalam wilayahnya karena beberapa alasan, yang paling penting adalah bahwa Israel terus mengikuti logika kekerasan dan pemukiman yang sama seperti yang telah dilakukannya lebih dari 75 tahun yang lalu. Berlanjutnya sistem apartheid terhadap orang-orang Palestina, pendudukan tanah mereka, penghancuran rumah-rumah mereka dan dehumanisasi, di samping peperangan tentara penjajah melawan Mesir, Yordania, Suriah dan Lebanon, dan akhirnya kegagalan yang sangat memalukan dalam Operasi Banjir Al-Aqsa, semua ini mengakibatkan kegagalan Israel menjadi stabil dan aman, yang merupakan salah satu indikator terpenting dari awal runtuhnya proyek Zionisme, menurut para pengamat. Selain itu, Israel telah gagal menjadi negara bagi semua orang Yahudi dari seluruh dunia, seperti yang diinginkan oleh proyek Zionis sejak awal. Meskipun pemandangan dominan sepanjang abad ke-19 dan ke-20 diwakili oleh gelombang imigrasi Yahudi ke Palestina, kita menemukan bahwa abad ke-21 menyaksikan gelombang migrasi terbalik dari wilayah pendudukan ke Amerika Serikat dan Eropa. Jumlah pemukim yang meninggalkan Israel melebihi 750 ribu orang pada akhir 2020, dan mencapai 900 ribu orang pada akhir 2022. Sejak 7 Oktober 2023, gelombang emigrasi dari Israel telah meningkat secara signifikan, dengan hampir 470 ribu warga Israel beremigrasi sejak peluncuran Operasi Badai Al-Aqsa, menurut laporan Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sumber mengindikasikan bahwa orang-orang Yahudi Barat yang saat ini tinggal di Amerika Serikat dan Eropa lebih bahagia daripada orang-orang Yahudi yang tinggal di wilayah pendudukan di Palestina, yang tercermin dalam generasi baru Yahudi,…

Read More

Badan Haji dan Umroh Segera Dibentuk, DPR Siapkan Payung Hukum

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah berencana melimpahkan wewenang pengelolaan ibadah haji dan umroh kepada Badan Haji dan Umroh. Rencana pelimpahan wewenang ini akan difasilitasi melalui revisi undang-undang haji yang sedang dipersiapkan. Pembahasan mengenai perubahan pengelolaan haji ini mencuat dalam rapat kerja antara Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat. “Kami di Komisi VIII berkomitmen menyiapkan landasan hukum yang kuat, hal ini tidak bisa ditunda lebih lama lagi,” ujar Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, Senin (4/11/2024). Meskipun belum ada payung hukum yang mengatur ruang gerak Badan Haji dan Umroh, terdapat upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk menghidupkan badan tersebut. “Salah satu opsinya adalah membuat kesepakatan dengan pihak Arab Saudi,” ungkapnya. Menteri Agama yang baru dilantik, Nasaruddin Umar, optimistis pemerintah bisa mengalihkan wewenang penyelenggaraan ibadah haji kepada Badan Haji. Pengalihan ini akan membuat Kementerian Agama bisa fokus mengurus persoalan-persoalan keumatan dan pendidikan agama. “Pembentukan badan khusus ini akan memungkinkan pengelolaan haji dan umrah yang lebih fokus dan profesional,” tegas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal menegaskan posisi kelembagaan itu telah firm dan melewati tahap pengkajian meskipun belum ada aturan yang menaungi lembaga tersebut. “Enggak, sudah ada,” jelas dia. Namun, revisi undang-undang tidak bisa dilakukan tahun ini mengingat persiapan pelaksanaan haji 2025 telah berjalan. Saat ini, pemerintah akan berdiskusi soal kewenangan Badan Haji dan Umroh tersebut. (rid) Baca juga :

Read More