Kuburan Anak-anak: Gaza dalam Surat Emine Erdoğan kepada Melania Trump

Gaza – 1miliarsantri.net : Enam tahun setelah pertemuan mereka di Gedung Putih, sebuah surat dari Ankara kembali menghubungkan Emine Erdoğan, Ibu Negara Turki, dengan Melania Trump, mantan Ibu Negara Amerika Serikat. Namun kali ini, surat itu bukan sekadar menyapa seorang teman lama, melainkan sebuah jeritan nurani tentang krisis kemanusiaan di Gaza. Dalam surat bertanggal 22 Agustus 2025, Emine Erdoğan membuka dengan kenangan personal: makan malam bersama, percakapan hangat, dan berjalan di taman Gedung Putih. Ia menekankan bahwa pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam, terutama karena ia melihat dalam diri Melania seorang perempuan dengan hati nurani yang peka terhadap isu kemanusiaan. “Saya merasakan Anda memiliki hati yang penuh kepedulian terhadap masalah-masalah kemanusiaan,” tulis Emine. Kenangan itu menjadi jembatan menuju pesan utama: seruan agar Melania menggunakan kepeduliannya bukan hanya untuk anak-anak Ukraina, tetapi juga bagi anak-anak Palestina yang kini menghadapi kehancuran di Gaza. Dari Ukraina Menuju Gaza Emine Erdoğan memuji langkah Melania yang sebelumnya menulis surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai penderitaan anak-anak Ukraina. Baginya, kata-kata itu mencerminkan rasa kemanusiaan universal. “Setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan penuh kasih dan aman,” tulisnya, mengutip kembali pernyataan Melania. Namun, Emine mengingatkan bahwa hak tersebut tidak boleh terbatas pada wilayah atau bangsa tertentu. Anak-anak Palestina di Gaza pun memiliki hak yang sama untuk tertawa, bersekolah, dan bermimpi. “Saya percaya, dengan semangat yang sama, Anda juga akan bersuara lebih kuat untuk anak-anak Gaza, di mana dalam dua tahun terakhir sebanyak 18 ribu anak dan 62 ribu warga sipil tak berdosa telah dibunuh dengan kejam,” ungkapnya. Gaza: Neraka Bagi Anak-anak Bagian paling mengguncang dari surat itu adalah deskripsi Emine Erdoğan mengenai kondisi Gaza. Mengutip UNICEF, ia menulis bahwa setiap 45 menit satu anak terbunuh di Gaza. Ia menggambarkan tanah Gaza sebagai “neraka bagi anak-anak” dan bahkan sebagai “kuburan anak-anak.” Lebih memilukan lagi, ia menyinggung istilah “tentara tak dikenal” yang biasa digunakan dalam perang, kini berubah menjadi “bayi tak dikenal.” Ribuan anak Palestina tewas dengan kondisi tubuh hancur sehingga tidak dapat lagi diidentifikasi. Mereka dikafani tanpa nama, meninggalkan luka yang dalam di hati nurani dunia. “Anak-anak yang tersisa, dengan luka jiwa yang berat, menangis di hadapan kamera, mengatakan mereka ingin mati,” tulis Emine. Kehilangan orang tua, rumah, dan rasa aman membuat mereka kehilangan alasan untuk berharap. Tawa yang Hilang Surat itu menegaskan bahwa tragedi ini bukan hanya soal politik atau militer, melainkan tentang hilangnya sesuatu yang paling sederhana sekaligus paling berharga: tawa anak-anak. “Tawa yang hilang bukan hanya milik anak-anak Ukraina. Anak-anak Palestina juga berhak atas tawa, kebebasan, dan masa depan yang bermartabat,” tulis Emine. Ia menyerukan agar Melania menggunakan suaranya untuk mendesak penghentian krisis kemanusiaan di Gaza, bahkan jika itu berarti menyampaikan pesan langsung kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Menurutnya, dunia sedang berada di titik balik. Semakin banyak negara yang mengakui Palestina, dan seruan Melania untuk Gaza bisa menjadi bagian penting dari momentum sejarah ini. Bukan Hanya Genosida, Tetapi Sistem yang Rusak Lebih jauh, Emine Erdoğan menekankan bahwa tragedi di Palestina adalah cermin dari ketidakadilan global. Bukan hanya soal ribuan korban jiwa, tetapi juga bagaimana kepentingan segelintir orang dapat menginjak-injak nilai kemanusiaan. “Sistem internasional yang penuh ketidakadilan ini dipaksakan kepada dunia,” tulisnya. Bagi Emine, dunia harus bersatu mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan, menentang ketidakadilan, dan membela hukum internasional yang sering diabaikan. Hanya dengan begitu, katanya, dunia dapat melawan keputusasaan dan menyalakan kembali harapan bagi generasi mendatang. “Hanya dengan begitu, ‘tawa yang dibungkam dari anak-anak’ bisa kita pulihkan, dan dunia bisa menemukan peluang bagi perdamaian yang berkelanjutan,” lanjutnya. Potret Anak-anak yang Hilang Surat Emine juga menyebut nama-nama yang kini menjadi simbol penderitaan Gaza. Hind Receb, bocah enam tahun, tewas ditembak dengan 35 peluru. Rim, anak perempuan tiga tahun, mengucap selamat tinggal terakhir kepada kakeknya sebelum keduanya terbunuh. Mereka hanyalah dua dari 18.885 bayi dan anak Gaza yang telah meregang nyawa. Bagi Emine, angka itu bukan sekadar statistik, melainkan wajah-wajah kecil yang lenyap bersama tawa dan mimpi mereka. Namun, ia menolak menyerah pada kesedihan. “Lebih dari satu juta anak Gaza masih hidup. Mereka adalah harapan terakhir kita,” tulisnya. Harapan yang Masih Ada Di akhir suratnya, Emine Erdoğan menulis dengan nada tegas dan penuh urgensi: “Sudah saatnya kita bertindak.” Ia mengingatkan Melania—dan dunia—bahwa tragedi Gaza bukan hanya masalah politik, melainkan ujian nurani. Di tengah kehancuran, anak-anak yang masih hidup adalah simbol keteguhan. Mereka adalah suara masa depan yang menolak dibungkam, meski dunia sering memilih diam. “Saya berharap Anda juga mau menanamkan harapan yang sama bagi anak-anak Gaza yang rindu pada kedamaian,” tulisnya. Sebuah Panggilan Universal Surat itu ditutup dengan kalimat yang menusuk: “Kita sudah kehilangan banyak anak Gaza. Namun, lebih dari satu juta anak masih hidup. Mereka adalah satu-satunya kesempatan yang kita punya.” Bagi Emine Erdoğan, surat ini memang ditujukan kepada Melania Trump. Namun, isinya jelas melampaui sekadar hubungan pribadi. Ia adalah panggilan universal untuk seluruh dunia: apakah kita masih punya hati untuk peduli pada anak-anak yang sedang direnggut dari hidupnya? Pesan itu kini bergema jauh melampaui dinding istana atau meja diplomasi. Ia mengetuk hati siapa saja yang membacanya: para pemimpin, masyarakat internasional, dan kita semua. Karena pada akhirnya, tawa anak-anak adalah bahasa kemanusiaan yang paling universal—dan sejarah akan mencatat apakah dunia memilih untuk melindunginya, atau membiarkannya hilang selamanya. Penulis : Abdullah al-Mustofa Foto Ilustrasi Ai Editor : Toto Budiman Sumber: Anadolu Agency https://www.aa.com.tr/en/americas/letter-from-emine-erdogan-to-melania-trump-on-humanitarian-crisis-in-gaza-indeed-it-is-time/3667142

Read More

Lowongan Kerja ‘Rekrutmen Tenaga Pendamping Agribisnis 2025’ Link Daftar dan Persyaratan Cek Disini

Program Pengembangan Korporasi Pertanian Berbasis Koperasi Jakarta – 1miliarsantri.net: REKRUTMEN TENAGA PENDAMPING AGRIBISNIS (TPA), Pengembangan Korporasi Pertanian Berbasis Koperasi bertujuan untuk mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif. Peluang lowongan kerja yang disediakan oleh ICCI dalam Program Rekrutmen Tenaga Pendamping (TPA) terbuka bagi anda semua yang ingin menjadi Tenaga Pendamping Agribisnis (TPA). TPA bekerja secara on site di wilayah program. Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI) berdiri sejak tahun 2018. Dengan Misi utama mendorong dan mengerjakan inovasi perkoperasian di Indonesia. Inovasi yang dikerjakan meliputi: kebijakan dan regulasi, bisnis dan kelembagaan, teknologi dan dimensi lainnya. Kami meyakini dengan inovasi wajah koperasi Indonesia akan kembali segar. LOWONGAN KERJA / REKRUTMEN TPA 2025 Info lowongan kerja terbaru yang disajikan 1miliarsantri.net berasal dari ICCI. Pendaftaran Tenaga Pendamping Agribisnis 2025, Program Pengembangan Korporasi Pertanian Berbasis Koperasi membuka kesempatan bagi Bapak/ Ibu menjadi Tenaga Pendamping Agribisnis (TPA). TPA bekerja secara on site di wilayah program dilaksanakan. A. Kualifikasi: B. Persyaratan:  C. Benefit dan Masa Kontrak:  Informasi lebih lanjut dapat menghubungi email theicci.id@gmail.com  LINK DAFTAR dan Ketentuan, Untuk mengetahui ketentuan dan pendaftaran dapat disimak melalui link resmi di: https://bit.ly/TPAICCI. Tata Cara Pendaftaran Baca dan isi semua formulir dengan teliti dan seksama: Ketentuan Lain Jika sahabat 1miliarsantri.net berminat bergabung dalam program tersebut, siapkan semua persyaratan administrasinya, semoga berhasil mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan ICCI dalam Program Tenaga Pendamping Agribisnis “TPA” 2025. Ikuti terus INFO LOKER dari portal 1MILIARSANTRI.NET, jangan sampai terlewatkan update info loker terbaru dari sumber terpercaya, jangan lupa mendukung kami dengan like-komen dan subscribe, serta Ikuti Saluran WhatsApp 1 MILIAR SANTRI.NET.***

Read More

PT Epson Batam Buka Lowongan Kerja Terbaru 5 Posisi Menarik untuk Lulusan SMA/SMK dan Sarjana

Batam – 1miliarsantri.net: PT EPSON BATAM (PEB) adalah perusahaan yang bergerak dibidang elektronik manufaktur yang sudah berdiri di Batam sejak tahun 1991. Induk perusahaan PEB berada di Jepang dengan total 81 perusahaan afiliasi yang tersebar di seluruh dunia, termasuk PT Epson Batam. Bisnis utama Epson adalah memproduksi tinta cetak/ cartridge, mikro device dan scanner. Visi perusahaan adalah melampaui ekpektasi pelanggan, menjadi perusahaan yang dipercaya dan mutlak dibutuhkan. Seiko Epson Corporation, Perusahaan ini berdiri pertama kali pada Mei 1942 di Suwa, Nagano, Jepang, dengan nama Daiwa Kogyo Ltd. sebagai pabrik komponen jam tangan, didirikan oleh Hisao Yamazaki dengan dukungan investasi dari keluarga Hattori, pendiri Seiko Group. Lowongan Kerja PT Epson Batam Saat ini PT Epson Batam membuka lowongan kerja terbaru untuk 5 posisi menarik untuk lulusan SMA/SMK dan Sarjana. Jika berminat silahkan pelajari informasi loker berikut ini: Informasi ini dikutip dan diupdate disnakerja.com pada 23 Agustus 2025. Penempatan di Kepulauan Riau, dengan tipe pekerjaan Full Time, Pengalaman 0-2 tahun dengan kategori: D3, Ekonomi dan Bisnis, Fresh Graduate, Full Time, Manufaktur, Matematika & IPA (MIPA), S1, SMA/SMK, SWASTA, Teknik. Pendidikan minimal : SMA/SMK, D3, D4/S1. Untuk informasi detail Job Desk dan Persyaratan silahkan klik link berikut ini: DISNAKERJA-LOWONGAN KERJA dan Link Daftar silahkan klik: https://www.erecruitment.co.id/Vacancy. Jika tertarik dengan posisi yang ditawarkan PT Epson Batam dalam Lowongan Kerja ini, silahkan siapkan persyaratan administrasinya dan penuhi kualifikasi yang tertera dalam informasi pendaftaran dan segera daftar atau lamar melalui link resmi PT PEB.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : DISNAKERJA dan https://www.erecruitment.co.id/

Read More

Cari Kerja? PASKER ID Kementerian Tenaga Kerja Tersedia Banyak Informasi Ketenagakerjaan

Pusat Pasar Kerja dibentuk sebagai jawaban dari permasalahan Link and Match dan ekosistem digital ketenagakerjaan yang merupakan keharusan dalam menghadapi era revolusi digital 4.0 Jakarta – 1miliarsantri.net: PASKER ID merupakan wahana yang tepat bagi pencari kerja dan pemberi kerja, dimana Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia memfasilitasi secara digital, sementara bentuk layanan fisik ada di gedung empat lantai yang terletak di Jl. Gatot Subroto Kav. 44, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12710. Pusat Pasar Kerja menjadi hub sekaligus etalase terdepan Kementerian Ketenagakerjaan dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di indonesia. Pasker ID merupakan unit baru di Kementerian Ketenagakerjaan yang terus berupaya mengoptimalkan Peran guna mewujudkan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional atau Labour Market Information System (LMIS). Layanan dan Fungsi Utama Pasker ID Pusat Pasar Kerja Indonesia (Pasker ID), Merupakan unit kerja yang diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja secara digital, terintegrasi, dan inklusif, dengan layanan dan fungsi utama sebagai berikut: Kebutuhan Tenaga Kerja Berikut 1miliarsantri.net melalui rubrik INFO LOKER menyajikan data kebutuhan tenaga kerja yang dikutip dari Pasker ID. Top 10 Lowongan Kerja Berdasarkan Sektor Usaha dan Jabatan Ikuti terus dan update informasi lowongan kerja melalui rubrik INFO LOKER dari portal 1MILIARSANTRI.NET dari sumber terpercaya, jangan lupa like share dan subscribe media sosial kami. Kami juga menghasilkan produk-produk Digital Informasi yang bermanfaat bagi semua kalangan.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : KEMENAKER.GO.ID dan PASKER ID

Read More

Poisoning Babies: Aktivis Surabaya Demo Gambar Bayi Terbungkus Plastik

Surabaya – 1miliarsantri.net : Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Ecoton Foundation menggelar aksi protes di depan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, mendesak penghentian ekspor limbah plastik ke Indonesia. Mengangkat tema “poisoning babies” atau meracuni bayi, aksi ini menyoroti temuan mikroplastik di plasenta, urine, bahkan darah manusia, yang dianggap membahayakan kesehatan generasi mendatang. Para demonstran menggunakan boneka bayi dan manekin terbungkus plastik sebagai simbol visual ancaman polusi plastik terhadap anak-anak. Spanduk dengan pesan tegas seperti “Australia’s plastic waste is poisoning our babies” dan “Your plastic lifestyle destroys our future” terpampang jelas, menambah tekanan moral pada Australia agar menghentikan pengiriman sampah plastik ke Indonesia. Ancaman Limbah Plastik dari Australia ke Indonesia Menurut data Ecoton, sejak 2020 hingga 2024 Australia telah mengekspor lebih dari 2,7 miliar kilogram sampah kertas ke Indonesia. Sebagian besar dari limbah ini terkontaminasi plastik fleksibel, kemasan multilayer, dan material sekali pakai yang sulit didaur ulang. Setiap bulan, sekitar 4.000 ton sampah kertas masuk ke Indonesia, setara dengan 50.000–60.000 ton per bulan,  jumlah yang melebihi kapasitas pengolahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya. Selain kertas terkontaminasi, data Ecoton mencatat bahwa pengiriman sampah plastik murni (HS Code 3915) dari Australia ke Indonesia pada periode 2023–2024 mencapai 22.333 ton, naik 27,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini memicu kekhawatiran publik bahwa Indonesia menjadi tempat pembuangan limbah plastik negara maju. Aktivis menegaskan bahwa perdagangan limbah global yang awalnya dianggap solusi sirkularitas justru memperparah ketimpangan lingkungan antarnegara. Mikroplastik: Ancaman Nyata bagi Bayi dan Kesehatan Publik Penelitian Ecoton bersama tim internasional menemukan mikroplastik di tubuh manusia, mulai dari darah, urine, hingga cairan ketuban. Hasil temuan mencengangkan: Menurut Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton, bayi berpotensi menelan hingga 660.000 partikel mikroplastik per tahun, yang dapat menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, gangguan hormonal, dan risiko penyakit kronis di masa depan. Aksi protes di Surabaya ini juga bertepatan dengan kegiatan Plastic-Free July 2025 di Taman Apsari, di mana aktivis menyerukan larangan penggunaan plastik sekali pakai, terutama kemasan sachet, mencontoh kebijakan anti-plastik satuan yang sudah diterapkan di Bali. Desakan Kebijakan dan Peran Indonesia di Diplomasi Global Selain menekan Australia, Ecoton mendesak pemerintah Indonesia untuk memperketat pengawasan impor plastik dan menegakkan kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) agar produsen bertanggung jawab penuh pada daur hidup produknya. Meski Indonesia memiliki standar limbah impor, pelaksanaannya sering dinilai tidak konsisten. Tiza Mafira dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menegaskan, “Regulasi ada, tapi pelaksanaannya lemah. Pemerintah pusat dan daerah harus satu suara.” Di tingkat global, aksi ini mendukung Perjanjian Global Plastik (Global Plastic Treaty) yang sedang dirundingkan di Jenewa. Jika perjanjian tersebut mengikat secara hukum, Indonesia dapat memainkan peran strategis sebagai negara berkembang yang menjadi korban perdagangan limbah plastik, sekaligus menjadi penggerak diplomasi lingkungan internasional. Aktivis menilai Surabaya bisa menjadi titik balik perjuangan melawan ketimpangan ekologis, dengan menggabungkan kekuatan masyarakat sipil, akademisi, dan pemerintah dalam satu visi: menghentikan aliran limbah plastik berbahaya dari luar negeri. Simbolisasi Visual yang Menggugah Kesadaran Publik Aksi ini menegaskan pentingnya pendekatan visual dalam menyampaikan pesan lingkungan. Simbol bayi terbungkus plastik tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga menjadi metafora kuat bahwa polusi plastik adalah krisis yang menyentuh kehidupan paling mendasar. Dengan pesan seperti “poisoning babies” terpampang di ruang publik, demonstrasi ini tidak hanya mengkritik sistem perdagangan limbah global, tetapi juga mengajak warga kota untuk merenungkan peran pribadi dalam rantai konsumsi plastik. Pesan yang dibawa para aktivis di Surabaya adalah jelas mengenai isu limbah plastik bukan hanya masalah lingkungan, melainkan masalah kesehatan publik, keadilan sosial, dan kedaulatan negara. Penulis: Faruq Ansori Editor: Glancy Verona Foto by AI

Read More

Benarkah Anak Muda Harus Hijrah Digital? Ini Bukan Sekedar Tren Tapi Kewajiban!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Di era yang penuh dengan distraksi, banyak orang mungkin mengira media sosial hanya menjauhkan kita dari nilai agama. Namun, siapa sangka justru dari sinilah lahir sebuah fenomena baru bernama Hijrah Digital. Sebuah pergerakan anak muda muslim yang menemukan kembali jati dirinya lewat dunia maya. Dari TikTok, Instagram, YouTube, hingga podcast Islami, hijrah yang dulunya identik dengan perubahan gaya hidup secara offline, kini bergeser menjadi sebuah tren spiritual modern yang semakin kuat gaungnya. Lalu, mengapa Hijrah Digital begitu diminati dan apa makna sesungguhnya di balik fenomena ini? Mari kita bahas lebih terperici agar menambah pemahaman melalui penjelasan di bawah ini! Apa Itu Hijrah Digital? Sebelum masuk lebih jauh, penting bagi kamu untuk memahami arti dari Hijrah Digital. Pada dasarnya, hijrah berarti berpindah dari sesuatu yang buruk menuju sesuatu yang lebih baik. Dalam konteks digital, hijrah ini diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial sebagai jalan untuk memperdalam ilmu agama serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Generasi Z menjadi kelompok yang paling menonjol dalam fenomena ini. Mereka adalah generasi yang lahir dan tumbuh di tengah derasnya arus teknologi. Akses terhadap internet dan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menariknya, di tengah arus hiburan digital yang cenderung melalaikan, mereka justru menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Media Sosial sebagai Ladang Dakwah Baru Tidak bisa dipungkiri, media sosial kini menjadi salah satu instrumen paling efektif dalam menyebarkan pesan dakwah. Hijrah Digital membuktikan bahwa dakwah bisa bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Dan beberapa media sosial yang bisa dilakukan sebagai lading dakwah baru, seperti: 1. TikTok Platform video singkat ini menjadi pintu masuk bagi banyak anak muda. Dari motivasi hijrah, kutipan ayat Al-Qur’an, hingga nasihat islami singkat, semuanya hadir dengan format yang ringan namun membekas di hati. 2. Instagram Lewat poster digital, reels, hingga infografis islami, Instagram mampu menyebarkan pesan dakwah yang estetis dan mudah dicerna. Visual yang menarik menjadikan pesan agama terasa lebih dekat dengan keseharian kamu. 3. YouTube Bagi yang ingin mendapatkan kajian lebih mendalam, YouTube hadir dengan pilihan beragam. Dari kajian panjang, live streaming, hingga ceramah yang membahas isu-isu aktual, semua bisa diakses kapanpun. 4. Podcast Islami Format audio menjadi favorit generasi multitasking. Kamu bisa mendengarkan kajian sambil bekerja, belajar, atau bahkan berkendara. Inilah bukti nyata bahwa dakwah kini benar-benar hadir sesuai dengan kebutuhan zaman. Dampak Positif Hijrah Digital Fenomena Hijrah Digital bukan sekadar tren, tetapi membawa dampak besar bagi kehidupan anak muda. Kamu bisa mendapatkan akses ilmu agama yang lebih luas. Tidak lagi terbatas pada kajian di masjid atau majelis taklim, kini ilmu bisa digali dari berbagai platform digital. Kemudian, dengan munculnya komunitas virtual Islami yang mendukung proses hijrah. Mereka saling berbagi pengalaman, memberikan nasihat, dan mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan. Selain itu, kreativitas dalam berdakwah semakin berkembang. Mulai dari musik religi modern, ilustrasi digital, hingga storytelling islami, semua hadir dengan kemasan yang membuat pesan agama lebih mudah diterima oleh generasi muda. Tantangan dalam Hijrah Digital Meski membawa banyak manfaat, fenomena ini juga menyimpan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah informasi yang tidak terverifikasi. Tidak semua konten dakwah yang kamu temukan di media sosial bersumber dari ulama atau dai yang kredibel. Jika tidak selektif, bisa saja pemahaman agama menjadi keliru. Tantangan berikutnya adalah risiko hijrah yang hanya menjadi tren sesaat. Ada kalanya seseorang mengikuti arus hijrah digital hanya karena popularitas, bukan karena niat yang benar-benar ikhlas. Selain itu, distraksi digital juga menjadi masalah besar. Kamu mungkin berniat membuka aplikasi untuk menonton konten islami, namun akhirnya justru terjebak dalam hiburan yang melalaikan. Strategi Agar Hijrah Digital Lebih Bermakna Agar perjalanan Hijrah Digital tidak sekadar tren, kamu perlu menerapkan beberapa strategi sederhana agar hijrah lebih berakna. Dan beberapa strategi yang bisa kamu ikuti ialah seperti: 1.  Pilih sumber ilmu yang terpercaya Pilihlah sumber ilmu dari ustaz, dai, atau lembaga dakwah yang terpercaya. 2.  Atur waktu penggunaan media sosial Gunakan media sosial secukupnya untuk menambah ilmu, bukan sekadar mengisi waktu kosong. 3.  Amalkan ilmu yang didapat Jangan hanya berhenti pada konsumsi konten, tetapi terapkan ilmu dalam kehidupan nyata. Inilah esensi hijrah yang sesungguhnya: perubahan perilaku yang lebih baik. 4.  Bangun lingkungan positif Ikutlah dalam komunitas online yang mendukung ibadah dan semangat kebaikan. Dengan begitu, semangat hijrah akan terus terjaga. Fenomena Hijrah Digital menjadi bukti bahwa dakwah Islam tetap relevan di tengah perkembangan teknologi. Anak muda, khususnya Generasi Z, berhasil memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai jalan untuk menemukan makna hidup sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, hijrah bukanlah sekadar tren yang diikuti untuk sesaat. Hijrah adalah perjalanan spiritual panjang yang membutuhkan niat, ketekunan, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kamu bisa menjadikan Hijrah Digital bukan hanya sebagai konsumsi konten semata, melainkan sebagai langkah nyata menuju perubahan diri yang lebih baik. Pada akhirnya, hijrah ini adalah tentang bagaimana kamu menjaga shalat, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, meski berada di era digital yang serba cepat. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris Foto ilustrasi

Read More

Branding Islami yang Berkah dan Berbeda Begini Cara Membangunnya!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, sebuah merek bukan hanya sekadar nama atau logo. Lebih dari itu, branding adalah identitas yang melekat di benak konsumen. Dalam konteks bisnis berbasis syariah, muncullah konsep Branding Islami yang bukan hanya menekankan sisi estetika, melainkan juga membawa nilai, etika, serta pesan dakwah. Branding semacam ini memberikan kesan bahwa bisnis kamu bukan sekadar mencari untung, tapi juga menghadirkan keberkahan. Nah, di era modern seperti sekarang, bagaimana sih cara membangun Branding Islami yang bukan hanya dipercaya, tapi juga relevan dengan kebutuhan pasar masa kini? Jika masih belum tahu seluk beluknya, yuk cari tahu melalui artikel ini! Branding Islami yang Lebih dari Sekadar Tampilan Kalau kamu mengira branding hanya tentang logo dan desain yang menarik, maka itu baru permukaan saja. Branding Islami adalah tentang bagaimana kamu mencerminkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek bisnismu. Mulai dari produk, layanan, strategi promosi, hingga cara berinteraksi dengan pelanggan, semua harus sejalan dengan syariat. Produk halal dan thayyib adalah pondasi penting. Halal memastikan kesesuaian hukum Islam, sedangkan thayyib memastikan produk itu aman, bermanfaat, dan menebarkan kebaikan. Selain itu, pemasaran dalam Branding Islami tidak boleh menggunakan trik manipulatif atau janji palsu. Identitas visual juga punya peran besar. Logo, desain kemasan, maupun materi promosi sebaiknya menampilkan kesan Islami yang sopan, elegan, namun tetap menarik dan modern. Jadi, Branding Islami ini bukan soal kaku atau membatasi kreativitas, tapi justru menggabungkan estetika dengan nilai spiritual. Mengapa Branding Islami Penting di Era Modern? Banyak orang menganggap Branding Islami hanya sebatas tren, padahal ia adalah kebutuhan strategis di zaman sekarang. Padahal sebenarnya, setidaknya ada tiga alasan besar yang membuat konsep ini penting bagi bisnis, seperti: 1. Meningkatkan kepercayaan pelanggan Muslim Konsumen modern makin kritis. Mereka ingin tahu bukan hanya apa yang dijual, tapi juga bagaimana prosesnya. Ketika sebuah bisnis membawa citra Islami, konsumen Muslim merasa lebih yakin dengan kehalalan dan keberkahannya. 2. Membedakan dari competitor Pasar semakin ramai dengan berbagai merek. Branding Islami bisa menjadi identitas unik yang membuat bisnismu berbeda dari yang lain. 3. Membangun loyalitas jangka panjang Pelanggan yang merasa cocok secara nilai akan lebih setia. Mereka bukan hanya membeli produkmu, tapi juga ikut menjadi bagian dari perjalanan bisnis yang kamu bangun. Cara Membangun Branding Islami yang Kuat Membangun Branding Islami bukan pekerjaan instan, karena ada rahasia dan tahapan yang bisa kamu terapkan supaya brand kamu benar-benar kuat serta dipercaya. Dan berikut adalah beberapa tahapan atau cara membangun branding islami yang benar-benar kuat: 1. Mulai Dengan Niat Dan Visi Yang Benar Bisnis Islami bukan sekadar mencari keuntungan. Niatmu harus untuk memberi manfaat, menyebarkan kebaikan, dan menghadirkan keberkahan. Visi ini akan menjadi fondasi dalam setiap keputusan branding. 2. Tentukan Nilai Dan Keunggulan Utama Bisnis Nilai seperti kejujuran, keadilan, dan integritas harus tercermin dalam interaksi dengan pelanggan maupun tim internal. Dari nilai inilah kepercayaan akan tumbuh. 3. Pastikan Produkmu Benar-Benar Halal Jangan berhenti hanya pada sertifikat halal. Pastikan juga seluruh proses produksi, bahan baku, hingga transaksi bebas dari praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam, termasuk riba. 4. Gunakan Komunikasi Yang Santun Dalam menyampaikan promosi, baik online maupun offline, gunakanlah bahasa positif yang menginspirasi. Hindari kata-kata yang menyinggung, menebar kebencian, atau merendahkan pihak lain. 5. Berikan Pelayanan Yang Mencerminkan Akhlak Islami Rasulullah SAW adalah teladan pebisnis sukses yang dikenal amanah dan ramah. Itulah sikap yang harus kamu tiru dalam melayani pelanggan, yaitu sabar, cepat tanggap, dan menghargai mereka. Contoh Penerapan Branding Islami Untuk lebih jelas, mari kita lihat di bawah ini beberapa contoh penerapan Branding Islami dalam berbagai bidang bisnis 1. Bisnis F&B Halal Restoran tidak hanya mencantumkan label halal, tetapi juga menampilkan dapur terbuka untuk menunjukkan proses yang bersih, aman, dan higienis. 2. Fashion Muslim Brand busana Muslim menampilkan model yang berpakaian sopan, dengan kampanye yang mengedepankan keanggunan tanpa eksploitasi tubuh dan bertentangan dengan ajaran Islam. 3. Fintech Syariah Platform keuangan menjelaskan sistem bagi hasil secara transparan dan mengedukasi pengguna tentang larangan riba. Tantangan Branding Islami Akan tetapi, meski potensinya besar, ada banyak tantangan yang dihadapi dalam penerapat branding Islami, seperti: 1.Persepsi kuno Sebagian orang menganggap brand Islami kurang modern. Padahal, dengan desain kreatif dikombinasikan dengan citra Islami bisa tampil segar dan kekinian tanpa meninggalkan ajaran Islam. 2. Kurangnya konsistensi Ada bisnis yang mengusung citra Islami di awal, tapi mengabaikannya saat berkembang. Konsistensi adalah kunci menjaga kepercayaan pelanggan. 3.Persaingan pasar Persaingan memang tidak dapat dihindari. Semakin banyak brand yang mengusung tema Islami, semakin pula butuh inovasi yang fresh agar bisnis dapat bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis yang ketat. Kunci Keberhasilan Branding Islami Keberhasilan Branding Islami ada pada keseimbangan. Tidak cukup hanya tampil menarik, tapi juga harus dipercaya. Kombinasi antara estetika, strategi yang tepat, dan komitmen pada syariat menjadi kunci utamanya. Selain itu, storytelling yang kuat bisa membuat merek lebih berkesan. Cerita tentang bagaimana bisnismu lahir, apa nilai yang kamu pegang, dan bagaimana manfaat yang kamu berikan pada masyarakat akan membangun ikatan emosional dengan pelanggan. Pada akhirnya, Branding Islami bukan sekadar strategi pemasaran, tapi juga jalan dakwah. Dengan menghadirkan produk halal, pelayanan yang baik, serta komunikasi yang santun, kamu tidak hanya membangun bisnis yang sukses, tapi juga menyebarkan nilai-nilai Islam. Di tengah kerasnya persaingan pasar, brand yang konsisten memegang teguh prinsip Islami akan selalu punya tempat di hati konsumen. Mereka tidak hanya membeli produk, tapi juga percaya pada nilai yang kamu bawa. Itulah kekuatan sejati dari Branding Islami. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris Foto ilustrasi

Read More

Proyek “Tajunnur”: Mahkota Cahaya dari Gaza di tengah Genosida dan Hikmahnya bagi Santri Indonesia

Gaza – 1miliarsantri.net : Di sebuah ruang sederhana di pusat Kota Gaza, inisiasi proyek Tajunnur digagas. Suara lantunan ayat-ayat suci Al-Quran menggema syahdu di tengah genosida Israel. Suara itu menembus dentuman bom, pekik sirene, dan jeritan penderitaan yang telah lebih dari enam ratus hari mewarnai langit Gaza. Di balik kegelapan krisis, cahaya itu menyala—Mahkota cahaya dari proyek “Tajunnur”, sebuah inisiatif untuk mendidik gadis-gadis dan para ibu di Gaza dalam menghafal Al-Quran. Proyek “Tajunnur” ini lahir di tengah keterpurukan. Ketika sekolah-sekolah lumpuh, ketika anak-anak kehilangan hak belajar, dan ketika masa depan terasa dirampas oleh perang, Al-Quran justru hadir sebagai jalan keluar. Di bawah pengawasan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, proyek ini diimplementasikan oleh Madrasah Al-Amal. Sejak diluncurkan pada 20 April 2024, hanya dalam waktu tiga bulan, lebih dari 260 hafizhahlahir dari ruang-ruang yang sederhana itu. Dari jumlah tersebut, ada yang menghafal 10 hingga 15 juz, bahkan 18 gadis berhasil mengkhatamkan hafalan 30 juz di tengah dentuman bom dan kelaparan. Suara dari Ruang Penghafalan Lana Shobaki, seorang siswi yang telah menghafal 15 juz, menyampaikan kalimat yang menembus hati: “Aku ingin memberikan mahkota kehormatan kepada orang tuaku di surga.” Kata-katanya menjadi saksi bahwa impian seorang anak Gaza tidak pernah padam, bahkan ketika realitas hidupnya dibayangi kematian. Wardah Nu’man Al-Rafati, yang sudah menghafal setengah Al-Quran, mengaku hafalannya adalah bentuk perlawanan. “Kami tetap belajar meski ada ketakutan, kelaparan, dan pemadaman listrik. Kami bertahan,” ujarnya. Suara mereka menggambarkan betapa Al-Quran bukan hanya kitab bacaan, melainkan benteng keimanan, sumber kekuatan, dan alasan untuk bertahan hidup. Menghafal di Tengah Kelaparan dan Bom Proyek Tajunnur berjalan dalam kondisi yang nyaris mustahil. Pemboman hebat kerap mengguncang sekitar lokasi saat proses penghafalan berlangsung. Anak-anak menutup telinga, sebagian menangis ketakutan, namun para guru menenangkan mereka dengan ayat-ayat Al-Quran. Selain bom, kelaparan meluas menjadi ujian lain. Energi para siswi terkuras karena minimnya makanan, sementara buku tulis dan pena pun sulit ditemukan. Namun, di balik semua itu, tekad mereka tak tergoyahkan. Seorang pengajar di Madrasah Al-Amal mengaku, “Kami bekerja di bawah tekanan. Tapi kami percaya, justru dalam kondisi terburuk, Al-Quran akan menjadi sebaik-baiknya penguat.” Lebih dari Sekadar Hafalan Tajunnur tidak berhenti pada hafalan. Di dalamnya, para siswi juga belajar tajwid, hukum-hukum fiqh, serta pelajaran khususseperti “Al-Zahrawayn” (Surah Al-Baqarah dan Ali Imran), “Mukjizat Al-Quran,” hingga “Akhlak para penghafal Al-Quran.” Ada standar ketat yang ditegakkan: setiap hafizhah harus mencapai tingkat itqān (sempurna) dan terbebas dari kesalahan. Selain anak-anak, para ibu juga ikut serta. Bagi mereka, menghafal Al-Quran di tengah pengungsian adalah jalan untuk menenangkan hati sekaligus menghidupkan rumah mereka dengan cahaya ilahi. Dukungan Keluarga dan Masyarakat Para orang tua memandang hafalan Al-Quran sebagai jalan ibadah dan pendidikan, di saat sekolah formal tidak berjalan. Seorang ibu pengungsi bahkan berkata, “Ini adalah kesempatan emas. Anak-anak saya boleh kehilangan bangku sekolah, tetapi mereka tidak boleh kehilangan Al-Quran.” Di ruang-ruang penghafalan itu, cinta dan kebersamaan tumbuh. Anak-anak saling membantu, para ibu saling menyemangati, dan para guru menanamkan keyakinan bahwa setiap ayat yang melekat di hati adalah bentuk perlawanan spiritual terhadap penjajahan. Ayat yang Hidup di Gaza Yang menarik, banyak siswi merasakan bahwa ayat-ayat yang mereka hafal seolah berbicara langsung pada realitas mereka. QS. Al-Baqarah ayat 154-156 menjadi salah satu yang paling mereka resapi: “Dan janganlah kalian mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Bagi mereka, ayat ini bukan sekadar hafalan, melainkan realitas sehari-hari. Mereka melihat syuhada di sekitar mereka, merasakan lapar, kehilangan, dan ketakutan. Namun, dari semua itu lahirlah kesabaran yang tak tergoyahkan. Dua Kesaksian Bagi sebagian orang tua, proyek ini adalah bentuk syahādatain—kesaksian dalam ilmu dan kesaksian dalam perjuangan. Menghafal Al-Quran menjadi bukti bahwa meski dunia ingin merampas segalanya, iman tidak akan pernah bisa dikalahkan. Hikmah bagi Santri Indonesia Kisah nyata ini adalah cermin yang kuat bagi santri Indonesia. Di negeri ini yang damai, dengan akses luas pada buku, listrik, makanan, dan fasilitas belajar, sering kali semangat belajar justru melemah. Sementara di Gaza, di bawah ancaman kematian, anak-anak mampu menghafal belasan hingga tiga puluh juz. Hikmah pertama bagi santri Indonesia adalah syukur. Segala fasilitas yang tersedia seharusnya mendorong lahirnya generasi Qurani yang lebih unggul, bukan sebaliknya. Hikmah kedua adalah keteguhan niat. Jika santri Gaza menjadikan Al-Quran sebagai perisai menghadapi bom, maka santri Indonesia semestinya menjadikannya benteng menghadapi godaan dunia: malas, gadget, hedonisme, dan budaya instan. Hikmah ketiga adalah orientasi hidup. Santri Gaza menghafal bukan sekadar untuk prestasi, melainkan untuk memberi mahkota kehormatan bagi orang tua mereka di akhirat. Santri Indonesia pun bisa menjadikan niat itu sebagai pegangan: menghafal demi Allah, demi keluarga, dan demi umat. Dan hikmah terakhir: Al-Quran adalah jalan perlawanan dan peradaban. Jika di Gaza ia menjadi bentuk perlawanan terhadap penjajahan, maka di Indonesia ia bisa menjadi perlawanan terhadap kebodohan, kemiskinan moral, dan hilangnya jati diri bangsa. Di tengah suara bom, anak-anak Gaza memilih menjawab dengan suara Al-Quran. Di tengah damainya pesantren, santri Indonesia tak punya alasan untuk tidak menjawab dunia dengan cahaya yang sama. (***) Penulis : Abdullah al-Mustofa Foto Ilustrasi Ai Editor : Toto Budiman Sumber:

Read More

Bedah Cara Parenting Islami di Era Digital untuk Mendidik Generasi Alpha Tanpa Kehilangan Jati Diri

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Di tengah derasnya arus digital, banyak orang tua bertanya-tanya bagaimana cara mendidik anak di zaman serba canggih ini agar tetap sesuai dengan nilai Islam? Pertanyaan ini wajar, karena dunia saat ini berbeda jauh dari generasi sebelumnya. Anak-anak yang lahir setelah tahun 2010, atau yang sering disebut Generasi Alpha, tumbuh dengan smartphone di tangan mereka, terbiasa menonton video online sejak kecil, bahkan bisa belajar banyak hal hanya dari satu sentuhan layar. Kondisi ini menghadirkan kemudahan, tapi juga membawa tantangan besar. Di sinilah peran Parenting Islami menjadi sangat penting sebagai pedoman untuk mengarahkan anak agar tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang muslim. Generasi Alpha dan Kehidupan Digital Anak-anak zaman sekarang dikenal sebagai digital native sejati. Mereka sudah terbiasa dengan teknologi bahkan sebelum bisa membaca atau menulis dengan lancar. Kamu mungkin melihat anak kecil yang lebih pandai membuka aplikasi di ponsel dibandingkan orang tuanya. Hal ini memang membuat mereka cepat belajar, tapi juga rawan terjebak pada hal-hal yang tidak seharusnya mereka konsumsi. Dari sinilah Parenting Islami hadir sebagai fondasi. Sebagai orang tua muslim, kamu bukan hanya memberikan kasih sayang, tapi juga harus mampu mendidik dan membimbing anak agar tetap memiliki keseimbangan. Anak yang dididik dengan benar akan tumbuh bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual dan berakhlak mulia. Tantangan Parenting Islami di Era Digital Menerapkan Parenting Islami di zaman ini bukanlah hal yang mudah, karena memang ada beberapa tantangan nyata yang kamu hadapi sebagai orang tua, seperti: 1. Paparan Konten Negatif Internet menyajikan apa saja. Anak bisa dengan mudah menemukan konten yang berbahaya seperti kekerasan, pornografi, atau gaya hidup yang bertentangan dengan ajaran Islam. Jika tidak diawasi, hal ini bisa merusak pola pikir dan akhlak mereka. 2. Kecanduan Gadget Banyak anak lebih memilih bermain dengan gadget daripada melakukan aktivitas lain. Akibatnya, mereka kurang bergerak, jarang bersosialisasi, dan bahkan berpotensi mengalami gangguan kesehatan. 3. Berkurangnya Interaksi Keluarga Kamu mungkin menyadari, ada kalanya satu rumah penuh orang, tapi semua sibuk dengan perangkat masing-masing. Hal ini membuat komunikasi keluarga semakin berkurang, padahal dalam Islam, silaturahmi dan kebersamaan di rumah sangat ditekankan. 4. Perubahan Nilai dan Identitas Tren global yang mudah diakses anak bisa membuat mereka terpengaruh oleh budaya luar. Jika tidak dibentengi dengan iman, mereka bisa kehilangan jati diri sebagai seorang muslim. Prinsip Parenting Islami untuk Generasi Alpha Islam sudah memberikan pedoman yang relevan untuk menghadapi berbagai tantangan di atas. Dan berikut ini adalah prinsip-prinsip Parenting Islami yang bisa kamu terapkan: 1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini Kenalkan Allah kepada anak sebagai pusat kehidupan. Anak yang tumbuh dengan iman yang kuat akan lebih mudah membedakan mana yang benar dan salah, meski hidup di tengah derasnya arus informasi. 2. Mendidik dengan Keteladanan Anak-anak meniru apa yang mereka lihat. Kalau kamu ingin anakmu bijak menggunakan teknologi, maka tunjukkan cara penggunaan yang sehat. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan. 3. Mengajarkan Adab Sebelum Ilmu Dalam Islam, adab lebih utama daripada sekadar ilmu. Anak yang memiliki adab baik akan bisa menggunakan teknologi dengan bijak, tidak menyalahgunakan kebebasan yang mereka punya. 4. Mengatur Waktu dengan Bijak Islam mengajarkan keseimbangan. Buat aturan jelas untuk belajar, bermain, beribadah, dan menggunakan gadget. Anak yang terbiasa dengan disiplin waktu akan lebih terarah. Strategi Praktis untuk Orang Tua Muslim Selain prinsip dasar, di bawah ini ada beberapa strategi praktis yang bisa kamu lakukan dalam Parenting Islami agar anak tetap terarah di dunia digital: 1. Membatasi Akses Digital Gunakan parental control dan buat aturan waktu penggunaan gadget. Jangan biarkan anak tenggelam dalam dunia maya tanpa batas. 2. Mendampingi Anak Saat Online Luangkan waktu untuk menemani anak berselancar di internet. Dengan begitu, kamu bisa langsung memberi penjelasan jika mereka menemukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai Islam. 3. Menghadirkan Konten Islami Saat ini banyak aplikasi, buku digital, dan video Islami yang menarik. Perkenalkan konten tersebut agar anak punya alternatif hiburan yang mendidik sekaligus sesuai syariat. 4. Membangun Rutinitas Keluarga Islami Shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, atau sekadar berdiskusi tentang kisah nabi bisa menjadi aktivitas yang memperkuat ikatan keluarga. Anak yang terbiasa dengan rutinitas Islami akan lebih kuat menghadapi pengaruh luar. 5. Menumbuhkan Kreativitas dan Jiwa Sosial Arahkan anak untuk ikut kegiatan positif di luar dunia digital, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Islam mendorong umatnya untuk bermanfaat bagi sesama, dan ini bisa melatih anak menjadi pribadi yang peduli. Relevansi Parenting Islami dengan Kehidupan Modern Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah Parenting Islami masih relevan di era digital ini? Jawabannya adalah sangat relevan. Justru dengan derasnya arus teknologi, anak lebih membutuhkan pedoman yang jelas. Anak yang tumbuh dengan iman dan akhlak mulia tidak akan mudah terbawa arus. Mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, bukan sekadar hiburan semata. Parenting Islami bukan berarti kamu harus anti teknologi. Justru, kamu bisa mengarahkan anak agar menggunakan teknologi sesuai dengan syariat. Dengan begitu, mereka tidak hanya cerdas dalam bidang akademis, tapi juga tangguh secara spiritual. Mengasuh anak di era digital memang penuh tantangan. Namun, dengan Parenting Islami, kamu bisa membekali anak dengan nilai-nilai yang kuat. Mulai dari menanamkan tauhid, memberikan teladan, hingga mengatur penggunaan teknologi, semuanya bisa menjadi jalan agar anak tidak kehilangan jati dirinya sebagai muslim. Ingatlah, Parenting Islami bukan hanya soal membatasi, tapi juga membimbing dan mengarahkan. Generasi Alpha bisa menjadi generasi yang unggul jika mereka tumbuh dengan iman yang kokoh, akhlak yang mulia, dan kemampuan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan. Semoga informasi ini bermanfaat!** Penulis: Vicky Vadila Muhti Foto ilustrasi Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris

Read More

Panggilan Jiwa: Jadilah Pemandu Lapenkop, Pejuang Koperasi Indonesia

Gresik – 1miliarsantri.net: Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang Koperasi. Lapenkop hadir sebagai bentuk nyata komitmen untuk mencetak kader-kader koperasi yang profesional, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan zaman. Sejarah Lapenkop tidak bisa dilepaskan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), organisasi gerakan koperasi yang menjadi wadah tunggal perjuangan koperasi di tanah air. Sejak berdirinya, Lapenkop dibentuk oleh Dekopin sebagai “sekolah kader koperasi”, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para insan koperasi agar mampu membawa koperasi menjadi sokoguru perekonomian nasional sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945. Menjadi pemandu Lapenkop bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa. Para pemandu adalah pejuang koperasi yang bertugas menyalakan semangat gotong royong, mengajarkan prinsip-prinsip koperasi, serta mendampingi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis kekeluargaan. Berikut 1miliarsantri.net menyajikan cuitan M. Faishol Chusni “Sang Pemandu Koperasi.” Panggilan Jiwa: Jadilah Pemandu Lapenkop, Pejuang Koperasi Indonesia Teringat betul…Tahun 2004, seorang senior Kopma IAIN Jogjakarta mengajak ikut Pelatihan Pemandu Dasar (PPD) 1 Lapenkop.Dalam hati aku pikir, “Ah, soal koperasi, aku sudah paham. Aku ini anggota Kopma.” Tapi ternyata, pelatihan itu membuka mata dan hati.Ilmu yang kupikir sudah cukup, ternyata baru permukaan.Yang kudapat jauh lebih dari sekadar teori—aku menemukan makna, arah, dan panggilan perjuangan. Dan momen 4 hari itu ternyata menjadi langkah hidupku. Di PPD 1, kami bukan hanya belajar…Kami ditempa.Kami disatukan.Kami dibentuk menjadi saudara seperjuangan.Bukan karena asal yang sama, tapi karena tujuan yang sama:membangun Indonesia lewat koperasi. Dan yang menakjubkan, sejak hari itu…Di mana pun aku bertemu pemandu—di kota mana pun, di pelosok mana pun—kami langsung terhubung.Tanpa harus kenal sebelumnya, ada ikatan kuat di antara kami.Ini bukan pekerjaan. Ini adalah keluarga. Ini adalah jalan juang. Menjadi Pemandu Lapenkop bukan hanya tentang fasilitasi.Ini tentang hadir di tengah masyarakat,menjadi lentera di saat mereka buta arah,menjadi tangan yang menggandeng, bukan sekadar menunjuk jalan. Pemandu adalah kekuatan senyap tapi nyata di balik gerakan koperasi.Pasukan tempur edukasi milik DEKOPIN yang siap diterjunkan kapan saja,di mana saja, saat negeri ini memanggil. Lapenkop adalah rumah para pemandu koperasi, rumah kita—lembaga teknis resmi DEKOPIN.Dan hanya pemandu bersertifikat yang bisa mengelolanya.Karena kami percaya, perubahan besar hanya bisa dilakukan oleh mereka yang benar-benar paham, benar-benar berjuang, dan benar-benar punya jiwa. Jika kamu merasa terpanggil… Bukan karena ingin gelar.Bukan karena ingin jabatan.Tapi karena hatimu ingin bermanfaat, ingin mengabdi, ingin membawa terang bagi banyak orang… Maka jadilah Pemandu Lapenkop. Bukan sekadar profesi.Ini adalah jalan hidup.Jalan untuk tumbuh bersama, berjuang bersama,dan meraih sejahtera bersama. Kalau kamu siap, kami menunggumu.Saudara seperjuanganmu menunggumu.Indonesia menunggumu. Mari jadi Pemandu. Mari jadi Pejuang. Bersama Lapenkop. Bersama Koperasi. Bersama Rakyat. Bergabung Menjadi Pemandu Koperasi bersama Lapenkopwil Jatim pada Sekolah Pemandu Pelatihan Pemandu Dasar (PPD) 1 Banyuwangi 5 – 7 September 2025. ** Kini, di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, kehadiran pemandu Lapenkop semakin relevan. Mereka menjadi motor penggerak perubahan, agar Koperasi Indonesia tetap eksis, berdaya saing, dan mampu menjadi pilar utama kesejahteraan rakyat. Lapenkop dan Dekopin terus membuka ruang bagi siapa pun yang terpanggil untuk mengabdi. Sebab, menjadi pemandu Lapenkop berarti ikut serta dalam perjuangan besar: membangun ekonomi bangsa melalui koperasi, dari, oleh, dan untuk rakyat. Gresik, 21 Agustus 2025 Penulis : M. Faishol Chusni (Sang Pemandu Koperasi) Penulis dikenal dan disapa dengan panggil akrab “Coach Moh Faishol Chusni aktif dalam gerakan Koperasi, dengan jabatan : Kepala Lapenkop Wil Jatim. Dia juga seorang Praktisi Organizational Masterplan Development dan Konsultan & Trainer Koperasi dan UMKM Nasional. Foto : Istimewa Editor : Thamrin Humris

Read More