Manfaat Senam Kegel Bagi Ibu Hamil dan Nifas

Surabaya — 1miliarsantri.net : Demi proses persalinan lancar, ibu hamil dianjurkan melakukan persiapan dengan baik. Salah satunya senam kegel yang bermanfaat menguatkan otot dasar panggul. “Otot panggul ini tak hanya berfungsi untuk bercinta saja, melainkan untuk manfaat pasca melahirkan. Otot.panggul ini akan tetap strong setelah melahirkan,” ujar Guru Besar Uriginekologi FK Unair, Prof Eighty Mardiana, SpOG(K) saat kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Pucangsewu Surabaya, Sabtu (5/10/2024)lalu. Kegiatan ini memberi edukasi dan pelatihan senam kegel pada ibu-ibu hamil dan nifas. Tujuannya memberi kualitas hidup perempuan, khususnya ibu pasca melahirkan. Menurut Eighty, senam kegel ini bisa mencegah kerusakan otot dasar panggul. Karena kerusakan otot dasar panggul bisa berakibat luas. Misalnya sering beser, kentut tak bisa dikendalikan dan risiko rahim turun. “Semua risiko tersebut di atas bisa diantisipasi dengan senam kegel,” terang Eighty. Sementara Dokter Riska Wahyuningtyas, SpOG, menambahkan, senam kegel ini boleh dilakukan pada ibu hamil di trimester satu sampai tiga. Dalam satu hari bisa dikerjakan tiga kali. Seminggu boleh latihan 2 sampai 3 kali. Durasi setiap latihan adalah 10 kontraksi. Riska menjalankan, latihan di trimester 1 dan 2 boleh dilakukan dengan berdiri dan duduk. Namun pada trimester ketiga tidak boleh berdiri dan duduk. “Pada fase ini ibu hamil hanya boleh senam kegel dengan posisi nungging. Ini bertujuan untuk memperlancar proses persalinan,” ujarnya. (Iiin) Baca juga :

Read More

Rahasia Khasiat Penting Air Kelapa

Jakarta — 1miliarsantri.net : Air kelapa muda tak hanya menghilangkan dahaga namun juga memiliki khasiat yang sangat bagus untuk kesehatan. Meminum air kelapa murni tanpa campuran gula atau pemanis apapun memiliki kandungan antioksidan dan elektrolit yang membantu mengatasi dehidrasi. Lantas apa saja khasiat air kelapa untuk kesehatan? Yuk simak berikut yang dilansir dari BBCgoodfood.com Konsumsi air kelapa yang kaya akan kalium juga bermanfaat dalam merelaksasi pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menjadi lebih terkontrol. Baca juga :

Read More

Menlu Retno Raih Penghargaan Mujahidah Diplomasi Award

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pegiat media sosial Permadi Arya atau akrab disapa Abu Janda berulang kali ‘nyinyir’ terhadap sikap Menteri Luar Negeri RI Retno P Marsudi. Terakhir, Abu Janda menyindir Retno yang tidak mengutuk serangan Iran terhadap Israel. Demikian juga saat Hamas menembakkan Roket ke Israel. “Bu Retno ke mana yak, saat Iran ngebom Israel enggak ada ya bu Retno mengutuk,” katanya menyindir. Abu Janda hanya satu dari segelintir orang yang kerap mencibir ke Retno. Meski pada faktanya, Menlu Retno dikenal memiliki sikap tegas dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina. Berulangkali ia mengecam agresi semena-mena Israel terhadap bangsa Palestina, termasuk saat Zionis membombardir Jalur Gaza. Sikap tegas itulah yang membuat ia mendapat banyak pujian di dalam negeri. Bahkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima penghargaan “Mujahidah Diplomasi Award” dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis (3/10/2024) lalu. Penghargaan tersebut dianugerahkan sebagai apresiasi atas komitmen Retno dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. “Penghargaan ini adalah pengingat bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan kita bersama,” ujar Menlu Retno dalam pidato sambutannya di Hotel Sahid, Jakarta Pusat. Retno bersyukur perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina memperoleh dukungan besar dari masyarakat Tanah Air. “MUI dan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) termasuk mitra penting dalam perjuangan tersebut,” ucapnya. Menlu mengatakan, isu Palestina sangat kental diangkat di dunia internasional. Dia mengungkapkan, saat menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pekan lalu, terdapat dua fokus yang diperjuangkan Indonesia terkait isu Palestina. Pertama, menggalang pengakuan negara-negara terhadap kedaulatan Palestina. Kedua, mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan Israel mengakhiri aktivitas ilegalnya di Palestina. “Indonesia termasuk di garis depan dalam membela perjuangan Palestina. Diplomasi Indonesia memilih untuk berpihak membela keadilan dan kemanusiaan, membela yang benar, against all odds,” kata Retno. Menlu menambahkan, tak hanya membela perjuangan Palestina di arena global, Indonesia juga turut terlibat aktif dalam membantu kehidupan masyarakat Palestina. “Selama sepuluh tahun terakhir, selain bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia yang sangat besar, kita juga salurkan 189 capacity building kepada lebih dari 2.000 beneficiaries Palestina. Dan tentunya pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Hafizah Tunanetra Kayla Nur Syahwa Gelisah Sehari Tak Murojaah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Al-Qur’an memiliki kedudukan istimewa dan wahyu yang turun terakhir untuk menyempurnakan syari’at ajaran nabi-nabi terdahulu. Salah satu keutamaan bagi yang membacanya adalah mendapatkan pahala. Tiap huruf yang dibacanya mendapatkan sepuluh pahala atau kebaikan. Hafizah tunanetra asal Tangerang Selatan, Kayla Nur Syahwa Syahkhila, mengaku bersahabat dengan Al-Qur’an sehingga bila sehari tak membacanya akan merasa gelisah. Pengakuan tersebut disampaikan Kayla di podcast The Sungkars. Bagi Kayla, Al-Qur’an merupakan sahabatnya. Sehingga saat satu hari tidak membaca Al-Qur’an, Kayla merasakan hati yang hampa. “Gimana perasaannya nak kalau misalnya kaya kelupaan, ketiduran nggak baca Al-Qur’an?” tanya Shireen Sungkar pada Kayla, dikutip dari unggahan Youtube The Sungkars, Kamis (3/10/2024). “Gelisah kak. Karena Kayla sudah menjadikan Al-Qur’an itu sebagai sahabat, sebagai teman. Tapi jika sehari itu nggak murajaah walaupun ada acara syiar itu rasanya itu hati ini hampa. Sepi. Dan hati ini rasanya gelap kalau nggak cahaya Al-Qur’an,” jawab Kayla. Alasan Kayla karena dirinya sudah memprioritaskan Al-Qur’an dan menjadi hal yang wajib untuknya. “Karena kita memposisikan Al-Qur’an itu seperti halnya shalat fardhu,” tambahnya. Kecintaannya pada Al-Qur’an dan tak ingin meninggalkannya, membuat Kayla memiliki pedoman, “murajaah setiap hari tak pernah berhenti sampai mati”. Saat ditanya berapa lama Kayla bermurajaah dalam sehari. Ia menjelaskan, selalu bermurajaah setiap selesai shalat fardhu. Artinya dalam Kayla khatam Al-Qur’an setiap 6 hari sekali. “Sehari 5 juz setiap ba’da shalat fardhu,” ungkap Kayla. Melihat begitu cintanya Kayla pada Al-Qur’an membuat Shireen Sungkar minder. Kurangnya pancaindera Kayla malah menjadi sebuah kelebihan baginya. “Masya Allah, punya perasaan takut ninggalin Al-Qur’an itu kan susah ya. Kaya aku ya, dengan segala kebodohan aku, ketinggalan Al-Qur’an tuh biasa aja. Masya Allah,” aku Shireen Sungkar. Kayla Nur Syahwa merupakan seorang penghafal Al-Qur’an jebolan program pencarian bakat penghafal Al-Qur’an di salah satu stasiun televisi. Ia telah menghafal 30 juz Al-Qur’an sejak usia 10 tahun. Sang ayah, Muhammad Saban, adalah inspirasi bagi Kayla untuk menghafal Al-Qur’an. Sebagai hafizah tunanetra, Kayla sempat diundang oleh Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah untuk menghadiri acara Membaca Al-Qur’an tahun 2022. Belum lama ini Kayla dipercaya untuk membaca Al-Qur’an di depan Paus Fransiskus saat lawatannya ke Indonesia pada awal September lalu. Kayla membaca surat Al-Baqarah ayat 62, yang berisi tentang pentingnya iman dan amal saleh tanpa memandang perbedaan agama. (Iin) Baca juga :

Read More

Kekerasan di Pondok Pesantren Bisa Dicegah dengan 5 Langkah

Jombang — 1miliarsantri.net : Kekerasan yang terjadi di lingkungan pondok pesantren bisa dicegah dengan beberapa cara. Alumnus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Bahrul Fuad menyoroti kasus kekerasan di lingkungan pondok pesantren. Cak Fu, sapaan akrabnya, menyatakan praktik kekerasan bukan metode yang efektif dalam mendidik santri. Kekerasan justru berimbas negatif kepada kepribadian santri. Cak Fu menawarkan lima langkah untuk menghilangkan praktik kekerasan di pondok pesantren. Pertama, mendorong agar pengasuh dan pengurus pesantren merumuskan kebijakan yang maslahat. Tak kalah penting adalah melakukan pengawalan dan perbaikan atas kebijakan tersebut secara berkesinambungan. Kedua, pengasuh dan pihak pesantren harus memiliki kebijakan atau sistem pencegahan perundungan atau praktik kekerasan yang baik. Misal ada aturan sanksi tegas terhadap para pelaku bullying/kekerasan. “Ketiga, perlu adanya monitoring dan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan sistem pencegahan perundungan/kekerasan di pesantren,” kata Cak Fu. Keempat, mendorong agar pengasuh, pengurus serta pembina pesantren membuat program selingan yang mampu menarik serta menampung minat dan bakat santri. “Pengasuh harus menciptakan suasana kehidupan pesantren yang menyenangkan, yang memberikan ruang ekspresi kreatif para santri. Hal ini dengan mengembangkan kurikulum yang menitikberatkan pada minat dan bakat santri. Sehingga santri tidak merasa penat dengan beban pelajaran yang padat,” katanya. Kelima, para pendidik di pesantren harus membangun komunikasi intens dengan santri. Sebab menurutnya interaksi dan komunikasi langsung antara pengasuh dengan santri dapat mencegah peluang terjadinya perundungan atau praktik kekerasan di kalangan santri. Melalui interaksi langsung, pengasuh akan lebih mengenal karakter para santrinya dan dapat memberikan nasihat secara langsung. Psikolog Keluarga Alissa Qotrunnada Wahid mengatakan bahwa kasus kekersan yang berada di permukaan adalah bagian dari fenomena puncak gunung es. Dalam pengertian, di bawah kasus-kasus tersebut terdapat sistem yang menggerakkan terjadinya berbagai bentuk kekerasan di lembaga pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama sebagai upaya perbaikan dari sejumlah penggerak sistem tersebut, antara lain pemerintah, pengasuh pesantren serta ormas-ormas, terutama Nahdlatul Ulama. “Karena itu PBNU sekarang sedang menyiapkan langkah langkah untuk bisa menghadirkan pesantren yang bebas dari kekerasan, apapun bentuk kekerasan itu,” kata ketua PBNU itu belum lama ini. Sebelumnya dijelaskan bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan. Faktor tersebut antara lain; faktor emosi yang kurang stabil, faktor keluarga yang kurang harmonis, faktor (lingkungan) pesantren yang tidak suportif, serta faktor masyarakat yang menganggap kekerasan sebagai kewajaran. (tin) Baca juga :

Read More

Krisis Palestina, Kunci Perdamaian Timur Tengah yang Terabaikan

Gaza — 1miliarsantri.net : Otoritas Palestina (PA) menyatakan pada hari Minggu bahwa penyelesaian masalah Palestina adalah kunci untuk menjamin masa depan yang aman dan stabil di Timur Tengah. Juru bicara PA, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Selama Yerusalem tetap diduduki, dengan situs-situs suci, sejarah, dan warisannya terancam, perang yang kita saksikan saat ini akan terus berlanjut seperti yang telah terjadi selama satu abad terakhir.” Abu Rudeineh menegaskan, “Satu-satunya alternatif yang layak adalah pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.” Ketegangan regional telah meningkat akibat serangan brutal Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Konflik ini meluas ke Lebanon dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 800 orang dan melukai lebih dari 2.500 orang lainnya sejak 23 September. Beberapa komandan Hizbullah tewas dalam serangan Israel, termasuk pemimpinnya Hassan Nasrallah. “Genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina… serta penghancuran kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina, tidak akan membawa keamanan atau stabilitas tetapi justru akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan kekacauan di seluruh wilayah dan sekitarnya,” tegas Abu Rudeineh. Ia membebankan tanggung jawab atas kekacauan regional saat ini kepada administrasi AS yang berturut-turut. “Tindakan semacam itu telah mendorong lebih banyak kejahatan terhadap rakyat Palestina dan rakyat Suriah serta Lebanon, bersama dengan ancaman terus-menerus terhadap daerah-daerah lain,” katanya. Pada 18 September 2024, Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari wilayah Palestina yang diduduki dalam waktu 12 bulan. (zul) Baca juga :

Read More

Warga Satu Desa di Jombang Berangkat Umrah Bareng

Jombang — 1miliarsantri.net : Sebanyak 35 warga Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang berangkat umrah bareng. Mereka berangkat ke Tanah Suci pada Minggu (29/9/2024). Tangis haru pun mewarnai keberangkatan para tamu Allah tersebut. Warga satu desa ini kompak mewujudkan impiannya ke Rumah Allah setelah mereka menabung selama 5 tahun. Keberangkatan umrah ini bukanlah hal biasa, sebab mayoritas dari mereka bukanlah berasal dari kalangan berduit. Para jamaah yang umrah ini kebanyakan dari keluarga sederhana yang dengan tekad kuat dan niat berhasil mengumpulkan biaya sedikit demi sedikit. Proses pengumpulan dana ini dikoordinir oleh pengurus organisasi masyarakat (ormas) di desa tersebut. Menurut Nur Mahmudi, salah seorang jamaah umrah, dirinya dan warga lain setiap hari menyisihkan uang mulai Rp10 ribu, Rp50 ribu, hingga Rp100 ribu. “Setiap minggu, uang yang terkumpul dari masing-masing dusun akan disetorkan kepada bendahara desa untuk disimpan di bank,” tutur Nur Mahmudi. Setelah lima tahun menabung, warga yang telah mencapai target dana akhirnya bisa berangkat umrah bersama. Dia mengatakan, ada lebih dari 200 orang yang mengikuti program tabungan umrah di desanya. Ibadah umrah massal satu desa ini ternyata bukan kali ini saja. Sebelumnya, tahun lalu, ada 56 warga juga telah berangkat umrah melalui program ini. Tahun ini adalah gelombang kedua dengan 35 orang jamaah. Ide untuk membuat tabungan umrah bersama ini berawal dari tradisi warga Desa Genukwatu yang rutin melakukan ziarah ke makam Wali Songo. Setelah sering melakukan ziarah lokal, muncul inisiatif untuk menabung agar bisa melakukan ziarah ke Tanah Suci, Makkah. “Awalnya hanya bercanda, tapi setelah dijalani dengan sungguh-sungguh, impian berangkat umrah satu kampung ini bisa terwujud,” kata Nur Mahmudi. Keberangkatan umrah secara massal dari satu desa ini menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kebersamaan, impian besar bisa tercapai, bahkan oleh mereka yang berasal dari latar belakang sederhana. Warga yang belum mencukupi tabungannya akan dikoordinir untuk berangkat umrah di kesempatan berikutnya. (tin) Baca juga :

Read More

Anggaran Rp7,25 Triliun untuk GTK Madrasah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Indonesia, Kementerian Agama telah mengambil langkah signifikan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp7,25 triliun untuk Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah pada tahun 2025. Keputusan ini diumumkan dalam Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 yang berlangsung di Jakarta. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menekankan pentingnya kesejahteraan guru dalam mendorong kreativitas dan inovasi di lingkungan madrasah. Namun, beliau juga mengingatkan para guru untuk tetap realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam memperjuangkan hak mereka. “Meskipun harapan kesejahteraan belum sepenuhnya terpenuhi, kami mendorong guru madrasah untuk terus mengembangkan diri dan fokus pada tugas-tugas profetik mereka,” terang Abu Rokhmad, kepada 1miliarsantri.net, Senin (30/9/2024). Thobib Al Asyhar, Direktur GTK Madrasah, mengungkapkan bahwa sebagian besar anggaran akan dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Dana ini akan digunakan untuk berbagai tunjangan, termasuk Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Insentif, Tunjangan Khusus, dan BPJS Ketenagakerjaan. “Hanya kurang dari 2 persen anggaran yang digunakan untuk manajemen dan peningkatan kompetensi guru. Selebihnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan,” jelas Thobib. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah panjangnya daftar antrian Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk guru madrasah. Kementerian Agama sedang melakukan kajian untuk mencari solusi percepatan proses ini. Simposium yang mengusung tema “Mewujudkan Guru Bermutu dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045” ini dihadiri oleh berbagai organisasi guru, termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA), dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU). Acara ini tidak hanya berfokus pada masalah anggaran, tetapi juga menyediakan platform bagi para guru untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Tujuannya adalah mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat memperkuat kolaborasi antar kelompok guru madrasah. Abu Rokhmad juga mendorong guru madrasah yang memiliki keahlian tambahan seperti khatib atau qari untuk tetap menjalankan peran tersebut tanpa mengabaikan tugas utama mereka sebagai pendidik. “Ini penting untuk berkhidmah kepada masyarakat dan juga dapat menjadi sumber tambahan kesejahteraan,” tambahnya. Dengan alokasi anggaran yang signifikan ini, diharapkan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia akan mengalami peningkatan yang substansial. Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045 melalui penguatan sumber daya manusia di sektor pendidikan berbasis agama. (rid) Baca juga :

Read More

Ustad di Blitar Lempar Kayu Berpaku ke Santri Akibatkan Kematian

Blitar — 1miliarsantri.net : Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, menangani kasus kematian seorang santri sebuah pondok pesantren di wilayah Kabupaten Blitar, yang diduga dilakukan oleh seorang ustad. Kepala Seksi Bagian Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengemukakan korban berinisial KAF (13), santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar. Kasus terjadi saat ustadz melempar kayu yang terdapat paku hingga mengenai kepala korban. “Pelemparan kayu terhadap santri dilakukan oleh ustadnya, guru mengaji di salah satu pondok di Kecamatan Ponggok. Kami sudah menindaklanjuti kejadian tersebut,” terang Samsul di Blitar, Ahad (29/9/2024). Samsul menjelaskan kronologi kejadian itu setelah shalat subuh biasanya santri olahraga seperti bermain badminton, bola voli dan santri sudah diingatkan segera mandi karena ada jam kunjungan dari orangtua sekaligus persiapan shalat dhuha. Saat itu, yakni Ahad (15/9/2024) santri lain sudah bersiap mandi, namun ada salah seorang santri yang masih bandel dan tidak segera menyudahi permainan. Ustad yang mengetahui hal tersebut kemudian melemparkan kayu ke arah santri yang bandel tersebut. Saat bersamaan korban lewat dan mengenai korban. “Ustad tersebut mengambil kayu dan dilemparkan ke santri tersebut. Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala. Bagian belakang kayu tersebut ada pakunya. Saat paku dicabut korban tidak sadar,” ungkapnya. Samsul menambahkan, korban juga langsung dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Blitar untuk mendapatkan pertolongan, namun karena lukanya yang serius akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). “Di RSKK mau dilakukan operasi tidak berani karena kepala mengalami pendarahan. Jika operasi pun kecil sekali untuk berhasil. Rumah sakit tidak berani mengambil risiko untuk operasi ” tuturnya. Samsul menjelaskan sudah meminta keterangan sejumlah pihak termasuk dari santri, ustad bersangkutan, pengasuh pondok pesantren, hingga meminta informasi hasil pemeriksaan kesehatan korban dari rumah sakit. Namun, untuk keluarga korban hingga kini masih belum ada laporan aduan yang masuk. Dirinya menjelaskan, selama ini remaja tersebut tinggal bersama dengan neneknya, sedangkan kedua orang tuanya bekerja di luar negeri. “Kami sudah berupaya memanggil keluarga korban. Selama ini korban hanya dengan neneknya, orang tua di luar negeri. Anggota sudah berupaya memanggil tapi belum hadir dari undangan yang dikirimkan tersebut,” ucap dia. Hingga kini, polisi belum bisa memproses perkara tersebut lebih lanjut dan masih menunggu kabar dari keluarga korban. (ton) Baca juga :

Read More

Pria 63 Tahun Asal Saudi Menikah Sebanyak 53 Kali

Riyadh — 1miliarsantri.net : Bagi orang yang belum menikah namun telah menemukan tambatan hati, tentu tujuan akhirnya bermuara pada pernikahan. Ada banyak tujuan dari pernikahan, mulai dari memenuhi tuntutan biologis dalam diri, membangun rumah tangga yang islami, hingga menghasilkan keturunan yang saleh. Setiap orang tentu memiliki tujuan pernikahannya masing-masing. Seperti halnya Abu Abdullah, pria asal Saudi yang mengaku telah menikah sebanyak 53 kali dalam waktu 43 tahun. Menurut pengakuannya, hal itu dilakukan bukan karena kesenangan pribadi namun bertujuan untuk menstabilkan dan menenangkan pikirannya. Melalui wawancaranya dengan televisi MBC Saudi, pria berusia 63 tahun itu sekarang telah menikah dengan seorang wanita dan tidak berencana untuk menikah lagi. “Saat pertama kali menikah, saya tidak berencana menikah dengan lebih dari satu wanita karena saya merasa nyaman dan punya anak. Tetapi setelah beberapa waktu, masalah terjadi dan saya memutuskan untuk menikah lagi ketika saya berusia 23 tahun dan saya memberi tahu istri saya tentang keputusan saya,” kenang pria yang dijuluki ‘poligami abad ini’ itu dikutip dari Gulf News, Sabtu (28/9/2024). Dia mengatakan kemudian terjadi masalah antara istri pertama dan kedua, yang mendorongnya untuk menikah lagi untuk ketiga dan keempat kalinya. Abu Abdullah mengatakan dia kemudian menceraikan istri pertama, kedua dan ketiga. Abu Abdullah berargumen bahwa alasan dia menikah berkali-kali adalah karena dia mencari wanita yang bisa membuatnya bahagia, dan dia mengatakan bahwa dia berusaha bersikap adil kepada semua istrinya. “Saya menikahi 53 wanita dalam jangka waktu yang lama. Yang pertama saat saya berumur 20 tahun dan dia enam tahun lebih tua dari saya,” ujarnya. Menurutnya, masa pernikahan terpendeknya adalah satu malam. “Setiap pria di dunia ingin memiliki seorang wanita dan tetap bersamanya selamanya…. Stabilitas tidak bisa ditemukan pada wanita muda, tapi pada wanita tua. Sebagian besar pernikahan saya dilakukan dengan wanita Saudi.” Abu Abdullah mengatakan dia juga pernah menikahi wanita asing selama perjalanan bisnisnya ke luar negeri. Islam membolehkan seorang pria mengawini empat istri sekaligus. Jika dia tidak dapat berlaku adil terhadap seluruh istrinya, maka ia harus mengawini satu istri saja. “Saya dulu tinggal selama tiga sampai empat bulan. Jadi saya menikah untuk melindungi diri dari keburukan,” pungkasnya. (dul) Baca juga :

Read More