Menag : Madrasah Harus Bisa Beradaptif Terhadap Teknologi Digital

Rembang — 1miliarsantri.net : Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta madrasah bertransformasi sebagai lembaga yang bukan terpaku pada keilmuan agama saja. Tetapi, madrasah juga harus mampu adaptif terhadap teknologi digital. Hal ini disampaikan Menag saat menjadi narasumber pada kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) yang digelar di Rembang, Jawa Tengah. Adaptif terhadap teknologi, menurut Menag, juga menjadi bentuk implementasi transformasi digital yang merupakan program prioritas Kementerian Agama. “Dunia itu terus bergerak. Jadi madrasah tidak boleh hanya terpaku dengan ilmu tafaqquh fiddin untuk menciptakan kader-kader agama. Namun harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, bisa gagah menghadapi perkembangan zaman,” ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diperoleh 1miliarsantri.net, Jumat (28/10/2023). Menag juga mendorong para guru madrasah untuk lebih progresif dan inovatif. Kegiatan Ngopi disebut dapat menjadi sarana para Kepala Madrasah dan guru untuk saling berkomunikasi, agar pendidikan lebih berkembang. Menag juga mengingatkan bahwa ada empat dimensi yang perlu dimiliki madrasah saat ini, untuk dapat bertransformasi. Empat dimensi yang dimaksud adalah dimensi kognitif, dimensi spiritual, dimensi estetika dan dimensi fisik. Dimensi kognitif dijelaskan harus dimiliki madrasah, untuk membangun daya pikir dan meningkatkan pengetahuan siswa madrasah. Contohnya, ada metodologi belajar Matematika yaitu ‘Gasing’, yang merupakan singkatan dari Gak Pusing. “Dengan Gasing ini, siswa madrasah tidak lagi dijejali dengan rumus-rumus matematika. Tapi diajari bagaimana melogikakan angka-angka dalam Matematika,” ungkap Menag di hadapan para kepala madrasah. Kedua, dimensi spiritual, yang mana mutlak dimiliki oleh siswa madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. Ketiga, dimensi estetika, yang mana dengan dimensi ini anak-anak diharapkan memiliki nilai seni. Ketika peserta didik sudah memiliki kecerdasan, maka nilai-nilai spiritual dan seni harus dimiliki pula oleh siswa. Hal ini disampaikan agar menjadi lebih indah. Terakhir, dimensi fisik, yang menurut Gus Men siswa madrasah tidak boleh lemah dan harus sehat. Karena itu, gizi anak-anak di madrasah harus dijaga. Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi perkembangan madrasah di Indonesia, yang memiliki keunggulan dibandingkan sekolah umum. “Dulu madrasah dianggap sebelah mata, hanya pelengkap. Tapi sekarang madrasah sudah menjadi destinasi pendidikan,” terangnya. Bahkan, ia menyebut ada madrasah yang masuk dalam urutan lima besar sekolah terbaik di Indonesia. Ini merupakan capaian yang harus diduplikasi oleh madrasah lainnya. “Madrasah-madrasah kita banyak yang unggul. MAN IC Serpong adalah terbaik pertama di Indonesia, dan MAN IC Pekalongan adalah terbaik ketiga di Indonesia,” lanjut Menag. MAN IC Serpong dan MAN IC Pekalongan disebut merupakan madrasah yang mampu bersaing dengan SMA dalam mencetak kader-kader intelektual. Hal seperti ini menurut dia harus dipertahankan. (hud)

Read More

Berbagai Pandangan dari NU dan Muhammadiyah Tentang Istitha’ah

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Haji merupakan ibadah yang mensyaratkan adanya kemampuan (istitha’ah) dalam pelaksanaannya. Bukan hanya mengenai keuangan tapi juga termasuk masalah kesehatannya. Karenanya Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pemeriksaan dan perlu diperketat sebelum calon jamaah melunasi pembayaran biaya haji. Katib PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali menyampaikan, istitha’ah merupakan syarat dalam ibadah haji. Bahkan tidak ada aktivitas ibadah di dalam Islam yang mempersyaratkan istitha’ah di dalam pelaksanaannya selain ibadah haji. “Karena itu, seluruh calon jamaah haji yang mau berangkat haji harus memiliki persyaratan mampu untuk melaksanakan ibadah haji,” tegas Akademisi UIN Jakarta itu dalam ‘Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023’ yang digelar Kementerian Agama di Yogyakarta, Selasa (24/10/2023) lalu. Hal senada diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah H Agus Taufiqurrahman. Dia menyampaikan pemeriksaan istitha’ah kesehatan dilakukan setelah adanya pengumuman kuota resmi calon haji dari Indonesia. Saat itulah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara komplit. Hal ini meliputi pemeriksaan tambahan terhadap demensia dan Activity Daily Living (ADL). Hal ini mengingat banyaknya calon jamaah haji lansia karena daftar tunggu yang panjang. “Bagi calon jamaah haji ketika ia tidak memenuhi batasan minimal ADL atau gangguan demensia berat, tentu ini menjadi kelompok yang tidak harus melakukan pelunasan biaya haji,” terangnya. Agus menyampaikan bahwa jika keberangkatan haji memberikan pengaruh memburuknya kesehatan seseorang, maka tidak perlu bagi calon jamaah itu untuk melunasi biaya haji. “Kalau tetap berangkat menjalankan ibadah haji akan lebih membahayakan kondisinya. Sehingga kelompok-kelompok ini memang harus sejak awal tidak diberi kesempatan untuk membayar biaya haji dan fokus untuk perawatan dirinya, untuk pengobatan,” lanjut dosen di Fakultas Kedokteran UII Yogyakarta itu. Calon jamaah yang demikian ini tergolong dalam kelompok yang memang tidak masuk kriteria istitha’ah haji. Ia menyebut calon jamaah yang termasuk golongan ini adalah mereka yang memiliki kondisi penyakit yang kronis, seperti kanker stadium akhir, TBC resisten seluruh obat, HIV AIDS stroke dengan pendarahan yang luas, hingga gangguan skizofrenia berat. Selain kelompok tersebut, Agus juga menyampaikan ada tiga kategori lain, yakni (1) calon jamaah yang memang memenuhi istitha’ah menjadi jamaah haji; (2) calon jamaah yang istitha’ah tetapi harus dengan pendampingan; dan (3) calon jamaah tidak istitha’ah untuk sementara waktu. Kedua kategori terakhir itu, menurutnya, bisa diberangkatkan ketika sudah terpenuhi. Jamaah yang demikian diberi kesempatan untuk melakukan pembayaran biaya ibadah haji. “Tentu masyarakat harus mengetahui ini sehingga mempersiapkan fisik dengan baik, mempersiapkan mental dengan baik, di samping mempersiapkan biaya haji yang menjadi bagian kriteria istitha’ah,” pungkasnya. (mif) Baca juga :

Read More

Sandiaga : Program Santri Digitalpreneur Dapat Memperkuat Ekonomi Digital Indonesia

Jakarta — 1miliarssntri.net : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan program Santri Digitalpreneur menjadi momentum bagi para santri di Indonesia untuk berada di garda terdepan dalam mengembangkan dan memperkuat ekonomi digital Indonesia. “Kalian harus mampu menjadi garda terdepan, karena untuk menuju Indonesia Emas yang sejahtera, adil, dan makmur lokomotifnya justru ada di tangan santri-santri muda kita. Kalianlah yang menjadi lokomotif berbekal ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga dalam Demoday Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (26/10/2023) Sandiaga mengatakan, ekonomi kreatif merupakan lokomotif yang menggerakkan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, melalui program ini diharapkan para santri yang berpartisipasi bisa menghasilkan konten-konten kreatif yang unik dan inovatif untuk ditampilkan di media sosial. Selain itu, program yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari santri yang jatuh setiap 22 Oktober ini juga dibungkus dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk menjadikan para santri sebagai konten kreator yang kreatif dan berkualitas. Mereka juga diharapkan mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Potensi itu semakin besar mengingat ada sekitar lima juta santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, dengan jumlah ini maka santri bisa menjadi suatu ekosistem ekonomi umat tersendiri di Indonesia. “Kita harus isi dengan konten-konten yang membawa semangat bagi santri untuk menghadirkan konten-konten yang menjadi penyejuk di antara konten-konten yang beredar di media sosial,” terangnya. Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengungkapkan program Santri Digitalpreneur merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan para santri. Terlebih, pesantren merupakan salah satu bentuk modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia untuk berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. “Pesantren adalah salah satu tipikal pendidikan Muslim di Indonesia. Melalui pesantren kita berharap bisa melahirkan bangsa Indonesia yang moderat, toleran, plural, dan berkolaborasi dengan siapapun,” ungkap Nasaruddin. (rid) Baca juga :

Read More

RSIS A.Yani Surabaya Living Monument Sebagai Persembahan Memperingati Satu Abad NU

Surabaya — 1miliarsantri.net : Disela-sela menghadiri Puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meresmikan gedung baru Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya A Yani di Jalan Achmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. Gedung tersebut merupakan living monument atau sebagai persembahan dalam rangka memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama. “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, saya resmikan tower Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur,” ungkap Presiden Jokowi dikutip Rabu (25/10/2023). Pada kesempatan itu hadir juga Ketua Yarsi Prof Mohammad NUh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Amin Said Husni, dan Ketua Lembaga Kesehatan (LK) PBNU Zulfikar As’ad. Presiden Jokowi menekankan pentingnya layanan kesehatan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia. Gedung baru yang diresmikan adalah sebuah tower modern berlantai 13. “Tower Rumah Sakit Islam Surabaya A Yani ini berlantai 13 akan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan serta menjadi rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) khususnya bagi mahasiswa kedokteran dan perawat,” terang Jokowi. Presiden menekankan, keberadaan tower dengan peralatan dan fasilitas modern juga sekaligus menandai transformasi RSIS A Yani menjadi rumah sakit modern dan terpercaya. “Tower bru tersebut merupakan wujud komitmen untuk terus meningkatkan akses dan kualitas layanan medis bagi masyarakat. Tadi saya melihat ruangan-ruangan yang ada dan peralatan yang ada betul-betul ini adalah rumah sakit yang sangat modern,” lanjut Jokowi. Presiden Jokowi berharap, penambahan fasilitas RSIS A Yani ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat memudahkan akses masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang nyaman dan terjangkau. “Terakhir, saya ingin berpesan agar Rumah Sakit Islam A Yani ini dapat menjadi pusat pelatihan dan pengembangan kesehatan serta pendidikan di kalangan Nahdlatul Ulama dan mencetakan tenaga kesehatan yang unggul dan profesional,” pungkas Jokowi. (har) Baca juga :

Read More

Jakarta Muslim Fashion Week 2023 Bukti Pendidikan Vokasi Mampu Bersaing Dengan Desainer Papan Atas

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sebanyak 72 koleksi busana karya talenta-talenta mode dari satuan pendidikan vokasi tampil di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024. Karya fashion dari satuan pendidikan vokasi itu disebut mampu bersaing dengan desainer papan atas Indonesia dan siap merambah pasar global. “Kita semua melihat karya-karya fashion dari satuan pendidikan vokasi mampu bersaing dengan desainer papan atas Indonesia dan siap merambah pasar global,” terang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam siaran pers, Selasa (24/10/2023). Karya-karya tersebut diperlihatkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, Sabtu (21/10/2023) lalu. Menurut Nadiem, Penampilan itu membuktikan pendidikan vokasi menyimpan potensi besar untuk berkiprah dan memajukan industri fashion melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pada perhelatan tahun kedua ini, panggung JMFW menjadi pembuktian bagi insan vokasi dalam menunjukkan kiprahnya sebagai bagian dari perjalanan industri busana Muslim. Hal ini juga yang makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana Muslim dunia. Nadiem menyatakan, kehadiran JMFW secara berkelanjutan menjadi ujung tombak untuk mencapai misi Indonesia menjadi pusat busana Muslim dunia. “Saya yakin upaya ini akan segera terwujud dan akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan industri fashion tanah air,” ujar Nadiem. Pada kesempatan itu, Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memberikan panggung kepada satuan pendidikan vokasi untuk belajar berkarya dan berani tampil di depan khalayak luas. Nadiem pun berharap dari panggung JMFW akan semakin banyak industri yang mendukung SMK dengan menjadi mitra. Sekitar satu jam, karya busana rancangan para siswa dan mahasiswa dari 12 satuan pendidikan vokasi ditampilkan di hadapan publik oleh para model di runway JMFW 2024. Busana-busana tersebut didesain dan dibuat oleh mahasiswa dari lima perguruan tinggi vokasi (PTV) dan tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) Bidang Tata Busana. Kelima PTV yang tampil, yakni ISI Yogyakarta, ISBI Bandung, AKS Ibu Kartini Semarang, Universitas Kristen Maranatha, dan ISWI Fashion Academy. Sementara itu, ketujuh SMK yang terlibat adalah SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon, SMKN 1 Batu, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, SMKN 1 Kasreman, SMK NU 2 Kedungpring, dan SMKN 3 Magelang. Setiap satuan pendidikan vokasi menampilkan enam rancangan busana dengan tema yang beragam. Seperti contohnya adalah koleksi d’JeLiPat dari SMKN 3 Magelang yang menampilkan enam tampilan busana bertema ‘Getuk’ yang terinspirasi dari getuk tiga warga yang tak lain merupakan makanan khas dari Magelang, Jawa Tengah. Sebagai penutup pagelaran, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut tampil di atas catwalk. Keduanya tampil segar mengenakan busana rancangan siswa SMK NU Banat Kudus dan SMK Syubbanul Wathon. Usai parade, Kiki mengaku bangga dengan hasil karya para siswa dan mahasiswa vokasi. Menurut Kiki, panggung JMFW 2024 menunjukan pendidikan vokasi menyimpan potensi besar dalam mendorong kemajuan industri fashion melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri. “Tujuan kita adalah memberikan pengalaman berharga kepada para siswa sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak SMK, anak-anak vokasi itu bisa menghasilkan karya-karya yang diakui industri, dunia fesyen,” kata Kiki. Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri busana muslim yang sedang berkembang di Indonesia. Menurut Kiki, dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi tahun lalu, beberapa produk busana SMK sudah masuk ke katalog komersial dan mendapatkan buyer. “Tidak hanya buyer, tapi beberapa desainer terkemuka juga memberikan kesempatan magang atau bahkan bekerja di tempat mereka dan itu jalan yang sangat kita harapkan, ketika industri, dunia kerja bermitra dengan sekolah-sekolah kami,” lanjut Kiki. Kiki menambahkan, produk-produk yang ditampilkan para siswa dan mahasiswa vokasi setara dengan kualitas global. Menurut dia, apa yang dipamerkan itu bukan sekadar produk, melainkan bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar. “Produk-produk kelas dunia itu menunjukkan bagaimana siswa dan mahasiswa vokasi telah merasakan betul kemerdekaan dalam pembelajaran. Mereka bisa mengeksplorasi bakat dan mewujudkan imajinasi mereka melalui karya nyata,” imbuhnya. Sementara itu, usai tampil dan menerima karangan bunga beserta ucapan selamat, Noor Afiana Ratnaningtias, siswa SMK Syubbanul Wathon, Magelang mengaku sangat lega bisa menampilkan karya busananya di panggung JMFW 2024. Siswa kelas 12 Jurusan Tata Busana tersebut mengaku sangat bangga, terlebih salah satu baju rancangan Noor dikenakan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek. “Saya merancangnya sekitar dua bulan dan harus kejar-kejaran dengan waktu karena sempat ada beberapa revisi yang harus dilakukan,” kata Noor Afiana. Bagi SMK Syubbanul Wathon, penampilan di JMFW 2024 merupakan kali kedua. Meskipun demikian, Noor Afiana mengaku tidak menduga apresiasi para pengunjung begitu besar. “Sebagai sekolah yang ada di daerah, ini adalah pengalaman belajar yang sangat luar biasa. Apalagi banyak desainer-desainer terkenal yang ikut di ajang ini,” ungkapnya. JMFW 2024 merupakan pagelaran busana yang digelar bersamaan dengan perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38. Di TEI 2023 pendidikan vokasi menampilkan inovasi teknologi dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Astra, SMK RUS Kudus, dan SMKN 5 Malang. (Iin) Baca juga :

Read More

Pesantren Moderen Gontor Launching Mushaf Gontor

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pondok Modern Darussalam Gontor resmi melaunching awal penulisan mushaf Al-Qur’an yang dinamakan Mushaf Gontor. Kepala Lajnah Pentashihan Mushf Al-Qur’an (LPMQ), Ustadz Abdul Aziz Sidqi, menjabarkan tiga keistimewaan mushaf tersebut. Pertama, Mushaf Gontor merupakan mushaf pertama yang ditulis oleh kalangan pesantren. “Yang menerbitkan mungkin sudah banyak, tapi yang menulis sendiri dengan Mushaf Standar Indonesia dan akan mencetaknya ini baru Gontor pada umur ke 100 tahun ini,” urai Aziz, dikutip laman Gontor, Senin (23/10/2023). Kedua, Mushaf Gontor ditulis oleh hanya satu orang khattat. Mushaf tersebut ditulis oleh Ustadz Muhammad Nur. Dia merupakan sosok yang telah mendapatkan ijazah pada khat naskhi dari kaligrafer Maroko, Syeikh Belaid Hamidi. “Itu suatu kelebihan, karena ia akan istiqamah menulis di sini dan seni khatnya tidak tercampur-campur,” ungkapnya. Ada dua segi yang harus dipersiapkan, yaitu persiapan dzahir dan batin atau fisik dan non-fisik. Dalam segi non-fisik, Ustadz Muhammad Nur menekankan pentingnya niat penulisan sebagai ibadah lillahi ta’ala. Penulisan itu telah menjadi amanah Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. Harapannya, Mushaf Gontor dapat menjadi legasi atau warisan bagi generasi yang akan datang. Dalam pelaksanannya, Ustadz Muhammad Nur dibantu oleh tim yang akan mensupport persiapan dzahir seperti alat tulis, peralatan digitalisasi master, tim pentashihan internal, tim dokumentasi dan persiapan teknis lainnya sehingga dia dapat lebih fokus dalam mempersiapkan mental dan spiritual. Aziz juga mengapresiasi pilihan Gontor untuk menulis mushaf ini sesuai dengan Mushaf Standar Indonesia. “Oleh karena itu insya Allah akan kami kawal sampai selesai, dalam arti sampai proses pentashihannya selesai,” imbuhnya. Bentuk nyata dukungan ini salah satunya terwujud dalam fasilitasi LPMQ bagi tim mushaf Gontor untuk pelatihan digitalisasi mushaf bersama Ustadz Saifuddin El-Cavi dari Forum Pelayan Al-Quran (FPQ) yang dilaksanakan tepat setelah launching penulisan mushaf Gontor. Ketiga, Mushaf Gontor adalah hasil dari digitalisasi master mushaf akan dikembangkan menjadi font jenis naskhi, untuk memperkaya jenis font Arab yang sudah ada. “Dengan demikian, manfaat dari proses penulisan mushaf ini dapat dirasakan lebih luas lagi oleh seluruh umat di Indonesia, bahkan dunia,” kata Ustadz Hakam Ar Rosyada, M.Pd.I., Wakil Ketua II Panitia Penerbitan Mushaf Al-Qur’an Gontor yang fokus dalam digitalisasi master mushaf Gontor. Penulisan mushaf Gontor ini dilakukan Pondok Modern Darussalam Gontor karena merasa teramanati dan dititipi oleh umat Islam untuk menegakkan Al-Qur’an. Demikian disampaikan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal. Salah satu syarat yang tercantum dalam Piagam Penyerahan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor adalah bahwa Pondok Modern harus menjadi sumber pengetahuan agama Islam, bahasa Al-Qur’an/Arab, ilmu pengetahuan umum dan berjiwa pondok. Ustadz Kholid Muslih, ketua panitia penulisan mushaf Gontor menjelaskan bahwa untuk menjadi pusat pengajaran Bahasa Al-Qur’an, tentunya Gontor harus memulai dengan perhatian terhadap Al-Qur’an itu sendiri dalam sisi tulisan maupun dalam sisi bacaan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dari segi tulisan, di Gontor sudah ada ada materi tentang imla dan Al-Khattul ‘Arabiy. Untuk yang terakhir ini kemudian dibentuk satu lembaha khusus yang disebut dengan Markazul Khattul ‘Arabiy. “Puncak daripada Al-Khat Al-‘Arabiy sebenarnya itu adalah penulisan Al-Qur’an,” kata Kholid Muslih. Penulisan mushaf Al-Qur’an ini direncanakan akan selesai pada akhir 2025 dan dapat mulai dicetak pada 2026. (Iin) Baca juga :

Read More

Presiden Jokowi Mengapresiasi Semangat Para Santri Sebagai Pilar Kekuatan Bangsa

Surabaya — 1miliarsantri.net : Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir sekaligus didapuk menjadi Pembina Apel pada Apel Hari Santri 2023. Presiden Jokowi mengapresiasi kiprah santri sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga saat ini. Apel Akbar Hari Santri 2023 digelar di Tugu Pahlawan Surabaya. “Santri pilar kekuatan bangsa, pondasi kekokohan bangsa, sudah terbukti sejak zaman perjuangan,” tegas Jokowi di hadapan puluhan ribu santri di Tugu Pahlawan dan ruas-ruas jalan di sekitarnya, Surabaya, Minggu (22/10/2023). Hadir dalam kegiatan ini, Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Achyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, beserta jajaran PBNU. Hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Menhan Probowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Tohir, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil L, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Forkompimda Jatim, Menurut Presiden, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, ada 36 ribu pesantren di Indonesia. Hal itu menjadi sebuah kekuatan besar. “Jumlah pesantren yang sangat banyak menjadi kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, dan penentu keberhasilan mencapai cita-cita,” pekik Presiden. Presiden lalu mengenang awal adanya Hari Santri. Dikisahkan Presiden, hal itu bermula dari kunjungannya ke salah satu pesantren di Malang-Jawa Timur sebelum menjabat sebagai Kepala Negara. Saat itu, ada usulan dari para kiai dan santri untuk memutuskan adanya Hari Santri. “Saat itu saya belum Presiden. Setelah terpilih jadi Presiden, permohonan yang saya ingat dari pesantren di Malang, kita kaji dan tindaklanjuti. Lalu kita putuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden No 22 tahun 2015. Sejak itu kita punya Hari Santri,” tutur Presiden. Dijelaskan Presiden, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri, merujuk pada seruan Resolusi Jihad dari Hadratusy-Syaikh Romo Kyai Haji Hasyim Asy’ari. Resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid. “Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua, termasuk para santri terus berjuang untuk kepentingan bangsa, negara, dan umat. Semangat Hari Santri harus terus dijaga sesuai konteks kondisi saat ini,” tandasnya. Apel Hari Santri 2023 dimulai sekitar pukul 06.30 WIB. Sebelum arahan Presiden, Ketum PBNU membacakan Resolusi Jihad yang terbit pada 22 Oktober 1945. Doa Apel Hari Santri 2023 dipimpin oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Achyar. (yat) Baca juga :

Read More

Jutaan Warga Mengikuti Jalan Santai Hari Santri Nasional 2023 di Surabaya

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ketua Umum PBNU Yahya Staquf melepas jutaan peserta jalan santai dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023 dari Gedung Negara Grahadi, Sabtu (21/10/2023). Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut Gus Yahya, salah satu peran santri adalah membangun negeri. Peran itu antara lain terwujud dari semangat jihad fi sabilillah yang sudah digelorakan sejak zaman perang kemerdekaan. Gus Yahya mengingatkan peran santri dalam jihad fii sabilillah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945. “Mari kita berjihad. Sebab negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harua diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri. Negeri ini tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia,” tegas Gus Yahya. Ditanya kenapa Hari Santri dipusatkan di Surabaya, Gus Yahya menjelaskan bahwa hal tersebut tidak lepas dari sejarah Resolusi Jihad yang digaungkan para ulama pada 22 Oktober 1945. Saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fii sabilillah, mempertahankan NKRI dari upaya sekutu untuk menjajah kembali. “Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi,” ungkap Gus Yahya. Gus Yahya berharap jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka. Sementara itu Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, jalan santai digelar dalam semarak Hari Santri sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dan memberi nuasan kegembiraan. Menurutnya, Hari Santri patut dirayakan dengn riang gembira. “Ini menunjukkan bahwa negara mengakui perjuangan para santri, memberikan kado istimewa yakni Hari Santri. Santri selalu terlibat menjadi bagian dalam momentum penting negeri ini. Momentum Hari Santri menunjukkan bahwa setiap episode sejarah negeri ini, selalu melibatkan santri,” tandasnya. Jalan santai ini diikuti jutaan warga masyarakat dan santri dari berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan provinsi lainnya. Mereka memadati sepanjang Jalan Gunernur Suryo, Kota Surabaya, sejak pagi. Panitia telah menyiapkan banyak doorprize, mulai dari sepeda gunung, televisi, lemari es, 60 paket umrah hingga mobil. Jalan santai dilepas Gus Yahya mulai pukul 06.30 WIB dari Jalan Gubernur Suryo, tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi. Peserta lalu menuju jalan Jenderal Soedirman, lalu keJalan Basuki Rahmat, kawasan Embong Malang, Praban, Siola, lalu balik ke Gedung Negara Grahadi. (har) Baca juga :

Read More

Tingkatkan Literasi Keuangan, Baznas Gerilya Hingga ke Wilayah Pesisir Bekasi

Jakarta — 1miliarsantri.net : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan target peningkatan literasi keuangan hingga melebihi 50 persen pada akhir 2023. PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) pun mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan nasional. Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji mengapresiasi fokus OJK dalam prioritas literasi keuangan tahun 2023 yang menyasar pelajar atau santri, UMKM, penyandang disabilitas dan masyarakat daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Sebagai perusahaan sistem pembayaran terdepan yang menjadi bagian Holding Danareksa, pihaknya mendukung literasi keuangan nasional. “Dalam konteks pertumbuhan masyarakat yang terus meningkat dan permintaan akan transaksi keuangan yang semakin tinggi, peningkatan literasi keuangan hingga ke wilayah pesisir sangat penting untuk menciptakan akses keuangan yang merata,” terang Ario kepada 1miliarsantri.net di Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Meninjau data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, angka indeks literasi keuangan nasional masih di angka 49,68 persen. Hal itu menunjukkan peningkatan sebesar 9,11 persen dibandingkan dengan 2019 yang baru mencapai 38,03 persen. Dukungan Jalin dalam meningkatkan literasi keuangan melalui penyelenggaraan sosialisasi mengenai dasar layanan perbankan kepada masyarakat di pesisir Pantai Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (19/10/2023). Menurut Ario, acara tersebut merupakan langkah penting dalam merayakan Bulan Inklusi Keuangan 2023 yang berlangsung sepanjang Oktober 2023. “Terkait dengan acara ini, Jalin juga bekerja sama dengan Baznas untuk menyediakan pelayanan kesehatan gratis, bantuan sembako, dan obat-obatan kepada masyarakat di pesisir Pantai Bahagia. Kolaborasi ini juga menandai awal rangkaian perayaan HUT ke-7 Jalin yang jatuh pada 3 November 2023,” kata Ario. Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menjelaskan, pemberian bantuan serta pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat merupakan bagian dari program Baznas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama keluarga rentan. Dia menyebut, kemitraan Baznas dan Jalin sebenarnya sudah terjalin dengan baik selama ini. “Hal ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan langsung maupun kesehatan gratis yang akan terus ditingkatkan,” ujar Saidah. (fat) Baca juga :

Read More

Pondok Gontor Gelar Serangkaian Acara Memperingati 100 Tahun Pendirian nya

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pondok Modern Darussalam Gontor, salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia, merayakan tonggak sejarah penting perjalanan pendidikannya memasuki usia ke-100 tahun. Dalam rangka memeriahkan momentum tersebut sekitar 10.000 alumni Gontor, santri dan wali santri Gontor akan menggelar Tasyakuran dengan melakukan “Tajammu’” (kumpul bersama), dan Jalan Sehat Monas, Ahad, 22 Oktober 2023. “Kegiatan ini merupakan momentum penting bagi kami untuk memberikan penghormatan sekaligus ungkapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat-Nya, Pondok Gontor telah berusia satu abad lebih berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia,” terang KH Sofwan Manaf, Steering Committee sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Jakarta dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023). KH Sofwan menjelaskan, kegiatan “Tajammu’”, dan Jalan Sehat di Monas, Jakarta ini, merupakan rangkaian dari kegiatan Peringatan 100 Tahun Gontor yang sebelumnya sudah digelar di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, pada tanggal 27 September 2023 lalu. “Dengan spirit persatuan dan kebhinekaan NKRI, kali ini kami ingin membawa rasa syukur kami ini ke masyarakat kota Jakarta. Memadukan antara mengenang sejarah panjang Gontor dengan doa bersama di Monas dan menyongsong masa depan yang lebih baik dengan jalan sehat di Car Free Day,” jelas KH Sofwan. Rangkaian kegiatan Tajammuk dan Jalan Sehat ini akan dimulai pukul 05.30 hingga pukul 10.00 WIB, yang diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan Hymne “Oh Pondokku”. Pimpinan Pondok Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, dijadwalkan akan melepas langsung start jalan sehat dari pintu Barat Daya Monas (Patung Kuda) hingga bunderan HI dan kembali lagi ke Monas. “Tercatat, insya Allah kegiatan ini akan diikuti oleh kurang lebih 10 ribu alumni, santri dan wali santri Gontor, dari berbagai daerah. Atas nama panitia kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi atas terlaksananya kegiatan ini dengan baik,” ujar Luqman Hakim Arifin, Jubir Kepanitiaan di lokasi konferensi pers. Selain Tajammu’ dan jalan sehat, Tasyakuran Peringatan 100 tahun Gontor ini juga akan dimeriahkan dengan atraksi santri dari pelbagai pesantren alumni Gontor di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Mulai dari Marching Band, Reog Ponorogo, Debus Banten, Singa Depok, Pantomim, Hadroh, Silat, Paskibra, Pramuka, Ondel-ondel Jakarta, Tari Saman, Tari Nusantara dan lain-lain. “Meski persiapannya agak mepet, tapi kami semua sangat siap dan antusias. Ini momentum yang pas untuk bersyukur mengenang jasa para kiai dan santri, khususnya pendiri Gontor yang telah berjasa mendidik kita semua. Kami semua bangga sebagai santri,” tambah Luqman. Hadir dalam konferensi pers kegiatan Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor di Monas, antara lain, Dr KH Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR), Dr AM Fachir (Mantan Wakil Menlu), Dr KH Lukman Hakim Saifuddin (Mantan Menteri Agama), Prof Dr Husnan Bey Fananie (Mantan Dubes RI untuk Azerbaijan), Ustadz Bachtiar Nasir (Ulama), Prof Asep S Jahar, Ph.D. (Rektor UIN Jakarta), H. La Ode M Safiul Akbar (tokoh muda nasional), Luqman Hakim Arifin (Wakil Ketua Komisi Informasi DKI Jakarta), dan lain-lain. (rid) Baca juga :

Read More