Sebanyak 33 Warga Palestina terkena Nuklir Nyasar

Jakarta – 1miliarsantri.net : Serangan udara yang dilakukan secara bombardir oleh pasukan Angkatan Udara Zionis Israel di Jalur Gaza selama beberapa hari, mulai Selasa (9/5/2023) sampai Sabtu (14/5/2023) pekan lalu menyebabkan 33 warga Palestina meninggal dunia. Hal tersebut langsung mendapat respon Ketua Persatuan Ulama Palestina Diaspora, Syaikh Dr Ahed Abdul Atha. Dia menjelaskan serangan tersebut bermula sejak kematian Syaikh Khader Adnan pada Selasa pagi (2/5/2023). Syaikh Adnan melakukan mogok makan sebagai bentuk perlawanan terhadap penahanan administratif yang dilakukan zionis Israel. “Serangan Israel ke Gaza tidak bisa dihindari kasus Syekh Khadr Adnan. Syekh Adnan syahid di penjara Israel karena mogok makan selama 86 hari. Dia adalah salah seorang tokoh dan pemimpin di Tepi Barat yang dizalimi dengan aturan tahanan administratif,” ungkap Dr Ahed dikutip dari Al-JazeeraTV, Jumat (19/05/2023). Dr Ahed menambahkan, Syekh Adnan sudah 12 kali ditahan oleh Zionis Israel dan enam kali melakukan mogok makan pada tahun 2012, 2015, dan 2018. Selama masa penahanan itu, permintaan Syekh Adnan dikabulkan. Namun, mogok makan yang ketujuh, Syekh Adnan dibiarkan sampai meninggal dunia. “Enam kali mogok makan sebelum-sebelumnya, tuntutan beliau selalu dikabulkan oleh Israel. Karena di dunia internasional, Israel akan kena aib dan sanksi sosial secara internasional kalau sampai ada tahanannya meninggal gara-gara mogok makan dan sebabnya adalah penahanan administrative,” lanjut Dr Ahed. Tindakan Zionis Israel dengan membiarkan Syekh Adnan mogok makan hingga meninggal dunia mengundang reaksi dari kelompok Perlawanan di Jalur Gaza. Kelompok Perlawanan berniat memberi pelajaran kepada Zionis Israel atas semua kezaliman tersebut. “Israel tidak mau lagi tunduk pada perlawanan mogok makan. Artinya, kalau ini dibiarkan besok-besok kalau ada tahanan mogok makan, maka tidak ada lagi efek, orang akan terbiasa, tidak ada efek mogok makan lagi,” tutur Dr Ahed. Dr Ahed menjelaskan, tahanan administratif adalah penahanan tanpa kasus pidana maupun perdata. Orang yang ditahan secara administratif langsung ditahan tanpa dakwaan, tanpa dihakimi, dan tidak ada pengacara. “Penahanan ini menjadikan Syekh Khadr Adnan melawan dengan mogok makan. Mogok makan sudah dilakukan sudah lebih dari enam kali. Terakhir, beliau mogok makan sampai 86 hari. Beliau hanya minum dan makan garam selama 86 hari,” terangnya. Kelompok perlawanan di Jalur Gaza lalu menembakkan roket ke wilayah Israel. Namun, tembakan roket tersebut dibalas rentetan rudal. Awalnya, Zionis Israel hanya menarget rumah pimpinan Jihad Islam, kelompok perlawanan di Gaza. Sebagaimana diketahui, pada hari Rabu (10/5/2023), rudal yang ditembakkan menyasar rumah warga sipil. Hal itu menyebabkan 33 warga sipil meninggal dunia. Dr Ahed mengatakan, Zionis Israel tak peduli rudal-rudal tersebut membunuh warga sipil atau tokoh perlawanan. “Pada 9 Mei 2023, zionis Israel mengirim rudal ke rumah warga sipil, bukan ke markas perlawanan, yang menyebabkan 3 tokoh perlawanan syahid dan anak-anak, Wanita. Ada 33 orang syahid,” ungkap Dr Ahed. Ketika ditanya kapan perang di Palestina akan berakhir? Dr Ahed menjelaskan, konflik Palestina-Israel tidak akan berhenti sampai Palestina merdeka secara utuh. Artinya, Zionis Israel angkat kaki dari wilayah Palestina. “Tentu saja Ketika Palestina mendapatkan kemerdekaan secara utuh. Kalua kita tidak bergerak, maka akan terjadi pembantaian dan kezaliman-kezaliman lain. Ini harus disikapi oleh rakyat Indonesia dengan sikap yang seharusnya,” tutupnya. (har)

Read More

Persiapan Katering Jamaah Haji Indonesia dimaksimalkan Menu Tradisional

Jakarta – 1miliarsantri.net : Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid mencoba langsung hasil olahan menu juru masak dari 21 perusahaan yang akan melayani konsumsi jamaah haji Indonesia di Madinah. Cholid mengatakan bahwa secara umum kualitas masakan mereka bagus. Selama dua hari, Kamis – Jumat (18-19 Mei 2023) dilakukan Pembekalan para juru masak dapur penyedia katering di Daerah Kerja (Daker) Madinah. Pembekalan dikuatkan dengan praktik memasak menu jamaah haji Indonesia. Dapur katering ini nantinya akan melayani penyediaan makanan bagi seluruh jamaah haji Indonesia, baik yang datang ke Madinah pada gelombang pertama maupun kedua. Pelaksanaan praktik memasak kemarin berlangsung di Dapur Baharr Har. Prosesnya dimulai dari jam 14.00 sampai 16.30 WIB. Setiap dapur diberi waktu 90 menit untuk memasak tiga jenis menu. Setelah proses memasak dan penyajian, dilakukan test terhadap rasa dan tingkat kematangan. Jemaah haji Indonesia sendiri dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 24 Mei 2023. Gelombang pertama akan menuju Madinah untuk menjalani ibadah Arbain sebelum diberangkatkan ke Mekkah. Tahun ini jamaah haji Indonesia akan ditempatkan di wilayah Markaziah Madinah (Ring 1 sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel. Kasi Konsumsi Daker Madinah Suviyanto yang hadir dalam pembekalan ini berpesan agar para juru masak menjaga kualitas cita rasa serta memberikan layanan kepada jamaah haji layaknya melayani orang tua sendiri. Harapan nya bisa betul-betul memberikan yang terbaik dari yang paling baik. Tim Konsumsi Daker Madinah Irfansyah juga mengingatkan para juru masak agar memperhatikan proses pengolahan bahan baku, tingkat kematangan bumbu, serta standarisasi rasa dari menu yang akan disajikan kepada jamaah haji. “Saya menyaksikan dan mencoba hasil masakan para juru masak dari 21 Perusahaan yang akan melayani konsumsi jemaah haji Indonesia di Madinah. Secara umum, kualitas masakannya bagus. Saya minta mereka agar menjaga mutu dan cita rasa Indonesia,” terang Cholid dalam keterangan Pers nya di Madinah, Jumat (19/5/2023). (fat)

Read More

Bandara Saudi Terapkan Aturan Kapasitas Bagasi

Riyadh – 1miliarsantri.net : Jelang pelaksanaan musim Haji tahun 1444 H / 2023 M dan semakin meningkat nya jamaah Umrah dari berbagai negara yang datang, membuat Kerajaan Arab Saudi menyampaikan kembali beberapa aturan terkait jenis bagasi yang bisa dibawa ke negara tersebut. Informasi ini harus diperhatikan oleh semua pihak, termasuk yang ingin membawa air Zamzam. Melalui akun Twitter resmi Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) mengeluarkan informasi dan pedoman terkait barang bawaan penumpang. Penumpang disebut harus menahan diri untuk tidak membawa enam jenis bagasi tertentu. Pedoman yang dimaksud dan dipatuhi adalah: Barang-barang yang dimaksud ini antara lain, tas yang diikat dengan tali, tas yang dibungkus kain, tas berbentuk bulat dan tidak beraturan, tas yang tidak sesuai dengan persyaratan berat di tiket, koper dari kain, serta bagasi dengan tali panjang. Di sisi lain, bagi jamaah umrah maupun peziarah yang merasa kehilangan bagasi, dapat menghubungi Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) untuk meminta bantuan. Penumpang disebut memiliki hak untuk mengklaim kompensasi dari maskapai penerbangan sesuai dengan peraturan, jika bagasi mereka tertunda, hilang atau rusak. “Anda dapat menghubungi kami sepanjang waktu melalui saluran komunikasi Layanan Penumpang,” tulis GACA dalam akun Twitter resminya, Senin (15/5/2023) lalu. Adapun beberapa saluran yang bisa dihubungi adalah nomor Whatsapp 011 525 3333, akun Twitter @gacaCare dan Email di [email protected]. (hur)

Read More

Kerajaan Saudi Larang Penduduk Masuk Mekah Tanpa Izin

Riyadh – 1miliarsantri.net : Kerajaan Arab Saudi benar-benar sudah menerapkan pengetatan dan disiplin terhadap penduduk nya. Ini terbukti dengan mulai melarang penduduknya yang tidak memiliki izin memasuki Makkah. Hal ini seiring dengan akan memasuki musim haji 2023 mendatang. Keamanan Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, disampaikan keputusan ini datang dalam implementasi peraturan haji, yang mengharuskan warga yang ingin memasuki Makkah untuk mendapatkan izin dari otoritas terkait. Kendaraan dan penduduk akan diminta untuk kembali, jika mereka melakukan perjalanan tanpa izin yang diperlukan. Dilansir di Middle East Monitor, Rabu (17/5/2023), adapun mereka yang diizinkan masuk adalah penduduk yang memiliki izin masuk untuk bekerja di tempat suci yang dikeluarkan oleh otoritas terkait, identitas yang dikeluarkan oleh Makkah, izin Umrah, atau izin haji. Menurut Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi menyampaikan, sebanyak tujuh juta jemaah melakukan umrah selama tahun 2022. Kerajaan bekerja untuk menerapkan sistem kebijakan haji dan umrah sesuai dengan inisiatif Visi 2030, yang didasarkan pada tiga tema: masyarakat yang dinamis, ekonomi yang berkembang, serta bangsa yang ambisius. Pemerintah Arab Saudi saat ini tengah bersiap menerima tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji 1444 H. Kementerian Haji dan Umrah mengingatkan, pemegang visa turis tidak diizinkan melakukan haji atau umrah selama musim haji tersebut. Berdasarkan kebijakan yang ada, visa turis 90 hari Saudi memungkinkan pemegangnya hanya melakukan umrah, tetapi tidak berlaku selama musim haji. Peraturan dan instruksi Kerajaan juga melarang pemegang visa turis ini melakukan haji. Kementerian Haji meminta turis dan pengunjung untuk mematuhi aturan yang ada. Mereka disarankan meninggalkan Kerajaan setelah visa kunjungan ini berakhir, untuk menghindari pelanggaran aturan. Beberapa waktu lalu, Kerajaan Arab Saudi juga mengumumkan larangan orang dan kendaraan memasuki Makkah tanpa mendapatkan izin masuk selama musim haji. Tidak hanya itu, pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi juga telah menetapkan tanggal 29 Dhul Qadah atau 21 Mei sebagai batas waktu terakhir kepulangan jamaah umrah. Hal ini dilakukan menyusul persiapan yang akan dilakukan Kerajaan. Muslim dari berbagai penjuru dunia, yang berencana melaksanakan haji tahun ini, dijadwalkan akan mulai tiba di Arab Saudi pada tanggal 1 Dzul Qadah hingga tanggal 4 Dzul Hijja, bulan ke-12 dalam kalender lunar Islam. Pihak berwenang Saudi telah mengkonfirmasi haji hanya diperbolehkan bagi Muslim asing yang memegang visa haji dan penduduk asing di kerajaan yang memegang izin tinggal resmi. Bagi para pelanggar, beragam sanksi akan diberikan mulai dari denda hingga deportasi, serta larangan masuk kembali selama 10 tahun. (lim)

Read More

Masjid Mubarak Begum berusia 200 tahun rusak akibat hujan lebat

Delhi – 1miliarsantri.net : Masjid Mubarak Begum yang dibangun pada 1822 oleh Mubarak Begum, istri David Ochterlony, Residen Inggris pertama Delhi ke pengadilan Mughal. yang terletak di Hauz Qazi Chowk, persimpangan jalan dari Chawri Bazar, Bazar Sitaram, Gerbang Ajmeri dan Lal Kuan-Khari Baoli, kini mengalami nasib yang memprihatinkan akibat sering terjadi nya hujan lebat di wilayah tersebut. Masjid yang dicat dengan warna terakota ini telah berusia 200 tahun. Bangunan ibadah yang berdiri di persimpangan penting ini harus kehilangan kubah utamanya, akibat hujan lebat pada Juli 2020 lalu. Warga setempat, yang masih berdoa dan beribadah di masjid ini, mengatakan pihak berwenang tidak melakukan upaya apapun dalam rangka memulihkan strutktur bersejarah tersebut dalam tiga tahun terakhir. Dewan Wakaf Delhi (DWB) yang merupakan penjaga masjid, telah menandatangani perjanjian dengan World Monument Fund atau sebuah organisasi nirlaba yang memberikan dukungan keuangan dan teknis langsung untuk pelestarian situs warisan di seluruh dunia pada 2021. Namun, upaya perbaikan ini tidak bisa langsung dikerjakan karena Komite Konservasi Warisan (HCC) gagal memberikan izin. HCC adalah susunan komite di bawah kepemimpinan Sekretaris Khusus/ Sekretaris Tambahan dan Kementerian Pembangunan Perkotaan untuk perlindungan Bangunan Warisan, Kawasan Warisan, serta fitur Alam di Delhi. Salah satu petugas DWB, Mehfooz Mohammad, mengatakan HCC tidak memberikan izin untuk memperbaiki kubah. “Komite mengatakan seluruh masjid perlu dilakukan perbaikan dan bukan hanya kubahnya. DWB tidak memiliki dana untuk melakukan perbaikan skala besar seperti itu,” kata dia dikutip di Hindustan Times, Selasa (16/5/2023). Selain kubah yang runtuh, retakan struktural juga terjadi pada dinding dan lengkungan. Akibat rembesan air di berbagai bagian, keamanan struktur masjid juga melemah. Tidak hanya itu, selama musim hujan air juga dilaporkan merembes ke dinding toko di bawah. Menurut risalah pertemuan HCC yang berlangsung pada 28 Januari tahun lalu, sebuah sub-komite yang terdiri dari empat anggota HCC dan seorang anggota mantan DMC Utara memeriksa lokasi tersebut pada 14 Desember 2021. Anggota Dewan Wakaf Delhi, WMF dan seorang arsitek konservasi juga hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam laporannya, sub-komite mencatat struktur warisan ini telah terkena kondisi cuaca yang ekstrem dan menimbulkan cacat yang terlihat pada bangunan, termasuk retakan, lubang dan permukaan yang terkelupas. “Retakan struktural yang panjang terlihat di beberapa bagian bangunan, termasuk kubah, dinding dan bukaan lengkung. Tambalan rembesan terlihat di beberapa lokasi di sepanjang garis retakan, rembesan semakin memperburuk pekerjaan pasangan bata bangunan,” kata sub-komite tersebut. Mereka pun menyarankan dilakukan audit struktural dari seluruh struktur, serta diambil langkah-langkah penguatan untuk mencegah kerusakan masjid lebih lanjut. Sesuai risalah itu, HCC menerima rekomendasi dari sub-komite dan mencari rincian lebih lanjut dari dewan dan arsitek, mengenai konservasi komprehensif yang akan dilakukan. Meski demikian, Mehfoooz Mohammad mengatakan HCC tidak membagikan risalah pertemuan itu dengannya, juga tidak memberikan NOC untuk melakukan konservasi. “HCC tidak memberi kami NOC, yang menyatakan tunduk pada ketentuan pertemuan, kami dapat melanjutkan dengan konservasi,” ujar Mohammad. Dia menambahkan, pihaknya tidak memiliki ahli konservasi atau dana yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan skala besar. Seorang penduduk lokal, Nek Mohammad, mengatakan apa yang dilakukan pemerintah merupakan bentuk pengabaian terhadap warisan sejarah kota. Pria yang bekerja di sebuah toko di Hauz Qazi Chow ini mengatakan kubah itu telah rusak hampir tiga tahun lalu. “Setelah kejadian itu, sebuah pemberitahuan dipasang di luar struktur, yang mengatakan masjid tidak aman, serta siapa pun yang sholat di sana bertanggung jawab atas keselamatannya. Setelah sekian lama, tidak ada yang dilakukan untuk perbaikan masjid,” kata dia. Dia menyebut Masjid Mubarak Begum merupakan sebuah masjid bersejarah yang berada di jalan raya. Masjid ini sekarang berdiri tanpa kubah, tetapi tidak ada lembaga yang peduli untuk memulihkan warisan sejarah. Mohammad lantas menyebut setiap jamaah dan penduduk setempat siap memberikan kontribusi untuk pekerjaan perbaikan. Namun, hingga saat ini tidak ada intervensi yang diizinkan. “Badan wakaf juga tidak melakukan apa-apa dan juga tidak mengizinkan orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan. Masyarakat bersedia menyumbang dan memperbaiki masjid tetapi tidak ada izin resmi,” kata pria yang tinggal di Kucha Pandit ini. (ram)

Read More

Gereja berumur ratusan tahun dirubah menjadi Masjid

London – 1miliarsantri.net : Sungguh menakjubkan bagi kita jika melihat ada sebuah bangunan gereja yang dibangun sekitar tahun 1870 telah diubah menjadi masjid baru, tentu saja sudah dilakukan renovasi besar-besaran setelah beberapa dekade tidak digunakan. Masjid-e-Taqwa di Pleckgate Road menyelenggarakan sholat kali pertama pada pekan ini di gedung, yang dulunya merupakan rumah bagi Gereja St Chad. “Kami mencoba untuk mempertahankan fitur asli bangunan dan mencoba untuk memasukkan ini ke dalam desain baru,” kata juru bicara masjid, dilansir dari About Islam, Rabu (17/5/2023). Yang paling menonjol di dalam aula sholat, ada balok kayu merupakan fitur yang paling menentukan. Pintu dan lengkungan juga merupakan sesuatu yang membantu memberikan karakter unik masjid sendiri. “Kami mengundang orang-orang yang tinggal di daerah tersebut untuk melihat sendiri transformasi dan kami senang mendengar komentar mereka,” kata juru bicara itu. Masjid baru ini menampung 180 jamaah dan mencakup ruang sholat di atas dua lantai dan area untuk wudlu. Di luar masjid, terdapat halaman untuk tempat parkir mobil, fitur pencahayaan dan lanskap telah menghidupkan kembali bangunan itu. “Ini adalah bangunan yang sangat berkualitas tinggi sekarang dan mereka telah benar-benar meningkatkan ini dari sebelumnya,” kata seorang penduduk lokal, Brian, yang mengunjungi masjid. “Itu indah. Saya belum pernah melihat yang seperti itu,” tambahnya. Pemimpin Blackburn dengan Dewan Darwen Cllr Phil Riley mengunjungi masjid baru-baru ini, memuji renovasi masjid yang mengesankan. “Betapa indahnya bangunan itu dan penghargaan atas upaya yang telah dilakukan semua orang,” katanya. “Ini adalah bangunan semi-derelict untuk jangka waktu tertentu dan sekarang menjadi bangunan yang benar-benar indah. Pekerjaan telah dilakukan dengan begitu berkualitas. Ini benar-benar mengesankan untuk komunitas lokal,” tutup Riley. (yan)

Read More

Persahabatan KH Hasan Mustapa dengan Kolonial

Bandung – 1miliarsantri.net : Haji Hasan Mustapa adalah seorang Sastrawan Sunda terbesar. Lahir di Cikajang, Garut pada tahun 1852 dan menutup usia di Bandung di tahun 1930. Sebagai sastrawan yang tentu banyak menghasilkan karya, mulai dari prosa hingga puisi. Karya nya juga tidak hanya berbahasa Sunda, tetapi juga dalam berbagai bahasa, seperti Arab, Melayu, dan Jawa—walau dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding dalam bahasa Sunda. Disamping sebagai sastrawan, Haji Hasan Mustapa juga merupakan salah satu pejabat penting di Pemerintahan Kolonial Belanda. Ia pernah menjabat sebagai penghulu di Aceh dan Bandung hingga pensiunnya. Hidupnya berada di akhir periode Cultuurstelsel dan Politik Etis hingga awal masa pergerakan nasional. Latar belakang sosok Haji Hasan Mustapa adalah pesantren dan tarekat. Sejak kecil dididik dalam lingkungan pesantren dan jaringan tarekat di sekitaran tanah Sunda. Keluarga dari Ibunya pun berasal dari ulama Pesantren sekaligus penganut tarekat, seperti KH. Hasan Basari (Kiarakoneng, Garut) dan Kiai Muhammad (Cibunut, Karangpawitan Garut). Bahkan dalam salah satu karya nya ia menceritakan bagaimana pengalaman ia sebagai santri. Berpindah pindah dari satu pesantren ke pesantren lain—setelah menyelesaikan pendidikan di sana. Berbekal ilmu pesantren yang ia dapat, ia dapat mempelajari ilmu agama lain, seperti Fiqh dan Bahasa Arab. Namun, minat utama Haji Hasan Mustapa adalah kepada mistisme (tasawuf). Hubungan ia dengan guru tarekat nya, Kiai Muhammad membuat ia diminta menggantikan guru nya yang lain setelah meninggal. Mereka kemudian berangkat ke Mekkah yang kemudian tinggal disana selama 6 tahun. Selama di Mekkah, ia juga berguru kepada banyak ulama tarekat disana. Baik dari kalangan Qadiriyah, Naqsabandiyah, maupun Syattariyah. Bahkan C. Snouck Hurgronje pun pernah menyatakan bahwa Haji Hasan Mustapa pernah berguru kepada Ulama Terkenal Asal Banten, Syaikh Nawawi Al-Bantani. Singkatnya, Haji Hasan Mustapa tidak bisa dilepaskan dari poros jaringan Sayyid Ulama Hijaz. Pertemuan pertama antara Haji Hasan Mustapa denga C. Snouck Hurgronje diperkiran ketika Haji Hasan Mustapa tinggal di Mekkah selama belasan tahun (1860-1862, 1869-1873, 1880-1885), pertemuan itu diperkirakan pada tahun 1885 M. Saat C. Snouck Hurgronje ‘menimba’ ilmu selama 6 bulan di Mekkah. Pertemuan itu semakin mempererat keduanya. Komunikasi antar keduanya terus berlanjut. Karena keduanya sama-sama menguasi Bahasa arab, maka korenspondensi antar kedua nya dilakukan dalam Bahasa arab. Hubungan persahabatan itu berlanjut bahkan kedua nya berjanji bertemu di Hindia Belanda. Tahun 1889, C. Snouck Hurgronje tiba di Hindia Belanda. Bahkan istri kedua Snouck di Hindia Belanda, Siti Sadijah adalah putri dari wakil penghulu Priangan saat Haji Hasan Mustapa menjabat sebagai penghulu priangan. Kemudian, karena kedekatan keduanya, C. Snouck Hurgronje pun mengajak Haji Hasan Mustapa berkeliling di daerah Sunda dan Jawa. Mengunjungi Ponorogo, Madiun, Surakarta, Yogyakarta, termasuk ke beberapa pesantren. Haji Hasan Mustapa selepas melakukan perjalanan banyak menyalin berbagai primbon, kitab, dan pustaka jawa yang kemudian diserahkan kepada C. Snouk Hurgronje. Termasuk perihal buku-buku tasawuf. Untuk itu, Haji Hasan Mustapa dibayar sekitar f 50 per bulan. Selanjutnya, ia pun disarankan oleh C. Snouck Hurgronje menjadi Penghulu di Kutaraja Aceh. Sebab C. Snouck Hurgronje kagum terhadap sosok Haji Hasan Mustapa. Menjelang pengangkatan sebagai Penghulu Kutaraja Aceh, C. Snouck Hurgronje mengirimkan surat kepada sekertaris pemerintahan di Buitenzorg yang berisi : Haji Hasan Mustapa telah dikenal sangat dekat sejak kurang lebih 10 tahun dan selama waktu itu rasa hormat C. Snouck terhadap watak dan bakatnya yang benar-benar langka, semakin bertambah. Pemukimannya selama 13 tahun di negara Arab didahului oleh telaah beberapa tahun di Priangan, kampung halamannya, telah menyebabkan ia mencapai tingkat yang luar biasa tingginya mengenai syariat Islam untuk daerah-daerah ini. Di negara Arab maupun sesudah ia pulang ke kampong halamannya pada 1885, ia seorang guru yang dihormati dan dicintai. Beberapa karya telah diterbutkannya dalam Bahasa Arab.. Teks-teks surat dapat dikategorikan menjadi enam jenis berdasarkan isi yang disampaikan. Mulai dari Informasi tentang perkembangan Tarekat di Jawa, Pertemuan Snouck Hurgronje dan Haji Hasan Mustapa, Kabar Keluarga Snouck Hurgronje di Priangan, Kiriman Naskah-naskah Nusantara kepada C. Snouck Hurgronje di Belanda, Kiriman naskah karya Haji Hasan Mustapa kepada Snouck Hurgronje di Belanda, dan perihal persahabatan yang diliputi kerinduan. Pada salah satu suratnya terkait tarekat di jawa. Ia menyampaikan kepada C. Snouck Hurgronje bahwa ia pernah ditanya oleh G. A. Hazeu—penasihan Belanda setelah C. Snouck Hurgronje—perihal aliran tarekat yang dicurigai oleh Pemerintah Kolonial Belanda dapat meresahkan dan membahayakan masyarakat dan pemerintah kolonial Belanda. Hazeu menyatakan khawatir terhadap keberadaan beberapa tarekat. Namun, Haji Hasan Mustapa menjawab bahwa aliran tarekat tidaklah perlu dikhawatirkan dan dianggap berbahaya bagi keamanan negara. Bahkan ia menolak anggapan bahwa ahli tarekat sangat membahayakan keamanan. Menurutnya, itu disebabkan adanya iri dari pada priyayi dan ambtenaar terhadap pengaruh tarekat di kalangan masyarakat. Perihal kabar keluarga C. Snouck Hurgonje di Priangan yang sempat diperdebatkan oleh para kalangan, karena C. Snouck Hurgronje sendiri menolak kabar tersebut. Snouck Hurgronje pun tak pernah menyinggung soal adanya keluraga di Priangan, bahkan dari 1000 surat yang sudah sudah dikaji tidak ditemukan satupun perihal ini. Namun, hal itu terpatahkan dengan adanya kabar-kabar yang dikirimkan oleh Haji Hasan Mustapa lewat korenspondensinya. Salah satu suratnya seperi berikut, Di antara kabar lainnya, suatu hari datang Raden Ayu (Lasamitakusuma) untuk memperlihatkan hasil berobat mata dari daerah Selah, ia bercerita tantang anak perempuan, yaitu Emah, yang batal menikah denga laki-laki yang pernah disebutkan di suratnya. Raden Ayu memikirkan karena ia anak laki-laki Guru (kiai) pesantren yang sebagaian kerabatnya (baru) datang dari haji. Emah adalah nama lengkap dari Emah Salamah salah seorang anak Snouck Hurgronje dari istri beranama Sangkana. Emah bersama saudara-saudarnya (Umar, aminah, Ibrahim) diasuh oleh Raden Ayu Laksimatakusuma di Ciamis setelah C. Snouck Hurgronje kembali ke Belanda tahun 1906. Raden Ayu adalah istri dari bupati Ciamis Arya Kusuma Subrata yang masih saudara dekat dengan R. H. Muhammad Taib, penguhulu Ciamis, Ayah Sangkana (Istri Snouck). Perihal naskah-naskah nusantara yang dikirimkan ada beberapa naskah yang disimpan di UB Leiden diketahui adalah kiriman Haji Hasan Mustapa. Kontribusi Haji Hasan Mustapa adalah memfokuskan karangan tentang adat-istiadat Sunda. Yang memang diminta oleh C. Snouck Hurgronje. Hal itu disinyalir dalam konteks kepentingan politik Kolonial Belanda yang mana memfokuskan penggalian informasi pada adat istiadat asli orang Hindia Belanda dibanding Islam. Yang mana Para Orientalis lebih menempatkan kebudayaan asli diatas teks-teks Islam. Sedangkan permintaan pada Penghulu agar mementingkan kajian mengenai…

Read More

Baiat Para Sahabat dihadapan Rasulullah

Surabaya – 1miliarsantri.net : Dalam membantu dakwah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, para Sahabat lah yang menjadi garda terdepan. Hal ini dibuktikan dengan ucapan sumpah setia (baiat) para sahabat yang diucapkan langsung di hadapan Rasulullah. Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy dalam Sirah Sahabat membagi macam-macam baiat yang dilakukan sahabat di hadapan Rasulullah: Pertama, baiat untuk Islam. Dari Mujasyi bin Mas’ud dia berkata, “Aku menemui Nabi bersama saudaraku lalu kukatakan kepada beliau, ‘Kami hendak berbaiat untuk hijrah’. Beliau bersabda, “Hijrah telah berlalu, diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukannya,”. Aku bertanya, “Lalu untuk apa engkau membaiat kami?”. Beliau menjawab, “Untuk Islam dan jihad,”. Kedua, baiat untuk melaksanakan amal-amal Islam. Ahmad mentakhrij dari Jarir, dia berkata, “Aku berbaiat kepada Rasulullah untuk melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, dan memberikan nasihat kepada setiap orang Muslim,”. Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, dan Ibnu Asakir dari Ubadah bin Ash-Shamit, dia berkata, “Aku termasuk salah satu dari 11 orang yang ikut dalam baiat Aqabah yang pertama. Kami berbaiat kepada Rasulullah SAW seperti baiat para Muslimah Makkah yang hendak hijrah, sebelum beliau mewajibkan perang kepada kami. Kami mengucapkan baiat kepada beliau untuk tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membuat-buat kedustaan di antara tangan dan kaki kami, tidak membunuh anak-anak kami, tidak mendurhakainya dalam hal yang makruf. Siapa yang memenuhinya maka baginya surga, dan siapa yang melanggar sebagian di antaranya, maka urusannya kembali kepada Allah. Apabila menghendaki, maka Allah akan mengadzabnya dan jika menghendaki maka Allah akan mengampuninya,”. Ketiga, baiat untuk hijrah. Dari Al-Harits bin Ziyad As-Sa’idy dia berkata, “Aku menemui Nabi sewaktu perang Khandaq. Saat beliau sedang membaiat orang-orang untuk hijrah. Kami mengira bahwa orang-orang selain mereka itu (dari kalangan Anshar) juga diminta untuk berbaiat,”. Keempat, baiat untuk memberikan pertolongan. Dari Jabir, dia berkata, “Rasulullah SAW berada di Makkah selama 10 tahun menyeru manusia dengan cara mendatangi tempat-tempat yang biasanya mereka jadikan untuk berkumpul seperti di PAsar Ukazh dan Majannah serta pada waktu musim haji. Beliau berseru, “Siapakah yang mau melindungiku? Siapakah yang mau menolongku agar aku dapat menyampaikan risalah Rabb-ku, dan dia akan mendapatkan surga?”. Namun beliau tidak mendapatkan seorang pun yang mau. Sebelum akhirnya terdapat tujuh orang laki-laki yang berangkat ke Makkah pada musim haji untuk menghadap Nabi. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, untuk apa kami berbaiat kepada engkau?”. Nabi menjawab, “Kalian berbaiat kepadaku untuk mendengar dan taat saat bersemangat atau malas. Untuk mengeluarkan harta saat sulit atau mudah, untuk menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar,”. Mereka kemudian berkata, “Demi Allah, kami tidak akan meninggalkan baiat ini dan sama sekali tidak akan menyia-nyiakannya,”. Kelima, baiat untuk jihad. Dari Anas dia berkata, “Rasulullah SAW pergi ke Khandaq. Sementara orang-orang Muhajirin dan Anshar sedang menggali parit pada pagi yang dingin. Mereka tidak mempunyai orang upahan untuk mengerjakannya. Ketika melihat keadaan mereka yang letih dan kelaparan, maka beliau bersabda, “Ya Allah, ini adalah kehidupan akhirat. Ampunilah dosa orang-orang Muhajirin dan Anshar,”. Kemudian mereka menyahut, “Kamilah yang berbaiat kepada Muhammad untuk berjihad selagi kami masih hidup,”. Keenam, baiat untuk mendengar dan taat. Dari Ubadah dia berkata, “Kami berbaiat kepada RAsulullah SAW layaknya baiat perang untuk mendengar dan taat pada saat sulit dan mudah, kuat dan lemah, lebih mementingkan hal ini, tidak menentang perintah, berkata dengan benar di mana kami berada dan tidak takut celaan orang yang suka mencela karena Allah,”. (fat)

Read More