Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul Dalam Kekuatan Militer?

Jakarta – 1miliarsantri.net: Serangan balasan Iran terhadap Israel setidaknya dalam 20 gelombang telah meluluhlantakan sebagian wilayah Israel, dan beredar di media sosial gelombang pengungsian ke luar negara zionis yahudi terus berlangsung. Apakah Iran sedang melakukan kejutan kecil dengan rudal stok lama, ataukah Israel yang panik gegara iron dome jebol namun masih menyimpan kekuatannya? Kondisi ketegangan antara Iran dan Israel terus menjadi sorotan dunia, terutama di kawasan Timur Tengah yang rawan konflik. Konflik diperparah dengan campur tangan Amerika, yang menurut pernyataan Presiden Trump bahwa Angkatan Udara AS telah menyerang 3 fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Bagaimana Potensi Kekuatan Iran versus Israel? Bagi pembaca 1miliarsantri yang penasaran untuk memahami potensi kekuatan masing-masing negara, berikut rubrik berita dunia 1miliarsantri.net menyajikan ulasan singkat data dari Global Firepower Index (GFP) 2025 memberikan gambaran komprehensif mengenai kapabilitas militer keduanya. Meski memiliki pendekatan dan strategi militer yang berbeda, baik Iran maupun Israel sama-sama menempati posisi atas dalam daftar kekuatan militer global. Kekuatan Militer Iran Secara Umum Kekuatan Militer Israel Secara Umum Peringkat Global dan PowerIndex Berdasarkan peringkat menurut GFP 2025, negara zionis Israel menempati peringkat ke-15 dunia dengan skor PowerIndex 0,2661, sementara Iran berada di posisi ke-16 dengan skor 0,3048. Namun apakah hal tersebut mencerminkan kekuatan militer sebenarnya? Jumlah Personel Militer Secara populasi dan ketersediaan manpower Iran jauh lebih unggul dan teruji dalam perang Iran-Irak yang berlangsung cukup lama (22 September 1980 – 20 Agustus 1988), berikut perbandingannya: Iran unggul secara kuantitatif: Kekuatan Udara Secara angka bisa dikatakan Israel memiliki keunggulan dalam kualitas dan teknologi udara, namun Iran tentu masih punya kekuatan udara tersembunyi: Kekuatan Darat Untuk sektor ini, Iran kembali unggul dan mendominasi kekuatan nyaris dua kali lipat kekuatan militer zionis yahudi. Iran mendominasi dari sisi kuantitas: Kekuatan Laut Militer Iran kembali mendominasi , dan memiliki armada laut yang besar, Iran memiliki armada laut yang lebih besar dibandingkan dengan zionis yahudi: Anggaran Pertahanan Dan Teknologi Untuk menjaga eksistensinya di tengah-tengah kekuatan negara-negara teluk dan menghadapi berbagai ancaman, pemerintah zionis yahudi itu menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk anggaran pertahanan dan teknologi, dibandingkan Iran yang hanya separuhnya. Secara kuantitatif, Iran unggul dalam jumlah personel dan peralatan darat. Namun, Israel menyeimbangkan kekurangan jumlah dengan keunggulan teknologi, pelatihan militer elite, dan sistem pertahanan canggih. Meskipun berada satu strip diatas Iran, namun telah terbukti serangan balasan Iran memiliki dampak yang luar biasa, kepanikan melanda warga negara zionis Israel. Ini menandakan Iran mampu melakukan balasan lebih efisen dan masif.*** Penulis ; Thamrin Humris | Editor : Thamrin Humris Foto Istimewa | Sumber : Global Fire Power

Read More

Arab Saudi Tumbang Di Kandang Amerika Serikat 0-1, Bukti Timnas Indonesia Lebih Baik…?

Austin, Amerika Serikat – 1miliarsantri.net: Arab Saudi lagi-lagi harus menelan kekalahan, kali ini negara teluk itu tumbang di kandang Amerika Serikat dalam perhelatan Gold Cup 2025. Hasil minor ini membuat kekuatan sepak bola Asia kembali menjadi sorotan. Kekalahan Arab Saudi dari pasukan Paman Sam dengan skor tipis 0-1 dalam laga Gold Cup 2025 yang digelar di Austin, membuat luka baru setelah Arab Saudi tumbang di Jakarta. Hasil minor yang diderita Arab Saudi tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat as-Suqūr al-Khoḍur, “Elang Hijau” merupakan salah satu tim kuat di kawasan Asia, yang menjadi langganan Piala Dunia. Superioritas Timnas Indonesia Hasil minor yang dialami The Green Falcons ini justru semakin mengukuhkan superioritas Tim Nasional Indonesia. Bagaimana tidak? Skuad Garuda baru saja mencatatkan kemenangan gemilang 2-0 atas Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada November 2024 lalu di Jakarta. Jalannya pertandingan antara Indonesia melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta sangat menarik, permainan terbuka selama 2×45 menit, seakan menyaksikan tim-tim besar dunia bertanding. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi tersebut bukan hanya sekadar keberuntungan semata. Timnas Indonesia tampil solid dan mampu mendikte permainan. Bahkan berhasil membobol gawang lawan dua kali tanpa balas. Performa gemilang Marselino Ferdinan dan kolega kala itu menunjukkan level permainan Indonesia yang terus meningkat pesat. Amerika Serikat Hanya Menang 1-0 Jika dibandingkan dengan hasil yang diraih Amerika Serikat, yang hanya mampu menang tipis 1-0 atas Arab Saudi di kandang sendiri, jelas terlihat bahwa Indonesia memiliki catatan yang lebih baik. Kemenangan 2-0 di kandang sendiri atas tim sekuat Arab Saudi menjadi bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia telah melangkah maju dan mampu bersaing dengan tim-tim papan atas Asia lainnya. Tentu, Gold Cup dan Kualifikasi Piala Dunia memiliki atmosfer dan konteks yang berbeda. Namun, fakta bahwa Indonesia mampu meraih kemenangan dengan skor yang lebih meyakinkan atas Arab Saudi dibandingkan Amerika Serikat menjadi indikasi yang kuat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi kekuatan baru di kancah sepak bola internasional. Meskipun menang melawan Arab Saudi, banyak catatan yang harus diperbaiki Tim Pelatih yang dipimpin oleh Patrick Kluivert untuk menjalani pertandingan penting pada Kualifikasi Ronde ke-4 Piala Dunia 2026. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi pada November lalu harus menjadi pelecut semangat bagi seluruh elemen sepak bola Tanah Air. Dengan terus bekerja keras, meningkatkan kualitas pemain, dan membenahi segala kekurangan, bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin disegani di level Asia, bahkan dunia. Hasil minor Arab Saudi atas Amerika Serikat sekali lagi membuktikan bahwa Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dan berada di jalur yang benar untuk meraih kejayaan di masa depan. Keberhasilan Indonesia mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 menjadi simbol penting kebangkitan identitas timnas Indonesia dalam cabang olahraga sepak bola, dan hasil ini membuat Indonesia secara kualitas meninggalkan Thailand dan Vietnam.*** Penulis dan Editor : Thamrin Humris

Read More

Dewan Masjid Indonesia Serukan ‘Qunut Nazilah’ Menyikapi Eskalasi Di Timur Tengah

Jakarta – 1miliarsantri.net: Kondisi Timur Tengah terus memanas ditandai meningkatnya eskalasi konflik yang melibatkan Iran dan zionis israel. Konflik yang meluas telah menjadi sorotan dunia dan menimbulkan kekhawatiran mendalam. Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai organisasi yang menaungi berbagai masjid di seluruh Indonesia, memiliki peran penting dalam menyuarakan sikap umat Islam dan mendorong perdamaian. Lalu, bagaimana DMI menyikapi eskalasi ini? DMI yang diketuai DR. H.M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 telah mengambil sikap atas kondisi tersebut, dengan mengeluarkan Seruan resmi Dewan Masjid Indonesia bernomor 104.C/III/SE/PP-DMI/VI/2025, “Seruan Melakukan Qunuth Nazilah” diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Dzulhijjah 1446H/17 Juni 2025M, ditandatangani oleh DR. H.M. Jusuf Kalla selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DMI, Dr Rahmat Hidayat, SE., MT. Seruan Dewan Melakukan Qunut Nazilah Seruan DMI ditujukan kepada Seluruh Pimpinan DMI Pusat, Wilayah, Dacrah, Cabang, dan Ranting, Seluruh Pimpinan Organisasi Otonom DMI di Semua Tingkatan, Pengurus DKM dan Takmir Masjid/Mushalla Seluruh Indonesia, dan Seluruh Umat Islam Indonesia. Dalam seruan tersebut, DMI menyatakan, “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala puja dan puji hanya kepada Allah subhanahu wa Ta’alaa. Salam serta selawat kepada Rasulullah Muhammad Sallaallaahu Alaihi Wa Salam.“ “Sehubungan dengan eksalasi konflik di Timur Tengah, terutama akibat penyerangan Israel terhadap Iran dan terus terjadinya genosida Israel terhadap bangsa Palestina, dengan ini Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyerukan kepada Pimpinan dan seluruh Anggota DMI, pengurus DKM/Takmir masjid/mushalla, dan umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan qunuth nazilah (dalam rangkaian shalat Jum’at maupun sendiri-sendiri), serta memanjatkan doa untuk kemerdekaan Palestina dan keselamatan umat Islam di seluruh dunia.” Qunuth nazilah adalah doa qunuth (doa khusus) yang dibaca saat umat Islam menghadapi musibah besar, bencana, wabah, atau kesulitan yang menimpa. Tujuannya adalah memohon pertolongan dan perlindungan Allah Swt. Qunuth nazilah bisa dibaca pada setiap salat fardu/wajib.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa

Read More

Konvoi Solidaritas Untuk Gaza Kembali Ke Tunisia, Dan Menyerukan Pembebasan Tahanan Di Libya Timur

Libya – 1miliarsantri.net: Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza memutuskan untuk kembali ke Tunisa, ditengah ketidakpastian izin dari Mesir. Mereka yang tergabung dalam Konvoi Solidaritas terpaksa kembali ke Tunisia, dan menyerukan kepada pihak Libya Timur untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang masih ditahan. Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengumumkan pada hari Senin 16 Juni 2025, bahwa mereka akan kembali ke Tunisia setelah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas Libya bahwa Mesir menolak memberikan izin yang diperlukan untuk melintasi perbatasan Salloum. Juru bicara konvoi tersebut menjelaskan bahwa ketidakmampuan untuk melanjutkan perjalanan melalui darat, bersama dengan ketidakpraktisan rute laut dari Libya, menyebabkan keputusan untuk kembali. Namun, mereka menekankan bahwa pemulangan hanya akan dimulai setelah semua peserta yang ditahan dibebaskan. Jadwal Keberangkatan Kembali Ke Tunisia Safa Agency melaporkan, konvoi tersebut telah mengonfirmasi bahwa keberangkatan akan diatur mulai Selasa pagi dan mendesak mereka yang ingin pergi untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan Koalisi. Mereka juga melaporkan bahwa beberapa tahanan telah dibebaskan, sementara itu negosiasi terus berlanjut untuk membebaskan tahanan lainnya. Dan konvoi tersebut juga menyatakan tidak akan lagi menerima peserta baru di Libya sampai semua tahanan dibebaskan dan langkah selanjutnya diklarifikasi. Sementara itu, empat organisasi besar Tunisia termasuk Asosiasi Pengacara Nasional dan Serikat Buruh Umum Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan kepada otoritas Libya timur untuk membebaskan semua tahanan dari Tunisia, Libya, Aljazair, dan Sudan. Pernyataan tersebut menyoroti bahwa konvoi tersebut mencerminkan aspirasi bersama masyarakat Afrika Utara untuk mendukung perjuangan Palestina. Koalisi juga menyerukan protes di luar kedutaan besar Libya di Tunis dan mendesak tindakan diplomatik segera untuk mengamankan pembebasan para tahanan dan mendukung misi konvoi tersebut, tulis Safa Agency.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber dan Foto : Safa Press Agency

Read More

21 Kesepakatan Strategis Indonesia Dan Prancis Dari Kunjungan Kenegaraan Presiden Macron

Jakarta – 1miliarsantri.net: Ada yang istimewa dalam Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis ke Indonesia kali ini. Sebanyak 21 Kesepakatan Strategis, kemudian 11 Deliverables resmi ditandatangani, terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P. Dihadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron 21 dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan, dan diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Kehadiran Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia merupakan sejarah baru dalam hubungan bilateral Indonesia dan Prancis. Sekaligus komitmen kuat untuk memperdalam kemitraan strategis lintas sektor. Mengutip laman resmi presidenri.go.id, Presiden Prabowo dan Presiden Macron terlebih dahulu mengadopsi empat deklarasi bersama. Deklarasi tersebut mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara, serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia. 1.⁠ ⁠Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050);  2.⁠ ⁠Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis;  3.⁠ ⁠Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara;  4.⁠ ⁠Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis. Usai pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing negara, kedua kepala negara menyaksikan langsung penandatanganan dan penunjukan dokumen kesepakatan yang mencakup deklarasi bersama, kerja sama antarpemerintah (G-to-G), antarlembaga (P-to-P), kemitraan swasta (B-to-B), hingga pengumuman kerja sama antar bank sentral.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : presidenri.go.id

Read More

Arab Saudi Mengutuk Keras Eskalasi Militer Israel Di ‘Gaza’ Palestina

Riyadh – 1miliarsantri.net: Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali kecamannya dan kecaman terhadap semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan israel yang membabibuta menyebabkan korban jiwa warga sipil di Gaza. Tindakan militer israel yang melanggar kesepakatan gencatan senjata masif dilakukan, seolah tidak bergeming dan tidak perduli terhadap kecaman internasional, bahkan melanggar berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kecaman negara teluk tersebut akibat berbagai pelanggaran yang dilakukan israel, karena hal ini menurut Arab Saudi mengancam kehidupan warga sipil Palestina dan memperburuk penderitaan kemanusiaan penduduk Gaza. Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman keras Arab Saudi atas meningkatnya pendudukan militer Israel di Gaza utara dan selatan, serta perluasannya ke sebagian besar wilayah tersebut, yang makin memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency, Kemenlu Arab Saudi menegaskan, “Hal ini bertentangan dengan keinginan masyarakat internasional, hukum hak asasi manusia, dan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta menghambat tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.” Arab Saudi kembali mengecam dan mengecam semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel karena mengancam nyawa warga sipil Palestina. Otoritas Saudi, tindakan militer Zionis israel makin memperburuk penderitaan kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza. Kementerian memperingatkan bahaya melanjutkan pelanggaran yang mencolok dan tidak dapat dibenarkan ini terhadap rakyat Palestina. Menurut Otoritas resmi Palestina, disebutkan hingga Sabtu 17 Mei 2025 terdapat 153 orang syahid dalam kurun waktu 24 jam. Otoritas melanjutkan, korban tewas sejak 7 Oktober 2023 mencapai 53.272 jiwa rakyat Palestina, ini belum termasuk yang hilang dan luka-luka. Editor : Thamrin Humris Sumber : Saudi Gazette Foto : Istimewa (ilustrasi)

Read More

Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya

Jeddah – 1miliarsantri.net: Pihak Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melaporkan sebagaimana dikutip dari gulfnews.com (11/5/2025), terdapat hampir 16.000 orang ditangkap dalam sepekan antara 1 hingga 7 Mei 2025, dan memproses hukum hampir 26 ribu orang hingga berita ini diturunkan. Arab Saudi menangkap hampir 16.000 orang dalam seminggu dalam tindakan keras nasional terhadap pelanggaran izin tinggal dan ketenagakerjaan. Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Ata Huda, seorang jurnalis independen menyebutkan sebanyak 15.928 telah ditangkap pihak Arab Saudi. Penangkapan ini merupakan tindakan tegas dan keras dari pihak kerajaan terhadap pelanggaran izin tinggal dan ketenagakerjaan. Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai negara yang didominasi oleh orang-orang yang berasal dari Ethiopia. Kementerian mengatakan 63 persen dari mereka yang ditangkap adalah warga negara Ethiopia, 35 persen warga Yaman, dan sisanya 2 persen warga negara lain. Di antara mereka yang ditangkap, 1.248 orang tertangkap saat berupaya menyeberang secara ilegal ke Arab Saudi. Mereka yang ditangkap termasuk 10.179 orang yang ditemukan melanggar peraturan kependudukan, 3.912 orang karena pelanggaran keamanan perbatasan, dan 1.837 orang karena pelanggaran hukum ketenagakerjaan. Hingga laporan ini diturunkan, Pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi juga menahan 45 orang karena berusaha keluar dari negara tersebut tanpa dokumen resmi. Selain itu, terdapat 26 orang ditangkap atas tuduhan melindungi, mengangkut, mempekerjakan, atau membantu pelanggar. Hampir 26 Ribu Orang Diproses Hukum Kementerian mengonfirmasi bahwa 25.689 pelanggar saat ini sedang menjalani prosedur terkait kasus mereka, termasuk 23.946 pria dan 1.743 wanita. Hingga minggu ini, 19.455 orang telah dirujuk ke misi diplomatik masing-masing untuk penerbitan dokumen perjalanan, 1.667 sedang menyelesaikan pengaturan perjalanan, dan 12.898 telah dideportasi. Para pelanggar menghadapi tuntutan hukum, dan berpotensi dihukum penjara hingga 15 tahun, dengan denda hingga SAR 1 juta. Selain itu Pihak kerajaan juga menyita kendaraan atau properti yang digunakan dalam kegiatannya, dan mengumumkan nama pelaku kepada publik. Nah, pembaca 1miliarsantri.net tentu dapat membayangkan bagaimana keras dan tegasnya aturan hukum dari pihak Kerajaan Arab Saudi. Patuhi aturan yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi selama Musim Haji 1446H / 2025M, dan jangan coba-coba melanggarnya. Ikuti terus informasi seputar pelaksanaan ibadah haji dan umroh melalui rubrik kabar haji di 1miliarsantri.net.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : gulfnews.com Gambar : ilustrasi

Read More

Turki Mempunyai Peran Besar dalam Konflik Berkepanjangan di Suriah

Ankara — 1miliarsantri.net : Recep Tayyip Erdogan dari Turki pasti senang dengan apa yang sedang terjadi di Suriah, meskipun perasaannya pasti akan berubah dengan cepatnya perubahan situasi. Proksi Syiah Iran telah dilemahkan oleh penargetan dan pengeboman Israel yang tak henti-hentinya. Mata dan sumber daya Rusia beralih ke perang di Ukraina. Dengan adanya laporan bahwa kelompok-kelompok pemberontak Suriah kini bertempur di pinggiran ibukota Damaskus, rezim Assad terlihat lemah, pemimpinnya bersembunyi atau mengungsi. Dalam campuran jihadis, nasionalis, dan tentara bayaran, tangan Turki terlihat besar. Intervensinya dalam konflik Suriah dimotivasi oleh dua tujuan utama yaitu penahanan, jika tidak menghilangkan militan Kurdi di Suriah utara, yang dianggap tidak bisa dibedakan dari rekan-rekan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) mereka di Turki sendiri, dan menciptakan kondisi stabilitas atau “zona aman” yang memungkinkan kembalinya para pengungsi Suriah jika memungkinkan. Sejak Agustus 2016, Turki telah melakukan tiga kali serangan untuk merebut beberapa wilayah di bagian utara Suriah, memaksakan pendudukan dengan menggunakan pasukan reguler dan pasukan tambahan termasuk Tentara Nasional Suriah (SNA) dan sebuah koalisi yang terdiri dari para mantan pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Pada 2018, Polisi Militer dibentuk oleh pemerintah Turki dan Pemerintah Sementara Suriah (SIG), sebuah pasukan yang seolah-olah dimaksudkan untuk melindungi penduduk sipil. Namun, periode pemerintahan Turki ini justru ditandai dengan kebrutalan, penindasan, dan pengabaian. Dalam laporannya pada Februari 2024, Human Rights Watch mendokumentasikan berbagai kasus penculikan, penangkapan sewenang-wenang, penahanan yang melanggar hukum (termasuk anak-anak), kekerasan seksual, dan penyiksaan. Para pelaku meliputi elemen-elemen SNA, Polisi Militer, anggota Angkatan Bersenjata Turki, Organisasi Intelijen Nasional Turki (Milli İstihbarat Teşkilatı, MİT), dan berbagai direktorat intelijen militer. Kekejaman yang sangat mengerikan ini bisa ditambahkan dengan penyalahgunaan hak milik, penjarahan, perampasan, penyitaan harta benda, pemerasan, dan ketiadaan sistem ganti rugi yang konsisten. Kelompok yang menanggung beban penderitaan terberat adalah penduduk Kurdi, terutama mereka yang telah menerima perlindungan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang terdiri dari Unit Perlindungan Rakyat (Yekineyen Parastina Gel, YPG), dan Unit Perlindungan Perempuan (Yekineyen Parastina Jin). Pasukan-pasukan ini terbukti sangat penting dalam melawan kelompok Negara Islam (ISIS). Pada Oktober tahun ini, Erdogan mengulangi pandangan yang telah lama dipegang bahwa unit-unit perlindungan Kurdi tersebut hanyalah “cabang Suriah dari kelompok teror PKK, yang ditakdirkan untuk ditinggalkan, dibiarkan terisolasi.” Orang-orang Arab dan kelompok-kelompok lain yang dianggap memiliki hubungan dengan SDF dan Pemerintahan Otonomi Suriah Timur Laut (AANES) juga menjadi sasaran kemarahan yang dipimpin oleh Turki. SNA bukanlah teman bagi kelompok Islamis yang merebut kekuasaan, Hayat Tahrir-al Sham (HTS), yang merupakan tombak utama dalam operasi penerangan terhadap rezim Assad. HTS telah memasarkan dirinya sebagai kelompok yang mandiri, modern, lebih dipertimbangkan, tidak terlalu banyak mendapat serangan dari kelompok al-Qaeda dan al-Nusra, dan konon lebih toleran terhadap agama, sekte, dan pandangan lain. Pemimpinnya, Abu Mohammad Al-Jolani, telah berhasil menerima pujian dan sanjungan di media Barat atas perubahan tersebut, meskipun ia telah dimasukkan dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebagai “Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus” yang layak mendapatkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang bersedia memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. Bahkan dalam kemajuan HTS, pengaruh Turki tidak dapat diabaikan, meskipun Ankara tidak memberikan dukungan terbuka kepada kelompok tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Fuad Shahbazov, yang menulis untuk Stimson Center, kemajuan HTS baru-baru ini “tidak akan terpikirkan tanpa dukungan militer dan logistik Turki, serta penyediaan persenjataan canggih.” Ada juga yang mengatakan bahwa Ankara memberikan persetujuan terhadap serangan yang dipimpin oleh HTS setelah gagal untuk mendapatkan pemulihan hubungan dengan Assad. Pernyataan Erdogan mengenai serangan tersebut menunjukkan pikiran yang licin dalam beroperasi. Pada tanggal 6 Desember, dia mengatakan kepada wartawan setelah sholat Jumat bahwa target serangan tersebut jelas adalah Damaskus. “Saya akan mengatakan bahwa kami berharap serangan ini akan terus berlanjut tanpa masalah.” Namun dia juga menyatakan pandangan bahwa kemajuan ini “bermasalah” dan “tidak sesuai dengan yang kita inginkan”. Meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut, dapat disimpulkan dari pernyataannya bahwa ia prihatin dengan berbagai “organisasi teroris” yang beroperasi di dalam pasukan pemberontak. Keesokan harinya, Presiden Turki memutuskan untuk bersikap tinggi hati dalam penilaiannya ketika para pemberontak memasuki pinggiran kota Homs. “Sekarang ada realitas baru di Suriah, secara politik dan diplomatik,” katanya dalam sebuah pidato yang disampaikan di kota Gaziantep, Turki selatan. “Dan Suriah adalah milik warga Suriah dengan semua elemen etnis, sektarian, dan agamanya.” Sesuai dengan pandangan para pemimpin lain yang bertanggung jawab untuk mengintervensi urusan negara lain, Erdogan mengatakan bahwa kemerdekaan Suriah adalah sesuatu yang layak, dan kehendak rakyatnya tidak dapat diganggu gugat. “Rakyat Suriah adalah orang-orang yang akan menentukan masa depan negara mereka sendiri.” Dia berharap bahwa negara tersebut akan “segera mendapatkan kembali perdamaian, stabilitas, dan ketenangan yang telah dirindukan selama 13 tahun.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “para pelaku yang bertanggung jawab dan semua organisasi internasional” harus mendukung pelestarian integritas teritorial negara. Keberanian pernyataan semacam itu tidak menyembunyikan bahaya sektarian dan etnis yang sedang berlangsung di akhir misi yang disponsori oleh Ankara ini. Kejatuhan al-Assad akan membahayakan komunitas Syiah dan bahkan lebih membahayakan Kurdi, dan membuka pintu bagi Salafisme. Kelompok-kelompok pemberontak, yang hanya dipersatukan oleh tujuan yang sama untuk menggulingkan Assad, mungkin akan sulit untuk menghindari pertempuran satu sama lain. Mengenai integritas teritorial yang dibicarakan Erdogan, pemerintah dan kebijakan Turki tidak akan pernah mengesampingkan sejumlah jaminan yang pasti akan diperas oleh Ankara dengan syarat-syarat yang berat. Bagaimana dengan para pengungsi? Perkirakan akan ada lebih banyak lagi yang keluar dengan putus asa. (mon) Baca juga :

Read More

PBB Sahkan Usulan Indonesia akan Hari Danau Sedunia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengadopsi resolusi Hari Danau Sedunia (World Lake Day) setiap 27 Agustus yang diajukan Indonesia secara konsensus dalam Sidang Majelis Umum ke-79 di New York. Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Hari Prabowo, menyatakan bahwa hari peringatan tersebut akan menjadi pengingat bersama bagi dunia mengenai pentingnya danau dan pengelolaan danau secara berkelanjutan. “Resolusi World Lake Day merupakan penegasan komitmen global untuk melindungi danau, sekaligus melindungi lingkungan dan penghidupan yang berkelanjutan,” terang Duta Besar Hari Prabowo, sebagaimana pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa (17/12/2024). Hari merasa prihatin bahwa danau kerap kali terabaikan dalam pembahasan isu lingkungan. Padahal, kerusakan danau berdampak pada kesejahteraan global dan dapat menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Saat ini banyak danau besar yang menyusut, padahal danau merupakan sumber dari 90 persen air tawar dunia dan memiliki peran penting dalam pertanian, energi, dan pariwisata,” sambungnya. Hari Danau Sedunia hendak mengingatkan masyarakat dunia supaya lebih peduli terhadap pengelolaan danau secara berkelanjutan yang menjadi kunci bagi perlindungan air tawar dunia, keanekaragaman hayati, ketahanan pangan, dan ekosistem dunia. Resolusi Hari Danau Sedunia yang diajukan Indonesia mendapat dukungan luas dari 73 negara mitra sponsor bersama yang mewakili berbagai kawasan, seperti negara-negara ASEAN, Rusia, China, Kenya, dan Uni Emirat Arab. Usulan hari peringatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang digelar di Bali Mei 2024 lalu. (wink) Baca juga :

Read More

Ratusan Warga Sipil Tewas dan Terluka dalam Bentrokan di Suriah

Mskow — 1miliarsantri.net : Ratusan warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan terluka dalam dua pekan terakhir di Suriah, sementara rumah sakit kewalahan menghadapi jumlah korban yang tinggi, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). “Warga sipil telah membayar harga yang sangat mahal setelah dua minggu konflik, dengan ratusan tewas dan terluka, termasuk proporsi yang signifikan dari perempuan dan anak-anak.” “Di barat laut Suriah saja, setidaknya 75 warga sipil, termasuk 28 anak dan 11 perempuan, tewas akibat konflik yang terjadi antara 26 November hingga 8 Desember, menurut data yang diverifikasi oleh otoritas kesehatan setempat. Setidaknya 282 orang lainnya terluka, termasuk 106 anak dan 56 perempuan,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/12/2024). Rumah sakit di seluruh Suriah kewalahan akibat jumlah korban luka yang tinggi, dengan anak-anak khususnya mengalami trauma psikologis, tambah pernyataan itu. Selain itu, kota-kota Suriah seperti Damaskus, Hama, dan Deir ez-Zor menghadapi kekurangan makanan, dengan harga roti melonjak hingga 900 persen dalam dua pekan terakhir di Aleppo dan Idlib. “Meski menghadapi tantangan dan lingkungan yang tidak stabil, PBB dan mitra-mitranya terus menjalankan kegiatan selama situasi keamanan memungkinkan,” sambung pernyataan tersebut. Pernyataan itu juga mencatat bahwa pembatasan pergerakan, termasuk jam malam, menghambat aliran barang dan jasa. “Serangan udara dan konflik lainnya terus dilaporkan di Damaskus, pinggiran kota Damaskus, Dar’a, dan As-Sweida. Beberapa laporan menyebutkan adanya penjarahan gudang bantuan, termasuk milik badan PBB dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC), hingga 9 Desember, namun laporan ini masih perlu dikonfirmasi,” ujar OCHA. Kelompok bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024). Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus. Al-Jalali juga menyebutkan bahwa ia tengah menjalin komunikasi dengan pemimpin kelompok militan yang telah memasuki kota. Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan bahwa Presiden Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik Suriah. (rom) Baca juga :

Read More