Ubaya dan UPN Surabaya Latih Warga Mojokerto Budidaya Tanaman Organik

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Desa Tanjungan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Desa ini memiliki potensi besar berupa wisata alam yang cukup terkenal yaitu Ekowisata Waduk Tanjungan, berupa waduk dan hutan. Saat ini kunjungan wisatawan ke Ekowisata Waduk Tanjungan cukup tinggi, rata-rata 1.000 orang pengunjung per bulan.
Sebagai desa yang mempunyai obyek wisata berbasis lingkungan dan budaya, dapat menjadi daya tarik Desa Tanjungan dan bisa menciptakan efek ganda pada aspek ekonomi.
Adanya obyek wisata tersebut memberi dampak munculnya usaha kreatif baik kuliner maupun kerajinan untuk pembuatan souvenir, dan lain-lain. Sayangnya masyarakat desa belum mampu memanfaatkan potensi secara optimal.
Berangkat dari kondisi ini, tim gabungan dari Universitas Surabaya (apt. Kartini, Ph.D., Dr. Idfi Setyaningrum, M.Si, dan Prof. Dr. Jatie K. Pudjibudojo, Psi.) serta Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (Dr. Ir. Ramdan Hidayat, M.S.) menggagas suatu program dengan judul “Etalase Tanaman Obat Keluarga sebagai Pilar Kemandirian Kesehatan Masyarakat Desa Tanjungan Kabupaten Mojokerto”.
Program yang akan dilaksanakan selama tiga tahun ke depan ini mendapat dukungan pembiayaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema hibah Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) dengan nomor kontrak 007/SPP-PPM/LPPM-02/Dikbudristek/FF/VI/2024.
Salah satu kegiatannya berupa pendampingan mitra untuk membuat Etalase Tanaman Obat.
Menurut Kartini selaku ketua program, etalase tanaman obat adalah sebidang tanah di area umum (public area) atau area keluarga yang ditanami tanaman obat dengan ditata atau diatur sesuai dengan potensi lahan dan dengan menerapkan nilai estetika sehingga enak dipandang mata.
“Ekowisata Waduk Tanjungan masih memiliki beberapa spot area yang belum termanfaatkan, nah ini dapat digunakan untuk pembuatan Etalase Tanaman Obat. Dengan adanya spot baru ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, selain hasil panennya nanti juga dapat digunakan oleh warga untuk menjaga kesehatan keluarga,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (17/8/2024).
Untuk membuat etalase yang benar, telah dilakukan pelatihan budidaya tanaman obat secara organik. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Ramdan Hidayat selaku anggota tim yang juga ahli di bidang agroteknologi.
Banyak hal dipaparkan Ramdan, mulai dari potensi budidaya tanaman obat, manfaat tanaman obat untuk kesehatan, jenis tanaman obat dan sistem perbanyakannya, hingga bagaimana cara merancang etalase tanaman obat. (tin)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru