Sejarah Pertama Kali Haji Dilaksanakan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Haji adalah ibadah yang diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampu menjalankannya. Siapa yang pertama kali menunaikan ibadah haji? Berikut beberapa pendapat mengenai hal tersebut.
Perintah melakukan haji dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 97. Allah SWT berfirman,
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
Menukil buku Menuju Umrah dan Haji Mabrur karya Syaiful Alim, pendapat mengenai sejarah pelaksanaan haji dapat dirujuk dari kitab As-Sirah an-Nabawiyyah fi Dhau-i al-Mashadir al-Ashliyah karya Mahdi Rizqullah Ahmad, Akhbar Makkah wa Ma Ja’ala min al-Atsar karya Muhammad bin Abdullah al-Azraqi, dan Tarikh Makkah al-Mukarramah Qadiman wa Haditsan karya Muhammad Ilyas Abdul Ghani.
Sejarah Haji Dimulai dari Malaikat
Dikisahkan bahwa sejarah haji dimulai ketika para malaikat menggugat kebijakan-Nya dalam menciptakan manusia. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 30.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’ Dia berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.”
Pada akhirnya, malaikat merasa bersalah. Mereka mengelilingi Arsy (tawaf) seraya menangis dan memohon ampun atas kelancangan kepada-Nya. Allah SWT pun membuat miniatur Arsy bernama Baitul Makmur (Ka’bah). Di tempat ini, para malaikat melanjutkan tawaf.
Nabi Adam AS Melakukan Haji Mengikuti Malaikat
Dikisahkan pula bahwa setelah Nabi Adam AS dan Hawa diturunkan ke bumi, mereka segera bertobat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas RA, Nabi Adam AS juga melakukan tawaf.
Melihat Nabi Adam AS yang tengah melakukan tawaf, para malaikat menemuinya seraya berkata, “Semoga hajimu mabrur, wahai Adam. Sesungguhnya kami telah melaksanakan ibadah haji di Baitullah ini sejak 2.000 tahun sebelum kamu.”
Nabi Adam AS pun bertanya kepada para malaikat, “Pada zaman dahulu, apa yang kalian baca ketika tawaf?”
Mereka menjawab, “Dahulu, kami mengucapkan Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.”
Nabi Adam AS berkata, “Tambahkanlah dengan ucapan walaa hawla walaa quwwata illa billah.” Lalu, para malaikat mengikuti saran Nabi Adam AS tersebut.
Nabi Ibrahim AS Menyerukan Perintah Haji
Ketika terjadi banjir pada masa Nabi Nuh AS, Allah SWT mengangkat Ka’bah kembali ke langit agar tidak dicemari dosa penduduk bumi. Nabi Ibrahim AS menelusuri jejaknya dan membangun Ka’bah yang baru, tetapi dengan fondasi dari Ka’bah yang lama. Hal ini diriwayatkan Qatadah sebagaimana dinukil al-Umari.
Diceritakan dalam Tarikh Ka’bah karya Ali Husni al-Kharbuthli yang diterjemahkan Fuad Ibn Rusyd, setelah selesai membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyerukan perintah ibadah haji kepada manusia. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 27. Allah SWT berfirman,
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْق
Artinya: “(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Imam ath-Thabari meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa setelah mendapat perintah tersebut Nabi Ibrahim AS berkata, “Wahai Tuhanku, suaraku tidak mampu memanggil hingga jauh.”
Allah SWT menjawab, “Serulah! Aku yang akan menyampaikan.”
Nabi Ibrahim AS pun menyeru, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah mewajibkan atas kamu haji ke Baitullah.”
Ternyata, seluruh makhluk yang ada di bumi dan langit mendengar seruan Nabi Ibrahim AS tersebut.
Imam ath-Thabari juga menceritakan bahwa setelah itu Jibril datang menemui Nabi Ibrahim AS pada hari Tarwiyah (8 Zulhijjah) dan melakukan rangkaian ibadah haji bersamanya. (rid)
Baca juga :
- 220.000 Jamaah Haji Memasuki Arab Saudi, Didominasi Jamaah Haji Indonesia
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan