Gebrakan Berani Amnesti Massal 2025 Dimulai: 1.178 Narapidana Dibebaskan Tahap Awal

Jakarta – 1miliarsantri.net : Pemerintah Indonesia resmi memulai program amnesti massal 2025 dengan membebaskan 1.178 narapidana pada tahap pertama, termasuk tahanan politik, warga lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang dihukum atas dakwaan penistaan agama atau penghinaan presiden. Langkah ini merupakan bagian dari rencana besar untuk membebaskan hingga 44.000 narapidana secara bertahap mulai 2025 hingga awal 2026. Menurut Kementerian Hukum Republik Indonesia, program Amnesti Massal ini bertujuan mengurangi kepadatan lembaga pemasyarakatan sekaligus memulihkan hak-hak sipil individu yang dianggap mengalami proses hukum tidak proporsional atau rentan kriminalisasi. Dirjen Pemasyarakatan Heni Yuwono menegaskan, pembebasan ini bukan tanpa syarat. “Ada proses evaluasi ketat dari tim lintas lembaga untuk menilai status kasus, kondisi tahanan, dan risiko terhadap masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, 6 Agustus 2025. Dari total 1.178 narapidana yang dibebaskan, 86 orang adalah mantan tahanan politik, 234 orang lansia, 117 anak-anak, 92 terpidana kasus penistaan agama, dan sisanya merupakan pelaku pelanggaran non-kekerasan seperti kasus UU ITE atau penghinaan pejabat. Fokus pemerintah adalah pada kasus non-kekerasan dan pelanggaran bermuatan sosial-politik. Dukungan dan Kritik: Antara Rekonsiliasi dan Kekhawatiran Publik Kebijakan pembebasan narapidana ini memicu reaksi beragam. Organisasi masyarakat sipil seperti KontraS, LBH Jakarta, dan Amnesty International Indonesia menyambut baik langkah ini sebagai upaya menuju penegakan HAM yang lebih berperspektif keadilan restoratif. Di sisi lain, tagar #AmnestiDanPolitik sempat menjadi trending di media sosial, menandakan kekhawatiran publik bahwa kebijakan ini bisa digunakan untuk tujuan politik menjelang masa transisi pemerintahan. Sejumlah pihak menyoroti kurangnya transparansi kriteria seleksi dan potensi risiko keamanan akibat pembebasan massal. Kelompok korban kejahatan dan organisasi keagamaan meminta jaminan bahwa tidak ada pelaku kejahatan berat seperti kekerasan seksual atau ekstremisme yang lolos dalam daftar penerima amnesti. Tantangan Implementasi: Dari Reintegrasi Sosial hingga Pengawasan Publik Secara akademis, kebijakan amnesti massal 2025 ini dipandang sebagai pergeseran penting dalam paradigma sistem pemasyarakatan Indonesia. Dosen Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Fitria Amalia, menilai kebijakan ini bisa menjadi momentum pemulihan konstitusional jika seleksinya dilakukan secara akuntabel. Namun, tantangan besar ada pada tahap reintegrasi sosial. Lapas dan Rutan kini tengah mempersiapkan gelombang pembebasan berikutnya yang direncanakan pada Oktober 2025. Pemerintah menjanjikan program pendampingan berupa pelatihan keterampilan, dukungan psikologis, dan bantuan ekonomi bagi para mantan narapidana. Beberapa lembaga seperti Yayasan Satu Keadilan dan Dompet Dhuafa disebut siap berpartisipasi dalam proses reintegrasi ini. Meski demikian, rincian teknis terkait pendanaan, pengawasan, dan evaluasi belum dipaparkan secara detail. Respon masyarakat juga beragam. Ada komunitas yang siap menerima kembali mantan narapidana, terutama mereka yang dibebaskan karena kasus kebebasan berekspresi atau pelanggaran ringan. Namun, sebagian warga tetap waspada dan berharap pemerintah memastikan pengawasan ketat agar tidak muncul potensi kriminalitas baru. Masa Depan Amnesti Massal: Jalan Menuju Keadilan Restoratif atau Sumber Kontroversi Baru? Dengan target pembebasan 44.000 narapidana hingga 2026, kebijakan ini menjadi salah satu eksperimen paling berani dalam sejarah hukum Indonesia. Apabila dijalankan dengan transparansi, pengawasan publik yang kuat, dan dukungan reintegrasi yang memadai, program ini berpotensi menjadi tonggak sejarah rekonsiliasi nasional. Namun, tanpa pengawasan yang baik, risiko politisasi, pengabaian hak korban, dan gangguan keamanan tetap membayangi. Pada akhirnya, keberhasilan pembebasan narapidana ini akan diukur dari seberapa baik negara mampu menyeimbangkan kepentingan rekonsiliasi dengan kewajiban melindungi masyarakat. Keputusan untuk memaafkan di tingkat negara memang selalu sarat dilema. Antara menyembuhkan luka masa lalu atau menciptakan potensi masalah baru di masa depan, pelaksanaan amnesti massal 2025 akan menjadi ujian besar bagi komitmen Indonesia terhadap keadilan, keamanan, dan kemanusiaan. (**) Penulis: Faruq Ansori Editor: Toto Budiman dan Glancy Verona Foto by AI

Read More

SKB 3 Menteri Terbaru di moment HUT Kemerdekaan RI ke 80, Apakah Ada Tambahan Libur Nasional?

Bekasi – 1miliarsantri.net : Pada setiap hari libur nasional, pemerintah selalu menerbitkan salah satu regulasi penting yang dibentuk oleh dua atau lebih Kementerian, dalam hal ini bertujuan untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas serta fungsi dari masing-masing Kementerian. Tambahan libur nasional di Hut Kemerdekaan RI ke 80 yang jatuh di hari Minggu, ditunggu banyak pihak sebagai acuan. SKB 3 Menteri disusun sebagai bentuk koordinasi yang menyangkut beberapa isu penting seperti hari libur nasional, cuti bersama hingga berbagai aturan mengenai hal-hal yang perlu diberlakukan di sekolah negeri, seperti misalnya seragam dan aturan lainnya. SKB 3 Menteri yang membahas mengenai hari libur nasional dan cuti bersama selalu menjadi topik yang paling menarik untuk diperbincangkan, terutama di kalangan pekerja pemerintahan maupun swasta. SKB 3 Menteri merupakan panduan untuk mengetahui waktu libur nasional serta tambahan cuti bersama yang secara resmi diberlakukan oleh pemerintah. Aturan resmi mengenai SKB 3 Menteri pun tertuang dalam pasal 8 ayat (2) yang mana menyebutkan bahwa.’’ Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan’’. Berdasarkan pasal tersebut bahwa SKB atau Surat Keputusan Bersama Menteri memiliki kedudukan yang sama dengan peraturan perundang-undangan serta diakui keberadaannya dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat atas dasar kewenangan yang sesuai dengan hukum positif yang berlaku. Pada pemerintahan saat ini, penerbitan SKB 3 Menteri ditandatangai oleh Tiga Menteri yaitu Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli serta Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini. Adanya SKB 3 Menteri mengenai libur nasional dan cuti bersama, memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk sejenak melepas penat dari pekerjaan, juga sebagai moment untuk berkumpul bersama keluarga tercinta. Namun, seringkali terjadi kebingungan mengenai hari libur nasional dan cuti bersama. Apa perbedaan keduanya? Berikut penjelasannya. Libur Nasional Libur nasional merupakan hari libur yang secara resmi ditetapkan oleh pemerintah serta berlaku bagi semua kalangan pekerja, tidak hanya di sektor pemerintahan namun juga berlaku bagi pekerja di sektor swasta. Libur nasional dapat diketahui dengan adanya tanggal merah pada kalender di setiap bulan nya. Cuti Bersama Cuti bersama merupakan hari libur tambahan setelah libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Berbeda dengan libur nasional yang sudah secara resmi menjadi tanggal merah pada setiap bulan nya, cuti bersama seringkali menjadi polemik di kalangan pekerja. Meskipun ketentuan mengenai cuti bersama juga diatur dalam Pasal 79 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (diubah dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja), namun penetapan cuti bersama di sektor swasta seringkali tidak sejalan dengan pemerintah. Cuti bersama pada sektor swasta seringkali menimbulkan dilema bagi pekerja dan juga pemilik usaha. Bagi pekerja, cuti bersama yang terlalu banyak dalam waktu satu bulan secara tidak langsung akan memotong cuti tahunan. Artinya, perusahaan terkadang memberikan pilihan kepada pekerja untuk mengambil cuti bersama atau tidak. Pada akhirnya, cuti bersama yang merupakan libur tambahan dari hari libur nasional merupakan kebijakan yang memunculkan ketimpangan pada pekerja dan pemilik usaha. Meskipun ada pekerja yang sangat menikmati moment ini, namun di sisi lain pemilik usaha tidak sedikit yang menolak adanya cuti bersama dikarenakan akan mempengaruhi produktivitas pada pekerja. Berdasarkan pemaparan mengenai libur nasional dan cuti bersama tersebut, selanjutnya bagaimana SKB 3 Menteri terbaru yang mengatur mengenai libur nasional dan cuti bersama di bulan Agustus 2025 ini? Bulan Agustus, merupakan bulan perayaan Indonesia  yang mana tepat pada tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan. Pada setiap tahun, peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus diperingati sebagai hari libur nasional yang artinya pemerintah memberikan ruang bagi seluruh warga Indonesia untuk merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai kegiatan ataupun perlombaan. Pada tahun 2025, peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus bertepatan dengan hari minggu yang juga merupakan hari libur. Oleh sebab itu, pemerintah secara resmi menetapkan tanggal 18 Agustus sebagai tambahan hari libur nasional atau cuti bersama. Penetapan cuti bersama tanggal 18 Agustus 2025 dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Nomor 933 Tahun 2025, Nomor 1 Tahun 2025, Nomor 3 Tahun 2025 yang merupakan perubahan atas SKB sebelumnya, yaitu Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Dikutip dari situs menpan.go.id, Menteri PANRB Rini Widyantini juga menyampaikan pandangan nya terkait penambahan cuti bersama tersebut, ‘’ Momen ini menjadi kesempatan mempererat ikatan sosial dan nilai persatuan bangsa. Selaras dengan semangat dari berbagai program Presiden, Keputusan ini juga jadi bagian dari keberpihakan pemerintah kepada rakyat. Tentunya, pelayanan public yang bersifat esensial harus tetap berjalan optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,’’ ujar Menteri Rini. Adanya SKB 3 Menteri terbaru tersebut, memberikan kesempatan kepada warga Indonesia   untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 dengan momentum yang lebih Panjang yaitu selama 3 hari berturut-turut. Berikut rincian libur nasional dan cuti bersama tersebut: Demikianlah informasi mengenai SKB 3 Menteri terbaru mengenai tambahan libur nasional 2025.*** Sumber: https://menpan.go.id www.hukumonline.com Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Foto Ilustrasi AI Editor : Toto Budiman

Read More

Timnas Voli Putri Indonesia Dapat Tiket ke 16 Besar Saat FIVB Hukum Vietnam Akibat Melanggar Aturan

Surabaya – 1miliarsantri.net: Kabar terbaru dan mengejutkan dari ajang Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, Timnas Voli Putri Indonesia Dapat Tiket ke 16 Besar. Lolosnya Indonesia buah dari pelanggaran aturan pemain yang dilakukan Timnas Boli Putri Vietnam. Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) resmi membatalkan kelolosan Vietnam U-21 ke babak 16 besar setelah ditemukan penggunaan pemain yang tidak sah. Keputusan ini diumumkan Selasa (12/8) malam dan membawa berkah untuk Timnas Voli Putri Indonesia U-21 yang akhirnya mendapatkan tiket ke babak 16 besar. Investigasi FIVB Temukan Dua Pemain Vietnam Tidak Memenuhi Syarat Bermain Dalam siaran persnya, FIVB menjelaskan bahwa mereka melakukan investigasi terkait salah satu pemain Vietnam yang ternyata tidak memenuhi syarat bermain. Meski identitas resmi tidak diungkap, isu yang beredar menyebutkan dua nama, Thi Hong Dang dan Phuong Quynh, yang diduga memiliki status berbeda dari data resmi tim. Berdasarkan Pasal 12.2 Peraturan Disiplin FIVB 2023, pemain yang tidak memenuhi syarat otomatis membuat pertandingan yang diikutinya dibatalkan. Sub-Komite Panel Disiplin FIVB pun mengambil keputusan tegas, mendiskualifikasi pemain tersebut dan menghapus semua hasil pertandingan Vietnam yang melibatkannya. Poin Vietnam Terjun Bebas Sebelum sanksi dijatuhkan, Vietnam duduk manis di posisi kedua Grup A dengan 12 poin. Namun, karena empat pertandingan sebelumnya saat melawan Indonesia, Serbia, Argentina, dan Kanada yang dinyatakan tidak sah, poin mereka merosot tajam menjadi hanya 3. Kini, Vietnam terpuruk di posisi juru kunci grup. Ironisnya, satu-satunya laga yang dianggap sah adalah saat Vietnam melawan Puerto Riko, karena dua pemain yang dipermasalahkan itu tidak turun bermain. Situasi ini menunjukkan betapa besar pengaruh keputusan FIVB terhadap klasemen. Peluang Indonesia Dari Kandas Jadi Lolos Sebelum drama ini pecah, Indonesia sempat gagal menembus 16 besar usai kalah 0-3 dari Argentina. Namun, dengan diskualifikasi Vietnam, Timnas Voli Putri Indonesia U-21 otomatis naik ke posisi ketiga dan berhak maju ke babak 16 besar. Ini tentu menjadi momen berharga untuk kamu yang mengikuti perkembangan voli tanah air. Meski lolos karena faktor non-teknis, kesempatan emas ini patut dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tantangan Berat untuk Hadapi Italia di 16 Besar Perjalanan Indonesia di babak gugur tidak akan mudah. Lawan pertama di 16 besar adalah tim kuat Italia, yang terkenal solid baik di pertahanan maupun serangan. Pertandingan ini dijadwalkan pada Rabu (13/8). Kamu yang jadi pendukung setia Timnas Voli Putri pasti berharap para pemain bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuktikan bahwa mereka layak bersaing di level dunia. Potensi Sanksi Lanjutan untuk Vietnam Menariknya, FIVB tidak hanya menjatuhkan sanksi berupa penghapusan poin dan pencoretan dari 16 besar. Mereka juga membuka kemungkinan menjatuhkan hukuman tambahan kepada Federasi Bola Voli Vietnam. Sesuai Pasal 14.4 Peraturan Disiplin, kasus ini akan dilanjutkan ke Panel Disiplin FIVB untuk evaluasi lebih mendalam. Baik federasi maupun pemain terkait diminta menyampaikan pembelaan secara tertulis sebelum keputusan akhir dijatuhkan. Pentingnya Integritas dalam Olahraga Kasus ini menjadi pengingat bahwa integritas adalah pondasi utama dalam olahraga. Tidak peduli seberapa hebat performa di lapangan, jika ada pelanggaran aturan, kemenangan bisa hilang dalam sekejap. Kamu yang mengikuti dunia olahraga mungkin sudah sering mendengar kasus serupa di cabang lain. Namun, ketika hal seperti ini terjadi di voli, efeknya langsung terasa, terutama bagi tim-tim pesaing yang terkena imbas perubahan klasemen. Bagi Indonesia, ini adalah pelajaran sekaligus peluang. Pelajaran bahwa disiplin dan kepatuhan terhadap regulasi itu mutlak. Peluang karena tiket ke babak selanjutnya sudah ada di tangan, tinggal bagaimana memanfaatkannya untuk melangkah lebih jauh. Harapan untuk Timnas Voli Putri Indonesia Menghadapi Italia jelas bukan perkara mudah, tapi bukan berarti mustahil. Timnas harus memanfaatkan waktu singkat ini untuk mempersiapkan strategi terbaik. Fokus pada kekompakan, koordinasi blok, dan variasi serangan bisa menjadi kunci. Kamu sebagai pendukung juga punya peran penting. Dukungan moral dan semangat dari fans Indonesia menjadi energi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal. Diskualifikasi Vietnam di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 menjadi momen bersejarah sekaligus peluang besar bagi Timnas Voli Putri Indonesia. Meski lolos karena faktor non-teknis, ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan penuh semangat. Integritas dalam olahraga adalah hal yang tidak bisa ditawar, dan kasus ini menjadi pengingat untuk semua pihak. Sekarang, saatnya Indonesia membuktikan diri di babak 16 besar saat bertemu Italia.*** Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Foto Istimewa : PBVSI

Read More

Resmi Bermain di Serie A Italia Bersama Sassuolo, Bang Jay Idzes Kibarkan Merah Putih

Sassuolo, Italia – 1miliarsantri.net: Jay Idzes resmi bermain di Seria A Liga Sepak Bola Italia Musim 2025-2026 bersama Tim Hitam Hijau yang bermarkas di  Mapei Stadium – Città del Tricolore Bang Jay Berlabuh Di Sassuolo “Jay Idzes Benvenuto In Neroverde“, tulis laman resmi US Sassuolo Calcio, dalam bahasa Indonesia “Jay Idzes, selamat datang di hitam dan hijau! US Sassuolo Calcio mengumumkan akuisisi permanen pemain Jay Idzes (bek, kelahir tahun 2000) dari Venezia FC. Kontrak dan Gaji Jay Idzes di Sassuolo Jay Idzes Jebolan Akademi PSV Eindhoven Belanda Lahir dengan nama lengkap “Jay Noah Idzes” di Mierlo pada 2 Juni 2000, merupakan pesepakbola Indonesia kelahiran Belanda jebolan Akademi PSV Eindhoven. Setelah lulus dari akademi sepak bola Belanda, ia memulai debut profesionalnya bersama Go Ahead Eagles, dia tampil 93 kali dan mencetak tiga gol dalam tiga musim. Seperempat Darah Indonesia Dari Garis Keturunan Ibunya Ayah Jay adalah warga keturunan Belanda, sementara Ibu memiliki darah campuran, dengan setengah keturunan Indonesia. Kakek dari pihak Ibu berasal dari Jakarta, sedangkan sang nenek dari Semarang. Mereka tinggal di Indonesia selama lebih dari 20 tahun sebelum pindah ke Belanda sekitar 40–50 tahun lalu. Proses Naturalisasi dan Komitmen untuk Indonesia Resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 28 Desember 2023, setelah menjalani proses naturalisasi. Keputusan Jay dilandasi oleh kedekatan emosional dan kebanggaannya terhadap tanah kelahiran kakek-neneknya. Ia merasa terhormat dapat mewakili Indonesia di kancah internasional dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi tim nasional. Tiba Di Italia Menjadi Andalan Lini Bertahan Venezia Jay resmi bergabung dengan Venezia tahun 2022, dia dengan cepat beradaptasi dengan iklim sepak bola Italia dan menjadi salah satu pemain kunci di lini pertahanan Venezia. Ia bermain dalam 66 pertandingan untuk Venezia di Serie A dan Serie B , mencetak dua gol pada 1 Mei 2024 melawan Catanzaro dan mencetak gol pertamanya di Serie A pada bulan Desember di tahun yang sama melawan Juventus. Kini Jay Idzes Kapten Tim Nasional Indonesia resmi mengenakan seragam Hitam Hijau kebanggaan US Sassuolo Calcio yang bermarkas di Mapei Stadium – Città del Tricolore. Dengan demikian Jay Idzes kembali mengibarkan merah puitih di Italia.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto : US Sassuolo Calcio, Transfermarkt, Instagram Jay Idzes Sumber : US Sassuolo Calcio, Transfermarkt, Instagram Jay Idzes

Read More

Signal Perang Dunia di Ujung Konfrontasi Nuklir, Trump Kirim Dua Kapal Selam Nuklir AS ke Rusia.

Indramayu – 1miliarsantri.net : Signal Dunia kembali dihadapkan pada eskalasi geopolitik berbahaya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengerahan dua kapal selam bersenjata nuklir ke perairan dekat Rusia pada 1 Agustus 2025. Langkah ini langsung memicu reaksi global karena dianggap sebagai sinyal kesiapan militer AS untuk menghadapi potensi konfrontasi nuklir dengan Rusia dan sekutunya. Dilansir dari kanal YouTube Islam Populer, keputusan ini merupakan respons terhadap pernyataan provokatif Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia. Medvedev secara terbuka menyinggung keberadaan sistem nuklir otomatis legendaris Rusia yang dikenal dengan nama “Dead Hand” atau “Tangan Mati.” Ancaman Sistem Dead Hand dan Pengerahan Kapal Selam Nuklir AS Sistem Dead Hand adalah peninggalan era Perang Dingin yang dirancang untuk meluncurkan seluruh arsenal nuklir Rusia secara otomatis apabila pusat komando militer mereka dihancurkan dalam serangan awal. Target sistem ini mencakup kota-kota besar dan instalasi militer di negara-negara Barat seperti Washington DC, London, Paris, Berlin, hingga markas NATO di Brussels. Medvedev menyebut bahwa sistem tersebut masih aktif, yang langsung memicu kekhawatiran internasional. Pernyataan ini dianggap bukan sekadar retorika, tetapi sinyal serius bahwa Rusia siap menanggapi setiap bentuk agresi militer dengan kekuatan destruktif besar-besaran. Menanggapi ancaman tersebut, Presiden Trump memerintahkan pengerahan dua kapal selam bersenjata nuklir yang diyakini berasal dari kelas Ohio atau Virginia. Kapal selam ini memiliki kemampuan membawa rudal balistik Trident II yang dapat menjangkau lebih dari 12.000 km dan membawa hulu ledak nuklir berkekuatan tinggi. Kapal selam ini berfungsi sebagai bagian penting dari strategi pertahanan nuklir Amerika Serikat karena kemampuannya melakukan serangan balasan (second strike) dari lokasi tersembunyi di bawah laut. Langkah ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan, tetapi juga peringatan bahwa AS tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman nuklir dari Rusia. Poros Timur Bergerak dan Reaksi Global Ketegangan semakin meningkat ketika laporan menyebut bahwa Angkatan Laut Tiongkok mengirim dua kapal perusak dan satu kapal amfibi ke wilayah perairan dekat Rusia. Tindakan ini dinilai sebagai bentuk dukungan strategis terhadap Moskow dan memperkuat aliansi tidak resmi yang dikenal sebagai Poros Timur, melibatkan Rusia, Tiongkok, dan Iran. Sementara itu, NATO segera menggelar pertemuan darurat di Brussels untuk merespons perkembangan ini. Inggris meningkatkan kesiapan di pangkalan udara RAF, Jerman dan Prancis menyuarakan keprihatinan mendalam, dan Jepang serta Korea Selatan memperkuat sistem pertahanan rudal mereka. India, yang selama ini bersikap netral, turut menyerukan pengendalian senjata nuklir global dan mendorong dimulainya kembali dialog diplomatik internasional. Situasi ini mengingatkan banyak pihak pada Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Namun, para analis menilai krisis kali ini jauh lebih kompleks karena melibatkan aktor geopolitik multipolar dan rendahnya rasa saling percaya antara Donald Trump dan Vladimir Putin. Dampak dari ketegangan ini tidak hanya dirasakan di panggung militer dan politik, tetapi juga menghantam perekonomian global. Harga minyak mentah melonjak tajam akibat kekhawatiran akan gangguan pasokan energi global. Pasar saham di Eropa dan Asia mengalami fluktuasi besar, sementara para investor global berbondong-bondong mengalihkan aset ke instrumen yang dianggap aman seperti emas, obligasi pemerintah AS, dan dolar. Perusahaan multinasional mulai mengeluarkan peringatan tentang potensi gangguan rantai pasokan dan menyerukan penyelesaian damai melalui diplomasi. Mereka khawatir krisis ini akan berdampak pada stabilitas ekonomi global secara jangka panjang. Trump memberikan tenggat waktu hingga 15 Agustus 2025 kepada Rusia untuk menunjukkan tanda-tanda penurunan eskalasi. Jika tidak, seluruh aset militer AS di Eropa Timur akan ditingkatkan ke status siaga penuh. Para pengamat menilai bahwa momen ini bisa menjadi titik balik antara deeskalasi melalui diplomasi atau justru konfrontasi terbuka yang melibatkan senjata nuklir. Dengan situasi yang terus memanas, dunia kini hanya bisa menunggu dan berharap agar retorika provokatif tidak berubah menjadi tindakan mematikan yang mengancam seluruh peradaban manusia. (***) Penulis: Rodatul Hikmah Editor: Glancy Verona Foto by AI

Read More

Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024! KPK Gercep Cegah Eks Menag Yaqut Bepergian ke Luar Negeri

Jakarta – 1miliarsantri.net: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mencegah mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, bersama dua orang lainnya untuk bepergian ke luar negeri. Langkah ini diambil sebagai bagian dari penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024 di Kementerian Agama. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa keputusan ini berlaku mulai 11 Agustus 2025 dan akan berlangsung selama enam bulan. Tiga nama yang masuk dalam daftar larangan ini adalah YCQ (Yaqut Cholil Qoumas), IAA, dan FHM. Menurut Budi, keberadaan ketiganya di dalam negeri sangat penting untuk memperlancar proses pemeriksaan. “KPK memerlukan mereka tetap berada di wilayah Indonesia untuk kebutuhan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi yang sedang berjalan,” ujarnya. Kasus Kuota Haji Resmi Naik ke Tahap Penyidikan Kasus ini bukan sekadar rumor. Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah resmi naik ke tahap penyidikan. Fokus utama KPK adalah penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2023–2024. Kenaikan status ini terjadi karena KPK telah menemukan indikasi kuat adanya tindak pidana korupsi. “Kami menemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi, sehingga disimpulkan perlu dilakukan penyidikan,” kata Asep. KPK juga sudah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) umum untuk kasus ini, menggunakan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP. Pasal ini menjerat pihak-pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain yang berakibat pada kerugian keuangan negara. Dugaan Kerugian Negara Capai Lebih dari Rp 1 Triliun Bukan angka kecil, KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi kuota haji 2024 mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Nilai fantastis ini tentunya mengundang perhatian publik, mengingat dana haji seharusnya digunakan sepenuhnya untuk keberangkatan dan kenyamanan jamaah. Meski begitu, Budi Prasetyo menegaskan bahwa KPK belum menetapkan tersangka. Saat ini, fokus mereka adalah memeriksa pihak-pihak yang mengetahui detail konstruksi perkara. “Kami akan update jika sudah ada perkembangan, karena semua masih dalam tahap pengumpulan bukti dan keterangan,” kata Budi. Mengapa Kasus Ini Penting untuk Diperhatikan Kasus kuota haji ini bukan hanya sekadar persoalan hukum, tapi juga menyentuh aspek moral dan kepercayaan publik. Kamu perlu paham bahwa ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang sangat sakral dan mendapatkan prioritas dari Kerajaan Arab Saudi. Kuota yang diatur pemerintah seharusnya dimanfaatkan secara adil, transparan, dan untuk kepentingan jamaah, bukan sebagai ladang memperkaya diri maupun kelompok. Jika terbukti ada praktik korupsi dalam pengaturan kuota haji, maka dampaknya bukan hanya kerugian finansial negara, tapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat khususnya umat Islam yang rela antri bertahun-tahun bahkan belasan hingga puluhan tahun untuk melaksanakan Rukun Islam, terhadap penyelenggara ibadah haji. Saatnya Tegas, Bukan Sekadar Proses Langkah KPK untuk mencegah pihak-pihak terkait bepergian ke luar negeri adalah tindakan yang tepat. Namun, jangan sampai kasus ini berlarut-larut tanpa kejelasan. Penyidikan harus berjalan cepat, transparan, dan tegas. Kasus ini juga jadi alarm buat semua warga negara untuk lebih kritis mengawasi penggunaan dana publik. Terlebih jika dana itu berkaitan dengan hal-hal sakral seperti ibadah haji. Kita sering dengar pepatah, “Ibadah itu soal hati, tapi pengelolaannya soal amanah.” Artinya, siapa pun yang diberi tanggung jawab mengatur kuota haji harus punya integritas setinggi-tingginya. Jika tidak, bukan hanya hukum yang akan menilai, tapi juga nurani masyarakat. Kasus dugaan korupsi kuota haji 2024 menjadi ujian besar bagi integritas pengelolaan ibadah haji di Indonesia. Dengan dugaan kerugian negara lebih dari Rp 1 triliun, ini bukan perkara kecil. KPK telah mengambil langkah pencegahan dengan melarang eks Menag Yaqut dan dua pihak lain bepergian ke luar negeri selama enam bulan. Sekarang, bola ada di tangan penegak hukum untuk membuktikan kebenaran dugaan ini. Sebagai warga negara, kamu punya peran untuk terus mengawal, mengkritisi, dan mendukung penegakan hukum yang tegas. Karena dalam urusan ibadah dan dana publik, yang kita butuhkan adalah kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab, bukan permainan di balik layar.*** Penulis : Ainun Maghfiroh Foto Istimewa FB Yaqut Cholil Qoumas (Di dunia hitam dan putih, kamu adalah warnanya) Editor : Thamrin Humris

Read More

Jenderal Tandyo Budi Revita Resmi Jadi Wakil Panglima TNI, Ini Profil dan Perjalanan Karirnya

Jakarta – 1miliarsantri.net: Jenderal Tandyo Budi Revita resmi dilantik menjadi Wakil Panglima TNI. Diketahui jabatan Wakil Panglima TNI kosong selama 25 tahun, sebelum Presiden Prabowo Subianto menunjuk Jenderal Tandyo menduduki posisi tersebut. Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dalam rangkaian upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (Minggu-red) 10 Agustus 2025. Jabatan Lama yang Kembali Hidup Kalau kamu belum tahu, jabatan Wakil Panglima TNI terakhir dipegang oleh Jenderal Fachrul Razi pada 1999–2000. Setelah itu, posisi ini kosong meski secara hukum tetap ada di dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Pada 2019, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 yang menghidupkan kembali jabatan ini. Namun, baru pada 2025 posisi tersebut benar-benar diisi. Fungsinya sangat vital sebagai membantu Panglima TNI mengoordinasikan tiga matra (TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU) sekaligus mengambil alih tugas Panglima TNI jika berhalangan. Ini langkah strategis. Dengan dinamika keamanan global dan regional yang semakin kompleks, keberadaan Wakil Panglima TNI akan memperkuat koordinasi lintas matra dan mempercepat pengambilan keputusan. Profil Singkat Jenderal Tandyo Budi Revita Tandyo Budi Revita lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah pada 21 Februari 1969, dari keluarga guru. Setelah lulus Akademi Militer (Akmil) pada 1991, ia menempuh berbagai pendidikan militer lanjutan: Sesarcabif, Dik Para Dasar dan Madya, Sesko TNI, hingga Lemhannas RI. Kariernya dimulai dari posisi komando lapangan. Tahun 1995, ia menjadi Komandan Tim Khusus Combat Intelligence Yonif Linud 330/Tri Dharma. Lalu naik menjadi Komandan Yonif Linud 330, hingga Komandan Brigif Linud 17/Kujang I pada 2011–2012. Bukan cuma jago di lapangan, Tandyo juga pernah menduduki posisi strategis di staf dan komando wilayah: Di Kementerian Pertahanan, ia juga dipercaya memegang jabatan penting, seperti Direktur Bela Negara (2018–2019), Direktur Kerja Sama Pertahanan (2019–2021), dan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Kabadiklat) (2021–2023). Puncak Karier Mulai Dari Pangdam ke Wakil Panglima TNI Desember 2023, Tandyo dipercaya menjadi Panglima Kodam IV/Diponegoro. Hanya dua bulan kemudian, pada Februari 2024, ia dilantik sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD. Kariernya mencapai puncak pada 10 Agustus 2025 saat Presiden Prabowo melantiknya sebagai Wakil Panglima TNI sekaligus menaikkan pangkatnya menjadi Jenderal bintang empat. Ini pencapaian luar biasa, mengingat jabatan tersebut sempat tertidur selama hampir seperempat abad. Kekayaan dan Kehidupan Pribadi Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per Maret 2025, total kekayaan Tandyo tercatat sekitar Rp 6,6 miliar. Mayoritas berupa aset tanah dan bangunan yang tersebar di Magelang, Bekasi, Lampung Timur, hingga Mamuju. Transparansi ini patut diapresiasi, apalagi di tengah tuntutan publik terhadap pejabat yang bersih dan jujur. Pentingnya Jabatan Wakil Panglima TNI di Era Sekarang Pengisian jabatan Wakil Panglima TNI adalah langkah yang tepat waktu. Situasi geopolitik saat ini menuntut militer yang gesit, terkoordinasi, dan siap merespons cepat ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan adanya Tandyo di posisi ini, beban koordinasi Panglima TNI bisa terbagi. Keputusan strategis juga dapat diambil lebih cepat tanpa mengorbankan efektivitas. Apalagi, rekam jejak Tandyo menunjukkan pengalaman luas di medan operasi, pendidikan militer, dan birokrasi pertahanan. Namun, tantangannya tidak ringan. Jabatan ini harus dioptimalkan, bukan sekadar simbol. Wakil Panglima TNI harus punya ruang gerak dan otoritas yang jelas agar koordinasi antar-matra berjalan tanpa tumpang tindih. Kembalinya jabatan Wakil Panglima TNI dan penunjukan Jenderal Tandyo Budi Revita adalah momen bersejarah bagi militer Indonesia. Setelah hampir 25 tahun kosong, kini ada figur berpengalaman yang siap mengemban tugas berat ini. Jika pengisian jabatan ini dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin kekuatan TNI akan semakin solid dan mampu menghadapi tantangan zaman. Dan buat kamu yang mengikuti perkembangan militer Indonesia, ini jelas kabar yang patut diperhatikan. Ikuti terus info seputar TNI yang disajikan 1miliarsantri.net.*** Penulis : Ainun Maghfiroh Sumber : Foto Istimewa : tniad.mil.id dan wikipedia.org Editor : Thamrin Humris

Read More

Suara Lantang Basem Al-Habel: ‘Jurnalis Tuli dari Gaza’ di Tengah Kekejaman Genosida Israel

Gaza – 1miliarsantri.net : Di sebuah ruangan sempit dengan dinding retak dan cahaya yang nyaris tak masuk, bagi Basem Al-Habel (30) suara ledakan hanya terdengar samar. Bukan karena jaraknya jauh, melainkan karena dunia bagi seorang jurnalis tuli dari Gaza memang setengah hening. Pendengarannya tinggal 50 persen — tapi suara lantang Basem Al-Habel mengalahkan suara dentuman bom. Sekalipun dia tidak dapat membedakan antara teriakan dan suara angin. “Ketika saya memakai alat bantu dengar, saya hanya mendengar sedikit suara pengeboman,” katanya melalui bahasa isyarat, diterjemahkan oleh kerabatnya. “Saya tidak tahu pasti apa yang sedang terjadi.” Bahkan di tengah kekejaman Genosida Israel kepada masyarakat Palestina, kondisi disabilitas tuna rungu tidak membuatnya memilih diam dan pasrah untuk menjelaskan fakta kebenaran. Gaza yang Terkepung, Perut yang Kosong Bertahun-tahun hidup dalam pengepungan telah membuat Gaza rapuh. Perang terakhir mengiris sisa-sisa kehidupan yang ada. Bagi keluarga Basem, roti dari badan bantuan adalah sumber makan utama. “Saya harus mengambil roti dari badan bantuan untuk memberi makan keluarga,” ujarnya. “Itu pun kadang tidak cukup.” Blokade dan serangan telah melumpuhkan jalur distribusi. Pasar-pasar yang dulu hidup kini lengang, kios-kios terkunci, dan aroma rempah yang dulu memenuhi udara telah menghilang. Warga harus berjalan jauh dan berdesakan di antrean panjang untuk memperoleh makanan. Misi dari Balik Lensa Di tengah kelangkaan makanan dan rasa aman, Basem berpegang pada satu misi: membuat dunia melihat Gaza. Dengan kamera ponsel sederhana, Basem merekam fragmen kehidupan di Gaza yang jarang tersorot: bocah kurus memeluk roti setengah basi, lelaki tua mengais tepung bercampur pasir, dan tenda-tenda robek yang kalah melawan terik dan dingin. Setiap video yang ia unggah bukan sekadar dokumentasi, melainkan jeritan diam yang menembus batas bahasa. “Ketika saya ‘berbicara’ dan mengunggah video, saya ingin seluruh dunia melihat bagaimana keadaan kami,” katanya. Media sosial menjadi jendela keluar, sebuah jalur rahasia bagi kisah rakyat Gaza agar tak terkubur di balik angka statistik ‘dingin’. Kesabaran di Tengah Kekosongan Pekerjaan Perang memutuskan jalur nafkah. Basem, yang pernah mengandalkan pekerjaan serabutan, kini menghadapi tembok pengangguran. “Saya terus mencari pekerjaan, meskipun ada perang. Tapi tidak ada yang membantu saya,” ujarnya. Bagi tuna rungu, tantangannya berlapis: minimnya peluang kerja diperparah hambatan komunikasi. “Orang tuna rungu sulit mendapatkan pekerjaan karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain kecuali melalui penerjemah,” jelasnya. Hidup di Ruang yang Menyesakkan Kediaman Basem hanyalah satu ruangan sempit dengan dinding lembap dan atap bocor. Di musim panas, udara menjadi pengap; di musim dingin, dingin merayap hingga ke tulang. “Ruangan ini sangat sempit dan kami menderita di dalamnya,” katanya. “Anda pikir ini mudah? Tidak. Justru sebaliknya.” Di Gaza, rumah layak huni telah menjadi kemewahan. Serangan udara menghancurkan ribuan bangunan, memaksa keluarga menumpang di rumah kerabat atau tinggal di puing-puing yang diubah menjadi tempat tinggal darurat. Kolaborasi yang Mengubah Arah Awalnya, Basem tidak tahu harus mulai dari mana. Dorongan keluarga mengubah segalanya. “Kami mulai mendorongnya,” kata seorang kerabatnya. “Dia mulai menonton video dan melihat adegan-adegan penting.” Setiap kali ia melihat peristiwa yang layak dilaporkan, Basem merekamnya dan menyerahkannya pada kerabatnya. Sang kerabat menulis teks, lalu Basem menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Video itu diunggah, menembus batas-batas Gaza. Mengubah Keterbatasan Jadi Senjata Bagi Basem, disabilitas bukan titik akhir. Di Gaza, penyandang disabilitas sering terpinggirkan — laporan PBB 2022 mencatat lebih dari 48 ribu warga Gaza memiliki disabilitas, banyak di antaranya tersisih dari dunia kerja. Namun, Basem menemukan jalannya. Video tanpa suara yang ia buat justru menjadi kekuatan: gambar bergerak, teks, dan bahasa isyarat yang memaksa penonton memperhatikan. Kesunyian itu, bagi Basem, ‘berbicara’ paling nyaring. Harapan yang Bertahan di Tengah Reruntuhan “Saya ingin seluruh dunia mendukung kami agar perang ini berakhir,” ujarnya. Basem membayangkan hari ketika ia bisa beristirahat tanpa bom di kejauhan, bertemu orang dari luar Gaza, dan berjalan di jalanan yang bebas dari ketakutan. “Saya ingin Gaza menjadi seperti negara lain,” katanya. Gema Sunyi yang Menembus Dunia Basem Al-Habel (30), jurnalis tuli dari Gaza melakukan reportase langsung di tengah puing bangunan “Apa yang ia lakukan sangat penting,” kata seorang aktivis hak disabilitas dari Eropa. “Ia memberi wajah dan cerita bagi penyandang tunarungu di zona perang.” Bagi pengikutnya, Basem adalah saksi bisu yang merekam tragedi sekaligus ketabahan. Perjalanan yang Belum Selesai Bagi dunia, Gaza mungkin hanya berita. Bagi Basem, Gaza adalah rumah — retak, tapi tetap berdiri. Selama ia masih bisa merekam, ia akan terus ‘berbicara’, dalam kesunyian yang menggetarkan dunia. Epilog: Panggilan Yang Tak Bisa Diabaikan Ketika bom merobek langit dan kelaparan menjadi kenyataan sehari-hari, Basem berdiri—bahkan dalam sunyi, suaranya terdengar paling nyata. Gerakan tangannya bukan sekadar isyarat: ia adalah perlawanan visual, panggilan kemanusiaan. Tatapannya adalah cermin penderitaan dan harapan, dan videonya bukan sekadar dokumentasi, tetapi seruan yang menggetarkan hati: untuk melihat, mendengar, dan merespons. Di medan perang tanpa keadilan, suara bukan hanya soal kata. Bahasa harapan—yang muncul dari tangan yang terbuka dan mata yang tegar—itulah yang pantas didengar. (***) Penulis : Abdullah al-Mustofa Editor : Toto Budiman Sumber: Official Youtube Channel of United Nations IG Basem Al-Habel (Jurnalis Tuna Rungu dari Gaza) https://www.instagram.com/basem.in.sign

Read More