BPKH Raih Opini WTP 5 Kali dari BPK Terkait Kelola Dana Haji Rp166,5 Triliun

Jakarta — 1miliarsantri.net : Untuk kesekian kalinya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan BPKH Tahun 2022 berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Opini WTP ini merupakan yang kelima kalinya berturut-turut atau quintrick sejak BPKH menyusun Laporan keuangan Tahun 2018. Tahun 2022 juga merupakan tahun pertama BPKH menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan BMI sebagai anak perusahaan. Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyatakan bagi BPKH Opini WTP atas Laporan keuangan BPKH ini merupakan hal yang sangat penting sebagai bukti akuntabilitas pengelolaan dana haji. Opini WTP ini untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat atas pengelolaan dana haji yang prudent. “Opini WTP juga menjadi bukti bahwa dana haji telah dikelola secara profesional, hati-hati, transparan dan akuntabel. Selain itu, Opini WTP kelima kalinya ini menunjukan bahwa pengelolaan dana haji aman dan likuid sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku”, terang Fadlul. Secara konsisten pengelolaan dana haji dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dimana hasilnya berupa nilai manfaat yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan ibadah haji itu sendiri setiap tahun. Laporan Keuangan BPKH terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Aset Neto dan Laporan Realisasi Anggaran. Posisi dana haji yang dikelola BPKH sampai dengan bulan Desember 2022 mengalami peningkatan 4,88 % atau menjadi sebesar Rp166,54 triliun dibanding tahun 2021 senilai Rp158,79 triliun. Sedang dari sisi nilai manfaat, BPKH telah membukukan nilai manfaat sebesar Rp10,18 T di tahun 2022. Nilai tersebut telah melampaui target nilai manfaat yang ditetapkan di tahun 2022 yaitu sebesar Rp9,07 T dengan capaian 112,26%. Nilai manfaat ini akan digunakan dalam mendukung penyelenggaraan ibadah haji dan distribusi virtual account untuk jemaah tunggu. Dana haji aman dikelola oleh BPKH dapat dilihat dari Rasio Solvabilitas dan Rasio Likuiditas wajib. Rasio Solvabilitas yang juga dikenal dengan sebutan leverage ratio ialah suatu rasioyang digunakan dalam rangka menilai kemampuan BPKH atas pelunasan utang dan seluruh kewajibannya dengan menggunakan jaminan aktiva dan aset netto (harta kekayaan dalam bentuk apa pun) yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek. Rasio Solvabilitas BPKH dari tahun 2021 sampai 2022 terus bertumbuh, dari 100,34% menjadi 100.76%. Rasio likuiditas wajib adalah kemampuan BPKH menyediakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam tahun berjalan. Berdasarkan amanah UU No.34 tahun 2014, BPKH wajib menjaga minimal 2x BPIH. Dalam realisasinya, tahun 2022 rasio likuiditas wajib terjaga sebesar di angka 2,22x BPIH. Rasio likuiditas wajib 2,22x berarti BPKH telah mempersiapkan dana untuk penyelenggaraan Ibadah Haji melebihi 2 kali pelaksanaan haji. Laporan operasional BPKH tahun 2022 mencatat surplus sebesar Rp3,4 triliun dan tidak terdapat investasi yang mengalami rugi. BPKH juga telah menyalurkan dana Rp2 triliun dalam bentuk virtual account bagi jemaah tunda dan jemaah tunggu. Selain memberikan opini WTP, BPK juga menyampaikan sejumlah rekomendasi yang dimaksudkan untuk terus meningkatkan kinerja kualitas Pengelolaan Keuangan Haji ke depan. “BPKH mengapresiasi seluruh rekomendasi yang diberikan dan telah menindaklanjutinya dan berkomitmen menyelesaikan untuk perbaikan kinerja terus menerus, audit yang dilakukan BPK menjadi bukti bahwa dana haji mendapatkan pengawasan yang sangat ketat. BPK juga menjunjung tinggi independensi, obyektifitas dan profesionalisme dalam mengawasi dana haji”, pungkas Fadlul. (rid)

Read More

Bedah Filosofi Tembang Lir ilir

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ilir-ilir lagu dolanan yang pernah dipopulerkan budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), pada dekade tahun 90’an, merupakan lagu yang sangat dikenal di tengah masyarakat Jawa dan bumi Nusantara. Dalam tembang Ilir-Ilir ternyata sarat makna dan patut direnungkan bersama. Hal tersebut pernah diuraikan Gus Dur dalam tulisan berjudul “Doktrin dan Tembang”. Berikut pandangan lengkap KH. Abdurrahman Wahid: Dalam budaya Jawa, dikenal tembang anak-anak “Lir-ilir”. Demikian terkenalnya tembang anak-anak itu, sehingga ia sering terdengar dibawakan bocah angon di atas punggung kerbau pada sebuah sawah yang sedang kering kerontang di musim kemarau Apa yang istimewa dari tembang tersebut, hingga perlu diketengahkan melalui beberapa kajian? Apakah kehabisan bahan untuk dibahas, hingga barang sekecil itu diketengahkan kembali dalam forum? Bukankah itu sebuah tanda, bahwa hanya mengada-ada, dan membahas sesuatu yang tidak ada artinya? Sebenarnya, tidak demikian benar halnya. Justru dengan mengungkapkan adanya hubungan antara akidah Islam dan tembang tersebut akan terdapat sebuah pendekatan strategis yang ditempuh para pejuang muslim di kawasan budaya tersebut di masa lampau. Tembang anak-anak berjudul “ilir-ilir” sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, ia menjadi bagian inheren dari sebuah pendekatan strategis yang dibawakan Sunan Ampel di akhir masa kejayaan Majapahit. Dalam tembang itu tergambar jelas pendekatan beliau dan rekan-rekan terhadap kekuasaan. Ketika itu, para Wali Sembilan (Wali Songo) di Pulau Jawa sedang mengembangkan dengan sangat baik sistem kekuasaan yang ada. Gerakan Islam di waktu itu dengan sengaja mengusahakan hak bagi para penganut agama tersebut untuk bisa hidup di hadapan raja-raja yang sedang berkuasa di Pulau Jawa. Cara mengusahakan agar hak hidup itu diperoleh, adalah dengan mengajarkan bahwa kaum muslimin dapat saja mempunyai raja/penguasa non-muslim, seperti Sunan Ampel mengakui keabsahan Brawijaya yang beragama Hindu-Buddha (Bhairawa) tersebut. Inilah yang akhirnya membuat Brawijaya V beragama Islam pada masa akhir hayatnya dengan gelar Sunan Lawu. Nah, strateginya untuk memperkenalkan agama Islam kepada sistem kekuasaan yang ada, sangat jelas memberikan arti pendekatan budaya daripada pendekatan ideologis yang sangat berbau politik. Dalam kerangka “membudayakan” sebuah doktrin kalangan ahlus sunnah tradisional itulah, sebuah doktrin sentral dikemukakan melalui sebuah tembang anak-anak. Doktrin yang dimaksud adalah pandangan kaum Sunni tradisional itu ialah yaitu adanya kewajiban tunduk kepada pemerintah oleh semua kaum muslimin tanpa pandang bulu. Di kalangan mereka ada ungkapan “para penguasa lalim untuk masa 60 tahun, masih lebih baik dari pada anarki sesaat” (imâmun fâjirun siththîna âmman khairun min faudhâ sâ ‘atin). Ketundukan kepada penguasa ini sebenarnya adalah doktrin kaum Sunni tradisional, yang sudah tentu sangat berlawanan dengan berbagai ajaran dan orang-orang seperti Imam Ayatullah Khomenei dan Ali Syariati. Ketundukan itu, sama sekali tidak memperhitungkan penggunaan kekuasaan secara salah. Tentu saja strategi kaum Sunni tradisional ini sangat berbeda dengan kecenderungan perjuangan politik dan ideologis banyak kalangan, yang lebih mementingkan pendekatan politik. Doktrin yang dilakukan oleh Sunan Ampel dimasukkan dalam tembang “Lir-ilir”, dalam ungkapan yang sesuai dengan budaya penguasa Jawa di Majapahit. Blimbing untuk mencuci pakaian yang sobek pinggirnya, perlambang rakyat yang tidak mempunyai kekuasaan apapun. Baju sobek itu dipakai untuk menghadap raja (seba), karena lingkaran menghadap raja masih lebar, dan sinar rembulan menyinari lingkaran (pumpung jembar kalangane, pumpung padang rembulane). Tampak di situ bagaimana Sunan Ampel menggunakan simbol-simbol budaya Jawa dalam hubungan masyarakat dengan penguasa, yang sama sekali tidak ideologis. Dalam kasus ini terlihat, kedua pendekatan budaya dan ideologis saling bertentangan. Dalam pendekatan yang menggunakan strategi budaya tadi, kaum muslimin tidak diseyogyakan menggunakan ideologi untuk mengubah kultur masyarakat atas nama agama. Biarlah struktur itu berubah dengan sendirinya melalui pranata-pranata lain, sejarah jualah yang akan menunjukkan kepada kita perubahan-perubahan yang akan terjadi. Karenanya, strategi semacam ini selalu berjangka sangat panjang, dan meliputi masa yang sangat panjang pula, yaitu berubah dari generasi ke generasi. Berbeda dengan strategi budaya, strategi ideologis senantiasa menekankan diri pada pentingnya mengubah struktur masyarakat, dan mengganti sistem kekuasaan yang ada, guna menjamin berlangsungnya perubahan politik dalam sistem kekuasaan yang bersangkutan. Dalam hal ini, sering dilupakan pilihan-pilihan rakyat akan sistem kekuasaan yang mereka ingini. Yang penting, sang pemimpin dan teman-teman seideologinya memegang tampuk kepemimpinan dan mengubah struktur masyarakat yang dimaksudkan. Di sini berlakulah apa yang dikatakan Vladimir Illyich Lenin dalam pamfletnya “penyakit kiri kekanak-kanakan kaum revolusioner” (The Infantile Disease of ‘Leftism’ in Communism), yaitu perjuangan yang selalu menekankan keharusan sukses akan dicapai semasa sang aku masih hidup. Ini terjadi, kaum komunis di bawah Lenin-Mao Zedong, di kalangan kaum nasionalis di bawah Soekarno, dan gerakan Islam di bawah pimpinan Imam Khomenei dan kawan-kawan yang sekarang menguasai Dewan Ulama (Khubrigan), yang oleh pers Barat disebut sebagai ulama konservatif. Herankah kita jika orang-orang seperti Presiden Iran, Mohammad Khatami, lalu berhadapan dengan mereka, karena strategi budaya yang dianutnya? (fq-red)

Read More

Kongres Budaya Umat Islam Indonesia Hasilkan Deklarasi Muharram 1445 Hijriyah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia, Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan Deklarasi Muharam 1445 H. Deklarasi tersebut dibacakan oleh Dr KH Jeje Zainudin, Ketua MUI yang membawahi bidang seni budaya dan peradaban Islam Dia didampingi oleh Pembina LSBPI MUI Rhoma Irama dan para Pengurus MUI Pusat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (26/07/2023). “Kami, seniman dan budayawan muslim, dan peserta Kongres Budaya Umat Islam Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang bertema ‘Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam Merekatkan Kebhinnekaan Bangsa’, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkap Ustadz Jeje saat membacakan Deklarasi Muharam 1445 H. Berikut isi Deklarasi Muharam 1445 H:

Read More

Jalan Memilih Sahabat Surga

Jakarta — 1miliarsantri.net : Seorang lelaki datang ke majelis Rasulullah SAW. Seperti biasa, semua kalangan ingin menyerap madu ilmu dari sumber utama. Tak disebutkan jelas siapa nama lelaki itu. Perawakannya layaknya sang Arab badui. Mengelana dari satu tempat ke tempat lain, lelaki ini ingin bertanya tentang masa depan kepada sang Nabi. Sang pembantu Nabi, Anas bin Malik RA, mencatat setiap gerak-gerik lelaki itu. Sekonyong-konyong si Arab badui ini melontarkan pertanyaan kepada Rasulullah. Tak ada basa-basi, tak perlu pendahuluan. “Kapankah hari kiamat terjadi?” Nabi SAW memang layak digelari fathanah. Beliau SAW bisa menjawab semua pertanyaan dari semua golongan. Cara menjawabnya pun disesuaikan dengan kapasitas sang penanya. Rasulullah SAW tak hendak menerangkan ciri-ciri atau tanda-tanda hari akhir. Selain itu, tak ada kapasitas beliau SAW menjawab dengan persis kapankah hari pembalasan itu akan datang. Namun, beliau SAW justru balik bertanya kepada sang Arab badui. Sebuah pertanyaan yang akan melahirkan kaidah ilmu nan agung. “Apa yang telah engkau persiapkan untuknya (hari kiamat)?” Sebuah jawaban jujur mengalir. “Cinta Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya.” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang (pada hari kiamat) akan bersama dengan orang yang dia cintai.” Hadis yang termaktub dalam jalur periwayatan Imam Muslim itu memberikan sebuah ilmu. Barang siapa mencintai seseorang karena Allah dan Rasul-Nya, ia akan dikumpulkan pada hari akhir bersama yang dicintainya. Rasulullah tidak menjawab, “Seseorang akan bersama Allah dan Rasul-Nya jika ia mencintai keduanya.” Namun, baginda Nabi meluaskan objek persaudaraan ini. Siapa saja, yang mengikrarkan cinta terhadap sesama atas dasar iman, maka ia akan bersamanya kelak saat hari akhir. Maka tak berlebihan jika menyebut persahabatan tak hanya akan berhenti di dunia. Persaudaraan akan kekal nanti hingga akhirat. Hadis ini juga memberikan makna lain. Siapa yang berteman dengan penjual minyak wangi maka akan terciprat bau harum wewangian. Jika ingin bersama seseorang di surga, kita sudah paham rumusnya. Cintailah orang yang gemar mengamalkan amalan ahli surga hingga ajalnya menjelang. Jangan sampai justru kita bersaudara dan mencintai orang yang gemar beramal dengan amalan penghuni neraka. Sebab, kita akan dikumpulkan di hari kiamat kelak dengan orang-orang yang kita cintai. Berkawan dengan orang saleh memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Jika kita ingin berbuat maksiat, ada lingkungan yang mengingatkan dan menjaga kita. Sehingga, kita pun mengurungkan niat perbuatan buruk tersebut. Beberapa ulama bahkan mewajibkan hukumnya berteman dengan orang saleh. Ada berjuta keuntungan berkawan dan bersaudara dengan orang saleh. Menyapanya dengan senyum saja sudah dihitung ibadah oleh Allah SWT. Berkawan dengan orang saleh juga akan menderaskan rezeki makhluk. “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan terus diingat namanya setelah mati, sambunglah tali silaturahim” (HR Bukhari). Islam juga hadir dengan segala kemungkinan persaudaraan. Dalam berkawan, layaknya hubungan suami istri, kadang dilanda ujian persahabatan, tak jarang diberi nikmat ukhuwah yang menguat. Saat ujian persaudaraan hadir, Islam pun memberikan kaidah yang mulia. “Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam: masing-masing memalingkan muka dari yang lain saat keduanya bertemu dan orang terbaik dari keduanya adalah yang memulai ucapan salam” (HR Bukhari dan Muslim). Seberat apa pun ujian ukhuwah, Islam memberikan waktu tiga malam untuk masing-masing diri introspeksi. Persaudaraan begitu sangat dihargai dalam agama ini. Janganlah berlarut-larut dalam bermusuhan. Bukankah kebersamaan lebih menyenangkan? Dalam kesempatan lain, Nabi menganjurkan untuk berbagi dengan tetangga. Bahkan, berbuat baik dengan tetangga menjadi salah satu indikator keimanan seseorang. Tetangga yang bisa jadi bukan kerabat kandung ternyata memiliki peran yang amat krusial. “Demi yang jiwaku berada di genggaman-Nya, tidaklah sempurna iman seorang hamba sampai ia mencintai tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhari dan Muslim). Lantas jika ukhuwah, persaudaraan, dan pertemanan ini bernilai besar di mata Allah dan Rasul-Nya, masihkah kita meletakkan persahabatan hanya atas dasar materi saja? (yan)

Read More

Presiden Marcos Kunjungan ke Malaysia, Jajaki Industri Halal Dan Ekonomi Syariah

Manila — 1miliarsantri.net : Presiden Filipina, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. melakukan kunjungan kenegaraan ke Malaysia. Dia akan menjajaki industri halal dan perbankan syariah di negara tersebut. Kepada Kabinetnya di Villamor Airbase, Pasay City, sebelum berangkat ia menyebut keinginannya menjajaki kesempatan pertumbuhan bersama ekonomi kedua negara. “Untuk membantu pertumbuhan ekonomi negara kami dan memenuhi target ekonomi sebesar 6,4 persen pertumbuhan PDB tahun-ke-tahun, kunjungan saya akan fokus pada kemitraan baru di bidang pertanian dan ketahanan pangan, ekonomi digital, pariwisata, serta menjajaki jalan baru kerja sama, khususnya di bidang industri halal dan perbankan syariah,” ujar Marcos dalam sambutannya dikutip di Business Inquirer, Rabu (26/07/2023). Menurutnya, Malaysia adalah salah satu pemimpin global di sektor ini. Karena itu, kunjungan ini bertujuan menjalin sinergi dengan Malaysia agar Filipina dapat menikmati pangsa pasar ini. Presiden Marcos juga mengatakan industri halal diharapkan tumbuh menjadi industri bernilai triliunan dolar di pasar internasional. Selama kunjungan kenegaraannya, Marcos dijadwalkan bertemu dengan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, serta para pemimpin bisnis negara tersebut. Marcos juga akan bertemu dengan masyarakat Filipina di Malaysia. Malaysia disebut sebagai tuan rumah bagi diaspora Filipina yang berkembang pesat. Banyak di antaranya yang meninggalkan keluarga mereka untuk mencari pekerjaan dan tinggal di Malaysia. “Saya akan bertemu pekerja keras kami di Malaysia untuk secara pribadi menunjukkan kepedulian dan perlindungan bangsa, serta meyakinkan mereka bahwa pemerintah terus bekerja untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka,” pungkasnya. (din/reu)

Read More

Penemuan Candi Megah Bawah Tanah di Trowulan Mojokerto, Harta Karun Majapahit Kembali Muncul

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Mojokerto banyak dikenal sebagai pusat peradaban kerajaan paling ternama di nusantara pada masanya yaitu Kerajaan Majapahit. Berbagai peninggalan kerajaan tercatat rapi di Mojokerto, mulai dari prasasti, petirtaan hingga candi-candi. Mojokerto sendiri merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, nama Mojokerto sendiri sangat erat kaitanya dengan kerajaan Majapahit. Mojokerto juga merupakan bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit pada abad 13 hingga abad 15. Jejak Mojokerto sebagai daerah kerajaan semakin kuat manakala menurut catatan sejarah bahwa Mojokerto merupakan daerah pertama yang disinggahi Raden Wijaya saat mengembara menuju Lumajang. Jejak Kerajaan Majapahit di Mojokerto makin eksis dan kuat manakala hampir di setiap sudut daerah ini terdapat peninggalan kerajaan. Salah satunya yaitu berada di kawasan Trowulan, dimana di tempat ini banyak ditemukan keramik, mata uang logam, sumur kuno, candi hingga benda seperti pecahan tembikar. Melansir dari youtube channel Daftar Populer, dikabarkan bahwa sekelompok petani di Mojokerto berhasil menemukan candi megah di bawah tanah. Penemuan candi megah di bawah tanah ini bermula dari petunjuk mimpi salah satu petani tersebut. Merasa tergerak, sekelompok petani itu melakukan pencarian untuk menggali tanah hingga pada akhirnya ditemukanlah sebuah bangunan mirip candi yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.00 pada tanggal 28 Oktober 2008. Meski kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, namun sampai saat ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan dari banyak kalangan mengenai kebenaran nya. Candi megah di bawah tanah tersebut juga terdapat makam Eyang Suro Bendo, salah seorang pengelola dan penjaga harta benda Kerajaan Majapahit. Tidak hanya makam pengelola dan penjaga harata benda Kerajaan Majapahit saja, dikabarkan di tempat yang sama juga terdapat beberapa makam lain. Penemuan candi ini berada di Trowulan kawasan cagar budaya nasional yang ada di Mojokerto, Jawa Timur. (kur)

Read More

Peringatan 1 Muharram Al Zaytun Datangkan Aktivis Pro Israel

Jakarta — 1miliarsantri.net : Seolah tak ada henti-hentinya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun selalu membuat kontroversi yang membuat masyarakat resah. Dalam beberapa waktu yang lalu, Ponpes Al Zaytun memperingati tahun baru Islam 1445 Hijriah. Meski terlihat biasa saja, namun ada yang berbeda dari peringatan tersebut dibandingkan dengan peringatan-peringatan tahun baru Islam lainnya. Acara peringatan tahun baru tersebut diduga dihadiri oleh Sejumlah tokoh agama termasuk aktivis Israel bernama Monique Rijekrs. Acara yang Ditayangkan di akun YouTube resmi Al Zaytun Official tersebut memperlihatkan Monique yang menyapa seluruh jajaran Al Zaytun dalam sambutannya. “Shalom untuk Al Zaytun. Salam damai dari saya Fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun,” katanya. Dalam sambutannya tersebut, dia mengucapkan terima kasih atas diperbolehkannya menggunakan pakaian Bintang Daud yang sebenarnya lambang tersebut dilarang untuk digunakan saat berkunjung ke Betlehem. “Saat Saya berkunjung ke Betlehem, tour guide melarang saya memakai kaos ini. Tetapi di sini, di Indramayu, saya bisa masuk,” kata Monique. Selain itu, sebagaimana visi perdamaian yang ada di Al Zaytun, ia menyampaikan sambutannya tentang pesan perdamaian. Menurutnya, damai itu sendiri dimulai dari Al-Zaytun. “Damai dimulai dari Al Zaytun untuk Indonesia lebih baik dan lebih damai,” imbuhnya. Selain itu, Monique juga merasa bangga kepada Panji Gumilang karena telah membuka hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia untuk perdamaian di Palestina. “Saya bangga karena yang berbicara membuka hubungan diplomatik Israel dan Indonesia datangnya bukan dari kami orang Kristen, tapi dari orang muslim. Tujuan adanya hubungan diplomatik ini untuk mendamaikan Israel dan Palestina,” tambahnya. Monique Rijkers merupakan seorang aktivis pro Israel asal Indonesia yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia merupakan lulusan dari Fakultas Biologi Universitas Kristen Salatiga yang Meskipun saat kuliah mengambil jurusan biologi, Monique telah banyak mengabiskan waktu selama puluhan tahun sebagai seorang jurnalis. Bahkan, pada Oktober 2017 lalu, Monique pernah bertemu dengan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah acara di Christian Media Summit. Setelah menjadi jurnalis selama beberapa tahun, ia lebih memilih mendirikan yayasan bersama Sang suami untuk mengedukasi masyarakat Indonesia terkait dengan Yahudi dan Israel. (rin)

Read More

Terdapat 2 Perbuatan Baik Dan Jahat Menurut Syekh Nawawi Al Bantani

Jakarta — 1miliarsantri.net : Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani dalam kitab yang ditulisnya yakni Nashaihul Ibad menerangkan bahwa ada dua perbuatan baik atau dua perkara paling utama yang disukai Allah SWT. Ada juga dua perbuatan atau perkara yang paling jahat. Dalam menerangkan dua perkara tersebut Syekh Nawawi al-Banteni mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dan perkataan para sahabat Nabi SAW serta para tabi’in. Rasulullah SAW bersabda, “Dua perkara paling utama dan tidak ada yang melebihi keutamaannya, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada kaum Muslimin.” Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bangun pagi dengan maksud tidak untuk berbuat zalim (aniaya) kepada seseorang, maka perbuatan dosa yang telah dilakukannya akan diampuni Allah. Barang siapa bangun pagi dengan maksud untuk menolong orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan orang Muslim, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya haji yang mabrur.” Rasulullah SAW juga bersabda, “Orang yang paling dicintai Allah SWT adalah orang yang paling berguna bagi sesamanya dan perbuatan yang paling utama adalah membuat hati seorang Mukmin menjadi senang dengan menghilangkan rasa lapar, meringankan kesulitan atau melunasi hutangnya. Dua perkara yang tidak ada satupun dapat melebihi kejahatannya yaitu menyekututukan Allah dan menyengsarakan kaum Muslim.” Pada hadits tersebut, dijelaskan bahwa orang yang dicintai Allah SWT, yaitu orang yang melakukan dua perkara, yakni berguna bagi sesamanya dan membuat hati seorang Mukmin senang. Sementara, dua perkara yang paling jahat, yaitu menyekutukan Allah dan menyengsarakan kaum Muslim. Kitab Nashaihul Ibad menjelaskan bahwa menyengsarakan orang Muslim dapat berupa mengancam keselamatan diri dan harta seorang Muslim. Semua yang diperintahkan oleh Allah itu pada dasarnya mengandung dua hal, yaitu mengagungkan Allah dan berbelas kasih kepada makhluk-Nya. (rid)

Read More

Dalam 2 Pekan Terjadi Tiga Ledakan Masjid di Pakistan

Karachi –1miliarsantri.net : Dalam dua pekan terakhir ini di Pakistan telah terjadi tiga kali ledakan masjid. Terbaru, seorang polisi tewas dalam ledakan di sebuah masjid, di barat laut Pakistan, Selasa, (25/07/2023). “Ledakan itu terjadi di distrik suku Khyber di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan negara tetangga Afghanistan,” terang Kepala Sel Kontra Terorisme Polisi, Shoukat Abbas, dikutip di Anadolu Agency, Rabu (26/7/2023). Dalam laporannya, dia mengatakan upaya penyelidikan telah dimulai atas kasus tersebut. Pihaknya tidak bisa berspekulasi tentang sifat ledakan itu. Hingga berita ini dibuat, setidaknya empat polisi tewas dan 11 lainnya dilaporkan luka-luka. Dua tersangka pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kompleks perumahan kantor polisi dan kantor pemerintah di distrik yang sama, pada Kamis (20/07/2023) lalu. Serangan itu terjadi dua hari setelah seorang pelaku bom mobil bunuh diri menargetkan sebuah truk, yang membawa pasukan keamanan di Peshawar. Kejadian ini melukai enam tentara dan dua warga sipil. Dalam beberapa bulan terakhir, Pakistan dilaporkan telah melihat peningkatan drastis dalam serangan militan. Di sisi lain, Komandan CENTCOM AS Jenderal Michael Erik Kurilla dilaporkan bertemu dengan Panglima Militer Pakistan Jenderal Asim Munir, Senin (24/07/2023). Pertemuan ini membahas berbagai masalah, termasuk situasi keamanan kawasan. Pertemuan tersebut terjadi setelah meningkatnya serangan yang diduga dilakukan oleh gerilyawan yang berbasis di Afghanistan, terhadap pasukan keamanan Pakistan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini juga menjadi lanjutan kunjungan Panglima Pakistan Munir baru-baru ini ke musuh bebuyutan Washington, Iran. “Dalam pertemuan tersebut, hal-hal yang menjadi kepentingan bersama, situasi keamanan regional dan kerja sama pertahanan dibahas,” kata pernyataan dari media tentara. Keduanya juga disebut menegaskan kembali keinginan untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral antara kedua tentara di semua bidang. (reu)

Read More