Surga Bagi Umat Muslim di Jepang Adalah Dengan Banyaknya Masjid

Tokyo – 1miliarsantri.net : Dulu, masjid merupakan sebuah pemandangan yang sangat langka di Jepang. Namun, saat ini sudah tidak berlaku lagi karena Jepang bukan hanya tanah kuil dan tempat suci, melainkan juga sudah terdapat banyak masjid. Selama dua dekade terakhir, tercatat jumlah masjid bertambah tujuh kali lipat. Profesor Emeritus Sosiologi Universitas Waseda Tokyo, Hirofumi Tanada, berpendapat Jepang kini menjadi rumah bagi lebih dari 200 ribu Muslim. Salah satu faktor penyebabnya adalah terjadi peningkatan tajam Muslim di negara tersebut, akibat pernikahan antara Muslim dan warga negara Jepang atau bertambahnya mualaf Jepang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Tanada dan rekan-rekannya menunjukkan ada sebanyak 113 masjid di seluruh Jepang pada Maret 2021, naik dari hanya 15 dari tahun 1999. Angka tersebut didasarkan pada statistik pemerintah, persentase Muslim dalam populasi menurut negara dan angka keanggotaan Asosiasi Studi Islam di Jepang. “Kondisi ini naik lebih dari dua kali lipat perkiraan 10 ribu hingga 20 ribu, satu dekade sebelumnya. Banyak dari mereka menjadi Muslim melalui pernikahan. Semakin banyak juga yang mungkin bergabung dengan keyakinan atas kemauan mereka sendiri,” urai Tanada. Studi mereka selanjutnya menunjukkan sekitar 230 ribu Muslim menyebut Jepang sebagai rumah mereka pada akhir 2020. Dari jumlah itu, warga negara Jepang dan mereka yang telah memperoleh status penduduk tetap melalui pernikahan dan keadaan lain berjumlah sekitar 47 ribu. Seorang profesor sosiologi di Universitas Sangyo Kyoto yang mempelajari budaya Islam, Hirofumi Okai, menyebut orang Jepang sebelumnya tidak mengenal Muslim. Namun, kondisi saat ini tidak lagi sama. Pertumbuhan muslim di Jepang sudah meningkat sangat luar biasa. “Sekarang mereka adalah tetangga kita, kita perlu memikirkan bagaimana hidup bersama mereka dalam masyarakat yang beragam ini,” ujarnya. Beberapa waktu lalu Masjid Istiqlal Osaka telah dibuka di Bangsal Nishinari Osaka tahun lalu. Tempat ibadah itu berlokasi di bekas bangunan pabrik. Biaya untuk pekerjaan renovasi sebagian besar ditanggung oleh sumbangan dari orang Indonesia. Indonesia membanggakan diri sebagai populasi Muslim terbesar di dunia. “Kami berharap dapat menjadikan masjid ini sebagai tempat yang bebas dikunjungi oleh semua Muslim,” terang Herizal Adhardi. Pria berusia 46 tahun dari Indonesia tersebut mengepalai entitas yang mengoperasikan Masjid Istiqlal Osaka. (xul)

Read More

Maktab Jamaah Indonesia Disiapkan Tambahan 10 Toilet

Mekah – 1miliarsantri.net : Guna persiapan pelaksanaan wukuf di Arafah, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengabarkan, saat ini kamar mandi di setiap maktab jamaah haji Indonesia di Arafah akan ditambah 10 pintu yang sebelumnya setiap maktab disiapkan 40 toilet dan sekitar 10 keran untuk berwudhu. Toilet duduk penting karena diharapkan lebih memudahkan jamaah lansia. Subhan kembali meninjau persiapan tenda jamaah haji Indonesia di Arafah. Pemantauan dilakukan berkala untuk memastikan progres penyiapan layanan bagi jamaah haji Indonesia. Ada sejumlah layanan yang disiapkan bagi jamaah, antara lain tenda dengan kasur, pendingin ruangan, lampu penerangan, dapur, hingga toilet. Subhan menilai ada progres yang baik dalam proses penyiapan dibanding kondisi pada 26 Mei 2023. “Pak Menag sangat konsen dalam peningkatan layanan, termasuk toilet di Arafah. Tahun ini ada 10 toilet baru per maktab, delapan toilet duduk dan dua jongkok,” terang Subhan di Arafah dalam keterangan pers kepada media, Selasa (30/5/2023). Subhan kemarin petang meninjau kembali persiapan di Arafah. Menurutnya sudah ada banyak perkembangan signifikan. Mulai dari kesiapan dapur, bahan material konstruksi, dan lainnya yang semua sudah siap untuk dipasang. Subhan yang didampingi beberapa petugas juga meninjau kesiapan tenda berikut layanannya. Hampir 90 persen tenda sudah terpasang. Tahapan saat ini adalah pemadatan lapisan pasir halus yang akan menjadi lantai tenda sebelum dipasang karpet. “Saya sudah keliling melihat, beberapa tenda sudah selesai, lengkap dengan karpet, pendingin udara, dan lampu penerangan. Dalam tenda juga disiapkan busa dan bantal yang terbungkus kain putih yang disiapkan sebagai tempat tidur jamaah. Ada juga selimut,” ujar Subhan. Kapasitas tenda beragam sesuai luasnya. Namun, ruang yang disiapkan di Arafah untuk setiap jamaah rata-rata 1,6 meter persegi. Subhan berharap seluruh layanan di Arafah ini sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum wukuf. Tahun ini jamaah haji Indonesia terbagi dalam 70 maktab di Arafah. Setiap maktab berjumlah kisaran 3.000 jamaah. (rif)

Read More

Walikota Cilegon Luncurkan Gerakan Sedekah Rp 2.000,- per hari

Cilegon – 1miliarsantri.net : Wali Kota Cilegon Helldy Agustian resmi meluncurkan Gerakan Sedekah Rp 2.000 per hari di acara car free day di Jalan KH Yasin Beji, Kecamatan Purwakarta. Ahad (28/5/2023). Acara yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cilegon beserta Paguyuban Wirausaha Cilegon (Pawon) itu untuk melengkapi platform digital www.baznascilegon.com yang telah muncul sejak 2022. Dengan diresmikannya Gerakan Sedekah Rp 2.000 per Hari tersebut, kini masyarakat Kota Cilegon dapat dengan mudah bersedekah di mana saja dan kapan saja melalui link www.baznascilegon.com/bayarzakat. Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan sedekah akan menjadi penolong kelak nanti di akhirat, serta sebagai amalan yang pahalanya berlipat ganda. “Sedekah itu sebagai penolong, bukan hanya penolong kita di akhirat tetapi bisa menolong orang-orang yang tengah membutuhkan,” terangnya. Helldy juga mengarahkan kepada seluruh masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon untuk rajin bersedekah. “Semoga program Gerakan Sedekah Rp 2.000 ini dapat berjalan secara maksimal dan banyak masyarakat serta ASN yang ikut serta. Jika banyak yang berpartisipasi maka hasil yang didapat akan jauh lebih besar yang nantinya bisa kita gunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan melalui Baznas Kota Cilegon,” ujarnya. Sementara itu Kepala Baznas Kota Cilegon Taufik Ubaidillah mengatakan Gerakan Sedekah Rp 2.000 per Hari merupakan salah satu program yang digagas Pemkot Cilegon bersama Baznas dan Pawon. “Sedekah Rp 2.000 per hari ini merupakan ide cemerlang dari Pak Wali Kota. Oleh karenanya saya ucapkan terima kasih, dan momen launching ini sangat penting untuk kami sebab Kota Cilegon harus mampu seperti kota-kota lain dalam menggalang zakat, infaq dan sedekah,” ujar Taufiq. Taufik menjelaskan pembayaran sedekah Rp 2.000 per hari ini dapat dilakukan dengan menggunakan Qris dan metode pembayaran lainnya. “Saat ini untuk sedekah tidak perlu lagi secara langsung, bisa dilakukan secara digital sehingga sedekah bisa dilakukan setiap saat,” jelasnya. Tak lupa, Taufik juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi Pawon dalam mensukseskan program Gerakan Sedekah Rp 2.000 per hari. “Terima kasih kepada Pawon yang sudah menyiapkan segala sesuatunya sehingga program ini bisa kita resmikan. Semoga dengan program ini keikutsertaan masyarakat dalam bersedakah semakin meningkat,” pungkasnya. (rin)

Read More
foto, tangkapan layar Webinar Pesan Dari Ende Untuk Bangsaku"

Anakonde Gelar Webinar “PESAN DARI ENDE UNTUK BANGSAKU”

Jakarta – 1miliarsantri.net : Dalam rangka peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni dan rencana acara halal bi halal Komunitas Ana Kota Ende (Anakonde) pada tanggal 3 Juni 2023 di Anjungan NTT TMII yang melibatkan peserta seluruh masyarakat diaspora NTT di Jakarta, maka Anakonde mengawali kegiatannya dengan mengadakan webinar bertema “Pesan Dari Ende untuk Bangsaku”, Senin 29 Mei 2023. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB menghadirkan pembicara antara lain Dr. Asep Salahudin, MA, Ulama/Intelektual dan Rektor IAILM Suryalaya, Pater Josef Seran SVD pengelola Serambi Bung Karno di Ende, Rikard Bagun, Anggota Dewan Pengarah BPIP, Dr. Maria Machtildis Banda, Ahli Sastra dan Linguistik Universitas Udayana Bali, dan Ir, Honing Sanny, SH, MH,  aktivis sosial politik. Acara webinar yang dimoderatori oleh Ir.Bernadus Raldy Doy, mantan GM Humas TV One ini diakhiri dengan pembacaan rangkuman oleh Dr.Ing Ignatius Iryanto, senior Anakonde, pakar fisika quantum lulusan Jerman yang saat ini juga memiliki keahlian terkait peran CSR. Bupati Ende Drs. H. Djafar H. Ahmad Msi turut hadir dalam webinar yang juga diikuti peserta dari luar negeri Australia dan Qatar. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan Bupati Ende. Dalam sambutannya, bupati mengapresiasi pelaksanaan webinar dan juga mengharapkan agar orang Ende diaspora membantu mengkampanyekan pentingnya Kota Ende dalam proses lahirnya Pancasila. Bupati Ende juga mengharapkan agar kedepan pelaksanaan peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila harus tetap dilakukan di Ende. Terkait rumah pembuangan Bung Karno serta situs Pohon Sukun sebagai tempat perenungan selama Bung Karno di Ende saat telah menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Di akhir sambutannya, bupati Ende mengharapkan agar Anakode ikut membantu memperjuangkan agar Ibu Inggit, istrinya Bung Karno diangkat menjadi pahlawan nasional mengingat perjuangan serta pengorbanannya mendampingi Bung Karno selama di pembuangan. Terkait aktivitas yang dilakukan oleh Bung Karno selama periode di Ende sejak tahun 1934- 1938, Dr. Asep Salahudin, MA sebagai cendikiawan islam memberikan catatan terkait isi duabelas surat yang dikirimkan Bung Karno kepada A. Hassan Ketua Perhimpunan Islam di Bandung. Dalam pandangan Kang Asep, selama di Ende Bung Karno justru menjadi lebih islami dengan secara rutin melakukan pengajian dan menghabiskan waktu untuk membaca kitab-kitab yang dikirim oleh sahibnya A. Hassan dari Bandung. Sekalipun demikian, Bung Karno tetap kritis dan menolak praktek-praktek islam yang dalam pandangan Bung Karno kolot dan kaku. Bung Karno menginginkan islam yang inklusif, terbuka, tanggap dengan perubahan termasuk menerima kemajuan. Sebagai Pembina Lesbumi PWNU Jawa Barat dan mantan Staf Ahli BPIP (2017 -2019), Asep Salahudin juga memberi apresiasi kepada peran Gereja Katolik Ende karena memberi ruang dan menjadi patner diskusi selama Bung Karno. Dalam interaksinya, Bung Karno mempelajari bagaimana spirit misionaris yang semuanya pastor-pastor Eropa melakukan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat di Ende. Bung Karno juga melakukan otokritik dengan mengajak para ulama untuk meniru apa yang dilakukan para pastor di Ende. Pengalaman itulah yang membuat Bung Karno ketika di Bengkulu mendorong Muhammadyah melakukan apa yang dikerjakan oleh para misionaris. Honing Sanny berpandangan bahwa di Ende Bung Karno terlahir kembali setelah menjadi orang kalah yang secara terbuka menuliskan empat buah surat kepada Belanda menyatakan menyerah dan tidak mau berpolitik karena siksaan selama berada dalam tahanan setelah keluar dari penjara Sukamiskin . Kenyataan itulah yang membuat Bung Hatta menulis dalam Daulat Rakyat dengan nada kecewa yang mengatakan bahwa siakpnya itu meresakan seluruh Gerakan radikal bahkan diakhir tulisan menyebut Soekarno sudah mati. Lanjut Honing, meskipun dalam keterbatasan namun berkat keluwesan pergaulannya dengan kelompok gereja serta diskusi-diskusi gagasan yang bernas, menjadi endapan yang akhirnya meluap saat pidato tentang dasar negara dalam rapat BPUPK pada tanggal 1 Juni 1945 tentang Pancasila yang menurut Bung Karno sendiri hasil refleksinya selama berada di Ende. Selain menuliskan 12 surat terkait islam, selama di Ende Bung Karno juga membuat duabelas tonil yang dipentaskan di Gedung Imaculata milik Gereja Katolik.  Dr. Maria Machtildis Banda secara khusus membahas terkait 12 tonil yang ditulis serta dipentaskan bersama Group Tonil Kelimutu dimana Bung Karno juga sebagai sutradara dan pelatih. Secara umum disebutkan bahwa pementasan tonil efektif dipakai Bung Karno untuk mengekspresikan kehendak merdeka. Bila selama di Jawa Bung Karno membakar semangat massa dengan pidato politik yang menggelegar, di Ende dengan tonil Bung Karno melakukan edukasi terhadap masyarakat yang mayoritas kelas paling bawah yang sebagaian besar tanpa pendidikan. Pada bagian yang lain Pater Yosef Seran SVD, lebih memfokuskan pembicaraan terkait peran gereja katolik dalam memberi ruang kepada Bung Karno selama berada di Ende. Secara rutin memberi kesempatan kepada Bung Karno untuk berkunjung membaca buku dan berdiskusi terkait spirit keinginan merdeka termasuk juga menerima masukan tentang hal-hal prinsip bernegara dari para pastor Eropa. Pertanyaan Pater Huijtink tentang bagaimana negara yang dicita-citakan mengingat ibu Bung Karno yang hindu dan berasal dari Bali, juga bagaimana dengan orang Flores dalam negara menjadi refleksinya serius buat Bung Karno.  Juga disebutkan bagaimana gereja katolik juga memberi fasilitas Gedung Imaculata sebagai tempat Bung Karno mementaskan tonil. Semua peristiwa terkait interaksi Bung Karno bersama gereja katolik saat ini diabadikan dengan membangun serambi Bung Karno di Ende. Apa Pesan Bangsa Indonesia untuk Ende? Sebagai pembicara terakhir dalam rangkaian webinar, Rikard Bagun mantan Pemred Kompas sekaligus pengurus Yayasan Ende Flores yang melakukan renovasi besar atas situs situs Bung Karno di Kota Ende justru mengajukan pertanyaan retoris. Apa yang sudah Indonesia berikan untuk Ende? Pada kesempatan ini sebagai jurnalis senior, Rikard justru lebih banyak berbicara tentang masa depan dan mendorong generasi muda untuk mengembalikan Ende Flores sebagai pusat lahirnya gagasan-gagasan besar. Pancasila sebagai gagasan besar Bung Karno yang lahir dari perenungan selama di Ende harus juga dijadikan kekuatan agar ke depan lahir lagi gagasan-gagasan besar. Pada bagian akhir dari pemaparannya, Rikard mengajak agar Anakonde untuk secara rutin melakukan diskusi-diskusi terkait isu-isu kebangsaan sekaligus mengapresiasi atas terselenggara webinar tentang Pancasila. Pada akhir webinar, Dr.Ing Ignatius Iryanto membuat rumusan singkat dari semua materi yang disampaikan oleh para pembicara. Rumusan tersebut sekaligus menjadi pesan dari webinar ini. Sedangkan Ir.Bernadus Raldy Doy sebagai moderator sekaligus ketua panitia acara halal bi halal sebelum menutup webinar mengajak secara terbuka kepada semua pihak untuk hadir dalam acara halal bihalal yang akan diadakan di Anjungan NTT tanggal 3 Juni 2023. Diinformasikan pula bahwa rumusan lengkap webinar akan disampaikan kembali…

Read More

RS Syariah Sangat Dibutuhkan

Jakarta – 1miliarsantri.net : Ketua Umum Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI), dr Masyhudi AM MKes mengatakan, memberikan pelayanan kesehatan sesuai syariat Islam adalah satu jihad yang perlu didukung oleh masyarakat. Karena kegiatan ini membebaskan masyarakat dari tuntutan fardhu kifayah. “Rumah sakit syariah adalah rumah sakit yang seluruh aktivitasnya berdasarkan kepada maqashid syariah, yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, menjaga harta kekayaan,” terangnya. Dalam implementasinya, menurut Masyhudi, rumah sakit syariah berdasar pada fatwa, standar, dan instrumen yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Ia menjelaskan rumah sakit syariah menjamin mutu dan keselamatan pasien karena untuk mendapatkan sertifikasi rumah sakit syariah, rumah sakit harus terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. “Rumah sakit syariah memberikan pelayanan atas dasar kasih sayang yang tulus, selamat menyelamatkan, menjamin kehalalan untuk meraih keberkahan, serta menjaga hijab sebagai simbol ketaatan,” katanya. Standar rumah sakit syariah meliputi dua hal, yaitu standar pelayanan syariah dan standar manajemen syariah. Standar pelayanan minimal syariah (SPM) di antaranya ialah membaca “Bismillah” pada pemberian obat dan tindakan, penjagaan hijab untuk pasien Muslimah pada setiap keadaan, penggunaan hijab pasien Muslimah di rawat inap, dan menutup tirai sebelum tindakan atau pemeriksaan, serta pemakaian hijab ibu menyusui. Di samping itu, di rumah sakit syariah juga ada mandatory training (training fiqih orang sakit untuk perawat), edukasi Islami (bimbingan doa bagi pasien dan keluarga), pemasangan EKG (sesuai gender dan menggunakan baju EKG), dan baju khusus untuk pasien USG. Lalu, penjadwalan operasi disesuaikan agar tidak terbentur waktu sholat. Kemudian ada juga indikator mutu wajib syariah, yakni bimbingan sakaratul maut dan pelayanan jenazah, mengingatkan waktu sholat, pemasangan kateter sesuai gender, asesmen awal spiritual terhadap pasien, dan pendampingan spiritual pasien HD. Di samping itu, ada pendampingan tayamum pasien, pendampingan sholat pasien, dan edukasi fiqih ibu hamil dan menyusui. Berikutnya, terkait proses makanan halal, tim manajemen halal rumah sakit bertugas menjaga agar penyediaan makanan bagi pasien dari mulai perencanaan menu hingga makanan tersaji dipastikan bahan yang digunakan adalah halal. Proses pengolahannya juga mengikuti pedoman syariat Islam. Semuanya berdasarkan sistem jaminan halal (HAS) 23000. Pun, semua dilakukan untuk menyediakan makanan sehat, halal, suci, dan mendatangkan keberkahan bagi pasien. Selain itu, rumah sakit syariah juga sangat menjaga thaharah (kesucian), baik kesucian pakaian pasien yang diproses secara syariah juga kesucian ruangan pasien, termasuk kamar mandi. Contohnya, laundry syariah, penggunaan alat pel, dan penggunaan sandal kamar, penerimaan linen (mengambil linen dari ruang pasien), pencucian linen (memastikan linen suci dan bersih), penyetrikaan linen, pengemasan linen (memastikan linen terpasang label halal), dan penggunaan mop pel lantai (menggunakan pel lantai yang berbeda pada area suci dan nonsuci). (fat)

Read More

Gus Baha : Harta dan Jabatan Harus Bisa Bermanfaat Dunia Akhirat

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (LP3IA), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), meminta para pejabat dan orang kaya untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama ini. Limpahan rezeki bisa berupa harta, hingga jabatan harus bisa bermanfaat bagi banyak orang. Itu merupakan cara bersyukur terhadap nikmat harta dan jabatan. Tidak hanya dikeluarkan dan dimanfaatkan untuk kalangan keluarga sendiri. Menurut Gus Baha, jabatan yang melekat pada seseorang dari Presiden, Menteri, Rektor hingga Dekan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Oleh karena itu, ia berharap adanya kesempatan harus digunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat. Gus Baha menekankan, jabatan yang diemban dan harta yang dimiliki harus bisa membantu orang-orang kurang mampu seperti fakir miskin. Itu agar roda ekonomi terus berputar dengan baik sehingga tercipta kesejahteraan di tengah masyarakat. Gus baha membeberkan fenomena di tengah masyarakat. Dia menyebut, orang miskin umumnya berhutang dengan sesama orang miskin. Barang dan jasa yang dihutangkan pun berkenaan dengan urusan untuk menyambung nyawa agar terus bisa melanjutkan hidup “Ketemunya antar orang miskin itu urusan beras, utang nyawa. Kan nggak mungkin orang miskin utang ke konglomerat. Sementara orang kaya dengan sesamanya, utang buat rumah dan beli mobil. Di luar sana banyak yang utang nyawa,” terang Gus Baha. Selain untuk membantu yang lemah, keberadaan orang kaya di masyarakat juga sangat diperlukan. Dengan adanya orang kaya berarti bisa menunjukkan adanya simbol kemakmuran bagi negara. “Saya ingin semua kita berguna. Kaya raya itu untuk simbol kemakmuran, agar negara kita dianggap. Kalau miskin terus diinjak-injak oleh negara lain,” jelas Gus Baha. Saat seseorang jadi kaya raya, maka ia akan diuji untuk bisa membantu dan menolong orang lain. Begitu pun dengan orang miskin, ia pun akan diuji. Orang miskin diuji dengan perasaan hasut dan benci. “Bisa jadi yang kaya menganggap yang miskin itu fasik atau orang miskin menganggap yang kaya itu borjuis. Tergantung dari cara pandang. Jika cara pandang masyarakat kita selalu ingin memberi maka negara kita akan makmur,” tuturnya. Meski begitu, harta dan jabatan bukan sebuah tujuan, sebab salah satu nikmat yang sering dilupakan adalah nikmat sehat dengan kondisi fisik yang masih bisa menyantap makan dengan baik dan berpakaian. Hal itu merupakan sesuatu yang harus disyukuri. “Kenapa nikmat paling kecil ini disebutkan oleh Allah SWT dalam Alquran. Supaya semua merasa punya Tuhan,” pungkasnya. (sof)

Read More

UAH : Ajarkan 3 Amalan ini Agar Anak Tumbuh Pintar dan Cerdas

Jakarta – 1miliarsantri.net : Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anak nya tumbuh menjadi manusia yang pintar dan cerdas. Para orang tua pun berlomba-lomba memberikan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya. Selain memberikan pendidikan formal, ada beberapa amalan yang dianjurkan Islam untuk ditanamkan kepada anak. Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, amalan-amalan tersebut bila ditanamkan kepada anak sejak dini, maka akan meningkatkan kecerdasan dan kemampuan otak mereka. Kecerdasan bagi anak penting, namun kecerdasan itu harus bisa mendekatkan diri kepada Allah dan membawa keberkahan. UAH berharap kepada seluruh orang tua agar lebih mengajarkan adab terlebih dahulu dalam menuntut ilmu kepada anak-anaknya. Jika anak sudah mempelajari adab, maka ilmu akan mudah didapat. “Belajar adab terlebih dahulu, maka Allah SWT akan buka semua peluang ilmu dengan lebih mudah,” terang UAH kepada 1miliarsantri.net, Senin (29/5/2023). Setelah adab, maka tiga amalan untuk mempermudah dalam menuntut ilmu bisa diamalkan. Bila amalan itu rutin diajarkan kepada anak, maka akan menjadi anak shaleh dan kecerdasannya akan meningkat hingga 100 kali lipat. “Jika amalan ini rutin dilakukan, maka anak akan menjadi shaleh dan pintar serta kecerdasannya akan meningkat hingga 100 kali lipat,” ujar UAH. Berikut tiga amalan yang bisa meningkatkan kecerdasan anak: “Kalau anak diberi kemudahan pengetahuannya oleh Allah, maka ajarilah ia sholat sejak kecil, jaga disiplin sholatnya bila perlu tambah tahajud,” ujar UAH. “Anak yang hafal dan dekat dengan Al Qur’an akan meningkat kecerdasan otaknya, terlebih lagi dia hafal dengan benar maka kecerdasannya meningkat 3 kali lipat,” ujar UAH. “Anak yang hafal dan dekat dengan Al Qur’an akan meningkat kecerdasan otaknya, terlebih lagi dia hafal dengan benar maka kecerdasannya meningkat 3 kali lipat,” ungkap UAH.

Read More

Pemondokan di Arafah Sudah Dipersiapkan Menyambut Jamaah

Madinah – 1miliarsanti.net : Persiapan kegiatan haji tahun 2023M / 1444H semakin ditingkatkan dan terus dilakukan. Mulai dari penginapan, katering hingga tenda ketika jelang wukuf di Arafah. Pemasangan tenda bagi jamaah calon haji Indonesia di padang Arafah sudah mencapai sekitar 80 persen. Bahkan sebagian sudah terpasang instalasi listrik dan pendingin ruangan (AC). “Kami memantau perkembangan penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh Syarikah atau Muassasah. Pemantauan dilakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada kemajuan yang baik dari persiapan yang dilakukan Muassasah,” ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 Hijriah/2023 Masehi, Subhan Cholid, di sela meninjau fasilitas jamaah calon haji (JCH) Arafah-Mina di Arafah, Minggu (28/5/2023). Turut serta dalam pemantauan yang dilakukan, di antaranya Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Mekah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Mekah Abduh, dan perwakilan dari Syarikah. Untuk terus memberikan kenyamanan, lanjut Subhan, tahun ini lantai tenda di Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa, sehingga diharapkan permukaannya menjadi lebih rata dan nyaman. “Tadi kami minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi, karena jamaah sering memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Alquran. Saklar listrik kami cek jumlahnya juga cukup banyak,” terangnya. Subhan menyebutkan luas tenda di Arafah cukup beragam, mulai 250 m2, 300 m2, 375 m2, sampai yang terbesar 600 m2, dan jumlah calon haji di setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata, setiap calon haji mendapat ruang seluas 1,5 – 1,6 m2. “Selain tenda, kami juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi, namun kami minta agar Syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktab,” kata Subhan. Terkait upaya mengurangi antrean panjang di toilet, Subhan menilai keberadaan toilet tambahan di Arafah sangat penting, sehingga bisa menambah kenyamanan jamaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan, karena kawasan Arafah cukup luas. “Pak Menag (Menteri Agama) sangat peduli terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jamaah. Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang (29/6) akan kami cek lagi untuk melihat perkembangannya,” katanya. Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jamaah calon haji Indonesia setidaknya paling cepat tiga malam, berbeda di Arafah jamaah hanya menginap semalam. “Tadi kami cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako, sudah dipasang keramik. Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang sangat terbatas. Tapi, kondisinya harus bagus agar jamaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel,” kata Subhan. Pemantauan penyiapan fasilitas di Mina akan dilakukan secara berkala, dengan harapan semua sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji (wukuf). Jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai 2 Juni 2023. (zuk)

Read More

Didalam Penjara Dirinya Mendapat Hidayah Masuk Islam

Jakarta – 1miliarsantri.net : Khidr Shahid Salaam, seorang mu’allaf menuturkan pengalamannya dalam menemukan cahaya Islam. Ia dibesarkan tanpa pendidikan agama dari orang tuanya. Namun, karena lingkungan tempat tinggal membuatnya akrab dengan Kristen. Ia pun sering pergi ke gereja bersama teman-temannya. Tapi aktivitas religius ini hanya dilakukan sekadar ikut-ikutan, tak benar-benar merasuk ke kalbunya. Laki-laki Amerika ini terlahir dari ibu beragama Buddha dan ayah yang entah ia tak pernah tahu agamanya. Yang ia tahu, ayahnya setiap hari mabuk-mabukan dan tak pernah memperhatikan keluarganya. Peristiwa tersebut bermula, yakni saat itu hampir semua media mainstream Amerika menuduh Islam sebagai pelaku dan teroris, membuatnya terhenyak. Ia sebelumnya tak pernah mengenal dengan baik apa itu Islam. Juga jiwanya kosong karena tak pernah diteduhkan oleh agama. Rasa benci pada Islam mulai timbul pada dirinya. Ia mempunyai niat untuk membalas dendam kepada semua orang Islam di dunia ini. Atas nama rasa benci tersebut, ia kemudian mendaftarkan diri menjadi anggota tentara Angkatan Darat Amerika Serikat agar bisa dikirim ke Timur Tengah dan membunuh orang-orang Muslim di sana. “Karena saya sebenarnya bukan orang Kristen yang terlalu taat, saya bahkan minta dibaptis dulu untuk menguatkan keinginan saya membunuh orang-orang Muslim nanti,” ujarnya. Sayang, ia tidak lolos tes masuk sehingga keinginan untuk membalas dendam dan membunuh orang Muslim tersebut pupus sudah. Justru, saat itu ia mulai merasa kecewa dengan agama Kristen. Karena ia memiliki sebuah keinginan yang sangat kuat namun Tuhannya tak mengabulkannya. Rasa kecewa yang sangat parah akhirnya membuat Salaam terjerumus dalam gaya hidup yang merusak dirinya, mabuk-mabukan dan melakukan seks bebas. “Saat itu saya sudah dewasa karena telah lebih dari 21 tahun, dan saya sudah boleh melakukan hal-hal tersebut,” imbuhnya. Kehidupan yang semakin parah mengantarkannya pada hal-hal yang bersifat kriminal, pencurian, perampokan, penggelapan kendaraan, dan berbagai tindakan kriminal lainnya sering dilakukannya. Akibatnya, sudah pasti ia tertangkap dan mendekam di dalam penjara. Di penjara wilayah yang menjadi tempat tahanannya, ia mencoba mencari pertolongan dari Tuhan, padahal selama ini ia mengaku dirinya adalah orang ateis. Pengetahuan ketuhanan yang ia tahu hanyalah dari ajaran Kristen. Setiap hari dan malam, ia terus membaca Alkitab. Salaam ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dan percaya Sang Pencipta akan membebaskannya Pengadilan akhirnya memutuskan hukuman yang sangat berat baginya. Hukuman penjara selama 75 tahun untuk perampokan yang dilakukannya, 25 tahun untuk pencurian, dan 20 bulan karena mengendarai mobil ilegal. “Tak sampai satu jam setelah hakim membacakan keputusan itu, hilanglah kepercayaanku kepada Tuhan,” ujarnya. Ia kecewa karena Tuhannya sekali lagi tak mengabulkan permintaannya hingga akhirnya jiwanya dipenuhi kebencian pada semua hal. Dalam menjalani masa hukuman, Salaam kemudian berjumpa dengan komunitas narapidana Muslim. Komunitas ini menamakan dirinya “Lima Persen” karena jumlah mereka yang sangat kecil dibandingkan penghuni penjara lainnya. Mereka juga tidak pernah mendapatkan pelayanan serta fasilitas ibadah dari pengelola penjara. Di awal masa tahanannya, keluarga serta istrinya sering mengunjunginya pada akhir pekan. Namun, setelah sekian lama, istrinya tak lagi datang. Kemudian, ia mengetahui bahwa istrinya tersebut telah meninggalkannya. Kesedihannya bertambah Salaam juga mendapatkan kabar bahwa ayahnya meninggal. Kekosongan jiwa dan runtuhnya kepercayaan kepada Tuhan menuntun Salaam untuk bergaul dengan para anggota komunitas Muslim ini. Ia melihat mereka sangat taat beribadah dan disiplin. “Saya dibolehkan ikut shalat Jumat kala itu meski hanya menirukan gerakan orang lain. Dan, ketika mendengarkan khotbah, langsung menyentuh diri saya. Rasanya sang imam seperti sedang berbicara langsung pada saya,” katanya. Setelah itu, ia mempelajari Islam lebih lanjut. Banyak buku tentang Islam yang Salaam baca dan ia juga belajar gerakan dan bacaan shalat serta doa-doa. Saat itu, ia merasa lebih tenang dan nyaman. “Aku menyukai kata-kata dalam al-Fatihah dan bacaan-bacaan Islam yang memuji Allah,” ujarnya. Ini yang membuatnya berpikir Islam berbeda dengan agamanya yang dulu. Di dalam Kristen, ia selalu berdoa untuk minta sesuatu. Sedangkan dalam Islam, doa-doa yang dipanjatkan dipenuhi dengan puji-pujian dan semakin meneguhkan iman. Pada 2008, akhirnya ia mantap mengucapkan dua kalimat syahadat. Di masa awalnya menjadi mualaf, yang paling berat dirasakannya adalah melakukan puasa karena itu bertepatan dengan musim panas di Amerika. Namun dari Alquran yang dibacanya, ia percaya bahwa setelah melewati masa sesuatu yang berat, pasti akan diberikan masa yang lebih mudah. “Dan benar, setelah itu saya tidak pernah berada dalam situasi yang lebih baik dalam hidup saya,” ujarnya. Setelah masuk Islam, ia merasakan banyak hikmah dan keajaiban terjadi pada hidupnya. Hukuman penjaranya menjadi lebih ringan, hanya sembilan tahun saja, dan kini ia telah menghirup udara bebas. Ia kemudian dipertemukan dengan perempuan Muslim salehah, yang lebih baik daripada istrinya yang pertama, dan kemudian menjadi istrinya. Rasa syukur terus dipanjatkannya karena kini ia telah diberikan kehidupan yang tenteram, pekerjaan yang layak, sebuah rumah indah, serta rasa bahagia yang terus ada dalam dirinya. (man)

Read More

Tidak Dijumpai nya Kotak Amal di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Madinah – 1miliarsantri.net : Jika kita berkunjung atau sedang melaksanakan sholat di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram di Arab Saudi, bisa kita lihat betapa kedua masjid bersejarah tersebut menyimpan keunikan dalam hal sistem pengelolaan infak dan sedekah. Jamaah tidak akan menemukan kotak amal di setiap sudut-sudut masjid, tetapi bisa bersedekah dan berinfak dengan mengikuti budaya yang telah berkembang di sana. Berbeda dengan masjid-masjid atau musholla di Indonesia yang kerap terlihat adanya kotak amal. Masjid Nabawi dan Masjidil Haram memang patut menjadi masjid percontohan di seluruh dunia. Meskipun tidak ada kotak amal, tetapi jamaah tetap bisa bersedekah, misalnya, saat ada acara makan bersama di masjid. Bagi jamaah yang hendak bersedekah bisa langsung memberikan kepada pegawai yang berada di dalam masjid atau petugas kebersihan msjid. Bisa juga kepada jamaah lain yang memang membutuhkan. Itulah cara bersedekah nya. Jadi, bukan berarti tidak boleh bersedekah dan berinfak. Banyak jamaah terutama dari Indonesia yang mengungkapkan kekaguman pengelolaan masjid tersebut. Semua jamaah tampak khusyuk, tenteram dan damai saat beribadah menghadap Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Pengelolaan dua masjid ini menunjukkan bahwa sedekah bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak harus melalui kotak amal. Bisa dibayangkan, jikalau misalkan ada kotak amal, pasti bisa didapat beberapa miliar rupiah yang akan masuk setiap hari nya. Akan tetapi Pemerintah kerajaan Arab Saudi memang melarang adanya kotak amal didalam masjid. (dir)

Read More