Beredar Video Tiga Orang Wanita Memberikan Miras ke Seekor Kucing

Padang — 1miliarsantri.net : Jagad media sosial kembali dihebohkan dengan beredar nya sebuah video tiga orang wanita di sebuah kamar sedang memberikan minuman keras ke dalam mulut seekor kucing. Video ini disebarkan akun Instagram @matarakyat_sumbar yang menyebutkan peristiwa pencekokan miras ke kucing itu di Kota Padang, Sumatra Barat (ralat di berita sebelumnya ditulis Kota Bukittinggi). Video yang berdurasi 23 detik ini memperlihatkan tiga orang wanita mengangkat lalu mengayun-ayunkan kucing ras tersebut di dalam kamar. Ketiga wanita itu lalu tertawa. Selanjutnya, mereka memberikan cairan dari botol diduga merupakan minuman keras. Mereka memaksa kucing ini untuk meminumnya. “Ibunya (kucing) berdua ini tidak sanggup sama saya. Cepatlah,” kata perekam video. Seusai mencekoki kucing dengan minum keras, ketiga wanita ini kembali tertawa terbahak-bahak. Kucing tersebut terlihat berjalan dan sempat terdiam di atas keset kaki. Aksi tiga orang wanita mencekoki kucing dengan minuman keras ini mendapatkan kecamanan dari Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru. Doni menduga minuman keras yang dicekoki ke kucing berupa Soju. “Kami duga kuat adalah miras jenis Soju. Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan identitas pelaku yang berdomisili di Bukittinggi dan terdiri dari beberapa pelaku dengan beberapa peran,” kata Doni, Ahad (03/09/2023). Doni mengaku pihaknya sedang menyusun rencana pelaporan kepada pihak berwajib atas kejadian ini. “Kami sedang menyusun rencana pelaporan bersama kuasa hukum. Para pelaku ini tampaknya tidak paham bahwa ada hukum terkait hal ini, dan kami punya yurisprudensi akan kasus serupa, kucing yang dicekoki ciu di Tulungagung,” ucap Doni. Doni berharap masyarakat tidak mencari kesenangan dan menjadikan candaaan seperti tindakan yang dilakukan pelaku. Ia menyebut tidak ada hewan diperbolehkan menenggak minuman beralkohol. “Bahwa hewan tidak boleh mengkonsumsi alkohol karena dapat berimbas buruk pada jantung dan kesehatannya. Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk mencari gelak tawa, dibanding membuat bahaya bagi satwa,” pungkasnya. (mik) Baca juga :

Read More

Habib Lutfi : Ini Sebenarnya yang dimaksud Tasawuf

Pekalongan — 1miliarsantri.net : Ketua Forum Ulama Sufi Dunia, Habib Luthfi bin Yahya meluruskan pandangan orang terhadap dunia tasawuf. Hal ini disampaikan Habib Luthfi dalam acara penutupan Muktamar Sufi Internasional di Sahid Convention Center Pekalongan pada Kamis (31/08/2023) lalu. Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) ini menjelaskan, jika masih ada yang beranggapan bahwa orang yang menggeluti dunia tasawuf hanya berkutat pada urusan akhirat dan takut pada dunia, maka perlu diluruskan. Karena, menurut dia, pemahaman seperti itu tidak tepat. “Kemungkinan masih banyak memahami dalam dunia tasawuf kalau orang tasawuf itu pandainya duduk, pandainya memutar tasbih, kurang peduli, sehingga jarang orang yang mau masuk tasawuf karena orang kalau sudah masuk tasawuf takut kepada dunia,” urai Habib Luthfi dikutip dari laman resmi Jatman, Sabtu (02/09/2023). Dia menjelaskan, tasawuf itu tazkiyatul qulub, yakni untuk membersihkan hati. Jika hati kita ini bersih, maka hal-hal yang selalu menghalangi-halangi hubungan kita kepada Allah itu akan sirna dengan sendirinya. “Kita setiap hari tidak lepas dari membersihkan fisik. Dari mulai mandi sampai wudhu sampai cuci muka. Tapi kapan kita akan membersihkan hati? Dengan apa cara membersihkan hati? Jelas peranan tarekat di sini sangat diperlukan sekali. Yang tidak terlepas dalam dunia tarekat ada tazkiyatil qulub, untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit yang luar biasa,” sambungnya. Menurut dia, tasawuf membersihkan hati dari penyakit hati seperti hasud, takabbur, dengki, dan penyakit senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. “Mungkin senang kalau melihat negara ini pecah belah, rakyat tidak akur, ramai, dan gembira sekali. Ini penyakit-penyakit hati yang sangat mengerikan,” imbuhnya. Dia pun mengingatkan bahwa ulama tasawuf juga mampu ikut serta dalam pembangunan berbagai sektor mulai ekonomi, pertanian, sampai dengan ketahanan dan pertahanan nasional. “Pasti ulama-ulama di manapun negara ini, dengan cintanya kepada tanah airnya, pasti akan menjadi contoh yang luar biasa,” jelas Habib Luthfi. Dengan begitu, tambah dia, maka kemandirian akan terwujud di berbagai aspek kehidupan dengan menumbuhkan berbagai langkah yang memberikan maslahat kepada umat. “Mampu tangan di atas, bukan tangan di bawah,” pungkas Habib Luthfi. (zen) Baca juga :

Read More

Kisah Hudzaifah, Pemegang Rahasia Rasulullah SAW

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Diantara sekian banyak sahabat Rasulullah SAW terdapat satu nama yang cukup dikenang oleh para sahabat lain. Namanya Hudzaifah bin Hasal bin Jabir Al-Absi, berjuluk Abu Abdullah, sedang Al-Yaman adalah gelarnya Hasal. Beliau adalah Sahabat yang termasuk pemimpin penakluk negeri dan pemegang rahasia Rasulullah SAW tentang nama-nama orang-orang munafik. Tidak satupun yang mengetahui kecuali ia. Ketika Umar radhiyallahu anhu memegang jabatan khilafah, ia berkata, “Apakah bawahanku ada orang munafik?” Hudzaifah radhiyallahu anhu menjawab, “Ya, satu.” Umar bertanya, “Siapakah ia?” Hudzaifah radhiyallahu anhu menjawab, “Aku tidak bersedia mengatakannya.” Sesudah itu Hudzaifah radhiyallahu anhu menyampaikan pembicaraan tersebut setelah beberapa lama, ia berkata, “Orang tersebut telah dicopot oleh ‘Umar radhiyallahuanhu, seolah-olah ada yang menunjukkan kepada ‘Umar”. Dan apabila ada orang yang meninggal dunia, ‘Umar bertanya apakah Hudzaifah menshalatkannya? Jika ia menshalatkannya, maka ‘Umar radhiyallahu anhu menshalatkannya. Namun jika tidak, maka ia tidak menshalatkannya. Umar radhiyallahu anhu mengangkatnya menjadi gubernur Madain. Kebiasaan ‘Umar radhiyallahu anhu ketika mengangkat seseorang adalah menulis di dalam perjanjiannya, “Aku telah mengangkat fulan dan memerintahkannya begini.” Tetapi ketika mengangkat Hudzaifah radhiyallahuanhu, ia menulis di dalam perjanjiannya, “Dengarkan ia, taatilah, dan berikanlah kepadanya yang ia minta.” Ketika ia tiba di Madain, para pemuka daerah menyambutnya dan membaca perjanjiannya. Mereka berkata, “Mintalah kepada kami apa yang engkau inginkan.” Hudzaifah radhiyallahu anhu hanya meminta bahan makanan secukupnya. Hudzaifah tinggal bersama mereka dan membangun negeri mereka. Kemudian Hudzaifah radhiyallahu anhu wafat di Madain pada tahun 36 H, bertepatan dengan 656 M. dan Hudzaifah radhiyallahu anhu telah meriwayatkan hadits Rasulullah SAW sebanyak 225 hadits. (yus)

Read More

KH Makruf Amin : Pesantren Harus Siapkan Santri Melek Iptek

Surabaya — 1miliarsantri.net : Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta pondok pesantren menyiapkan santri-santri yang unggul dan menguasai iptek. Hal ini untuk mengantisipasi persoalan yang dihadapi umat Islam yang kian kompleks. “Ini luar biasa. Allah meyediakan sumber daya alam nya banyak. Allah juga [menyediakan] adanya kegiatan ekonomi. Tapi kita juga harus menyiapkan sumber daya manusianya yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegas Kiai Makruf saat meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Ponpes Al Anwar, Baton, Kec. Modung, Kab. Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (31/08/2023). Kiai Makruf meminta pondok pesantren (ponpes) sigap dalam mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting, karena dua hal tersebut merupakan prasyarat untuk menciptakan SDM berkualitas yang menjadi kunci bagi kemajuan dan kemakmuran bumi. “Jadi tambah ilmu pengetahuan, sebab nanti itu ada semacam punya nilai tambah. Oleh karena itu saya kira ini tepat sekali ini adanya Sekolah Ttinggi Ekonomi dan Bisnis Islam ini akan memberikan ilmu pengetahuan yang dalam untuk bisa mengelola secara lebih professional dan inovatif,” ujarnya. Lebih jauh Kiai Makruf menekankan, santri harus menjadi almuttafaqihina fiddin, santri yang menguasai agama dan melakukan tajdid-tajdid (pembaruan), yakni melahirkan ahli fiqih yang tidak hanya pandai membaca kitab tetapi juga mampu berijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini. Menurutnya, banyak masalah-masalah baru yang dulu tidak ada, dan masalah-masalah lama yang kini bertransformasi menjadi masalah baru yang perlu diijtihadkan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. “Kebanyakan syariah itu lahirnya dari ijtihad,” tandasnya mengutip Imam Haramian al-Juwaini. Ia pun mencontohkan isu-isu ekonomi syariah yang memang berkembang sangat pesat, dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam nash Al-Qur’an, seperti pembayaran digital, jual beli online dimana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung, dan isu-isu terkini lainnya. Sebagai pusat dakwah, Wapres mengharapkan pesantren mencetak da’i-da’i yang santun dan menyebarkan kedamaian, menciptakan perbaikan, bukan yang menyebarkan kebencian, karena hal ini bertentangan dengan syariah. “Syariah itu bangunannya, asasnya itu dibangun di atas hikmah-hikmah dan kemaslahatan hambanya. Syariat itu seluruhnya adil semuanya rahmat, semuanya maslahat, semuanya hikmah,” ungkapnya Kiai Makruf menambahkan, apa saja sesuatu yang keluar dari keadilan pada ketidakadilan kepada penyimpangan, dan dari rahmat kepada selain rahmat, dari kasih sayang kepada kebencian dan permusuhan, dari maslahat kepada mafsada, kerusakan, dan dari hikmah kepada main-main itu bukan dari syariah. Kalau yang seperti itu bukan syariah. Selain itu, Wapres berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik di sektor keuangan maupun di sektor rill yang sesuai dengan prinsip-prinsip pesantren, atau syariah. “Muamalah yang tidak syariah itu sama dengan tidak ada. Kalau syariah bilang tidak ada, seperti juga tidak ada secara fisik, walaupun fisiknya ada, dianggap tidak ada,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Makruf menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Pemerintah Provinsi dan masyarakat Jatim, atas kinerja mereka mengembangkan praktek-praktek ekonomi yang dikembangkan di pesantren ini dan juga untuk Jatim. (yat) Baca juga :

Read More

Bagaimana Hukum Wudlu didalam Toilet

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Mubaligh muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan mengenai dasar hukum berwudhu di dalam toilet. Menurutnya, idealnya memang tempat wudhu berpisah dengan toilet. Hal itu karena saat seseorang wudhu dia menyertakan berbagai macam kalimat-kalimat toyyibah (doa), baik sebelum maupun setelah wudhu. Sebelum seseorang mengambil wudhu, seseorang mengucapkan kalimat basmalah sebagai awal mula dalam mengerjakan segala hal kebaikan. “(Kalimat basmalah) juga sebagai ekspresi ungkapan gambaran atas niat yang kita tujukan utuh untuk mendapatkan ridho Allah SWT,” terang UAH saat menjawab pertanyaan dalam kajian daring, Sabtu (02/09/2023). Setelah mengambil wudhu, seseorang juga diajarkan untuk berdoa dengan mengucapkan syahadat. Itu sebagai bentuk permintaan agar dapat masuk dalam golongan orang yang bertaubat dan menyucikan diri, serta menjadi bagian orang-orang saleh. “Nah kalimat-kalimat toyyibah di atas kan merupakan permohonan doa dalam kebaikan yang juga menyebut asma-asma mulia yang tidak diutarakan saat kita berada di dalam toilet,” ungkap UAH Toilet merupakan tempat untuk menyalurkan atau membuang hadas kecil maupun besar. Sementara, wudhu ditujukan agar seseorang menyucikan dirinya dari hadas kecil dan besar. “Karena itu saat masuk toilet kita akan berdoa memohon lindungan kepada Allah dari godaan godaan setan yang berkumpul di tempat-tempat yang buruk. Kemudian ketika keluar kita akan beristighfar memohon ampunan,” lanjutnya. Oleh karena itu, UAH menjelaskan lebih baik jika tempat wudhu terpisah dengan toilet. Hal ini bertujuan agar seseorang dapat menjalankan hal-hal yang mengiringi (doa) bisa dilakukan dengan suci. Lalu, bagaimana jika lahan rumah terbatas sehingga sulit membuat tempat wudhu terpisah dari toilet? “Bila pun memang keadaannya tidak memungkinkan dan hanya ada itu, maka tidak ada masalah. Karena ada kaidah yang juga mengatakan dalam kondisi yang mendesak atau kondisi yang tidak biasa itu membolehkan bahkan yang terlarang pun,” tutur UAH. UAH menerangkan, dalam Islam sendiri, tidak ada larangan tertentu untuk wudhu di dalam toilet. Hal demikian, sifatnya tidak terlarang namun juga punya sifat tidak disukai atau makruh. “Jadi berdoa sebelum dan setelah wudhu bisa dilafalkan di luar toilet,” imbuhnya. Dia lalu menyampaikan sebuah hadis yang tercantum di Sunan Abu Dawud nomor 1367. Diriwayatkan dari hadist Ibnu Abbas bahwa, beliau menyampaikan sebuah kisah Nabi SAW saat berada di kediaman sayyidah Maimunah. Malamnya Rasulullah SAW bangun bangkit dari tidurnya, duduk dulu menghilangkan bekas ngantuk, kemudian beliau pergi ke tempat tertutup. Menurut penjelasan UAH, tidak disebutkan tempat tertutup yang seperti apa. Akan tetapi, yang pasti saat Rasulullah SAW keluar dari tempat tersebut, beliau sudah dalam keadaan berwudhu. “Keterangan-keterangan tentang seputar wudhu Nabi dan bangkit di malam hari itu disertakan dengan janabat. Artinya di kondisi tertentu kan mandi dalam mandi itu ada proses wudhu. Ini menunjukkan kesan bahwa tidak ada hukum spesifik haram mengerjakan wudhu di dalamnya. Tapi lebih disukai kalau hanya wudhu bisa dikerjakan di tempat terpisah,” pungkasnya. (yan)

Read More

Penceramah Ulung itu Bernama Ibnu Sam’un

Surabaya — 1miliarsantri.net : Seantero kota Baghdad ketika nasa Kekhalifahan Abbasiyah selalu menunggu kata demi kata bijak yang disampaikan tokoh kharismatik Abu al-Husayn bin Sam’un atau yang dikenal dengan sapaan Ibnu Sam’un (912-997). Rangkaian kata yang diucapkan seakan bermantera. Dalam sekejap, kerumunan massa terbentuk dan larut dalam untaian kata yang disampaikan sang tokoh. Para sejarawan menyanjungnya sebagai ulama besar pertama yang sangat menguasai seni berceramah. George Makdisi melalui uraiannya dalam Cita Humanisme Islam, mengungkapkan, besarnya pengaruh Ibnu Sam’un membuat ceramah-ceramah yang ia lakukan menarik minat para ulama dan tokoh di Baghdad pada masa itu. Sebagian besar ceramah yang ia sampaikan dikumpulkan. Sangat disayangkan, telah banyak kumpulan tersebut yang hilang. Hanya tersisa beberapa fragmen atau penggalan-penggalan naskah. Berkat Ibnu Sam’un, ujar Makdisi, seni berceremah mendapat pijakan kuat sebagai sebuah bidang khusus yang dikaji cendekiawan dan ulama Muslim. Seni berceramah juga menjadi mata pelajaran khusus yang diajarkan halaqah atau kelompok belajar di masjid maupun di perguruan tinggi. “Garis pengaruh seni berceramah di kalangan pengikut Ibnu Hanbal dimulai oleh Ibnu Sam’un,” jelas Makdisi. Proses pewarisan keahlian berceramah ini terus berlanjut hingga masa Ibnu al-Jawzi pada abad ke-12. Cendekiawan Muslim, al-Khatib menjuluki Ibnu Sam’un dengan panggilan syekh, imam besar, dan orator ulung. Selain karena ceramah-ceramahnya yang terkenal, Ibnu Sam’un pun menguasai bidang tasawuf dan kalam. Al-Khatib menyatakan, Ibnu Sam’un memberikan banyak panduan dan menjadi acuan yang sangat tepat soal etika serta berbagian ilmu lainnya. Di samping itu, kata-kata bijak dan pembangkit moral Ibnu Sam’un sangat ditunggu-tunggu khalayak. Hal ini disampaikan sejawatnya, bernama Abu Muhammad al-Sunni. Abu Muhammad mengisahkan pula momen-momen penting pada saat Ibnu Sam’un masih remaja. Menurut dia, Ibnu Sam’un sejak semula memang berkeinginan menjadi seorang ahli agama. Cita-citanya itu juga disampaikan kepada ibunya. Suatu hari, Ibnu Sam’un berkata kepada ibunya bahwa ia akan menunaikan haji. Ibunya bertanya, “Apakah engkau memiliki cukup uang untuk biaya bepergian ke Tanah Suci?” Kemudian, sang ibu tertidur. Tak lama kemudian, dia terbangun dan berkata pada Ibnu Sam’un. “Oh anakku, pergilah engkau ke Tanah Suci, karena sesungguhnya aku telah bertemu Rasulullah dalam mimpiku dan ia meminta membiarkanmu pergi.” Jadilah Ibnu Sam’un berangkat ke Tanah Suci setelah menjual koleksi bukunya. Di sisi lain, Ibnu Sam’un memiliki sejumlah guru ternama. Al-Khatib mengatakan, Ibnu Sam’un memiliki guru hadis bernama Ibnu Abi Dawud. Menurut Ibnu Asakir, guru paling penting dalam catatan intelektualitas dan spiritual Ibnu Sam’un adalah Abu al-Hasan al-Asyari. Ibnu Sam’un tak hanya dikenal dengan kemampuannya dalam seni berceramah. Namun, ia memiliki keteguhan hati dan memiliki keinginan kuat tetap menyampaikan kebenaran. Meski ia harus berurusan dengan penguasa. Pada suatu masa, Khalifah Adud al-Dawlah melontarkan gagasan. Khalifah berniat menghentikan ceramah dan khutbah di masjid dan jalan-jalan di Kota Baghdad. Langkah ini bermula dari ketegangan antara Suni dan Syiah. Ia menilai, ceramah yang disampaikan penceramah dari kedua kelompok itu telah mematik ketegangan di tengah masyarakat. Ibnu Sam’un menentang niatan itu. Ia pun terus menggemakan ceramahnya yang menarik perhatian banyak orang. Akibatnya, ia dipanggil ke istana. Ia tak gentar dan memenuhi panggilan tersebut dan malah meluluhkan hati sang khalifah dengan nasihat-nasihat yang menyentuh hatinya. Menurut Ibnu Sam’un pesan-pesan agama harus tetap disampaikan kepada masyarakat meski harus berhadapan dengan kekuasaan. Dalam buku Kisah Orang-orang Zalim, Muhammad Abduh mengatakan bahwa Ibnu Sam’un adalah seorang laki-laki yang tidak dapat diam untuk terus mengatakan kebenaran. Termasuk ketika dia dibawa ke istana karena dianggap melanggar perintah Khalifah Adud al-Dawlah. Khalifah mengutus Syukur al-Adhudi untuk mencari dan membawa Ibnu Sam’un. Saat bertemu ulama tersebut, Syukur mendapati bahwa Ibnu Sam’un sangatlah berwibawa dan saleh. Syukur merasakan kesucian Ibnu Sam’un. Sesampai di hadapan Ibnu Sam’un, Syukur menyampaikan instruksi khalifah dan disanggupi oleh Ibnu Sam’un. Tokoh ini, dipertemukan dengan khalifah di dalam ruang pribadinya. Khalifah sedang duduk seorang diri. Dan tanpa sungkan, Ibnu Sam’un segera membacakan Alquran yaitu surat Hud ayat 102 dan Yunus ayat 14. Lalu, mengalirlah serangkaian nasihat Ibnu Sam’un kepada khalifah. “Nasihatnya sangat menyentuh, sehingga air mata khalifah jatuh bercucuran,” papar Abduh dalam bukunya. Tak lama setelah Ibnu Sam’un keluar, khalifah pun memerintahkan Syukur untuk memberikan hadiah kepada Ibnu Sam’un. Ibnu Sam’un mendapatkan hadiah berupa uang sebesar 3.000 dirham dan sepuluh helai pakaian baru. Khalifah dikisahkan pula sempat menawarkan salah seorang budak perempuannya kepada Ibnu Sam’un untuk dijadikan istri. Semua kalangan juga menaruh hormat pada Ibnu Sam’un. Dalam ceramahnya, Ibnu Sam’un selalu mendorong umat untuk terus mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW. Ada sejumlah penekanan yang sering ia tekankan saat berceramah, yaitu menghindari perselisihan antarumat Islam, berlaku adil, menghindari kesalahan, dan tidak mencela orang lain yang melakukan kesalahan. Ibnu Sam’un berpandangan agar setiap orang untuk selalu memperbaiki kesalahan yang pernah dibuatnya, menurunkan ego pribadi, mempererat ukhuwah, dan menjauhi permusuhan. (had)

Read More

KH Kafabih : Indonesia itu Negara Yang Sangat Luar Biasa

Surabaya — 1miliarsantri.net : Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri, KH Abdullah Kafabihi Mahrus atau yang akrab disapa Kiai Kafabih menegaskan, Indonesia adalah negara yang aman di tengah keyakinan bangsanya yang tidak tunggal. Demikian juga dengan warna kulit dan budayanya yang cukup kaya. Menurutnya, tak sedikit negara luar yang akhirnya datang ke Indonesia untuk menggali lebih jauh terkait upaya Indonesia menjaga persatuan di antara bangsanya. “Kita hidup di Indonesia itu merupakan anugerah. Indonesia adalah negara yang aman sehingga banyak sekali orang (luar) yang datang ke Indonesia,” terangnya kepada 1miliarsantri.net Jumat (01/09/2023). Kiai Kafabih mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk mensyukuri anugerah Allah swt yang telah menjadikan Indonesia sebagai negara aman dan dijaga dari perpecahan-perpecahan. Persatuan dan kesatuan hendaknya terus menjadi karakter bangsa dalam membangun Indonesia ke depan. “Maka negara aman inilah yang harus kita syukuri,” jelasnya. Banyak cara yang bisa dilakukan warga Indonesia sebagai wujud syukur atas anugerah tersebut. Kiai Kafabih menyampaikan, salah satunya adalah dengan terus menghormati perjuangan para pahlawan yang telah berjibaku mengusir para penjajah di zamannya. Menaruh hormat kepada mereka dapat diwujudkan dengan sebuah tanggung jawab terhadap keberlangsungan Indonesia yang maju. “Arti syukur di sini bagaimana kita mengisi kemerdekaan kita supaya mendatangkan hal-hal yang positif, yang bermanfaat bagi negara dan bangsa. Sebab diharapkan ke depan Indonesia merupakan negara yang maju, sejahtera, (lebih) damai, dan (lebih) aman,” ungkapnya. Dalam mewujudkan hal itu, ia menegaskan bahwa warga Indonesia sudah memiliki bekal utama, yakni akhlak mulia yang sudah menjadi karakter yang kuat. Perangai ini menurutnya satu hal yang bisa manciptakan sikap saling menghargai perbedaan di tengah masyarakat Indonesia. Dan pada waktu yang sama, persatuan akan semakin kuat. “Orang Indonesia yang terkenal dengan akhlaknya, dengan sopan santunnya, yang ini sesuai dengan visi-misi Rasulullah diutus oleh Allah. Beliau mengatakan; innama bu’itstu liutammima makarimal akhlak”, (saya diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak),” sambungnya. Bahkan dalam Islam, imbuhnya, akhlak itu tidak hanya berlaku kepada sesama manusia, tapi kepada hewan pun juga ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. “Sekalipun pada hewan kita harus baik, kita harus kasih sayang. Apalagi dengan manusia yang mana Islam mengedepankan kasih sayang,” tuturnya. Demikian itu, juga telah menjadi pegangan para leluhur atau nenek moyang bangsa Indonesia. Kiai kafabih mengajak masyarakat untuk meneladani akhlak mereka. Perkembangan media sosial yang memberikan kebebasan bersuara dan berinteraksi itu menurutnya jangan sampai menggeser sikap terpuji yang sudah ditanamkan oleh para leluhur. “Orang-orang dahulu mengajarkan kepada kita semua sopan santun berakhlak mulia. Namun di era sekarang, ini kadang-kadang karena medsos kadang kata kasar keluar, misuh-misuh keluar. Dengan hal ini kita harus hati hati, sebab yang kita ikuti Rasulullah saw,” pungkasnya. (har) Baca juga :

Read More

Kemenag Mempersiapkan Dokumen Haji 2024 Lebih Awal

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah Arab Saudi memberlakukan perekaman biometrik bagi jamaah haji. Perekaman dilakukan melalui aplikasi visa bio yang dikembangkan Arab Saudi. Perekaman ini menjadi syarat jamaah memperoleh visa haji. “Dalam praktiknya, ada sejumlah jamaah yang terkendala dalam proses perekaman biometrik, sementara waktunya mepet. Alhamdulillah, akhirnya semua jamaah bisa memperoleh visa haji setelah melalui kerja keras dan perjuangan panjang,” terang Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Jumat (01/09/2023). Mengantisipasi pelambatan proses penerbitan visa jamaah, Kementerian Agama (Kemenag) mengambil kebijakan untuk menyiapkan dokumen jamaah haji 1445 H/2024 lebih awal. “Untuk haji 2024, kita coba antisipasi dengan melakukan penyiapan dokumen lebih awal,” katanya saat membuka Evaluasi Penyelesaian Dokumen Pemvisaan dan Perlengkapan Haji Reguler pada Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/ 2023 M. Menurutnya, antisipasi dilakukan karena perekaman biometrik melalui visa bio kemungkinan akan diberlakukan kembali oleh Saudi pada 1445 H. “Untuk peningkatan layanan dalam penyiapan dokumen, kita juga perlu melakukan penyeragaman SOP dalam pembatalan visa haji,” imbuhnya. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Zainal Ilmi menambahkan, Evaluasi Penyelesaian Dokumen, Pemvisaan, dan Perlengkapan Haji Reguler diselenggarakan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M, khususnya terkait dokumen, pemvisaan dan perlengkapan haji reguler. Diketahui, pada musim haji 2023, ditemukan banyak jemaah yang mengalami hambatan saat akan diterbangkan ke Arab Saudi. Hal ini karena beberapa faktor di antaranya visa yang belum keluar. Proses penerbitan visa pada musim haji 2023 menggunakan Aplikasi Visa Bio melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor. Dengan aplikasi ini jamaah melakukan pendaftaran secara mandiri, dengan tidak mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau pusat penerbitan visa di Indonesia. Aplikasi “Saudi Visa Bio” ini sudah tersedia di playstore maupun app store. (yan)

Read More

Makam Imogiri Yang Dianggap Makam Ghaib Sultan Agung

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Keberadaan Keraton Yogyakarta yang sampai saat ini berdiri tidak bisa lepas dari sejarah Kerajaan Mataram. Perjalanan Kerajaan Mataram dimulai dari raja pertama Panembahan Senopati hingga raja yang cukup terkenal yaitu Sultan Agung . Dalam kepemimpinan Sultan Agung, tercatat Mataram sempat menyerbu Batavia, yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda, di tanah Nusantara, dan pusat gurita bisnis VOC yang mencengkeram kekayaan Nusantara, selama ratusan tahun. Sebuah sejarah besar dari Sultan Agung ini juga berkaitan dengan rencana makam yang diidam-idamkan sang raja. Untuk menentukan tanah yang akan dijadikan pemakaman dirinya, Sultan Agung pun melempar batu yang berasal dari Makah. Batuan yang dilempar dengan kekuatan besar ini akhirnya sampai di Giriloyo , Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul. Sebuah bukit kecil ini akhirnya menjadi menjadi idaman Sultan Agung untuk menjadi tempat peristirahatan kekalnya kelak. Karena lokasi yang sejuk dan juga penuh daya magis, serta lokasi jatuhnya batu yang dilemparnya, paman Sultan Agung , yakni Pangeran Juminah pun meminta izin untuk bisa dimakamkan di komplek tersebut. Keeinginan sang paman meskipun tidak mengenakkan, akhirnya juga diizinkan. Akhirnya Pangeran Juminah meninggal terlebih dahulu dan dimakamkan di lokasi tersebut. Sultan Agung sedikit kecewa, akhirnya dia memilih lokasi di Pajimatan atau dikenal dengan makam raja-raja Imogiri. Menurut Juru kunci makam Giriloyo, Muh Syifa, makam Giriloyo didirikan tahun 1628-1829. Makam ini terdiri atas empat bagian, yaitu makam di sayap kiri (barat), makam di sayap kanan (timur), makam di luar pagar keliling, dan masjid. Untuk menuju makam sayap kiri (barat) harus melewati 25 anak tangga. Tokoh Kerajaan Mataram , yang dimakamkan di sayap kanan (timur) antara lain Kiai Ageng Giring, Kiai Ageng Sentong, dan Sultan Cirebon V. Tokoh yang dimakamkan di sayap kiri (barat) antara lain Kanjeng Ratu Pembayun (istri Amangkurat), makam Kanjeng Ratu Mas Hadi (ibu Sultan Agung ), dan Kanjeng Panembahan Juminah (paman Sultan Agung ). “Meskipun tidak menjadi makam Sultan Agung. Namun di kompleks makam muncul keanehan. Yaitu hadirnya kramat tiban atau sekaran sepen,” ungkapnya beberapa waktu lalu. Sekaran sepen inilah yang dipercaya makam ghaib Sultan Agung . Sebuah makam pindahan dari kompleks makam raja-raja Imogiri, kembali ke pemakaman yang dicita-citakan Sultan Agung . “Di sini juga ada batuan yang dipercaya sebagai batu Makkah, yang dilempar Sultan Agung ,” ulasnya. Sebagai makam sejarah, banyak warga juga sering melakukan ziarah di lokasi ini. Hal ini termasuk keturunan raja-raja Cirebon. “Karena salah satu makam di sini ada makam Sultan Cirebon yang wafat ketika di Mataram, dan dimakamkan di sini,” ujarnya. Lokasi makam Giriloyo , juga berada di sisi utara makan raja-raja Imogiri. Untuk menuju lokasi juga harus melalui jalan di Giriloyo, kemudian naik ke tangga menuju masjid. Sebuah masjid gaya Mataram ini, dibangun oleh Sultan Agung. Para peziarah biasanya istirahat setelah berjalan dari bawah sambil mengambil air wudlu, dan salat kemudian melanjutkan perjalanan ke atas menuju makam dengan tangga kecil, dan lokasi menanjak. Di masjid ini juga bisa diskusi dengan juru kunci dan bisa diantar menuju ke makam. (mif) Baca juga :

Read More

Tercatat Jamaah Umrah Indonesia dan Pakistan Terbesar

Jeddah — 1miliarsantri.net : Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Abdelfattah Mashat mengatakan bahwa peningkatan yang luar biasa telah disaksikan dalam kapasitas masjid-masjid suci di Makkah dan Madinah. Mashat membuat pernyataan saat berbicara dengan Asharq al-Awsat. “Ada juga lonjakan luar biasa dalam jumlah peziarah Umrah yang datang dari luar Arab Saudi,” terang Mashat dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (01/09/2023). Dr. Mashat mengatakan bahwa ada peningkatan nyata dalam jumlah peziarah dari semua negara, tetapi jumlah terbesar berasal dari Pakistan, Indonesia, India, Irak, Yaman dan Bangladesh. “Masa yang akan datang akan menyaksikan peningkatan jumlah peziarah dari berbagai negara lain di dunia,” katanya. Ucapannya datang setelah satu setengah bulan dari awal musim Umrah di awal tahun Hijriah yang baru, Masuknya peziarah ke Masjidil Haram dan pengunjung Masjid Nabawi menunjukkan bahwa musim saat ini akan mencatat kenaikan yang akan melebihi musim sebelumnya, terutama karena pemerintah Arab Saudi bekerja untuk memfasilitasi umat Islam dari seluruh dunia untuk mengunjungi dua Masjidil Haram. Dr. Mashat menunjukkan bahwa peningkatan jumlah dan kapasitas ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yang terpenting adalah upaya Kerajaan untuk menyederhanakan prosedur visa. Di antara faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini adalah fasilitas yang disediakan oleh platform Nusuk bagi masyarakat untuk dapat memperoleh visa dan berkomunikasi dengan penyedia layanan, serta peningkatan jumlah perusahaan yang beroperasi di layanan Umrah, dan yang berspesialisasi dalam bidang perhotelan yang bersaing untuk memberikan layanan terbaik dengan kualitas tinggi. “Peraturan baru juga memiliki peran dalam memungkinkan mereka yang datang dari luar Arab Saudi yang memegang berbagai jenis visa untuk melakukan Umrah, selain memperpanjang masa berlaku visa Umrah hingga 90 hari dan membatalkan persyaratan mahram (kerabat darah) untuk menemani seorang wanita peziarah,” jelasnya. Lonjakan jumlah peziarah Umrah juga disebabkan oleh fasilitas yang memungkinkan aplikasi langsung untuk visa Umrah melalui platform Nusuk, serta keputusan untuk mengurangi nilai asuransi kesehatan tanpa mengorbankan kualitas layanan yang diberikan, dan memungkinkan pemegang visa untuk pindah ke seluruh wilayah Arab Saudi. Berbicara tentang Nusuk, Dr. Mashat mengatakan itu adalah platform paling menonjol dalam transformasi digital dan teknis dalam melayani para peziarah, karena ini adalah portal komprehensif di mana pengguna dapat merencanakan seluruh perjalanan Umrah. Salah satu hal yang berkontribusi untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan kepada para peziarah sepanjang perjalanan mereka adalah pembentukan Pusat Perawatan Tamu (Enaya) oleh Kementerian Haji dan Umrah, yang ditandai dengan bekerja sepanjang waktu untuk menerima keluhan dari para penampil umrah dalam semua bahasa, serta bekerja untuk mengatasinya dalam waktu singkat. Mashat mengatakan bahwa kementerian juga ingin memantau pekerjaan penyedia layanan Umrah melalui sejumlah mekanisme tindak lanjut, menekankan bahwa ada peraturan yang jelas dalam hal ini untuk menentukan pelanggaran dan hukuman. Dia mengharapkan jumlah untuk mencapai 30 juta ziarah Umrah, terutama setelah fasilitas yang disediakan untuk mereka yang ingin mengunjungi dua Masjid Suci dan melakukan ritual Umrah, yang mencakup beberapa inisiatif, seperti memperpanjang musim Umrah, mengurangi periode untuk mengeluarkan visa, memfasilitasi prosedur untuk datang ke Kerajaan, mengembangkan pendaftaran layanan fitur vital, selain mengunggah dokumen perjalanan sebelum tiba melalui aplikasi Visa Bio Saudi. Mashat mengatakan bahwa ini adalah beberapa langkah yang diambil oleh Arab Saudi untuk berkontribusi mengurangi waktu prosedur verifikasi pada saat kedatangan untuk peziarah Haji dan Umrah, mencatat bahwa prosedur telah diterapkan sejauh ini dengan negara-negara Inggris, Malaysia, Bangladesh, Tunisia, dan Kuwait. (dul) Baca juga :

Read More