5 Aplikasi Psikologi untuk Kesehatan Mental yang Semakin Terjaga

Bekasi – 1miliarsantri.net : Kesehatan mental menjadi salah satu isu penting yang kini menjadi fokus di banyak negara, termasuk Indonesia. Kesehatan mental tidak sama halnya dengan kesehatan fisik yang terlihat, oleh sebab itu ada banyak tolak ukur yang menjadi faktor kesehatan mental seseorang. Kemampuan seseorang dalam mengatasi tekanan hidup, menyadari potensi yang ada dalam diri, mampu belajar dan bekerja dengan baik serta memberikan kontribusi untuk sekitar menjadi salah satu tanda bahwa dirinya memiliki kesehatan mental yang baik. Tidak hanya itu, kesehatan mental yang baik juga akan sangat berpengaruh pada bagaimana seseorang dapat berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik juga dinilai mampu melakukan kontrol terhadap dirinya saat menghadapi berbagai permasalahan. Namun jika melihat situasi saat ini, ada banyak permasalahan baik dari segi ekonomi, keluarga maupun lingkungan maka tidak heran jika banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak dengan usia sekolah pun berpotensi mengalami masalah kesehatan mental. Kesehatan mental dinilai masih tabu di kalangan masyarakat, apalagi adanya stigma yang seringkali membuat seseorang enggan untuk mengakui bahwa dirinya mengalami masalah mental membuat permasalahan kesehatan mental di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Bahkan angka bunuh diri remaja di Indonesia mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir.  Dikutip dari situs bbc.com, disebutkan bahwa satu dari tiga anak usia 10 – 17 tahun di Indonesia disebut memiliki masalah kesehatan mental. Hubungan Psikologi dan Kesehatan Mental Jika berbicara mengenai kesehatan mental, maka ilmu yang akan selalu berkaitan adalah psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kesehatan mental. Sementara itu menurut ahli, psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan mental, yang mana perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dapat diobservasi, baik pada manusia maupun hewan, sedangkan mental mencakup sensasi, persepsi, memori, fikiran, mimpi, motivasi, emosi dan pengalaman-pengalaman subjektif seseorang. Berangkat dari hal tersebut, maka psikologi menjadi gerbang untuk mempelajari kesehatan mental secara lebih mendalam. Melalui psikologi, seseorang dapat mengetahui bagaimana seseorang dapat dikatakan sehat secara mental, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi serta pencegahan apa yang dapat dilakukan agar tidak mengalami masalah pada kesehatan mental. Solusi Kesehatan Mental Masa Kini Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, ada banyak solusi yang ditawarkan dari setiap permasalahan, salah satu permasalahan terkait adalah kesehatan mental. Mengingat kesehatan mental seringkali memunculkan stigma buruk terhadap penderitanya, maka banyak orang memilih untuk menyimpan sendiri masalah kesehatan mental yang sedang dialami. Namun, teknologi yang saat ini sudah semakin merambah ke berbagai bidang salah satunya kesehatan mental menciptakan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Salah satu aplikasi dalam bidang kesehatan yang kini hadir yaitu layanan telemedicine, yang merupakan layanan kesehatan berbasis teknologi, yang memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk melakukan konsultasi jarak jauh dengan tenaga medis, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dikutip dari goodstats.id, pada tanggal 10 Oktober 2022 terdapat hasil survei yang dirilis oleh Populix yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa aplikasi yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kaitannya dengan kesehatan mental. Berikut daftar 5 Aplikasi psikologi untuk Kesehatan Mental yang semakin terjaga: 1. What’s Up What’s Up merupakan aplikasi yang dapat membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stress, anxiety dan lainnya. Aplikasi ini menggunakan dua metode strategis yaitu metode CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan ACT (Acceptance Commitment Therapy). Tidak hanya itu, aplikasi psikologi ini juga dapat merekam kebiasaan baik dan buruk sehingga pengguna dapat mengetahui mana kebiasaan yang harus dipertahankan dan mana yang harus dikurangi. Menarik bukan? 2. MoodMission MoodMission merupakan aplikasi psikologi atau mental health yang akan memberikan berbagai pertanyaan mengenai perasaan yang sedang dirasakan. Setelah mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut, maka pengguna akan mendapatkan lima kegiatan yang perlu untuk dilakukan dan biasanya berkaitan dengan emosi, perilaku, fisik serta pikiran. 3. MindShift MindShift merupakan aplikasi psikologi yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental, seperti kecemasan. Pada pengaplikasiannya, MindShift akan membantu klien dalam rangka mengubah pola pikir mengenai kecemasan yang sedang dihadapi. 4. Calm Aplikasi Calm sangat cocok bagi para pemula yang ini agar kesehatan mental nya tetap terjaga. Aplikasi Calm menyediakan berbagai suara alam, music serta panduan meditasi yang memiliki banyak manfaat seperti menjaga fokus, meningkatkan self awareness hingga mengurangi stress. 5. Happify Aplikasi ini merupakan aplikasi psikologi tidak berbayar atau gratis yang mengusung tema mental health. Pada aplikasi ini, pengguna akan disuguhkan berbagai saran aktivitas, kuis serta permainan yang dapat digunakan agar dapat melatih otak dan perasaan untuk menghindari pikiran negative serta meningkatkan kebahagiaan. Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Mengenal Perbedaan Wakaf Sosial dan Wakaf Produktif, Untuk Kesejahteraan Umat

Malang – 1miliarsantri.net : Wakaf merupakan salah satu instrumen penting dalam ajaran Islam yang mampu memberikan manfaat luas bagi umat. Di era modern, bentuk dan pengelolaannya berkembang, termasuk dalam kategori sosial dan produktif. Di sinilah pentingnya memahami perbedaan wakaf sosial dan wakaf produktif agar masyarakat dapat memilih jenis wakaf yang paling sesuai dengan nilai, visi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pemahaman yang baik tentang perbedaan ini juga menjadi dasar penting dalam pengambilan kebijakan, pengelolaan aset umat, hingga penguatan ekonomi Islam di tingkat nasional maupun lokal. Dalam konteks pembangunan ekonomi keumatan, pemahaman ini bahkan bisa menjadi langkah strategis menuju kemandirian. Perbedaan Wakaf Sosial dan Wakaf Produktif Wakaf sosial selama ini menjadi bentuk wakaf yang paling dikenal oleh masyarakat. Ini adalah jenis wakaf yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat tanpa melalui proses usaha atau perputaran ekonomi. Sebagai contoh, seseorang mewakafkan sebidang tanah untuk dibangun masjid atau sekolah. Tanah itu, setelah diwakafkan, tidak diusahakan secara ekonomi, melainkan langsung dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah, pendidikan, atau layanan sosial lainnya. Dalam konteks ini, fungsi sosial wakaf terasa nyata, meski dari sisi ekonomi aset tersebut bisa jadi tidak mengalami pertumbuhan. Sebaliknya, wakaf produktif mengusung konsep pengelolaan yang lebih aktif. Aset yang diwakafkan tidak langsung digunakan, melainkan dikelola secara profesional agar menghasilkan surplus atau keuntungan. Keuntungan inilah yang kemudian digunakan untuk membiayai berbagai program sosial. Misalnya, tanah wakaf disewakan sebagai lahan pertanian atau dibangun menjadi ruko. Pendapatan dari kegiatan ekonomi ini lalu digunakan untuk mendukung layanan pendidikan, kesehatan, atau bantuan bagi kaum dhuafa. Dengan demikian, wakaf tidak hanya memberi manfaat spiritual dan sosial, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi umat. Konsep ini menekankan bahwa potensi ekonomi wakaf tidak boleh dibiarkan menganggur. Tujuan Pengelolaan Wakaf Sosial dan Wakaf Produktif Jika ditelaah lebih jauh, perbedaan wakaf sosial dan wakaf produktif juga mencakup tujuan pengelolaannya. Wakaf sosial cenderung memiliki tujuan jangka pendek seperti memberikan manfaat secara langsung dan cepat. Sedangkan wakaf produktif dirancang untuk tujuan jangka panjang, yakni menghasilkan manfaat berkelanjutan. Model ini menekankan pada prinsip sustainable charity, yakni amal yang terus mengalir tanpa harus menambah harta pokok yang baru. Ini membuat wakaf produktif menjadi instrumen strategis dalam membangun ketahanan ekonomi umat, terutama jika dikembangkan secara kolektif dan transparan. Dari sisi pengelolaan, wakaf sosial umumnya dikelola secara sederhana, bahkan kadang secara pasif. Lembaga atau individu penerima wakaf biasanya hanya memastikan bahwa aset digunakan sesuai niat wakif (pemberi wakaf). Namun pada wakaf produktif, pengelolaan menjadi jauh lebih kompleks. Dibutuhkan lembaga profesional, tim manajemen, sistem keuangan yang akuntabel, dan strategi bisnis yang matang. Dalam beberapa kasus, lembaga wakaf bahkan menggandeng mitra korporasi untuk mengelola aset wakaf, tentu dengan prinsip-prinsip syariah yang tetap dijaga. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan sinergi antara pemahaman keagamaan dan kompetensi manajerial yang baik. Contoh perbedaan keduanya bisa dilihat dari praktik nyata. Di beberapa daerah, tanah wakaf hanya digunakan untuk membangun masjid atau pemakaman, yang termasuk kategori wakaf sosial. Namun, ada pula tanah wakaf yang dikelola menjadi rumah kos, kios sewa, atau kebun produktif dan semuanya termasuk wakaf produktif. Bahkan di beberapa pesantren besar seperti Gontor, aset wakaf dikelola secara profesional untuk mendukung operasional pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika dikelola dengan baik, aset wakaf bisa menjadi sumber pembiayaan yang mandiri dan berkelanjutan. Kelebihan dan Kekurangan Wakaf Sosial dan Wakaf Produktif Meski begitu, setiap jenis wakaf memiliki kelebihan dan kekurangan. Wakaf sosial unggul dalam hal kemudahan pelaksanaan dan dampak langsungnya. Namun, jenis ini sering kali tidak menumbuhkan nilai ekonomi dari aset wakaf itu sendiri. Sementara itu, wakaf produktif memang menjanjikan keberlanjutan, tetapi membutuhkan sumber daya manusia, sistem, dan pengetahuan manajemen yang mumpuni. Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di lingkungan masyarakat yang belum terbiasa dengan konsep pengelolaan berbasis profit dalam konteks keagamaan. Namun dalam era digital dan ekonomi kreatif saat ini, peluang untuk mengembangkan wakaf produktif terbuka sangat lebar. Pemerintah melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI) bahkan telah mendorong percepatan digitalisasi wakaf, termasuk wakaf uang dan wakaf berbasis aset produktif. Dengan regulasi yang mendukung, pengawasan yang ketat, serta edukasi masyarakat secara masif, wakaf produktif bisa menjadi lokomotif baru ekonomi syariah di Indonesia. Perkembangan ini mencerminkan perubahan cara pandang umat terhadap pemanfaatan aset wakaf. Pada akhirnya, perbedaan wakaf sosial dan wakaf produktif bukanlah tentang mana yang lebih baik, melainkan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan konteks masyarakat. Dalam beberapa situasi, wakaf sosial sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi langsung atas kebutuhan mendesak. Di sisi lain, wakaf produktif memberikan harapan bagi pembiayaan jangka panjang tanpa harus selalu mengandalkan donasi baru. Sinergi antara keduanya adalah bentuk ideal, di mana wakaf bisa menjadi amal jariyah sekaligus alat pemberdayaan yang nyata. Dengan pemahaman yang utuh atas perbedaan wakaf sosial dan wakaf produktif, kita dapat mendorong masyarakat untuk tidak hanya berwakaf secara simbolik, tetapi juga strategis. Kedua jenis wakaf ini sama-sama mulia, dan peran umat adalah menjadikannya lebih bermakna melalui tata kelola yang amanah, profesional, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama. Penulis ; Ramadani Wahyu Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Membiasakan Anak untuk Bersedekah, Membentuk Karakter Peduli Sejak Dini

Malang – 1miliarsantri.net : Salah satu penanaman nilai-nilai kebaikan pada anak yaitu dengan mengajarkan pentingnya bersedekah sejak dini. Bersedekah bukan hanya tentang memberi uang atau barang, tetapi juga menumbuhkan rasa empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Anak yang terbiasa bersedekah sejak dini akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya peduli terhadap dirinya sendiri. Namun, juga terhadap lingkungan sekitar. Kebiasaan ini dapat dimulai dari hal-hal kecil di rumah dan didukung oleh keteladanan orang tua. Membangun kebiasaan bersedekah sejak dini memberikan dampak besar dalam pembentukan karakter anak. Salah satu manfaat utama dari kebiasaan ini adalah tumbuhnya rasa empati. Anak yang sejak kecil dilibatkan dalam kegiatan berbagi akan belajar memahami perasaan orang lain, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan. Empati ini menjadi pondasi penting dalam membentuk kepribadian sosial yang sehat dan seimbang. Selain itu, bersedekah sejak dini juga menumbuhkan rasa syukur dalam diri anak. Ketika anak menyadari bahwa apa yang mereka miliki bisa memberikan manfaat bagi orang lain, mereka akan lebih menghargai dan tidak mudah mengeluh. Kebiasaan ini mengajarkan bahwa kebahagiaan bukan hanya berasal dari memiliki, tetapi juga dari memberi. Yang tidak kalah penting, kebiasaan bersedekah sejak usia dini mampu mengurangi sifat egois dan konsumtif pada anak. Anak akan terbiasa berbagi dan tidak merasa semua hal harus dimiliki sendiri. Mereka belajar untuk hidup sederhana dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Strategi Praktis untuk Mengajarkan Anak Bersedekah Sejak Dini Agar anak benar-benar memahami makna sedekah, pendekatan yang tepat sangat dibutuhkan. Salah satu cara paling sederhana untuk mengenalkan bersedekah sejak dini adalah dengan memulainya dari rumah. Orang tua bisa menyediakan kotak sedekah keluarga dan mengajak anak untuk rutin menyisihkan sebagian uang jajannya. Aktivitas ini secara perlahan membentuk kebiasaan positif yang membekas dalam pikiran anak. Penting bagi orang tua untuk memberikan contoh nyata. Anak adalah peniru yang andal. Saat mereka melihat orang tua atau orang dewasa di sekitarnya rajin bersedekah, mereka akan merasa bahwa hal itu adalah bagian dari kehidupan yang normal dan pantas untuk diikuti. Tak hanya itu, anak juga dapat terlibat langsung dalam kegiatan sosial yang juga bagian dari proses pembelajaran. Misalnya, saat keluarga membagikan makanan ke tetangga yang membutuhkan, mengunjungi panti asuhan, atau menghadiri acara penggalangan dana, libatkan anak secara aktif. Selain itu, gunakan cerita dan media edukatif yang menyenangkan. Buku anak, video pendek, atau kisah inspiratif tentang anak-anak yang gemar berbagi bisa menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan konsep bersedekah sejak dini secara menarik. Peran Lingkungan dalam Mendukung Anak Bersedekah Sejak Dini Meskipun peran keluarga sangat besar, lingkungan luar juga memiliki pengaruh yang tidak kalah penting dalam membentuk kebiasaan bersedekah sejak dini. Sekolah, misalnya, dapat menyelenggarakan program sedekah secara rutin seperti pengumpulan donasi mingguan atau program “jumat berkah”. Teman sebaya juga memberikan pengaruh besar. Anak-anak biasanya akan meniru perilaku teman-temannya. Jika lingkungan bermain mereka terdiri dari anak-anak yang juga terbiasa bersedekah, maka mereka pun akan merasa bahwa berbagi adalah hal yang biasa dan menyenangkan. Selain itu, komunitas dan kegiatan keagamaan seperti pengajian, sekolah minggu, atau kelompok bermain bisa menjadi sarana pendukung dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Keterlibatan anak dalam komunitas semacam ini membantu memperluas pemahamannya tentang pentingnya berbagi. Manfaat Jangka Panjang dari Bersedekah Sejak Dini Kebiasaan bersedekah sejak dini memberikan dampak luar biasa pada perkembangan karakter anak, bahkan hingga mereka dewasa. Salah satu manfaat paling nyata adalah terbentuknya pribadi yang dermawan dan peduli terhadap sesama. Kebiasaan memberi juga membentuk mental yang lebih positif dan bahagia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa memberi, dalam bentuk apapun, dapat meningkatkan rasa puas dan kebahagiaan. Anak-anak yang belajar untuk bersedekah sejak kecil akan lebih terbuka secara emosional dan merasa hidup mereka bermakna. Selain itu, anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya. Sedekah bukan hanya berupa uang atau barang, tapi juga waktu, tenaga, dan perhatian. Melalui kegiatan bersedekah, anak belajar untuk aktif berkontribusi dan tidak hanya menjadi penonton dalam kehidupan sosialnya. Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan Kebiasaan Bersedekah Sejak Dini Tentunya, membentuk kebiasaan bersedekah sejak dini bukanlah hal yang mudah. Salah satu kesulitan yang umum ditemui adalah kurangnya pemahaman anak tentang makna sedekah itu sendiri. Banyak anak yang mengira bahwa sedekah hanya bisa dilakukan jika mereka memiliki uang banyak. Untuk mengatasi hal ini, orang tua bisa menggunakan pendekatan cerita atau simulasi sederhana agar anak memahami bahwa sedekah adalah bentuk kasih sayang dan perhatian kepada sesama. Tantangan lainnya adalah keterikatan anak terhadap barang-barang miliknya. Tidak sedikit anak yang enggan memberi mainannya kepada orang lain. Untuk mengatasinya, orang tua perlu menjelaskan bahwa berbagi tidak akan membuat mereka kehilangan kebahagiaan, justru menambah kebahagiaan bagi dua orang sekaligus. Masalah lain yang sering terjadi adalah kurangnya konsistensi dari orang tua dalam memberi contoh. Anak membutuhkan figur panutan. Oleh karena itu, penting bagi seluruh anggota keluarga untuk menjadikan bersedekah sejak dini sebagai komitmen bersama. Misalnya, dengan melibatkan anak dalam setiap agenda berbagi keluarga agar mereka merasa menjadi bagian penting dalam proses tersebut. Penulis : Ramadani Wahyu Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Keajaiban Sedekah, Benarkah  Rezeki akan Berlipat Ganda?

Malang – 1miliarsantri.net : Sedekah bukan hanya soal memberi harta, tapi ia menyimpan kekuatan besar yang mampu mengubah hidup seseorang secara lahir dan batin. Dalam Islam, keajaiban sedekah sudah disebutkan berkali-kali, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis-hadis Rasulullah SAW. Ia bukan sekadar bentuk kebaikan, tapi juga jalan membuka pintu rezeki yang sebelumnya tertutup. Dalam Al-Qur’an sudah jelas Allah menjelaskan perintah tentang sedekah yang difirmankan dalam surat Al-Baqarah ayat 267 yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan untukmu” Keajaiban sedekah bukan mitos, melainkan janji nyata dari Tuhan kepada mereka yang ikhlas memberi. Pembahasan kali ini kita akan membahas dengan mendalam alasan kenapa sedekah menjadi kunci rezeki yang berlipat ganda, dan bagaimana keajaiban sedekah bekerja secara spiritual dan nyata?. Keajaiban Sedekah Menurut Firman Allah dalam Al-Qur’an Dalam Al-Qur’an, keajaiban sedekah digambarkan sangat jelas. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah QS. Al-Baqarah: 261, di mana Allah menyebut sedekah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, dan setiap bulir mengandung seratus biji. Artinya, satu amal sedekah bisa menghasilkan tujuh ratus kali lipat kebaikan dan rezeki. “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” Qur’an Surat Al-Baqarah ayat : 261. Ini bukan hanya simbolik, tetapi juga sebuah perumpamaan yang menunjukkan betapa besarnya balasan Allah kepada mereka yang gemar bersedekah. Maka, kenapa harus sedekah? Inilah rahasia rezeki yang berlipat ganda yang langsung dijelaskan oleh Al-Qur’an kepada umat manusia. Keajaiban Sedekah dalam Hadits Rasulullah Selain itu, keajaiban sedekah juga sangat ditekankan dalam berbagai hadis Rasulullah SAW. Salah satu sabdanya yang sangat populer adalah “Sedekah tidak mengurangi harta.” Pernyataan ini terdengar paradoks di permukaan, tetapi ketika diamalkan, kebenarannya sangat terasa. Banyak orang yang setelah bersedekah justru mendapatkan keuntungan bisnis yang tak terduga, rezeki yang tiba-tiba datang, atau bahkan jalan keluar dari masalah yang sebelumnya dianggap buntu. Rasulullah juga bersabda bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. Maka, selain menjadi sarana menambah rezeki, keajaiban sedekah juga menjadi media penyucian jiwa dan penebus kesalahan. Keajaiban sedekah tidak hanya berhenti pada aspek spiritual dan balasan akhirat, tapi juga berperan sebagai pelindung dari musibah. Dalam satu hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah bersedekah, karena bala tidak bisa mendahului sedekah.” Artinya, sedekah bisa menjadi perisai yang menyelamatkan seseorang dari bahaya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Banyak kisah nyata di sekitar kita yang memperlihatkan hal ini, seseorang yang rutin bersedekah ternyata selamat dari kecelakaan, sakit berat, atau kerugian besar. Keajaiban sedekah bekerja secara tak kasat mata, namun efeknya nyata dan tak terbantahkan. Maka, sekali lagi, kenapa harus sedekah? Inilah rahasia rezeki yang berlipat ganda dan perlindungan dari hal-hal yang tak terduga. Keajaiban Sedekah dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan nyata, keajaiban sedekah sering muncul tanpa kita sadari. Ada pedagang kecil yang setiap hari menyisihkan sebagian penghasilannya untuk orang yang membutuhkan, dan usahanya justru berkembang pesat. Ada pula karyawan biasa yang konsisten bersedekah setiap bulan, lalu tiba-tiba mendapat promosi atau bonus besar. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan buah dari keajaiban sedekah yang terus bekerja seiring dengan niat dan ketulusan pemberinya. Rezeki tidak selalu datang dari arah yang kita rencanakan, kadang ia muncul dari jalan yang tak pernah terpikirkan, dan sedekah menjadi salah satu sebab utamanya. Keajaiban sedekah juga menyentuh sisi emosional dan sosial kita. Orang yang rajin bersedekah cenderung lebih tenang hatinya, lebih peka terhadap sekitar, dan lebih mudah bersyukur. Ini adalah rezeki yang tidak berbentuk materi, tetapi tak kalah penting. Sedekah mengikis rasa tamak, memperkuat empati, dan membangun hubungan yang lebih harmonis antar sesama manusia. Jadi, manfaat sedekah bukan hanya untuk yang menerima, tetapi justru lebih besar dampaknya bagi yang memberi. Itulah keajaiban sedekah yang kadang tak terlihat, namun sangat dirasakan oleh jiwa. Tips Mengamalkan Sedekah dengan Konsisten Agar keajaiban sedekah benar-benar terasa, tentu harus disertai dengan niat yang tulus dan konsistensi. Tidak perlu menunggu kaya untuk mulai bersedekah. Bahkan sedekah yang kecil tapi rutin lebih baik daripada yang besar tapi jarang. Allah tidak melihat seberapa besar nominal yang diberikan, tetapi seberapa ikhlas niat yang mengiringinya. Kita bisa memulai dengan menyisihkan sebagian kecil penghasilan, berbagi makanan kepada yang membutuhkan, atau sekadar membantu orang di sekitar. Semua bentuk kebaikan yang dilakukan karena Allah adalah bagian dari sedekah. Dan semakin kita terbiasa memberi, semakin terbuka pula pintu rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Itulah kenapa harus sedekah inilah rahasia rezeki yang berlipat ganda yang perlu terus kita praktikkan. Keajaiban Sedekah yang Tak Disangka-Sangka Kadang, keajaiban sedekah muncul di saat kita sedang tidak mengharapkannya. Saat seseorang sedang mengalami kesulitan, dan ia tetap memilih untuk berbagi meski dengan keterbatasan, justru di situlah sering kali Allah kirimkan bantuan yang luar biasa. Ini bukan sekadar kisah inspiratif, melainkan fakta yang banyak terjadi. Maka, jangan pernah ragu untuk bersedekah, karena dalam setiap pemberian yang kita lakukan, ada tangan Allah yang sedang bekerja membalas dengan cara-Nya sendiri. Kita bisa simpulkan bahwa keajaiban sedekah bukan sekadar harapan, melainkan kepastian bagi siapa pun yang menjalankannya dengan niat yang benar. Kenapa harus sedekah? Inilah rahasia rezeki yang berlipat ganda yang telah terbukti dalam firman Allah, sabda Rasulullah, dan kisah nyata dari banyak orang. Jika kita ingin hidup penuh berkah, tenang, dan dilimpahi rezeki dari berbagai arah, maka mulailah dengan memberi. Karena dalam setiap sedekah yang kita keluarkan, tersembunyi keajaiban sedekah yang menanti untuk membalas lebih banyak dari apa yang kita keluarkan. Penulis : Ramadani Wahyu Foto Ilustrasi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Mitos dan Doa Tolak Bala di Bulan Safar, Amalan untuk Melindungi Diri

Malang – 1miliarsantri.net : Dalam kalender Hijriah, bulan Safar sering mendapat perhatian khusus dari sebagian umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Safar bulan kedua setelah Muharam, sering dikaitkan dengan berbagai mitos, khususnya tentang datangnya bala atau kesialan. Keyakinan ini diwariskan turun-temurun, meski tidak semuanya memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Di sisi lain, tradisi masyarakat yang berkembang justru melahirkan beragam praktik keagamaan, seperti doa tolak bala, shalat sunnah, hingga sedekah bersama. Praktik ini menjadi bagian dari khazanah Islam Nusantara, yang menarik untuk ditelusuri makna historis maupun religiusnya. Dalam sebagian tradisi, bulan Safar dianggap sebagai waktu turunnya berbagai musibah, penyakit, atau peristiwa buruk. Pada hari tertentu di bulan safar, ada anggapan bahwa bala diturunkan ke muka bumi, sehingga masyarakat melakukan berbagai ritual doa dan sedekah untuk menangkalnya. Doa Tolak Bala di Bulan Safar, untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan Meski anggapan tentang kesialan bulan Safar ditolak, tradisi membaca doa tolak bala tetap hidup dalam masyarakat. Bagi sebagian umat, doa bukan sekadar ritual simbolis, melainkan bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala keburukan yang mungkin menimpa. Nah, berikut ini beberapa doa yang sering dibaca pada bulan Safar antara lain: 1. Doa Nabi Muhammad SAW: “Allahumma inni a’udzu bika min al-barashi, wal-jununi, wal-judzami, wa sayyi’il-asqam.” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan segala penyakit buruk lainnya). 2. Doa Selamat dan Tolak Bala: “Bismillahil ladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil-ardhi wa la fis-sama’i wa huwa sami’ul alim.” (Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). Selain berdoa, sebagian masyarakat juga melakukan shalat sunnah empat rakaat di hari rabu terakhir bulan safar dengan niat memohon keselamatan. Tak hanya itu, ada pula tradisi sedekah bersama hingga membaca surat Yasin tiga kali dengan doa khusus. Doa pertama, yaitu memohon panjang umur, kedua memohon dijauhkan dari musibah, ketiga memohon kecukupan rezeki. Antara Mitos dan Spiritualitas di Bulan Safar Kepercayaan terhadap mitos di bulan Safar sering kali dipandang sebagai bentuk sinkretisme antara budaya lokal dan ajaran Islam. Beberapa ulama tradisional bahkan menilai bahwa meski secara teologis mitos tersebut memang tidak berdasar, ritual doa dan sedekah yang tumbuh darinya justru dapat memperkuat spiritualitas dan solidaritas sosial. Ulama seperti Ibnu Rajab al-Hanbali secara jelas menolak keyakinan bahwa bulan Safar memiliki nasib buruk khusus. Dalam karya beliau Lathā’iful Maʿārif, Ia menegaskan bahwa bulan Safar tidak berbeda dengan bulan lainnya, kesialan maupun kebaikan bisa terjadi kapan pun, tanpa tergantung bulan tertentu. Pandangan ini selaras dengan hadis Nabi saw.:“Tidak ada penyakit menular (secara mutlak), tidak ada kepercayaan buruk pada bulan Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim) . Lembaga seperti MUI secara tegas menyatakan bahwa keyakinan semacam itu perlu diluruskan. Mereka menegaskan bahwa tidak ada dalil syar’i yang melarang menikah atau memulai usaha pada bulan Safar karena dianggap sial. Ulama kontemporer seperti Syaikh Shalih al-Fauzan juga menyatakan bahwa menganggap bulan Safar membawa musibah adalah bentuk syirik kecil dan merusak akidah. Di sisi lain, dalam tradisi Islam Nusantara, muncul pemaknaan yang lebih fleksibel: mitos tersebut memang tidak diakui secara tekstual, tetapi praktik doa, sedekah, dan ikhtiar spiritual tetap dianggap sebagai ekspresi nilai spiritual dan sosial masyarakat Islam Nusantara. Di banyak daerah Indonesia, doa tolak bala di bulan Safar biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushala. Warga berkumpul membaca doa, tahlil, atau manaqib, lalu menutupnya dengan makan bersama. Di Aceh, terdapat tradisi kenduri tolak bala, yakni makan bersama setelah membaca doa di bulan Safar. Di Jawa, dikenal tradisi slametan Rabu Wekasan, yang diisi dengan pembacaan doa keselamatan. Sedangkan di Madura, masyarakat biasa menggelar acara serupa di rumah-rumah dengan menghadirkan tetangga sekitar. Tradisi ini menunjukkan bagaimana doa dan kebersamaan dipandang sebagai cara menangkal mara bahaya. Meski berakar pada mitos, praktik tersebut tetap memberikan nilai sosial, yakni mempererat persaudaraan dan kepedulian antarwarga. Pada akhirnya, bulan Safar tidak bisa dipandang semata sebagai bulan penuh kesialan. Bagi umat Islam, setiap bulan adalah sama-sama ciptaan Allah dan memiliki potensi keberkahan. Yang lebih penting adalah bagaimana menjadikan momentum ini sebagai pengingat untuk memperbanyak doa, memperkuat ikatan sosial, dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan demikian, doa tolak bala di bulan Safar dapat dipahami bukan karena mitosnya, tetapi sebagai ekspresi keimanan dan kebersamaan umat. Penulis : Ramadani Wahyu Foto Ilustrasi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Rabu Wekasan: Hari Sial atau Tradisi Islam Nusantara?

Malang – 1miliarsantri.net : Bagi sebagian masyarakat Muslim di Jawa, kedatangan Rabu terakhir di bulan Safar kerap menimbulkan rasa was-was. Hari itu dikenal dengan sebutan Rabu Wekasan, yang dalam keyakinan sebagian orang diyakini sebagai hari turunnya berbagai musibah. Namun, di sisi lain, ada pula yang melihatnya sebagai bagian dari kekayaan tradisi Islam Nusantara yang sarat makna spiritual. Benarkah Rabu Wekasan adalah hari sial, atau sekadar tradisi kultural yang dibalut ajaran Islam? mari kita kupas bersama. Istilah Wekasan berasal dari bahasa Jawa, berarti “penghabisan” atau “terakhir”. Rabu Wekasan merujuk pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriah. Beberapa teks Arab klasik menyinggung bahwa Safar kerap dikaitkan dengan masa ujian, perjalanan, atau penyakit. Dalam kitab al-Azkar karya Imam Nawawi, disebutkan bahwa sebagian masyarakat Arab pra-Islam meyakini Safar sebagai bulan sial karena diyakini banyak musibah terjadi. Mereka menghindari bepergian, menikah, bahkan memulai usaha di bulan tersebut. Kepercayaan ini berasal dari tradisi jahiliah. Namun, ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa hal itu keliru. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda: “Tidak ada thiyarah (takhayul buruk), tidak ada adwa (penularan tanpa izin Allah), tidak ada haamah (burung pertanda maut), dan tidak ada Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim). Meski demikian, secara historis bulan Safar tercatat sebagai bulan yang cukup rawan. Misalnya, beberapa perang besar dalam sejarah Islam seperti Perang Bi’r Ma’unah (4 H) dan Perang Khandaq (5 H) terjadi pada bulan Safar. Beberapa sumber klasik seperti Tarikh at-Tabari dan Sirah Ibnu Ishaq mencatat bahwa perjalanan-perjalanan militer Nabi dan para sahabat banyak dilakukan di bulan ini, sehingga masyarakat kala itu mengasosiasikan Safar sebagai bulan “bergeraknya bala tentara” atau “masa ujian”. Di sisi lain, dalam literatur sufi dan tasawuf, bulan Safar dipahami secara simbolis sebagai periode “pembongkaran” atau pembersihan jiwa dari sifat buruk. Beberapa tarekat menyebut Safar sebagai momentum untuk muhasabah dan memperbanyak zikir tolak bala. Tradisi ini berkembang pesat di kawasan Asia Selatan dan kemudian ikut memengaruhi budaya Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan latar belakang historis dan kultural seperti ini, tak heran jika masyarakat Muslim Jawa kemudian mengembangkan interpretasi lokal terhadap bulan Safar. Mereka memadukan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal, dan menjadikan Rabu terakhir bulan ini (Rabu Wekasan) sebagai waktu yang penting untuk berdoa, sedekah, dan memohon perlindungan dari segala bala. Rabu wekasan, Antara Keyakinan dan Kekhawatiran Sebagian masyarakat meyakini Rabu Wekasan sebagai hari yang penuh risiko. Pandangan ini biasanya didasarkan pada cerita turun-temurun yakni musibah besar kerap datang di bulan Safar. Karena itu, doa bersama, sedekah, dan pembacaan surat Yasin atau shalawat dilakukan sebagai bentuk ikhtiar menolak bala. Di sejumlah daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Madura, Rabu Wekasan dirayakan layaknya perayaan kecil, masyarakat berkumpul di masjid atau mushala, membaca doa khusus, lalu menutupnya dengan makan bersama. Praktik ini memperlihatkan bagaimana tradisi keagamaan bertransformasi menjadi medium sosial yang memperkuat solidaritas warga. Rabu Wekasan dalam Perspektif Islam Nusantara Islam Nusantara dikenal lentur dalam merangkul budaya lokal. Doa-doa dan amalan Rabu Wekasan dapat dilihat sebagai bentuk lokalitas yang diberi ruh keislaman. Tradisi ini mungkin tidak ditemukan di tanah Arab, tetapi tumbuh subur di Jawa, Madura, dan sebagian Sumatera, selaras dengan semangat dakwah Wali Songo yang memadukan Islam dengan kearifan lokal. Berikut ini tradisi Islam Nusantara saat Rabu Wekasan tiba. 1. Shalat Sunah Tolak BalaSalah satu amalan yang umum dilakukan saat Rebo Wekasan adalah melaksanakan shalat sunah dua rakaat yang diniatkan untuk memohon perlindungan dari bala. Di beberapa tempat, seperti Banten dan Cirebon, shalat ini biasanya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00–07.00. Lalu, jamaah akan duduk bersama untuk makan bareng atau membawa bekal dari rumah masing-masing. 2. Pembagian Air KembangDi wilayah seperti Serang, Rebo Wekasan juga diwarnai dengan ritual pembagian air kembang. Air ini merupakan campuran air biasa dengan bunga-bunga tertentu, seperti melati atau kenanga, yang telah didoakan sebelumnya oleh tokoh agama atau sesepuh kampung. Kadang-kadang air ini juga dilengkapi dengan secarik kertas berisi rajah (tulisan Arab) yang dipercaya membawa perlindungan. Masyarakat biasanya menyimpan air ini di rumah, atau digunakan untuk mandi, sebagai simbol penolak bala. 3. Haul dan Wisata ReligiDi beberapa daerah seperti Tegal, Rebo Wekasan juga menjadi momentum untuk melaksanakan haul atau peringatan wafat tokoh-tokoh agama. Misalnya, di Bukit Sitanjung, warga mengunjungi makam Mbah Panggung, ulama yang dianggap berjasa dalam penyebaran Islam. Kegiatan ini kerap diiringi hiburan rakyat dan ziarah massal, sehingga selain sebagai bentuk penghormatan, juga menjadi bagian dari wisata religi tahunan yang memperkuat tradisi Islam lokal. 4. Tirakatan dan Doa BersamaDi Gresik dan beberapa wilayah Jawa Timur, masyarakat menyambut Rebo Wekasan dengan tirakatan, yakni malam renungan dan doa bersama. Kegiatan ini dilakukan di rumah-rumah, langgar, atau masjid dengan mengisi malam dengan dzikir, tahlilan, dan pembacaan doa keselamatan. 5. Kirab Air SalamunTradisi khas juga dapat ditemukan di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus. Setiap tahun pada malam Rebo Wekasan, warga menggelar Kirab Air Salamun. Air Salamun adalah air suci yang diambil dari sumur peninggalan seorang wali. Dalam kirab ini, air dibawa dalam prosesi arak-arakan yang diikuti oleh masyarakat sambil memanjatkan doa keselamatan. Kirab ini juga dilengkapi dengan gunungan hasil bumi dan pertunjukan budaya, mencerminkan semangat gotong royong dan kearifan lokal. 6. Pembagian Air SalamunSetelah prosesi kirab, air Salamun akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir. Banyak warga yang membawanya pulang untuk disimpan atau diminum, karena air ini diyakini membawa keberkahan dan dapat digunakan untuk pengobatan. Kepercayaan ini telah mengakar sejak lama dan menjadi bagian penting dari identitas spiritual masyarakat setempat. Tak hanya ritual keagamaan, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga, karena diselenggarakan secara gotong-royong. Penulis : Ramadani Wahyu Foto Ilustrasi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Viral Budaya Lokal di Era Digital; Potensi Tiktok dan Youtube dalam Melestarikan Budaya

Malang – 1miliarsantri.net : Beberapa waktu lalu, publik dibuat terpukau oleh aksi Rayyan Arkhan Dikha, seorang anak lelaki dari Riau yang menari dengan semangat di ujung perahu pacu jalur. Cuplikan videonya viral di media sosial TikTok dan YouTube Shorts. Dengan ekspresi khas dan gerakan jenaka, Rayyan memikat jutaan warganet. Tanpa produksi mewah atau promosi resmi, video itu menjadi bukti bahwa budaya lokal bisa hadir secara spontan di panggung digital global. Tradisi pacu jalur bukan budaya baru. Ia merupakan perlombaan perahu panjang yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Kuantan Singingi. Namun baru kali ini, dengan bantuan media sosial, tradisi tersebut mendapat panggung seluas ini. Viralitas Rayyan menyimpan pesan penting bahwa eksistensi budaya lokal tidak mati. Ia hanya butuh ruang baru untuk dihidupkan kembali oleh generasi muda dengan caranya sendiri. Ketika Media Sosial Menjadi Kelas Budaya TikTok dan YouTube tak lagi hanya sebagai ruang hiburan. Kini, keduanya menjadi medium belajar secara tak langsung. Konten budaya lokal yang viral bisa menjadi bahan ajar yang segar dan relevan. Sekolah sebenarnya memiliki peluang besar untuk mengintegrasikan tren ini dalam pembelajaran. Alih-alih mengandalkan hafalan, guru bisa mengajak siswa mengkaji makna budaya di balik video viral seperti tarian Rayyan. Siswa dapat diajak membuat proyek digital yang sejenis, mulai dari mendokumentasikan budaya lokal, mewawancarai tokoh adat, hingga membuat narasi visual tentang tradisi di lingkungan mereka. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar budaya, tetapi juga mengasah keterampilan literasi digital, berpikir kritis, dan empati sosial. Literasi Budaya dan Digital Harus Berjalan Bersamaan Dua hal penting yang dibutuhkan di era sekarang ialah literasi budaya dan literasi digital. Yang satu mengajarkan kita memahami akar dan nilai, yang lain membekali kita dengan cara mengomunikasikannya secara efektif. Rayyan memberi contoh bahwa anak-anak bisa menjadi penggerak budaya, asal diberi ruang dan dukungan. Namun agar tidak salah arah, pendampingan dari guru dan orang dewasa sangat penting. Siswa perlu dibantu membedakan antara konten bermakna dan konten sensasional. Mereka harus paham bahwa budaya bukan sekadar bahan tontonan, tapi warisan yang harus dihargai. Dalam hal ini sekolah bisa menjadi pusat produksi budaya baru. Dengan teknologi yang kini makin terjangkau, siswa dapat menciptakan konten budaya mereka sendiri yang otentik, kreatif, dan kontekstual. Kurikulum merdeka memberi ruang besar untuk ini. Dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), tema kebudayaan bisa dieksplorasi dalam format digital. Kolaborasi dengan komunitas lokal akan memperkaya pengalaman belajar. Siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi langsung dari sumbernya yakni dari para pelaku tradisi dan penjaga nilai-nilai lokal. Perlunya Menghindari Reduksi Budaya Tentu tidak semua konten budaya yang viral bersifat positif. Ada juga yang menyederhanakan budaya secara berlebihan, bahkan mengejeknya untuk efek lucu. Risiko ini harus diantisipasi dengan membekali siswa kemampuan berpikir reflektif. Mereka perlu bertanya, siapa yang membuat konten? Untuk siapa? Apa dampaknya bagi pemilik tradisi? Dengan kesadaran semacam ini, budaya tidak hanya dilihat sebagai barang konsumsi viral, tetapi sebagai narasi yang memiliki sejarah dan makna mendalam. Rayyan dan pacu jalur-nya adalah simbol kecil dari potensi besar yang kita miliki. Tradisi bisa tumbuh kembali, bukan hanya lewat panggung adat, tapi juga layar digital. Yang dibutuhkan adalah dukungan kolektif. Sekolah, guru, orang tua, komunitas budaya, dan pelaku teknologi harus bersama-sama mendorong anak-anak untuk menjadi penjaga sekaligus pencerita budaya mereka. Perlu kita ingat bahwa teknologi bukanlah musuh budaya, Jika digunakan dengan bijak, ia mampu menjadi jembatan antara masa lalu yang kaya, dan masa depan yang kreatif dan inklusif. Dengan demikian maka dapat kita simpulkan bahwa, viralnya budaya lokal di era digital tetap membutuhkan perhatian khusus dari segala pihak. Guna menghindari kesalahpahaman makna dan fungsinya. Mari kita jaga bersama agar budaya tetap terpelihara dan konsumsi berpikir siswa tetap terarah. Penulis : Ramadani Wahyu Foto Ilustrasi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Indonesia U-23 Menang 5 Gol Lawan Macau, Modal Berharga Kontra Korsel U-23 Di Laga Pamungkas

Timnas Indonesia U-23 Berpeluang Lolos Piala AFC U-23 2026 Jika Mampu Mengalahkan Korsel U-23 Sidoarjo – 1miliarsantri.net: Berbekal hasil kurang memuaskan pada laga awal Grup J Piala Asia AFC U-23 saat melawan Laos U-23, Timnas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan melawan Macau U-23 malam ini di Stadion Gelora Sidoarjo, Sabtu 6/9/2025. Timnas Indonesia U-23 yang berada di Grup J saat ini berada di urutan kedua klasemen sementara dibawah Korea Selatan setelah kedua tim tersebut berhasil mengalahkan lawan masing-masing dengan skor besar. Korsel U-23 berhasil membantai Laos U-23 dengan skor lebih dari selusin, negeri gingseng itu menang 7-0 tanpa balas. Indonesia U-23 juga tak mau ketinggalan, Timnas Garuda Muda berhasil menang dengan skor telak 5-0 atas Macau U-23. Gol-Gol Indonesia U-23 vs Macau U-23 Indonesia U-23 yang bermain di kandang sendiri menghadapi Macau U-23 bermain dengan formasi 4-3-3. Pelatih Indonesia, Gerald Vanenburg menggunakan skema ofensif, sedangkan Macau bermain dengan pola bertahan 5-3-2. Gol pertama menit ke-3 akibat gol bunuh diri pemain Macau Ieng Lek Hang, Indonesia unggul 1-0 atas Macau. Indonesia kembali unggul setelah Arkhan Fikri menjebol gawang Macau yang dikawal Lam Chak pada menit 17′, Indonesia memimpin 2-0. Memasuki menit-menit awal babak kedua, Indonesia mendominasi pertandingan, menit ke 46 terjadi kemelut di kotak pinalty Macau, Rayhan Hannan berhasikl menceploskan si kulit bundar untuk mencatatkan namanya di papan skor, Macau 0-3 Indonesia. Zanadin Fariz yang bermain dari bangku cadangan berhasil membawa Indonesia menjauh dengan skor 4-0 setelah tembakannya gagal dijangkau kiper Macau, dan memaksa Lam Cak kembali memungut bola dari gawangnya. Rafael Struik yang juga masuk dari bangku cadangan, melalui akselerasinya menusuk jantung pertahanan Macau berhasil memperdaya Lam denga sontekan kaki kanannya yang mengarah tajam ke pojok gawang Macau, 5-0 Indonesia unggul hingga berakhirnya waktu normal dan injury time 5 menit. Starting XI Timnas Indonesia U-23 Pemain : Cahya Supriyadi (Kiper), Kakang Rudianto, Dion Markx, Alfharezzi Buffon, Frengky Missa; Toni Firmansyah (Rafael Struick 46′), Ananda Raehan, Arkhan Fikri (Zanadin Fariz 62′); Rahmat Arjuna (Ricky Pratama 62′), Rayhan Hannan (Jens Raven 62′), Hokky Caraka. Cadangan: M Ardiansyah, Daffa Fasya, Kadek Arel, Ferarri, Mikael Tata, Doni Tri, Robi Darwis, Zanadin Fariz, R Pratama, Salim, Rafael Struick, Jens Raven Pelatih : Gerald Vanenburg Starting XI Timnas Macau U-23 Pemain: Lam Chak Fong (Kiper); Leong Kun Tou, Lam Weng Kin, Wong Kit Wai; Huang Cho Fong, Kou Pak San, Ieong Lek Hang, Leong Wai Hin, Si Hou In; Le Man Tek, Pan Si Kit. Cadangan: Alex Ao, Botelho Felicio, Lei Ho In, Wong Chon Nam, Vong Sai Hou, Wong U Hin, Sou Hin Nang, Gu Soi Hou, Li Ion Hou, Lam Nok Io, Lei Cheng Lam, Chen Si Tin Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto istimewa The-AFC.Com dan tangkapan layar YouTube

Read More

Sari Roti Buka Lowongan Kerja Terbaru Untuk Lulusan SMA/SMK dan D3

Jakarta – 1miliarsantri.net: Sari Roti, perusahaan roti terkemuka yang mencatatkan sahammnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI kembali membuka lowongan kerja terbaru September 2025, terutama untuk fresh graduate. Lowongan kerja terbuka untuk lulusan kamu fresh graduate lulusan SMA/SMK (pengalaman tidak diutamakan) dan bagi lulusan D3 diutamakan berpengalaman di industri bakery yang memiliki pengalaman 1-2 tahun dan memenuhi beberapa kriteria silahkan melamar. Sejarah Sari Roti Perusahan ini berdiri di Cikarang, Jawa Barat dan kemudian beroperasi secara komersial dengan memperkenalkan “Sari Roti” kepada keluarga Indonesia. Tahun 2001. Tahun 2003 bertransformasi menjadi Nippon Indosari Corpindo meningkatkan kapasitas produksinya. Selanjutnya tahun 2005 memperluas penetrasi pasar ke Jawa Timur dengan mengoperaikan pabrik kedua di Jawa Timur, tepatnya di Pasuruan. Dari tahun 2011 hingga tahun 2013 berhasil mengoperasikan 5 pabrik baru di Semarang, Medan, Cibitung, Makassar dan Palembang. Dan tahun 2014 menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Purwakarta dan Cikande Banten, sehingga Sari Roti memiliki 10 pabrik yang tersebar di 6 provinsi. Lowongan Kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 1. Operator Picking Deskripsi Pekerjaan: Kualifikasi dan Cara Lamar Pekerjaan 2. Admin Scalling & SAP Deskripsi Pekerjaan: Kualifikasi dan Cara Lamar Pekerjaan Informsi lengkap dapat dilihat di SARI ROTI silahkan scan barcode yang ada pada link tersebut untuk melamar. Wapadai penipuan dalam bentuk apapun, cek dan ricek website resmi Sari Roti SARIROTI.COM. Ikuti terus informasi lowongan kerja terbaru di INFO LOKER 1MILIARSANTRI.NET dari sumber terpercaya.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto Istimewa | Sumber : DISNAKERJA dan SARI ROTI

Read More

Lowongan Kerja PT Reska Multi Usaha (KAI Service) Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Anak Usaha PT Kereta Api Indonesia “KAI Service” Buka Loker Terbaru September 2025 Jakarta – 1miliarsantri.net: Untuk kamu yang sedang mencari lowongan pekerjaan terbaru, berikut ini INFO LOKER menyajikan info lowongan kerja dari anak usaha BUMN PT Kereta Api Indonesia (KAI), anak usaha KAI ini berdiri sejak tahun 2003. PT Reska Multi Usaha (KAI Service) berdiri dengan tujuan melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku perusahaan induk khususnya usaha restoran kereta api serta usaha lainnya. KAI Service memberikan layanan di atas kereta api meliputi Lowongan Kerja PT Reska Multi Usaha (KAI Services) Info terbaru yang dikutip dari DISNAKERJA, Saat ini PT Reska Multi Usaha kembali membuka lowongan kerja terbaru pada bulan September 2025. Berikut posisi jabatan yang saat ini tersedia bagi Anda para pencari kerja yang tertarik untuk mengembangkan karir Anda bersama PT Reska Multi Usaha dengan kualifikasi sebagai berikut. Staff of Secretary To Board Of Commissioners Job details: Description:We are looking for Staff of Secretary To Board Of Commissioners whose job is to support the Secretary of the Board of Commissioners in carrying out the functions. Key Responsibilities Required Qualifications Preferred Qualifications Cara Lamar: Silahkan kirimkan CV dan lamaran lengkap melalui email : rekrut@reska.id dengan format: Name_Job_Location (Ex:Violeta_ Staff Sekdekom_Jakarta) Bagi kamu yang berminat harap perhatikan beberapa catatan berikut ini: Silahkan cek info lengkap loker terbaru melalui Disnakerja, informasi tentang KAI Service bisa kamu saksiskan melalui YouTube KAI SERVICE.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto tangkapan layar YouTube KAI SERVICE.

Read More