Meneladani Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Sehari-hari

Gresik – 1miliarsantri.net : Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus Allah untuk menyempurnakan agama Islam. Banyak perjuangan yang dilakukan beliau dalam menyiarkan ajaran islam.
Berbagai perlawanan dari kaum Kafir Quraisy menentang ajaran yang dibawa nabi. Mereka lebih percaya dengan bangunan yang diciptakan sendiri, yaitu berhala. Tetapi Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyerah dalam perjalanannya.
Begitu luas kesabaran yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Sampai beliau, tidak ada sedikit niat untuk membalas perilaku buruk dari orang-orang disekitarnya. Tabiat baik yang selalu dilakukannya patut kita contoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun sebagai manusia, seringkali kita melakukan kesalahan dan tidak bisa meniru secara penuh tabiat nabi. Namun kita perlu mengenal sifat-sifat yang dimiliki nabi dan membiasakan sejak dini dalam keseharian.
Mengenal Sifat-sifat Nabi Muhammad
Begitu banyak sifat baik yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, namun yang paling utama dan sering diperdengarkan ada empat. Menurut H. Tuaini (Kanwil Kemenag Kalteng, 2023) sifat-sifat terpuji nabi yang dapat dijadikan suri tauladan, yaitu:
Shiddiq (Jujur)
Shiddiq berarti jujur, kejujuran Nabi Muhammad dalam berdagang, membuatnya menjadi orang terpandang. Beliau selalu menyatakan kondisi barang yang dijual kepada pembeli, tanpa menutup kecacatan sedikitpun. Sehingga akad jual beli terjadi dengan penuh kejujuran dan tidak ada kerisauan antar penjual dan pembeli.
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, jika kita melakukan kesalahan mengolah data dalam bekerja, maka harus segera melakukan perbaikan dan mengakui kesalahan atas perbuatan yang telah dilakukan.
Jangan sampai menutupi kesalahan dan menimbunnya sampai berlarut-larut. Karena kebohongan sekali, dapat menuntut kebohongan lainnya. Apalagi sampai menyalahkan teman disekitarnya.
Pentingnya kejujuran dalam bertindak, sehingga orang akan terbiasa berperilaku jujur dan menindak sesuatu yang salah atau kebohongan.
Amanah (Dapat Dipercaya)
Dapat dipercaya atau amanah, nabi dipercaya untuk menyiarkan agama islam pada zaman jahiliyah. Pada saat itu, masyarakat masih menyembah berhala dan masih mempercayai benda-benda mati tersebut memiliki roh atau kekuatan.
Datangnya misi islam yang dibawa nabi, tentunya mendapat perlawanan dari masyarakat. Karena mereka sudah terbiasa dengan ajaran yang mereka anut, tiba-tiba muncul ajaran baru.
Nabi tidak tinggal diam, beliau terus menyebarkan agama islam dari cara yang sembunyi-sembunyi sampai bisa secara terang-terangan dan memiliki banyak pengikut. Sehingga nabi dapat dipercaya dalam menyelesaikan misinya.
Contoh saat ini, jika kita diberi amanah sebagai panitia dalam perayaan Maulid Nabi oleh atasan, maka kita jalankan tugas yang diberikan sampai tuntas. Jangan sampai kabur dari tanggung jawab yang telah diterima.
Jika terdapat halangan, maka bisa didelegasikan kepada rekan lainnya, namun kontrol tanggung jawab tetap dipegang. Sehingga mencerminkan sifat dapat dipercaya.

Fathonah (Cerdas)
Cerdas arti dari fathonah, kecerdasan nabi terlihat sejak kecil. Beliau berpikir kritis, tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Meskipun beliau memiliki kecerdasan, namun tidak pernah sombong atas apa yang bisa dilakukannya. Kesuksesannya dalam berdagang tidak lepas dari kecerdasan beliau dalam strategi perdagangan.
Giat belajar dan haus akan ilmu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, untuk meneladani sifat ini. Tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga cerdas emosional. Jadi belajar mengatur emosi dan menyalurkannya dalam sesuatu yang positif.
Berpikir kritis dan berdiskusi tentang sesuatu yang pernah dilihat atau dibaca juga dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan seseorang.
Baca juga : pentingnya-evaluasi-diri-seorang-muslim-kunci-meningkatkan-iman-dan-amal/
Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh yaitu menyampaikan, ini berkaitan dengan penyampaian firman Allah. Nabi Muhammad mendapat wahyu dari Allah melalui malaikat jibril, mengenai ajaran islam.
Setelah nabi mendapatkan wahyu tersebut, dibagikan kepada umat islam pada masa itu. Jadi apa yang diperintah Allah, kebenaran ajaran Allah, selalu nabi sampaikan kepada umatnya.
Pada zaman sekarang ini, seperti seorang guru yang menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya. Ia mengajarkan sesuatu yang benar dan menjelaskan sesuatu yang salah agar tidak dilakukan. Ini juga bisa kita lakukan, jika mendapatkan kebenaran ilmu dan disebarkan kepada teman-teman sekitar untuk melakukan hal yang baik.
Jadi sifat-sifat nabi yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari yaitu shiddiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Meskipun sifat utama yang dimiliki Nabi Muhammad SAW terpaparkan empat. Namun kita patut meneladani sifat-sifat lainnya yang dimiliki nabi, seperti adil, rendah hati, bijaksana, dan masih banyak lagi.
Meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad ﷺ adalah jalan mulia untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menghidupkan cahaya iman dalam keseharian kita. Dengan kelembutan tutur kata, keteguhan sabar, dan kasih sayang kepada sesama, beliau telah menunjukkan bahwa akhlak adalah inti dari keimanan. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu mengikuti jejaknya, menebarkan kebaikan di mana pun berada, dan kelak digolongkan sebagai umat yang mendapat syafaatnya. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad.(***)
Penulis : Zubaidatul Fitriyah
Editor : Iffah Faridatul Hasanah
Sumber foto : AI
Sumber : Kanwil Kemenag Kalteng, (2023) ‘Empat Sifat Teladan Nabi Muhammad SAW untuk Dicontoh’, 7 Oktober. Tersedia di: https://kalteng.kemenag.go.id/kanwil/berita/519768/Kabag-TU-Empat-Sifat-Teladan-Nabi-Muhammad-SAW-Untuk-Dicontoh- (Diakses: 29 Agustus 2025).
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.