PT BIMA dan BMM Dorong Ekonomi Ramah Lingkungan Lewat Program “Polah Jelantah”
Surabaya – 1miliarsantri.net : Dalam upaya menghadirkan ekonomi ramah lingkungan, program “Polah Jelantah” muncul sebagai inovasi yang mampu menyentuh dua sisi sekaligus. Pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inisiasi PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan bersih, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Polah Jelantah”, PT BIMA berkolaborasi dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) Jawa Timur dan Yayasan Bina Bakti Lingkungan (YBBL) dalam mengelola limbah minyak jelantah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi seperti sabun dan lilin. Program ini mendorong kebiasaan baru yang lebih bertanggung jawab, sekaligus membuka peluang nilai tambah dari limbah rumah tangga yang selama ini terabaikan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Ramah Perempuan dan Anak (RPA) RW 09, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya, pada Rabu (12/11/2025) ini menjadi contoh nyata kolaborasi multipihak antara perusahaan, lembaga sosial, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular di tingkat akar rumput. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, program polah jelantah menjadi langkah kongkret menuju gaya hidup ramah lingkungan yang menguntungkan bagi semua.
Acara dihadiri oleh Kepala Biro Tata Kelola Perusahaan PT BIMA Donny Arif Kurniawan, Ketua Tim Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat DLH Kota Surabaya Satiah, S.Sos, Lurah Tanah Kali Kedinding Anggoro Himawan, ST., MT., serta perwakilan masyarakat dari RW 01 dan RW 09. Dari unsur mitra sosial turut hadir Kepala Perwakilan BMM Jawa Timur Alib Bagus Suyoto dan perwakilan YBBL.
Baca juga : BMM Peduli Teman Tuli
Dalam sambutannya, Donny Arif menegaskan bahwa program “Polah Jelantah” merupakan bagian dari strategi keberlanjutan PT BIMA yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
“Melalui edukasi dan pelatihan, masyarakat diharapkan tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga memperoleh nilai tambah ekonomi dari pengelolaan minyak jelantah,” ujarnya.

Sebagai wujud dukungan konkret, PT BIMA menyalurkan fasilitas pendukung seperti botol angkut minyak jelantah, jerigen, alat pelatihan, serta buku panduan pengelolaan limbah.
Perusahaan juga memberikan pelatihan teknis, manajemen bank sampah, dan pendampingan berkelanjutan bagi kelompok penerima manfaat.
Perwakilan DLH Surabaya, Satiah, menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut yang sejalan dengan program Zero Waste Community Pemerintah Kota Surabaya.
Baca juga : Islam dan lingkungan
“Pola Jelantah memperlihatkan bagaimana peran dunia usaha dapat menjadi katalis perubahan menuju perilaku hidup berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan program “Pola Jelantah” oleh seluruh pihak yang terlibat, sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun lingkungan yang bersih, sehat, dan berdaya ekonomi.
Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi sumber manfaat, program ini tidak hanya menekan potensi pencemaran, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat secara inklusif. Jika kesadaran dan partisipasi terus diperluas, polah jelantah berpotensi menjadi gerakan besar yang membentuk ekosistem ekonomi hijau di tingkat lokal dan nasional.

PT BIMA, BMM Jawa Timur, dan YBBL berharap keberhasilan program ini dapat diduplikasi di wilayah lain di Jawa Timur, sehingga memperkuat sinergi antara sektor usaha, lembaga sosial, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. (**)
Kontributor : Warda Hikmatul Mardiyah
Editor : Toto Budiman
Foto : Dokumentasi BMM Jatim
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


