PP Muhammadiyah ajak Jamaah Meneladani Sifat Rasulullah SAW

Jakarta — 1miliarsantri.net : Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Okrisal Eka Putra, mengajak jamaah untuk meneladani akhlak dan kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam Kajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, Okrisal merujuk pada Surah Al-Ahzab ayat 21, yang menekankan bahwa dalam diri Rasulullah terdapat teladan yang baik bagi umat manusia. “Selama ini kita diajarkan untuk mencontoh sunnah Nabi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari makan, minum, hingga cara berjalan. Namun, penting untuk diingat bahwa Rasulullah juga adalah seorang pemimpin,” ungkap Okrisal. Okrisal menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam memiliki berbagai bentuk, mulai dari teokrasi yang ditandai dengan kepemimpinan yang langsung berlandaskan pada wahyu, hingga sistem dinasti dalam sejarah Islam. Okrisal menyoroti bahwa negara teokrasi, seperti yang diterapkan di zaman Nabi, memberikan landasan pada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman dalam bernegara. “Banyak negara-negara yang mengklaim sebagai negara demokrasi saat ini, namun dalam realitasnya banyak di antara mereka yang menghadapi masalah yang sangat mendasar seperti kemiskinan, berbeda dengan banyak negara kerajaan yang terbukti lebih stabil secara ekonomi,” ujarnya. Selanjutnya, Okrisal membahas beberapa sunnah Nabi yang berkaitan dengan kekuasaan. “Sebagai seorang pemimpin, kita harus mengedepankan akhlak yang mulia,” tegasnya. Okrisal mengingatkan bahwa akhlakul karimah sangat penting karena dapat menciptakan lingkunganyang harmonis. “Kalau kita tidak berakhlak mulia, banyak bencana yang bisa terjadi. Ini adalah pesan yang disampaikan oleh Rasulullah,” tambahnya. Okrisal juga menjelaskan bahwa masa kepemimpinan Rasulullah di Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yang dapat menjadi pelajaran bagi pemimpin saat ini mengenai batasan waktu dalam memimpin. “Kepemimpinan yang terlalu lama dapat menimbulkan kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan dengan amanah,” tegasnya. Okrisal mengajak jamaah untuk menerapkan akhlak dan teladan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. “Dengan meneladani Rasulullah, kita tidak hanya membangun karakter yang baik, tetapi juga menciptakan pemimpin-pemimpin yang berkualitas di masa depan,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

Salat Jumat Terganggu Pekerjaan, Apa yang Harus Dilakukan Karyawan Muslim?

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dilema penting kerap dihadapi seorang karyawan swasta yang bekerja dengan sistem giliran. Pekerjaannya berjarak sekitar dua jam dari tempat tinggalnya dan sering kali tidak memungkinkan untuk ditinggalkan selama waktu salat Jum‘at. Situasi ini menimbulkan pertanyaan, apakah boleh meninggalkan salat Jum‘at karena tuntutan pekerjaan? Salat Jum‘at memiliki hukum wajib bagi umat Muslim laki-laki. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Jumu‘ah (62): 9 yang menyatakan, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Ayat di atas mengisyaratkan agar aktivitas duniawi, termasuk pekerjaan, harus ditinggalkan demi melaksanakan salat Jum‘at. Hadis Nabi juga menekankan kewajiban ini, dengan ancaman bagi yang meninggalkannya secara sengaja. عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوْ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ أَوْ مَرِيضٌ [رواه أبو داود]. “Dari Thariq bin Syihab (diriwayatkan) dari Nabi saw beliau bersabda, Jum‘at itu wajib bagi setiap Muslim dengan berjamaah, kecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit” [HR. Abu Dawud No. 1067]. Namun, dalam situasi tertentu, Islam memberikan kemudahan bagi mereka yang tidak bisa menunaikan salat Jum‘at. Berdasarkan hadis, kelompok yang tidak diwajibkan melaksanakan salat Jum‘at adalah perempuan, anak-anak, hamba sahaya, dan orang sakit. Karyawan swasta berkelamin laki-laki, yang tidak termasuk dalam kelompok ini, tetap berkewajiban menjalankan salat Jum‘at, meskipun pekerjaannya cukup menghambat. Beberapa solusi untuk tetap menunaikan salat Jum‘at tanpa harus kehilangan pekerjaan dapat dipertimbangkan. Pertama, karyawan dapat mencoba untuk bertukar giliran dengan rekan kerja yang tidak memiliki kewajiban salat Jum‘at, seperti pekerja perempuan atau non-Muslim. Kedua, izin sementara untuk meninggalkan tempat kerja demi salat Jum‘at bisa diajukan, jika memungkinkan. Alternatif lainnya adalah menyesuaikan waktu istirahat agar bersamaan dengan waktu salat Jum‘at. Namun, apabila solusi-solusi tersebut tidak dapat dilakukan, karyawan dapat mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain yang memberikan ruang bagi ibadah. Sampai pekerjaan baru ditemukan, hukum darurat dapat diterapkan: dalam kondisi darurat, Islam memperbolehkan meninggalkan salat Jum‘at dan menggantinya dengan salat zuhur. Secara hukum, Indonesia melindungi hak ibadah seluruh warga negaranya. UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2 menegaskan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya.” Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 80 menyatakan bahwa pengusaha wajib memberi kesempatan yang cukup bagi pekerja untuk menjalankan ibadahnya. Apabila perusahaan tidak memberikan hak ini, karyawan memiliki dasar untuk melakukan upaya hukum. Kesimpulannya, karyawan muslim diwajibkan berupaya menunaikan salat Jum‘at dengan mencoba segala solusi yang tersedia. Namun, dalam kondisi darurat, diperbolehkan menggantinya dengan salat zuhur sambil berikhtiar mencari tempat kerja yang memberikan jaminan beribadah. (yan) Baca juga :

Read More

Menggunakan Parfum Beralkohol Najis

Jakarta — 1miliarsantri.net : Penggunaan parfum beralkohol menjadi hal yang lumrah. Namun, perdebatan mengenai status kehalalan dan kenajisan parfum yang mengandung alkohol masih terus bergulir di kalangan umat Islam. Masalah ini berkaitan erat dengan pemahaman mengenai najisnya alkohol itu sendiri, yang menjadi sumber perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sejumlah ayat Al-Quran mengatur tentang khamr (minuman keras) dan memberikan panduan bagi umat Islam. Selain itu, surat Al-Baqarah ayat 219 juga menyebutkan bahwa ada dosa besar dalam meminum khamr meskipun ada beberapa manfaat. Hadis Rasulullah Muhammad SAW pun menegaskan tentang pengharaman khamr. Dalam riwayat yang disampaikan oleh Ibn Umar, Nabi bersabda bahwa segala yang memabukkan adalah khamr, dan semua khamr adalah haram. Pernyataan ini semakin mengukuhkan bahwa dan segala bentuk alkohol yang memabukkan tidak diperbolehkan. Berbagai pendapat mengenai status alkohol dalam parfum telah dikemukakan oleh para ulama. Dalam konteks ini, kita perlu membedakan antara alkohol yang dihasilkan dari khamr dan alkohol yang berasal dari sumber lain. Khamr secara umum dianggap najis, sedangkan alkohol yang tidak berasal dari khamr, menurut sebagian ulama, dapat dianggap suci. Fatwa-fatwa yang ada menunjukkan bahwa menggunakan alkohol dari sumber yang halal, seperti yang dihasilkan melalui proses sintesis kimiawi atau fermentasi non-khamr, diperbolehkan. Parfum yang mengandung alkohol dalam hal ini tidak dianggap najis selama tidak ada unsur yang memabukkan dari khamr. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memastikan bahwa parfum yang mereka gunakan tidak mengandung alkohol yang berasal dari khamr. Alkohol memiliki berbagai kegunaan dalam industri, terutama sebagai pelarut dalam produk-produk seperti parfum, kosmetik, dan antiseptik. Dalam hal ini, alkohol berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan aroma sehingga menghasilkan wangi yang lebih menyenangkan. Dengan memahami kegunaan alkohol ini, kita dapat lebih cermat dalam menilai apakah penggunaannya dalam parfum membawa dampak negatif atau sebaliknya. Sebagian ulama berpendapat bahwa karena alkohol yang digunakan dalam parfum tidak mengandung unsur memabukkan, maka parfum tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai najis. Hal ini menjadikan penggunaan parfum beralkohol sebagai pilihan yang sah, asalkan kita memastikan kehalalan sumber alkohol tersebut. Meskipun terdapat pendapat yang menganggap khamr sebagai najis, perlu dibedakan antara alkohol yang memabukkan dengan alkohol yang tidak. Bagi Majelis Tarjih, Parfum yang mengandung alkohol non-khamr dapat digunakan, dengan catatan tetap memperhatikan kehalalan sumber alkohol tersebut. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang menggunakan parfum, penting untuk memilih produk yang sesuai dengan prinsip syariah agar tetap dapat menikmati aroma wangi tanpa mengorbankan nilai-nilai agama. (yan) Baca juga :

Read More

Muhammadiyah Berencana Dirikan Museum Kekejaman Israel di Palestina

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni, menyampaikan rencana Muhammadiyah untuk mendirikan museum yang akan mendokumentasikan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Grand IKADI Award 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat-Ahad (1-3/11). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan dai nasional dengan tema “Menebar Islam Rahmatan Lil’alamin Menyongsong Indonesia Maju dan Perdamaian Dunia.” Syafiq mengungkapkan bahwa Muhammadiyah telah mempersiapkan konsep museum yang mirip dengan Museum Holocaust, tetapi berfokus pada pengalaman rakyat Palestina sebagai korban kekejaman yang dilakukan oleh Israel. “Kami sesungguhnya sudah 8 bulan ini merencanakan untuk membangun sebuah museum semacam museum Holocaust dengan korban masyarakat Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel,” jelas Guru Besar Studi Islam ini. Pada awalnya, Muhammadiyah sempat mendapatkan lokasi di Jakarta, namun menghadapi kendala dalam pengadaan tempat. “Ya semula kita sudah mendapatkan satu tempat di Jakarta tapi kemudian Ee tidak jadi. Lalu kita sekarang masih mencari tempat,” ujar Syafiq. Muhammadiyah juga membuka peluang untuk mempertimbangkan lokasi lain di luar Jakarta jika kesulitan tempat ini terus berlanjut. Syafiq pun mengajak para dai yang hadir untuk turut membantu dalam merealisasikan museum tersebut. “Mungkin tidak harus di Jakarta, mungkin bisa di tempat lain, dan ini akan menjadi pelajaran yang sangat penting bahwa telah terjadi kezaliman, telah terjadi kejahatan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat kepada masyarakat yang lain,” tambahnya. Museum ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pengingat akan penderitaan rakyat Palestina, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perjuangan hak asasi manusia dan perdamaian di Timur Tengah. Inisiatif ini merupakan bentuk solidaritas internasional yang ditegaskan oleh Muhammadiyah sebagai bagian dari gerakan Islam rahmatan lil’alamin. (wink) Baca juga :

Read More

Azab untuk Penyiksa Kucing

Jakarta — 1miliarsantri.net : Manusia tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Ada begitu banyak spesies yang sama-sama mencari rezeki di bawah kolong langit. Karena itu, apalagi sebagai seorang Muslim, hendaknya tidak menindas ciptaan-Nya yang tidak bersalah apa-apa. Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk berbuat baik bahkan terhadap hewan. Sebab, sebagai makhluk yang bernyawa, binatang pun memiliki perasaan dan kebutuhan mendasar. Tidak dibenarkan menyiksa binatang. Pelaku penyiksaan diancam dengan hukuman yang keras kelak di Hari Akhir. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Umar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah.” Dalam redaksi lain, disebutkan bahwa perempuan itu memasukkan seekor kucing ke dalam karung dan membiarkannya mati. Maka, dia pun diazab di dalam neraka karena perbuatannya itu. Kucing itu tidak diberinya makanan ataupun minuman. Tidak pula dibiarkannya pergi sehingga bisa mencari makan sendiri. Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengetahui nasib perempuan ini? Ialah ketika beliau melakukan shalat Khusuf. Allah SWT kemudian memberikan penglihatan kepada beliau tentang surga dan neraka. Shahih Imam Bukhari menyebut riwayat dari Asma binti Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW suatu kali bersabda, “Neraka mendekat kepadaku sampai aku berkata, “Wahai Tuhan, apakah aku akan bersama mereka?’ Tiba-tiba, muncul seorang perempuan dicakar seekor kucing. Aku bertanya, ‘Ada apa dengan perempuan ini?’ Mereka (para malaikat) menjawab, ‘Perempuan itu mengurung kucing itu hingga mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan ataupun membiarkannya makan.’” Jelaslah sudah ancaman siksa-Nya bagi siapapun yang tega menganiaya binatang. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan tentang bagaimana akhlak yang baik terhadap satwa. Hewan-hewan pun merasakan kasih sayang Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Sayangilah siapa atau apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi yang ada di langit.” (yan) Baca juga :

Read More

Tafsir Surat Yasin, Mengapa Mulut Dibungkam Pada Hari Kiamat? 

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam tafsir Surat Yasin, khususnya ayat 65, Allah SWT menjelaskan tentang salah satu peristiwa pada Hari Kiamat, yaitu ketika mulut manusia tertutup. Dibungkamnya mulut di hari akhir ini memiliki alasan tersendiri. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ Artinya: “Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS Yasin [36]:65) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Pesantren Alumni Gontor, KH Anang Rikza Masyhadi menjelaskan tafsir surat Yasin ayat 65 tersebut. Menurut dia, dalam ayat tersebut pada hari kiamat kiamat mulut akan terkunci. “Maksudnya adalah bahwa pada hari kiamat, di hadapan Allah SWT, di pengadilan Allah, mulut kita terkunci, tidak bisa berkata-kata. Sementara tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita diberi hak, diberi kemampuan untuk berbicara dan memberikan kesaksian apa yang dulu pernah kita kerjakan semasa hidup di dunia,” terang Kiai Anang dalam video yang diunggah Tazakka TV, Jumat (1/11/2024). Pengasuh Pondok Modern Tazakka Jawa Tengah mengatakan, kondisi tersebut merupakan kebalikan saat manusia hidup di dunia. Menurut dia, saat di dunia semua indra tidak bisa bersaksi dan berkata, hanya mulut yang bisa berkata. “Di akhirat keadaannya dibalik oleh Allah mulut ditutup dan semuanya diberi kesempatan untuk bersaksi,” urai Kiai Anang. Sekarang ini, menurut dia, hanya mulut yang bisa berbohong. Sedangkan mata dan telinga tidak pernah bisa bohong. “Telinga kita begitu mendengar sesuatu, dia akan menyampaikan sesuai yang didengarnya ke dalam otak dan benak kita. Tetapi yang terjadi, setelah keluar dari mulut, berbeda dengan apa yang dia lihat, berbeda dengan apa yang dia dengar,” kata dia. “Itulah mengapa mulut ditutup (di akhirat). Semuanya diberikan kesempatan untuk bersaksi. Karena hanya mulut yang bisa berbohong,” jelasnya. Pada hari kiamat nanti, menurut dia, tangan manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang sudah diperbuat di dunia. “Apa yang telah kau lakukan dengan tanganmu? Untuk apa saja? Tanda tangan-tanda tangan apa yang pernah kau lakukan semasa kau hidup? Menunjuk apa tangan itu? melakukan apa dengan itu? semua akan berbicara di hadapan Allah,” kata Kiai Anang. “Demikian pula kaki, ke mana dia melangkah, ke tempat apa dia melangkah, digunakan untuk apa, semuanya akan bersaksi di hadapan Allah SWT,” ucap dia. Dia mengatakan, tidak ada orang yang bisa mengelak pada hari Kiamat nanti. Ibarat CCTV, kata dia, semua akan diperlihatkan dengan detail dan jelas tentang apa yang pernah diakukan manusia di dunia. “Dan pada saat itu, hanya mulut yang dikunci oleh Allah dan dibiarkan tidak bisa melakukan pembelaan,” lanjut Kiai Anang. Oleh karena itu, peraih gelar Ph.D dari Suez Canal University ini mengajak kepada umat Islam untuk memperbanyak amal baik selama di dunia. Karena, menurut dia, semua yang dilakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, dan pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya. “Lakukanlah hal-hal yang baik, amal sholeh, takwa, kerjakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, dan hindarilah, jauhilah apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Jangan berbuat maksiat baik dalam keramaian atau dalam kesunyian,” jelas Kiai Anang. “Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat dan kita terhindar dari siksa api neraka,” pungkasnya. (yat) Baca juga :

Read More

Rasulullah SAW Ajarkan Berdoa Masuk dan Keluar WC

Jakarta — 1miliarsantri.net : Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk berdoa, termasuk saat hendak masuk ke jamban atau WC untuk buang air kecil atau buang air besar maka berdoalah terlebih dulu. Begitu pun ketika hendak keluar dari jamban maka bacalah doa. Juga ketika setelah beristinja maka berdoalah. Seperti apa doa-doanya? Berikut keterangannya sebagaimana dalam kitab at-Targhib wat Tarhib: كَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاأَرَادَدُخُوْلَ الْخَلَا ءِقَالَ : بِسْمِ اللَّهِ اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ وَكَانَ يَقُوْلُ اِنَّ هَذِهِ الْحُشُوْشُ مُخْتَضِرَةٌ .وَكَانَ اِذَاخَرَجَ قَالَ غُفْرَانَكَ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى الْاَذَى وَعَافَانِى وَيَقُوْلُ عِنْدَالفْرَاَغِ مِنَ الْاِسْتِنْجَاءِاَللَّهُمَّ طَهِّرْقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ وَيَدْلُكَ يَدَهُ بِحَائِطٍ اَوْبِالْاَرْضِ اِزَالَةً لِلرَّائِحَةِ اِنْ بَقَيَتْ Dalam hadits ini, beliau mengatakan bahwa jamban adalah tempat tinggal setan, dan karena itulah beliau memerintahkan untuk berlindung ketika memasukinya. Ibnu Wahab meriwayatkan dari Haywah bin Syuraih, dari Abu Aqil, bahwa dia mendengar Sa’id Al Maqbari berkata”: إذا دخل الرجل الكنيف لحاجته، ثم ذكر اسم الله كان سترًا بينه وبين الجن، فإذا لم يذكر الله نظر إليه الجن يسخرون ويستهزئون به. “Jika seseorang masuk ke dalam sebuah toilet karena kebutuhannya lalu menyebut nama Allah, maka itu menjadi tabir antara dia dan jin, tetapi jika dia tidak menyebut nama Allah, maka jin akan melihatnya dan mengejek serta mengolok-oloknya. Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: إذا خرج أحدكم من الغائط فليقل: الحمد لله الذي أخرج عني ما يُؤذيني وأمسك عليَّ ما ينفعني “Apabila salah seorang di antara kalian keluar dari toilet, hendaklah dia mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dariku apa yang membahayakanku dan menahan dariku apa yang bermanfaat bagiku.” Rasulullah SAW, jika ingin masuk jamban Nabi mengucapkan: بِسْمِ اللَّهِ اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ Bismillahi Allahumma Inni A’udzubika minal khubutsi wal khabaaitsi “Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih Lagi Mahapenyayang, Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari setan jantan dan setan betina.” Dan Nabi bersabda sungguh jamban-jamban ini didatangi jin. Dan apabila Nabi keluar dari jamban, Nabi berucap: غُفْرَانَكَ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى الْاَذَى وَعَافَانِى Ghufronaka alhamdulillahi ladziy adzhaba ‘annil adza wa ‘afaniiy “Aku Mohon Ampun pada-Mu, segala puji bagi Allah, yang telah menghilangkan dari ku rasa sakit dan telah menyelamatkanku.” Sedangkan setelah bersuci dari buang kecir dan buang besar, hendaknya membaca doa berikut: اَللَّهُمَّ طَهِّرْقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ Allahumma tohir qolbiy minan nifaqi wa hashin farjiy minal fawaahisy “Ya Allah sucikan lah aku dari sifat munafik. Dan jaga lah kemaluanku dari perjinahan.” Dan hendaklah menggosok-gosok tangan ke batu dinding atau ke tanah (kalau zaman sekarang gosok-gosok pakai sabun) agar benar-benar bersih untuk menghilangkan bau jika masih ada. (yan) Baca juga :

Read More

Benarkah Rasulullah SAW Pengangguran Saat Menikahi Siti Khadijah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Baginda Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok pekerja keras. Beliau bahkan telah bekerja sejak kecil. Nabi Muhammad pernah melakukan beberapa pekerjaan sejak kecil. Salah satunya adalah sebagai penggembala kambing. Dalam buku berjudul Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim karya Abdul Mun’im al-Hasyimi, disebutkan saat diasuh oleh Sayyidah Halimah as-Sa’diyah Rasulullah pernah ikut menggembala bersama saudaranya di kampung Bani Sa’d. Saat diasuh sang paman, ketika berusia delapan tahun, Nabi pun tetap ingin menggeluti profesinya sebagai penggembala kambing. Keinginannya ini ia sampaikan kepada sang paman dan istrinya, Fatimah binti Asad. Mendengar hal tersebut, keduanya merasa kaget dan berusaha mencegah. Akhirnya, Abu Thalib pun menghubungi temannya dari Quraisy yang memiliki banyak kambing agar bisa digembalakan oleh Nabi Muhammad. Tak ketinggalan, sang bibi juga turut mencurahkan perhatiannya dengan menyiapkan bekal makanan sebelum Nabi berangkat kerja. Setidaknya ada beberapa alasan yang mendasari mengapa Nabi Muhammad memiliki keinginan untuk bekerja menggembala kambing. Dalam buku berjudul Bilik-Bilik Cinta Muhammad karya Nizar Abazhah, disebutkan alasan pertama adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi Abu Thalib. Kehidupan sang paman dan istrinya disampaikan begitu sederhana, bahkan kekurangan. Dia memiliki delapan anak dan ditambah Nabi Muhammad. Menggembala kambing tidak membutuhkan modal. Hal ini dirasa pas dan tepat, mengingat usia Muhammad kala itu yang masih kecil. Alasan ketiga mengapa ia ingin menggembala kambing adalah karena Nabi senang berada di padang yang luas untuk merenungkan sesuatu. Profesi ini digeluti Nabi Muhammad selama empat tahun lamanya. Terkait hal tersebut, Nabi Muhammad tidak pernah merasa malu atau menyembunyikan masa lalunya. Dalam HR Bukhari disampaikan Nabi bersabda, “Semua nabi yang diutus Allah SWT pernah menggembala kambing. Para sahabat bertanya, “Dan engkau sendiri?” Beliau menjawab, “Ya, aku juga dulu menggembalakan (kambing-kambing) milik penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.” Usai menggembala kambing, Nabi Muhammad diajak sang paman untuk berdagang ke Syam. Mulai saat itu, ia pun menekuni dunia tersebut. Dari profesinya inilah Nabi bertemu dengan Sayyidah Khadijah, seorang saudagar kaya, yang kemudian menjadi istrinya. Kala itu, Khadijah tengah mencari pekerja untuk menjajakan barang dagangannya ke negeri Syam. Sang paman, Abu Thalib, lantas menawarkan lowongan pekerjaan itu kepada Nabi Muhammad. Selama awal bekerja, Nabi Muhammad bekerja keras, siang-malam dengan harapan agar barang dagangannya laku dan mendapatkan laba yang banyak. Usahanya pun membuahkan hasil. Barang dagangan milik Khadijah yang dijajakan Nabi laku keras dan mendatangkan untung banyak. Setelah itu, Nabi Muhammad pun mulai berdagang ke beberapa negeri. Beliau saat berusia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid al-Asadiah, yang kala itu berumur 40 tahun. Beberapa sumber menyebut, Khadijah berusia 28 tahun saat menikah dengan Nabi SAW. Beberapa riwayat menyebut Khadijah berstatus janda sebelum menikah dengan Muhammad SAW. Namun, sebagian riwayat menyangkalnya sehingga berarti Khadijah belum pernah menikah sebelum akhirnya membina rumah tangga dengan Muhammad SAW. Khadijah memang dikenal sebagai saudagar yang sukses dan kaya raya. Perempuan itu biasa membiayai suatu kafilah dagang dari Makkah ke Syam (Suriah) dan membagi hasil atau keuntungan dengan mitranya. Suatu ketika, Muhammad SAW menjalin kerja sama dalam usaha dagang Khadijah. Sosok berjulukan al-Amin (‘yang dapat dipercaya’) itu membawa dagangan Khadijah ke Jursyi, suatu daerah dekat Khamisy Masyit. Begitul pula dengan wilayah-wilayah lain di luar Makkah. Dalam menjalankan bisnis ini, Muhammad SAW ditemani oleh Maisarah, seorang budak milik Khadijah. Maisarah selalu takjub. Sebab, perniagaan yang dijalankan Muhammad SAW selalu mendapatkan untung. Setelah kembali dari perjalanan dagang tersebut, Maisarah pun menuturkan kesaksiannya mengenai Muhammad SAW kepada majikannya itu. Khadijah sangat terkesan. Ia merasa, semua perilaku akhlak Muhammad SAW tidak hanya hebat sebagai seorang mitra dagang, tetapi bahkan sebagai pribadi manusia. Alhasil, Khadijah kian merasa tertarik kepada beliau. Setelah tiba saatnya, Khadijah pun melamar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hal ini, perempuan itu mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Ummayyah, yang juga masih berkerabat dengan Muhammad SAW. Muhammad SAW pun menerima tawaran Nafisah untuk menikahi Khadijah. (yan) Baca juga :

Read More

Amalan Yang Paling Dicintai Allah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah engkau menyenangkan seorang Muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan utangnya” (HR. Thabrani). Karena menganggapnya sebagai saudara, seorang Muslim tidak akan rela membiarkannya nestapa. Ia tidak akan rela saudaranya mengalami kekurangan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan. Rasa ukhuwah Islamiyah-nya berlaku baik di dalam maupun luar negeri tempatnya berada. Ia pun tak akan tinggal diam menyaksikan saudara-saudara seimannya dalam kondisi nestapa. Sebagaimana yang terjadi di Palestina. Kepeduliannya pada rakyat di Bumi al-Quds akan bertambah. Hal itu diwujudkan dalam doa maupun perbuatan, seperti bersedekah. Ketika melihat saudara seiman sedang kesusahan, seorang Muslim hendaknya berupaya untuk menolong. Bahkan, inilah amalan yang sangat dicintai Allah SWT. “Takwa itu ada di sini (Nabi SAW menunjuk pada dadanya tiga kali). Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya” (HR Muslim). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Muslim yang satu bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya.” (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Doa Saat Dilanda Musibah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Setiap manusia pasti mendapatkan cobaan dalam hidupnya. Cobaan adalah bagian dari sunatullah yang menjadi sarana bagi kita untuk memperkuat keimanan, kesabaran, dan ketawakalan kepada Allah. Salah satu cara untuk menghadapi cobaan adalah dengan berdoa dan memperbanyak dzikir. Doa dan dzikir bisa memberikan ketenangan, keyakinan, dan kekuatan untuk tetap tabah serta tidak kehilangan harapan Saat hidup dilanda cobaan dan tantangan berat, doa bisa menjadi cara terbaik untuk memohon pertolongan dan ketenangan kepada Allah. Berikut beberapa doa yang mudah dikabulkan Allah saat gelombang cobaan menghanyutkan kehidupan kita. Kumpulan Doa Saat Menghadapi Cobaan Doa 1 Doa berikut adalah salah satu ayat Alquran yang dibacakan ketika seseorang menghadapi kesulitan apa pun dalam hidup: حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ Hasbunallah wanikmal wakil Artinya: “Cukuplah bagi kami Allah menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baiknya pelindung. (QS Ali Imran [3]: 173) Doa 2 Bisa juga membaca doa ini ketika mendapatkan cobaan hidup. Berikut doa ini terdapat dalam hadits Shahih Bukhari nomor 7/158: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan. Wal ‘ajzi wal kasa, wal bukhli, wal jubni wa dhala’iddaini waghalabatir rijal. Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan.” Doa 3 Doa berikut adalah salah satu doa yang berasal dari hafits shahih Bukhari dan Muslim. Doa ini dapat dibaca saat menghadapi cobaan dalam hidup. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ Lailahaillahul ‘adzimul halim, Lailahaillahu rabbul arsyil ‘adzim, Lailahaillahul rabbussamawati, warabbul ardhi, warabbul arsyil karim Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai langit, Rabb yang menguasai bumi, dan Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia”. (HR Bukhari dan Muslim) Doa 4 Berikut adalah doa menghadapi cobaan hidup di dalam hadits yang diriwatakan Abu Dawud dan Ahmad: اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ Rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ainin ashlihli syani kullahu lailaha illa anta Artinya: “Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau”. Doa 5 Doa ini dibaca Nabi Yunus As ketika beliau berada di dalam perut ikan besar: لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” Doa 6 Doa ini terdapat dalam kitab hadits Sunan Ibnu Majah: أَللَّهُ أَللَّهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا Allahu Allahu Robbi laa usyriku bihi syai’an Artinya: “Allah, Allah adalah Tuhanku yang mana aku tidak akan menyekutukannya dengan sesuatu yang lain.” Doa 7 Ketika menghadapi masalah dalam hidup, kita harus ingat bahwa itu adalah ujian dari Allah. Daripada mengeluh, kita bisa bersabar dan membaca doa berikut ini: قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ Qodarullah wa masya-a fa’ala Artinya: “Allah telah menakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia perbuat”. (yan) Baca juga :

Read More