Menggunakan Parfum Beralkohol Najis

Jakarta — 1miliarsantri.net : Penggunaan parfum beralkohol menjadi hal yang lumrah. Namun, perdebatan mengenai status kehalalan dan kenajisan parfum yang mengandung alkohol masih terus bergulir di kalangan umat Islam. Masalah ini berkaitan erat dengan pemahaman mengenai najisnya alkohol itu sendiri, yang menjadi sumber perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sejumlah ayat Al-Quran mengatur tentang khamr (minuman keras) dan memberikan panduan bagi umat Islam. Selain itu, surat Al-Baqarah ayat 219 juga menyebutkan bahwa ada dosa besar dalam meminum khamr meskipun ada beberapa manfaat. Hadis Rasulullah Muhammad SAW pun menegaskan tentang pengharaman khamr. Dalam riwayat yang disampaikan oleh Ibn Umar, Nabi bersabda bahwa segala yang memabukkan adalah khamr, dan semua khamr adalah haram. Pernyataan ini semakin mengukuhkan bahwa dan segala bentuk alkohol yang memabukkan tidak diperbolehkan. Berbagai pendapat mengenai status alkohol dalam parfum telah dikemukakan oleh para ulama. Dalam konteks ini, kita perlu membedakan antara alkohol yang dihasilkan dari khamr dan alkohol yang berasal dari sumber lain. Khamr secara umum dianggap najis, sedangkan alkohol yang tidak berasal dari khamr, menurut sebagian ulama, dapat dianggap suci. Fatwa-fatwa yang ada menunjukkan bahwa menggunakan alkohol dari sumber yang halal, seperti yang dihasilkan melalui proses sintesis kimiawi atau fermentasi non-khamr, diperbolehkan. Parfum yang mengandung alkohol dalam hal ini tidak dianggap najis selama tidak ada unsur yang memabukkan dari khamr. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memastikan bahwa parfum yang mereka gunakan tidak mengandung alkohol yang berasal dari khamr. Alkohol memiliki berbagai kegunaan dalam industri, terutama sebagai pelarut dalam produk-produk seperti parfum, kosmetik, dan antiseptik. Dalam hal ini, alkohol berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan aroma sehingga menghasilkan wangi yang lebih menyenangkan. Dengan memahami kegunaan alkohol ini, kita dapat lebih cermat dalam menilai apakah penggunaannya dalam parfum membawa dampak negatif atau sebaliknya. Sebagian ulama berpendapat bahwa karena alkohol yang digunakan dalam parfum tidak mengandung unsur memabukkan, maka parfum tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai najis. Hal ini menjadikan penggunaan parfum beralkohol sebagai pilihan yang sah, asalkan kita memastikan kehalalan sumber alkohol tersebut. Meskipun terdapat pendapat yang menganggap khamr sebagai najis, perlu dibedakan antara alkohol yang memabukkan dengan alkohol yang tidak. Bagi Majelis Tarjih, Parfum yang mengandung alkohol non-khamr dapat digunakan, dengan catatan tetap memperhatikan kehalalan sumber alkohol tersebut. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang menggunakan parfum, penting untuk memilih produk yang sesuai dengan prinsip syariah agar tetap dapat menikmati aroma wangi tanpa mengorbankan nilai-nilai agama. (yan) Baca juga :

Read More

Muhammadiyah Berencana Dirikan Museum Kekejaman Israel di Palestina

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni, menyampaikan rencana Muhammadiyah untuk mendirikan museum yang akan mendokumentasikan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Grand IKADI Award 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat-Ahad (1-3/11). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan dai nasional dengan tema “Menebar Islam Rahmatan Lil’alamin Menyongsong Indonesia Maju dan Perdamaian Dunia.” Syafiq mengungkapkan bahwa Muhammadiyah telah mempersiapkan konsep museum yang mirip dengan Museum Holocaust, tetapi berfokus pada pengalaman rakyat Palestina sebagai korban kekejaman yang dilakukan oleh Israel. “Kami sesungguhnya sudah 8 bulan ini merencanakan untuk membangun sebuah museum semacam museum Holocaust dengan korban masyarakat Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel,” jelas Guru Besar Studi Islam ini. Pada awalnya, Muhammadiyah sempat mendapatkan lokasi di Jakarta, namun menghadapi kendala dalam pengadaan tempat. “Ya semula kita sudah mendapatkan satu tempat di Jakarta tapi kemudian Ee tidak jadi. Lalu kita sekarang masih mencari tempat,” ujar Syafiq. Muhammadiyah juga membuka peluang untuk mempertimbangkan lokasi lain di luar Jakarta jika kesulitan tempat ini terus berlanjut. Syafiq pun mengajak para dai yang hadir untuk turut membantu dalam merealisasikan museum tersebut. “Mungkin tidak harus di Jakarta, mungkin bisa di tempat lain, dan ini akan menjadi pelajaran yang sangat penting bahwa telah terjadi kezaliman, telah terjadi kejahatan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat kepada masyarakat yang lain,” tambahnya. Museum ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pengingat akan penderitaan rakyat Palestina, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perjuangan hak asasi manusia dan perdamaian di Timur Tengah. Inisiatif ini merupakan bentuk solidaritas internasional yang ditegaskan oleh Muhammadiyah sebagai bagian dari gerakan Islam rahmatan lil’alamin. (wink) Baca juga :

Read More

Azab untuk Penyiksa Kucing

Jakarta — 1miliarsantri.net : Manusia tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Ada begitu banyak spesies yang sama-sama mencari rezeki di bawah kolong langit. Karena itu, apalagi sebagai seorang Muslim, hendaknya tidak menindas ciptaan-Nya yang tidak bersalah apa-apa. Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk berbuat baik bahkan terhadap hewan. Sebab, sebagai makhluk yang bernyawa, binatang pun memiliki perasaan dan kebutuhan mendasar. Tidak dibenarkan menyiksa binatang. Pelaku penyiksaan diancam dengan hukuman yang keras kelak di Hari Akhir. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Umar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah.” Dalam redaksi lain, disebutkan bahwa perempuan itu memasukkan seekor kucing ke dalam karung dan membiarkannya mati. Maka, dia pun diazab di dalam neraka karena perbuatannya itu. Kucing itu tidak diberinya makanan ataupun minuman. Tidak pula dibiarkannya pergi sehingga bisa mencari makan sendiri. Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengetahui nasib perempuan ini? Ialah ketika beliau melakukan shalat Khusuf. Allah SWT kemudian memberikan penglihatan kepada beliau tentang surga dan neraka. Shahih Imam Bukhari menyebut riwayat dari Asma binti Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW suatu kali bersabda, “Neraka mendekat kepadaku sampai aku berkata, “Wahai Tuhan, apakah aku akan bersama mereka?’ Tiba-tiba, muncul seorang perempuan dicakar seekor kucing. Aku bertanya, ‘Ada apa dengan perempuan ini?’ Mereka (para malaikat) menjawab, ‘Perempuan itu mengurung kucing itu hingga mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan ataupun membiarkannya makan.’” Jelaslah sudah ancaman siksa-Nya bagi siapapun yang tega menganiaya binatang. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan tentang bagaimana akhlak yang baik terhadap satwa. Hewan-hewan pun merasakan kasih sayang Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Sayangilah siapa atau apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi yang ada di langit.” (yan) Baca juga :

Read More

Tafsir Surat Yasin, Mengapa Mulut Dibungkam Pada Hari Kiamat? 

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam tafsir Surat Yasin, khususnya ayat 65, Allah SWT menjelaskan tentang salah satu peristiwa pada Hari Kiamat, yaitu ketika mulut manusia tertutup. Dibungkamnya mulut di hari akhir ini memiliki alasan tersendiri. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ Artinya: “Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS Yasin [36]:65) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Pesantren Alumni Gontor, KH Anang Rikza Masyhadi menjelaskan tafsir surat Yasin ayat 65 tersebut. Menurut dia, dalam ayat tersebut pada hari kiamat kiamat mulut akan terkunci. “Maksudnya adalah bahwa pada hari kiamat, di hadapan Allah SWT, di pengadilan Allah, mulut kita terkunci, tidak bisa berkata-kata. Sementara tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita diberi hak, diberi kemampuan untuk berbicara dan memberikan kesaksian apa yang dulu pernah kita kerjakan semasa hidup di dunia,” terang Kiai Anang dalam video yang diunggah Tazakka TV, Jumat (1/11/2024). Pengasuh Pondok Modern Tazakka Jawa Tengah mengatakan, kondisi tersebut merupakan kebalikan saat manusia hidup di dunia. Menurut dia, saat di dunia semua indra tidak bisa bersaksi dan berkata, hanya mulut yang bisa berkata. “Di akhirat keadaannya dibalik oleh Allah mulut ditutup dan semuanya diberi kesempatan untuk bersaksi,” urai Kiai Anang. Sekarang ini, menurut dia, hanya mulut yang bisa berbohong. Sedangkan mata dan telinga tidak pernah bisa bohong. “Telinga kita begitu mendengar sesuatu, dia akan menyampaikan sesuai yang didengarnya ke dalam otak dan benak kita. Tetapi yang terjadi, setelah keluar dari mulut, berbeda dengan apa yang dia lihat, berbeda dengan apa yang dia dengar,” kata dia. “Itulah mengapa mulut ditutup (di akhirat). Semuanya diberikan kesempatan untuk bersaksi. Karena hanya mulut yang bisa berbohong,” jelasnya. Pada hari kiamat nanti, menurut dia, tangan manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang sudah diperbuat di dunia. “Apa yang telah kau lakukan dengan tanganmu? Untuk apa saja? Tanda tangan-tanda tangan apa yang pernah kau lakukan semasa kau hidup? Menunjuk apa tangan itu? melakukan apa dengan itu? semua akan berbicara di hadapan Allah,” kata Kiai Anang. “Demikian pula kaki, ke mana dia melangkah, ke tempat apa dia melangkah, digunakan untuk apa, semuanya akan bersaksi di hadapan Allah SWT,” ucap dia. Dia mengatakan, tidak ada orang yang bisa mengelak pada hari Kiamat nanti. Ibarat CCTV, kata dia, semua akan diperlihatkan dengan detail dan jelas tentang apa yang pernah diakukan manusia di dunia. “Dan pada saat itu, hanya mulut yang dikunci oleh Allah dan dibiarkan tidak bisa melakukan pembelaan,” lanjut Kiai Anang. Oleh karena itu, peraih gelar Ph.D dari Suez Canal University ini mengajak kepada umat Islam untuk memperbanyak amal baik selama di dunia. Karena, menurut dia, semua yang dilakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, dan pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya. “Lakukanlah hal-hal yang baik, amal sholeh, takwa, kerjakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, dan hindarilah, jauhilah apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Jangan berbuat maksiat baik dalam keramaian atau dalam kesunyian,” jelas Kiai Anang. “Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat dan kita terhindar dari siksa api neraka,” pungkasnya. (yat) Baca juga :

Read More

Rasulullah SAW Ajarkan Berdoa Masuk dan Keluar WC

Jakarta — 1miliarsantri.net : Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk berdoa, termasuk saat hendak masuk ke jamban atau WC untuk buang air kecil atau buang air besar maka berdoalah terlebih dulu. Begitu pun ketika hendak keluar dari jamban maka bacalah doa. Juga ketika setelah beristinja maka berdoalah. Seperti apa doa-doanya? Berikut keterangannya sebagaimana dalam kitab at-Targhib wat Tarhib: كَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاأَرَادَدُخُوْلَ الْخَلَا ءِقَالَ : بِسْمِ اللَّهِ اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ وَكَانَ يَقُوْلُ اِنَّ هَذِهِ الْحُشُوْشُ مُخْتَضِرَةٌ .وَكَانَ اِذَاخَرَجَ قَالَ غُفْرَانَكَ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى الْاَذَى وَعَافَانِى وَيَقُوْلُ عِنْدَالفْرَاَغِ مِنَ الْاِسْتِنْجَاءِاَللَّهُمَّ طَهِّرْقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ وَيَدْلُكَ يَدَهُ بِحَائِطٍ اَوْبِالْاَرْضِ اِزَالَةً لِلرَّائِحَةِ اِنْ بَقَيَتْ Dalam hadits ini, beliau mengatakan bahwa jamban adalah tempat tinggal setan, dan karena itulah beliau memerintahkan untuk berlindung ketika memasukinya. Ibnu Wahab meriwayatkan dari Haywah bin Syuraih, dari Abu Aqil, bahwa dia mendengar Sa’id Al Maqbari berkata”: إذا دخل الرجل الكنيف لحاجته، ثم ذكر اسم الله كان سترًا بينه وبين الجن، فإذا لم يذكر الله نظر إليه الجن يسخرون ويستهزئون به. “Jika seseorang masuk ke dalam sebuah toilet karena kebutuhannya lalu menyebut nama Allah, maka itu menjadi tabir antara dia dan jin, tetapi jika dia tidak menyebut nama Allah, maka jin akan melihatnya dan mengejek serta mengolok-oloknya. Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: إذا خرج أحدكم من الغائط فليقل: الحمد لله الذي أخرج عني ما يُؤذيني وأمسك عليَّ ما ينفعني “Apabila salah seorang di antara kalian keluar dari toilet, hendaklah dia mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dariku apa yang membahayakanku dan menahan dariku apa yang bermanfaat bagiku.” Rasulullah SAW, jika ingin masuk jamban Nabi mengucapkan: بِسْمِ اللَّهِ اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ Bismillahi Allahumma Inni A’udzubika minal khubutsi wal khabaaitsi “Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih Lagi Mahapenyayang, Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari setan jantan dan setan betina.” Dan Nabi bersabda sungguh jamban-jamban ini didatangi jin. Dan apabila Nabi keluar dari jamban, Nabi berucap: غُفْرَانَكَ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى الْاَذَى وَعَافَانِى Ghufronaka alhamdulillahi ladziy adzhaba ‘annil adza wa ‘afaniiy “Aku Mohon Ampun pada-Mu, segala puji bagi Allah, yang telah menghilangkan dari ku rasa sakit dan telah menyelamatkanku.” Sedangkan setelah bersuci dari buang kecir dan buang besar, hendaknya membaca doa berikut: اَللَّهُمَّ طَهِّرْقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاحِشِ Allahumma tohir qolbiy minan nifaqi wa hashin farjiy minal fawaahisy “Ya Allah sucikan lah aku dari sifat munafik. Dan jaga lah kemaluanku dari perjinahan.” Dan hendaklah menggosok-gosok tangan ke batu dinding atau ke tanah (kalau zaman sekarang gosok-gosok pakai sabun) agar benar-benar bersih untuk menghilangkan bau jika masih ada. (yan) Baca juga :

Read More

Benarkah Rasulullah SAW Pengangguran Saat Menikahi Siti Khadijah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Baginda Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok pekerja keras. Beliau bahkan telah bekerja sejak kecil. Nabi Muhammad pernah melakukan beberapa pekerjaan sejak kecil. Salah satunya adalah sebagai penggembala kambing. Dalam buku berjudul Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim karya Abdul Mun’im al-Hasyimi, disebutkan saat diasuh oleh Sayyidah Halimah as-Sa’diyah Rasulullah pernah ikut menggembala bersama saudaranya di kampung Bani Sa’d. Saat diasuh sang paman, ketika berusia delapan tahun, Nabi pun tetap ingin menggeluti profesinya sebagai penggembala kambing. Keinginannya ini ia sampaikan kepada sang paman dan istrinya, Fatimah binti Asad. Mendengar hal tersebut, keduanya merasa kaget dan berusaha mencegah. Akhirnya, Abu Thalib pun menghubungi temannya dari Quraisy yang memiliki banyak kambing agar bisa digembalakan oleh Nabi Muhammad. Tak ketinggalan, sang bibi juga turut mencurahkan perhatiannya dengan menyiapkan bekal makanan sebelum Nabi berangkat kerja. Setidaknya ada beberapa alasan yang mendasari mengapa Nabi Muhammad memiliki keinginan untuk bekerja menggembala kambing. Dalam buku berjudul Bilik-Bilik Cinta Muhammad karya Nizar Abazhah, disebutkan alasan pertama adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi Abu Thalib. Kehidupan sang paman dan istrinya disampaikan begitu sederhana, bahkan kekurangan. Dia memiliki delapan anak dan ditambah Nabi Muhammad. Menggembala kambing tidak membutuhkan modal. Hal ini dirasa pas dan tepat, mengingat usia Muhammad kala itu yang masih kecil. Alasan ketiga mengapa ia ingin menggembala kambing adalah karena Nabi senang berada di padang yang luas untuk merenungkan sesuatu. Profesi ini digeluti Nabi Muhammad selama empat tahun lamanya. Terkait hal tersebut, Nabi Muhammad tidak pernah merasa malu atau menyembunyikan masa lalunya. Dalam HR Bukhari disampaikan Nabi bersabda, “Semua nabi yang diutus Allah SWT pernah menggembala kambing. Para sahabat bertanya, “Dan engkau sendiri?” Beliau menjawab, “Ya, aku juga dulu menggembalakan (kambing-kambing) milik penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.” Usai menggembala kambing, Nabi Muhammad diajak sang paman untuk berdagang ke Syam. Mulai saat itu, ia pun menekuni dunia tersebut. Dari profesinya inilah Nabi bertemu dengan Sayyidah Khadijah, seorang saudagar kaya, yang kemudian menjadi istrinya. Kala itu, Khadijah tengah mencari pekerja untuk menjajakan barang dagangannya ke negeri Syam. Sang paman, Abu Thalib, lantas menawarkan lowongan pekerjaan itu kepada Nabi Muhammad. Selama awal bekerja, Nabi Muhammad bekerja keras, siang-malam dengan harapan agar barang dagangannya laku dan mendapatkan laba yang banyak. Usahanya pun membuahkan hasil. Barang dagangan milik Khadijah yang dijajakan Nabi laku keras dan mendatangkan untung banyak. Setelah itu, Nabi Muhammad pun mulai berdagang ke beberapa negeri. Beliau saat berusia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid al-Asadiah, yang kala itu berumur 40 tahun. Beberapa sumber menyebut, Khadijah berusia 28 tahun saat menikah dengan Nabi SAW. Beberapa riwayat menyebut Khadijah berstatus janda sebelum menikah dengan Muhammad SAW. Namun, sebagian riwayat menyangkalnya sehingga berarti Khadijah belum pernah menikah sebelum akhirnya membina rumah tangga dengan Muhammad SAW. Khadijah memang dikenal sebagai saudagar yang sukses dan kaya raya. Perempuan itu biasa membiayai suatu kafilah dagang dari Makkah ke Syam (Suriah) dan membagi hasil atau keuntungan dengan mitranya. Suatu ketika, Muhammad SAW menjalin kerja sama dalam usaha dagang Khadijah. Sosok berjulukan al-Amin (‘yang dapat dipercaya’) itu membawa dagangan Khadijah ke Jursyi, suatu daerah dekat Khamisy Masyit. Begitul pula dengan wilayah-wilayah lain di luar Makkah. Dalam menjalankan bisnis ini, Muhammad SAW ditemani oleh Maisarah, seorang budak milik Khadijah. Maisarah selalu takjub. Sebab, perniagaan yang dijalankan Muhammad SAW selalu mendapatkan untung. Setelah kembali dari perjalanan dagang tersebut, Maisarah pun menuturkan kesaksiannya mengenai Muhammad SAW kepada majikannya itu. Khadijah sangat terkesan. Ia merasa, semua perilaku akhlak Muhammad SAW tidak hanya hebat sebagai seorang mitra dagang, tetapi bahkan sebagai pribadi manusia. Alhasil, Khadijah kian merasa tertarik kepada beliau. Setelah tiba saatnya, Khadijah pun melamar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hal ini, perempuan itu mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Ummayyah, yang juga masih berkerabat dengan Muhammad SAW. Muhammad SAW pun menerima tawaran Nafisah untuk menikahi Khadijah. (yan) Baca juga :

Read More

Amalan Yang Paling Dicintai Allah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah engkau menyenangkan seorang Muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan utangnya” (HR. Thabrani). Karena menganggapnya sebagai saudara, seorang Muslim tidak akan rela membiarkannya nestapa. Ia tidak akan rela saudaranya mengalami kekurangan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan. Rasa ukhuwah Islamiyah-nya berlaku baik di dalam maupun luar negeri tempatnya berada. Ia pun tak akan tinggal diam menyaksikan saudara-saudara seimannya dalam kondisi nestapa. Sebagaimana yang terjadi di Palestina. Kepeduliannya pada rakyat di Bumi al-Quds akan bertambah. Hal itu diwujudkan dalam doa maupun perbuatan, seperti bersedekah. Ketika melihat saudara seiman sedang kesusahan, seorang Muslim hendaknya berupaya untuk menolong. Bahkan, inilah amalan yang sangat dicintai Allah SWT. “Takwa itu ada di sini (Nabi SAW menunjuk pada dadanya tiga kali). Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya” (HR Muslim). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Muslim yang satu bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya.” (yat) Baca juga :

Read More

Beberapa Doa Saat Dilanda Musibah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Setiap manusia pasti mendapatkan cobaan dalam hidupnya. Cobaan adalah bagian dari sunatullah yang menjadi sarana bagi kita untuk memperkuat keimanan, kesabaran, dan ketawakalan kepada Allah. Salah satu cara untuk menghadapi cobaan adalah dengan berdoa dan memperbanyak dzikir. Doa dan dzikir bisa memberikan ketenangan, keyakinan, dan kekuatan untuk tetap tabah serta tidak kehilangan harapan Saat hidup dilanda cobaan dan tantangan berat, doa bisa menjadi cara terbaik untuk memohon pertolongan dan ketenangan kepada Allah. Berikut beberapa doa yang mudah dikabulkan Allah saat gelombang cobaan menghanyutkan kehidupan kita. Kumpulan Doa Saat Menghadapi Cobaan Doa 1 Doa berikut adalah salah satu ayat Alquran yang dibacakan ketika seseorang menghadapi kesulitan apa pun dalam hidup: حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ Hasbunallah wanikmal wakil Artinya: “Cukuplah bagi kami Allah menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baiknya pelindung. (QS Ali Imran [3]: 173) Doa 2 Bisa juga membaca doa ini ketika mendapatkan cobaan hidup. Berikut doa ini terdapat dalam hadits Shahih Bukhari nomor 7/158: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan. Wal ‘ajzi wal kasa, wal bukhli, wal jubni wa dhala’iddaini waghalabatir rijal. Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan.” Doa 3 Doa berikut adalah salah satu doa yang berasal dari hafits shahih Bukhari dan Muslim. Doa ini dapat dibaca saat menghadapi cobaan dalam hidup. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ Lailahaillahul ‘adzimul halim, Lailahaillahu rabbul arsyil ‘adzim, Lailahaillahul rabbussamawati, warabbul ardhi, warabbul arsyil karim Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai langit, Rabb yang menguasai bumi, dan Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia”. (HR Bukhari dan Muslim) Doa 4 Berikut adalah doa menghadapi cobaan hidup di dalam hadits yang diriwatakan Abu Dawud dan Ahmad: اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ Rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ainin ashlihli syani kullahu lailaha illa anta Artinya: “Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau”. Doa 5 Doa ini dibaca Nabi Yunus As ketika beliau berada di dalam perut ikan besar: لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” Doa 6 Doa ini terdapat dalam kitab hadits Sunan Ibnu Majah: أَللَّهُ أَللَّهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا Allahu Allahu Robbi laa usyriku bihi syai’an Artinya: “Allah, Allah adalah Tuhanku yang mana aku tidak akan menyekutukannya dengan sesuatu yang lain.” Doa 7 Ketika menghadapi masalah dalam hidup, kita harus ingat bahwa itu adalah ujian dari Allah. Daripada mengeluh, kita bisa bersabar dan membaca doa berikut ini: قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ Qodarullah wa masya-a fa’ala Artinya: “Allah telah menakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia perbuat”. (yan) Baca juga :

Read More

Islam Ajarkan Suami-Istri Jaga Rahasia Urusan Ranjang

Surabaya — 1miliarsantri.net : Kehidupan rumah tangga adalah privasi yang hendaknya tidak diumbar ke siapa dan di mana pun. Ini adalah salah satu ajaran Islam yang sangat luhur. عن أبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْأَمَانَةِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا Dari Abu Sa’id al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amanat yang paling besar di sisi Allah pada Hari Kiamat adalah seseorang yang bersetubuh dengan istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian dia (suami) menyebarkan rahasianya.” (HR Mulim). Hadits yang agung ini merupakan contoh lain dari pendidikan bagi pasangan suami istri untuk menjaga rahasia mereka. Suami menjaga rahasia istrinya dan demikian juga sebaliknya istri menjaga rahasia suaminya serta membangun rasa malu di antara keduanya. Hal yang demikian dapat menjaga rumah tangga syar’i dari sebab-sebab keretakannya. Tidak boleh bagi salah seorang dari suami istri untuk menceritakan kepada orang lain tentang apa yang terjadi di antara dirinya dan istrinya, terutama yang berkaitan dengan kondisi urusan ranjang dan yang berkaitan dengan hal tersebut. Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Bulugh al-Maram fi Adillat al-Ahkam, menggunakan redaksi “Sesungguhnya manusia terburuk.” Sedangkan dalam Shahih Muslim memakai lafaz “Inna min asyarrinnas.” bisa jadi Ibnu Hajar meriwayatkannya dengan makna. Mungkin saja yang ini merujuk pada pendapat ulama nahwu bahwa tidak boleh menggunakan lafaz asyarrun atau akhyarun. Yang diperbolehkan adalah memakai lafaz khairun. Seperti penggunaannya pada kalimat huwa khairun minhu atau huwa syarrun minhu. Imam an-Nawawi mengitup perkataan Qadhi Iyyadh, hadits-hadits sahih ini diriwayatkan dengan memakai dua bentuk itu sekaligus, ini dalil bolehnya kedua bentuk itu dan masih dalam satu makna. Dalam kitab Shahih-nya, Imam Muslim menyebutkan riwayat lain juga dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: إن من أعظم الأمانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضي إلى امرأته، وتفضي إليه ثم ينشر سرها “Sesungguhnya kedustaan yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang suami yang mengadukan istrinya, lalu istrinya mengadu suaminya, kemudian ia membuka rahasianya: Ini merupakan isyarat bahwa apa yang diceritakan oleh seorang suami kepada istrinya dan istrinya kepada suaminya adalah amanah yang tidak boleh dikhianati dengan membuka rahasia yang ada di antara keduanya. Adapun jika seorang suami atau istri perlu menceritakan apa yang ada di antara keduanya kepada seorang hakim, maka hal itu dibolehkan jika memang dibutuhkan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis no 30 dalam Kitab Nikah, yaitu tentang seorang wanita yang ditalak suaminya sebanyak tiga kali, kemudian ia menikah lagi dengan suaminya yang lain, namun ia tidak mendapatkan sesuatu, lalu ia menceritakan kepada Rasulullah SAW bahwa suaminya itu tidak mempunyai sesuatu kecuali ujung kain, dan Rasulullah SAW tidak mengingkari hal itu. Syariat Islam juga melarang seorang wanita melihat wanita asing dan mengabarkannya kepada suami atau orang lain tanpa ada niat yang benar, karena hal itu dapat menimbulkan bahaya kecuali dengan maksud yang syar’i. (yat) Baca juga :

Read More

UAH : Terima Kasih Jokowi untuk Hari Santri

Jakarta — 1mikiarsantri.net : Ustadz Adi Hidayat atau yang biasa disebut UAH secara khusus menyampaikan pesan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo setelah purna tugas menunaikan masa tugasnya dalam dua periode kepemimpinan. UAH menyampaikan ucapan terima kasih dan refleksi khusus bagi presiden yang telah menjabat selama 10 tahun tersebut. Dalam video yang ditujukan kepada Jokowi dan masyarakat Indonesia secara luas, Ustadz Adi Hidayat menyoroti perjalanan kepemimpinan Joko Widodo, pencapaian, dan tantangan yang telah dihadapi selama masa jabatannya. Ustadz Adi memulai dengan memuji kebesaran Allah SWT serta menyampaikan harapan, video ini menemui semua orang dalam keadaan sehat dan dimuliakan oleh Allah SWT. “Saya juga berharap agar setiap orang diberi kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan dengan baik, serta dapat menghasilkan kreativitas yang bernilai dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,” ujar UAH lewat chennel YouTube Adi Hidayat Official, beberapa waktu lalu. Khusus kepada Jokowi, UAH menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang diberikan selama 10 tahun masa kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia. Dia menyoroti bahwa selama menjabat, Joko Widodo telah memberikan berbagai kontribusi penting bagi bangsa, salah satunya adalah penetapan Hari Santri. Hari Santri, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, merupakan salah satu warisan yang ditinggalkan oleh Jokowi selama masa jabatannya. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang menandai peringatan ini diresmikan pada 22 Oktober 2015, dan hingga hari ini, santri di seluruh pelosok negeri merayakan hari tersebut dengan penuh kebanggaan. Selain apresiasi, Ustadz Adi Hidayat juga mengakui bahwa setiap kepemimpinan pasti memiliki kekurangan. “Saya memohon maaf jika selama masa kepemimpinan Joko Widodo ada hal-hal dari masyarakat, termasuk dirinya, yang mungkin dirasa kurang pantas atau kurang layak dilakukan,” sambungnya. Ustadz Adi berharap Joko Widodo dapat memaafkan setiap kesalahan tersebut dan melapangkan hatinya. Dalam bagian refleksinya, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan sebuah pesan penting yang mungkin jarang disampaikan kepada seorang mantan pemimpin, yaitu mengenai evaluasi diri setelah menjalankan amanah besar. Menurut Ustadz Adi, meski tugas sebagai presiden telah usai, namun tanggung jawab baru dimulai, yaitu persiapan untuk mempertanggungjawabkan segala hal di hadapan Allah SWT. UAH mengingatkan bahwa setiap manusia, baik pemimpin maupun rakyat biasa, akan menghadapi hisab atau pertanggungjawaban di akhirat. Oleh karena itu, ia mengajak Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan melakukan evaluasi dan memperbanyak permohonan ampun kepada Allah SWT. UAH juga mendoakan agar Joko Widodo dapat menjalani masa pasca-purnanya dengan lebih baik, mengisi hari-harinya dengan kontemplasi, dan menyiapkan diri untuk hisab di akhirat nanti. Menurut UAH, pesan ini tidak mudah disampaikan karena mungkin jarang disampaikan oleh orang-orang terdekat Jokowi, termasuk para agamawan atau kiai di sekitarnya.UAH merasa penting untuk mengingatkan bahwa jabatan presiden adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Sebagai penutup, UAH mengajak semua pihak untuk saling mendoakan dan saling mengingatkan agar dapat menjalani hidup dengan baik, sesuai dengan ajaran agama. Ia berharap agar seluruh umat Muslim bisa mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT dan meraih kebahagiaan ketika kembali kepada-Nya. Ia juga berdoa agar bangsa Indonesia selalu berada dalam lindungan Allah SWT, serta diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang baik dan mendapatkan akhir yang baik, yakni Husnul Khatimah. Ucapan yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat ini menggambarkan sikap yang rendah hati dan penuh penghormatan terhadap Joko Widodo. Di samping ucapan terima kasih dan pengakuan atas pencapaian-pencapaiannya, Ustadz Adi juga menekankan pentingnya evaluasi diri dan persiapan untuk menghadapi hisab di akhirat, sebagai wujud dari tanggung jawab spiritual setiap individu, tak terkecuali seorang mantan presiden. Pesan dari Ustadz Adi ini juga memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia untuk tidak hanya menghargai hasil kerja yang telah dilakukan oleh para pemimpin, tetapi juga merenungkan tugas-tugas yang lebih besar di hadapan Allah SWT. Dalam semangat ini, Ustadz Adi mengajak semua orang untuk terus menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat, serta menjalani kehidupan dunia dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran spiritual. (yan) Baca juga :

Read More