Mengenal Sosok Waliyullah yang Dipuji Gus Dur

Surabaya — 1miliarsantri.net : Kiai Abdullah Zain Salam merupakan seorang teladan Muslimin Indonesia, khususnya bagi warga Nahdliyin. Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bahkan memujinya sebagai ulama besar. Cucu Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari itu memandang Kiai Abdullah Zain Salam sebagai seorang wali Allah yang memiliki makrifat. Mbah Dullah–demikian sapaaan akrabnya–dipandang sebagai satu dari tiga ulama pesantren panutan Gus Dur. Adapun dua nama lainnya adalah KH Abdullah Abbas dan KH Abdullah Faqih. Masing-masing berasal dari Cirebon (Jawa Barat) dan Tuban (Jawa Timur). KH Abdullah Zain Salam atau Mbah Dullah lahir di Kajen, Margoyoso, Pati (Jawa Tengah), pada 1920. Namun, ada sumber lain yang menyebut bahwa tokoh ini lahir pada 1910 atau 1915. Setelah menyelesaikan pendidikan di Kajen, Abdullah kemudian melanjutkan rihlah keilmuannya ke Pondok Pesantren Tebuireng yang diasuh Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari. Ia juga pernah melakukan safari keilmuan ke Kudus, Jawa Tengah, khususnya untuk menimba ilmu qira’ah sab’ah dari KH Arwani Amin Said. Di samping itu, dirinya belajar kepada seorang ulama-sufi, KH Abdul Hamid, asal Pasuruan. Setelah itu, barulah lelaki ini kembali ke Kajen untuk mengajar di Perguruan Islam Matholi’ul Falah sekaligus mengasuh Pondok Pesantren Mathali’ul Huda. Mbah Dullah masyhur sebagai pakar kajian dan tafsir Alquran. Dalam hal ini, ia sukses melakukan kaderisasi ilmu kepada sejumlah santrinya. Hal itu dilakukannya dengan penuh disiplin dan ketegasan. Dari orang-orang terdekatnya, bermunculan tokoh-tokoh umat yang disegani dan penuh keteladanan. Seorang di antaranya adalah KH Sahal Mahfudz, rais aam PBNU periode 1999-2014 dan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2000-2010. Kiai Sahal merupakan keponakan Mbah Dullah. Sama seperti pamannya, ia lahir di Kajen, Pati. Mbah Dullah masyhur sebagai pakar kajian dan tafsir Alquran. Dalam hal ini, ia sukses melakukan kaderisasi ilmu kepada sejumlah santrinya. Hal itu dilakukannya dengan penuh disiplin dan ketegasan. Dari orang-orang terdekatnya, bermunculan tokoh-tokoh umat yang disegani dan penuh keteladanan. Seorang di antaranya adalah KH Sahal Mahfudz, rais aam PBNU periode 1999-2014 dan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2000-2010. Kiai Sahal merupakan keponakan Mbah Dullah. Sama seperti pamannya, ia lahir di Kajen, Pati. Mbah Dullah bukan hanya sosok hafidzul qur’an, tetapi juga sudah sampai pada taraf hamilul qur’an. Sebab, dirinya piawai dalam memahami dan mengamalkan kandungan Alquran. Ia juga merupakan sosok mufassir dan ahli fikih sehingga menjadi tempat orang-orang bertanya. Kiai Abdullah Zain Salam wafat pada 11 November 2001. Kepergian bapak sembilan orang anak itu menyisakan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga seluruh santri, ulama, dan masyarakat Muslimin pada umumnya. (jeha) Baca juga :

Read More

Wadi Ranuna menjadi lokasi shalat Jumat pertama Rasulullah SAW

Jakarta — 1miliarsantri.net : Buku Hayatu Muhammad karya Husein Haykal mengungkapkan lokasi shalat Jumat pertama yang didirikan Rasulullah SAW. Tempat yang dimaksud adalah Wadi Ranuna. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari Masjid Quba atau 4 km dari Madinah al-Munawarah. Hanafi al-Mahlawi dalam bukunya, Al-Amakin al-Masyhurah Fi Hayati Muhammad, menerangkan isi khutbah Nabi Muhammad SAW di Wadi Ranuna kala itu sebagai berikut. “Segala puji bagi Allah, kepada-Nya aku memohon pertolongan, ampunan, dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah dan tidak kufur kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Dia telah mengutusnya dengan petunjuk dan agama yang benar, dengan cahaya dan pelajaran, setelah lama tidak ada rasul yang diutus, minimnya ilmu, dan banyaknya kesesatan pada manusia di kala zaman menjelang akhir dan ajal kian dekat. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan, barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh. Aku berwasiat kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah. Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat. Barangsiapa yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah, baik di kala sendiri maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu tidak lain kecuali hanya mengharapkan ridha Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati, yaitu ketika setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dilakukannya. Dan, jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar masanya menjadi lebih panjang. ‘Dan Allah memperingatkan kamu akan siksa-Nya. dan Allah Mahasayang kepada hamba-hamba-Nya’ (QS Ali Imran [3]: 30). Dialah Zat yang benar firman-Nya, melaksanakan janji-Nya, dan semua itu tidak pernah teringkari. Allah berfirman, ‘Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah, dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku’ (QS Qaf [50]: 29). Karenanya, bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan sekarang maupun yang akan datang, dalam kerahasiaan maupun terang-terangan. ‘Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya’ (QS At-Thalaq [65]: 5). ‘Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, sungguh ia telah memperoleh kemenangan yang besar’ (QS Al-Ahzab [33]: 71). Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah menghindarkan dari kemarahan, hukuman, dan murka-Nya. Takwa kepada Allah akan membuat wajah bersinar terang, membuat Allah rida, dan meninggikan derajat. Lakukanlah dengan sepenuh kemampuan kalian, dan jangan sampai kurang di sisi Allah. Dia telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan membentangkan jalan-Nya, untuk mengetahui siapa yang benar dan untuk mengetahui siapa yang dusta (QS Al-Ankabut [29]: 3). Maka, berbuat baiklah, sebagaimana Dia berbuat baik kepada kalian, dan musuhilah musuh-musuh-Nya. Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad. Dia telah memilih dan menamakan kalian sebagai Muslim (QS Al-Hajj [22]: 78). Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (QS Al-Anfal [8]: 42). Tiada daya upaya, kecuali hanya dengan kekuatan Allah. Karenanya, perbanyaklah mengingat Allah, dan beramallah untuk kehidupan setelah mati. Sesungguhnya orang yang membangun hubungan baik dengan Allah, Allah pun akan membuat baik hubungan orang itu dengan manusia lainnya. Karena Allah yang memberi ketetapan kepada manusia, sedang manusia tidak mampu memberi ketetapan kepada-Nya. Dia menguasai manusia, sedang manusia tidak bisa menguasai-Nya. Allah itu Maha Agung. Tiada daya dan kekuatan selain dengan kekuatan Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.” (yan) Baca juga :

Read More

Setahun Konflik Palestina-Israel Telan 42.000 Korban Jiwa

Jakarta — 1miliarsantri.net : Oktober 2024 menjadi menandai setahun konflik antara Palestina dengan Israel. Konflik besar yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu ini diperkirakan menelan korban jiwa sebanyak 42.000 warga Palestina. Terkait konflik yang berkepanjangan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan pentingnya menghentikan kekerasan di Gaza. Ia menekankan bahwa apapun alasannya, kekerasan harus diakhiri sebelum menyoal hal lain. Hal itu diungkapkan sebagai respons atas terjadinya konflik yang berujung pada genosida di Gaza, Palestina yang telah berlangsung selama setahun, sejak 7 Oktober 2023 lalu. “Kami sudah menyatakan, sejak itu (perang) meletus, pernyataan kami adalah hentikan kekerasan, hentikan kekerasan segera. Apapun alasannya, urusan yang lain, soal nanti kita berunding, tapi berhenti dulu kekerasan,” kata Gus Yahya. Dia juga memperingatkan, konflik yang tidak berkesudahan itu juga menjalar ke negara-negara tetangga yakni Lebanon, Iran, dan Yaman. Gus Yahya mewanti-wanti bahwa konflik yang tidak segera diatasi itu dapat mengancam dunia dari bayang-bayang perang besar. “Karena kalau kekerasan tidak berhenti, kekerasan apapun, selama tidak dihentikan, dia akan terus meluas, dan karena ini tidak dihentikan sampai sekarang, ini akan terus meluas,” ucapnya. Kalau tidak dihentikan, jangan kaget kalau kemudian meluas sampai kita berada dalam ancaman perang besar yang luar biasa berbahaya bagi dunia,” tambah Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. Dalam konteks ini, PBNU mendorong dialog dan diplomasi dalam menghadapi situasi krisis di Gaza. Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan duka cita, dan Muhammadiyah terus berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina supaya lepas dari penjajahan Israel. Muhammadiyah melalui Lazismu dan Muhammadiyah AID, kata Mu’ti, terus membantu rakyat Palestina baik dalam bentuk barang dan lain sebagainya, termasuk bantuan di bidang pendidikan bagi anak-anak Palestina terdampak konflik berkepanjangan. Muhammadiyah senantiasa berupaya membangun perdamaian, tidak hanya membantu ketika terjadi konflik, melainkan juga ikut andil membangun masa depan yang damai melalui bantuan di bidang pendidikan bagi anak-anak Palestina. “Apa yang dilakukan Muhammadiyah untuk membantu Palestina telah berjalan jauh sebelum kasus terakhir pada Oktober 2023. Muhammadiyah memberikan perhatian sangat serius terhadap isu di Gaza terutama pada edukasi,” kata Mu’ti. Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam ini menyampaikan, Muhammadiyah saat ini telah memiliki lembaga pendidikan tingkat dasar di Lebanon yang diperuntukkan bagi anak-anak Palestina. Tidak hanya satu, tapi Muhammadiyah telah mendirikan dua sekolah untuk mereka pada 2020 dan 2022. “Jadi, Muhammadiyah berusaha fokus pada satu aspek yang juga penting dalam pemenuhan hak asasi manusia yakni hak atas pendidikan bagi para pengungsi, khususnya pengungsi Palestina di Beirut,” katanya. Pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia, Muhammadiyah juga memberikan beasiswa kepada rakyat Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Beasiswa tersebut dapat diakses di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA). (rid) Baca juga :

Read More

Daftar 100 Pesantren yang Terima SK Izin Operasional

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Operasional 100 lembaga pendidikan pesantren jalur formal. Penyerahan SK ini berlangsung di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Senin (7/10/2024). Bersamaan itu, dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh lembaga penerima SK. Sebanyak 100 lembaga pesantren yang menerima SK terbagi dalam tiga kategori. Pertama, tiga lembaga Ma’had Aly. Kedua, 28 lembaga Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Ketiga, 69 lembaga Satuan Pendidikan Mu’adalah (SPM). Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Basnang Said menyebut penyerahan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Regulasi ini memberikan rekognisi pesantren sebagai institusi pendidikan formal, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Basnang Said menekankan pentingnya pengakuan terhadap pesantren sebagai institusi pendidikan formal yang sejajar dengan lembaga pendidikan umum lainnya seperti madrasah, hingga perguruan tinggi. “Pesantren, tidak ada bedanya dengan pendidikan formal lainnya. Negara harus terus mendukung perkembangan pesantren. Negara juga harus berterima kasih lebih besar kepada pesantren. Karena pesantren adalah bagian dari perjuangan besar dalam menjaga dan mempertahankan bangsa,” ujarnya. Basnang Said lebih lanjut menjelaskan bahwa pesantren formal saat ini telah berkembang pesat, dengan banyak lembaga yang berhasil mengintegrasikan pendidikan dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi. “Ma’had Aly, misalnya, kini sejajar dengan perguruan tinggi lainnya dalam hal pengakuan negara,” tambahnya. Penyerahan SK ini bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga memberikan hak-hak dasar bagi pesantren, seperti akses terhadap dana BOS untuk siswa-siswi pesantren. Dengan SK ini, diharapkan pesantren dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan melahirkan generasi yang tidak hanya paham agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman. Sebagai penutup, Basnang mengingatkan bahwa Hari Santri Nasional yang akan diperingati pada 22 Oktober 2024 harus diperingati dan dimeriahkan. Menurutnya, ini merupakan momentum penting untuk mengenang perjuangan pesantren dalam mempertahankan NKRI. “Kami juga berharap pondok pesantren di seluruh Indonesia dapat melaksanakan upacara atau apel Hari Santri di lingkungan masing-masing,” pesannya. Berikut daftar 100 lembaga yang menerima SK Ijin Operasional: A. Lembaga Ma’had Aly B. Lembaga Pendidikan Diniyah Formal C. Lembaga Satuan Pendidikan Muadalah (rid) Baca juga :

Read More

Mengenal Suku Kajang yang Jadi Benteng Hutan Sulawesi

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sinar matahari pagi menerobos kanopi hutan hujan, menerangi pondok bambu yang terletak di celah antara pepohonan. Seorang pria tua dengan wajah keriput duduk bersila, matanya tertutup, dan dia berbisik mengucapkan doa-doa kepada bumi. Setelah sang pemimpin spiritual, Ammatoa terdiam, sekelompok pria yang mengenakan sarung indigo gelap berdiri dan menuju ke hutan dengan membawa persembahan berupa keranjang rotan berisi nasi, pisang, dan lilin yang menyala. “Bumi marah kepada kita,” kata Budi, seorang anak laki-laki tanpa alas kaki yang duduk di tepi pondok, seperti dikutip dari artikel Washington Post yang dipublikasikan pada 2023. “Itulah mengapa cuaca semakin buruk. Hujan semakin sering dan banjir terjadi lebih sering. Udara juga semakin panas. Ini karena kita telah berdosa.” Ritual ini dikenal sebagai Andingingi, yang diadakan setahun sekali oleh Suku Kajang, suku di Kabupaten Bulukamba, Pulau Sulawesi, Indonesia. Seperti banyak bagian dunia lainnya, tanah mereka juga mengalami perubahan iklim yang menyebabkan cuaca semakin ekstrem. Namun, citra satelit menunjukkan hutan primer Kajang yang lebat bebas dari jalan dan pembangunan, sehingga mampu menyerap hujan deras yang menghancurkan wilayah lain di pulau itu. Di tengah maraknya deforestasi global, pemberdayaan masyarakat adat seperti Kajang muncul sebagai salah satu cara utama untuk melindungi hutan hujan dunia. Beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat adat diberi hak atas tanah, mereka terbukti menjadi penjaga yang sangat efektif dalam menjaga kelestarian hutan. Komunitas-komunitas ini mengelola sekitar setengah dari tanah dunia dan 80 persen keanekaragaman hayati. Di sisi lain, keraguan telah muncul mengenai efektivitas program-program seperti carbon offset dan inisiatif lain yang bertujuan untuk mengurangi deforestasi meskipun miliaran dolar telah dialokasikan untuk program tersebut. Kajian landmark dari PBB pada 2021, yang mengkaji lebih dari 300 penelitian, menyimpulkan bahwa budaya-budaya adat telah berkontribusi dalam mengurangi perusakan hutan dengan berbagai cara. Kajang memberikan contoh tentang bagaimana kelompok adat menjaga hutan mereka. Komunitas ini hidup berdasarkan “Pasang Ri Kajang”, hukum leluhur yang diwariskan secara lisan melalui legenda dan cerita. Menurut mereka, manusia pertama jatuh dari langit ke hutan mereka, yang membuatnya menjadi tempat paling sakral di Bumi. Dalam praktiknya, hal ini berarti bahwa hutan adalah pusat kehidupan. Kajang bergantung pada pertanian subsisten, tanpa adanya industri atau perdagangan. Menebang pohon, berburu hewan, bahkan mencabut rumput dilarang di sebagian besar wilayah mereka. Teknologi modern seperti mobil dan ponsel tidak diizinkan dalam wilayah adat. “Pohon itu seperti tubuh manusia,” kata Mail, seorang anggota suku Kajang berusia 28 tahun. “Jika kita melestarikan hutan, kita juga melestarikan diri kita sendiri. Tapi jika hutan hancur, tidak akan ada lagi kehidupan.” Meskipun begitu, hingga saat ini, suku-suku adat belum mendapatkan dukungan hukum, finansial, atau institusional yang memadai. Sebuah laporan dari Rainforest Foundation Norway pada 2021 mengungkapkan bahwa dalam satu dekade terakhir, masyarakat adat hanya menerima kurang dari 1 persen pendanaan donor untuk memerangi deforestasi. Namun, kebijakan mulai berubah dengan pengakuan peran penting masyarakat adat dalam menjaga lingkungan. Sebuah studi global yang diterbitkan di jurnal Nature Sustainability pada 2021 menemukan di wilayah tropis, lahan yang dikelola oleh masyarakat adat memiliki tingkat deforestasi 20 persen lebih rendah dibandingkan area yang tidak dilindungi. Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2021 atau COP26, para pemimpin dunia berjanji akan memberikan pendanaan sebesar 1,7 miliar dolar AS untuk komunitas-komunitas adat, menyebut mereka sebagai “penjaga hutan.” Indonesia, yang memiliki ribuan kelompok etnis dan wilayah hutan tropis seluas lebih dari 350.000 mil persegi, dapat memberikan pelajaran penting tentang bagaimana mendukung masyarakat adat. Pada Desember 2016, Pemerintah Indonesia secara resmi mengakui lebih dari 50 mil persegi hutan hujan sebagai milik sembilan suku adat di negara ini, termasuk Kajang, setelah putusan penting oleh Mahkamah Konstitusi. “Kita semua tahu sejak lama, masyarakat adat mampu mengelola hutan secara berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal,” kata Presiden Joko Widodo saat itu. Sejak 2016, hutan adat yang diakui di Indonesia telah berkembang menjadi lebih dari 580 mil persegi, mencakup lebih dari 100 suku. Pengakuan tersebut membantu menurunkan laju kehilangan hutan primer di Indonesia setiap tahunnya. Data terbaru menunjukkan bahwa laju kehilangan hutan saat ini berada pada tingkat terendah sejak 2002. Hutan Kajang adalah contoh keberhasilan eksperimen ini. Selama bertahun-tahun, penjaga hutan lokal telah melindungi satwa liar asli, termasuk rusa, monyet, babi hutan, dan burung tropis. Dari atas, rumah-rumah Kajang terlihat seperti titik-titik kecil di tengah hamparan hijau hutan tropis yang luas. “Kajang memiliki salah satu dari sedikit hutan hujan yang masih tersisa di wilayah tersebut. Itu berkat hukum adat mereka,” kata ahli tenurial tanah Willem van der Muur. Wilayah Kajang dibagi menjadi 15 desa luar, serta lingkaran dalam yang terdiri dari empat desa yang membentuk wilayah sakral suku tersebut. Falsafah hidup “Kamase Mase”, yang berarti hidup sederhana dan mengambil secukupnya untuk subsisten, adalah landasan gaya hidup mereka. “Selama kita hidup, hutan akan tetap ada,” kata Jaja Tika, seorang penenun yang berusia sekitar 70 tahun. Sebagian besar hutan Kajang tidak dapat digunakan, kecuali untuk keperluan tertentu seperti ritual dan pengambilan kayu untuk membangun rumah. Pemimpin mereka, Ammatoa, memastikan aturan ini ditegakkan, dan pelanggar akan menghadapi denda atau bahkan diusir dari komunitas. Ancaman terhadap hutan Kajang tidak hanya datang dari dalam, tetapi juga dari perusahaan luar. Salah satu konflik paling serius terjadi pada 2003 ketika PT London Sumatra (LONSUM), perusahaan perkebunan karet, mencoba mengambil alih tanah mereka. Polisi menembaki para demonstran, menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 20 lainnya. Namun, ancaman lainnya adalah modernisasi. Generasi muda mulai pergi ke kota untuk belajar, menggunakan ponsel, dan mengenakan pakaian yang diproduksi secara massal. Namun, beberapa masih bertekad untuk mempertahankan tradisi mereka. Ramlah, putri Ammatoa, yang berusia 38 tahun, memilih untuk kembali ke desanya setelah lulus kuliah dan membantu memimpin koperasi tenun perempuan yang menjual sarung buatan tangan di pasar lokal. Meskipun modernitas mulai merambah komunitas mereka, Ramlah dan banyak anggota suku lainnya percaya bahwa keseimbangan antara hukum adat dan nasional dapat menguatkan masyarakat mereka. “Yang paling penting dalam hidup adalah hutan,” katanya. (jeha) Baca juga :

Read More

Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 Lebih Baik dari Tahun Lalu

Jakarta — 1miliarsantri.net : Indeks Kerukunan Umat Beragama (Indeks KUB) 2024 sebesar 76,47. Indeks ini naik 0,45 point dibandingkan 2023. Indeks ini diketahui karena Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama secara rutin melakukan survei. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Basuki mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir, Indeks IKUB di Indonesia menunjukkan tren positif. Indeks KUB 2022 sebesar, 73,09. Sementara dua tahun berikutnya, indeks KUB sebesar 76,02 pada 2023, dan 76,47 pada 2024. “Tren ini menggambarkan bahwa sikap toleransi antarumat beragama di Indonesia cenderung membaik. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan ini adalah berbagai upaya Kementerian Agama dalam menyosialisasikan dan menginternalisasikan penguatan moderasi beragama melalui berbagai program dan kegiatan,” ujar Wamenag, Ahad (6/10/2024). Menurut Wamenag, meski indeks menunjukan tren positif, namun tantangan dalam menjaga kerukunan beragama masih ada. “Beberapa kasus intoleransi dan sikap umat beragama yang belum menunjukkan sikap moderat masih terjadi di berbagai wilayah,” sebutnya. Sejalan dengan itu, Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Moderasi Beragama yang mengamanatkan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber). Pembentukan Sekber ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi penyelenggaraan penguatan moderasi beragama di tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Wamenag menjelaskan bahwa program penguatan moderasi beragama mencakup beberapa lingkup, di antaranya penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat bagi aparatur negara, perlindungan hak beragama dalam program dan layanan publik sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing kementerian/lembaga. “Ada juga pengelolaan rumah ibadah yang berperspektif moderasi beragama, serta pemanfaatan perayaan keagamaan dan budaya juga untuk memperkuat toleransi,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Tabiat Buruk Yahudi

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sifat-sifat buruk Yahudi sering disebutkan di dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Sifat buruk di dalam riwayat tersebut rupanya cukup familier di telinga umat Islam, apa saja? Dilansir di albetaqa, setidaknya terdapat tujuh sifat buruk yang terekam dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut penjabarannya: Pertama, Yahudi merupakan kaum yang dimurkai Allah serta sesat. Hal ini sebagaimana hadits sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW dari firman Allah, “Shirotalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim wa laadholin.” Yang artinya, “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Kaum Yahudi dimurkai Allah dan kaum Nasrani merupakan kaum yang sesat.” (HR At Tirmidzi). Kedua, kaum Yahudi kerap memutarbalikkan Kalam Tuhan. Hal ini sebagaimana terekam dalam hadits riwayat Imam Bukhari: فأتوا بالتوراة فنشروها، فوضع احدهم يده على آية الرجم، فقرأ ما قبلها و ما بعدها. فقال له عبد للله بن سلام ارفع يدك. فرفع يده فإذا فيها اية الرجم Ketiga, kaum Yahudi kerap berbohong dan suka memfitnah. Hal ini juga disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari: Bencana Perkuat Literasi Kebencanaanكما قال عنهم عبد الله بن السلام فى حضرة النبي، إن اليهود قوم بهت و إنهم يعلموا با سلامي من قبل أن تسألهم يهتوني Keempat, Yahudi kerap menghalalkan yang haram. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: قال النبي، لعن الله اليهود حرمت عليهم الشحوم فجملوها فباعوها Kelima, Yahudi menjadikan kuburan para Nabi sebagai tempat ibadah. Hal ini sebagaimana hadits Nabi riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: قال النبي، لعنة الله على اليهود و النصارى اتخذوا قبور انبيائهم مساجد Keenam, Yahudi akan selalu memerangi umat Islam hingga hari kiamat. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim: قال النبي، لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودى ةو وراء الحجر و الشجر فيقول الحجر او الشجر،. يا مسلم يا عبد الله هذا يهودى خلفي فتعال فاقتله. الا الغرقد فإنه من شجر اليهود Ketujuh, menjadi pengikut Dajjal. Hal ini sebagaimana hadits riwyat Imam Muslim: يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألفا عليهم الطيالسة (jeha) Baca juga :

Read More

Hadits Singgasana Iblis di Lautan dan Mitos Nyi Roro Kidul

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Meski sudah diusir dari surga ke bumi, iblis mendapat penangguhan hukuman dari Allah SWT untuk menjalankan misinya mencari ‘kawan’ sebanyak-banyaknya sebagai teman di neraka. Alquran mendeskripsikan kisah iblis diusir dari surga dalam QS Al A’raf ayat 13-17. قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ Qāla fahbiṭ min-hā fa mā yakụnu laka an tatakabbara fīhā fakhruj innaka minaṣ-ṣāgirīn قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ Qāla anẓirnī ilā yaumi yub’aṡụn قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ Qāla innaka minal-munẓarīn Qāla fa bimā agwaitanī la`aq’udanna lahum ṣirāṭakal-mustaqīm Tsumma laātiyannahum mim baini aidīhim wa min khalfihim wa ‘an aimānihim wa ‘an syamāilihim, wa lā tajidu akṡarahum syākirīn Ibnu Katsir mengatakan, hingga hari ini, Iblis merupakan makhluk yang diberi penangguhan oleh Allah SWT. Mereka tidak menerima azab sekarang dan tidak akan pernah mati sebelum Kiamat tiba. Setelah tinggal di bumi, Iblis membangun singgasana di tengah laut. Dia duduk di atas singgasana itu, sambil senantiasa mengirimkan pasukan yang bertugas untuk mengembuskan berbagai kejahatan dan fitnah di tengah manusia. Mengenai habitat iblis yang berada di laut juga diungkap oleh hadits Rasulullah SAW. Dari Jabir Ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan itu membangun singgasana di atas air. Ia kirimkan pasukan di tengah-tengah manusia. Pasukan yang paling dekat kedudukannya dengan setan adalah yang mampu mengembuskan fitnah yang paling besar. Salah seorang dari mereka datang dan melapor, “Aku selalu bersama si Fulan, hingga aku tinggalkan saat mengatakan ini dan itu. Iblis berkata, “Tidak begitu, demi Allah kamu tidak melakukan apapun.’ Kemudian, datanglah satu lagi pasukannya dan melapor, ‘Aku tidak meninggalkannya sebelum berhasil memecah belah antara ia dan keluarganya.’ Maka, iblis mendekati setan itu dan berkata,’ Bagus sekali” (HR Muslim). Di sisi lain, Nyi Roro Kidul adalah legenda yang sangat populer pada masyarakat di Pulau Jawa. Sebagian masyarakat hingga saat ini masih percaya terhadap wilayah kekuasaan Nyi Roro Kidul di sepanjang laut selatan Pulau Jawa berikut kekuatan gaib yang dapat memberikan ketentraman ataupun sebaliknya pada masyarakat. Masih ada warga yang melakukan pelaksanaan upacara penghormatan dan tidak melanggar pantangan saat berada di pantai selatan. Irvan Setiawan dalam artikelnya berjudul Mitos Nyi Roro Kidul dalam Kehidupan Masyarakat Cianjur Selatan yang dipublikasikan di Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya menjelaskan, banyak cerita dan legenda bahwa Nyi Roro Kidul sebagai sosok gaib penguasa laut selatan pulau Jawa. Penampakan dalam bentuk kejadian ataupun lewat mimpi tentang Nyi Roro Kidul yang ditindaklanjuti dalam bentuk kebiasaan melakukan upacara sebagian besar terkonsentrasi pada lokasi-lokasi tertentu, seperti di Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Pangandaran Ciamis, Jawa Barat, hingga Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Menurut Irvan, kisah Nyi Roro Kidul punya kesamaan dengan kisah Batara Baruna dalam dunia pewayangan dan kisah Poseidon dalam mitologi Yunani Kuno. Ketiga kisah tersebut mengkultuskan satu sosok sebagai penguasa lautan. Ketiganya memiliki kewenangan untuk menjadikan lautan tenang, berombak, bahkan tsunami. Masyarakat jawa bahkan melakukan sedekah laut atau larung sesaji yang tidak jarang diniatkan untuk meminta perlindungan Nyi Roro Kidul. Pakar syariah Prof Amin Suma menjelaskan masalah itu, khususnya dari aspek kemurnian bertauhid kepada Allah (tauhidullah, pemahaesaan Allah), di samping dari aspek fikih (hukum Islam). Terutama, terhubung dengan sajian yang berasal-usul dari hewan sembelihan (dalam hal ini pelarungan kepala kerbau atau kepala kambing); dan dari sudut pandang akhlak atau etika ekonomi, khususnya etika konsumsi (al-asyribah). Dari sudut pandang tauhidullah, langsung maupun tidak langsung, sedikit atau besar, disengaja atau tidak disengaja, samar-samar atau terang-terangan, dia menegaskan, sedekah laut sulit dinyatakan terbebas, apalagi bersih dari unsur syirik/kemusyrikan (penyekutuan Tuhan). Lebih-lebih, ketika sedekah laut itu dipersepsikan dengan iktikad atau sekurang-kurangnya diposisikan sebagai suguhan/sesajen dalam arti sesembahan/penghambaan kepada arwah-arwah yang diyakini oleh masyarakat tertentu yang sesungguhnya tidak dikenal dalam syariat Islam. Dari sudut pandang sembelihan, Alquran melarang atau tepatnya mengharamkan sembelihan yang penyembelihannya tidak menyebut nama Allah (bacaan bismillahi Allaahu akbar), atau menyebutkan nama Allah sewaktu menyembelihnya tetapi tujuan penyembelihannya dibelokkan untuk kepada selain Allah, misalnya untuk sesajen bagi arwah-arwah atau apa pun sebutannya. “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS. al-An’aam: 162-163). Dalam menjelaskan, tentang ayat itu Imam Ibnu Katsir mengungkapkan, Allah memerintahkan Nabi SAW agar memberi tahu kepada orang-orang musyrik yang menyembah kepada selain Allah dan menyembelih dengan tidak menyebut nama Allah. Menurut Ibnu Katsir, Nabi SAW menyelisihi mereka (tidak sesuai dengan ajaran Islam). Prof Amin Suma menjelaskan, meski yang menyembelih hewannya itu jelas-jelas beragama Islam dan saat menyembelih menyebut nama Allah, hal tersebut tetaplah haram. Sebab, adanya tujuan terselubung dari penyembelihan hewan itu memang diperuntukkan bagi acara dan upacara sedekah laut. (jeha) Baca juga :

Read More

Pesona Pantai Oman: Surga Tersembunyi bagi Pecinta Wisata Bahari

Oman — 1miliarsantri.net : Oman menjadi destinasi wisata yang menonjol berkat keragaman budaya dan lanskap uniknya. Selain pegunungan, gurun luas, dan pulau-pulau tersembunyi, Oman juga dianugerahi garis pantai sepanjang 3.000 km, dengan 1.700 km di antaranya berupa pantai berpasir yang memukau. Bagaimana cara meningkatkan pariwisata kapal pesiar dan bahari untuk memanfaatkan garis pantai yang luas ini? Mohammad al Busaidi, pegawai pemerintah, mengatakan bahwa Oman memiliki garis pantai yang luas dan indah, yang bisa menjadi aset besar untuk wisata bahari. Salah satu cara meningkatkannya adalah dengan membangun marina dan pelabuhan kelas dunia di sepanjang tempat wisata populer seperti Musandam, Sur, dan Salalah. Terminal kapal pesiar mewah akan menarik wisatawan kelas atas. Selain itu, menawarkan kegiatan bahari seperti snorkeling, menyelam, dan melihat lumba-lumba di lebih banyak lokasi akan mendorong operator kapal pesiar untuk memasukkan Oman dalam rute mereka. Salim al Farsi, pengusaha, berpendapat bahwa keindahan alam Oman tak tertandingi di kawasan Teluk. Pulau-pulau dan garis pantainya harus dipromosikan lebih gencar secara internasional. Memperkenalkan kapal pesiar dan layanan yacht ramah lingkungan yang menjelajahi area yang belum banyak dikenal seperti Kepulauan Daymaniyat dan pulau-pulau tersembunyi lainnya akan menarik para pencari petualangan. Bekerja sama dengan agen perjalanan global dan memberikan insentif kepada perusahaan kapal pesiar untuk beroperasi di Oman juga bisa meningkatkan jumlah wisatawan. Ia juga menyarankan agar semua ini dapat diakses oleh semua orang, bukan hanya segelintir orang. Manish Verma, insinyur, menyatakan bahwa untuk meningkatkan wisata bahari, Oman perlu fokus pada peningkatan infrastruktur di sekitar area pesisir. “Kita harus membangun fasilitas yang lebih baik untuk wisatawan, seperti hotel tepi pantai, restoran makanan laut, dan tur perahu berpemandu,” ungkapnya. Mempromosikan warisan bahari Oman, budaya nelayan tradisional, dan menyelenggarakan kompetisi berlayar internasional juga dapat menarik lebih banyak perhatian ke negara ini sebagai tujuan utama kapal pesiar. Nandini Nandakumar, psikolog, percaya bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan wisata bahari adalah dengan mengadakan perjalanan rutin bagi pelajar ke laut. Ini akan mendorong tidak hanya cinta pada alam tetapi juga kesadaran akan laut. Selain itu, pemerintah bisa mengadakan kompetisi tentang kehidupan laut. Ahmed al Lawati, blogger, mengatakan bahwa garis pantai Oman sangat cocok untuk wisata kapal pesiar. Mengembangkan kapal pesiar bertema seperti tur warisan budaya atau kunjungan cagar alam juga akan menjadikan Oman sebagai tujuan unik di kawasan ini. Dengan menciptakan wisata darat eksklusif yang mencakup kunjungan ke pasar tradisional, benteng, dan gurun, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam. Ia juga menyarankan agar harga diturunkan. Kader Khan, salesman, berpendapat bahwa Oman harus fokus pada menyoroti pantai-pantai yang masih alami dan kekayaan kehidupan lautnya. Ide yang bagus adalah bermitra dengan perusahaan kapal pesiar mewah dan menawarkan pengalaman yang disesuaikan, seperti tur pulau pribadi dan olahraga air dengan harga ekonomis. Selain itu, membangun kesadaran melalui kampanye pemasaran yang berfokus pada budaya kaya Oman, garis pantai yang indah, dan keramahan tradisional akan menarik gelombang baru wisatawan ke pantai-pantai kita. (ric) Baca juga :

Read More

Kobarkan Api Semangat Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari

Surabaya — 1miliarsantri.net : Pemikiran dan perjuangan Hadlratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari terus dikobarkan dan dikembangkan. Hal itu sebagai komitmen ulama pendiri NU untuk memperjuangkan, mempertahankan dan kini mengisi kemerdekaan Indonesia. “Bila dicermati pemikiran dan langkah perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari, sesungguhnya lebih maju dan melampaui zaman bagi kalangan santri. Karena itu, kita bertanggung jawab untuk terus merawat dan selalu mengobarkan semangatnya,” tutur KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Kiai Kikin menegaskan hal itu, terkait dengan Halaqoh Pemikiran Hadratussyaik KH. M. Hasyim Asyari di Gedung Monumen Resolusi Jihad NU, di Surabaya, Sabtu (28/9/2024) lalu. Selain Kiai Kikin, yang Ketua PWNU Jawa Timur, pembicara Riadi Ngasiran (Pemerhati sejarah dan Sejarawan NU), Kombes (Pol) Nanag Juni Mawanto (Direktur Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jatim), dan Fahrul Muzaqqi (Fisipol Unair). Hadir pada kesempatan itu, Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Ahmad Zulhilmi Ghazali, KH Abdul Hari (Wakil Rais) dan KH Achmad Saiful Chalim (Katib Syuriah PCNU Surabaya), H Roisuddin Bakri (Ketua Ikapete Jatim), H Moch Saiful Bachri (pengurus Ikapate yang juga Wakil Sekretaris PCNU Surabaya). Pada kesempatan itu, Riadi Ngasiran mengingatkan keberadaan Fatwa Djihad Kiai Hasyim Asy’ari (17 September 1945), yang ditujukan kepada masyarakat luas, terutama kaum santri dan umat Islam. Diperkuat dengan keputusan PBNU yang mengeluarkan ‘peringatan’ untuk pemerintah pada saat itu, yakni Resolusi Djihad NU di Surabaya (22 Oktober 1945). “Pada saat perang dan kondisi belum aman, masa Revolusi Fisik 1945-1945, ini telah mengeluarkan Resolusi Djihad NU di Purwokerto (hasil Muktamar NU pada tanggal 26-29 Maret 1946). Semua itu menjadi bukti andil nyata yang diberikan umat Islam pada umumnya dan Nahdlatul Ulama pada khususnya bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tutur Riadi Ngasiran, yang penulis buku Perang Sabil di Surabaya, Resolusi Jihad NU 1945, segera terbit. Diingatkan, santri yang aktivis budaya dan pemikiran ini, untuk mengenang perjuangan para ulama dan kaum santri, terutama pada saat terjadinya pertempuran 10 November 1945, didirikan Monumen Resolusi Djihad yang telah diresmikan pada 22 Oktober 2011 oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siroj. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan gambaran akan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda, khususnya di Surabaya dan secara umum generasi muda Indonesia. “Alhamdulillah, sejak 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Hari Santri Nasional,” tutur Riadi Pengalaman seorang ulama besar di masa lalu, yang dikenal alim dan berpikiran maju namun hilang ditelan waktu. Hal itu menjadi pelajaran bagi para santri Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) Jawa Timur untuk menggelar Halaqoh Pemikiran tersebut. Halaqah bertema “Mengaktualisasikan Resolusi Jihad dalam Pembangunan Indonesia Sepanjang Masa” ini dihadiri tokoh-tokoh muda NU secara langsung. Mereka memenuhi ruangan gedung PCNU Surabaya dengan penuh semangat. Karena ingin mengetahui pengaruh pemikiran Pendiri NU itu. Pada bagian lain, Riadi Ngasiran pada sejak awal berdirinya, sebagai Tim Kerja Museum NU di Surabaya menegaskan pengaruh dari fatwa Kiai Hasyim Asy’ari. “Kedua keputusan agama dan politik NU (Fatwa Jihad Kiai M Hasyim Asy’ari tanggal 17 September 1945 dan Resoloesi Jihad NU tanggal 22 Oktober 1945) kemudian memperoleh dukungan besar dari organisasi keagamaan di Indonesia. “Rakyat Muslimin Kebumen mengeluarkan mosi agar umat Islam bersungguh[1]sungguh mempertahankan Republik Indonesia. Mosi tersebut dimuat di Suratkabar Harian Pada tanggal 7-8 November 1945, Umat Islam Indonesia menyelenggarakan Muktamar Islam Indonesia di Yogyakarta. Muktamar Islam Indonesia menyerukan seluruh umat Islam Indonesia untuk memperkuat persiapan untuk berjihad fi Sabilillah”. Dalam muktamar tersebut, PBNU mengeluarkan sebuah dukungan spiritual kepada para pejuang Kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. (har) Baca juga :

Read More