Melihat Paradigma Nepotisme Dalam Pandangan Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Bagaimana nepotisme dalam pandangan Islam? Lalu apakah kisah-kisah nabi yang mengangkat keluarganya dalam tampuk kepemimpinan dapat menjadi dalil bolehnya nepotisme? Nabi-nabi terdahulu mengangkat keluarganya untuk membantunya dalam memimpin umat. Misalnya saja Nabi Musa yang mengangkat Nabi Harun untuk membantunya dalam memimpin umat. Sebagaimana dalam surat Taha ayat 29-32: وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي . هَارُونَ أَخِي . اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي . وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي . Artinya: “Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku. (yaitu) Harun, saudaraku. teguhkanlah dengan dia kekuatanku. dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku.” (QS Taha ayat 29-32). Pakar tafsir Alquran yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Pasca Tahfiz Bayt Alquran, KH Syahrullah Iskandar mengatakan bahwa yang disebut dengan nepotisme sejatinya adalah kesukaan dan kecenderungan yang berlebihan kepada orang dekat sehingga memprioritaskannya dalam menduduki sebuah jabatan. Menurutnya perilaku ini termasuk perilaku tercela dalam Islam karena mengabaikan prinsip keadilan. Sebab pertimbangan utamanya adalah hanya relasi kekeluargaan dan faktor kekerabatan tanpa memperhatikan kapabilitas, profesionalitas, dan sikap amanah. Kiai Syahrullah menjelaskan bahwa sebuah jabatan adalah amanah. Sehingga butuh kesiapan dan kemampuan bagi orang yang mengembannya. Kiai Syahrullah mengatakan bahwa sahabat Abu Dzar radiyallahu anhu pernah meminta kepada Rasulullah SAW agar dirinya dapat menduduki sebuah jabatan publik. Meski Abu Dzar dikenal sebagai sahabat yang saleh dan dekat dengan Rasulullah SAW, tapi Rasulullah menilai Abu Dzar belum pantas menduduki jabatan tersebut karena besarnya amanah yang akan ditanggungnya. “Meski faktor kedekatan dan kesalehan individu Abu Dzar tidak diragukan, tetapi menduduki sebuah jabatan publik mensyaratkan lebih dari itu. Sebuah jabatan di akhirat kelak berubah menjadi sebuah siksa dan penyesalan jika diabaikan,” terang Kiai Syahrullah kepada 1miliarsantri.net, Kamis (26/10/2023). Lebih lanjut Kiai Syahrullah mengatakan, Rasulullah SAW menekankan dua hal yang harus terpenuhi ketika menduduki sebuah jabatan, yaitu kepantasan dalam mengembannya dan memperolehnya dengan cara yang baik serta menunaikannya secara baik juga. “Ini bukan berarti kerabat atau orang dekat tidak boleh menduduki sebuah jabatan. Yang diperlukan adalah kapasitas individu, integritas, dan kemampuan mengemban amanah dengan baik yang lebih diprioritaskan menjadi dasar pertimbangannya, bukan faktor kekeluargaan atau kekerabatan,” lanjut Kiai Syahrullah. Sebagaimana kisah Nabi Musa yang mengangkat Nabi Harun untuk membantunya memimpin Bani Israil adalah karena Nabi Musa melihat kapasitas dan integritas Nabi Harun yang dianggap mampu membantunya. Begitupun kisah Nabi Yusuf pun mengandalkan kapasitas pribadinya ketika untuk menjabat sebagai bendahara di Kerajaan Mesir. “Nabi Yusuf ketika meminta untuk menduduki posisi bendahara di Kerajaan Mesir, yang dia andalkan adalah kapasitas pribadinya, yaitu hafizh dan amin. Kata hafizh yang berarti “pemelihara” didahulukan penyebutannya dari kata alim yang berarti “sangat mengetahui” sebagai tanda bahwa memelihara amanah jauh lebih diprioritaskan dari sekadar penguasaan ilmu. Keduanya menjadi prasyarat menduduki sebuah jabatan,” pungkas Kiai Syahrullah. (yan) Baca juga :

Read More

Bolehkah Umroh Bersama Sang Pacar

Jakarta — 1miliarsantri.net : Belakangan ini di media sosial X (sebelumnya Twitter) beredar tangkapan layar (screenshot) Instagram Story seseorang yang tampaknya pergi ibadah umroh bersama pacarnya. Lalu ada yang bertanya bolehkah hal tersebut dilakukan? Seseorang ini menjawab “Udah nanya sama Ustad, Boleh kok yang penting niatnya ya ibadah. Aplg mumpung di tanah suci. Doa yang kenceng kalo jodoh dilancarin kalo ga ya nangis sih tp pasrah ikhlas. Aamiin,” tulisnya di Story. Pimpinan Ma’had Aly Zawiyah Jakarta, Ustadzah Badrah Uyuni mengatakan menegaskan beribadah ke Tanah Suci seharusnya dilakukan dengan mahram. “Tapi pertanyaannya kalau misalnya boleh enggak umroh sama pacar? Umroh itu harusnya berangkat sama mahram ya, bukan sama pacar,” terang Ustadzah Badrah kepada 1miliarsantri.net, Selasa (24/10/2023). Namun, Ustadzah Badrah melanjutkan, kemudian ada perdebatan ulama dalam hal itu khilafiyah tentang sebenarnya bersama siapa perempuan keluar. Ada pendapat, misalnya rombongan perempuan atau kita percayakan dengan ada ustaznya tetapi ada perempuan yang lainnya, maka itu diperbolehkan. Dia mengungkapkan suami-istri umrah dan umroh dengan orang tua adalah hal biasa. Namun, kalau umrah dengan pacar, dia mempertanyakan tujuan ibadah itu. “Suami istri umroh, biasa, dengan orang tua, biasa, tapi kalau dengan pacar dia niatnya ibadah atau mau apa? Gitu,” ungkapnya. Umroh bersama kawan-kawan kantor itu juga biasa, tetapi tujuannya untuk ibadah agar kita ada teman bersama. Menurut Ustadzah Badrah, dia juga mendengar kisah-kisah, seperti umroh bersama pacar, umroh bersama selingkuhan. Mereka berjanji bertemunya malah di tempat umroh. “Kalau misalnya kita lihat juga fenomena dan hadits-hadits Nabi bahwa di akhir zaman nantinya orang datang buat umroh itu bukan untuk ibadah, melainkan buat jalan-jalan saja, untuk ziarah biasa saja. Itu memang terjadi pada saat ini, karena mereka sibuk selfie, sibuk dengan bukan yang niatnya ibadah tapi jalan-jalan menghabiskan uang walaupun istilahnya lagi ngecharge,” lanjut Ustadzah Badrah. Ia melanjutkan, dari kesemuanta ternyata bahwa itu semuanya berlaku karena kondisi keimanan mereka sendiri-sendiri. Ada yang memang benar-benar pure ibadah, tapi sisanya gimana? “Karena kan hakikatnya ibadah umroh itu kan paling sejam, dua jam, tiga jam ya, dari ambil miqat, lalu dia tawaf, lalu dia sa’i, habis itu tahalul, itu kan enggak terlalu lama sebenarnya. Sisanya apa yang akan dia lakukan, sedangkan itu di Tanah Suci,” ujarnya. Maka secara hukum umroh bersama siapa pun harusnya boleh, Ustazah Badrah menuturkan, tapi kalau misalnya diisi dengan kemaksiatan itu menjadi haram. “Nah kalau misalnya sengaja dengan pacar gimana? Pacar belum tentu jadi lho, itu kadang-kadang kita tuh malah jagain jodoh orang, mau ngapain?” imbuhnya. Saat ditanya sebaiknya bersama siapa kita umroh, Ustazah Badrah menjawab bersama mahram. Yaitu, orang tua, suami bagi yang sudah bersuami, anak, dan keluarga. “Boleh dengan teman-teman, maksudnya untuk saling menasihati dalam kebaikan dan menyemangati dalam beribadah,” pungkasnya. (Iin) Baca juga :

Read More

Pesantren Cendekia Amanah Selenggarakan Pelatihan Bisnis Sayur Hidroponik

Jakarta — 1miliarsantri.net : Memperingati Hari Santri 2023, Pesantren Cendekia Amanah (PCA) menyelenggarakan pelatihan bisnis sayur hydroponik. Pelatihan ini diikuti 17 pesantren se-Jabodetabek untuk menciptakan ketahanan pangan dan penguatan ekonomi pesantren. Pengasuh PCA KH Cholil Nafis mengatakan, pesantren harus memaksimalkan fungsinya. selain sebagai tempat pendidikan dan dakwah juga sebagai pengembangan ekonomi keumatan. “Pesantren harus menjadi sentra ekonomi dan pasar pemberdayaan umat. Pesantren yang lekat dengan masyarakat dapat dijadikan basis pemberdayaan ekonomi umat,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Minggu (22/10/2023). Dia mengatakan, pesantren adalah pasar dan konsumen yang pasti. Selain para santri, alumni dan keluarga santri juga dapat merekatkan jaringan pasar antar pesantren dan jaringan bisnis dengan masyarakat umum. “Sementara ini, pesantren lebih banyak sebagai konsumen. Kini Sudah waktunya pesantren bisa menjadi produsen dan mengembangkan usaha yang bersekala besar hingga ekspor dan impor,” tambahnya.. Pelatihan ini utk menguatkan ikatan pesantren sekaligus fungsi pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren. (rid) Baca juga :

Read More

Dua Santri Jawa Timur Terpilih Menjadi Duta Santri 2023

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dua santri dari Jawa Timur terpilih sebagai Duta Santri 2023. Mereka adalah Nasikhul Huda dari Pondok Pesantren Al Jihad, Surabaya dan Duta Santri putri terpilih atas nama Norma Hasanatul dari Pondok Pesantren Luhur Malang. Kompetisi Duta Santri ini diselenggarakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Ketua Umum Duta Santri Nasional, Syifa’ Nurda Mu’affa mengatakan, kompetisi ini untuk menumbuhkan bakat yang dimiliki para santri dalam berbagai bidang sekaligus memberikan dampak positif pada kemajuan bangsa. “Kompetisi ini kami adakan setiap dua tahun sekali sebagai wujud komitmen dalam membangun negeri dan mendorong para santri menjadi agen perubahan yang positif, kami percaya bahwa santri memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya kepada 1miliarsantri.net, Minggu (22/10/2023). Selain itu, yang menarik pada Duta Santri Nasional 2023 yakni mengapresiasi para desainer muda dalam menampilkan desain busananya untuk dikenakan oleh 48 finalis yang tengah berkompetensi. Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. menyampaikan, program inisiatif ajang Duta Santri Nasional ini menjadi salah satu langkah positif dalam mempersiapkan para santri menjadi pemimpin masa depan. “Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan serta meyakini acara ini akan menjadi wadah bagi para santri muda untuk menunjukkan potensi terbaik mereka, dan mengekspresikan pemikiran mereka dalam memajukan peradaban global,” terangnya. Jazidie mengungkapkan, jihad di zaman yang sangat kompleks saat ini, tidak lagi merujuk pada pertempuran melainkan perjuangan intelektual. Ada empat hal yang menjadi tantangan dalam jihad santri kedepannya, yakni memperjuangkan keadilan, meningkatkan pendidikan, mengupayakan kesehatan, dan menghapus kemiskinan. “Meyakini jihad santri ke depan, Unusa sebagai lembaga pendidikan, melakukan upaya kontribusi salah satunya dengan membentuk research center dan research group di masing-masing fakultas. Dan bentuk implementasi tersebut adalah terwujudnya pusat penelitian Center of Environmental Health for Pesantren (CEHP),” tandasnya. Dia berharap para santri sebagai pejuang ilmu, terus semangat melakukan jihad intelektual dalam mengembangkan pengetahuan dan mengikuti transformasi teknologi digital. Unusa menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang menjadi peran santri dalam mendedikasikan baktinya dan menjalankan misi-misi yang diemban oleh Nahdlatul Ulama sekaligus senantiasa memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Duta Santri Nasional telah menjadi bagian penting sejak 2016 dalam perayaan Hari Santri Nasional. Kompetisi ini diikuti oleh 6.431 santri yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia, hingga akhirnya terpilih 48 finalis yg lolos dalam babak grand final di Auditorium Unusa, Jumat (19/10/2023). (kik) Baca juga :

Read More

Polri Beri Peluang Hafiz dan Hafizah Untuk Menjadi Anggota Kepolisian

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan merekrut para hafiz dan hafizah berprestasi untuk menjadi anggota polisi. Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, para hafiz bisa diberdayakan di kepolisian untuk mengisi ruang-ruang keagamaan di masyarakat. “Apabila sudah memiliki otoritas, penerimaan masyarakat akan semakin baik. Apalagi diperoleh dari polisi yang hafiz dan ahli tafsir dengan paham keagamaan moderat,” ungkap Zayadi kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (21/10/2023). Zayadi menyampaikan, rencana perekrutan tersebut menjadi keputusan yang dihasilkan dari pertemuan antara Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama bersama Biro SDM Mabes Polri, di Jakarta belum lama ini. Ia menjelaskan, dalam perekrutan tersebut, teknis persyaratan standar diserahkan ke instansi kepolisian. Nantinya, Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) di daerah memegang data para hafiz per tiga tahun. “Kita menghargai kecakapan minimal yang menjadi standar di kepolisian. Mudah-mudahan formasinya akan banyak dan akan disebarkan ke Polda-polda,” tambah Zayadi. Ia berharap, perekrutan tersebut menjadi pionir yang dapat memantik kementerian atau instansi lainnya dalam memberdayakan para hafiz berprestasi. “Saya bayangkan mereka ada di setiap masjid kementerian, masjidnya dimakmurkan oleh alumni juara MTQ ataupun STQH yang moderat,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Biro Dalpers SSDM Polri, Brigjen Pol Nurworo Danang diwakili Kabagdiapers Biro Dalpers SSDM Polri, Kombes Pol Fadly Samad mengatakan, Polri sejak tahun 2019 telah melakukan rekrutmen proaktif melalui jalur afirmatif, penghargaan, dan prestasi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Rekrutmen Proaktif Calon Anggota Polri. “Tahapan rekrutmen itu sudah ada ketentuannya, hanya standarnya kita agak turunkan untuk rekrutmen proaktif, karena tidak mungkin disamakan. Standar ini nantinya diterapkan di masing-masing daerah dengan persyaratan yang disesuaikan,” tutur Fadly saat ditemui 1miliarsantri.net di Kantor Mabes Polri. Fadly mengatakan, para hafiz dan hafizah di kepolisian dapat melakukan kegiatan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) melalui pendekatan agama. Ia menginformasikan, perekrutan ini akan dibuka pada bulan November hingga Desember dengan formasi sebanyak 700 anggota melalui rekrutmen proaktif. (wink) Baca juga :

Read More

Kemenag Terus Lakukan Bimbingan Mencegah Pernikahan Dini

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Upaya pencegahan pernikahan dini terus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Salah satunya menambah jumlah fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin) dan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) pada 2023. Menurut Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto, tahun ini Kemenag telah berhasil mencetak 3.200 fasilitator BIMWIN dan BRUS. “Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, di mana pertahun kita hanya mencetak sekitar 400 fasilitator,” kata Suryo kepada 1miliarsantri.net, Jumat (20/10/2023). Keberhasilan ini merupakan hasil dari perubahan strategi bimbingan teknik (bimtek) fasilitator. Semula, bimtek hanya dilakukan terpusat di Jakarta, menjadi tersebar ke seluruh kantor wilayah. Dengan strategi ini, bimtek fasilitator dapat menjangkau lebih banyak calon fasilitator di seluruh Indonesia. “Bimtek fasilitator yang tersebar ke seluruh kantor wilayah ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kualitas Bimwin Catin dan BRUS di Indonesia,” ungkapnya. Hingga saat ini, Kemenag telah menggelar 64 kali bimtek fasilitator. Bimtek tersebut diikuti calon fasilitator dari berbagai latar belakang, mulai dari penyuluh agama, guru, hingga tokoh masyarakat. Suryo berharap, dengan adanya 3.200 fasilitator ini, Bimwin dan BRUS semakin berkualitas. “Dengan bimbingan yang berkualitas diharapkan dapat mencegah pernikahan dini dan perceraian,” pungkasnya. (yus) Baca juga :

Read More

Kemenag Mendorong Dana Wakaf Bisa Dimanfaatkan Untuk Membangun Fasilitas Kesehatan

Bandung — 1miliarsantri.net : Dana wakaf diharapkan bisa dimanfaatkan untuk membangun fasilitas kesehatan. Harapan ini disampaikan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama Waryono Abdul Ghafur saat Silaturahim dan Pembinaan Nazhir di Ruang Rapat RS Salman Islam, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. “Selain untuk pengembangan ekonomi dan pendidikan, kita perlu mendorong pemanfaatan dana wakaf untuk penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat,” ungkap Waryono. Waryono mengungkapkan, pihaknya akan membangun roadmap bersama LAZ dan Nazir untuk pembangunan tersebut. Roadmap tersebut akan menjadi proyek mercusuar bagi filantropi Islam. “Saat ini terdapat sekitar 653 BAZNAS-LAZ dan 375 Lembaga Nazir di Indonesia. Jika dianalogikan masing-masing mencari dana dan menginvestasi Rp1 miliar, maka konsep rumah sakit akan terbangun, apalagi kebutuhan dana RS Salman Islam hanya sebanyak Rp210 miliar,” ungkapnya. Sementara itu, Nazir Wakaf RS Salman Islam, Hadi menyampaikan, saat ini di RS Salman baru terbangun masjid dan klinik healthcare untuk tahap awal. Tahap ini banyak melibatkan alumni ITB dalam hal operasional. “Saat ini program pembangunan RS Salman sedang proses tahap pengajuan pendanaan keuangan. Pendanaannya berkolaborasi dengan Awqaf Properties Investment Fund (APIF)-ISDB, sedang diajukan dan proses pengajuan pembiayaan dari APIF IsDB sejumlah $10 juta atau kurang lebih Rp150 miliar karena maksimal 75% dari total RAB,” pungkasnya. (den) Baca juga :

Read More

Nabila Gelar Pameran Lukisan Owah Gingsir dan Dibuka Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim

Surabaya — 1miliarsantri.net : Pelukis Nabila Dewi Gayatri menggelar pameran tunggal 39 lukisan drawing karyanya di Surabaya, 18-23 Oktober 2023. Pameran yang akan berlangsung di Gedung DKS dan Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya itu diberi judul ‘Owah Gingsir’. Rencananya pameran dibuka Wakil Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur, Prof. KH Ali Maschan Moesa, Rabu (18/10/2023) pukul 16.00 WIB di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Jalan Gubernur Suryo Surabaya itu. Nabila menamai tema pamerannya ‘Owah Gingsir’ sebagai sebuah perenungan jiwa seni yang bergerak dari garis dan arsir menggambar zaman. Baginya, karya goresan yang dipamerkan ini adalah perenungan yang mendalam tentang situasi dan keadaan diri pribadi maupun lingkungan sekeliling, berupa endapan rasa, atau pun keintiman private tentang perjalanan dunia spiritual. Dari permenungan itulah, lanjutnya, setiap berkarya dalam suasana hening saya, banyak menemu gambaran yang berlintas, tak berbatas dalam imaji. “Situasi ini kemudian saya olah sesuai dengan kebutuhan berkarya yang tidak bisa tergesa-gesa,” tegasnya. Nabila lantas merangkainya satu persatu, mengalir dan beriak bersama nglangut hati yang sahaja, hingga lahirlah karya autokritik tentang keyakinan yang salah arah, ada juga bicara tentang socioculture dengan perubahan yang demikian cepatnya. Untuk merangkum semua itu. Dia memilih judul pameran drawing kali ini ‘Owah Gingsir’ yang kurang lebihnya berarti perubahan. “Saya menyadari betapa dinamika perubahan zaman terjadi silih berganti mewarnai dunia, karenanya dari gambar-gambar, saya ingin memberi tanda, mencatat peristiwa-peristiwa lewat bahasa visual garis dan arsir,” tukasnya. Goresan-goresan Ini, dia susun menjadi semacam kaleidoskop jangka zaman, Setidaknya begitulah peran seniman. Jika ada pujangga yang mencatat dan menulis lewat karya sastra, maka dia menganggap karya gambar bisa digunakan untuk kepentingan menandai zaman, meski dengan bahasa yang berbedam “Akhirnya, torehan hitam putih ini semoga mampu mewakili perasaan saya dan juga khalayak sebagai ‘pepiling’, tentang penggambaran jangka zaman yang selalu ‘owah gingsir’, aamiin,” harapnya. Kurator pameran tunggal Nabila kali ini adalah Dr. Agung Tatto, Msn, sementara penulisnya, Hari Prajitno Msn. Dari 39 lukisan yang akan dipamerkan ada 32 lukisan berukuran A3 (29×42 cm), 4 lukisan berukuran 150×150 serta 3 lukisan drawing berukuran 110×150. (har) Baca juga :

Read More

Perlunya Pembelajaran Gerakan Moderat Sejak Dini

Bogor — 1miliarsantri.net : Gerakan moderat sejak dini tidak hanya bergulir di kalangan siswa menengah saja, namun harus ditanamkan sejak Taman Kanak-Kanak (TK) dan madrasah. Gerakan moderat sejak dini juga bergulir di kalangan pesantren. Hal ini antara lain dilakukan Pesantren Tahfidz Al Kaukab, di Gunung Putri, Bogor. Pesantren ini diasuh oleh KH Khoirul Huda Basyir. Penguatan moderat sejak dini ini dikemas dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Hadir ratusan santri yang juga siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sebagai narasumber, Pokja Moderasi Beragama Lukman Hakim Saifuddin mengenalkan kepada para santri tentang ajaran pokok (ushul) dan cabang (furu’) dalam agama. Perspektif tentang ushul dan furu’ penting, kata pria yang akrab disapa LHS ini, agar para santri bisa memahami dan menyikapi keragaman pemahaman dan pandangan secara baik dan moderat, tidak ekstrem atau berlebihan. LHS lalu menjelaskan sejumlah nilai pokok ajaran agama. Pertama, memanusiakan manusia. “Islam hadir agar harkat martabat manusia terjaga. Manusia punya tugas penting sebagai pengelola alam semesta,” tegas LHS di Bogor, Sabtu (14/10/2023) Nilai kedua, menegakkan keadilan danpersamaan di depan hukum. Menurut LHS, orang yang benar harus diapresiasi, sementara yang salah dihukum. “Tidak ada orang setuju praktik pembedaan perlakuan kepada seseorang berdasarkan perbedaan latar belakang (suku, agama, status sosial, dan lainnya). Ini tidak dikenal dalam agama,” sebut LHS. Nilai pokok agama yang lain adalah membangun kemaslahatan bersama. Karenanya, perilaku merusak harus dihindari. Sebab, inti Islam adalah membangun kemaslahatan bersama. “Kemaslahatan adalah kebaikan yang mengandung manfaat yang bisa dirasakan banyak orang. Banyak nilai pokok agama lainnya, antara lain mewujudkan perdamaian, melestarikan lingkungan, jangan menipu, jangan berbohong, jangan membunuh, dan lainnya,” lanjut LHS. Selain ajaran pokok, dalam agama juga ada nilai cabang (furu’). Pada tataran cabang, ditemukan banyak keragaman pandangan, tidak hanya antar agama bahkan dalam satu agama. Dalam Islam misalnya, ada ajaran tentang membaca qunut, memelihara jenggot, menentukan awal bulan dengan hisab atau rukyat, bilangan taraweh, ini semua bagian dari nilai cabang dalam Islam. Sehingga wajar, jika ada keragaman pandangan. “Jadi Islam satu, tapi cara orang memahami ajaran Islam bisa beragam. Itulah kenapa faham, madzhab bisa beragam. Sehingga amaliyah ubudiyahnya juga beragam. Perbedaan di level cabang itu sesuatu yang biasa saja, keniscayaan, tidak terhindarkan,” sambungnya. LHS lalu memberi penekanan tentang orang yang masuk kategori memiliki pemahaman yang melampaui batas. Misalnya, atas nama agama, di rumah ibadah justru mencaci maki dan menghujat orang lain. Hal itu menurut LHS adalah tindakan berlebihan. “Kita boleh tidak setuju atau mengoreksi kekeliruan sesama, tapi tidak boleh mencaci maki atau menghujat. Sebab itu merendahkan harkat manusia, tidak sejalan dengan inti pokok agama yang memuliakan harkat manusia,” pesan LHS. Contoh lainnya, kata LHS, perilaku orang yang atas nama agama justru melalukan perusakan. Misal, tindakan membakar rumah ibadah karena beda mazhab. Contoh lainnya adalah perilaku bully. “Kita boleh beragam dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang sifatnya cabang. Kita saling menghargai perbedaan di wilayah ini. Tapi terhadap ajaran yang inti, tidak boleh diingkari atas alasan apapun juga. Atas nama agama sekalipun. Jika ada orang yang melakukan sesuatu yang mengingkari keadilan, persamaan di depan hukum, itu berlebihan. Ini perlu dimoderasi,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

Ketua MUI Beri Pembekalan Pengembangan Pesantren

Bekasi — 1miliarsantri.net : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Jeje Zaenudin menyampaikan tiga pilar yang menjadi fokus pengembangan pesantren. Pertama, pendidikan; kedua dakwah; dan ketiga, pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Ustaz Jeje di hadapan para asatidz pengasuh Pesantren An-Nahla Al-Islamiy di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023) lalu. “Dalam konteks pendidikan, kami terus mendukung para guru dan asatidz untuk terus meng-upgrade keilmuannya. Termasuk bagaimana menyelenggarakan program khas pesantren yang berbeda dengan madrasah pemerintah,” terang Ustaz Jeje. Hal ini untuk melestarikan tradisi pesantren yang fokus pada kitab-kitab turats dan ilmu-ilmu syariah secara mendalam. Sehingga diharapkan kualitas alumni pesantren jauh berbeda dengan lulusan madrasah umum. Sementara pada bidang dakwah dan sosial, Ustaz Jeje mendorong para guru dan asatidz untuk aktif menyelenggarakan pelatihan singkat untuk masyarakat sekitar. Di antaranya program pelatihan imam dan khatib, pemulasaran jenazah, tahsin Al-Qur’an, pengolahan air minum, dan pembuatan makanan siap saji. “Saya berharap masyarakat sekitar dapat merasakan kemanfaatan yang luas dari pesantren dengan program-program pemberdayaan. Jika masyarakat merasakan manfaat positif, tentu akan menambah trust mereka kepada pesantren,” tuturnya. Ustaz Jeje juga mengungkapkan bahwa kemajuan dan kemunduran suatu institusi pendidikan bukan hanya terletak pada aspek legal formal, tetapi aspek pengelolaan. Jika para guru dan asatidz fokus dalam mengelola pesantren, kata Ustaz Jeje, maka harapan terwujudnya generasi tafaqquh fid din akan terwujud. “Ibarat pepatah, jangan sampai semut di seberang lautan terlihat, tapi gajah di depan mata tidak terlihat. Maka bagaimana aset yang sudah ada ini dimaksimalkan untuk melahirkan kader-kader ulil albab dan muslim kaffah,” jelasnya. Profil Pesantren An-Nahla Al-IslamyMa’had An-Nahla Al-Islamy adalah lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah naungan yayasan An-nahla Al-Islamy dan berlokasi di Kampung Karang sambung RT 001 RW 009 Desa Karang Satria Kecamatan Tambun utara kabupaten Bekasi. Ma’had An-Nahla Al-Islamy membuka beberapa program pendidikan antara lain ; TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), SMPIT (SMP Islam Terpadu) dan SMA Islam Plus. TPA beroperasi pada tahun 2014, SMPIT beroperasi pada tahun ajaran 2016-2017 serta SMA Islam Plus beroperasi pada tahun ajaran 2019-2020. (fat) Baca juga :

Read More