Potensi Zakat Muslim Indonesia Capai 327 T, Kemenag Prioritaskan 3 Hal

Jakarta — 1miliarsantri.net : Potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp 327 triliun pertahun. Angka ini hampir menyamai anggaran pemerintah untuk perlindungan sosial pada tahun 2022 yakni sebesar Rp 431,5 triliun. Menurut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur, potensi zakat di Indonesia ini masih sangat mungkin ditingkatkan. Apalagi, saat ini sudah ada 512 Badan Amil Zakat, 49.132 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 145 Lembaga Zakat dan 10.124 amil. “Dengan sumber daya yang besar, saya optimis pengumpulan zakat di Indonesia akan terus meningkat,” urai Waryono kepada 1miliarsantri.net, Jumat (25/08/2023) lalu. Sebagaimana diketahui, Waryono dilantik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf pada 11 Agustus 2023. Dia menggantikan Tarmizi Tohor yang memasuki masa purna bhakti. Waryono berharap pemberdayaan zakat fokus pada tiga hal. Pertama, mewujudkan mukmin yang kuat imam dan ekonomi. Kedua, penguatan intelektual. Ketiga, penguatan teknologi. “Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama. Jika ini dapat dilakukan, Insya Allah zakat akan menjadi bagian strategis yang tidak hanya membantu negara secara langsung tapi juga dirasakan oleh Masyarakat,” tegasnya. Saat ini, tercatat ada kurang lebih 10,7juta mustahik di Indonesia dengan potensi zakat mencapai Rp327 triliun. Menurut Waryono, perlu dilakukan Pemetaan agar penyaluran dana zakat tepat sasaran. Dia juga mengingatkan bahwa kemiskinan tidak hanya mengenai persoalan ekonomi, namun juga melibatkan sektor lain, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan lainnya. “Saya harap lembaga zakat dapat memetakan wilayah kerja masing-masing. Jangan sampai ada mustahik yang overlapping dalam menerima bantuan. Penyaluran zakat harus tepat sasaran. Jangan sampai satu keluarga mendapatkan bantuan yang sama,” sebutnya. Sebagai regulator, Kemenag bersama Lembaga Zakat harus dapat menjaga kepercayaan Masyarakat, terutama para muzaki. Sehingga mereka dengan kesadaran dan penuh semangat mau berzakat. Waryono menambahkan, saat ini, tercatat ada kurang lebih 10,7 juta mustahik di Indonesia sehingga perlu dilakukan Pemetaan agar penyaluran dana zakat tepat sasaran. Dia juga mengingatkan bahwa kemiskinan tidak hanya mengenai persoalan ekonomi, namun juga melibatkan sektor lain, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan lainnya. “Pengelolaan zakat juga harus transparan, akuntabel, tepat sasaran, dan terstandar secara global. Melalui dana zakat, kita dapat melahirkan keluarga atau generasi masa depan yang thayyibah, bukan generasi yang lemah. Zakat dalam rukun Islam posisinya di tengah, sehingga dapat memengaruhi ke atas dan ke bawah,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

Wapres : Program OPOP bisa Mendongkrak Perekonomian Lewat Pesantren

Cirebon — 1miliarsantri.net : Propinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya mewujudkan visi nya sebagai Juara Lahir Bathin melalui program pemberdayaan pesantren, salah satu nya dengan menggiatkan Program One Pesantren One Product (OPOP), dimana program tersebut memberikan kesempatan pada pesantren untuk mengembangkan bisnisnya sehingga dapat mandiri secara ekonomi. Dibawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubermur Uu Ruzhanul Ulum, Jabar menargetkan ada 5.000 pesantren yang bergabung dalam program OPOP tersebut sudah terpenuhi. “Selama empat tahun bergulir, sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP. Sedangkan pada 2023, tercatat 2.174 yang bergabung. Dengan demikian, pesantren yang ikut serta dalam program OPOP mencapai 5.018,” terang Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin berkunjung ke Pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (25/08/2023). Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Propinsi Jabar, nilai transaksi dari tahun ke tahun pada acara temu bisnis OPOP relatif tinggi. Pada OPOP 2020, dengan peserta 500 pesantren, transaksi bisnis mencapai Rp 21 miliar. Pada 2021, dengan peserta 1.000 pesantren, mencapai Rp 136,5 miliar, dan 2022 dengan peserta 270 pesantren nilai transaksi mencapai Rp 42,1 miliar. Pencapaian tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Menurut Ma’ruf, pemberdayaan pesantren melalui program OPOP dapat menjadi peluang pembangunan ekonomi baru. Bahkan, OPOP juga memberikan efek domino berupa penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar pesantren tersebut. “Saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren dan ada yang sudah sampai ekspor ke luar negeri. Banyak juga yang mempekerjakan dan memberdayakan masyarakat. Hasil-hasil produk masyarakat juga bisa dihilirisasi oleh pelaku usaha UMKM,” urai Ma’ruf. Ma’ruf mengungkapkan, peran pesantren sebelumnya lebih menitikberatkan sebagai pusat pengembangan Islam dan mencetak ulama. Namun sekarang sudah berkembang meliputi pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitarnya. “Hal ini harus terus didorong demi pertumbuhan ekonomi maju di masa mendatang, mengingat peluang ekonomi dari pemberdayaan pesantren belum populer dan berpotensi menaikkan perekonomian,” pungkas Ma’ruf. (sin) Baca juga :

Read More

Pemkot Bekasi Jadikan KH. Masturo Sebagai Nama Jalan

Bekasi — 1miliarsantri.net : Tokoh pejuang kemerdekaan, KH Masturo (23 April 1917 – 4 Februari 1997), ditetapkan sebagai nama jalan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Penetapan itu dilakukan pada peringatan HUT RI ke-78 di Alun-alun M Hasibuan, Kota Bekasi. Ditetapkan nya KH Masturo sebagai nama jalan pengganti Jalan Pramuka tersebut berdasar pada Surat Plt. Walikota Nomor 860/Kep.363.Kessos/VIII/2023 yang menyatakan bahwa Kiai Haji Masturo adalah tokoh pergerakan Islam, kemerdekaan dan juga ulama berpengaruh di wilayah Bekasi. Penyematan nama KH Masturo sebagai nama jalan bukan semata-mata tanpa alasan. Hayat, perjuangan, dan jasa KH Masturo sangat besar dalam mengisi perjalanan sejarah Kota Bekasi. Dimulai sebagai pimpinan KNID Bekasi, Komandan Fisabilillah Bekasi, anggota MPHS Jakarta Raya, anggota Gerakan Plebisit RI, Anggota Sarikat Dagang Islam Bekasi, dan anggota BPH Kabupaten Bekasi. KH Masturo juga pernah menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi, Pembimbing Cabang Pramuka Bekasi, Pendiri MUI Kabupaten Bekasi, Pendiri Yayasan Nurul Islam Islamic Center Bekasi, Ketua DKM Masjid Agung Al-Barkah, dan Ketua Persaudaraan Haji Bekasi. Sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi periode 1969-1971, KH Masturo merupakan generasi pertama Persyarikatan Muhammadiyah di Bekasi yang dibina Raden Haji Sulaiman St. Penghulu. Kehadiran Muhammadiyah sejak 1928 di bumi Patriot turut mengawal Kemerdekaan Republik Indonesia. Walau pun Dakwah Muhammadiyah mengalami berbagai tantangan, dengan keluwesan KH Masturo dalam berdakwah telah menjembatani perbedaan dengan dakwah yang merangkul dan mencerahkan. Jalan KH. Masturo titik awal dimulai dari Pertigaan Bulan-bulan, depan RSUD Kota Bekasi hingga depan Polres Metro Bekasi Kota di Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan. Selain KH. Mastruro, pemerintah kota Bekasi juga menetapkan 11 nama tokoh daerah Kota Bekasi lainnya dan memberikan gelar kehormatan untuk 10 nama tokoh. Penyematan nama para tokoh tersebut untuk menghayati perjuangan mendiang mengisi perjalanan sejarah di Kota Bekasi. Mereka yang dianugerahi kehormatan tersebut antara lain pimpinan KNID Bekasi, Komandan Fisabilillah Bekasi, anggota MPHS Jakarta Raya, anggota Gerakan Plebisit RI, Anggota Sarikat Dagang Islam Bekasi, anggota BPH Kabupaten Bekasi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi, Pembimbing Cabang Pramuka Bekasi, Pendiri MUI Kabupaten Bekasi, Pendiri Yayasan Nurul Islam Islamic Center Bekasi, Ketua DKM Masjid Agung Al-Barkah, Ketua Persaudaraan Haji Bekasi. (maf) Baca juga :

Read More

Beberapa Artis Senang dan Terharu Bisa Bertemu Langsung dengan Habib Umar

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ulama besar asal Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz menggelar safari dakwah di beberapa kota di Indonesia. Diawali pada Ahad (20/08/2023) lalu, Habib Umar menggelar pengajian besar di Masjid Istiqlal, Jakarta. Kedatangan Habib Umar ke Indonesia cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia, termasuk para selebritas Tanah Air. Sejumlah pesohor Tanah Air tak luput mengikuti kajian tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya adalah mualaf. Berikut deretan artis Indonesia yang menghadiri kajian ilmu Habib Umar bin Hadifz di Jakarta. “MasyaAllah.. Kekaguman yang luar biasa.. Habib @habibomarcom. Pagi ini saya di hub Habib @husein_hadar dan Habib @alhabibjindan tuk bertemu beliau. Bahkan kami sempat ngobrol tentang acara LOGIN. Dan diberi semangat tuk melanjutkan guna menyebarkan kebaikan. ITS a blessed day…” tulis Deddy di akun Instagram pribadinya, @mastercorbuzier, dikutip Kamis (24/08/2023). “Ya Allah Terimakasih kau izinkan bertemu dg Ahlul Bait yg menjalankan ahlak Rasullullah SAW, membawa kedamaian dan mengajarkan Cinta kepada Rasullullah SAW yaitu al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yg penuh dg karomah. Sungguh, cuma bisa mengucap Alhamdulillah semoga kami semua di kumpulkan bersama orang orang yg mendapat syafaat Rasullullah SAW,” ujarnya. “Alhamdulillah” tulis Dul dalam unggahannya di akun Instagram miliknya. “Masya Allah Tabarakallah. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. Seneng bisa silaturahmi lagi dengan kawan2 lama dan bisa bertemu secara langsung sekaligus mengenal lebih dekat dengan Habib Umar.” kata Tissa di akun media sosialnya. “Biasanya hanya melihat beliau melalui layar HP, ketika berhadapan langsung rasanya air mata ini susah untuk dibendung. Apalagi ketika bersalaman dan mencium tangan beliau…Ya Allah.” ungkap Ronal. (Iin) Baca juga :

Read More

Kemenag Gandeng FOZ Menyusun Peta Jalan Zakat 2045

Jakarta — 1miliarsantri.net : Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI, Waryono, mengajak Forum Zakat (FOZ) untuk menyusun Peta Jalan Zakat sampai 2045. Menurutnya, hal ini menjadi ikhtiar dalam menutup peluang ketidaksesuaian peruntukan dana zakat, sekaligus memaksimalkan potensi dan dampak positif zakat terhadap umat Islam di Indonesia dan dunia. “Kita buat pemetaannya untuk zakat ini bagaimana harusnya, menuju tahun emas 100 tahun pada 2045 yang tentunya berdasarkan evaluasi-evaluasi lapangan,” ungkapnya dalam agenda silaturahmi pengurus FOZ di Kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (23/08/2023) Menurut Waryono, lembaga berbasis masyarakat memiliki kekahasan tersendiri dalam mengelola dana zakat. Meski ada regulasi yang mengikat kekhasan tersebut. Maka itu, Kemenag mengajak FoZ sebagai representasi gerakan zakat di Indonesia terlibat dalam penyusunan peta zakat. “Kita menyadari bahwa lembaga berbasis masyarakat memiliki kekhasan tersendiri, yang meski dalam kerjanya diatur Undang-Undang (kekhasan tersebut, red) tidak bisa diganti. Maka, kita berharap FOZ sebagai representasi gerakan zakat terlibat dalam penyusunan pemetaan kerja-kerja zakat,” ucapnya. Lebih lanjut, Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020 ini berpesan agar FOZ sebagai asosiasi terus istiqomah menjadi wadah seluruh lembaga zakat demi menguatkan gerakan zakat. “Kedua, gerakan ini kan berbasis kepercayaan. Maka satu-satunya modal utama kita adalah menjaga kepercayaan publik. Ayo kuatkan kepercayaan yang terus menerus berkelanjutan,” katanya. Ketiga, pentingnya keterampilan lembaga dalam mengelola data yang dimiliki. Dia tidak ingin lembaga zakat dalam menjalan program tidak memiliki data, baik data penerima manfaat maupun data program. “Jangan sampai dalam menjalankan program, kita tidak punya data baik penerima manfaat sampai data programnya. Contohnya mahasiswa penerima beasiswa, setelah menjadi alumni, ajak mereka untuk jadi bagian dari gerakan ini. Untuk meneruskan pesan kebaikan agar disebarkan ke teman-temannya,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, Waryono, juga mengapresiasi FOZ dalam menguatkan gerakan zakat melalui berbagai program. Salah satunya program pemagangan mahasiswa merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dalam platform kampuszakat.com. “Program tersebut menjadi salah satu pendekatan yang efektif. Menurutnya, nilai strategis magang mahasiswa ini penting untuk dimaksimalkan di seluruh kampus di bawah Kemenag,” tandasnya. Agenda silaturahmi berlangsung secara hangat, dengan dihadiri oleh segenap pimpinan sub direktorat Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI, dan Pengurus Harian Forum Zakat. Bambang Suherman selaku Ketua Umum FOZ menyambut positif 3 agenda penting yang telah dibahas tersebut dan berkomitmen untuk mengkonsolidasikan 200 anggota FOZ dalam berbagai kolaborasi bersama Kemenag di masa mendatang. “FOZ berkomitmen menguatkan gerakan zakat bersama seluruh Stakeholders, kami telah mempersiapkan berbagai program dan perangkat yang dapat diakses oleh Kemenag secara proaktif untuk mendukung agenda Kemenag secara berkelanjutan,” kata Bambang. Bambang juga menyebut, FOZ juga menyelaraskan berbagai program yang dilakukan OPZ dengan indikator SDGs dan RPJMN. Menurutnya, SDGs telah dideklarasikan oleh UNDP sebagai capaian pembangunan, maka perlu bagi gerakan zakat kita adaptasi sekaligus menjadi syiar. “Selain itu, harapannya ini dapat menjadi kontrol bagi lembaga dalam mengelola dana zakat yang mana lembaga harus melaporkan pengelolaannya ke Sekretariat SDGs,” pungkasnya. (yan)

Read More

Al Chaidar : Pemerintah Harus Segera Ambil Alih Managemen Al Zaytun

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pengamat terorisme Dr Al Chaidar berharap manajemen Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun agar segera diambil alih oleh Kementerian Agama RI, menyusul ditangkapnya Panji Gumilang atas dua tuduhan, yakni penistaan agama dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Menurut Al Chaidar, pengurus manajemen Ponpes Al Zaytun juga akan terkena imbas dari penangkapan Panji Gumilang. “Al Zaytun dari segi lembaga pendidikan masih bisa diselamatkan. Sebenarnya bisa diatasi oleh pemerintah dengan mengambilalih manajemen pesantren Al Zaytun kepada Kemenag,” urai Dr. Al Chaidar saat ditemui di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Selasa (22/08/23). Mantan anggota NII ini menuturkan bahwa pengelola ponpes tersebut banyak yang terlibat melakukan perbuatan penistaan agama yang sama parahnya dengan Panji Gumilang. Selain itu juga managemen ponpes Al Zaytun menikmati dana zakat infak dan shodaqoh (ZIS) dari jaringan jamaah NII KW9 untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, para pengurus Al Zaytun yang lainnya diyakini akan segera ikut tertangkap pihak berwajib. “Kasus ini bisa bergulir ke pengurus lainnya karena mereka menikmati kegiatan melawan hukum yaitu mengambil barang ataupun uang, memang harus ditangkap semua pengurusnya. Bahkan menteri dan gubernur Al Zaytun di berbagai wilayah juga harus ditangkap,” tambahnya. Kendati begitu, dia menilai tidak perlu ada deradikalisasi pada siswa atau santri di pesantren tersebut. Memang diakuinya ada ajaran sesat Isa Bugis yang diajarkan bagi santri kelas akhir madrasah aliyah yang akan direkrut. Namun, itu hanya sebagian kecil saja. “Jadi tidak perlu keseluruhan, mungkin hanya kecelakaan saja saat mempraktekan ajaran Isa Bugis, tapi tidak banyak kok ajaran Isa Bugis yg diajarkan di Al Zaytun. Makanya sebaiknya diambil secara keseluruhan, nggak bisa setengah-setengah, itu memang harus diserahkan ke negara atau kemenag,” tuturnya. Sementara itu, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memastikan bahwa Kementerian Agama terus melakukan pembinaan terhadap pengelola Ponpes Al Zaytun pasca penetapan tersangka Panji Gumilang oleh Mabes Polri. “Kami terus melakukan pembinaan terutama kepada para pengelolanya hari ini, agar kembali kepada semangat mencerdaskan bangsa dan norma yang berlaku,” ujar Wamenag Saiful Rahmat di Jakarta, Selasa (22/08/2023) Dia mengatakan Kementerian Agama bertanggung jawab atas hak pendidikan para santri di Al Zaytun. Saiful menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak dasar bagi masyarakat yang wajib dipenuhi Pemerintah. “Kalau secara pendidikan, Kemenag bertanggung jawab atas memberikan pelayanan kepada para santri agar mereka tetap bisa belajar sebagai hak warga negara,” katanya. Sementara untuk proses pidana yang menjerat Panji Gumilang, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Untuk masalah pidananya dan lain-lain itu ke kementerian atau pihak terkait atau aparat kepolisian,” kata dia. Diketahui pada Selasa (22/08/23), Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri memeriksa dua saksi terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas nama Panji Gumilang. Pemeriksaan saksi dilakukan setelah sebelumnya penyidik menaikkan status penanganan perkara dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan pada Rabu (16/08/23). Hasil gelar perkara penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri tidak hanya mengusut dugaan TPPU saja tapi juga korupsi Dana BOS atas nama Panji Gumilang. Peningkatan status penanganan kasus disepakati dalam hasil gelar perkara yang dilaksanakan oleh penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri pagi tadi. (wink)

Read More

Pengurus Masjid Salman Sesalkan Adanta Aktifitas Yang Membawa Pesan LGBT Dalam Kegiatan OSKM ITB

Bandung — 1miliarsantri.net : Berdasarkan laporan munculnya aktivitas-aktifitas yang membawa pesan gerakan LGBTQ, khususnya dalam kegiatan OSKM ITB 2023, Keluarga Besar Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan sangat menyesalkan dan menyatakan menolak setiap bentuk perilaku serta budaya LGBTQ dalam bentuk apapun. “Kami Keluarga Besar Masjid Salman ITB, yakni pembina, pengurus, dan jamaah, sangat menyesalkan munculnya aktivitas-aktivitas yang membawa pesan-pesan gerakan LGBTQ baik secara tersirat maupun tersurat, khususnya dalam kegiatan OSKM ITB 2023,” terang Dewan Pakar Salman ITB, M Salman AN, dalam konferensi Pers, Selasa (22/08/2023). Salman mengatakan, hal tersebut diduga terjadi karena kurangnya kesadaran dari semua pihak, terkait mengenai bahaya wacana maupun gerakan LGBTQ di dunia internasional. Menurutnya, wacana dan gerakan LGBTQ pada dasarnya berakar pada falsafah yang menolak adanya fitrah atau jati diri yang digariskan Sang Pencipta pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya. “Falsafah ini memandang manusia berhak secara bebas tanpa batas mengubah atau memperlakukan dirinya sekehendaknya sendiri. Padahal manusia adalah hamba Allah SWT yang seharusnya menaati aturan yang telah ditetapkan Allah SWT,” lanjutnya. Salman menambahkan, Masjid Salman ITB menolak terhadap setiap bentuk perilaku serta budaya LGBTQ dalam bentuk apapun. Penolakan dalam bentuk apapun itu termasuk di dalam penggunaan simbol, identitas, kegiatan keorganisasian, maupun hal lainnya. Maka dari itu, pihaknya mengajak segenap mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, orang tua mahasiswa, jamaah Masjid Salman, dan masyarakat luas agar lebih peduli akan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. Salman juga mengajak semua pihak tersebut untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan ajaran agama masing- masing, serta mewujudkannya dalam kehidupan bermasyarakat. “Kami juga mengajak semua pihak untuk memperkuat peran keluarga, kawan sejawat, dan lingkungan terdekat dalam membimbing dan mengarahkan adik-adik mahasiswa agar menjadi insan yang berkarakter kuat dan beretika tinggi, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa yang unggul di masa depan,” pungkasnya. (ede)

Read More

Habib Umar Berziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari

Jombang — 1miliarsantri.net : Ulama asal Tarim, Yaman, Habib Umar bin Hafidz melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari sekaligus dalam rangka menghadiri acara Mulataqa (Pertemuan) di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/08/2023). Habib Umar didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudh (Gus Kikin), Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel, KH Taufiqurrohman Muchit, dan beberapa habib dan kiai yang turut menemani selama ziarah berlangsung. Dalam kegiatan ziarah ke makam KH. Hasyim Asy’ari tersebut Habib Umar membacakan beberapa ayat Al-Qur’an seperti sebagian surat Al-Baqarah, dilanjutkan dengan ayat kursi, hingga pembacaan doa secara bergantian. Ia bersama rombongan kemudian menuju Masjid Pondok Pesantren Tebuireng, tempat pusat Multaqa Ulama dikawal tim keamanan. Kedatangannya sesuai jadwal yang disusun panitia Mulataqa Ulama. Dalam unggahan informasi terkait acara ini, Habib Umar bin Hafidz memang dijadwalkan hadir di Pesantren Tebuireng di tengah jadwal rihlahnya di sejumlah Pesantren di Indonesia. “Pesantren Tebuireng mengadakan Multaqo Ulama bersama al-Habib Umar bin Hafidz, yang dilaksanakan Selasa, 05 Shafar 1445 H / pada 22 Agustus 2023,” ujar Gus Kikin. Dalam sambutannya, Gus Kikin mengaku sangat gembira menyambut Habib Umar bin Hafidz beserta rombongan di Pesantren Tebuireng. “Alhamdulillah pada sore hari ini kita bisa bersilaturahim dengan Habib Umar, sesuatu yang sangat-sangat membahagiakan khususnya bagi kami keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng,” tukasnya. Gus Kikin juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua undangan karena tempat pertemuan ini yang cukup terbatas. Pesantren Tebuireng sebelumnya telah berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkan penyambutan Habib Umar. “Saya mohon maaf karena tempat yang terbatas, kami tidak mampu tidak bisa menghormati semua tamu sebagaimana layaknya menghormati tamu. Jadi, kami mohon maaf betul. Semuanya seadanya,” sambungnya. Bagi Gus Kikin, kehadiran Habib Umar memberikan pelecut untuk terus meneladani kiprah-kiprah Hadratussyekh KH M Hasyim lebih jauh lagi. “Dan ini menjadikan semakin semangat bagi kami untuk melanjutkan meneruskan uswah hasanah (teladan baik) Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari,” pungkasnya. (yat) Baca juga :

Read More

MUI Adakan Kegiatan Road Show ke Beberapa Ponpes Untuk Mengedukasi Segala Bentuk Kekerasan di Pesantren

Bekasi — 1miliarsantri.net : Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak memerangi segala bentuk kekerasan di pondok pesantren (ponpes). Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Prof Amany Lubis merasa sangat prihatin dengan adanya kejadian kekerasan tersebut. Dia mendorong semua pihak mencegah kekerasan. Kekerasan dalam bentuk apapun di pesantren sangat berbahaya. “Kita harus menjaga anak-anak santri kita, dan menjaga karakter pesantren yang saling mengajarkan perdamaian, memupuk saling asah asih asuh dan anti terhadap kekerasan dalam bentuk apapun,” terang Amany kepada 1miliarsantri.net, Senin (21/08/2023).. Amany mengatakan, MUI akan melakukan kegiatan Road Show ke beberapa Pondok Pesantren. Kegiatan ini sebagai bentuk kesungguhan KPRK MUI dalam upaya mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan pada anak, termasuk kekerasan seksual yang sangat membahayakan ini sudah menyasar ke pondok-pondok pesantren. “Banyak diberitakan kasus kekerasan termasuk kekerasan seksual di pesantren. Kami ingin mendengar dan berdialog langsung dari para santri,” tegasnya. Selain itu, kata Amany, pihaknya melakukan Roadshow Pondok Pesantren ini untuk belajar dari para pengasuh dan pengelola pondok pesantren Mahasina tentang bagaimana menjaga para santrinya dari bahaya dan ancaman kekerasan. Amany mengutip pernyataan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin saat membuka Roadshow Pondok Pesantren yang pertama di Pondok Pesantren Tanara, Serang, Banten. “Pesantren merupakan pusat peradaban Islam, pusat untuk membangun masyarakat dan merupakan satu-satunya lembaga pencetak para ulama, harus kita jaga baik-baik,” kata Amany mengutip kiai Maruf Amin. Oleh karena itu, Amany menegaskan, anak-anak khususnya di pondok pesantren harus dijaga dari segala bentuk kekerasan. (fat) Baca juga :

Read More

Kemenag Berikan Pembekalan Kepada Para Guru Ponpes Al Zaytun

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) RI memberikan pembekalan kepada para guru dan tenaga kependidikan madrasah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan yang dimotori Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam ini diikuti 40 guru MI, MTs, dan MA Al-Zaytun. Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan sharing session yang dipandu perwakilan Densus 88. Hal ini bertujuan untuk mendengar pendapat para guru untuk menciptakan madrasah yang kondusif bagi peserta didik. Turut hadir, Kasubag Tata Usaha Direktorat GTK Madrasah dan Kasi Penmad Kabupaten Indramayu. Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya peran guru dalam membentuk pemahaman untuk memiliki sikap moderat sejak dini. “Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik. Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa, karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan,” urai Zain kepada 1miliarsantri.net, Senin (21/08/2023). Zain menuturkan, madrasah yang kondusif penting bagi perkembangan peserta didik. Ini mengapa, para guru diharapkan salah satunya perlu memiliki kemampuan untuk memahami minat, bakat, dan kemampuan peserta didiknya. “Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan,” terangnya. Zain menambahkan guru harus mampu mewujudkan madrasah menjadi creative school. Dia berharap guru bisa menerapkan konsep “madrasati jannati” atau madrasahku adalah surgaku. “Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya,” pungkasnya. (den) Baca juga :

Read More