Pemerintah Saudi Tawarkan Kode dan Sortir Barang Bawaan Jamaah

Makkah – 1miliarsantri.net : Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengoperasikan inisiatif Rute Makkah di 7 negara selama tahun 1444 H ini, yang meliputi Pakistan, Malaysia, Indonesia, Maroko, Bangladesh, selain Turki dan Pantai Gading yang ditambahkan ke dalam daftar untuk pertama kalinya pada tahun ini. Kementerian mengimplementasikan inisiatif bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kesehatan, Haji dan Umrah, Otoritas Umum Penerbangan Sipil, Otoritas Zakat, Pajak dan Bea Cukai, Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA), Doyof (Tamu) Program Al Rahman — Program Pengalaman Haji, salah satu program eksekutif Visi Saudi 2030, dan Direktorat Jenderal Paspor. Inisiatif Rute Makkah menawarkan pengkodean dan penyortiran barang bawaan jamaah haji. Fasilitas ini untuk memastikan barang tersebut dikirim ke tempat tinggal para jamaah selama di Makkah dan Madinah. Prosedur coding bagasi dilakukan di aula prakarsa di bandara jamaah haji oleh tim khusus di bawah pengawasan Kementerian Haji dan Umrah. Mulai dari penyortiran bagasi dan pemberian label pada setiap bagasi jemaah. Melansir Saudi Gazette, Ahad (11/6/2023), label tersebut berisi data penerbangan, serta informasi tentang jamaah haji dan tempat tinggalnya. Selain itu, label akan dipasang di sampul paspor dan jamaah akan diberikan kartu berisi informasi sama seperti yang tertera di bagasi mereka. Setibanya di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah atau di Bandara Internasional Prince Mohammed Bin Abdulaziz di Madinah, jamaah haji akan langsung diantar ke bus menuju tempat tinggal mereka. Sementara itu, Arab Saudi juga meluncurkan Inisiatif Rute Mekkah di Pantai Gading pada Jumat (9/6/2023) lalu, tepatnya di Bandara Internasional Abidjan. Rute Mekah sendiri bertujuan untuk menyambut jamaah haji, menyelesaikan prosedur jamaah dari negara asal dengan mudah dan nyaman, mulai dari menerbitkan visa elektronik, mengambil karakteristik vital. Inisiatif ini juga melengkapi prosedur pembuatan paspor jamaah haji di bandara negara keberangkatan setelah dilakukan verifikasi ketersediaan persyaratan kesehatan. (dul)

Read More

Berjalan Kaki Sejauh 8.460 KM Untuk Menunaikan Ibadah Haji

Jakarta – 1miliarsantri.net : Bagi kebanyakan orang pasti tidak bisa membayangkan dan tidak mungkin sanggup berjalan kaki sejauh lebih dari 5.000 km. Ada petualangan serupa lainnya, terutama yang berkaitan dengan menunaikan haji. Pria Inggris Farid Feyadi juga melakukan perjalanan serupa dari London pada tahun 2020 untuk menyanggah kesalahpahaman di media Barat tentang Islam. Juga pada Juni 2022, perjalanan pemuda Indonesia Muhammad Fauzan ke Makkah memakan waktu lebih dari tujuh setengah bulan, mengendarai sepeda sejauh hampir 5.000 kilometer. Namun hal itu ditepis oleh Shihab Chottur, seorang muslim dari Kerala, India. Dia berjalan kaki sejauh 8.640 Km ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Dia berjalan kaki untuk memenuhi panggilan Allah SWT ke Tanah Suci Makkah. Chottur merupakan pedagang di Kerala dan memiliki supermarket. Sejak kecil, dia sudah sering mendengar tentang umat Islam yang berjalan kaki ke Makkah untuk berhaji. Kisah-kisah itu bersumber dari umat Islam yang hidup pada zaman dulu, saat teknologi transportasi modern belum ditemukan. Chottur lalu bertekad untuk berjalan kaki ke Makkah. Dia memulai perjalanan pada Juni 2022 lalu dengan melintasi India, Pakistan, Iran, Irak, dan Kuwait. Hingga akhirnya mencapai Arab Saudi pada 7 Juni 2023. Artinya, dia berjalan selama 12 bulan 5 hari. Perjalanan selama setahun itu tidak mudah. Ketika dia mencapai perbatasan Wagah, Punjab pada September lalu, dia dihentikan oleh otoritas Pakistan karena tidak memiliki visa. Dia baru mendapatkan visa pada Februari 2023. Chottur akhirnya berhasil masuk ke Pakistan dan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi. Di antara berbagai macam kesulitan yang dia hadapi adalah beberapa hewan predator, dan juga cuaca dingin ketika berada di Iran. Memasuki Arab Saudi bulan lalu, Chottur pergi ke Madinah sebelum berangkat ke Makkah. Dia menempuh jarak 440 kilometer antara Madinah dan Makkah dalam sembilan hari. Dia akan menunaikan ibadah haji setelah ibunya, Zainaba, tiba dari Kerala. (wink)

Read More

Katering Jamaah Haji Dihentikan Sementara

Makkah – 1miliarsantri.net : Layanan katering untuk jamaah haji Indonesia di Makkah akan dihentikan untuk sementara. Rata-rata layanan katering bagi jamaah selama tinggal di Makkah berlangsung dalam rentang 22 hari. “Namun, ada fase di mana layanan katering jamaah di Makkah akan berhenti sementara, yakni menjelang dan setelah puncak haji, layanan katering di Makkah akan berhenti sementara tepatnya pada 7, 14, dan 15 Dzulhijjah 1444 H,” terang Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat di Madinah, Minggu (11/6/2023). Penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikarenakan kondisi di Makkah sudah sangat padat. Jamaah dari seluruh dunia sudah berada di Makkah sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering. “Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar 2 km harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jamaah,” ucapnya. Dalam fase penghentian sementara layanan katering, jamaah dapat membeli makanan pada sejumlah pedagang yang berjualan di dekat hotel. Begitu juga jamaah haji lanjut usia (lansia), dia meminta agar jamaah perlu mempersiapkan diri. Apabila tidak bisa, pendamping maupun orang terdekat bisa membantu menyiapkan supaya lansia tersebut bisa mengonsumsi makanan. Pada fase puncak haji, 8 sampai 13 Dzulhijjah, jamaah tetap mendapatkan layanan katering. Layanan itu diberikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). “PPIH telah bekerja sama dengan muassasah/masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan katering pada fase Armuzna,” kata Arsyad. Khusus untuk jamaah yang mengambil nafar awal, kembali ke Makkah pada 12 Dzulhijjah mereka juga belum mendapat layanan katering di hotelnya. Sebab, saat itu layanan katering masih dipusatkan di Mina. “Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 Dzulhijjah 1444 H. Layanan ini akan diberikan kepada jamaah yang belum habis paket kateringnya yang sebanyak 66 kali makan di Makkah,” ujarnya. Seperti diketahui, Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M telah menyiapkan 66 kali makan untuk jamaah haji selama berada di Makkah. Paket konsumsi itu dibagikan tiga kali sehari sejak awal kedatangan jamaah haji di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain katering, layanan transportasi bus sholawat juga akan dihentikan sementara. “Menjelang Armuzna itu semua bus sholawat akan ditarik dari jalanan di Makkah sebagai persiapan mengantarkan jamaah dari Makkah ke Arafah. Setiap tahun seperti itu, tidak hanya Indonesia tapi semua negara,” kata Arsad. Di sisi lain, jumlah jamaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah hingga saat ini mencapai 80.613 jamaah dari 212 kloter. Dari jumlah tersebut sebanyak 24.596 merupakan jamaah haji lansia. (dul)

Read More

Sebanyak 43 Jamaah Calon Haji Meninggal

Makkah – 1miliarsantri.net : Menurut data yang dirilis oleh Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) pada pukul 15.20 waktu Arab Saudi (WAS), Minggu (11/06/2023) tercatat sebanyak 43 jamaah haji yang meninggal dunia. Kadaker Mekkah, Khalilurrahman, menjelaskan bahwa jika ada jamaah yang meninggal, langkah yang harus diambil adalah melaporkannya kepada pihak hotel. Selanjutnya, pihak hotel akan menghubungi maktab dan meminta surat kematian dari dokter kloter. Pihak maktab akan mengurus surat tersebut hingga dikeluarkan Sertifikat Kematian (CoD), kemudian jenazah dapat dishalati di Masjidil Haram jika keluarga menginginkannya. Semua urusan terkait jenazah, mulai dari pemulasaran hingga pemakaman akan ditangani oleh maktab. Oleh karena itu, menurut Khalil, keluarga tidak memiliki pilihan untuk menentukan waktu dan lokasi pemakaman, kecuali jika yang meninggal adalah seorang ulama besar. Khalil menjelaskan bahwa selama ini tidak ada jenazah yang dibawa pulang ke Indonesia karena prosesnya yang cukup panjang dan tidak memungkinkan. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 10 Juni 2023, terdapat 503 jemaah yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan 145 jemaah yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Dalam hal pelayanan kesehatan di kloter, terdapat 12.880 calon haji yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan 11.652 calon haji yang mengalami hipertensi. Kuota jemaah calon haji Indonesia tahun ini adalah 210.000 orang, di mana 30 persen dari total kuota adalah jemaah lansia. (dul)

Read More

Pemerintah Saudi Lakukan Pengangkatan Kiswah

Makkah – 1miliarsantri.net : Haji merupakan salah satu ritual keagamaan terbesar di dunia. Menunaikan ibadah haji dianggap sebagai kewajiban bagi setiap muslim yang sehat dan mampu secara ekonomi. Tahun 2023 ini, pelaksanaan puncak ibadah haji diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni dan akan berlangsung tanpa batasan COVID-19, memungkinkan sejumlah besar jamaah untuk berpartisipasi. Semua kesiapan dan kesiapan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Arab Saudi, mengangkat kiswah atau kain hitam penutup Kakbah pada Jumat (9/6/2023) malam. Kiswah diangkat sepanjang tiga meter, sementara bagian bawah ditutup dengan kain katun putih (ihram) selebar dua meter di keempat sisinya. Pengangkatan kiswah dilakukan setiap tahun sebagai tindakan pencegahan agar para peziarah tidak merusak Kiswah. Karena jamaah haji cenderung menyentuhnya selama tawaf atau mengelilingi Kakbah. Proses ini dilakukan beberapa hari sebelum kedatangan jamaah haji dan memulai ritual mereka. Ketua Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dr Abdulrahman Al Sudais didampingi tim dari Kompleks King Abdulaziz menuju Ka’bah untuk mengganti penutup bangunan bagian bawah. Proses penggantian kiswah baru akan dilakukan pada 9 Dzulhijjah, bulan terakhir penanggalan Islam, setiap tahunnya. Namun, tahun lalu penggantian kiswah diubah ke hari pertama Muharram. Kiswah sendiri merupakan kain hitam penutup ka’bah yang terbuat dari sutera mentah dengan berat 670 kilogram. Kiswah dihiasi dengan ayat-ayat Al-Quran yang ditenun dengan benang berlapis emas. Ayat-ayat tersebut ditenun dengan menggunakan 120 kg emas dan 100 kg benang perak. Sedangkan, sabuk kiswah terdiri dari enam bagian. (dul)

Read More

Jamaah Haji Indonesia Gelombang Dua Tiba di Jeddah dan Langsung Mengenakan Ihram

Jeddah – 1miliarsantri.net : Jelang pelaksanaan Wukuf Arofah, jamaah calon haji Indonesia sudah mulai banyak berdatangan dan memasuki Fase perdana kedatangan Jamaan haji Indonesia gelombang dua di Tanah Suci. Ada dua kelompok terbang (kloter) yang mendarat perdana di Bandara King Abdulaziz International Airport (KAIA) Jeddah pada Kamis (8/6/2023) waktu Arab Saudi (WAS). Kloter 42 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-42) membuka rangkaian kedatangan jamaah haji gelombang dua di Bandara Jeddah pada pukul 04.05 WAS. Selang lima menit kemudian giliran Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-46) tiba di Bandara Jeddah melalui Terminal D. Kedatangan jamaah kloter JKG-42 yang keluar melalui Terminal Fast Track langsung disambut Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi Nasrullah Jassam, dan Kadaker Bandara Haryanto. “Alhamdulillah kedatangan jamaah hari ini berjalan lancar. Jemaah haji juga sudah menggunakan kain ihram saat turun pesawat. Ini kami harapkan bisa ditiru kloter lainnya,” terang Arsad kepada media. Para jamaah haji gelombang dua ini semuanya telah mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air. Mereka juga telah berniat ihram di pesawat saat berada di atas wilayah Yalamlam. Hal ini dilakukan sesuai imbauan Kemenag. Tujuannya agar jamaah haji tidak perlu waktu lama mengantre dan memakai ihram di Bandara Jeddah. Sebab lalu lintas kedatangan jamaah haji di Bandara Jeddah sudah mulai padat dan tidak hanya berasal dari Indonesia. “Seluruh negara nanti akan mempergunakan Bandara King Abdul Aziz Jeddah ini. Nanti akan lebih cepat ketika menggunakan ihram dari tanah air. Saya kira ini membantu kelancaran untuk diberangkatkan,” ucap Arsad. Kloter JKG-42 yang mengangkut 383 penumpang ini langsung diarahkan ke bus yang sudah terparkir di bandara untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Sementara kloter SOC-46 lebih dulu dikumpulkan di Paviliun D3 karena tidak melalui fast track. Mereka dibagi per kelompok untuk kemudian diarahkan naik bus menuju ke Makkah. Sebelum naik bus, seluruh paspor jamaah dikumpulkan ke petugas untuk disimpan. Suasana kedatangan hari pertama juga terlihat lebih ramai terutama jumlah wukala yang cukup banyak. Dalam satu jalur atau line ada tiga sampai 4 wukala yang mengatur ritme stop and go jamaah. Ditambah wukala untuk transportasi dan petugas haji Indonesia Daker Madinah Arsyad menyebut lancarnya kedatangan jamaah gelombang kedua tak lepas dari kerja sama pihak bandara, panitia haji dan keluarga yang kebetulan mendampingi jamaah lansia. “Sehingga kami tidak mendengar adanya kendala mulai Embarkasi sampai pendaratan. Harapan kami apa yang terlihat sekarang bisa berlanjut,” tambahnya. (wan)

Read More

Keindahan Arsitektur Masjid di Cina

Semarang – 1miliarsantri.net : Di negara Cina / Tiongkok, masjid disebut sebagai Qīng Zhēn Sì (清真寺, Temples of the Pure Truth). Sebutan lainnnya ada lagi, antara lain Huí Huí Sì (回回寺 Hui people’s temple), Lǐ Bài Sì (礼拜寺 Temple of worship), Zhēn Jiào Sì (真教寺 Temple of the True Teaching) or Qīng Jìng Sì (清净寺 “Pure and clean temple”). Arsitektur Islam Cina mencerminkan arsitektur lokal dalam gayanya dimana merupakan kombinasi gaya Cina dan Islam. Namun, di Cina barat masjid lebih menyerupai masjid di Iran dan Asia Tengah dengan menara tinggi, ramping, lengkungan lengkung dan atap berbentuk kubah seperti pada gambar diatas. Catatan sejarah menunjukkan bahwa Masjid Xiaopiyuan di Xi’an, Shaanxi dibangun pada akhir Dinasti Tang (618–907) dan merupakan salah satu dari empat masjid di Xian pada tahun 1107. Masjid Xiaopiyuan adalah salah satu bangunan Islam paling awal di Xian. Masjid Xiaopiyuan memiliki gaya arsitektur istana tradisional Tiongkok dipadukan dengan unsur Islam dengan empat halaman. Tempat sholat untuk wanita ada tempat khusus yang berada di halaman masjid yang pertama. Ini merupakan hidden gem arsitektur dan seni dari Muslim Hui. Secara tradisional, Muslim Hui berbicara bahasa Cina dan menggunakan karakter Cina. Namun, jika menyangkut masjid, kaligrafi Cina biasanya muncul di luar Masjid, sedangkan di dalamnya menggunakan ayat-ayat Alquran dalam bahasa Arab. Masjid Agung Xi’an (Hanzi: 西安大清真寺) adalah salah satu masjid pramodern terbesar di Tiongkok. Meskipun masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 742 M, bentuknya saat ini sebagian besar dibangun pada tahun 1384 M pada masa pemerintahan Kaisar Hongwu dari dinasti Ming. Seperti kebanyakan masjid Cina yang dibangun antara periode Ming dan Qing, Masjid Agung Xi’an memadukan bentuk arsitektur tradisional Cina dengan fungsi Islam. Masjid ini berorientasi ke arah barat ke arah Mekkah. Salah satu fitur penting dari Masjid Agung Xi’an adalah ukiran seluruh Al-Qur’an pada panel kayu. Bagian dalam Masjid didekorasi dengan gaya tradisional Cina. Mi Fu, salah satu ahli kaligrafi paling terkenal dalam sejarah Tiongkok, adalah keturunan Sogdiana. Ada sebuah tablet batu di Masjid Agung Xi’an menunjukkan tulisan tangannya “Hukum Dao membentuk trinitas dengan langit dan bumi.” Muslim Hui lokal menafsirkan “hukum” sebagai ajaran Islam. Saat ini sekitar 30 masjid dan 68.000 Muslim di Xi’an. Masjid Huaisheng 广州怀圣寺 juga dikenal sebagai Masjid Mercusuar, adalah masjid utama di Guangzhou. Dibangun kembali berkali-kali dalam sejarahnya, secara tradisional diperkirakan dibangun lebih dari 1.300 tahun yang lalu pada tahun 627 menjadikannya salah satu masjid tertua di dunia. Fitur yang paling tidak biasa dari Masjid Huaisheng adalah menara runcing setinggi 36 meter di Guangta atau Kwangtah. Meskipun ini berarti “Pagoda Polos” mengacu pada permukaannya yang polos, terkadang juga diartikan sebagai “mercusuar” sehingga masjid ini memiliki nama lain bernama Masjid Mercusuar. Masjid Huaisheng secara tradisional konon dibangun pada tahun 672 oleh Sa’d bin Abi Waqqas, paman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Masjid Niujie adalah Masjid tertua di Beijing, Cina. Ini pertama kali dibangun pada tahun 996 selama Dinasti Liao dan dibangun kembali serta diperbesar di bawah Kaisar Kangxi (memerintah 1661–1722) dari Dinasti Qing. Masjid mengikuti norma gaya arsitektur tradisional Cina. Masjid Niujie memiliki detail interior yang indah dalam gaya Cina Islam. Masjid Agung Shaanxi, juga dikenal sebagai Masjid Dongda, dibangun pada Dinasti Qing. Ini adalah masjid terbesar di Urumqi dan dapat menampung ribuan orang untuk beribadah pada waktu yang bersamaan. Arsitektur masjid menggabungkan bentuk tradisional Cina dengan dekorasi ala Islam. Masjid Hijau, Turpan, Cina terletak di pusat provinsi XinJiang di daerah yang dikenal sebagai “Turpan Depression”, tempat terendah dan terpanas di China. Masjid Agung Jinan Selatan adalah masjid tertua di kota Jinan. Didirikan pada masa dinasti Yuan pada tahun 1295. Sebagian besar bangunan yang ada saat ini didirikan pada masa dinasti Ming pada tahun 1436 – 1492. Gaya masjid ini mirip dengan kuil Cina. Masjid Agung Hohhot 呼和浩特清真大寺 di Distrik Huimin, Hohhot, Cina adalah masjid tertua & terbesar di Mongolia Dalam. Dirancang dengan arsitektur Arab dan Cina. Masjid ini dibangun pada tahun 1693 oleh orang Hui dan direnovasi pada tahun 1789. Masjid Bukui di Qiqihar, Heilongjiang, China dibangun pada masa Dinasti Qing dan terdaftar pada tahun 2006 sebagai Situs Utama yang Harus Dilindungi karena Nilai Sejarah dan Budayanya di Tingkat Nasional. Ini adalah masjid terbesar dan tertua di provinsi ini. Masjid di Zharkent, Kazakhstan ini dibangun oleh seorang arsitek Cina pada tahun 1886 menggunakan kayu dari pohon cemara lokal dan seluruhnya dibangun tanpa paku. Masjid indah ini di Hangzhou, ibu kota Zhejiang. Itu dibangun antara 2012 dan 2016 untuk melayani populasi Muslim kota yang terus bertambah. (hyd)

Read More

Jendela Hafshah Binti Umar Yang Selalu Terbuka Selama 1400 Tahun

Madinah – 1miliarsantri.net : Saat anda berada di dalam masjid Nabawi menyampaikan salam langsung kepada Baginda Rasulullah SAW, anda tengah membelakangi sebuah jendela misteri. Jendela itu selalu terbuka dan tak pernah tertutup sejak 1400 tahun yang lalu. Banyak rahasia yang tersimpan di sudut-sudut Masjid Nabawi. Pintu, jendela, tiang, lantai, kubah, ornamen, bahkan warna cat yang dipilih untuk memoles tembok Masjid Nabawi memiliki sejarah dan kisah tersendiri. Setiap detail yang ada di masjid terbesar kedua di dunia ini memiliki cerita yang unik. Sejak masa Nabi SAW, Masjid Nabawi telah melalui serangkaian perluasan dan pembangunan. Seiring dengan bertambahnya para peziarah dari masa ke masa, para penguasa pun selalu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Masjid Nabawi. Para penguasa terus melakukan perluasan dan renovasi agar setiap peziarah dapat terlayani dengan baik saat mengunjungi dan beribadah di masjid ini. Tak seorang pun berani menutup jendela itu. Jendela yang selalu terbuka itu mengabadikan sebuah janji seorang ayah kepada putrinya. Sebagian besar peziarah tak mengetahui mengapa jendela itu selalu terbuka menganga lebar. Jendela ini memiliki beberapa nama. As-Suyuthi menyebutnya ‘Jendela Umar bin al-Khaththab’, sedang Ibnu Katsir menamainya ‘Jendela Keluarga Umar’. Setiap penguasa yang memimpin Masjid Nabawi selalu memperhatikan keberadaan jendela yang terbuka ini. Mereka mempertahankan janji Umar terhadap putrinya Hafshah untuk membiarkan jendela ini selalu terbuka melintasi dari zaman ke zaman. Kisah jendela yang selalu terbuka di belakang Makam Nabi bermula pada saat perluasan Masjid Nabawi yang kedua. Peristiwa itu terjadi pada tahun 17 H. Saat itu jumlah kaum Muslimin meningkat tajam karena meluasnya wilayah kekuasaan Islam atau yang dikenal dengan istilah futuhat. Para peziarah ke Masjid Nabawi melimpah ruah. Masjid Nabawi tak mampu lagi menampung jamaah. Oleh karena itu, Khalifah Umar bin al-Khaththab memprakarsai perluasan masjid. Namun, sang Khalifah menemukan sedikit kendala saat perluasan Masjid Nabawi. Kendala itu ialah keberadaan rumah putri sang Khalifah sendiri, Hafshah Binti Umar. Hafshah adalah Ummul Mukminin, salah seorang istri Baginda Rasul SAW. Rumah Hafshah Binti Umar berada persis bersebelahan (bagian selatan) dengan Makam Nabi. Di tempat itulah para peziarah berhenti untuk mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW. Tempat itu adalah kamar Hafshah. Di tempat itulah Hafshah dahulu menemani Rasulullah SAW saat tidur bersamanya. Namun, untuk kepentingan perluasan, kamar yang penuh kenangan bersama Rasulullah SAW itu harus dirobohkan. Bagaimana cara membujuk Hafshah agar mau merelakan kamar itu untuk perluasan masjid. Maukah Hafshah Binti Umar pindah ke tempat lain, meninggalkan tempat yang penuh kisah bersama Baginda Rasul? Khalifah Umar bin al-Khaththab menemui putrinya Hafshah untuk menyampaikan rencana tersebut. Hafshah menangis sekeras-kerasnya dan menolak untuk meninggalkan rumahnya. Sang Khalifah tak mampu meyakinkan putrinya. Setelah dua hari berlalu, Khalifah Umar kembali menemui sang putri. Namun, Hafshah tetap bersikukuh menolak rencana itu. Ia enggan meninggalkan tempat dahulu ia bersama sang mulia, Rasulullah SAW. Para Sahabat pun mulai berembug untuk mencari cara yang dapat melunakkan hati putri Khalifah Umar. Semua usulan itu ditolak oleh Hafshah. Ia tetap ingin tinggal di kamar yang hanya berbatas tembok dengan Makam Rasulullah SAW. Saat Aisyah, istri Nabi SAW, dan para tokoh Sahabat ikut serta memberikan saran, Hafshah tak bergeming dengan keputusannya. Setelah situasi mereda beberapa malam, datanglah Umar beserta putranya Abdullah menemui Hafshah. Pada pertemuan kali ini hati Hafshah mulai melunak. Ia menerima usulan rencana perluasan Masjid Nabawi mengenai rumahnya. Namun ia mengajukan syarat agar ia bisa menempati kamar saudaranya, Abdullah, yang berada persis di samping kamarnya. Di kamar itu pula, ia meminta dibuatkan jendela yang selalu terbuka agar ia bisa terus memandangi Makam Sang Kekasih, Rasulullah SAW. Jendela itu harus selalu terbuka selamanya. Setelah Hafshah wafat, jendela itu tetap terbuka hingga kini, melalui kurun waktu 14 abad lamanya. Jendela itu menghadap langsung ke Makam Nabi SAW. (dir)

Read More

Sudah Tiba di Madinah, Minta Pulang ke Rumah Karena Teringat Belum Kasih Makan Ayam nya

Madinah – 1miliarsantri.net : Sebagian besar jamaah calon haji tahun 2023 asal Indonesia telah sampai di Madinah. Berbagai macam kelucuan dan kejadian aneh dialami oleh beberapa jamaah, diantara Kakek Juhani (97 tahun), asal Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka yang tergabung rombongan kloter 1, berangkat dari bandara Kertajati, Minggu (28/05/2023). Ketika hendak turun dari pesawat, Kakek Juhani tiba-tiba minta kembali ke rumah nya karena lupa belum ngasih makan ayam peliharaan di rumah. Kisah ini pun membuat para jamaah tertawa. Tim Pemandu Haji Daerah Ust Yuyud Aspiyudin, menjelaskan, beberapa menit ketika akan turun dari pesawat di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah sekira pukul 08.20 waktu setempat, Juhani nampaknya teringat semasa muda bahwa dia harus memberi makan ayam peliharaanya. “Kakek Juhani tiba-tiba minta ijin untuk pulang dulu ke rumah. “Dia berkata, ‘ka imah heula rek marab heula hayam’. Mungkin karena lansia, perasaan dia masih di kampungnya,” ungkap Yuyud. Yuyud menambahkan, berulang kali membuat video dan foto Kakek Juhani karena dianggap jamaah lansia. Dia pun sering mengajak untuk ngobrol termasuk ketika hendak turun dari pesawat saat pramugari mempersilahkan para penumpang turun. “Ketika akan turun, saya meminta ijin pramugari untuk difoto dan memvideokannya bersama Abah Juhani dan pramugari berkenan,” jelas Yuyud. Begitu turun dari pesawat, di sela – sela sedang mengobrol dengan pramugari, nampaknya tas selempang yang dipegang Kakek Juhani diambil oleh petugas penjemput dengan maksud membantunya. Namun, Kakek Juhani tidak sadar jika tasnya yang berisi berisi dokumen pribadi seperti paspoor, KTP, visa dan lain-lain yang harus selalu dipegang. Karena tas dianggap hilang sedangkan semua dokumen tersimpan di sana serta semua jamaah sudah berada di tempat pemeriksaan Imigrasi, maka petugas kebingungan dan berusaha mencarinya. Sekitat 30 menit kemudian tas berhasil diketemukan dan diamankan oleh peugas penjemput tadi. “Ketika masuk ke Imigrasi ternyata tas selempang kakek Juhani tidak ada, kami kebingungan dan berusaha untuk mencarinya. Alhamdulillah ketemu di tas tentengan yang dibawa petugas bandara ke bis penjemputan menuju hotel. Kakek Juhani ini lansia dan kena Deminsia, kata orang sunda pikun/linglung,” lanjut Yuyud. Yuyud menambahkan kejadian unik yang dilakukan Kakek Juhani lainnya yakni ketika menjelang salat Jumat 2 Juni 2023, Kakek Juhani diajaknya untuk menunaikan salat di Masjid Nabawi, begitu keluar dari hotel langsung berkata “Aya panon poe geuning Alhamdulillah”. Dia berkata demikian karena mungkin selama ini terus berada di ruangan, karena untuk menghemat tenaga agar nanti bisa menunaikan rukun haji. Ketika ke masjid, Juhani terus digandeng petugas kesehatan sambil diapit Yuyud, karena khawatir terlepas dari kendalinya. Namun demikian, saat berjalan Juhani nampak trenginas. Menurut Yuyud, kakek Juhani bukan satu-satunya jemaah haji yang terganggu kondisi kesehatannya. Namun, ada beberapa jemaah lain bahkan ada yang tidak bisa beranjak dari hotel karena kondisinya yang tak memungkinkan. “Ada juga satu jamaah yang gak bisa kemana-mana karena kesehatannya. Terpaksa, saya cari mukimin yang ada di Madinah untuk ngurusin, dari mulai mandi dan aktivitas lainnya termasuk ibadah. Kekek Juhani tergolong sehat, berjalan masih kuat hanya memang sedikit dimensia” tandas Yuyud. Menurut informasi yang didapat, sejak dua tahun terakhir, keseharian Kakek Juhani tetap berada di rumah tidak melakukan aktivitas apapun selain berangkat salat ke masjid setiap lima waktu. “Berbeda dengan sebelumnya dia masih bisa datang ke pengajian di Desa Baribis,” sambung Yuyud. (dul)

Read More

Sebanyak 450 Bus Sholawat Dipersiapkan

Mekah – 1miliarsantri.net : Rombongan jamaah calon haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Madinah. Hari ini ada lima Kelompok terbang (kloter) yang akan tiba di Mekkah, pada pukul 20.00 WAS akan tiba Jakarta Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC) 01, Makassar (UPG) 01 dan dua pukul 22.00 WAS akan tiba dari Aceh kloter (BTJ 01) dan Medan (KNO 01). Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan sekitar 450 armada Bus untuk memfasilitasi mobilitas serta aktifitas jamaah haji Indonesia selama melaksanakan ibadah haji di kota suci Makkah. Selain itu juga disiagakan sebanyak 230 orang petugas yang akan dibagi dibeberapa titik sektor wilayah. “Semua armada transportasi shalawat sudah beroperasi bersamaan dengan kedatangan jemaah pada hari ini,” terang Kepala Daerah Kerja Mekkah, Khalilurrahman di Makkah, Arab Saudi kepada media, Jumat (2/5/2023). Khalil menambahkan untuk menyambut kedatangan jamaah, hari ini semua petugas transportasi sudah mulai menempati pos nya masing-masing dan siap melayani jemaah 24 jam penuh. Sementara itu Kasi Transportasi PPIH Arab Saudi Dakker Makkah Asep Subhana mengatakan pemerintah menyediakan dua jenis bus shalawat yang akan digunakan oleh para jamaah. “Ada dua macam bus yang akan digunakan jemaah, yang pertama bus dengan air suspensi khusus lansia dan disabilitas, bus ini dilengkapi dengan kursi khusus disabilitas dan tangga khusus untuk kursi roda,” kata Asep. Pemerintah menyediakan bus shalawat dengan dua warna yaitu warna hijau dan warna kuning namun dengan fasilitas yang sama. Pemerintah juga masih menyiapkan bus cadangan dengan porsi sepuluh persen dari total jumlah armada yang ada untuk mengantisipasi kerusakan bus dan penumpukan penumpang, kata asep. Bus shalawat akan melayani jemaah yang tersebar di 11 sektor dari Mahbas Jin, Raudlah, Jarwal, Misfalah hingga yang terjauh di kawasan Syisah. (wan)

Read More