Menteri Kabinet Perang Israel Pastikan Penyerangan ke Palestina Hingga Ramadhan

Gaza — 1miliarsantri.net : Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, menyatakan kalau perang antara tentara Israel (IDF) terhadap gerakan pembebasan Palestina, Hamas, potensial akan terus berlanjut selama bulan Ramadan. “Israel dapat melanjutkan perangnya terhadap Hamas selama bulan suci Ramadan,” terang Benny Gantz pada Sabtu (17/2/2024) malam. Gantz menegaskan, IDF akan terus memburu Hamas di seluruh Gaza. Gantz yang melabeli Hamas sebagai kelompok teroris mengatakan, gerakan itu akan terus diburu hingga ke terowongan-terowongan mereka. “Teroris dan pemimpin Hamas harus tahu: Gaza tidak akan memiliki kota perlindungan, baik di atas maupun di bawah tanah. Pertempuran bisa berlanjut hingga bulan Ramadhan,” sambungnya. Benny Gantz juga mengatakan, Tentara IDF akan terus melanjutkan operasi militer darat (ground invasion) ke Rafah, kota di mana jutaan warga Palestina mengungsi dari seluruh Jalur Gaza. Hal lain, kata dia, Israel tengah menyiapkan hal-hal terkait serbuan militernya ke Rafah, termasuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir. “Jika para sandera tidak dikembalikan, kami akan memperluas perang ke Rafah. Kami sedang mempersiapkan hal ini, bekerja sama dengan mitra kami termasuk Mesir,” klaimnya. Gantz lebih lanjut juga membahas masalah pengungsian lebih dari satu juta warga Palestina yang berada di Rafah, dengan mengatakan kalau Israel akan “mengevakuasi penduduk ke daerah yang aman – dan mulai beroperasi.” Mesir Siapkan Kawasan PengungsianMesir menyiapkan kawasan pengungsian buat warga Rafah yang terusir dari rumah mereka bila Israel melancarkan invasi darat, lapor sumber Reuters. Rencana tersebut merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi eksodus warga Palestina dari Gaza. “Mesir sedang mempersiapkan sebuah kawasan di perbatasan Gaza, yang dapat menampung warga Palestina, jika serangan Israel ke Rafah memicu eksodus lintas perbatasan,” beber empat sumber kepada Reuters. Mesir sendiri menetapkan wilayah di perbatasan sebagai tindakan sementara dan pencegahan. Namun, Kairo telah berulang kali meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan invasi Israel di Gaza dapat membuat warga Palestina terpaksa mengungsi ke Sinai, lapor Arab News. Sumber pertama mengatakan pembangunan kamp tersebut dimulai tiga atau empat hari lalu. Lokasi tersebut akan menjadi tempat berlindung sementara jika ada orang yang melintasi perbatasan “sampai resolusi tercapai”. Tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Mesir telah mulai mempersiapkan daerah gurun dengan beberapa fasilitas dasar yang dapat digunakan untuk melindungi warga Palestina. Sumber yang dihubungi Reuters untuk berita ini menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini. Seorang sumber mengatakan Mesir optimistis perundingan gencatan senjata dapat menghindari skenario seperti itu. PBB Tak Percaya Israel Mau Evakuasi Pengungsi PalestinaIsrael menyebut tentaranya sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah ke wilayah lain di Jalur Gaza. Namun Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths tak yakin atas klaim Israel mau mengevakuasi pengungsi Palestina. Berbicara pada Kamis (15/2/2024), Griffiths menilai dalih Israel orang-orang di Gaza dapat mengungsi ke tempat yang aman adalah sebuah “ilusi”. Pada faktanya, Israel memang menyerang koridor pengungsian yang mereka tunjuk sendiri saat meminta warga Gaza utara pindah ke selatan di awal perang. Lebih jauh, Griffiths menyebut skenario evakuasi pengungsi di Rafah ini “semacam mimpi buruk Mesir”, dikutip dari Haaretz. Mesir telah menyatakan penolakannya terhadap perpindahan warga Palestina dari Gaza sebagai bagian dari penolakan negara-negara Arab terhadap terulangnya “Nakba”, atau “malapetaka”. Ketika ditanya oleh Reuters tentang pernyataan sumber tersebut yang mengatakan Mesir sudah menyiapkan kawasan pengungsian, kepala layanan informasi negara Mesir mengatakan: “Hal ini tidak memiliki dasar kebenaran. “Saudara-saudara kita di Palestina telah mengatakannya dan Mesir telah mengatakan bahwa tidak ada persiapan untuk kemungkinan ini.” (zul/reu) Baca juga :

Read More

Singapura Bakal Pamerkan Drone Milik Israel Yang Dipergunakan di Jalur Gaza

Singapura — 1miliarsantri.net : Singapura akan menggelar perhelatan bergengsi Singapore Air Show pada 20-25 Februari ini. Pabrikan pesawat tanpa awak Elbit Systems Israel akan mengumumkan debut Sistem Udara Tak Berawak (UAS) terbarunya dalam acara tersebut. Dilansir situs resmi perusahaan itu, Elbit Systems akan memperkenalkan UAS taktis barunya yang memiliki arsitektur digital generasi berikutnya, kemampuan multi-misi, keserbagunaan, dan kemampuan bertahan lebih lama di Singapore Air Show 2024. Di antara yang dipamerkan adalah Drone Skylark I-eVTOL dan Skylark 3/Hybrid UAS taktis serbaguna hingga UAS Hermes 900 dan Hermes 900 Starliner. Drone-drone Israel adalah salah salah satu instrumen inti pasukan penjajahan Israel (IDF) dalam melakukan agresi militer ke Gaza sejak 7 Oktober lalu. Mereka yang menunjukkan wilayah mana saja yang harus dibombardir. Serangan-serangan udara yang tengah diselidiki sebagai upaya genosida terhadap warga Gaza itu sejauh ini telah membunuh sedikitnya 29 ribu warga Gaza, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Perusahaan pertahanan dan penerbangan Jepang, Itochu Aviation, 6 Februari lalu telah memutuskan untuk mengakhiri pakta kerja sama dengan Elbit Systems. Keputusan itu diambil Itochu Aviation sebagai respons atas keputusan sela Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus dugaan genosida Israel di Jalur Gaza bulan lalu. “Saat ini kami telah menangguhkan segala kegiatan baru yang terkait dengan nota kesepahaman dan berencana untuk mengakhiri nota kesepahaman tersebut pada akhir Februari,” kata CEO Itochu Aviation, Hachimura Tsuyoshi, saat mengumumkan penghentian kerja sama dengan Elbit Systems, Selasa (6/2/2024) lalu. TNI Angkatan Udara (AU) juga dijadwalkan berpartisipasi dalam Singapore Air Show 2024. Tim Jupiter dijadwalkan akan mempertunjukkan aksi udara mereka pada acara itu seperti dilansir situs resmi acara tersebut. Sementara dii Singapura, muncul seruan untuk memboikot acara tersebut. The Strait Times melansir, kepolisian setempat telah mengingatkan masyarakat bahwa peristiwa yang berkaitan dengan serangan Israel ke Palestina, terlepas dari pihak mana yang didukungnya, tidak akan diizinkan menyusul seruan online untuk melakukan unjuk rasa di Singapore Botanic Gardens akhir pekan ini. Menanggapi pertanyaan media pada tanggal 15 Februari, mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui adanya seruan di media sosial untuk berkumpul di Singapore Botanic Gardens untuk melakukan pawai yang disebut “Walk-Out Singapore”, untuk menunjukkan pandangan terkait konflik yang telah berlangsung selama empat bulan tersebut. “Izin Polisi diperlukan untuk kegiatan seperti itu,” kata polisi dalam pernyataan mereka. “Mengorganisir atau berpartisipasi dalam pertemuan atau prosesi publik tanpa seorang pun merupakan pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Ketertiban Umum.” Mereka menegaskan kembali pendirian mereka dari pernyataan tanggal 13 Februari yang menyatakan bahwa mengingat meningkatnya ketegangan seputar konflik tersebut, ada kekhawatiran keselamatan dan keamanan publik dalam pertemuan dan prosesi yang diselenggarakan sehubungan dengan perang tersebut. “Hal ini dapat menimbulkan ketegangan dan ketidakharmonisan dalam masyarakat kita, karena berbagai komunitas di Singapura memiliki pandangan berbeda mengenai masalah ini,” kata salah seorang petugas kepolisian setempat. Mereka juga mengatakan bahwa mereka telah menghubungi penyelenggara pertemuan Botanic Gardens dan memberitahukan sikap mereka terhadap acara tersebut. Pada 13 Februari, polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran yang terjadi di dua acara pada 2 Februari. Yang pertama adalah kelompok beranggotakan 70 orang berkumpul di Orchard Road dan berbaris menuju Istana, kata polisi. Kelompok tersebut membawa payung bergambar semangka, yang merupakan simbol perlawanan dan solidaritas Palestina, untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina. Beberapa laporan telah diajukan terhadap demonstrasi tersebut, yang menurut polisi mungkin dianggap sebagai pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Ketertiban Umum karena Istana adalah kawasan yang sangat sensitif terhadap keamanan dan ditetapkan sebagai kawasan terlarang. Insiden kedua adalah peristiwa pribadi yang terjadi pada hari itu juga. Polisi mengatakan mereka telah menerima laporan mengenai video yang beredar secara online dari acara tersebut, yang disiarkan langsung oleh seorang peserta. Dalam video tersebut, orang yang merekam terlihat di depan umum meneriakkan: “Dari sungai ke laut.” Hal ini mendapat tanggapan dari pihak lain: “Palestina akan merdeka!” Nyanyian tersebut dikaitkan dengan seruan penghancuran Israel. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpartisipasi dalam aktivitas lain yang terkait dengan konflik, seperti usulan aksi duduk dan menempelkan stiker di Singapore Airshow mendatang. Singapura dan Israel menjalin hubungan diplomatis sejak 1969. Kedua negara kemudian melakukan kerjasama militer yang terbilang erat. Industri senjata Israel dan Singapura seperti Israel Aerospace Industries dan ST Engineering terlibat dalam pengembangan bersama dan perdagangan militer tingkat tinggi antara kedua negara. (fan) Baca juga :

Read More

Serangan Israel ke Lebanon Mengenai Gedung yang Menewaskan Anak dan Perempuan

Gaza — 1miliarsantri.net : Salah satu direktur rumah sakit dan tiga sumber keamanan Lebanon mengatakan korban tewas serangan Israel ke Lebanon menjadi 11 orang, termasuk enam anak-anak. Sebelumnya, dilaporkan tujuh orang tewas dalam serangan tersebut. Dikutip dari Aljazirah, Kamis (15/2/2024) sebelumnya dilaporkan seorang perempuan dan dua putranya diyakini tewas dalam serangan udara Israel di desa al-Sawana. Sementara direktur rumah sakit di Kota Nabatieh, Hassan Wazni, mengatakan serangan yang menghantam sebuah gedung kota itu menewaskan empat anak-anak, tiga perempuan dan seorang pria. Serangan ini balasan atas serangan roket Hizbullah ke utara Israel. Media Israel dan lembaga darurat mengatakan satu orang tentara Israel tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan ke pangkalan mereka di Safed. Tentara Israel yang tewas diidentifikasi sebagai Staf Sersan Omer Sarah Benjo. Sebuah video menunjukkan roket lainnya mendarat di dekat gerbang Rumah Sakit Safed. Hizbullah mengklaim serangan ke “posisi musuh” di Safed. “Sebagai dukungan pada rakyat dan perlawanan Gaza yang menjadi korban agresi brutal Zionis dengan lampu hijau dari Amerika Serikat (AS),” kata kelompok itu. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengumumkan pesawat tempurnya menembak “sejumlah target teroris Hizbullah” di Souaneh, Aadchit, Jabal al-Braij, Kfar Houneh dan Kfar Dunin sebagai respons serangan roket itu. “Target-target itu termasuk komplek militer, ruang kendali operasional dan infrastruktur teror,” kata IDF. Angkatan bersenjata Israel itu menambahkan beberapa target milik pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan yang dianggap pasukan khusus kelompok itu. Sementara itu surat kabar The Wall Street Journal melaporkan Departemen Luar Negeri AS menggelar penyelidikan terhadap beberapa serangan udara Israel di Gaza dan Lebanon yang diduga menggunakan fosfor putih. Harian AS itu menambahkan penyelidikan itu akan menetapkan apakah militer Israel menyalahgunakan senjata AS untuk membunuh warga sipil. The Wall Street Journal mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Fosfor putih merupakan zat beracun yang dapat membakar hingga lebih dari 800 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan logam. Konvensi internasional tidak secara eksplisit melarang bahan kimia tersebut. Namun banyak pakar hukum yang berpendapat penggunaannya di tengah-tengah penduduk sipil adalah ilegal. (zul) Baca juga :

Read More

Pemerintah Kerajaan Saudi Luncurkan Fakultas Seni Pertama di Riyadh

Riyadh — 1miliarsantri.net : Kementerian Kebudayaan Saudi bersama dengan Universitas King Saud melakukan kemitraan strategis dengan meluncurkan fakultas seni. Kampus ini menjadi yang pertama memiliki jurusan yang berfokus di bidang seni. Dilansir dari Saudi Gazette, Wakil Menteri Kebudayaan Hamed Fayez, Rektor Universitas Dr. Badran Al-Omar, dan banyak penggemar seni dan budaya dari seluruh kerajaan menghadiri upacara peluncuran, yang diadakan di teater universitas tersebut. Dalam pidatonya, Wakil Menteri Fayez menyatakan bahwa sekolah yinggi seni merupakan bukti komitmen Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, terhadap pendidikan dan peran pentingnya dalam pengembangan sektor budaya dan pertumbuhannya di bawah visi 2030. “Pada hari pertama saya di Kementerian Kebudayaan, Yang Mulia Menteri menekankan bahwa ‘pendidikan adalah yang utama’, dan sejak itu kami bekerja tanpa kenal lelah dengan ekosistem pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan program dan proyek guna membangun kapasitas budaya di berbagai tahap pembelajaran, mulai dari pendidikan sejak dini hingga menunjang tenaga profesional di dunia kerja,” ujar Fayez, dikutip Rabu (14/2/2024). Peluncuran perguruan tinggi ini merupakan langkah untuk memajukan pendidikan tinggi kebudayaan di Saudi, yang diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap perkembangan kebudayaan nasional. Hal ini bertujuan untuk membangun jalur akademis yang penting bagi talenta kreatif dan bidang budaya pada umumnya. Fayez melanjutkan, peluncuruan fakultas seni ini juga salah satu hasil awal dari upaya praktis yang dilakukan oleh universitas-universitas lokal untuk mencapai tujuan strategi kebudayaan nasional dan strategi pengembangan kemampuan budaya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan membekali profesi budaya dengan individu-individu berketerampilan tinggi yang akan memimpin sektor ini mencapai targetnya. Dalam peluncurannya, Fakultas Seni Universitas King Saud memiliki 3 jurusan, yakni desain, seni pertunjukan, dan seni visual. Menurut Fayez, peluncuran ini hanyalah awal dari kerja sama budaya dan ilmiah yang berkelanjutan dengan Universitas King Saud dan universitas nasional bergengsi lainnya. Secara rinci ketiga jurusan tersebut memiliki fokus pembelajaran masing-masing, seperti jurusan desain yang fokus pada pengajaran desain grafis, mode, dan perhiasan. Kemudian jurusan seni pertunjukan menawarkan program di bidang teater, bioskop, dan ilmu musik. Sementara jurusan seni visual didedikasikan untuk mengajar percetakan, menggambar, patung, dan kaligrafi arab. Sebagai informasi, pendirian Fakultas Seni ini merupakan salah satu dari beberapa proyek berdasarkan perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada Desember 2021 antara Kementerian Kebudayaan dan Universitas King Saud. Kemitraan ini melibatkan Kementerian dan lembaga kebudayaan seperti Komisi Mode, Komisi Warisan, Komisi Musik, Komisi Film, Komisi Seni Rupa, dan Komisi Teater dan Seni Pertunjukan sebagai lembaga keahlian. (lung) Baca juga :

Read More

Gereja Ikonik Era Bizantium Bakal Dirubah Menjadi Masjid

Istanbul — 1miliarsantri.net : Sebuah gereja Ortodoks Yunani era Bizantium abad pertengahan di Istanbul yang telah menjalani restorasi selama beberapa tahun akan dibuka sebagai masjid pada 23 Februari 2024 nanti, hal ini sejalan dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2020. Gereja tersebut bernama Gereja St. Juru Selamat (Saviour) dalam bahasa Chora dan “Kariye” dalam bahasa Turki, dimana pada Agustus 2020 Erdogan sempat membuat keputusan presiden yang mengharuskan Gereja yang berlokasi di lingkungan Fatih di Istanbul ini dialihkan ke Direktorat Urusan Agama untuk dibuka sebagai masjid, dimana sebelumnya digunakan oleh Kementerian Pendidikan sebagai museum. Sebagai informasi, gereja tersebut sempat berfungsi sebagai masjid selama era Ottoman setelah penaklukan Istanbul pada tahun 1453. Kemudian gereja ini diubah menjadi museum berdasarkan keputusan Kabinet pada tahun 1945 setelahnya. Gereja tersebut terletak di dekat tembok kota kuno Istanbul, terkenal dengan mosaik dan lukisan dindingnya yang rumit. Bangunan ini dibangun pada abad keempat, meskipun bangunannya mulai terlihat seperti pada abad ke-11 hingga ke-12. Setelah sempat menjadi museum, pengadilan Turki pada 2019 mengubah status gereja tersebut menjadi masjid. Pengalihfungsian Gereja Chora sempat tertunda, dikarenakan pada Juli 2020, Erdogan mengeluarkan dekrit lain yang memperkirakan konversi Hagia Sophia, sebuah katedral ikonik dengan sejarah lebih dari 1.500 tahun, dari museum menjadi masjid. Langkah ini sempat menuai kritik internasional. Yeni Iafak menyatakan bahwa selama restorasi Gereja Chora, mosaik dan lukisan di dindingnya telah dilestarikan, dan lantainya ditutupi dengan karpet wol khusus yang memungkinkan umat islam untuk melaksanakan ibadah salat. Di lain pihak, Kementerian Luar Negeri Yunani mengecam keras upaya Turki untuk membangun Gereja Chora, mengatakan bahwa pemerintah Turki “sekali lagi secara brutal menghina karakter” situs Warisan Dunia PBB lainnya. Kementerian itu menyatakan, “Ini adalah sebuah provokasi terhadap semua orang yang beriman.” “Kami meminta Turki untuk kembali ke abad ke-21, dan saling menghormati, berdialog, dan memahami antar peradaban.” Dengan melakukan tindakan tersebut, kritikus menuduh Presiden Erdogan berusaha menarik dukungan pemilih konservatif dan nasionalis. Mereka mengklaim bahwa mengubah lokasi bersejarah tempat tinggal umat Kristiani menjadi masjid merupakan tindakan yang tidak hormat dan menempatkan situs bersejarah tersebut dalam bahaya kerusakan. Sebagai pengakuan atas warisan multi-agama di Istanbul, mereka meminta Turki untuk menjaga situs bersejarah seperti museum. (yong) Baca juga :

Read More

Bocah 15 Tahun ‘Temukan’ Listrik untuk Penerangan Tenda Pengungsian Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Di tengah meluasnya kekurangan energi dan hampir semua bahan dasar yang dibutuhkan, bocah berusia 15 tahun ini menggunakan kecerdasannya dengan membuat listrik tenaga angin. Hussam Al Attar, remaja asal Gaza dijuluki “Newton dari Gaza” karena sukses menghasilkan listrik dengan peralatan sederhana untuk tenda pengungsian. Al Attar mampu membuktikan bahwa kebaikan sekecil apapun bisa sangat berarti. Ide membuat listrik dimulai saat Al Attar melihat banyak keluarga di lingkungannya yang harus meninggalkan rumah mereka imbas dari perang. “Kami melarikan diri dari utara ke Rafah. Saat itu sangat gelap di malam hari dan saya merasa kasihan pada ibu, ayah, dan saudara-saudaraku karena gelap total di sini. Jadi saya berpikir untuk membuat ini untuk meringankan penderitaan yang kami alami selama perang,” terangnya. Saat musim dingin tiba dan tidak ada listrik yang bisa diandalkan, dia melihat peluang di tengah angin kencang yang bertiup. Berbekal beberapa perlengkapan dasar seperti kabel, baterai, dan botol plastik, Al Attar beride menggunakan angin untuk menghasilkan cahaya dan kehangatan bagi mereka yang sedang berjuang. “Jadi, ketika kipas berputar, menimbulkan gesekan di dalam dinamo magnet di dalamnya. Sehingga ketika diputar akan menghasilkan arus listrik yang akan mengalir melalui kabel-kabel yang menuju ke tenda,” jelas Al Attar. Lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza harus melarikan diri ke Rafah akibat perang Israel di Gaza, Palestina. Banyak yang berjuang untuk mendapatkan akses terhadap makanan, air, tempat tinggal dan listrik. “Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika sebuah apel jatuh menimpa kepalanya, dan dia menemukan gravitasi. Dan kita di sini hidup dalam kegelapan dan tragedi, dan roket menimpa kita, oleh karena itu, saya berpikir untuk menciptakan cahaya, dan melakukannya,” tutup Al Attar. (zul) Baca juga :

Read More

Boikot McDonald’s Akibat Perang Gaza Berakibat Merosotnya Penjualan

Gaza — 1miliarsantri.net : Restoran siap dan cepat saji McDonald’s menyalahkan perang Israel di Gaza, Palestina sebagai penyebab target penjualan tidak tercapai. Keterpurukan ini terjadi setelah pelanggan di negara-negara Muslim memboikot McDonald’s yang dinilai mendukung Israel. McDonald’s menyebut perang Israel di Gaza menjadi salah satu faktor penyebab raksasa makanan cepat saji itu gagal mencapai target penjualan kuartal pertamanya dalam hampir empat tahun. CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan bahwa perang telah memberikan dampak yang mengecewakan terhadap penjualan di negara-negara Timur Tengah juga sejumlah negara mayoritas Muslim lain, seperti Malaysia dan Indonesia. “Selama konflik ini, perang ini, masih berlangsung… kami tidak mengharapkan adanya perbaikan yang signifikan dalam hal ini. Ini adalah tragedi kemanusiaan, apa yang terjadi, dan menurut saya hal itu membebani merek seperti kami.” urai Kempczinski dalam sebuah konferensi pers, Jumat (9/2/2024). Diketahui, pertumbuhan penjualan divisi rantai makanan cepat saji untuk Timur Tengah, Tiongkok, dan India selama Oktober-Desember 2023 mencapai 0,7 persen, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,5 persen. Kemerosotan ini terjadi setelah pelanggan di negara-negara Muslim menyerukan boikot terhadap McDonald’s sebagai tanggapan terhadap waralaba Israel yang menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada zionis. Menyusul pengumuman McDonald’s Israel, pemegang waralaba di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Bahrain, dan Turki menjauhkan diri dari donasi tersebut dan secara kolektif menjanjikan bantuan jutaan dolar kepada warga Palestina di Gaza. Meskipun McDonald’s yang berbasis di Chicago dikenal sebagai salah satu merek paling ikonik di AS, sebagian besar restorannya di seluruh dunia dimiliki dan dioperasikan secara lokal. Pada Januari, Kempczinski mengatakan bahwa perang dan “misinformasi terkait” mempunyai dampak “bermakna” terhadap bisnis di wilayah tersebut. McDonald’s merupakan satu dari beberapa merek Barat yang terkena boikot karena dianggap pro Israel. Pekan lalu, jaringan kafe Starbucks memangkas target tahunannya karena penjualan yang lesu di Timur Tengah. Meski mengaku penjualannya di negara-negara Muslim merosot, namun McDonald’s membukukan hasil yang relatif kuat secara keseluruhan, dengan penjualan global tumbuh 3,4 persen, dibandingkan dengan 8,8 persen pada kuartal sebelumnya. “Kami tetap yakin dengan ketahanan bisnis kami di tengah tantangan makro yang akan terus berlanjut pada tahun 2024,” tandas Kempczinski. (zul) Baca juga :

Read More

Seniman Palestina Membuat Cara Tersendiri Untuk Membuat Senyum Anak-anak

Gaza — 1miliarsantri.net : Serangan bertubi-tubi masih dilancarkan tentara teroris Israel ke sebagian besar wilayah Tepi Barat, Gaza. Secara otomatis hal tersebut membuat psikologi masyarakat, terutama anak-anak seputar Gaza, sehingga membuat beberapa seniman berusaha membuat kegembiraan. Satu diantara nya yakni Seniman patung dan ahli psikologi sosial Palestina, Yusuf Al-Hindi, berusaha membuat senyum di bibir anak-anak Jalur Gaza selama pembantaian yang dilakukan teroris Israel terus berlanjut.Caranya? Melalui kreasi boneka dari sisa-sisa tenda dan kertas yang kemudian dipentaskan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari atmosfer pembantaian, serangan, dan kehancuran. Boneka marionet adalah patung buatan yang gerakannya bisa dikendalikan, baik dengan tangan, benang, kawat, atau tongkat. Boneka dapat menggambarkan manusia, hewan, tumbuhan, atau benda lain, dan mereka berperan dalam pertunjukan teater yang dikenal sebagai pertunjukan boneka atau seni aragoz. Al Hindi membuat boneka yang mewakili karakter anak bernama “Yusuf,” yang syahid pada Oktober 2023. Boneka ini menjadi pesan tentang penderitaan anak-anak Gaza kepada dunia. “Yusuf adalah simbol anak yang tidak bersalah dan syahid tanpa ampun oleh tentara Israel. Saat ini, saya masih dalam proses pembuatan, dan beberapa hari lagi, boneka ini akan memiliki bentuk yang jelas. Yusuf akan memiliki rambut keriting yang indah dan ciri-ciri wajah yang tegas,” tambahnya. Pada Oktober lalu, video seorang ibu Palestina mencari anaknya di rumah sakit Gaza, dengan deskripsi, “rambutnya keriting dan kulitnya putih.” Setelah pencarian yang sulit, sang ibu diberi tahu bahwa Yusuf telah gugur. Ini menjadi inspirasi bagi Al-Hindi untuk menciptakan karakter boneka ini. Al-Hindi berusaha menyampaikan beberapa pesan penting kepada dunia, termasuk fakta bahwa ribuan anak tak bersalah telah tewas dalam perang ini dan hak-hak mereka dilanggar dengan kejam melalui serangan udara, pengungsian, dan blokade. Al-Hindi, yang juga seorang pengungsi dari kamp pengungsi Shati di barat Kota Gaza, menggenggam patung boneka marionet dengan kedua tangan, membentuk tubuhnya dari bahan yang sulit didapat atau dipenuhi di pasar karena terus berlanjutnya blokade Israel di Gaza. “Saya berusaha membuat boneka ini untuk mengirimkan pesan tentang hak-hak anak-anak rakyat Palestina, terutama hak mereka untuk hidup dengan martabat,” ujarnya. Sambil mengukir tubuh boneka, Al-Hindi menekankan tekadnya untuk membuatnya dengan sumber daya dan materi yang sederhana, mengingat keterbatasan bahan baku dan bahan dasar yang tersedia akibat blokade dan penghancuran infrastruktur. Al-Hindi menciptakan boneka ini dengan tujuan untuk memberikan pertunjukan boneka di kamp-kamp pengungsi, khususnya untuk anak-anak, guna mengalihkan mereka dari atmosfer perang, serangan, dan kehancuran yang mereka alami. Seniman ini berusaha untuk “menarik senyuman di bibir anak-anak, yang merupakan sumber harapan.” Ia kehilangan peralatan dan rumahnya dalam serangan Israel, yang memaksa ia untuk mencari dan menciptakan peralatan dan bahan baru agar bisa terus membuat boneka. Al-Hindi berbagi pengalaman pribadinya tentang perjalanan penuh penderitaan dan kesulitan ketika ia mengungsi dari kamp Shati di barat Gaza ke Khan Yunis di selatan sebelum akhirnya mengungsi lagi ke Rafah. Ia menekankan bahwa pengalaman dan penderitaan semacam ini dialami oleh sebagian besar penduduk Gaza, yang melarikan diri dari pembantaian dan pemusnahan yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza, utara, Khan Yunis, dan wilayah pusat. Al-Hindi mengajak dunia untuk segera campur tangan dan menghentikan perang di Gaza, menyelamatkan anak-anak, dan memberikan bantuan untuk sisa-sisa kehidupan yang tersisa. (zul) Baca juga :

Read More

Iran Peringatkan Amerika dan Inggris Tidak Memperparah Situasi di Asia Barat

Teheran — 1miliarsantri.net : Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, sekali lagi memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk tidak memperparah situasi keamanan di kawasan Asia Barat dengan melancarkan serangan ke beberapa negara di tengah konflik di Palestina. Dalam unggahan di X pada Senin (5/2/2024), Amirabdollahian menyatakan bahwa ia telah memperingatkan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron pada pertemuan bulan lalu di Swiss bahwa krisis di Asia Barat tidak membutuhkan solusi militer. “Anda tak ingin memicu amarah (negara di) Asia Barat. Kami menganggap bahwa keamanan Irak, Suriah, Yaman, dan Palestina (Gaza dan Tepi Barat) sebagai keamanan kawasan,” tulis Amirabdollahian. Pesan tersebut dirilis menyusul puluhan serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman dalam upaya kedua negara tersebut untuk memaksa Yaman menghentikan penargetan atas kapal yang terafiliasi dengan Israel yang melintas di perairan regional. Penargetan kapal tersebut dilakukan sebagai dukungan Yaman atas Palestina dan perjuangan mereka melawan rezim Israel. Pesan tersebut juga diunggah dua hari setelah Amerika Serikat meluncurkan beberapa serangan yang menyasar Irak dan Suriah sebagai balasan atas serangan mematikan terhadap pos militer Amerika Serikat di Yordania bulan lalu. Melalui unggahannya di X, Amirabdollahian kembali menyuarakan kecaman keras Iran atas serangan Amerika Serikat pada Irak dan Suriah serta serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman. Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke 36 target di Yaman tidak akan berlalu tanpa tanggapan dan konsekuensi. Pentagon mengatakan serangan pada Sabtu (3/2/2024) malam menghantam gudang senjata, peluncur dan sistem rudal dan kapabilitas lain yang Houthi gunakan untuk k melancarkan serangan di Laut Merah. “Gedung tempat saya tinggal terguncang,” kata salah satu warga Kota Sana’a yang dikuasai Houthi, Fatima, Ahad (4/2/2024). Ia menambahkan sudah bertahun-tahun ia tidak merasakan ledakan sekeras itu di negara yang dilanda perang selama bertahun-tahun. Houthi tidak mengumumkan adanya korban jiwa. Serangan Yaman bagian dari serangan balasan Amerika Serikat atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara Amerika Serikat di Yordania pekan lalu. Amerika Serikat menggelar gelombang serangan balasan ke 85 target yang memiliki koneksi dengan Garda Revolusi Iran dan kelompok yang didukungnya di Irak dan Suriah. Dilaporkan serangan itu menewaskan hampir 40 orang. Serangan-serangan ini dikhawatirkan berpotensi meningkatkan eskalasi konflik yang diperburuk perang Israel untuk menumpas Hamas di Gaza. Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan serangan ke 36 target Houthi di Yaman. Serangan skala besar kedua Amerika Serikat terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran sebagai balasan serangan ke pasukan Amerika pekan lalu. Pentagon mengatakan serangan itu menghantam gudang senjata, sistem dan peluncur rudal serta kapabilitas tempur Houthi lainnya yang digunakan dalam serangan ke kapal-kapal komersial di Laut Merah. Militer Amerika Serikat menambahkan mereka mengincar 13 lokasi di seluruh Yaman. Serangan ini juga menjadi tanda menyebarkan konflik Israel-Hamas di Gaza ke seluruh Timur Tengah. “Aksi kolektif ini mengirim pesan yang jelas pada Houthi mereka akan terus menerima konsekuensi bila mereka tidak mengakhiri serangan-serangan ilegal ke jalur pelayaran internasional dan kapal-kapal angkatan laut,” terang Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Sabtu (3/2/2024). Iran yang merupakan pendukung Hamas menghindari kontak langsung dengan konflik itu meski kelompok-kelompok yang didukungnya terlibat dalam serangan di Suriah, Irak, Yaman dan Lebanon. Direktur Pusat Kajian Teluk di Qatar University Mahjoob Zweiri mengatakan menurutnya Iran tidak akan mengubah pendekatannya setelah serangan Amerika Serikat . “Mereka membiarkan musuh di seberang perbatasan, jauh, mereka tidak tertarik konfrontasi militer langsung yang mungkin mengarah pada serangan ke kota-kota atau wilayah mereka. Mereka akan mempertahankan status quo,” ungkapnya. Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan serangan di Yaman merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional oleh Amerika Serikat dan Inggris dan memperingatkan kelanjutan dari serangan-serangan semacam itu merupakan “ancaman yang mengkhawatirkan bagi perdamaian dan keamanan internasional. Pentagon mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Iran dan yakin Iran tidak menginginkan perang. Partai Republik Amerika Serikat menekan Presiden Joe Biden untuk memberikan pukulan langsung kepada Iran. Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengatakan serangan mereka di Laut Merah merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina saat Israel menyerang Gaza. Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan serangan-serangan Houthi tidak pandang bulu dan merupakan ancaman bagi perdagangan global. Sebagian besar perusahan pelayaran sudah menangguhkan pengiriman lewat Laut Merah dan memilih rute-rute lebih jauh yang mengitari Afrika. Hal ini meningkatkan biaya, memicu kekhawatiran akan inflasi global dan juga menghilangkan pendapatan luar negeri Mesir yang sangat penting dari Terusan Suez. (zis) Baca juga :

Read More

Tentara Teroris Israel Masih Sandera Ibu Hamil Empat Bulan

Gaza — 1miliarsantri.net : Pasukan pendudukan Israel terlihat masih menahan ibu hamil empat bulan yang bernama Basail Khaled Abu Hmeid dari Kota Yatta, bagian selatan pendudukan Tepi Barat. Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menjelaskan bahwa Abu Hmeid (28 tahun) ditangkap tentara pendudukan Israel dan dibawa sebagai tahanan negara Zionis itu dari rumahnya sejak dua hari lalu agar sang suami menyerah. Suami Hmeid lantas ditahan setelah menyerahkan diri. PPS mengatakan meski suaminya, Bakr Nabil Abu Rajab telah menyerahkan diri kepada otoritas pendudukan Israel, tetapi mereka masih menyandera istrinya yang sedang hamil. Bakr Nabil Abu Rajab bekerja sebagai sopir ambulans di Bulan Sabit Merah. Saudaranya Musa, yang juga bekerja sebagai sopir di sana, ikut ditangkap pula. Menurut informasi pada Jumat (2/2/2024), pasukan pendudukan memindahkan Abu Hmeid ke Penjara Hasharon yang terkenal sebagai lokasi penganiayaan tahanan perempuan Palestina. PPS menambahkan bahwa pasukan pendudukan terus meningkatkan aksi penahanan terhadap warga Palestina, termasuk kaum perempuan. Menurut masyarakat, aksi tersebut merupakan kejahatan sekaligus menambah daftar kejahatan dan pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober. (zul) Baca juga :

Read More