Catat! Ini Sejarah, Tema, dan Makna Peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa 2025
Bekasi – 1miliarsantri.net: Tanggal 24 Oktober 2025, menjadi momentum bersejarah bagi dunia, yang mana sebuah dokumen pendirian menjadi landasan bagi berdirinya organisasi internasional terbesar di dunia, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lebih dari sekadar perayaan formal, peringatan hari PBB merupakan kesempatan global untuk merefleksikan peran penting organisasi ini dalam mempromosikan perdamaian, kerja sama internasional, dan pembangunan berkelanjutan.
Pada tahun 2025, peringatan Hari PBB kembali membawa tema khusus yang relevan dengan tantangan dan agenda global saat ini, menegaskan kembali komitmen kolektif untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Presiden Prabowo Serahkan Pesawat A400M Kepada TNI AU, ini Spesifikasinya
Sejarah Hari Perserikatan Bangsa-Banga (PBB)
Sejarah Hari PBB tidak dapat dipisahkan dari pendirian organisasi tersebut yang merupakan respons langsung terhadap kehancuran Perang Dunia II. Adanya kebutuhan akan forum global yang dapat mencegah konflik serupa di masa depan serta memiliki wadah dalam mempromosikan kerja sama antarbangsa dinilai sangat mendesak pada saat itu.
Gagasan awal untuk sebuah organisasi internasional muncul dari Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1 Januari 1942, di mana perwakilan 26 negara berjanji untuk bekerja sama melawan Blok Poros. Nama “Perserikatan Bangsa-Bangsa” sendiri diciptakan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt.
Titik balik penting terjadi pada Konferensi San Francisco yang dimulai pada 25 April 1945, yang mana perwakilan dari 50 negara merancang dan akhirnya menandatangani Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 26 Juni 1945. Hingga akhirnya, piagam tersebut mulai berlaku pada 24 Oktober 1945, setelah diratifikasi oleh mayoritas penandatangan, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan: Tiongkok, Prancis, Uni Soviet (sekarang Federasi Rusia), Inggris, dan Amerika Serikat.
Menanggapi hal tersebut maka tanggal 24 Oktober inilah yang kemudian ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1947 sebagai Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kemudian, pada tahun 1971, Majelis Umum merekomendasikan Hari PBB untuk diperingati oleh negara-negara anggota sebagai hari libur internasional.
Berdirinya PBB berlandaskan pada beberapa tujuan sebagaimana tertuang dalam Piagam, meliputi:
- Menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
- Mengembangkan hubungan persahabatan di antara negara-negara.
- Mencapai kerja sama internasional dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
- Mendorong dan memajukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar bagi semua tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.
Sejak berdirinya, PBB telah berkembang menjadi 193 negara anggota dan menjadi wadah sentral bagi bangsa-bangsa untuk menyelaraskan tindakan mereka demi mencapai tujuan bersama. Peringatan Hari PBB setiap tahun berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya Piagam tersebut dan perlunya setiap negara anggota untuk terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang telah disepakati.
Baca Juga: Menteri Keuangan Purbaya Tidak Mau Pakai Burden Sharing, Begini Penjelasannya
Memahami Tema Peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2025
Prioritas PBB pada tahun 2025 dapat dilihat melalui tema-tema penting yang telah diangkat dalam agenda-agenda internasional terkait. Salah satu fokus utama pada tahun 2025 adalah percepatan kemajuan menuju batas waktu SDGs pada tahun 2030.
Sebagai contoh, Hari Pelayanan Publik Perserikatan Bangsa-Bangsa 2025 mengambil tema “Lima Tahun hingga 2030: Mempercepat Penyediaan Layanan Publik untuk Masa Depan yang Berkelanjutan”. Fokus ini menggarisbawahi urgensi untuk memperkuat sektor publik dan memastikan bahwa layanan-layanan penting tersedia bagi semua, yang merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai target SDGs dalam waktu lima tahun tersisa.
Secara keseluruhan, tema-tema yang berulang dan saling terkait dalam agenda PBB 2025 mencerminkan sebuah dorongan terbatu, yakni perlunya tindakan segera, solidaritas global yang diperkuat, dan fokus yang tidak terbagi pada pembangunan berkelanjutan, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Peringatan Hari PBB 2025 akan menjadi momen krusial untuk melakukan evaluasi terhadap kemajuan organisasi sejauh ini serta menyalakan kembali semangat kerja sama multilateral di tengah berbagai tantangan kompleks, mulai dari perubahan iklim, konflik, hingga kesenjangan sosial-ekonomi.
Penulis: Gita Rianti D Pratiwi
Editor: Satria S Pamungkas, Glancy Verona
Sumber Foto: Ilustrasi AI
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


