Gadis Kecil Gaza: ‘Kembalikan Ibuku Dari Surga’

Gaza – 1miliarsantri.net: Tangis sosok gadis kecil Gaza “Kembalikan Ibuku Dari Surga”, seolah mewakili jutaan kesedihan kolektif anak-anak Gaza yang nyaris tiap hari kehilangan orang tua, kehilangan sosok Ibu yang menyayanginya. Nariman Abdullah Al-Eisa yang berusia empat tahun, sosok gadis kecil di Gaza-Palestina, satu diantara ribuan anak dalam cerita yang menyayat hati. Hidupnya telah hancur akibat sebuah serangan udara zionis israel. Momen dimana dia kehilangan ibunya, kehilangan kaki kanan dan mata kanannya. Malam itu 26 Juni, Nariman bercengkrama bersama sang Ibu di rumah mereka, di dekat Al-Samer Junction, saat rudal zionis menghantam rumahnya. Ibundanya syahid (terbunuh) seketika dan Anas saudara laki-lakinya ikut terluka tertimpa puing-puing bangunan yang hancur. Baca juga: Arab Saudi Mengutuk Keras Eskalasi Militer Israel Di ‘Gaza’ Palestina Nariman, Gadis Kecil Gaza “Kehilangan Segala-galanya” Mengutip SAFA Press Agency, sang ayah, Abdullah Al-Eisa mengisahkan ketika nenek Nariman mencoba menenangkan dan menjelaskan kepada sang cucu. “Ibumu pergi bersama Tuhan, dia di surga”, namun Nariman tidak mengerti mengapa pelukan hangat ibundanya tidak ada lagi. Abdullah berupaya memulihkan kondisi fisik Nariman, bekerja sama dengan pihak Palang Merah (Red Cross) dan Médecins Sans Frontières untuk mendapatkan penanganan dan tindakan medis mendesak di luar negeri. Dia berharap Nariman dapat menerima prostetik, perawatan psikologis dan mungkin merebut kembali fragmen masa kecil yang telah dicuri perang. Baca juga: Negara-negara Eropa Mulai Mengakui Kemerdekaan Palestina Data Tentang Anak-Anak Gaza Yang Syahid (Tewas) Dan Terluka Selama perang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023, data medis di Gaza menunjukan satu dari setiap sepuluh anak yang cedera selama perang saat ini telah mengakibatkan amputasi, dan setengah dari kasus tersebut adalah anak-anak. Tim medis tidak hanya berjuang untuk penyembuhan korban secara fisik, tetapi juga menghadapi trauma psikologis yang parah, terutama pada anak-anak dan perempuan. Kondisi perempuan dan anak-anak di Gaza (Foto dok. SAFA Press Agency) Menurut laporan UNICEF, lebih dari 50.000 anak-anak di Gaza telah tewas atau terluka sejak perang dimulai. Sementara itu, lebih dari 14.000 orang dengan cedera kritis atau penyakit tetap, dalam daftar tunggu untuk perawatan di luar negeri. Tindakan zionis israel yang menutup total penyeberangan perbatasan sejak 2 Maret, membuat penduduk Gaza terisolir dari dunia luar.*** Editor : Thamrin Humris Sumber dan Foto Istimewa: SAFA Press Agency

Read More

Konvoi Solidaritas Untuk Gaza Kembali Ke Tunisia, Dan Menyerukan Pembebasan Tahanan Di Libya Timur

Libya – 1miliarsantri.net: Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza memutuskan untuk kembali ke Tunisa, ditengah ketidakpastian izin dari Mesir. Mereka yang tergabung dalam Konvoi Solidaritas terpaksa kembali ke Tunisia, dan menyerukan kepada pihak Libya Timur untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang masih ditahan. Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengumumkan pada hari Senin 16 Juni 2025, bahwa mereka akan kembali ke Tunisia setelah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas Libya bahwa Mesir menolak memberikan izin yang diperlukan untuk melintasi perbatasan Salloum. Juru bicara konvoi tersebut menjelaskan bahwa ketidakmampuan untuk melanjutkan perjalanan melalui darat, bersama dengan ketidakpraktisan rute laut dari Libya, menyebabkan keputusan untuk kembali. Namun, mereka menekankan bahwa pemulangan hanya akan dimulai setelah semua peserta yang ditahan dibebaskan. Jadwal Keberangkatan Kembali Ke Tunisia Safa Agency melaporkan, konvoi tersebut telah mengonfirmasi bahwa keberangkatan akan diatur mulai Selasa pagi dan mendesak mereka yang ingin pergi untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan Koalisi. Mereka juga melaporkan bahwa beberapa tahanan telah dibebaskan, sementara itu negosiasi terus berlanjut untuk membebaskan tahanan lainnya. Dan konvoi tersebut juga menyatakan tidak akan lagi menerima peserta baru di Libya sampai semua tahanan dibebaskan dan langkah selanjutnya diklarifikasi. Sementara itu, empat organisasi besar Tunisia termasuk Asosiasi Pengacara Nasional dan Serikat Buruh Umum Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan kepada otoritas Libya timur untuk membebaskan semua tahanan dari Tunisia, Libya, Aljazair, dan Sudan. Pernyataan tersebut menyoroti bahwa konvoi tersebut mencerminkan aspirasi bersama masyarakat Afrika Utara untuk mendukung perjuangan Palestina. Koalisi juga menyerukan protes di luar kedutaan besar Libya di Tunis dan mendesak tindakan diplomatik segera untuk mengamankan pembebasan para tahanan dan mendukung misi konvoi tersebut, tulis Safa Agency.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber dan Foto : Safa Press Agency

Read More

Arab Saudi Mengutuk Keras Eskalasi Militer Israel Di ‘Gaza’ Palestina

Riyadh – 1miliarsantri.net: Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali kecamannya dan kecaman terhadap semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan israel yang membabibuta menyebabkan korban jiwa warga sipil di Gaza. Tindakan militer israel yang melanggar kesepakatan gencatan senjata masif dilakukan, seolah tidak bergeming dan tidak perduli terhadap kecaman internasional, bahkan melanggar berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kecaman negara teluk tersebut akibat berbagai pelanggaran yang dilakukan israel, karena hal ini menurut Arab Saudi mengancam kehidupan warga sipil Palestina dan memperburuk penderitaan kemanusiaan penduduk Gaza. Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman keras Arab Saudi atas meningkatnya pendudukan militer Israel di Gaza utara dan selatan, serta perluasannya ke sebagian besar wilayah tersebut, yang makin memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency, Kemenlu Arab Saudi menegaskan, “Hal ini bertentangan dengan keinginan masyarakat internasional, hukum hak asasi manusia, dan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta menghambat tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.” Arab Saudi kembali mengecam dan mengecam semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel karena mengancam nyawa warga sipil Palestina. Otoritas Saudi, tindakan militer Zionis israel makin memperburuk penderitaan kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza. Kementerian memperingatkan bahaya melanjutkan pelanggaran yang mencolok dan tidak dapat dibenarkan ini terhadap rakyat Palestina. Menurut Otoritas resmi Palestina, disebutkan hingga Sabtu 17 Mei 2025 terdapat 153 orang syahid dalam kurun waktu 24 jam. Otoritas melanjutkan, korban tewas sejak 7 Oktober 2023 mencapai 53.272 jiwa rakyat Palestina, ini belum termasuk yang hilang dan luka-luka. Editor : Thamrin Humris Sumber : Saudi Gazette Foto : Istimewa (ilustrasi)

Read More