Penemuan Candi Megah Bawah Tanah di Trowulan Mojokerto, Harta Karun Majapahit Kembali Muncul

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Mojokerto banyak dikenal sebagai pusat peradaban kerajaan paling ternama di nusantara pada masanya yaitu Kerajaan Majapahit. Berbagai peninggalan kerajaan tercatat rapi di Mojokerto, mulai dari prasasti, petirtaan hingga candi-candi. Mojokerto sendiri merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, nama Mojokerto sendiri sangat erat kaitanya dengan kerajaan Majapahit. Mojokerto juga merupakan bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit pada abad 13 hingga abad 15.
Jejak Mojokerto sebagai daerah kerajaan semakin kuat manakala menurut catatan sejarah bahwa Mojokerto merupakan daerah pertama yang disinggahi Raden Wijaya saat mengembara menuju Lumajang.
Jejak Kerajaan Majapahit di Mojokerto makin eksis dan kuat manakala hampir di setiap sudut daerah ini terdapat peninggalan kerajaan. Salah satunya yaitu berada di kawasan Trowulan, dimana di tempat ini banyak ditemukan keramik, mata uang logam, sumur kuno, candi hingga benda seperti pecahan tembikar.
Melansir dari youtube channel Daftar Populer, dikabarkan bahwa sekelompok petani di Mojokerto berhasil menemukan candi megah di bawah tanah. Penemuan candi megah di bawah tanah ini bermula dari petunjuk mimpi salah satu petani tersebut.
Merasa tergerak, sekelompok petani itu melakukan pencarian untuk menggali tanah hingga pada akhirnya ditemukanlah sebuah bangunan mirip candi yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.00 pada tanggal 28 Oktober 2008. Meski kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, namun sampai saat ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan dari banyak kalangan mengenai kebenaran nya.
Candi megah di bawah tanah tersebut juga terdapat makam Eyang Suro Bendo, salah seorang pengelola dan penjaga harta benda Kerajaan Majapahit.
Tidak hanya makam pengelola dan penjaga harata benda Kerajaan Majapahit saja, dikabarkan di tempat yang sama juga terdapat beberapa makam lain.
Penemuan candi ini berada di Trowulan kawasan cagar budaya nasional yang ada di Mojokerto, Jawa Timur. (kur)