Makam Gatotkoco di Temukan di Wilayah Malang Raya, Jalur Antara Cangar Mojokerto dan Kota Batu

Surabaya — 1miliarsantri.net : Di wilayah Malang Raya, tepatnya di kawasan Cangar yang menjadi jalur penghubung Batu-Mojokerto tersimpan sebuah misteri yang menggemparkan. Tak jauh dari jalur yang terkenal sepi dan cukup berbahaya tersebut terdapat dua makam kuno yang berbentuk panjang. Makam yang panjangnya mencapai tiga meteran itu lokasinya tersembunyi di atas jurang.

Karena berada di area hutan, di sekeliling makam yang dikeramatkan oleh warga sekitar ini banyak ditemui tanaman anggrek liar yang menambah indah pemandangan sekitar.

Pemandangan semacam ini memang wajar karena kawasan tersebut memang berada di Taman Hutan Rakyat Raden Suryo yang berada di lereng Gunung Welirang. Selain itu, di dekat makam tersebut juga tumbuh sebuah pohon besar yang menjulang tinggi.

Konon, menurut kepercayaan warga sekitar, dua sosok yang terkubur di bawah dua makam keramat ini dipercaya adalah Raden Gatotkaca dan istrinya.

Sebagaimana diketahui, Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam kisah Mahabharata. Ia merupakan keturunan Bima, tokoh pewayangan yang menjadi anggota Pandawa Lima.

Gatotkaca digambarkan sebagai sosok pria yang memiliki kekuatan luar biasa, hingga disebut-sebut memiliki otot seperti kawat dan tulang bagaikan besi.

Sulit dipercaya memang karena tak diketahui secara pasti apakah benar Gatotkaca yang dimaksud adalah tokoh pewayangan yang selama ini kita ketahui.

Selain itu, menurut kisahnya, di makam kuno di kawasan Cangar ini dulunya tertancap dua pusaka sakti milik Gatotkaca. Tak ada yang mampu memegang pusaka tersebut.

Entah benar atau tidak, saat ini pusaka tersebut tak bisa diketahui di mana keberadaannya. Informasi tersebut diperoleh dari sebuah video yang diunggah di kanal YouTube MEGALUH TV pada tanggal 28 Januari 2023.

“Ini ada makam orang sakti. Masyarakat mengatakan ini makam Raden Gatotkaca dan istrinya,” ujar pria di dalam video tersebut.

Uniknya, dua makam yang dikeramatkan ini masih sering dikunjungi para peziarah yang berasal dari masyarakat sekitar dan para ahli spiritual. Hal ini dapat dilihat dari dupa yang menancap di sebelah batu nisan makam tersebut. (tin)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *