Biografi Lengkap Sayyidina Abdullah bin Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu ‘Anhuma

Abdullah bin Umar bin Al-Khattab
Dengarkan Artikel Ini

Surabaya – 1miliarsantri.net: Sayyidina Abdullah bin Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu ‘Anhuma adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam yang terkenal dengan kesalehan, kecerdasan, serta keteguhannya dalam memegang ajaran Islam. Ia merupakan putra dari Khalifah Umar bin Al-Khattab, sahabat dekat Nabi, sekaligus salah satu tokoh penting dalam penyebaran ilmu hadits dan fikih di kalangan umat Islam.

Biografi Abdullah bin Umar memberikan pelajaran berharga mengenai bagaimana seorang muslim seharusnya hidup dengan istiqamah, berani membela kebenaran, serta konsisten menjaga sunnah Nabi.

Nasab dan Kelahiran Abdullah bin Umar

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Umar bin Al-Khattab bin Nafil Al-Adawi, sedangkan ibunya adalah Zainab binti Mu’adun bin Habib Al-Jumahi, saudara perempuan dari Utsman bin Ma’dum.

Ia lahir pada tahun kedua atau ketiga masa kenabian Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Sejak kecil, Abdullah bin Umar tumbuh dalam lingkungan yang penuh keimanan, sebab ia masuk Islam bersama ayahnya, Umar bin Khattab, pada usia muda sebelum baligh.

Baca juga: Rekam Jejak Sejarah 10 Muharram dalam Islam yang Penuh Keagungan Spiritual

Perjuangan di Medan Perang

Pada usia 14 tahun, Abdullah bin Umar sudah menunjukkan semangat jihad dengan meminta izin Rasulullah SAW untuk ikut Perang Uhud, meskipun saat itu beliau belum diizinkan. Namun, dua tahun kemudian, dalam Perang Khandaq, Rasulullah memperkenankannya untuk ikut serta. Abdullah bin Umar kemudian turut serta dalam berbagai pertempuran penting, seperti:

  • Perang Mu’tah
  • Pertempuran Yarmuk
  • Penaklukan Mesir dan Afrika
  • Ekspedisi ke Persia

Semua itu menunjukkan keberanian dan dedikasinya dalam memperjuangkan Islam di garis terdepan.

Pengetahuan dan Kecerdasan Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar dikenal sebagai sahabat yang tekun belajar dan menghadiri banyak majelis Nabi. Ia banyak menyerap ilmu, terutama dalam bidang hadits dan hukum Islam. Dalam sebuah majelis, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat tentang sebuah pohon yang tidak pernah menggugurkan daunnya dan diibaratkan seperti seorang muslim. Para sahabat berpikir panjang, sementara Abdullah bin Umar sudah mengetahui jawabannya: pohon kurma. Namun karena malu, ia tidak mengatakannya. Hal ini menunjukkan kecerdasannya sejak usia muda.

Keberanian dalam Menegakkan Kebenaran

Abdullah bin Umar tidak hanya dikenal sebagai pejuang, tetapi juga berani menyuarakan kebenaran. Ketika Khalifah Umar memberikan pembagian harta rampasan perang, ia bertanya mengapa Usamah bin Zaid mendapatkan bagian lebih besar darinya. Umar menjawab bahwa Rasulullah lebih mencintai Usamah dan ayahnya dibanding Abdullah dan Umar sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Abdullah berani menyuarakan pendapatnya meski kepada ayahnya sendiri.

Baca juga: Umar bin Khattab: Pilar Keadilan dan Ketegasan dalam Sejarah Islam

Kesalehan dan Ibadah Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma dikenal sangat tekun beribadah. Ia senantiasa shalat malam hingga waktu sahur, lalu beristighfar hingga masuk waktu Subuh. Kesalehannya juga membuatnya terkenal di kalangan para sahabat. Jabir Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata:
“Tidak ada seorang pun di antara kami yang tidak goyah oleh dunia, kecuali Abdullah bin Umar.” Aisyah Radhiyallahu ‘Anha juga menyebut beliau sebagai sahabat yang paling konsisten dalam mengikuti perintah Rasulullah SAW tanpa mengurangi sedikit pun.

Abdullah bin Umar Sebagai Perawi Hadits

Abdullah bin Umar dikenal sebagai sahabat yang sangat hati-hati dalam meriwayatkan hadits. Ia selalu memastikan tidak menambah atau mengurangi sabda Nabi.

Abu Ja’far rahimahullah berkata:
“Tidak ada sahabat Nabi yang lebih berhati-hati dalam meriwayatkan hadits daripada Ibnu Umar.”

Ibnu Umar meriwayatkan 2.630 hadits, menjadikannya salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan sabda Nabi. Sanad yang berasal dari Malik – Nafi’ – Ibnu Umar bahkan disebut-sebut sebagai sanad paling shahih dalam ilmu hadits.

Wafatnya Abdullah bin Umar

Pada masa pemerintahan Al-Hajjaj bin Yusuf, Abdullah bin Umar pernah mengkritiknya karena menumpahkan darah di Baitullah. Akibatnya, ia ditusuk oleh salah satu prajurit hingga terluka parah. Beliau wafat pada tahun 73 H dalam usia 84 tahun. Sesuai wasiatnya, ia ingin dimakamkan di luar tanah haram, tetapi akhirnya dimakamkan di Makam Fakh, pemakaman kaum Muhajirin di Makkah.

Peninggalan Ilmu Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar meninggalkan warisan besar berupa ilmu, terutama dalam bidang hadits dan fikih. Banyak sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan darinya, di antaranya:

  • Ibnu Abbas
  • Jabir bin Abdullah
  • Nafi’ (mantan budaknya)
  • Salim bin Abdullah (putranya)

Para ulama menganggap fatwanya sangat banyak dan penting. Ibnu Hazm menyebut bahwa fatwa Ibnu Umar dapat dihimpun dalam satu kitab besar.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Perang Badar Yang Mengubah Arah Peradaban Islam

Pujian Para Ulama dan Sahabat

Banyak sahabat dan ulama memberikan pujian atas kepribadian Abdullah bin Umar.

  • Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu berkata:
    “Tidak ada seorang pun di antara kami yang tetap konsisten dengan ajaran Nabi, kecuali Umar dan Abdullah bin Umar.”
  • Said bin Al-Musayyab Rahimahullah berkata:
    “Seandainya aku bersaksi ada seseorang dari penghuni surga, maka aku bersaksi bahwa itu adalah Abdullah bin Umar.”
  • Thawus Rahimahullah menuturkan:
    “Aku belum pernah melihat seorang laki-laki yang lebih baik dari Abdullah bin Umar.”

Kisah hidup Sayyidina Abdullah bin Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu ‘Anhuma adalah teladan bagi umat Islam dalam hal keteguhan beragama, kesalehan, kecintaan kepada sunnah, serta keberanian dalam membela kebenaran.

Beliau bukan hanya seorang pejuang di medan perang, tetapi juga seorang ahli ibadah, perawi hadits terpercaya, dan panutan umat Islam. Hingga kini, peninggalan ilmu dan keteladanannya masih menjadi cahaya yang menerangi jalan umat dalam memahami Islam dengan benar.

Penulis: Imam Zakaria

Editor: Ainun Maghfiroh

Sumber foto: Ilustrasi

Sumber artikel: Manhal lathif, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliky


Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Berikan Komentar Anda

Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca