Cara Menjaga Konsistensi Ibadah Di Tengah Kesibukan Dunia

Gresik – 1miliarsantri.net: Kita semua pastinya pernah berada di fase semangat beribadah yang membara, lalu mendadak redup karena kesibukan harian yang seolah tak memberi jeda. Mungkin kita pernah merasa waktu terasa sempit untuk sekadar meluangkan diri untuk shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, atau berzikir dengan tenang. Padahal, hati kecil tetap ingin dekat dengan Allah, tetap ingin merawat hubungan dengan-Nya. Di sinilah pentingnya memahami dan menerapkan cara menjaga konsistensi ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang penuh hiruk-pikuk, menjaga konsistensi ibadah bukanlah hal yang mudah. Tapi bukan berarti mustahil. Jika dilakukan dengan niat ikhlas yang kuat dan komitmen dalam hati, maka kita bisa tetap istiqamah dalam beribadah tanpa harus mengorbankan pekerjaan, keluarga, atau aktivitas lainnya. Ibadah yang konsisten justru bisa menjadi penyeimbang dari segala kesibukan duniawi yang kadang tak pernah selesai dan sangat melelahkan. Niat yang ikhlas akan menjadi bahan bakar untuk terus istiqomah meski sibuk. Konsistensi Dimulai dari Langkah Kecil yang Disadari Ketika kalian merasa ibadah mulai tidak teratur, jangan langsung menyerah apalagi merasa gagal. Seringkali kita terbebani dengan keinginan untuk langsung “sempurna” dalam beribadah. Padahal, dalam Islam sendiri, amalan yang kecil tapi teratur, lebih dicintai Allah dibanding yang besar tapi hanya sesekali. Salah satu cara menjaga konsistensi ibadah adalah dengan memulainya dari hal yang sederhana namun berkelanjutan. Kita bisa mulai dari membiasakan shalat tepat waktu, memperbanyak istighfar setiap pagi, atau membaca satu halaman Al-Qur’an setelah Subuh. Niatkan semua itu sebagai bagian dari rutinitas, bukan beban tambahan. Sisihkan waktu khusus untuk ibadah dalam agenda harian, layaknya kita menjadwalkan rapat atau aktivitas penting lainnya. Coba pikirkan ini, kita seringkali bisa konsisten mengecek media sosial setiap harinya, atau menonton film di waktu senggang. Itu terjadi karena kita menjadikannya bagian dari kebiasaan yang menyenangkan. Sama halnya dengan ibadah, ketika kita berhasil menanamkan rasa cinta dan kenyamanan di dalamnya, maka konsistensi pun akan tumbuh tanpa dipaksa. Bagi yang sibuk bekerja, menyelipkan ibadah di sela aktivitas bisa menjadi solusi cerdas. Misalnya, shalat Dhuha bisa dilakukan sebelum rapat pagi, Zikir sambil berkendara, bahkan mendengarkan kajian singkat sembari melakukan aktifitas, baik itu memasak atau menyiram tanaman, hal ini juga bisa menjadi bentuk pengisian rohani. Intinya jangan menunggu waktu luang, karena waktu luang kadang hanya ilusi jika kita tidak bisa menggunakannya sebaik mungkin. Justru dengan menyisipkan ibadah dalam rutinitas padat, kita akan merasakan energi positif yang berbeda. Kamu juga bisa membuat jadwal pribadi untuk ibadah tambahan yang ingin dipertahankan. Misalnya, malam Jumat membaca Surah Al-Kahfi, atau setiap malam sebelum tidur menyempatkan shalat witir. Ketika ibadah mulai menjadi kebiasaan, kita tidak lagi merasa itu kewajiban yang berat, tapi justru kebutuhan jiwa. Selain itu, cara menjaga konsistensi ibadah juga erat kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan yang suportif akan sangat membantu kamu tetap terjaga secara spiritual. Bergabung dalam komunitas kajian, grup pengingat dzikir, atau sekadar punya teman dekat yang saling menyemangati dalam ibadah, bisa membuat semangatmu terus menyala. Kita tidak bisa terus kuat sendirian. Sesekali, butuh dorongan dari orang lain yang satu visi. Hal ini sejalan dengan Hasan Al-Bashri dalam Kitab Ma’alimut Tanzil yang berkata, “Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” Akhiri Hari dengan Refleksi dan Niat Baru Setiap hari adalah ladang baru untuk memperbaiki diri. Di malam hari sebelum tidur, kita bisa mengingat kembali ibadah apa yang sudah kita lakukan hari ini. Jangan fokus pada yang terlewat, tapi syukuri apa yang berhasil kamu jaga dan niatkanlah untuk melakukan ibadah yang lebih baik lagi di hari esok. Cara menjaga konsistensi ibadah bukanlah perjalanan sehari dua hari. Ia adalah proses panjang yang terus dilatih. Ada hari di mana kita sangat bersemangat, ada juga saat-saat kita merasa lelah. Tapi itulah letak nilai perjuangannya. Selama kamu tidak berhenti berniat untuk terus dekat kepada Allah, maka langkahmu selalu berada di jalan yang benar. Sesekali, beri hadiah untuk dirimu sendiri ketika berhasil menjaga konsistensi ibadah dalam seminggu atau sebulan, sebagai bentuk rasa syukur bahwa kamu sedang tumbuh menjadi pribadi yang lebih terarah dan terjaga secara spiritual. Dalam dunia yang penuh tuntutan, konsistensi beribadah adalah bentuk keberanian. Kamu memilih untuk tetap terhubung dengan Tuhan, meski dunia mencoba menarik perhatianmu ke arah lain. Itulah mengapa, perlu melatih secara perlahan agar konsistensi dalam beribadah tetap terjaga, dengan penuh kesungguhan. Semoga dengan niat yang tulus dan usaha yang terus dijaga, kita bisa menjadi pribadi yang tidak hanya sibuk perihal dunia, tapi juga tenang dalam mendekat pada-Nya. Karena pada akhirnya, ibadah yang terjaga adalah sumber ketenangan dan kekuatan sejati di tengah hiruk-pikuknya kehidupan. Jika kamu sudah sampai di sini, artinya kamu punya niat kuat untuk memperbaiki kualitas hubunganmu dengan Allah. Mintalah kepada Allah agar dimudahkan untuk tetap taat di tengah rutinitas dunia yang padat. “Ya Muqallibal Qulub, tsabbit qalbi ‘ala diinika”(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu) Mulailah sekarang, dari yang paling sederhana, dan rasakan sendiri perubahan besar yang akan datang dalam hidupmu. Menjaga konsistensi ibadah di tengah kesibukan dunia memang bukan hal yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Dengan niat yang tulus, perencanaan yang baik, serta dukungan lingkungan yang positif, setiap Muslim dapat tetap istiqamah dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa sekecil apa pun amal kebaikan yang dilakukan secara rutin akan sangat bernilai di sisi-Nya. Semoga langkah-langkah kecil yang kita upayakan setiap hari menjadi jalan menuju ketenangan hati dan keselamatan akhirat.** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman

Read More

Mengembalikan Semangat UUD 1945 Melalui Piagam Jakarta

Surabaya – 1miliarsantri.net: M. Isa Ansori, sosok Kolumnis dan Akademisi, saat ini menjabat selaku Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya, dan Wakil Ketua ICMI Jatim, menghadirkan sebuah review atau catatan sejarah yang patut dijadikan sebagai literasi untuk memahami sejarah konstitusi bangsa Indonesia. Tanggal 22 Juni 1945 adalah titik penting dalam sejarah konstitusi bangsa Indonesia. Pada hari itulah, sembilan tokoh bangsa yang tergabung dalam Panitia Sembilan berhasil merumuskan dokumen bersejarah bernama Piagam Jakarta. Naskah ini merupakan hasil kompromi mulia antara golongan nasionalis dan agamis, yang kemudian menjadi dasar awal bagi Pembukaan UUD 1945. Lima sila yang dirumuskan, berikut adalah 5 sila yang dirumuskan pada 22 Juni 1945: Dalam sila pertama itulah tercantum tujuh kata yang kelak memicu perdebatan dan pergolakan. Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi, kalimat tersebut dihapus oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) demi menjaga persatuan, khususnya untuk meredakan keberatan dari wakil-wakil Indonesia bagian timur. Namun sejarah seringkali dibaca secara sepotong. Sehingga semangat moral didalam tujuh kata Piagam Jakarta dalam Pancasila dihapus karena dianggap sebagai eksklusivitas Para perwakilan Islam dalam BPUPKI mengambil sikap negarawan dan menganggap penghapusan tujuh kata itu bukanlah pengingkaran terhadap Islam atau agama lain, melainkan langkah arif para pendiri bangsa untuk menghindari disintegrasi. Bahkan Mohammad Hatta menyatakan, keputusan itu diambil demi mempertahankan keutuhan negara yang baru lahir. Meskipun kata-katanya dihapus, semangat Piagam Jakarta tetap hidup. Presiden Soekarno, dalam Dekrit 5 Juli 1959, menegaskan bahwa Piagam Jakarta “menjiwai” dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Pembukaan UUD 1945. Artinya, semangat ketuhanan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai agama, tetap menjadi fondasi konstitusi kita. Makna Tujuh Kata Sayangnya, dalam narasi publik, tujuh kata dalam Piagam Jakarta sering kali dipersepsikan sebagai bentuk eksklusivisme Islam. Padahal, jika dilihat dengan kaca mata kebangsaan dan moralitas universal, kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” mengandung semangat bahwa setiap agama memiliki konsekuensi moral dan tanggung jawab etik bagi pemeluknya. Kalimat tersebut tidak bicara soal dominasi, tetapi tentang komitmen spiritual yang mendasari keadaban publik. Maka, semangat itu justru inklusif—bukan eksklusif. Ia mengajak kita untuk menempatkan agama sebagai sumber nilai dalam membangun keadilan, kejujuran, dan keberpihakan terhadap yang lemah. Relevansi Hari Ini Dalam situasi kontemporer, di mana moralitas publik sering kali tergerus oleh pragmatisme politik dan ekonomi, semangat Piagam Jakarta perlu dihidupkan kembali. Bukan dalam bentuk legal-formal, tetapi dalam praksis kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita memerlukan fondasi etika publik yang kuat, dan agama—apa pun itu—harus hadir untuk menuntun arah bangsa. Menarik bahwa saat ini banyak diskusi tentang perlunya pendidikan karakter, revolusi mental, dan integritas pejabat publik. Semua itu sejatinya telah dirumuskan dalam semangat Piagam Jakarta. Bahwa kehidupan bernegara mesti dilandasi oleh tanggung jawab spiritual yang menjiwai keputusan politik, ekonomi, dan hukum. Menautkan Sejarah, Menjemput Masa Depan Untuk memahami pentingnya Piagam Jakarta, mari kita tengok kembali linimasa sejarah singkat yang memperlihatkan betapa naskah ini lahir dari proses yang penuh kesungguhan: 29 Mei – 1 Juni 1945: BPUPKI menggelar sidang pertama, dan Bung Karno menyampaikan pidato Pancasila. 22 Juni 1945: Panitia Sembilan merumuskan Piagam Jakarta sebagai bentuk kompromi ideologis. 17 Agustus 1945: Proklamasi kemerdekaan Indonesia. 18 Agustus 1945: UUD 1945 disahkan, dengan perubahan sila pertama. 5 Juli 1959: Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit yang mengakui Piagam Jakarta sebagai sumber semangat konstitusi. Dari proses itu, kita belajar bahwa para pendiri bangsa mengedepankan nilai kebangsaan dan keadilan sosial, tanpa menghilangkan fondasi religius. Bung Karno bahkan menyebut Piagam Jakarta sebagai “jiwa” Pembukaan UUD 1945. KH Wahid Hasyim, tokoh Islam dan anggota Panitia Sembilan, menegaskan bahwa penghapusan tujuh kata bukanlah pengorbanan kosong, tetapi bentuk ikhlas demi bangsa, sembari berharap nilai Islam tetap menjadi ruh konstitusi. Penutup Kini saatnya kita mengembalikan semangat UUD 1945 melalui Piagam Jakarta, bukan dengan memunculkan kembali perdebatan formal tentang frasa, tetapi dengan menghidupkan substansi spiritual dan keadilan sosial dalam kehidupan bernegara. Indonesia dibangun untuk menjadi bangsa besar, dan bangsa besar hanya akan bertahan bila memiliki fondasi nilai yang luhur. Negeri ini membutuhkan kembali kesadaran bahwa hukum dan kekuasaan tidak netral. la harus berpihak: berpihak pada kebaikan, pada nilai ketuhanan, dan pada cita keadilan. Dan semua itu, telah dirintis sejak para pendiri bangsa menorehkan pena dalam Piagam Jakarta. Surabaya, 22 Juni 2025 Penulis : M. Isa Ansori, adalah Kolumnis dan Akademisi, Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya, Wakil Ketua ICMI Jatim. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

Tantangan Dan Solusi Transformasi Digital Sekolah

Surabaya – 1miliarsantri.net: Transformasi digital bukan lagi sekadar wacana. Ia sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam dunia pendidikan, di mana teknologi sudah mulai masuk ke dalam setiap proses belajar mengajar. Tapi, seperti perubahan besar lainnya, proses ini tak lepas dari berbagai tantangan dan solusi yang menyertainya. Banyak sekolah di Indonesia kini tengah berada di persimpangan antara sistem tradisional dan dunia digital yang serba cepat. Maka dari itu, mari kita bahas bersama tantangan dan solusi dalam proses transformasi digital sekolah yang kini sedang hangat diperbincangkan. Apa Saja Tantangan yang Muncul? Saat berbicara tentang transformasi digital sekolah, ada satu hal yang pasti: tidak semua sekolah memiliki kesiapan yang sama. Tantangan dan solusi pun muncul sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Pertama, tantangan terbesar sering kali datang dari infrastruktur yang belum memadai. Di banyak daerah, akses internet masih terbatas atau bahkan belum tersedia. Dan perangkat digital seperti laptop, tablet, hingga proyektor pintar juga belum merata. Hal ini membuat proses digitalisasi menjadi lambat dan tersendat. Kedua, ada juga tantangan dalam hal sumber daya manusia. Banyak guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Bukan karena tidak mau, tetapi karena belum terbiasa atau tidak mendapatkan pelatihan yang cukup. Maka, penting sekali mencari solusi agar guru bisa merasa nyaman dan percaya diri dalam memanfaatkan teknologi. Ketiga, tantangan lainnya muncul dari sisi budaya sekolah. Beberapa pihak mungkin merasa bahwa metode pembelajaran konvensional sudah cukup. Padahal di era sekarang, siswa perlu dibekali kemampuan digital sejak dini. Maka perlu untuk diciptakan budaya sekolah yang terbuka terhadap perubahan. Solusi Nyata untuk Sekolah yang Siap Digital Sekarang mari kita bicara tentang solusinya. Karena setiap tantangan pasti bisa diatasi jika kita mau bergerak bersama. Disinilah pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. 1. Investasi Teknologi yang Terencana Transformasi digital tidak harus langsung besar-besaran. Sekolah bisa mulai dari hal kecil seperti menyediakan koneksi internet stabil dan beberapa perangkat untuk digunakan bergiliran. Dengan perencanaan yang matang dan bertahap, investasi ini tidak akan terasa berat. 2. Pelatihan dan Pendampingan untuk Guru Solusi lainnya adalah dengan memberikan pelatihan rutin bagi guru. Namun, jangan hanya sebatas seminar. Sediakan pendampingan yang berkelanjutan. Seorang guru tidak hanya butuh tahu cara memakai aplikasi, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam metode mengajar yang menyenangkan. 3. Bangun Budaya Digital di Sekolah Mulailah membangun budaya digital secara perlahan. Ajak semua elemen sekolah seperti guru, siswa, hingga orang tua untuk sama-sama beradaptasi. Misalnya, mengadakan program literasi digital untuk siswa dan workshop teknologi untuk orang tua. Hal ini sudah bisa mempercepat proses perubahan budaya dan membangun ekosistem digitalisasi di lingkungan sekolah. 4. Kolaborasi dengan Pihak Luar Banyak organisasi, startup pendidikan, dan komunitas yang siap membantu. Sekolah bisa menjalin kerja sama dengan mereka untuk mendapat dukungan teknologi, pelatihan, atau program digitalisasi. Ini merupakan solusi efektif yang sering kali luput dari perhatian. 1miliarsantri.net memiliki program pengembangan sistem digitalisasi jaringan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Program pengembangan tersebut dirancang agar lembaga pendidikan bertransformasi ke program digitalisasi seperti ; pembuatan website atraktif, sistem manajemen sekolah, digital marketing untuk menggaet santri baru serta program aplikasi android sesuai kebutuhan. 5. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala Jangan lupa, setiap perubahan butuh evaluasi. Lakukan peninjauan secara berkala: apakah teknologi yang digunakan efektif? Apakah siswa merasa terbantu? Sehingga dengan hal ini, sekolah bisa menyesuaikan strategi dan terus berkembang. Transformasi digital sekolah memang bukan perjalanan yang mudah. Tapi jika dijalani dengan semangat kolaborasi, kesabaran, dan dengan strategi yang tepat, maka semua tantangan bisa berubah menjadi peluang besar. Tantangan dan solusi akan selalu hadir untuk setiap proses perubahan, tapi justru di situlah letak kekuatan kita sebagai pelaku pendidikan. Buat kamu yang sudah terlibat langsung baik itu sebagai guru, kepala sekolah, orang tua, atau pemerhati pendidikan, perubahan ini mungkin terasa berat di awal. Tapi percayalah, bahwa langkah-langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa dampak besar di masa depan. Jadi, mari kita terus bergerak, terus belajar, dan terus berinovasi. Karena masa depan pendidikan Indonesia ada di tangan kita semua. Jangan biarkan tantangan menghentikan langkah. Sebaliknya, gunakan solusi yang tepat untuk mengubah suatu tantangan dan solusi transformasi digital sekolah yang menjadi cerita sukses menginspirasi.** Ikuti terus perkembangan teknologi terupdate melalui rubrik EduTekno yang disajikan secara lugas dan informatif melalui portal 1miliarsantri.net. Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

Bagaimana Gen Z Mengonsumsi Fashion, Gaya Hidup atau Gaya Pikir?

Gresik – 1miliarsantri.net: Fashion sudah bukan sekadar soal baju atau celana saja. Bagi Generasi Z atau yang biasa disebut sebagai Gen Z, saat ini fashion sudah menjadi sebuah identitas, ekspresi diri, bahkan alat komunikasi yang tidak perlu disampaikan dengan kata-kata. Kalian mungkin salah satu dari mereka yang memilih outfit dengan teliti karena tahu apa yang dipakai bisa mencerminkan siapa dirimu. Berbicara tentang fashion, kali ini kita akan membahas bagaimana Gen Z mengonsumsi fashion, sebagai alat untuk gaya hidup ataukah sebagai gaya pikir? Untuk menjawab pertanyaan itu simak artikel ini sampai selesai. Pembahasan ini akan dikembangkan berdasarkan hasil survei UMN Consulting. Hasil survei ini memberikan gambaran soal bagaimana Gen Z di Indonesia mengonsumsi fashion. Yuk, kita ulik lebih dalam! Gen Z Lebih Suka Beli Sedikit Tapi Tepat Jika kalian berpikir bahwa anak muda zaman sekarang doyan belanja pakaian terus-terusan, maka perlu kalian ketahui jika pernyataan itu tidak selalu benar. Dari data yang dikumpulkan UMN Consulting terhadap 1.047 responden, mayoritas Gen Z (62,37%) hanya membeli 1–5 pakaian dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z makin selektif dalam memilih fashion. Nggak asal beli, tapi lebih mikirin kualitas dan kebutuhan. Ada juga 26,46% yang membeli 6–10 pakaian, dan cuma 11,17% yang belanja lebih dari 10 pakaian per tahunnya. Hal ini, bisa jadi karena mereka mulai sadar akan pentingnya konsumsi berkelanjutan atau mungkin juga karena pengaruh tren mix and match yang membuat satu item bisa dipakai berkali-kali dengan gaya berbeda. Ini bukti nyata bahwa fashion tidak selalu tentang kuantitas, tapi lebih ke arah strategi dan kecerdasan dalam memilih. Apa Yang Jadi Pertimbangan Gen Z Saat Belanja Fashion? Sebelum kita masuk toko atau buka e-commerce buat belanja baju, pasti ada banyak hal yang kita pertimbangkan. Nah, hasil survei ini juga memberikan pertimbangan utama Gen Z sebelum memutuskan untuk membeli fashion item tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, aplikasi LiLi Style telah hadir dan telah menempati peringkat 10 teratas aplikasi e-commerce di playstore Indonesia. Bersamaan dengan itu, aplikasi ini telah mengumumkan misinya sebagai platform dengan jutaan pengguna, untuk mendukung dan meningkatkan penjualan para pelaku bisnis fashion lokal di Indonesia. LiLi Style merupakan platform aplikasi fashion wanita yang mengandalkan teknologi AI (artificial intelligene) tercanggih, dalam proses kurasi item lebih dari 1.000 toko lokal yang telah disesuaikan dengan preferensi setiap pengguna. Alih-alih menawarkan brand-brand besar yang telah didistribusikan secara luas, aplikasi fashion ini memanfaatkan teknologi AI untuk mempromosikan produk-produk toko fashion lokal yang unik dengan panduan segmentasi dan personalisasi style pengguna.  Tidak heran, jika desain menjadi alasan nomor satu dengan persentase tertinggi, yakni 98,85%. Siapa sih yang tidak ingin tampil kece?, apalagi jika sesuai dengan selera dan kepribadian. Apalagi di era media sosial seperti sekarang ini, dimana penampilan menjadi salah satu bentuk ekspresi yang paling kelihatan. Di posisi kedua ada “harga” dengan nilai 97,52%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun desain itu penting, harga tetap menjadi penentu utama. Dengan angka ini dapat kita simpulkan bahwa Gen Z cerdas dalam memilih fashion, mereka mau tetap stylish tapi tetap sesuai dengan isi dompet. Selanjutnya ada faktor “brand yang populer” dengan angka mencapai 49,38%, bahan yang ramah lingkungan (38,87%), dan influencer (15,38%). Yang menarik di sini adalah tingkat kepedulian Gen Z terhadap keberlanjutan. Hampir 40% dari mereka mempertimbangkan apakah pakaian yang mereka beli ramah lingkungan atau tidak. Ini sinyal positif buat brand fashion agar lebih peduli terhadap lingkungan dan etika produksi. Menyeimbangkan Gaya, Harga, Dan Nilai Jika kalian termasuk orang yang menyukai fashion, maka sudah pasti kalian mengetahui tantangan terbesar dalam dunia fashion, yaitu menyeimbangkan antara gaya, harga, dan nilai. Nah, Gen Z ternyata sudah mulai memiliki kesadaran tinggi akan hal ini. Mereka tidak membeli hanya karena mengikuti tren saja, tapi juga telah memikirkan dampaknya baik itu secara sosial maupun lingkungan. Pilihan kita untuk lebih bijak dalam belanja fashion bisa menjadi contoh buat generasi lainnya. Misalnya, beli dari brand lokal, dukung usaha kecil, atau milih bahan yang lebih sustainable. Ini bukan cuma soal gaya, tapi juga sebagai bentuk tanggung jawab. Fashion buat Generasi Z sudah berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam. Bukan cuma soal kelihatan keren, tapi juga soal nilai, makna, dan pilihan yang berdampak. Dari survei ini, kita bisa melihat jika fashion tidak hanya soal penampilan saja. Melainkan juga soal kepribadian, prinsip, dan kadang bahkan statement sosial. Terkadag desain yang unik, harga yang masuk akal, dan nilai yang dibawa oleh sebuah brand bisa menjadi pertimbangan penting dalam setiap pembelian. Jadi, jika kalian adalah salah satu bagian dari Gen Z, sudah pasti relate banget dengan hal ini. Fashion bisa menjadi cara untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya bukan hanya dari luar, tapi juga nilai-nilai yang kamu pegang di dalam. Dan buat kalian yang punya brand fashion atau pengen masuk ke dunia fashion, pahami dulu karakteristik Gen Z ini. Mereka nggak gampang dibujuk hanya dengan iklan. Mereka juga mencari makna, dan kalian harus bisa menyediakannya. Bagi gen Z fashion sudah berubah wujud menjadi bahasa baru. Dan kalian, sebagai bagian dari generasi ini, punya peran besar untuk terus membuat fashion menjadi lebih bijak, lebih personal, dan tentunya lebih berdampak.*** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman

Read More

Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi, Dinamika Penyelenggaraan Haji, Ini Penjelasan Kementerian Agama

Madinah – 1miliarsantri.net: Sempat beredar luas “Nota Diplomatik Duta Besar Arab Saudi” terkait dinamika penyelenggaraan Haji 1446H/2025M, ada 5 point yang langsung direspon oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nota Diplomatik tertanggal 16 Juni 2025, tentang catatan penyelenggaraan haji 1446H/2025M seharusnya merupakan catatan tertutup. Catatan tersebut yang hanya ditujukan pada tiga pihak, yaitu: Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri, sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id. 5 Catatan Penyelenggaraan Haji 1446H/2025M Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan bahwa nota diplomatik itu terkait dinamika penyelenggaraan ibadah haji yang sudah terselesaikan dan disampaikan penjelasannya kepada Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. “Ada beberapa isu yang menjadi catatan dan tantangan saat masa operasional. Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat”, jelas Hilman. Lima hal pokok terkait dinamika haji yang sudah diselesaikan dan tercakup dalam nota diplomatik Dubes Saudi di Jakarta: “Kami ucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Umrah yang bahu-membahu bersama kami, misi Haj Indonesia, untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di lapangan”, ujar Hilman.*** Ikuti terus perkembangan Penyelenggaraan Haji 1446H/2025M melalui rubrik Kabar Umroh Haji 1miliarsantri.net. Penulis : Thamrin Humris | Editor : Toto Budiman

Read More

Arab Saudi Tumbang Di Kandang Amerika Serikat 0-1, Bukti Timnas Indonesia Lebih Baik…?

Austin, Amerika Serikat – 1miliarsantri.net: Arab Saudi lagi-lagi harus menelan kekalahan, kali ini negara teluk itu tumbang di kandang Amerika Serikat dalam perhelatan Gold Cup 2025. Hasil minor ini membuat kekuatan sepak bola Asia kembali menjadi sorotan. Kekalahan Arab Saudi dari pasukan Paman Sam dengan skor tipis 0-1 dalam laga Gold Cup 2025 yang digelar di Austin, membuat luka baru setelah Arab Saudi tumbang di Jakarta. Hasil minor yang diderita Arab Saudi tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat as-Suqūr al-Khoḍur, “Elang Hijau” merupakan salah satu tim kuat di kawasan Asia, yang menjadi langganan Piala Dunia. Superioritas Timnas Indonesia Hasil minor yang dialami The Green Falcons ini justru semakin mengukuhkan superioritas Tim Nasional Indonesia. Bagaimana tidak? Skuad Garuda baru saja mencatatkan kemenangan gemilang 2-0 atas Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada November 2024 lalu di Jakarta. Jalannya pertandingan antara Indonesia melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta sangat menarik, permainan terbuka selama 2×45 menit, seakan menyaksikan tim-tim besar dunia bertanding. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi tersebut bukan hanya sekadar keberuntungan semata. Timnas Indonesia tampil solid dan mampu mendikte permainan. Bahkan berhasil membobol gawang lawan dua kali tanpa balas. Performa gemilang Marselino Ferdinan dan kolega kala itu menunjukkan level permainan Indonesia yang terus meningkat pesat. Amerika Serikat Hanya Menang 1-0 Jika dibandingkan dengan hasil yang diraih Amerika Serikat, yang hanya mampu menang tipis 1-0 atas Arab Saudi di kandang sendiri, jelas terlihat bahwa Indonesia memiliki catatan yang lebih baik. Kemenangan 2-0 di kandang sendiri atas tim sekuat Arab Saudi menjadi bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia telah melangkah maju dan mampu bersaing dengan tim-tim papan atas Asia lainnya. Tentu, Gold Cup dan Kualifikasi Piala Dunia memiliki atmosfer dan konteks yang berbeda. Namun, fakta bahwa Indonesia mampu meraih kemenangan dengan skor yang lebih meyakinkan atas Arab Saudi dibandingkan Amerika Serikat menjadi indikasi yang kuat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi kekuatan baru di kancah sepak bola internasional. Meskipun menang melawan Arab Saudi, banyak catatan yang harus diperbaiki Tim Pelatih yang dipimpin oleh Patrick Kluivert untuk menjalani pertandingan penting pada Kualifikasi Ronde ke-4 Piala Dunia 2026. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi pada November lalu harus menjadi pelecut semangat bagi seluruh elemen sepak bola Tanah Air. Dengan terus bekerja keras, meningkatkan kualitas pemain, dan membenahi segala kekurangan, bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin disegani di level Asia, bahkan dunia. Hasil minor Arab Saudi atas Amerika Serikat sekali lagi membuktikan bahwa Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dan berada di jalur yang benar untuk meraih kejayaan di masa depan. Keberhasilan Indonesia mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 menjadi simbol penting kebangkitan identitas timnas Indonesia dalam cabang olahraga sepak bola, dan hasil ini membuat Indonesia secara kualitas meninggalkan Thailand dan Vietnam.*** Penulis dan Editor : Thamrin Humris

Read More

Gen Z Taat: Anti Skip Sholat Saat Nongkrong

Surabaya – 1miliarsantri.net: Di tengah gaya hidup Gen Z yang lekat dengan nongkrong, ngopi, dan hangout bareng teman, tetap ada sosok-sosok keren yang nggak pernah lupa kewajiban utama: sholat. Mereka membuktikan bahwa asyik nongkrong nggak harus bikin lalai ibadah. Justru, di balik gaya kasual dan celoteh santai, ada komitmen kuat untuk tetap taat. Inilah cerita tentang Gen Z Taat — generasi yang memilih anti skip sholat, bahkan saat lagi seru-serunya kumpul bareng. Seseorang yang lahir antara tahun 1997-2013 tergabung dalam kelompok generasi Z atau istilah kerennya yaitu Gen Z. Gen Z seringkali dikenal dengan generasi yang sangat aktif, ekspresif, dan memiliki gaya hidup dinamis. Mereka sangat familiar dengan kemajuan teknologi, dan suka sekali untuk melakukan eksplorasi ke tempat-tempat baru, dan tentunya hobi banget yang namanya nongkrong. Akan tetapi, di tengah-tengah mereka sibuk nongkrong di cafe, mall, atau tempat-tempat nongkrong lain, muncul satu pertanyaan penting: “Mereka masih menjaga sholatnya ga sih?”, atau “Mereka gimana ya menjalankan kewajiban ibadah sholatnya?” Dan jawabannya: “ya bisa banget dong!” Saat ini makin banyak Gen z yang sadar bahwa keren itu bukan cuma dari outfit, akan tetapi juga soal ketaatan. Ketaatan kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Sholat tetap yang utama, meskipun lagi di luar rumah atau nongkrong pun tetap harus dan wajib hukumnya untuk menjaga sholat. Adapun dalil tentang perintah Sholat dalam Al-Quran Surat An Nisa Ayat 103: اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا Artinya: “Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Q.S. An Nisa: 103). Pada ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya mengingat Allah SWT di manapun dan kapan pun serta melaksanakan kewajiban ibadah sholat dengan sempurna atas waktu yang telah ditentukan sebagai orang-orang yang beriman. Nah, biar tetap istiqomah, yuk simak tips simple tapi powerfull untuk tetap jaga sholatmu! 1. Cari Tempat yang Menyediakan Musholla. Sebelum berangkat nongkrong atau hangout, pastikan dulu tempat yang dituju menyediakaan fasilitas ibadah seperti musholla atau lokasinya yang berdekatan dengan masjid. Lantas, bagaimana cara kita tahu tempatnya ada mushollanya atau tidak? Teknologi sudah canggih, manfaatin sosial mediamu buat cari tau di cafe itu ada mushollanya atau tidak? Tidak ada salahnya juga untuk tanya melalui DM (Direct Message) ke adminnya “Kak, di situ ada mushollanya ga ya?” Untuk cara lain yaitu cek di google maps, tempatnya kira kira dekat dengan masjid apa ya. 2. Atur Waktu Keberangkatan. Supaya tidak mengganggu waktu sholat, kalau bisa berangkat setelah menjalankan ibadah sholat. Misalnya, berangkat setelah Sholat Maghrib, supaya tidak ketinggalan waktu sholat Maghrib. Atau lebih baik lagi, menunggu sampai waktu Sholat Isya, jadi bisa hangout dengan tenang tanpa kepikiran terdapat ibadah yang belum ditunaikan. Lantas, kalau mau nongkrong siang atau sore bagaimana? Jawabannya: Pastikan selalu untuk menjaga sholat dzuhur atau ashar tetap on time ya. Jangan sampai meninggalkan kewajiban  hanya untuk urusan duniawi, apalagi kalau itu nongkrong. 3. Bawa Peralatan Sholat Sendiri. Ini merupakan sebuah life hack, terutama buat para muslimah. Membawa mukena travel size yang ringkas dan dapat dilipat hingga berbentuk kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam tas. Selain menjaga kehigienisan diri sendiri, membawa mukena sendiri membuat diri tenang apabila terdapat tempat sholat yang tidak menyediakan mukena. Contohnya pada saat wabah Covid-19 kemarin, tempat-tempat umum tidak menyediakan mukena karena ditakutkan dapat menjadi media penularan virus. Maka dari itu sangat penting bagi para Muslimah untuk membawa mukena sendiri untuk tetap menjaga kebersihan diri sendiri. Dan untuk laki-laki, pastikan selalu mengenakan celana panjang yang nyaman ya, agar lebih memudahkan diri sendiri dan tidak kebingungan menutup aurat saat Sholat. Nah, jadi sholat itu bukan sebuah pengahalang untuk kita para Gen Z untuk pergi nongkrong atau hangout loh. Namun, justru menjadikan pengingat bahwa kita tetap berkomitmen kepada Allah di manapun kita berada agar menjadi hamba yang taat. Dengan kita melakukan sedikit persiapan, kita dapat tetap menajalani gaya hidup aktif tanpa meninggalkan kewajiban kita sebagai umat Muslim. Karena pada kenyataannya, Gen Z yang keren itu bukan cuma dilihat dari stylenya saja yang keren, tetapi juga cara mereka menjaga keistiqomahannya dengan tetap menunaikan sholat tanpa skip, kapan pun dan di mana pun.** Penulis : Yunika Hastiwi Editor : Toto Budiman

Read More

Amirul Hajj Kembali Ke Tanah Air, Kemenhub Pastikan Penerbangan Haji Aman Dari Ancaman Bom

Jakarta – 1miliarsantri.net: Dari Jeddah dilaporkan, Amirul Hajj Indonesia, Menteri Agama Nasaruddin Umar beserta rombongan bertolak kembali ke tanah air, setelah memastikan penyelenggaraan Ibadah Haji 1446H/2025M berjalan dengan lancar dan stabil. Dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Amirul Hajj Indonesia mengatakan, “Kami tidak akan meninggalkan jamaah jika masih ada potensi masalah. Tapi setelah melihat kondisi di lapangan, alhamdulillah, sistem layanan sudah berjalan baik dan tidak ada persoalan yang bersifat prinsipil.” Nasaruddin Umar juga menyampaikan sejumlah pesan penting kepada jamaah, terutama terkait stamina, keselamatan, dan spiritualitas menjelang kepulangan ke daerahnya masing-masing. Himbauan Nasaruddin dikhususkan bagi para jamaah yang tergabung dalam gelombang kedua dan akan bergerak menuju Madinah, agar tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah secara berlebihan. Diapun mengingatkan, suhu ekstrem mencapai 52 derajat celcius, tentu akan berdampak serius terhadap kesehatan jamaah, khususnya mereka yang telah berusia lanjut. Mengutip kemenag.go.id, Menteri Agama mengajak jamaah haji untuk menjadikan pengalaman ibadah haji sebagai titik balik kehidupan dan merawat kemabruran haji melalui perubahan perilaku yang lebih baik setelah kembali ke Tanah Air. Kemenhub Pastikan Penerbangan Haji Aman Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan 442 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 12 Debarkasi Jakarta – Bekasi dari ancaman bom. Sebelumnya Pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta, memutuskan mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan akibat ancaman bom melalui e-mail. Setelah Pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta mendarat di Bandar Udara Kualanamu, langsung dilaksanakan penanganan emergency treatment, ungkap Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa. Mengutip Siaran Pers Kementerian Perhubungan, Selasa (17/6/2025), Asri menegaskan, “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi).” Apresiasi Kepada Semua Pihak Dalam Penanganan Ancaman Bom Emergency treatment dilakukan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara, selesai pada pukul 18.47 WIB. Apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan ancaman bom terhadap Pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta, disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa. Lukman F. Laisa menyampaikan apresiasi, “Kami memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya yang melakukan langkah cepat sehingga kondisi menjadi aman terkendali dan kondusif”, tulis kemenag.go.id. “Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” tutup Lukman.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber dan Foto istimewa (dok. kemenag.go.id dan hubud.kemenhub.go.id

Read More

Tren Fashion Muslimah Terbaru: Tampil Modis Tanpa Melanggar Syariat

Situbondo – 1miliarsantri.net: Di tengah dinamika dunia yang terus berkembang, tren fashion muslimah terbaru menjadi topik menarik untuk dibahas. Saat ini untuk tampil stylish dan tetap menjaga nilai syar’i bukanlah hal yang sulit. Justru, kini kita bisa menemukan berbagai inspirasi gaya yang modis, anggun, dan tetap sesuai dengan ajaran Islam. Dari segi desain, bahan, hingga warna, semuanya bisa disesuaikan dengan kepribadian kita sebagai muslimah. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tren terkini yang bisa menjadi referensi untuk tampil modis tapi tetap menutup aurat dengan sempurna. Tampilan Minimalis Yang Tetap Elegan Gaya minimalis sedang banyak digemari oleh para muslimah karena kesannya yang simpel tapi tetap elegan. Dalam tren fashion muslimah terbaru, gaya ini makin naik daun karena memberi kesan bersih, rapi, dan tidak berlebihan. Pas banget buat kamu yang ingin tampil stylish tanpa terlihat terlalu mencolok. Biasanya, gaya ini berpadu pada warna-warna netral seperti putih, beige, abu-abu, atau coksu. Potongan busananya cenderung lurus dan longgar, seperti tunik polos, gamis dengan aksen kerah klasik, atau celana kulot bahan yang jatuh. Tanpa banyak ornamen atau bordir, gaya ini menonjolkan sisi anggun dari kesederhanaan. Warna-Warna Earth Tone Dan Pastel Yang Menenangkan Dalam tren fashion muslimah terbaru warna sangat berpengaruh. Beberapa tahun terakhir, warna-warna cerah seperti mustard, hijau olive, dusty pink, hingga sky blue menjadi favorit. Tapi kini, warna kalem seperti earth tone dan pastel mulai mendominasi koleksi fashion muslimah. Warna ini tidak hanya terlihat lembut di mata, tapi juga memberi kesan tenang dan anggun. Warna pastel seperti lilac, baby blue, soft mint, atau peach sangat cocok digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara formal hingga santai. Sementara itu, earth tone seperti terracotta, coklat tua, atau hijau sage cocok untuk kamu yang ingin tampil lebih mature dan berkelas. Bahan Flowy Yang Nyaman Dan Anggun Satu hal yang nggak kalah penting dalam memilih outfit muslimah adalah bahan. Tren fashion muslimah terbaru banyak dikuasai oleh bahan flowy seperti katun voile, chiffon, crepe, atau satin silk. Bahan-bahan ini memberi kesan anggun karena jatuh dengan lembut dan tidak membentuk lekuk tubuh secara berlebihan. Selain tampilan yang bagus, bahan flowy memberikan kenyamanan ekstra karena ringan dan tidak gerah. Sangat cocok digunakan sepanjang hari. Bahan seperti ini juga cocok dipadukan dengan aksen lipit atau layer yang menambah kesan elegan tanpa terlihat berlebihan. Kamu bisa pilih gamis dengan detail lipit di bagian dada, atau maxi dress yang dilengkapi dengan belt kecil untuk memberi siluet ramping tanpa melanggar prinsip berpakaian syar’i. Busana Fungsional, Nyaman Dipakai, Siap Untuk Segala Aktivitas Saat ini, banyak brand yang mulai merancang busana muslimah dengan pendekatan fungsional. Artinya, desain tidak hanya sekadar estetika, tapi juga mempertimbangkan kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Ini juga menjadi bagian dari tren fashion muslimah terbaru yang layak dicoba. Seperti setelan two-piece yang bisa dipakai ke kantor, tapi tetap bisa digunakan saat menghadiri pengajian. Ada juga gamis sporty dengan bahan jersey yang fleksibel, cocok buat kamu yang aktif dan dinamis. Bahkan beberapa koleksi fashion muslimah yang sudah dilengkapi dengan kantong tersembunyi super praktis dan tetap modis! Tren ini sangat relevan untuk muslimah modern yang harus menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu ibadah. Jadi, kamu nggak perlu gonta-ganti outfit. Cukup dengan satu set busana fungsional, sudah bisa tampil percaya diri seharian. Berbicara tentang tren fashion muslimah terbaru, sebenarnya intinya bukan sekadar mengikuti gaya yang sedang hits. Lebih dari itu, ini adalah cara untuk mengekspresikan jati diri, memperkuat identitas sebagai muslimah, sekaligus tetap menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam. Kita tidak perlu merasa dibatasi oleh aturan berpakaian. Justru, dengan memahami prinsip-prinsip dasar dalam berbusana muslimah, kita bisa lebih bebas berkreasi dan tampil memukau tanpa kehilangan esensi kesederhanaan dan kesopanan. Jadi, jika kamu sedang mencari inspirasi gaya atau ingin menyegarkan isi lemari dengan koleksi terbaru, maka harus selalu ingat bahwa tren boleh berganti, tapi nilai  keislaman tetap jadi pondasi utama. Dengan mengikuti tren fashion muslimah terbaru yang tetap memegang prinsip syar’i, kita bisa tampil stylish, anggun, dan tetap berkah dalam setiap langkah.** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto Istimewa

Read More

Ikatan Keluarga Minangkabau ‘IKM’ Ende Buka Taman Pendidikan Al-Qur’an ‘Al Istiqomah’

Ende – 1miliarsantri.net: Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Kabupaten Ende, kembali membuat terobosan penting dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan berbasis Al-Qur’an, dengan mendirikan dan meresmikan “Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al Istiqomah.” TPA Al Istiqomah yang didirikan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IKM Kabupaten Ende, dibuka secara resmi pada Kamis 19 Juni 2025 berlokasi di Jalan Hatta, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al Istiqomah “GRATIS” Ketua DPD IKM Kabupaten Ende, Haji Djamal Humris kepada redaksi 1miliarsantri.net, mengatakan “TPA Al Istiqomah memiliki 2 (dua) keistimewaan”, Haji Djamal melanjutkan, “TPA AL Istiqomah yang dibentuk oleh DPD IKM Kabupaten Ende, diprakarsai oleh Nasrul Chaniago. Pak Nasrul yang akrab disapa Anas Chan merupakan Koordinator IKM Sedaratan Flores, Lembata dan Alor.” Beliau seorang putra Minangkabau yang kaya ide-ide cemerlang dan pekerja keras tanpa pamrih, terang Haji Djamal. “Insya Allah, TPA Al Istiqomah menjadi tempat terbaik untuk belajar membaca dan menulis serta memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an, sekaligus membentuk budi pekerti luhur sesuai ajaran Islam dan mewarisi adat dan budaya para sesepuh orang Minang di Bumi Pancasila, pungkas Haji Djamal.*** Penulis / Editor : Thamrin Humris

Read More