Konferensi Islam Internasional di Mekah, dihadiri Para Ulama serta Para Mufti dan Dai Seluruh Dunia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menghadiri Konferensi Internasional tentang Konsolidasi dan Koordinasi Tokoh Umat Islam di Arab Saudi. Konferensi ini dihadiri 83 negara, para ulama’ para mufti dan da’i internasional. Menurut Cholil Nafis, pembahasan utama konferensi ini merekatkan persatuan umat Islam di seluruh dunia atas asas keagamaan Islam yang moderat (wasathi), toleran dan inklusif. “Tema diulas sedari awal pembukaan oleh para ulama agar bisa menyelaraskan antara ajaran Islam yang ideal dan kenyataan umat yang penuh dinamika,” kata Cholil kepada media, Senin (14/08/2023). Persoalan yang muncul di masyarakat hingga menjadi perpecahan adalah fanatik buta terhadap golongannnya sendiri yang kadang disertai dengan mengkafirkan kelompok lain yang berbeda pendapat. Pemahaman seperti ini, agama menjadi malapetaka karena kesalahan dalam memahami teks agama. Di sesi kedua, konferensi internasional di Mekkah mengulas tentang kenyataan dan harapan hubungan antara dunia Islam dan Kerajaan Arab Saudi. Bahkan dipersilahkan untuk mengajukan kritik sebagai harapan dan upaya memperbaiki hubungan dan memperkuat kerjasama antar lembaga keumatan dan kemasyarakatan umat di dunia Islam. Sesi lain mendiskusikan tentang wasathiyatul Islam secara konsepsional dan praktiknya di beberapa negara. Kami dari Indonesia memaparkan tentang wasathiyatul Islam yang sdh menjadi arus utama faham keagamaan. Hal ini menjadi tema Muktamar NU dan Muhammadiyah juga Musyawarah Nasional MUI. Pada prinsipnya Indonesia mampu menjaga kesatuan dan persatuan dengan banyak ragam etnis dan agama karena mayoritas umat berpaham Islam wasathi. Jikalau ada peristiwa terorisme dan ekstrimisme bahkan pengeboman karena masih ada sebagian umat yang punya paham eksklusif dan biasanya tak berafiliasi dengan organasasi kemasyarakatan Islam besar di Indonesia. Kenyataan ekstrimisme di tengah-tengan umat menjadi tugas ulama dan tokoh umat utk terus menyerukan damai dan memahami Islam yang benar “Sebenarnya sumber ekstrimisme, baik kiri maupun kanan itu karena paham agama yg tidak proporsional. Biasanya memahami ajaran Islam yang salah antara keleluasaan agama (rukhshah) dan ketetapan yang pasti dalam agama (‘azimah),” tambahnya. Ekstrim kiri karena menggampangkan agama sehingga apapun bisa dipahami di luar teks atas nama kemaslahatan. Sedangkan yg ekstrim kanan krn terlalu ketat dalam memahami agama sehingga agama dipahami secara harfiyah tekstual bahkan melupakan realita kehidupan. Makanya Rasulullah SAW mengingatkan, “rusaklah orang-orang yang keterlaluan”. Karenanya, MUI menyampaikan tentang 10 kriteria wasathiyatul Islam agar menjadi pegangan dunia Islam dalam memberi fatwa dan membimbing umat. Yaitu seimbang dalam memahami teks dan konteks, bisa membedakan mana wilayah penyimpangan (inhiraf) yang harus diamputasi dan wilayah perbedaan (khilafiyah) yang harus ditoleransi, bisa berpikir dinamis yang menyeimbangkan antara ajaran agama yang baku dan ajaran Islam yang dinamis. Cara ber-Islam yang wasathi ini akan selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan manpu membangun peradaban..Dunia Islam kini sedang menghadapi paham keagamaan yang ekstrim, dan saat bersamaan menghadapi sekularisasi, ateisme dan Islamofobia. Dunia yang mengecil dengan teknologi informasi yang membanjir dari berbagai penjuru menjadi tantangan berat tokoh agama dalam membimbing umat. (rid) Baca juga :

Read More

Cukuplah kita berharap kepada Allah SWT

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam kehidupan manusia, kesulitan dan tantangan kerap kali muncul dan merupakan dua hal yang secara konstan akan selalu ada. Setiap fase kehidupan yang dijalani memiliki tantangan dan ujiannya masing-masing. Imam Shamsi Ali menyebut, pada akhirnya kehidupan ini harus dipahami sebagai “tantangan” (challenge). Hidup itu adalah tantangan. “Dan kita hidup juga untuk tertantang. Mungkin itulah salah satu makna dari tangisan setiap bayi di saat terlahir ke atas dunia ini. Selama sembilan bulan merasakan kenyamanan dalam rahim sang ibu., kini harus keluar untuk menghadapi tantangan sepanjang hayatnya,” terangnya. Dalam dua tiga bulan terakhir ini misalnya, secara pribadi ia merasakan betapa hidup itu penuh dengan tantangan. Apa yang ia coba perjuangkan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan bagian dari perjuangan di jalan dakwah. Selama berusaha mewujudkan pondok pesantren yang masih dirintis di Amerika Serikat, ia merasakan betapa dunia itu sering sumpek dan terasa tidak bersahabat. Ada sahabat yang menyambut dengan senyuman, ada pula yang menjaga jarak dengan kecurigaan seolah ia mengejar sesuatu untuk kepentingan pribadi. “Baru kali ini saya merasakan betapa mengharap, apalagi “mengemis” itu pahit dan menyakitkan (painful). Tiba-tiba saja perasaan minder bahkan ada semacam kehinaan yang terasa mencengkram,” lanjutnya. Bahkan, dia merasa seolah-olah tengah digerogoti oleh perasaan bersalah. Menjadikan sebagian orang khawatir, bahkan menimbulkan kecurigaan yang tidak perlu. Dalam prosesnya, menghadapi tantangan hidup seringkali menjadikan dada terasa terhimpit dan sesak dan pikiran berkecamuk. Ragam kekhawatiran dan kegalauan terasa merampok ketenangan dan ketentraman hidup, membuat tidur di malam hari tidak lagi nyenyak. Bahkan, hal ini disebut berdampak pada kesehatan fisik, mental dan pikiran (well being). Namun, di sisi lain semua itu menjadi proses penyadaran tentang kenyataan. Nyatanya, tidak semua orang di sekitar kita harus tahu segala permasalahan dan kesulitan yang sedang dihadapi, termasuk mereka yang dianggap deket. “Ada permasalahan dan kesulitan hidup yang hanya Allah SWT dan diri kita sendiri yang tahu. Biarlah itu menjadi rahasia kita dengan sang Pencipta,” kata salah satu ulama Indonesia yang lama tinggal di Amerika ini. Di momen-momen seperti itu, manusia disebut sedang diingatkan dan tersadarkan oleh keterbatasan segalanya. Keterbatasan diri sendiri dan keterbatasan semua yang ada di sekitar kita. Orang-orang sekitar disebut tidak tahu, bahkan ada yang tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. “Semua ini sekaligus menyadarkan kita akan Dia Yang Qadiir. Dia Yang Maha menguasai alam semesta tiada batas. Di saat orang lain tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, bahkan di saat orang lain menjaga jarak seraya menumbuhkan ragam kecurigaan. Dia, Allah Yang Mahaqariib, justru sedang melambai mengajak hamba-hamba-Nya yang takut kepada-Nya untuk bersegera dan semakin mendekat,” ucap dia. Imam Shamsi Ali menyebut Allah SWT tidak pernah menjauh, malah selalu memberikan jalan keluar. Memang, di dunia ini hanya Allah SWT yang memiliki jalan-jalan kemudahan itu. Allah SWT menjanjikan solusi kepada manusia-manusia yang terperangkap oleh permasalahan hidup. Bukan cuma itu, Allah SWT juga yang berkuasa untuk membuka pintu-pintu kemudahan bagi mereka yang kesulitan. Pengalaman hidup banyak mengajarkan bahwa berharap dari makhluk hanya akan menjatuhkan kehormatan dan mendatangkan kehinaan. Berharap dan meminta kepada makhluk, hanya semakin menumbuhkan rasa minder dan tak percaya diri. Sebaliknya, berharap kepada Allah SWT itu hal yang pasti dan akan mendatangkan kemuliaan. Maka, ia menyebut jika meminta hendaknya meminta kepada Allah SWT dan jika berharap, berharaplah kepada-Nya. “Allah tempat kita kembali. Hanya pada-Nya semata segala cita dan harapan kita gantungkan. Kepada-Nya kita bertawakal dan kepada-Nya pula kita semua akan kembali. Mengharap kepada makhluk mengecewakan dan menghinakan. Mengharap kepada Allah memuaskan dan memuliakan,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Sosok Saudah Istri Rasulullah SAW yang Dikagumi oleh Aisyah

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Aisyah radhiyallahu anha begitu kagum dengan sifat dari Saudah binti Zamah bin Qois radhiyallahu anha. Aisyah pun berkata ingin sekali meniru Saudah, wanita yang dermawan dan jarang marah. Seperti dikutip dari buku the Wonderful Ummahatul Mukminim oleh Erlan Iskandar, Saudah bintu Zamah bin Qois radhiyallahu anha merupakan istri kedua Rasulullah SAW, yang dinikahi setelah meninggalnya Khadijah. Saudah dinikahi Nabi ketika berusia 55 tahun. Istri Nabi itu lebih dari satu. Nabi pun menjadwalkan untuk bermalam bersama para istrinya bergantian. Saat Saudah sudah tua, Saudah pernah memberikan jatah gilirannya untuk Aisyah. Selain itu, Saudah juga jarang marah dan suka berbagi pada sesama. Wajar saja, Aisyah sangat kagum kepadanya. Aisyah berkata, “Aku tidaklah melihat seorang wanita yang ingin sekali aku tiru perilakunya melebihi Saudah binti Zam’ah.” (HR. Muslim) Aisyah pun melanjutkan kekagumannya, “Saudah jarang sekali marah. Saat Saudah sudah tua, ia memberikan jatah gilirannya dikunjungi Rasulullah kepadaku.” Ibnu Sa’ad mengisahkan bahwa suatu hari Umar bin Khattab memberikan sekarung dirham kepada Saudah. Uang sebanyak itu langsung dibagi-bagikan Saudah kepada orang yang membutuhkan. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dikisahkan oleh Aisyah bahwa Saudah sangat semangat menjalankan amal ketaatan saat ibadah haji. Saat singgah di Muzdalifah, Saudah meminta izin kepada Rasulullah, untuk bertolak dan berjalan lebih awal daripada orang-orang kebanyakan mengingat ia adalah orang yang lamban dalam berjalan, karena khawatir berdesak-desakan. Nabi pun mengizinkannya dan Saudah pun begitu bersemangat mengerjakan amal ketaatan. Setelah Nabi meninggal, Saudah terus tetap rajin beribadah. Ia berpuasa, mengerjakan shalat malam dan berbagai ibadah lainnya. Sementara itu, Teguh Pramono dalam bukunya 100 Muslim Terhebat Sepanjang Masa Inspirasi Para Muslim yang Dicatat dengan Tinta Emas menuliskan sebagai seorang istri, Saudah mampu menunaikan kewajibannya dalam rumah tangga bersama Rasulullah SAW, melayani putri beliau, dan mendatangkan kebahagiaan serta kegembiraan di hati Rasulullah SAW. Setelah tiga tahun berjalan, masuklah Aisyah dalam ruma tangga Rasulullah SAW, disusul kemudian istrinya yang lain seperti Hafsah, Zainab, Ummu Salamah, dan lain-lain. Saudah menyadari Rasulullah SAW tidak mengawini dirinya melainkan karena kasihan melihat kondisinya setelah kepergian suami sebelumnya. Saudah sudah mengetahui niat Rasulullah SAW yang ingin menceraikannya. Namun, Saudah mengetahui Rasulullah SAW tidak akan melakukan hal itu karena merasa hal itu akan menyakiti hatinya. Tatkala Rasulullah SAW benar-benar mengutarakan keinginannya untuk menceraikannya, Saudah merasa sedang mengalami mimpi buruk yang menyisakan dada. Ia merendahkan diri dengan berkata. “Pertahankanlah aku ya Rasulullah! Demi Allah, tiadalah keinginanku diperistri itu karena ketamakan saya. Akan tetapi hanya berharap agar Allah SWT membangkitkan aku pada hari kiamat dalam keadaan menjadi istrimu.” Begitulah Saudah, lebih mendahulukan keridhaan suaminya yang mulia, maka ia berikan gilirannya (tidur) kepada Aisyah untuk menjaga hati Rasulullah SAW. Sementara, ia sendiri sudah tidak memiliki keinginan sebagaimana layaknya wanita lain. Rasulullah SAW pun menerima usulan istrinya yang memiliki perasaan halus tersebut. Tak berapa lama turunlah ayat Alquran an-Nisaa ayat 1‎28. ‎Setelah masuk di rumah tangga Rasulullah SAW yang dijalaninya dengan keridhaan dan ketenangan, Saudah bersyukur kepada Allah SWT yang telah menempatkan dirinya di samping sebaik-baiknya makhluk di dunia. Saudah juga bersyukur kepada Allah SWT karena telah mendapatkan gelar ummul mukminin dan menjadi istri Rasulullah SAW di surga. Akhirnya Saudah wafat pada akhir pemerintahan Umar bin Khattab. (yus) Baca juga :

Read More

Hancurnya Kota Kecil Muslim Miskin di India oleh Buldoser

Haryana — 1miliarsantri.net : Minggu terakhir, Nuh, sebuah kota kecil miskin di negara bagian utara Haryana, India telah menjadi timbunan batu dan puing setelah pihak berwenang menghancurkan ratusan rumah dan toko dengan buldoser. Menurut sensus India 2011, banyak bangunan yang hancur adalah milik umat Islam. Umat Islam merupakan 77 persen dari populasi lokal distrik tersebut. Seperti dilansir Time pada Minggu (13/08/2023), penghancuran dilakukan setelah bentrokan sengit antara umat Hindu dan Muslim pada 31 Juli dan berlanjut selama tiga hari, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai beberapa lainnya. Mereka mulai ketika penduduk Muslim Nuh mulai melempari batu ke kelompok Hindu garis keras yang melewati kota selama prosesi keagamaan, dipicu oleh desas-desus bahwa seorang warga Hindu yang terkenal akan hadir. Situasi meningkat menjadi kerusuhan jalanan, dengan massa yang marah dari kedua komunitas merusak properti dan membakar mobil sebelum pihak berwenang turun tangan. Kelompok masyarakat sipil mengatakan penghancuran di Nuh hanyalah salah satu contoh di antara banyak bagaimana buldoser telah menjadi alat ekstra-yudisial utama yang digunakan oleh politisi dari Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa untuk menghancurkan rumah, bisnis, dan tempat ibadah ribuan umat Islam. Buldoser adalah cara BJP untuk mengelak dari hukum dan institusi demi mewujudkan tujuan (nasionalis-Hindu),” kata Ali Khan Mahmudabad, seorang ilmuwan politik di Universitas Ashoka di Delhi. Di banyak negara bagian yang diatur oleh BJP, terutama di India utara, penghancuran tidak hanya menjadi taktik umum untuk meredam perbedaan pendapat Muslim, tetapi buldoser telah berkembang sebagai simbol nasionalis Hindu. Mereka tampil selama kemenangan pemilihan, dalam parade kendaraan hias di India dan luar negeri, di atas paket keripik, dan di beberapa lagu kebangsaan Hindu. Laki-laki muda bahkan membuat tato simbol di lengan mereka untuk merayakan BJP. “Dalam arti tertentu, itu juga merupakan simbol dari apa yang disebut pendukung BJP sebagai ‘keadilan cepat’,” kata Mahmudabad. Di Nuh, buldoser mulai bekerja setelah Menteri Dalam Negeri Haryana, Anil Vij, mengatakan pada 3 Agustus bahwa buldoser juga bisa menjadi bagian dari tindakan perbaikan terhadap mereka yang terlibat dalam kekerasan. Pihak berwenang kemudian mengatakan lapak dan bangunan semen dibangun secara ilegal, tuduhan yang dibantah oleh banyak warga. Pada hari Senin, pengadilan tinggi Punjab dan Haryana menghentikan penghancuran dan mempertanyakan apakah pemerintah BJP, melalui penggunaan buldosernya, melakukan pembersihan etnis terhadap Muslim Nuh. “Ini adalah satu-satunya contoh di mana pengadilan turun tangan untuk mengatakan ini salah. Yang menunjukkan bagaimana institusi tidak dapat turun tangan untuk mengendalikan pelanggaran partai yang berkuasa,” kata Asim Ali, seorang peneliti politik di Pusat Penelitian Kebijakan di Delhi. (sin/reu) Baca juga :

Read More

Kemenag : Sudah Tarik Qur’an Salah Cetak Al Kahfi ayat 8

Jakarta — 1miliarsantri.net : Masyarakat muslim Indonesia digegerkan dengan viral nya di media sosial (medsos) mengenai potongan foto menunjukkan kesalahan cetak pada lembaran mushaf Al-Qur’an terbitan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA). Kesalahan cetak itu tepatnya pada ayat 8 surat Al-Kahfi, yaitu kata lajaa’iluuna tertulis lajaahiluuna. Foto yang beredar berupa lembaran Al-Qur’an halaman 294, disertai tanda panah warna biru yang menunjuk tulisan lajaahiluuna pada ayat 8 Surat Al-Kahfi. Pada bagian pojok kiri atas, ada bagian yang warnanya lebih gelap, menunjukkan citra bayangan dan lipatan. Menurut Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Ahmad Fauzin, pihaknya mencatat foto yang sama sudah beredar empat kali. Foto tersebut kali pertama beredar pada April 2022, kemudian viral kembali pada Oktober 2022 lalu. Untuk kali ketiga, foto yang sama menyebar lagi pada Desember 2022 dengan disertai caption, “Pak Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas ini ada Al Qur’an cetakan Kamenag RI, salah cetak di Surat Al Kahfi ayat 8. Huruf ? diganti ?. Saya tanyakan kepada para Kyai, betul bahwa telah terjadi kesalahan cetak. Mohon perhatian panjenengan.” Foto ini kemudian diposting Menkopolhukkam pada Sabtu, 12 Agustus 2023, malam pada akun @mahfudmd disertai keterangan “Ini ada info al-Qur’an salah cetak huruf pd Surat Al Kahfi ayat 8. Seharusnya huruf ‘ain (lajaa’iluuna) tercetak huruf ha’ (lajaahiluuna). Harap dicek. Jika benar maka Kemenag perlu menariknya dari peredaran karena penerbitnya ditash-hih oleh kemenag.” “Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah memberikan penjelasan sejak kali pertama foto ini beredar pada April 2022,” terang Ahmad Fauzin kepada 1miliarsantri.net, Minggu (13/8/2023). Menurutnya, Mushaf Al-Qur’an yang di dalamnya ada kesalahan cetak ayat 8 surat Al-Kahfi itu adalah pesanan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) kepada penerbit Mulia Abadi Bekasi. “Mushaf tersebut tidak melalui proses pentashihan di LPMQ. Adapun Surat Tanda Tashih yang tercantum dalam mushaf tersebut adalah Surat Tanda Tashih untuk mushaf Ar-Rahman milik penerbit Mulia Abadi Bekasi,” jelas Ahmad Fauzin mengutip kembali siaran pers LPMQ yang diedarkan pada 13 April 2022. Dijelaskan Ahmad Fauzin, berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 44 Tahun 2016 tentang Penerbitan, Pentashihan dan Peredaran Mushaf Al-Qur’an, LPMQ sesuai dengan kewenangannya, sejak April 2022, telah menyampaikan teguran dan peringatan serta memerintahkan untuk melakukan penarikan dan melarang mushaf tersebut untuk diedarkan. “Jika masyarakat masih menemukan mushaf Al-Qur’an yang terdapat kesalahan tersebut, agar segera melaporkannya kepada LPMQ dan mengirimkan mushaf tersebut kepada penerbit Mulia Abadi yang beralamat di Jalan Mughni Raya, No. 107, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Telepon (021) 84904159, WA 0811165370, email: penerbitmuliaabadi@gmail.com, untuk diganti dengan mushaf Al-Qur’an yang sudah benar,” pungkas Fauzin. (fat) Baca juga :

Read More

Inilah Sejarah Telur Asin dan Oreg Tempe Menjadi Bekal Makanan Pasukan Mataram Melawan VOC

Brebes — 1miliarsantri.net : Di Indonesia, terutama di pulau Jawa tentu sudah tidak asing lagi dengan telur asin, makanan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberi garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak) dan biasanya diproduksi dari telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus) atau tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain dan memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan. Makanan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan lain, misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal. Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas dihampir seluruh wilayah di Brebes, terutama bagian utara. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, “kering” (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat. Telur asin merupakan lauk pauk yang wajib disediakan oleh Warung Tegal (Warteg). Bisa dikata kurang sempurna dan kehilangan ciri khas Warteg nya jika tidak menyediakan telur asin dan oreg tempe. Dua makanan ini memang awet, telur asin bisa tahan hingga kurun waktu mingguan dan oreg tempe juga demikian, karena tempe yang banyak dikonsumsi penduduk Indonesia dimasak kering sehingga bisa tahan mingguan juga. Dan 2 jenis lauk makanan ini yang dikaitkan dengan makanan lunsum prajurit mataram ketika menyerang VOC di Batavia, yang sekarang menjadi Jakarta. Hal ini berawal dengan ditunjuknya Bupati Tegal Kyai Rangga oleh Sultan Agung Adi Prabu Anyakrakusuma, Sultan Mataram ketiga yang memerintah dari tahun 1613-1645 sebagai diplomat. Ditunjuknya Kyai Rangga di tahun 1628 M oleh Sultan Agung untuk berdiplomasi ke Batavia dengan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) sempat mengalami kegagalan dan akhirnya terjadi peperangan antara Kesultanan Mataram dengan VOC. Adipati Tegal akhirnya menggerakan rakyat Tegal untuk ikut berperang. Namun hal tersebut suatu keniscayaan karena jarak yang cukup jauh dari Tegal ke Batavia dan belum adanya transportasi darat yang memadai, sehingga jalur laut merupakan alternatif yang baik sebagai moda transportasi yang dipakai pada waktu itu. Tentu saja para pasukan yang berangkat ke Batavia harus menyediakan stok makanan awet yang akan dipilih sebagai bekal untuk dibawa dengan jarak cukup memakan waktu lama dari Tegal ke Batavia. Disitulah telur asin dan oreg tempe dijadikan sebagai bekal makanan praktis dan efektif. Pasca peperangan tersebut, terlebih setelah kemerdekaan tahun 1945, telur asin dan oreg tempe ternyata menjadi menu favourite dan akhirnya menjadi ikon di Warteg. Dirasa kurang sempurna dan kurang lengkap jika warteg tidak menyediakan telur asin dan oreg tempe. Kendati banyak orang dijaman sekarang ini mengetahui telur asin dan oreg tempe ini berasal dari Brebes, namun dijaman sebelum kemerdekaan, wilayah Brebes masih merupakan wilayah Tegal Barat dan belum dibentuk sebagai Kabupaten. Telur asin dan oreg tempe menjadi salah satu makanan favourite rakyat Indonesia terutama mereka yang berada di Pulau Jawa dan sudah mulai merambah pasar Internasional. Bahkan hampir di wilayah Pulau Jawa sudah mulai banyak yang memproduksi telur asin. Bukan hanya menjadi makanan yang awet, namun kandungan protein yang ada di telur asin juga cukup tinggi serta masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang terjangkau. (fq) Baca juga :

Read More

Psikolog Dewi Retno Suminar Berbagi Tips Merubah Anak Yang Punya Kebiasaan Bermain Gadget

Surabaya — 1miliarsantri.net : Penggunaan gawai atau gadget bagi anak-anak di era digital saat ini menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Maka dari itu, tugas orang tua membimbing dan mengkontrol anak agar berselancar di dunia maya secara positif. Penggunaan gadget tetap memungkinkan anak bermain gadget yang bisa membangkitkan rasa ingin tahu terhadap segala hal semakin besar. “Ketika anak sudah haus akan berita, film, dan fasilitas internet lainnya melalui gadget, sementara kontrol diri tidak bisa menghentikannya, hal itu bisa menyebabkan gangguan yang ditandai dengan rasa gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak,” terang Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Dewi Retno Suminar, kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (12/08/2023). Kecanduan gadget dapat memunculkan beberapa permasalahan psikologis. Di antaranya terhambatnya interaksi anak dengan orang lain, anak merasa kesepian ketika gadget mati atau sedang tidak berada di tangan, serta mudah marah dan panik saat ketinggalan berita. “Bahkan anak juga bisa stress ketika tahu ada teman seusianya mengabarkan hal-hal yang melebihi dirinya di medsos dan itu bisa menyebabkannya mengalami gangguan FoMo (Fear of Missing Out),” imbuh Retno. Mengenai penggunaan gadget pada anak, Retno menuturkan orang tua tidak bisa menyalahkan gadget-nya. Akan tetapi, dia menekankan yang perlu diperhatikan adalah kontrol terhadap pemanfaatan dari gadget. Maka itu, dia membeberkan beberapa tips untuk mengontrol penggunaan gadget pada anak. Pertama, harus ada kontrol dan batasan waktu dalam menggunakan gadget. Orang tua dan anak bisa membuat kesepakatan dalam menggunakan gawai. “Bisa dibuat kesepakatan berapa jam anak diperbolehkan bermain gadget. Kalau dia menggunakan gadget melebihi dari separuh waktu di luar jam tidurnya, maka harus dilakukan aktivitas yang tidak melibatkan gadget,” ujar Retno. Kedua, mengalihkan perhatian anak. Ada beberapa aktivitas yang mampu mengalihkan perhatian anak dari gadget. Misalnya permainan tradisional, olahraga ringan, bersih-bersih rumah dan mengatur ruangan, serta membantu memasak dan berkebun bisa menjadi salah satu solusi. “Kegiatan non gadget tersebut secara tidak langsung juga bisa mengembangkan interaksi sosial anak,” tutur Retno. Ketiga, Retno mengingatkan orang tua juga harus memberikan contoh pemanfaatan serta porsi penggunaan gadget yang baik. Orang tua bisa menggunakan punishment dan reward dalam mengontrol anak. “Batasi waktu bermain gadget, hindarkan anak dari aktivitas yang harus berbau gadget, berikan punishment ketika anak melanggar perjanjian batas waktu menggunakan gadget, dan berikan reward ketika anak mampu menaatinya,” pungkas Retno. (har) Baca juga :

Read More

Raja Airlangga Dikatakan Sebagai Keturunan Dewa

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Raja Airlangga meneruskan garis keturunan Kerajaan Mataram Kuno dan membangun kerajaan sendiri di Jawa Timur. Ia dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu dan mendapat gelar unik saat bertakhta di Kerajaan Kahuripan. Gelar tersebut amat panjang yakni Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmmawansa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Kemudian ketika mundur sebagai raja, Airlangga bergelar Aji Paduka Mpunku San Pinaka Chatra nin Bhuwana Pinaka Chatra nin Bhuwana. Gelar panjang Raja Airlangga tentu bukan tanpa makna dan arti. Sri Maharaja adalah sebutan jabatan yang disandangnya, yaitu sebagai raja. Kata Rakai Halu sebagai gelar penguasa wilayah atau daerah lungguh Halu sekaligus dapat diartikan sebagai gelar pejabat tinggi kerajaan, setingkat lebih rendah dari putera mahkota. Gelar Rakai Halu yang disandang pada awal namanya menimbulkan pendapat bahwa sebenarnya dia bukanlah putra mahkota yang dipersiapkan untuk menduduki tahta kerajaan. Dia menjadi raja karena putra mahkota yang sebenarnya yakni putri Raja Dharmamawangsa Teguh telah tewas pada saat peristiwa Paralaya, yaitu perayaan perkawinannya dengan Airlangga. Sri Lokeswara adalah nama lain dari Avalokitesvara, sebutan penguasa dunia di dalam agama Buddha. Adapun penggunaan unsur ajaran Buddha di deretan nama abhiseka Airlangga, yaitu lokeswara dapat dijelaskan bahwa Buddha adalah salah satu awatara dari Dewa Wisnu, yang mengemban tugas tertentu. Sementara kata Dharmmawansa Airlangga adalah nama dirinya. Hal ini menjadi menarik karena nama depan Dharmmawansa juga dipakai oleh lima orang raja yang pernah memerintah di Jawa dan Bali. Raja-raja tersebut adalah Dharmmawansa Teguh, yang memerintah di Jawa Timur sebelum Airlangga. Kemudian Dharmmawansa Airlangga dan Dharmmawansa Marakata Pankaja Sthanottungadewa, yaitu adik dari Airlangga yang memerintah di Bali. Dharmmawansa keempat yang berkuasa adalah Rakai Halu Sri Samarotsaha Karnakencana Dharmmawansa Kirttisi nihajayanatakatungadewa yang namanya tercantum di dalam Prasasti Batu di Surabaya pada 982 Saka. Satu nama terakhir yakni Dharmmawansa Kertawardhana yang memerintah di Bali. Sedangkan kata Ananta berarti tidak berakhir. Nama ini menjadi salah satu gelar Dewa Wisnu yang digambarkan sebagai satu-satunya manusia yang hidup setelah peristiwa pralaya atau penghancuran terjadi. Vikrama diartikan sebagai berani, sedangkan Uttangadewa berarti keturunan dewa yang maha tinggi. Airlangga dianggap sebagai keturunan dewa yang maha tinggi dan kegagahberaniannya tidak pernah berakhir. Nama yang dapat berarti luas apabila dikaitkan dengan tindakan-tindakan kemudian. (tin) Baca juga :

Read More

UIN Walisongo Semarang Dirikan Fakultas Kesehatan

Semarang — 1miliarsantri.net : Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendukung penuh rencana Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mendirikan Fakultas Kesehatan. Hal tersebut disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri sekaligus membuka acara Nahdlatul Ulama Health Summit 2023 di Kampys UIN Waliisongo Semarang, Jumat (11/08/2023) “Turut mendukung penuh berdirinya Fakultas Kedokteran di UIN Walisongo, mengingat masih kurangnya dokter di Indonesia. Harapannya lulusan UIN Walisongo bisa memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia terutama di daerah yang pelosok,” urai Menkes Budi Sadikin Dalam sambutannya Menkes Budi Sadikin mengatakan pandemi sudah berakhir. Langkah selanjutnya adalah metamorfosis kesehatan dan melakukan transformasi di bidang kesehatan. Salah satunya adalah transformasi layanan primer. “Menjaga orang untuk sehat bukan hanya orang sembuh menjadi sakit. Menjaga rakyat kita untuk sehat dan skrinng kesehatan,” katanya. Langkah kedua, lanjutnya, adalah dengan perbaikan fasilitas di rumah sakit. Menurutnya, saat ini rakyat Indonesia mengalami banyak kematian dikarenakan struk, jantung, dan kanker. “Menkes bersama dengan Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh Alisa Wahid untuk bersama mengurangi angka stunting di Indonesia,” tegasnya. Berikutnya, digitalisasi kesehatan. Namun menurutnya, kendalanya adalah kurangnya dokter di Indonesia. Dunia kedokteran yang semakin berkembang salah satunya adalah penyembuhan dengan imunitas atau vaksin dengan mendidik imun tubuh untuk lebih kuat. Sementara itu Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq dalam kesempatan tersebut memohon restu para kiai dan ulama untuk UIN Walisongo yang akan mendirikan Fakultas Kedokteran. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini menurutnya merupakan penyempurna di UIN Walisongo dalam mewujudkan visi UIN Walisongo wahdatul ulum menyatukan ilmu agama dan sains. “Kontribusi konkrit kami nantinya melalui Fakultas Kedokteran mampu melahirkan insan yang berkualitas di dunia kedokteran, melahirkan dokter yang unggul, humanis, dan beradab. Fakultas Kedokteran di UIN Walisongo ini untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia,” terang Imam Taufiq. Acara NU Health Summit (NUHS) 2023 ini merupakan perhelatan pertama oleh Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), kegiatan berlangsung Jumat –Ahad (11-13/8/2023). Kegiatan digelar di Auditorium 2 Kampus III Gedung Tgk Ismail Ya’qub UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini merupakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LK PBNU yang diikuti oleh tiga lembaga kesehatan NU yang terdiri atas Perhimpunana Dokter NU (PDNU), Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan NU (APTIKESNU). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 800 peserta yang merupakan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama di Indonesia. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyampaikan pembangunan Indonesia tidak lepas dari peran kiai Nahdlatul Ulama. Ulama Nusantara memiliki tradisi unik dan tidak ditemukan di tempat manapun. “Ini khasnya Nusantara tidak hanya berkhidmat ilmu dengan mengkaji dan mengajarkan tapi selama berabad-abad juga memikul tanggung jawab untuk mengasuh mengelola umat komunitasnya,” ungkapnya. Meskipun kesehatan rakyat itu merupakan tangggung jawab Menkes, menurut Yahya Staquf, NU melalui LKNU dan PDNU turut berkontribusi dan membantu untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Ketua PDNU Niam menyampaikan kehadiran menteri kesehatan sangat penting dalam merancang peran aktif NU untuk bisa berkontribusi dalam bidang kesehatan. “Supaya program-program yang kami rancang benar-benar bersinergi dengan program pemerintah. NUHS memiliki nilai monumental bagi NU yang memasuki abad kedua. Melalui acara ini berupaya mendigdayakan NU dan memberdayakan umat agar sejajar dengan arah perjuangan PBNU,” pungkasnya. (hud) Baca juga :

Read More

Kematian Husnul Khotimahnya Sinead O’Connor

Dublin — 1miliarsantri.net : Wafatnya penyanyi Sinead O’Connor memang mengejutkan banyak pihak. Sosok mualaf yang menganti nama Islam dengan nama Shudaha Sadaqat ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia di apartemennya di London pada Rabu (26/07/2023) lalu. O’Connor yang merupakan ibu empat anak itu ditemukan tak bernyawa oleh petugas Polisi Metropolitan London di apartemennya, tak jauh dari Coldharbour Lane di Brixton. Kematian penyanyi berusia 56 tahun itu memicu banjir penghormatan dari para penggemar, orang terkenal, aktivis hak asasi manusia, tetangganya, dan politisi, termasuk Taoiseach Leo Varadkar. Lebih dari 3.000 orang diperkirakan berkumpul untuk mengantarkan Sinead O’Connor ke peristirahatan terakhirnya dan prosesi pemakaman O’connor dilakukan secara Islami. Mereka yang hadir di kota asal Sinead, Dublin, Irlandia, menangis sambil menyanyikan “Nothing Compares to U”. Keluarga penyanyi yang meninggal pada usia 56 tahun itu mengadakan upacara peringatan pribadi pada Selasa (08/08/2023) pagi yang dihadiri oleh Presiden Irlandia, Michael D Higgins; dan perdana menteri Leo Varadkar. Bintang seperti Bono, Edge dan Bob Geldof, juga tampak hadir. Kepala Imam di Pusat Islam Irlandia, Syaikh Dr Umar Al-Qadri, mengatakan kepada Daily Mail bahwa O’Connor akan dimakamkan secara Islami sesuai dengan perpindahan agamanya, merujuknya dengan nama barunya, Shuhada Sadaqat. “Pemakaman jelas pribadi (untuk) keluarga, dan itu adalah upacara yang sangat mengharukan, dan saya rasa itu benar-benar mencerminkan kepribadian Sinead yang indah. Itu sangat spiritual dan mencerminkan identitas Irlandianya serta identitas Muslimnya,” terang Syekh Dr Umar al-Qadri. Dia bersama anggota komunitas Muslim lainnya melakukan sholat jenazah untuk O’Connor. Ia juga mengatakan, O’Connor tidak pernah menjauh dari Allah SWT, tidak seperti orang lain yang memiliki kesulitan dan cobaan dalam hidup mereka. “Dia adalah manusia yang luar biasa, bukan hanya seorang musisi hebat, artis, tetapi yang akan menyentuh hati jutaan orang karena suaranya tetapi juga karena hatinya yang luar biasa. Dia selalu memiliki iman dan keyakinan yang kuat kepada Tuhan,” kata Syekh Dr Umar al-Qadri. Kematian indah yang disertai dengan pengakuan orang-orang terdekat merupakan salah satu tanda husnul khatimah? Dilansir dari Elbalad, tanda husnul khotimah bisa dilihat dari riwayat kehidupan almarhum saat masih bernyawa. Seberapa besar kebaikannya kepada sesama, seberapa besar sumbang asihnya kepada agama, Tanah Airnya, keluarganya, hingga masyarakatnya. “Dia adalah manusia yang luar biasa, bukan hanya seorang musisi hebat, artis, tetapi yang akan menyentuh hati jutaan orang karena suaranya tetapi juga karena hatinya yang luar biasa. Dia selalu memiliki iman dan keyakinan yang kuat kepada Tuhan,” kata Syekh Dr Umar al-Qadri. Kematian indah yang disertai dengan pengakuan orang-orang terdekat merupakan salah satu tanda husnul khatimah? Dilansir dari Elbalad, tanda husnul khotimah bisa dilihat dari riwayat kehidupan almarhum saat masih bernyawa. Seberapa besar kebaikannya kepada sesama, seberapa besar sumbang asihnya kepada agama, Tanah Airnya, keluarganya, hingga masyarakatnya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa kesaksian kerabat atau orang-orang di sekitarnya adalah salah satu tanda dari husnul khatimah. Nabi Muhammad ﷺ bersabda: فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَمَنْ أَثْنَيْتُمْ عَللَيْهِ شَرًّا وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ Artinya: Rasulullah SAW pun bersabda, “Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga. Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka. Kalian adalah syuhadaullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah syuhadaullahi (para saksi Allah) di muka bumi.” (HR Muslim). Beberapa hari terakhir menjelang kematiannya, O’Connor mengatakan kepada penggemar bahwa dirinya telah menjadi sasaran penguntit. “Ingat, jika manusia bukan merupakan makhluk yang menjijikan, kita semua akan berada di surga,” kata O’Connor, yang terkenal dengan lagu “Nothing Compares 2 U”, dalam cicitannya. O’Connor juga memiliki akun resmi di Instagram, tetapi pesan terakhirnya tampaknya sudah berselang lebih dari enam tahun lalu. Dia mengatakan, “Cintailah kehidupan yang kamu miliki dan syukuri apa adanya!” Dikutip dari AceShowbiz, Senin (31/07/2023), pada 12 Juli lalu, O’Connor juga mengungkapkan tentang penguntitan yang dilakukan oleh seorang wanita. “Ada satu penguntit. Wanita. Kekerasan: sekali lagi, JANGAN PERNAH terlibat dengan siapa pun yang mengaku mengenal saya tanpa bertanya kepada manajemen saya,” ujarnya. Salah satu pengikutnya menjawab, “Ya, saya dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Anda. Kedengarannya bukan Anda, sedang mencari alamat email agar saya dapat bergabung dengan grup VIP untuk mendapat tiket.” Beberapa hari kemudian O’Connor juga memperingatkan penggemar tentang pria yang dia yakini mengincar pengikutnya. (gyt/red) Baca juga :

Read More