Partai Demokrat Gelar Rapimnas Dan Deklarasi Capres 2024

Jakarta – 1miliarsantri.net : Partai Demokrat mewariskan sistem demokrasi yang matang bagi bangsa Indonesia melalui era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hal tersebut menjadi sisi positif bagi partai yang berpaham nasionalis dan religius untuk terus mewarnai dinamika politik tanah air. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan langsung memimpin Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat dan Deklarasi Capres Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 21/9/2023. Acara direncanakan dimulai pada pukul 18.30 WIB malam ini. “Iya, Ketum AHY akan memimpin langsung pelaksanaan Rapimnas hari ini. Kamis, 21 September 2023. Pesertanya para pimpinan di tingkat pusat dan daerah. Ada peninjau juga. Ribuan petinggi dan kader dari seluruh Indonesia,” jelas Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat. Herzaky mengkonfirmasi kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Begitu pula dengan jajaran Ketum dan petinggi anggota Koalisi Indonesia Maju, seperti Partai Golkar, PAN, PBB, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima. “Kami undang semua, dan sebagian besar sudah mengkonfirmasi kehadirannya,” lanjut Herzaky. “Agenda utama hari ini Deklarasi Capres Partai Demokrat. Ketua Umum kami, Mas AHY, bakal memimpin deklarasi ini”, ungkapnya. Saat ditanya, apakah Prabowo akan berpidato malam ini, Herzaky meminta untuk menunggu malam ini. “Deklarasi akan disaksikan secara langsung oleh ribuan petinggi dan kader kami dari berbagai pelosok negeri, maupun jutaan rakyat Indonesia melalui live streaming. Rencananya bakal disiarkan juga di tiga stasiun televisi nasional,” pungkas Herzaky. (tah/red)

Read More

Dua Kali Kematian dan Dua Kali Kehidupan Yang Akan Dilalui Manusia

Surabaya — 1miliarsantri.net : Pertanyaan tentang misteri mati dan hidup yang terlontar sejak zaman filsuf Yunani hingga saat ini, masih saja relevan. Mengapa kita hidup? Dan, mengapa kemudian kita mati? Hidup dan mati, keduanya sama-sama misteri. Hari ini seseorang hidup. Tapi boleh jadi, hari ini juga, besok, atau lusa ia mati. Di beberapa ayatnya, Alquran membincangkan masalah hakikat hidup dan mati, serta tujuan dari keduanya. Masalah yang pertama dijelaskan bahwa pada hakikatnya manusia mengalami dua kali kematian dan dua kali kehidupan. Ini dapat kita mengerti dari firman Allah SWT yang menggambarkan pertanyaan orang-orang kafir di akhirat kelak. ‘ قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ ‘Mereka berkata, ‘Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali. Sekarang kami mengakui dosa-dosa kami. Adakah jalan keluar (dari neraka)?” (QS Al-Mukmin [40]: 11). Para ahli tafsir menerangkan, mati pertama adalah fase ketika manusia masih berupa tanah, atau sebelum dilahirkan ke dunia. Sedangkan, mati kedua adalah kematian fisik sebagai akhir hidup di dunia untuk menapak ke kehidupan akhirat. Adapun kehidupan pertama manusia merupakan kehidupannya di dunia. Dan, kehidupan kedua berlangsung ketika kebangkitan kembali saat hari kiamat tiba. Penuturan ahli tafsir tersebut di atas menunjukkan, kematian bukanlah akhir dari kehidupan fisik manusia. Tetapi, kematian merupakan gerbang untuk memasuki kehidupan selanjutnya, yang menurut Alquran dan hadits, sebagai kehidupan yang sebenarnya. Konon, kehidupan itu sama sekali berbeda dengan kehidupan dunia saat ini. Sedangkan, masalah tujuan adanya hidup dan mati, Allah SWTberfirman: الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا “Dia yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya…” (QS Al-Mulk [67]: 2). Wahyu tersebut mengabarkan kepada manusia bahwasanya tujuan Allah SWT menciptakan kehidupan dan kematian adalah memberikan kesempatan kepada manusia untuk tampil sebagai makhluk moral. Yaitu, makhluk yang punya kemampuan untuk memilih, mau berbuat kebajikan ataukah keburukan. Pilihan-pilihan yang dijalankan akan kembali ditampakkan dalam kehidupan setelah kematian. Untuk itu, Islam menganjurkan hendaknya hidup ini dijalani dengan sungguh-sungguh, baik sungguh-sungguh dalam ketakwaan maupun dalam amalan. (yat) Baca juga :

Read More

Mowalola Menarik Koleksi Rok Mini Berbendera Saudi Usai Dikecaman Netizen

London — 1miliarsantri.net : Jenama fesyen Mowalola akhirnya memutuskan menarik rok mini berbendera Saudi dari koleksinya usai kecaman secara online dari berbagai pihak yang merasa keberatan dirinya menampilkan busana rok mini dengan gambar bendera Saudi. Sebelumnya, Mowalola memamerkan koleksi Spring 2024 di London Fashion Week, Sabtu (16/09/2023) waktu setempat. Koleksi tersebut menjadi viral dan menuai kontroversi karena merilis rok mini menggunakan desain bendera Arab Saudi. Pengguna media sosial sontak mengecam desain rok dengan tulisan kalimat syahadat tersebut. Mereka menilai rok koleksi Mowalola tersebut tidak sopan. Selain bendera Arab Saudi, rok yang dirilis Mowalola juga menampilkan bendera negara lain. Hanya saja, banyak yang mengatakan sebaiknya bendera Arab Saudi tidak perlu digunakan karena ada kalimat syahadat, pengakuan keimanan umat Islam, yang memiliki arti “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah”. “Saya sama sekali tidak beragama, tapi ini sangat tidak sopan. Mengetahui bahwa bendera Saudi bertuliskan kata Allah di atasnya dan mereka menggunakannya sebagai rok mini yang provokatif menunjukkan betapa tidak tahu malunya industri fesyen terhadap agama. dari segala jenis,” kata salah satu pengguna media sosial, dikutip dari Middle East Eye, Rabu (20/09/2023). Sementara warganet lain mempertanyakan maksud dari sang perancang busana. Mereka meminta untuk menghapus rok tersebut dari koleksinya. Semula sang desainer mencoba bertahan pada koleksinya itu, namun kecaman terus berlanjut. “Ada alasan mengapa Saudi tidak mengibarkan benderanya di seluruh negeri. Ini berisi Syahadat [pengakuan iman Islam]. Saudi memiliki serangkaian undang-undang hanya untuk bendera. Bendera harus dicetak di kedua sisi dan dilipat, dibersihkan. dan menghancurkan semuanya dengan cara tertentu. Mengenakannya pada rok adalah tindakan yang tidak sopan,” tulis salah satu pengguna media sosial sebagai tanggapan. Mowalola Ogunlesi, sang desainer, akhirnya meminta maaf atas koleksi rok yang menuai hujatan itu. Melalui media sosial X, semula bernama Twitter, ia berjanji untuk menghapus desain tersebut dari koleksinya. “Salah satu inspirasi utama saya untuk SS24 adalah penggunaan bendera nasional dari berbagai negara. Setelah pertunjukan, saya menemukan bahwa salah satu bendera ini – Arab Saudi – menampilkan kata-kata suci, dan penggunaannya telah menimbulkan kebencian yang besar. Sekarang saya belahar dari kejadian ini, saya dengan tulus meminta maaf,” tulisnya. “Saya akan memastikan desain ini dihapus dari koleksi. Saya sangat menyesali segala kerugian atau pelanggaran yang mungkin ditimbulkan oleh kelalaian saya. Terima kasih telah meminta pertanggungjawaban saya, dan saya menghargai pengertian Anda saat saya belajar dari pengalaman ini.” lanjutnya. Mowalola Ogunlesi adalah perancang busana kelahiran Nigeria yang tinggal di London. Ia dikenal sebagai perancang yang menggunakan berbagai macam tekstur dan bahan dalam desainnya, yang dipakai untuk menciptakan tampilan non-tradisional yang terinspirasi oleh budaya anak muda. Ogunlesi memiliki lebih dari 300.000 pengikut Instagram, tempat ia membagikan foto rol tersebut di ceritanya. Ini bukan pertama kalinya sebuah merek festen mendapat kecaman karena menampilkan teks keagamaan pada pakaiannya. Di awal tahun, PayPal Melbourne Fashion Festival mengeluarkan permintaan maaf setelah dikecam selebgram keturunan Eritrea-Australia karena menampilkan teks keagamaan pada pakaian mereka. Mona Khalifa, model dan influencer yang berbasis di Melbourne, melalui media sosial mengecam label fesyen Not A Man’s Dream atas pakaian tipis yang dicetak dengan tulisan “Tuhan berjalan bersamaku” dalam bahasa Arab. (hid/AP) Baca juga :

Read More

Keberadaan Santri Kalong di Tasikmalaya Sudah Mulai Terkikis

Tasikmalaya — 1miliarsantri.net : Keberadaan santri kalong di berbagai pondok pesantren wilayah Tasikmalaya mulai memudar. Namun, bukan berarti keberadaan santri kalong, terutama di wilayah Tasikmalaya sudah benar-benar menghilang. Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Tasikmalaya KH Anwar Nashori mengatakan santri kalong itu merupakan anak-anak di sekitar lingkungan pesantren yang mengikuti kegiatan mengaji. Namun, tak seperti santri mukim yang mondok di pesantren, santri kalong biasanya makan dan tidur di rumahnya masing-masing setelah kegiatan mengaji selesai. Menurut dia, keberadaan santri kalong di pondok pesantren wilayah Kabupaten Tasikmalaya masih cukup banyak. Hanya saja, pola para santri kalong itu untuk mengikuti kegiatan mengaji mulai berubah. “Kalau dulu, santri kalong itu mengaji setiap waktu, tapi makan dan tidur di rumah. Seperti itu mungkin sudah jarang. Karena sekarang ada sekolah, jadi memang tergerus karena sistem pendidikan. Namun, masih tetap ada secara presentase, jadi ngajinya setelah sekolah, paling maghrib-isya,” kata dia saat dihubungi 1miliarsantri.net, Rabu (20/09/2023). Kiai Anwar mencontohkan, di pondok pesantren yang dipimpinnya di wilayah Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, keberadaan santri kalong masih ada. Para santri kalong itu biasanya akan ikut mengaji di lingkungan pondok pesantren setelah sholat magrib hingga isya bersama santri mukim lainnya. Ia menilai, keberadaan santri kalong itu juga masih banyak ditemui di pondok pesantren salafiyah dan pesantren kombinasi. Hanya saja, pihak pesantren tidak terlalu mengurus secara intens para santri kalong. “Jadi hanya mengaji saja. Santri kalong itu masuknya pendidikan nonformal. Tidak ada ijazahnya. Jadi seperti madrasah sepulang sekolah,” sambungnya. Menurut Kiai Anwar, keberadaan santri kalong itu juga bisa menjadi parameter keterkaitan masyarakat dengan pondok pesantren. Ia menilai, ketika di pesantren itu masih banyak santri kalong, artinya ikatan pesantren dengan masyarakat cukup kuat. Namun, apabila keberadaan santri kalong mulai tergerus, kemungkinan ada jarak antara pesantren dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya. “Bukan berarti bermusuhan, tapi seperti ada jarak. Sebab, kekuatan pesantren itu awalnya dari masyarakat. Berbaur. Santri kalong itu salah satu parameternya,” kata dia. Perwakilan Hubungan Masyarakat (Humas) Pesantren Idrisiyyah, Sandra Yusuf, di pesantrennya keberadaan santri kalong sudah mulai tergerus sejak 10 tahun terakhir. Saat ini, khusus untuk tingkatan SMP ke atas, seluruh santri di Pesantren Idrisiyyah diharuskan untuk mondok. “Sebelumnya masih ada yang ngalong. Datang ke pesantren hanya saat jadwal mengaji. Kalau sekarang masih ada, tapi hanya di tingkat SD,” terangnya kepada 1miliarsantri.net. Menurut dia, santri kalong itu biasanya akan belajar mengaji di lingkungan pesantren setelah pulang sekolah di luar pesantren. Para santri kalong itu akan mengaji bersama santri mukim lainnya. Pengajian untuk santri kalong juga biasa dilakukan pada setelah magrib. Sandra menjelaskan, santri kalong di pesantrennya itu hanya ada untuk tingkatan SD atau diniyah. Jumlahnya disebut bisa mencapai 150 orang. “Untuk tingkatan SMP ke atas, semua sudah full mondok atau 24 jam di pesantren,” ujar dia. Ia mengatakan, ada beberapa pertimbangan pesantrennya tidak menerima santri kalong untuk tingkatan SMP ke atas. Salah satunya, keberadaan santri kalong disebut bisa menjadi pengaruh santri mukim. “Ketika kita sudah bentuk karakter santri mondok, sementara anak-anak santri kalong membawa kebiasaan dari luar yang bisa tak terkontrol,” kata dia. Kendati demikian, Sandra menjelaskan tetap memfasilitasi anak-anak yang tinggal di sekitar lingkungan pesantren untuk mengaji. Salah satunya dengan membuat program magrib mengaji bersama DKM sekitar. “Kalau SMP, kami kerja sama dengan DKM sekitar. Kita punya program magrib mengaji bersama DKM setempat. Yang mengajar itu, santri tingkat akhir,” kata dia. Karena itu, ia menyebut, keberadaan santri kalong sebenarnya tidak menghilang. Hanya saja, saat ini santri kalong mengaji di masjid terdekat sekitar Pesantren Idrisiyyah, di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. “Sebenarnya santri kalong itu masih ada, tapi tidak di pondok langsung. Jadi santri kami yang keluar untuk mengajar ke masjid sekitar sebagai pengamalan,” kata dia. Di Pesantren Mahad Ihya As Sunnah, Kota Tasikmalaya, santri kalong tidak dikenal sejak awal pendiriannya. Ada beberapa pertimbangan Pesantren Mahad Ihya As Sunnah tidak menggunakan istilah santri kalong. “Kalau di kita tidak ada istilah santri kalong. Jadi yang namanya boarding school itu full 24 jam di pesantren,” kata Pimpinan Pesantren Mahad Ihya As Sunnah, ustaz Maman Suratman, kepada Republika. Ia menjelaskan, pembelajaran terhadap santri kalong dinilai kurang efektif. Lantaran para santri kalong itu tidak 24 jam ada di lingkungan pesantren. “Jadi kami dari awal fokus untuk santri yang mondok, agar pendidikan yang diberikan merata kepada semua santri,” pungkasnya. (lik) Baca juga :

Read More

Munas Alim Ulama Diharapkan Bisa Membantu Penanganan Masalah Isu Nasional

Jakarta — 1miliarsantri.net : Musyawarah nasional (munas) alim ulama dan konferensi besar (konbes) Nahdlatul Ulama (NU) sudah berakhir pada Selasa (19/09/2023). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengaku puas dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Menurut Gus Yahya, munas dan konbes NU yang melibatkan para pengurus wilayah dari seluruh Indonesia dan ulama-ulama ini telah menghasilkan keputusan-keputusan yang bernas dan penting bagi kemajuan NU dan masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah Musyawarah Nasional dan Konbes kita telah menghasilkan keputusan keputusan yang bernas dan berkualitas,” ucap Gus Yahya dalam penutupan Munas dan Konbes NU 2023 di Gedung Serbaguna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (19/09/2023). Gus Yahya menyatakan bahwa Munas Alim Ulama menjadi wadah yang sangat berharga untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan dan sosial yang kompleks. Keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam forum ini mencerminkan pemikiran mendalam dan pertimbangan yang matang dari para ulama NU. “Ini bukan hanya akan menjadi dasar bagi kita untuk terus membangun jam’iyah ini menjadi jam’iyah yang koheren dan solid untuk menjadi strategi-strategi di dalam mengoperasionalisasikan apa yang sekarang kita rumuskan sebagai visi ‘Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan. Selain itu juga akan sangat membantu khususnya pengurus besar Nahdlatul ulama untuk merancang dan mengeksekusi strategi lanjutan yang dibutuhkan,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Gus Yahya menambahkan Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama telah menjadi wadah yang sangat penting dalam mempertimbangkan berbagai isu krusial yang dihadapi oleh NU dan masyarakat. Keputusan-keputusan yang diambil adalah hasil pemikiran yang mendalam dan mempertimbangkan kepentingan umat. “Munas alim ulama telah menghasilkan berbagai panduan panduan yang ditunggu masyarakat semoga ini semua menjadi sumbangan yang berarti dari kita kepada umat, kepada rakyat, kepada bangsa dan negara, kepada kemanusiaan,” ujarnya. Gus Yahya juga mengingatkan bahwa rampungnya perhelatan Munas dan Konbes NU bukanlah akhir, melainkan permulaan dari pekerjaan yang akan menanti di depan. Sebelum menutup pidatonya, Gus Yahya turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia dan pengurus Nadhlatul Ulama yang telah menunjukkan tekad luar biasa dalam menuntaskan seluruh rangkaian acara. “Saya ingin ingatkan kepada teman-teman semua seluruh jajaran pengurus bahwa berakhirnya Munas dan Konbes ini berarti permulaan dari pekerjaan-pekerjaan yang akan cukup banyak ke depan nantinya,” pungkas Gus Yahya. (rid) Baca juga :

Read More

Mengetahui Suku Quraisy Sebagai Asal Usul Rasulullah SAW

Surabaya — 1miliarsantri.net : Suku Quraisy adalah suku yang menjadi asal usul Nabi Muhammad SAW. Suku Quraisy dikenal sebagai salah satu suku terhormat di kalangan masyarakat Arab pada masa itu. KH Moenawar Chalil dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW (2001) menjelaskan beberapa hipotesis tentang itu. Sebuah riwayat menyebut, perkataan quraisy berasal dari qarisy yang berarti ‘hiu.’ Sebab, kakek ke-12 Nabi SAW, yakni an-Nadhar bin Kinanah dikisahkan pernah naik kapal bersama suatu rombongan. Dalam pelayaran itu, tiba-tiba seekor hiu besar muncul. Para penumpang kapal panik, tetapi putra Kinanah ini dengan gagah berani menombak hewan tersebut. Kepala ikan karnivor itu dipotong, lalu dibawanya ke Makkah. Sejak itu, Nadhar digelari al-Quraisy karena berhasil membunuh hiu yang berbahaya. Allah SWT memuliakan suku Quraisy sebagaimana disebutkan dalam Alquran, berikut ini sejumlah fakta terkait dengan kemuliaan Quraisy. عن واثلة بن الأسقع رضي الله عنه ، قال: قال رسول اللالله صلى الله عليه وسلم : «إنَّ اللهَ اصْطَفى كِنانَة من وَلَد إسماعيل، واصْطَفى قُريشًا من كِنانة، واصْطَفى بَني هاشم مِنْ قُرَيش، واصْطَفاني مِنْ بني هاشم، فأنا سَيِّدُ وَلَد آدم ولا فَخْر، وأوَّلُ مَن تَنْشَقُّ عنه الأرض، وأوَّلُ شافع، وأوَّل مُشَفَّع Wāṡilah bin Al-Asqa’ -raḍiyallāhu ‘anhu- berkata, Rasulullah -ṣhallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sungguh Allah telah memilih Kinānah di antara anak keturunan Ismail, lalu Allah memilih Quraisy di antara kabilah Kinānah, lalu memilih Bani Hāsyim di antara kabilah Quraisy, lalu memilihku di antara anak keturunan Hāsyim. Aku adalah pemimpin anak keturunan Adam, tanpa ada kesombongan. Aku adalah yang paling pertama dibangkitkan dari kubur, pemberi syafaat pertama, dan paling pertama diterima syafaatnya.” Di tempat ini, mereka mengambil barang dagangan berupa kain sutera, barang pecah belah, rempah-rempah, bahan kapur barus, dan lainnya untuk kemudian dikirim ke Syam (Suriah sekarang) pada saat musim panas (ash-shaif) untuk dijual. Demikian sebaliknya, mereka mengambil barang dagangan berupa gandum untuk bahan membuat roti dan buah-buahan dari Syam kemudian dibawa ke Yaman untuk di jual. “Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, ‘Para Imam (pemimpin) itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan (azab) dari mereka’.” (HR Bukhari dalam Al-Anbiya’, Abu Dawud, dan Imam Ahmad). (yat) Baca juga :

Read More

Kebenaran Risalah Jin Islam

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Segala Ketentuan dari Allah adalah benar, termasuk diantaranya menjadikan kebeneran risalah Islam tidak hanya diamini golongan manusia, tetapi juga dari bangsa jin. Berikut ini sejumlah fakta terkait dengan islamnya jin terhadap Islam dan syariatnya yang dirangkum dari berbagai sumber: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (QS Adz-Dzaariyat [51]: 56). Ayat ini juga menunjukkan kepada umat manusia, bahwa jin yang diciptakan Allah dari api pun bisa menerima kebenaran Alquran dan Islam. Sementara, manusia yang diciptakan Allah dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal, ternyata belum sepenuhnya menerima Islam. Seharusnya, mereka berkaca dari keterangan ayat ini. Ibnu Mas’ud menyatakan, dirinya ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda; ”Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka.” Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami hakikat Kalamullah (Alquran), mereka segera bertolak dan bergerak menuju kaumnya untuk memberi kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka pahami dan dengarkan dari Rasulullah SAW Kendati demikian, diamnya para sahabat ini dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orang-orang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam. Baca juga :

Read More

PBNU Berharap Pertikaian di Rempang Segera Dihentikan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Hingga saat ini kondisi dan situasi terkait sengketa tanah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau masih memanas. Kekisruhan tersebut juga terkait dengan proyek Eco-City di Pulau Rempang. Pendekatan yang dianggap kurang persuasif membuat situasi tidak terkendali sehingga menjadi isu nasional. Berbagai upaya dan himbauan dari berbagai pihak terus berdatangan, termasuk dari Ketua Komisi Rekomendasi Munas dan Konbes NU 2023, Ulil Abshar Abdallah. Dia meminta agar pendekatan keamanan dan kekerasan dalam sengketa tanah rakyat harus dihentikan. Hal tersebut merujuk kepada sengketa tanah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Dan rekomendasi tersebut merupakan hasil Munas dan Konbes NU 2023 di Jakarta. “Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi tidak boleh dicapai dengan melanggar hak-hak rakyat kecil pada akhirnya pembangunan adalah sarana saja yang menjadi tujuan adalah manusia itu sendiri. Karena itu kemaslahatan manusia haruslah menjadi pertimbangan pokok,” ujar Ulil saat membacakan hasil rekomendasi, Selasa (19/09/2023). Selanjutnya, PBNU mendorong kepada semua pihak untuk coolingdown. Setelah itu pemerintah harus mendengar aspirasi rakyat sebaik mungkin sehingga kepentingan investasi tidak mengorbankan hak rakyat kecil. Rekomendasi terakhir terkait Pulau Rempang adalah mengajak warga Rempang bersabar dan berdoa agar dicapai solusi terbaik. Sehingga membawa kemaslahatan kepada semua terutama masyarakat. “Kami berharap kepada semua pihak agar tidak bertindak anarkis karena semua bisa dibicarakan secara baik-baik tanpa menimbulkan banyak korban,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Nasib Tragis Menimpa Santri Yang Hendak Ngaji, Meninggal Tertimpa Dinding Masjid

Padang — 1miliarsantri.net : Nasib malang menimpa Gian Septiawan Ardani (8 tahun) murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun, yang meninggal tertimpa dinding tempat wudhu di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kota Padang, Senin (18/09/2023). Akibat tertimpa dinding yang ditabrak pelajar SMP yang naik motor dengan gaya freesytle, Gian mengalami cidera kepala sangat serius. Berdasarkan pantauan dilokasi kejadian pada Selasa (19/09/2023) malam WIB, dinding pembatas antara parkiran dan tempat wudhu yang berada di samping masjid tidak memiliki pondasi. Dinding tersebut hanya melekat pada tiang yang berbahan baja ringan. Pengurus Masjid Raya Lubuk Minturun, Desriadi, mengatakan pihaknya akan melakukan rapat bersama RT RW serta tokoh masyarakat terkait dinding pembatas tempat wudhu masjid yang mengakibatkan satu orang anak meninggal. “Dirapatkan dulu sama RT RW dan tokoh masyarakat,” ujar Desriadi saat dihubungi 1miliarsantri.net, Selasa (19/09/2023). Desriadi mengaku baru mengetahui insiden yang dialami Gian satu jam setelah kejadian. Sehingga, ia tidak mengetahui kronologi secara pasti. Desriadi hanya melihat kejadian melalui rekaman kamera CCTV. Menurut Desriadi, Gian biasanya mengaji sehabis Shalat Ashar. Namun sebelum jam masuk, biasanya melangsungkan shalat terlebih dahulu. “Kronologinya ya seperti yang di video. Anak kita ini masih belajar mengaji iqra. Mengajinya sore, setelah Ashar. Sebelum mengaji ambil wudhu siap-siap shalat Ashar,” terangnya. Desriadi menambahkan, tiba-tiba datang anak SMP dengan standing-standing sepeda motor. Diluar kendali menabrak dinding. Takdir sudah menimpa Gian hingga menyebabkan meninggal dunia. Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudhu. Di sana, sudah terdapat temannya. Lalu korban mengambil wudhu ditemani rekanya. Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepeda motornya. Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini. Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam malah melakukan freestyle motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding beton, lalu korban tertimpa hingga dinyatakan tewas. Korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia dibawa ke RSUP Djamil Padang. Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (18/09/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. “Benar telah terjadi laka lantas sepeda motor Yamaha Mio Sporty BA 2837 AM Hilang kendali tabrak beton. Korban saat itu sedang ambil wudhu,” terang Arisman Selasa (19/09/2023). Arisman menyebut dinding beton tersebut merupakan pembatasan parkiran di area masjid. Di balik dinding merupakan tempat wudhu, posisi berada di bawah. “Sepeda motor ini belok kiri arah parkiran masjid, sesampai di TKP hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran. Beton roboh tertimpa anak yang sedang mengambil wudhu di balik beton,” ujarnya. Menurut Arisman, kasus ini masih ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Padang. Arisman belum merinci bagaimana penyelesain kasus dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton. (mik) Baca juga :

Read More

Pentingnya Memahami Fase Takbiratul Ihram Agar Sempurna Dalam Sholat

Surabaya — 1miliarsantri.net : Salah satu rukun dalam sholat adalah takbiratul Ihram. Karenanya penting bagi kita sebagai orang Muslim untuk memperhatikan fase takbiratul ihram agar sempurna dan menjadikan khusyuk dalam sholat. Berikut ini sejumlah hal yang penting dalam takbiratul ihram agar mendukung keabsahan dan kesempurnaan sholat sebagaimana disebutkan Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah: فإذا حضر قلبك ، فلا تترك الإقامة وإن كنت وحدك. وإن انتظرت حضور جماعة ، فأذن ثم أقم. Artinya: Maka bila telah hadir hatimu (untuk menunaikan sholat) maka jangan engkau tinggalkan mengumandangkan iqamat kendatipun engaku sendiri, bila engkau menunggu hadirnya jamaah maka adzanlah dulu kemudian iqamat. (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 136 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut). Teknisnya seseorang yang akan sholat mengangkat kedua tangannya sambil lisan membaca takbir dan dalam hati berniat menjanjikan sholat. Posisi tangan diangkat dengan jempol selurus daun telinga (bagian terbawah/lobule) sedang jari lainnya lurus sehingga ujungnya berada di atas daun telinga dan posisi bagian tangan atas lurus dengan kedua pundak. فإذا أقمت ، فانو بقلبك أداء فرض الظهر لله تعالى ، وليكن ذلك حاضرا في قلبك عند تكبيرة الإحرام ، ولا يعزب ذلك عنك قبل الفراغ من التكبير ، وارفع يديك عند التكبير بعد إرسالهما أولا إلى منكبيك وهما مبسوطتان ، وأصابعهما منشورة ، ولا تتكلف ضمهما ولا تفريجهما ، وارفع بحيث يحاذي إبهامك شحمة أذنك ورؤوس أصابعك أعالي أذنيك ، وتحاذي بكفيك منكبيك Artinya: “Bila engkau telah iqamat, maka niatlah dalam hatimu saya niat melaksanakan sholat fardhu Zuhur karena Allah Ta’ala. Dan hendaklah niat sholat itu hadir di dalam hatimu ketika membaca takbiratul ihram. Dan jangan hilangkan niat darimu sebelum selesai takbir. Dan angkatlah kedua tanganmu ketika takbir setelah melepas kedua tangan ke selurus pundakmu sedangkan kedua tangan di bentangkan, dan jari-jari tangan renggangkan, dan jangan engkau memaksa mengumpulkan tangan dan jangan memaksa di renggangkan jari-jari. Dan angkatlah tangan kedua tanganmu sekiranya lurus jempolnya tangan ke daun telinga. Ujung jarimu lurus bagian atas telingamu, dan lurus dua tangan kedua pundakmu.” (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 137). فإذا استقرتا في مقرهما ، فكبر. ثم أرسلهما برفق ولا تدفع يديك عند الرفع والإرسال إلى قدام دفعا ، ولا إلى خلف ، ولا تنفضهما يمينا وشمالا. فإذا أرسلتهما ، فاستأنف رفعهما إلى صدرك. “Dan jika dua-duanya telah mapan di tempatnya, maka takbirlah dan lepas kedua tangan itu perlahan-lahan. Dan jangan mendorong kedua tanganmu ke arah depan ketika mengangkat tangan dan jangan mendorong ke belakang dan jangan mengkinaskan kedua tangan ke arah kanan dan kiri,bila telah melepas kedua tangan itu maka angkatlah kedua tangan itu ke arah dadamu.” (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 137). وأكرم اليمين بوضعها على الشمال ، وانشر أصابع اليمنى في طول ذراعك اليسرى ، واقبض بها على كوعها ، Artinya: Dan muliakan tangan kanan dengan meletakannya di atas tangan kiri. Dan sebarkan jari tangan kanan ke tangan kiri. Dan genggam pergelanganmu. وقل بعد التكبير: الله أكبر كبيرا ، والحمد لله كثيرا ، وسبحان الله بكرة وأصيلا. ثم اقرأ : وجهت وجهي للذي فطر السماوات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين ، إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له ، وبذلك أمرت وأنا من المسلمين. Dan ucapkanlah setelah takbir: Allahu Akbar Kabirow wal hamdulillahi Katsiraw wa subhanallahi bukrataw wa ashilah. Kemudian membaca: Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatoro samawati wal Ardhi’ Hanifah muslima wama ana minal musyrikin. Inna sholaty wanusuki wa mahyaya wamamati lillahi rabbil Al-Amin lasyarikalahu wabidzalika umirtu wana minal muslimin. (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 138). (yat) Baca juga:

Read More