Pemerintah Saudi Perbaiki Layanan Perjalanan Jamaah Lewat Laut Merah

Riyadh — 1miliarsantri.net : Red Sea Global (RSG) merayakan penerbangan perdananya ke Bandara Internasional Laut Merah (RSI) yang baru diresmikan. Penerbangan maskapai SAUDIA, yang berangkat dari Bandara Internasional Raja Khalid (RUH) di Riyadh, menandai dimulainya layanan dua kali sepekan. Layanan penerbangan ini menghubungkan dua kota ramai di Arab Saudi dalam waktu kurang dari dua jam. Dilansir Saudi Gazette, Kamis (05/20/2023), dengan keberhasilan penerbangan perdana tersebut mendarat di landasan pacu RSI, Laut Merah bakal menjadi tempat untuk menikmati suasana kultural Saudi. “Kami berjanji menjadikan Laut Merah sebagai tempat di mana orang-orang dari seluruh dunia dapat menikmati budaya terbaik Saudi, keramahtamahan, dan alam. Kini, dengan penerbangan pertama yang mendarat di Bandara Internasional Laut Merah, dan resor pertama kami yang menerima pemesanan, posisi Arab Saudi di peta pariwisata global sudah aman,” kata CEO Grup Red Sea Global John Pagano. Selain itu, layanan kedua akan lepas landas dari Bandara Internasional Raja Khalid setiap hari Sabtu pukul 12.50, dengan penerbangan pulang dari RSI pada pukul 15.35. Terletak dalam radius penerbangan delapan jam dari 85 persen populasi dunia, RSI siap menyambut penerbangan internasional di tahun mendatang seiring pembukaan resor fase pertama. Pengoperasian Bandara Internasional Laut Merah dipercayakan kepada daa International, yang berperan penting dalam mendukung visi Red Sea Global sejak tahun 2020. Saat penerbangan komersial pertama menghiasi RSI, tugas operasional daa International resmi dimulai. Bersamaan dengan penerbangan bersejarah ini, RSG meluncurkan identitas merek untuk RSI, sebuah simbol keajaiban arsitektur bandara yang unik. Ikon tersebut, terinspirasi oleh pemandangan eksterior bandara dari udara, mewujudkan kreativitas, inovasi, dan kecanggihan yang mendefinisikan merek tersebut. Pengunjung dapat menemukan merek khas ini di berbagai titik kontak, mulai dari terminal bandara hingga seragam staf dan kendaraan mobilitas listrik yang memfasilitasi transisi mulus antara udara dan darat. Selain bandara, Red Sea Global telah membuat kemajuan signifikan dalam proyek infrastruktur lainnya, memastikan bahwa Laut Merah siap menyambut pengunjung sambil mematuhi prinsip-prinsip pembangunan yang bertanggung jawab dan pariwisata regeneratif. Pembangunan lima pembangkit listrik tenaga surya, yang dilengkapi dengan lebih dari 760 ribu panel surya, telah memungkinkan tahap pertama Laut Merah beroperasi secara off-grid, dan seluruhnya ditenagai oleh sinar matahari. Kawasan ini telah memelihara lebih dari empat juta pohon, tanaman, dan semak belukar. Sementara Pembibitan Mangrove yang canggih bertujuan untuk menanam 50 juta bakau pada tahun 2030. Setelah selesai dibangun pada tahun 2030, Laut Merah akan terdiri dari 50 resor, memiliki lebih dari 8.000 kamar hotel dan lebih dari 1.000 properti hunian di 22 pulau dan enam lokasi pedalaman. Destinasinya akan berupa marina mewah, lapangan golf, tempat hiburan, tempat makan, dan fasilitas rekreasi, yang menggarisbawahi komitmen Red Sea Global terhadap era baru pariwisata berkelanjutan dan berkelas dunia. (dul) Baca juga :

Read More

Baznas Berharap Pengelolaan Dam Jamaah Haji Indonesia Terdistribusikan Tepat Sasaran

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) KH Noor Achmad mengatakan, Baznas akan mencoba ikut serta dalam ekosistem perhajian, khususnya dalam hal pengelolaan dan pendistribusian daging hewan Dam jamaah haji Indonesia untuk para mustahik di berbagai wilayah. “Kita akan mencoba untuk bersama-sama dalam ekosistem perhajian ini karena potensi ekonomi haji ini luar biasa, baik itu untuk makanan jamaah haji di sana, maupun yang lain-lain,” terang Kiai Noor kepada awak media usai penutupan Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kiai Noor menjelaskan, makanan untuk jamaah haji Indonesia, termasuk makanan pokok untuk mereka mereka dan buah-buahan, itu rata-rata memang tidak dari Indonesia. “Kemarin sudah dicoba dari Indonesia dan belum maksimal. Dan kita harapkan Baznas juga ikut serta di situ karena kami juga membina beberapa mustahik binaan di mana kemarin sudah kita awali dengan ekspor produk mustahik yang semoga nanti bisa kita ekspor ke Saudi juga,” ujarnya. Daging dam ini bisa dikembalikan ke Indonesia setelah dilakukan penyembelihan di Saudi, lalu dikirim ke Indonesia dalam bentuk hibah. “Tidak disembelih di sini tetapi di sana (Saudi). Kemudian kita kirim ke Indonesia dalam bentuk hibah dari Saudi ke sini (Indonesia),” tambahnya. Dalam pendistribusian tersebut, Kiai Noor memaparkan, diperlukan kerja sama lintas kementerian, yaitu dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Terutama dalam rangka pengelolaan dan pendistribusian daging dam itu. “Sehingga perlu diskresi dari Kementerian Perdagangan, karena itu hibah, bukan perdagangan daging Dam. Kita tahu bahwa daging Dam yang dikirim ke Indonesia itu dalam rangka bersama-sama untuk mengentaskan kemiskinan khususnya untuk stunting. Jadi itu harapan kami,” paparnya. Kiai Noor mengungkapkan, ketika jumlah daging Dam dari jamaah haji Indonesia itu banyak, dan dilakukan pengelolaan oleh Kepala Daerah Kerja (Kadaker) melalui kerja sama dengan rumah potong hewan di Saudi, maka kemudian dihibahkan ke Baznas untuk didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu atau mustahik di Indonesia. “Kemarin baru sedikit, ke depan kalau banyak berarti itu hibah dari jamaah haji Indonesia di sana, yang dikelola oleh Kementerian Agama dalam hal ini Kadaker (Kepala Daerah Kerja), dan kerja sama dengan RPH sana (Saudi), lalu dihibahkan ke Baznas untuk masyarakat miskin di Indonesia,” tuturnya. Karena pengiriman daging Dam dari Saudi ke Indonesia itu bentuknya hibah, Kiai Noor melanjutkan, maka diperlukan diskresi Kementerian Perdagangan untuk meringankan bea masuk. Sebab jika tidak ada diskresi atas hibah tersebut dan dihitung sebagai kegiatan ekspor impor, maka biaya yang harus ditanggung terlalu besar. “Ini membutuhkan diskresi dari Kementerian Perdagangan. Kalau tidak ada diskresi, dibuat dalam bentuk ekspor impor, kita terlalu berat menanggung biayanya,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Begini Sifat Rasulullah SAW ketika Menjenguk Orang Sakit

Yogyakarta — 1miliarssntri.net : Menjenguk orang sakit merupakan hal terpuji dan juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Menjenguk orang sakit juga termasuk ke dalam adab dan etika menurut Islam. Dikutip dari buku Nabi Muhammad Sehari-Hari karya Muhammad Ismail Al-Jawisy, Rasulullah SAW jika mengetahui ada salah seorang sahabat yang sedang menderita sakit, maka beliau selalu menjadi orang pertama yang bergegas untuk menjenguk. Beliau akan masuk menjenguk dan berkata kepadanya, “Dengan izin Allah tersucikan.” Maksudnya adalah bahwa sakit yang sedang menimpanya adalah cara Allah mensucikan seseorang dari dosa. Posisi beliau ketika menjenguk selalu mendekat kepada orang sakit tersebut, dan duduk dekat kepala, kemudian berkata, “Bagaimana keadaanmu?” Setelah bertanya beliau lantas mengusap kepala si sakit dengan tangan kanannya dan berkata, “Sembuhkanlah sakit ini wahai Tuhan sekalian manusia yang menyembuhkan penyakit. Tiada yang bisa menyembuhkan terkecuali Engkau.” Atau juga beliau membaca, “Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini. Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha menyembuhkan dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas.” Doa kesembuhan itu dibacakan sebanyak tiga kali, sebagaimana beliau contohkan ketika menjenguk Saad bin Abi Waqqash, “Ya Allah, sembuhkanlah Saad. Ya Allah, sembuhkanlah Saad. Ya Allah, sembuhkanlah Saad.” Tidak hanya mereka yang datang menjenguk, orang yang sakit pun bisa turut berdoa untuk saudara-saudara Muslimnya yang menjenguk, sebagaimana sabda beliau, “Jenguklah oleh kalian orang yang sakit dan suruhlah mereka pula untuk mendoakan kalian, karena doa orang yang sakit akan dikabul selain dosanya akan diampuni.” Rasulullah juga suka bertanya tentang sesuatu yang disukai orang yang sedang sakit, beliau berkata, “Apakah kamu menghendaki sesuatu?” Jikalau ternyata beliau mendapati sesuatu yang sangat disenangi orang sakit dan tidak membahayakannya, para sahabat disuruh segera menghadirkannya. Rasulullah SAW tidak pernah mengkhususkan waktu tertentu untuk menjenguk orang sakit, melainkan disunnahkan menjenguk di setiap kesempatan, untuk meringankan penderitaannya dan keluarganya. Bahkan bila perlu dianjurkan juga untuk bisa menjenguk kembali, tentunya dengan izin orang sakit tersebut yang menghendaki kedatangannya. Rasulullah SAW gemar menjenguk setiap orang sakit tidak terbatas hanya di kalangan kaum muslimin saja, namun orang-orang yang tidak beliau kenal pun dijenguknya. Beliau pernah menjenguk seorang Yahudi yang sedang sakit, termasuk beliau pernah menjenguk pamannya yang seorang kafir, yaitu Abu Thalib. Rasulullah SAW sangat mendorong kita semua untuk bisa saling menjenguk jikalau ada yang sedang sakit, beliau berkata, “Tidak ada seorang muslim yang menjenguk saudaranya yang muslim terkecuali Allah akan mengutus tujuh puluh ribu malaikat kepadanya untuk mengucapkan doa atasnya, pada waktu siang sampai datang waktu sore; kemudian pada waktu malam sampai datang waktu pagi” Beliau berkata, “Barangsiapa yang datang menjenguk orang sakit atau menziarahi seseorang yang gugur di jalan Allah, seorang penyeru akan menyerunya untuk memberinya kebaikan, dan ia pun akan diberi kebaikan dan akan dibangunkan sebuah rumah (dengan izin tuhan) kelak di akhirat.” Sangat dianjurkan sekali bagi orang yang datang menjenguk untuk menasehatinya (orang sakit) dengan kesabaran, sebagaimana Rasulullah SAW pernah menjenguk seseorang dari kaum Anshar yang mengeluh (karena sakitnya), ia berkata, “Wahai Rasulullah, sudah tujuh hari tujuh malam aku sakit, tapi tidak ada seorang pun yang menjengukku.” Beliau berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, bersabarlah. Sampai kamu ‘dikeluarkan’ dari dosa-dosamu setelah kamu terjerumus masuk ke dalamnya.” Bahkan lebih jauh, beliau mengajarkan untuk menghibur orang yang sakit dengan senantiasa memberikan kabar gembira, seperti pujian dan doa panjang umur. Rasulullah berkata, “Jika kalian menjenguk orang yang sedang sakit, berilah mereka semangat hidup, kendati hal itu tidak akan mengobati penyakitnya, namun setidaknya akan menghibur jiwa orang yang sedang sakit.” (yus) Baca juga :

Read More

Gaya Hidup Halal Haram Menurut Aturan Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Istilah Halal dan haram sudah melekat erat dalam kehidupan sehari-hari. Anjuran mengonsumsi dan menjalankan segala sesuatu yang halal sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Begitupun menjauhi perkaran haram merupakan perintah yang harus dipatuhi. Zaman semakin berkembang, kian banyak varian bisnis yang berlandaskan hukum dan prinsip Islam. Meski terlihat mengedepankan unsur religius, tapi implementasi bisnis bersifat universal dan dapat diterapkan pada siapapun. Hal ini juga yang membua tren bisnis halal dalam tren gaya hidup halal (halal lifestyle). يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْ‌ضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 168). Pimpinan AQL Islamic Centrer, KH Bachtiar Nasir (UBN), menjelaskan, ayat memuat perintah memakan makanan halal lagi baik. Ayat itu pun melarang manusia terjerumus ke tindakan yang mengikuti setan, karena bisa menjerumuskan pada kedurhakaan pada Allah SWT. Masalah halal dan haram merupakan batasan-batasan Allah SWT bagi manusia sebagai bentuk ujian keimanan dan penghambaan diri kepada-Nya. Dalam menyikapi perintah Allah SWT ini, sebagian umat Islam tidak lagi memperdulikan aspek halal dan haram, karena sudah dikuasai oleh hawa nafsu. “Sehingga tidak lagi memikirkan hak Allah SWT untuk ditaati dan disembah dengan segala macam ibadah,” kata UBN dalam ceramahnya di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (04/10/2023). UBN menegaskan, hak menentukan halal dan haram merupakan hak Allah SWT. Manusia sama sekali tidak berhak menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah. Begitu juga sebaliknya, mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. Dalam Islam, wilayah halal sangat luas. Sedangkan, wilayah haram sangat sempit. Maka itu, umat Islam tidak perlu merinci satu-persatu yang halal. Hal yang perlu diketahui adalah perkara haram, karena selain yang haram pasti halal. “Dalam kaedah fiqihnya disebutkan bahwa hukum asal segala sesuatu itu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya. Oleh karena itu selama tidak ada dalil dari al-Qur`an dan Sunnah Nabi SAW yang menegaskan bahwa sesuatu itu haram, maka ia adalah halal,” ujar UBN. Allah SWT tidak menghalalkan kecuali yang baik dan bermanfaat bagi umat manusia. Sebaliknya, Allah tidak mengharamkan kecuali yang buruk dan merugikan bagi manusia. Ini bisa ditemukan dalam Surah Al-A’raaf ayat 157. Harus dipahami, niat baik tidak selamanya menjadikan sesuatu yang haram menjadi baik. Perkara haram tetap haram. Dalam Islam ada dua jenis yang diharamkan. Pertama, dilarang karena substansinya. Artinya, asal makanan tersebut sudah haram, seperti bangkai, darah, babi, anjing, minuman keras, dan sebagainya. Kedua, dibanned karena cara mendapatkannya. Makanan tersebut pada mulanya halal, namun menjadi haram karena sebab-sebab yang tidak berhubungan dengan makanan tersebut. Misalnya, makanan hasil korupsi, upah zina, hasil kecurangan, hasil riba dan lain-lain. “Kesadaran kita akan halal dan haram sudah seharusnya menjadi gaya hidup kita karena itu adalah wujud ketaatan kita kepada Allah SWT. Dan tentunya menjadikan halal sebagai gaya hidup akan memberikan manfaat bagi kita. Karena Allah SWT hanya mengijinkan segala sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi kita,” pungkas UBN. (yan) Baca juga :

Read More

Masjid Rani Sipri India Dibangun Oleh Tokoh Hindu

Gujarat — 1miliarsantri.net : Masjid Rani Sipri atau Masjid-e-nagina merupakan sebuah masjid abad pertengahan di kota bertembok Ahmedabad, Gujarat, India. Masjid ini diresmikan pada 1514 oleh Ratu Sipri, istri Hindu dari Mahmud Begada, seorang sultan yang memerintah Gujarat. Mengutip The Great Mosque, Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid-e-Nagina (Permata Masjid). Itu karena ukiran jali yang rumit di dinding masjid tersebut. Masjid ini dinamai sesuai dengan nama ratu Hindu Sultan Mahmud Begada, Rani Sipri. Sang ratu menugaskan pembangunan masjid ini pada 1514. Dia memerintahkan pembangunan tersebut saat suaminya mengeksekusi putranya karena suatu pelanggaran. Setelah kematiannya, ratu dimakamkan di masjid ini. Di dalamnya juga terdapat jenana, sebuah area terpisah untuk wanita beribadah. Masjid ini memiliki konstruksi yang indah, yang mewakili arsitektur kesultanan pada puncak pencapaiannya. Tetapi pada 2006, empat tahun setelah kerusuhan Godhra menghancurkan beberapa monumen kota, Perusahaan Kota Ahmedabad mengusulkan pembongkaran Masjid ini untuk memperluas jalan di sekitarnya. Badan Wakaf Sunni yang menyelamatkan bangunan ini. Sebuah kasus pengadilan diajukan, dan pembongkarannya ditunda, cukup lama hingga pencalonan Ahmedabad sebagai Kota Warisan Dunia mengubah sikap perusahaan terhadap monumen-monumen medeival. Saat ini, masjid ini menjadi bagian dari Warisan Dunia UNESCO. (dim) Baca juga :

Read More

Membaca Al Quran Termasuk Salah Satu Cara Meruqiyah Diri Kita

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Ruqiyah ukan sekadar ritual keagamaan, namun juga bisa merupakan langkah preventif dalam melindungi diri dari berbagai penyakit fisik maupun non fisik. Hal tersebut disampaikan Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi. Menurunya secara bahasa, ruqiyah dipahami sebagai upaya pencegahan untuk perlindungan terhadap berbagai penyakit. Manusia, katanya, bisa tertimpa penyakit fisik, tetapi juga penyakit non-fisik. Ruslan menguraikan, ruqiyah dapat diartikan sebagai upaya memohon perlindungan dengan menggunakan ucapan atau doa untuk menjaga kesehatan dan menghindari sakit. Dengan definisi ini, menurut dia, membaca Al Quran merupakan salah satu langkah preventif yang sangat efektif dalam mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk yang bersifat non-fisik. “Membaca Al Quran itu sesungguhnya bagian dari langkah-langkah preventif untuk terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk yang bersifat non-fisik. Ini juga bisa kita sebut sebagai ruqiyah,” ungkap Ruslan. Selain memberikan pahala spiritual, membaca Al Quran juga dapat menjaga kesehatan tubuh dan jiwa seseorang. Dalam pandangan Ruslan Fariadi, ini adalah bentuk keselarasan antara keimanan dan kesejahteraan fisik serta mental. Masyarakat diharapkan untuk memahami bahwa rukiah, termasuk membaca Al Quran, bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan sarana efektif untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Ruslan menekankan, meskipun langkah-langkah preventif seperti membaca Al Quran dapat memberikan manfaat, kesembuhan tetap berada di tangan Allah. Membaca Al Quran hanyalah salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan oleh individu dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. “Kesembuhan tetap Allah yang mengatur. Membaca Al Quran sebagai sebuah rukiah dapat menjadi ikhtiar agar kita terhindar dari penyakit sekaligus dapat memelihara kesehatan,” tutup Ruslan. (yus) Baca juga :

Read More

Komunitas Muslim Indonesia di Belanda Selenggarakan Kajian Islam Terbesar di Eropa

Utrecht — 1miliarsantri.net :: Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht bekerja sama dengan Forum Komunikasi Komunitas Islam Indonesia di Belanda (FORKOM-NL) mengadakan kegiatan besar tahunan bernama Kajian Islam Intensif (Kalami) 2023 di Uluu Camii Moskee, Utrecht, Belanda, pada 30 September-1 Oktober 2023. Kalami merupakan kegiatan tahunan SGB yang ditujukan untuk penguatan iman, takwa, dan silaturahim bagi komunitas Muslim Indonesia di Belanda dan sekitarnya, maupun komunitas Muslim lain di Belanda seperti Turki dan Maroko. Kalami 2023 mengusung tema ‘Apa yang Kita Cari di Dunia Ini? Menelusuri Perjalanan Hidup Seorang Muslim’ dengan mengundang Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang berkenan hadir sebagai pemateri utama Kalami 2023. SGB Utrecht bekerja sama dengan HDV Utrecht Ulu Camii Moskee, masjid terbesar di Belanda yang dimiliki oleh komunitas muslim Turkiye yang berada di Utrecht, Belanda. Meskipun diadakan di Kota Utrecht Belanda, namun Kalami 2023 terselenggara atas kerja sama dengan komunitas muslim Indonesia di seluruh Belanda, seperti Enschede, Eindhoven, Delft, Groningen, Limburg, Wageningen, dan berbagai kota lainnya di Belanda. Acara ini diikuti lebih dari 380-an peserta dan merupakan salah satu Kajian Islam Indonesia terbesar di Eropa. “Kalami 2023 alhamdulillah diikuti oleh peserta dari luar Belanda, seperti Jerman, Belgia, Swedia, Indonesia, bahkan Amerika Serikat,” tutur Ketua Panitia Kalami 2023, Muchlisin, dalam siaran pers yang diterima 1miliarsantri.net, Rabu (04/10/2023). Acara ini juga menjadi ajang silaturahim umat Muslim Indonesia di Belanda. Ke depannya, umat Muslim Indonesia di Belanda harus terus bersinergi. Ketua SGB Supardi Hasanuddin,menekankan Kalami 2023 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dan dapat menjadi momen persatuan masyarakat Muslim Indonesia di Belanda. “Kami berharap Kalami 2023 dapat memberikan manfaat dan mempererat silaturahim muslim Indonesia di Eropa dengan mengedepankan persatuan dan melepaskan sekat-sekat perbedaan. Selain itu, Kami juga berharap KALAMI 2023 juga menjadi jembatan silaturahmi komunitas muslim Indonesia di Belanda,” ungkap Supardi. Adapun dalam acara ini, SGB Utrecht juga sedang aktif menggencarkan program ‘Wakaf Masjid Indonesia di Utrecht-Belanda’, sebagai upaya pembangunan masjid Indonesia pertama di kota Utrecht Belanda. Masjid Indonesia ini nantinya dapat menjadi sarana ibadah dan sentra membangun peradaban muslim dan diseminasi nilai luhur Indonesia di Belanda. Letak Utrecht yang berada di tengah Belanda diharapkan akan memudahkan masjid ini juga sebagai wadah silaturahim masyarakat Indonesia di Belanda dan sekitarnya. Dalam sambutannya Dubes Republik Indonesia, HL Mayerfas menyambut antusias acara ini serta memberi dukungan penuh untuk Pembangunan Masjid Indonesia, bahkan untuk ikut ambil bagian nantinya. “Saya akan berjuang sekuat tenaga agar Masyarakat Indonesia di Utrecht memiliki masjid,” kata Mayerfas. Selama dua hari, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan materi yang terbagi menjadi enam sesi, mulai dengan sub-tema Tahapan dalam Perjalanan Menuju Allah SWT (sesi 1) sampai dengan Menghadirkan Manfaat Bagi Ummat dan Masyarakat (sesi 6). Di sela-sela materi utama, pembahasan juga berkembang mengenai bagaimana praktik berwudhu dan shalat sesuai tuntunan Rasulullah SAW dan kaitannya dengan perbaikan pribadi individu. Dalam acara ini pula, sebagai motivasi, terdapat penampilan dari TPA SGB berupa setoran hafalan anak yang juga disaksikan langsung oleh Ustadz Adi Hidayat. Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, pendukung, sponsor acara, dan partner media. “Semoga acara Kalami 2023 menghadirkan manfaat bagi kita bersama,” pungkas Muchlisin.(rio/reu) Baca juga :

Read More

Kemenag Terbitkan Pedoman Ceramah Agama

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) akan menerbitkan surat edaran tentang Pedoman Ceramah Agama. Surat ini ditandatangani Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas. Dalam surat nomor 09 tahun 2023 tertanggal 27 September 2023 ini dijelaskan latar belakang dan ketentuan yang harus diperhatikan bagi penceramah saat menyampaikan ceramah agama. “Bahwa kerukunan umat beragama merupakan bagian dari kerukunan nasional yang perlu dijaga untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal dasar pembangunan nasional yang berkelanjutan,” ungkap Yaqut, Selasa (3/10/2023). Untuk mewujudkan kerukunan umat beragama, penceramah agama memegang peranan sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan, meningkatkan produktivitas bangsa, merawat kerukunan umat beragama, dan memelihara kesucian rumah ibadat. Kementerian Agama membuat ketentuan bagi para penceramah agama untuk memiliki 4 hal penting yakni: Terkait dengan materi ceramah agama yang disampaikan para penceramah harus memenuhi 7 kriteria yakni: Dalam surat edaran tersebut juga disebutkan terkait pembinaan, pemantauan, dan pelaporan. Bentuk pembinaan dilakukan dengan sosialisasi dan penguatan kompetensi penceramah keagamaan. Sementara pemantauan dan pelaporan dilakukan secara berkala oleh Kementerian Agama di tingkat wilayah, kabupaten dan KUA. (rid) Baca juga :

Read More

Meski Rajin Membaca Al Qur’an, Namun Golongan Inilah Yang Akan Ditentang Pada Hari Kiamat

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Orang membaca Alquran memang diganjar dengan pahala besar. Namun adanya kalanya semangat rajin membaca Alquran berakhir sia-sia di Hari Kiamat kelak karena perbuatan yang telah dilakukannya. Mengapa demikian? Di Hari Kiamat, Alquran bisa menjadi penyelamat bagi seorang Muslim. Tidak hanya sebagai penyelamat, Alquran juga bisa melakukan pertentangan terhadap mereka yang rajin membacanya. Dari Hadits riwayat Abu Malik Al Asy’ari RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kesucian itu separuh dari iman, (ucapan) Alhamdulillah (Segala puji hanya bagi Allah) memenuhi timbangan, (ucapannya) Subhanallah (Maha Suci Allah) dan Alhamdulillah (Segala Puji hanya bagi Allah) keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah burhan (bukti), sabar itu dhiya’ (cahaya yang disertai rasa panas). Alquran itu bisa menjadi hujjah bagimu atau melawanmu. Setiap orang berangkat di pagi hari sampai menjual dirinya sehingga dia membebaskannya atau membinasakannya.” (HR Muslim) Dengan membaca Alquran dan mengamalkannya, maka Alquran akan menjadi hujjah bagi pembacanya di Hari Kiamat. Tetapi jika tidak diamalkan maka justru Alquran di Hari Kiamat berbalik melawan mereka yang senantiasa membaca Alquran selama di dunia. Orang yang rajin membaca Alquran tetapi tidak mengamalkannya, dan tidak melakukan perbuatan sesuai apa yang diperintahkan Alquran, maka Alquran itu akan menjadi penentangnya di Hari Kiamat. Alquran menjadi penentang bagi mereka yang rajin membacanya karena mereka tidak menjauhi apa yang dilarang, tidak mengharamkan apa yang telah ditetapkan keharamannya, tidak menghalalkan apa yang halal, tidak menetapkan keputusan atas dasar haram dan halal, tidak terima terhadap apa yang telah ditetapkan, tidak ingin mengkaji, merenungkan dan mengamalkan ayat-ayat Allah SWT. Para pembaca Alquran yang seperti itulah yang melakukan kebohongan dalam perkataannya, mengingkari janjinya dan melanggar kesepakatan. Orang yang mendapat perlawanan dari Alquran di Hari Kiamat, kerap melakukan kebohongan lewat tindakannya meski terhadap binatang. Salah satu kisah yang perlu menjadi pelajaran adalah ketika Imam Bukhari bertemu dengan salah satu perawi hadis di suatu kota, yang memiliki seekor kuda. Suatu kali, dia membawa ember sambil menggiring kudanya. Kuda itu pun mengikuti arahan ulama itu. Kemudian Imam Bukhari bertanya, “Apakah di dalam ember itu ada makanan kuda sehingga kuda itu menurut padamu?” Orang itu berkata, “Tidak ada. Ember ini kosong. Aku hanya membodohi kudaku.” Mengetahui itu, Imam Bukhari enggan meriwayatkan hadits darinya meski yang diriwayatkannya itu benar. Setelah itu Imam Bukhari pergi meninggalkannya. Ini karena perawi tersebut telah membohongi kudanya, yang tidak pantas dilakukan. Karena itu, hendaknya setiap Muslim mengamalkan ayat-ayat suci Alquran yang dibacanya atau yang didengarnya. Agar kelak Alquran itu menjadi pembela di Hari Kiamat, bukan justru melawan. (yus) Baca juga :

Read More

Sultan Al-Jaber : Himbau Perusahaan Minyak dan Gas Jadi Solusi Perubahan Iklim

Abu Dhabi — 1miliarsantri.net : Presiden COP28 Sultan al-Jaber, mengimbau perusahaan-perusahaan minyak dan gas untuk menjadi pusat solusi bagi perubahan iklim. Hal itu diungkap dalam sebuah konferensi minyak dan gas di Abu Dhabi pada Ahad, jelang pertemuan COP28. “Kita harus melakukan hal ini, sekaligus memastikan kesejahteraan manusia dengan memenuhi kebutuhan energi dari populasi planet yang terus bertambah,” terang Jaber dalam konferensi tersebut seperti dilansir AP, Selasa (03/10/2023). Meskipun pernyataannya tampak pro-perubahan iklim, namun banyak aktivis yang curiga bahwa pernyataan itu hanya bualan semata. Karena saat ini, industri minyak dan gas sedang menggenjot produksinya demi menikmati kenaikan harga energi global. Apalagi Al-Jaber saat ini menjabat sebagai CEO Abu Dhabi Oil Co yang dikelola oleh pemerintah. Perusahaan ini memiliki kapasitas untuk memompa 4 juta barel minyak mentah per hari bahkan diharapkan bisa mencapai 5 juta barel per hari. Karenanya, pemilihan Jaber sebagai sebagai pemimpin konferensi iklim PBB sangat kontroversial, mengingat negaranya adalah anggota OPEC dan pengekspor minyak utama. Meskipun konferensi tahun ini akan berfokus pada upaya percepatan dekarbonisasi, acara ini terutama membahas tentang pengeboran, pemrosesan, dan penjualan bahan bakar penghasil karbon yang telah menyebabkan peristiwa ekstrim seperti badai, kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan. Al-Jaber juga telah berulang kali mengatakan bahwa dunia harus bergantung pada minyak dan gas dalam waktu dekat untuk menjembatani kesenjangan tersebut. “Pengurangan bahan bakar fosil tidak dapat dihindari. Faktanya, ini sangat penting. Namun, hal ini harus menjadi bagian dari rencana transisi energi komprehensif yang adil, yang cepat, adil, teratur, merata, dan bertanggung jawab,” lanjutnya. Dari segi bisnis, industri minyak sedang mengalami pemulihan. Setelah harga sempat bergerak negatif selama pembatasan pandemi Covid-19, minyak mentah Brent kini diperdagangkan di kisaran 92 dolar AS per barel. Harga diesel juga diperkirakan akan naik karena Rusia telah berhenti ekspor bahan bakarnya, yang kemungkinan akan memperburuk inflasi global dengan meningkatkan harga transportasi yang akan dibebankan kepada konsumen. Gazprom, perusahaan gas alam milik negara yang merupakan pilar ekonomi Rusia, memiliki posisi penting dalam konferensi ini meskipun menghadapi sanksi-sanksi AS atas perang Moskow terhadap Ukraina. Para pejabat Rusia ikut serta dalam pameran senjata utama Abu Dhabi awal tahun ini, yang menunjukkan hubungan keuangan UEA yang semakin dalam dengan Moskow, meskipun UEA memiliki hubungan dekat dengan militer Amerika dan menjadi tuan rumah bagi ribuan pasukan AS. Konferensi ini menyoroti tantangan yang dihadapi Uni Emirat Arab dalam upaya meyakinkan para ilmuwan, aktivis, dan pihak-pihak lain yang sudah sangat kritis terhadap iklim, bahwa mereka dapat menjadi tuan rumah Konferensi Para Pihak PBB -yang menjadi asal muasal nama COP. Meskipun semua orang tampak mendukungnya pada konferensi, al-Jaber mengakui kritik pedas yang dihadapinya. Ia mengatakan bahwa selama ini, ada banyak pihak yang mengkritik tanpa melakukan tinjauan komprehensif terkait aktivitas perusahaan minyak dan gas. “Sudah terlalu lama industri ini dipandang sebagai bagian dari masalah, bahwa industri ini tidak melakukan cukup banyak hal dan dalam beberapa kasus bahkan menghambat kemajuan. Ini adalah kesempatan Anda untuk menunjukkan kepada dunia bahwa, pada kenyataannya, Anda adalah pusat dari solusi,” imbuhnya. Al-Jaber kemudian mengklaim bahwa 20 perusahaan di sektor minyak, gas, serta industri berat, telah berkomitmen mengurangi emisi pada pertemuan iklim COP28 di PBB. Conference of The Parties (COP) ke-28 adalah konferensi tingkat tinggi di antara pihak anggota Konvensi Rangka Kerja PBB tentang perubahan iklim. Tahun ini, COP28 akan diselenggarakan di Dubai, UEA, pada 30 November-12 Desember 2023. Jaber, yang telah bekerja sama dengan utusan iklim AS John Kerry dan utusan iklim Tiongkok Xie Zhenua, juga mengatakan bahwa ia optimis kedua negara akan memiliki partisipasi yang positif di COP28. Diplomasi iklim antara dua negara penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia ini sempat terhenti pada bulan Agustus tahun lalu, namun pada bulan Juli, Kerry dan mitranya, Xie, memulai kembali pembicaraan tersebut saat bertemu di Beijing. (dul/ken) Baca juga :

Read More