Sejarah Syiar di Kepulauan Maluku

Ternate — 1miliarsantri.net : Kalangan sejarawan umumnya sepakat, Islam sudah berkembang pesat di Maluku ketika Portugis datang pada 1512 M. Salah satu kerajaan terbesar di sana, Ternate, telah diperintah oleh seorang raja Muslim. Kesultanan itu akhirnya mengetahui bahwa Portugis tidak hanya menjalankan perdagangan rempah-rempah secara curang, tetapi juga berkedok menyebarkan agama Kristen. Pemimpin dan rakyat setempat pun bahu-membahu untuk memerangi bangsa Eropa tersebut. Jejak kejayaan Islam di Maluku tampak dari pelbagai bangunan setempat yang telah berumur ratusan tahun. Salah satunya ialah Masjid Wapauwe di Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Hingga kini, tempat ibadah tersebut masih tegak berdiri walau usianya telah melewati enam abad. Inilah masjid tertua se-Indonesia timur. Untuk sampai ke sana, pengunjung dari pusat Kota Ambon bisa menggunakan transportasi darat dengan menempuh waktu satu jam perjalanan. Masjid Wapauwe didirikan pada 1414 M. Semula, namanya adalah Masjid Wawane. Disebut begitu karena lokasi pendiriannya ada di lereng Gunung Wawane. Pendirinya merupakan Pernada Jamilu, seorang bangsawan Kesultanan Jailolo dari Moloko Kie Raha (empat gunung Maluku). Jamilu tidak hanya bertindak sebagai elite kerajaan. Bahkan, perannya besar sebagai mubaligh di tengah masyarakat. Sekitar tahun 1400 M, ia menyambangi Tanah Hitu untuk menyebarkan Islam. Ada lima desa (negeri) di kaki Gunung Wawane yang menerimanya, yakni Assen, Wawane, Atetu, Tehala dan Nukuhaly. Sebelumnya, agama tauhid cenderung dikenal hanya di daerah pesisir, khususnya yang berinteraksi dengan para pedagang Arab. Perpindahan Masjid Wawane ke lokasi yang ada sekarang tak lepas dari konteks perang melawan kolonialisme. Pada 1580, Belanda di bawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) mulai berupaya menguasai Tanah Hitu. Memasuki tahun 1600-an, kongsi dagang yang juga disebut Kompeni itu tidak mengurangi gangguannya terhadap penduduk lokal. Akhirnya, pada 1634 perang pun pecah antara kedua belah pihak. Dengan alasan keamanan, Muslimin di kaki Gunung Wawane bersepakat untuk memindahkan Masjid Wawane ke lokasi baru. Tempat ibadah itu pun dipindah pada 1614 ke Kampung Tehala yang berjarak sekira 6 km arah timur Wawane. Nama baru pun dipilih untuk bangunan tersebut. Antara lereng Gunung Wawane dan Tehala terdapat bentangan daratan yang marak ditumbuhi pepohonan mangga hutan atau mangga berabu. Buah itu dalam bahasa Kaitetu disebut sebagai wapa. Terinspirasi dari itu, masyarakat setempat pun menyebut masjid ini sebagai Masjid Wapauwe. Artinya, masjid yang didirikan di bawah pohon mangga berabu. Pada tahun 1646 Belanda akhirnya dapat menguasai seluruh Tanah Hitu. Dalam rangka kebijakan politik ekonominya, Belanda kemudian melakukan proses penurunan penduduk dari daerah pegunungan, tidak terkecuali warga kelima negeri tadi. Proses pemindahan itu berlangsung hingga tahun 1664. Pada saat itu pula, Desa Kaitetu dibentuk. Corak arsitektur yang ditampilkan Masjid Wapauwe barangkali tampak sederhana. Akan tetapi, ada keunikan di sana bila diperhatikan dengan saksama. Masjid ini dibangun tanpa paku. Sebagai gantinya, pasak-pasak kayu digunakan untuk menyambung antarsetiap bagian bangunan. Alhasil, setiap bagian-bagiannya dapat dibongkar pasang. Inilah salah satu keunikannya sehingga memungkinkan masjid tersebut bisa dipindah-pindah dari satu area ke area lain. Bentuk masjid ini seperti bujur sangkar. Ukuran tidak begitu luas, hanya 10×10 meter persegi. Ketika pertama kali didirikan, masjid ini tidak memiliki serambi. Dalam renovasi dilakukan penambahan beranda berukuran 6,35 x 4,75 m persegi. Banyak bagian bangunan tersebut yang menerapkan pola tradisional Maluku. Sebagai contoh, dinding masjid tersebut yang terbuat dari gaba-gaba, yaitu pelepah sagu yang dikeringkan. Setengah dinding itu, termasuk yang telah dipugar, didirikan dengan bahan campuran kapur. Mimbar Masjid Wapauwe berukuran 2×2 m persegi. Bentuknya seperti sebuah kursi yang berbahan dasar kayu. Untuk menambah ketinggian, alasnya ditambahi dengan anak tangga. Pada bagian atasnya, terdapat lengkungan dan ukiran bermotif floris. Seperti umumnya masjid-masjid tua di Jawa, Masjid Wapauwe pun dilengkapi dengan beduk. Benda yang digantung pada sebuah balok itu terbuat dari gelondongan kayu utuh dengan diameter dua meter. Kulit beduk diikat dengan tali rotan yang kencang. Seni cipta bangunan Jawa terlihat mempengaruhi Masjid Wapauwe. Sisi interiornya memiliki saka guru atau empat pilar yang menyangga bagian atap. Atapnya pun berupa tajug bertingkat, sehingga lagi-lagi menampilkan kekhasan Jawa. Penutup atas bangunan itu terbuat dari daun-daun rumbia kering. Pada puncaknya, terdapat ukiran kayu berbentuk silindris dengan alur-alur dan molding. Di antara atap di atas dan atap yang di bawah terdapat lubang jendela yang berfungsi sebagai ventilasi udara. Bagian paling bawah atapnya menjorok ke luar dan membentuk sebagian dari elips seperti daun. Di setiap ujungnya terdapat ukiran yang menampilkan lafaz “Allah” dan “Muhammad.” Keunikan lainnya dari Masjid Wapauwe ialah fungsinya yang juga sebagai tempat penyimpanan benda historis. Diketahui, terdapat lembaran-lembaran Alquran yang diperkirakan sebagai mushaf tertua se-Indonesia di sana. Mushaf itu selesai ditulis tangan oleh Imam Muhammad Arikulapessy pada 1550. Naskah yang ada tanpa hiasan atau iluminasi. Tidak hanya itu, Masjid Wapauwe juga menyimpan Mushaf Nur Cahya. Teks itu selesai ditulis pada 1590, tanpa iluminasi pula. Mushaf yang tergurat pada kertas Eropa itu ditulis oleh seorang cucu Imam Arikulapessy. Ada pula sebuah kitab Barzanji dan sekumpulan naskah khutbah. Dari tarikh yang ada, manuskrip tersebut berasal dari masa 1661 M. (uud) Baca juga :

Read More

Berbagai Pandangan dari NU dan Muhammadiyah Tentang Istitha’ah

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Haji merupakan ibadah yang mensyaratkan adanya kemampuan (istitha’ah) dalam pelaksanaannya. Bukan hanya mengenai keuangan tapi juga termasuk masalah kesehatannya. Karenanya Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pemeriksaan dan perlu diperketat sebelum calon jamaah melunasi pembayaran biaya haji. Katib PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali menyampaikan, istitha’ah merupakan syarat dalam ibadah haji. Bahkan tidak ada aktivitas ibadah di dalam Islam yang mempersyaratkan istitha’ah di dalam pelaksanaannya selain ibadah haji. “Karena itu, seluruh calon jamaah haji yang mau berangkat haji harus memiliki persyaratan mampu untuk melaksanakan ibadah haji,” tegas Akademisi UIN Jakarta itu dalam ‘Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023’ yang digelar Kementerian Agama di Yogyakarta, Selasa (24/10/2023) lalu. Hal senada diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah H Agus Taufiqurrahman. Dia menyampaikan pemeriksaan istitha’ah kesehatan dilakukan setelah adanya pengumuman kuota resmi calon haji dari Indonesia. Saat itulah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara komplit. Hal ini meliputi pemeriksaan tambahan terhadap demensia dan Activity Daily Living (ADL). Hal ini mengingat banyaknya calon jamaah haji lansia karena daftar tunggu yang panjang. “Bagi calon jamaah haji ketika ia tidak memenuhi batasan minimal ADL atau gangguan demensia berat, tentu ini menjadi kelompok yang tidak harus melakukan pelunasan biaya haji,” terangnya. Agus menyampaikan bahwa jika keberangkatan haji memberikan pengaruh memburuknya kesehatan seseorang, maka tidak perlu bagi calon jamaah itu untuk melunasi biaya haji. “Kalau tetap berangkat menjalankan ibadah haji akan lebih membahayakan kondisinya. Sehingga kelompok-kelompok ini memang harus sejak awal tidak diberi kesempatan untuk membayar biaya haji dan fokus untuk perawatan dirinya, untuk pengobatan,” lanjut dosen di Fakultas Kedokteran UII Yogyakarta itu. Calon jamaah yang demikian ini tergolong dalam kelompok yang memang tidak masuk kriteria istitha’ah haji. Ia menyebut calon jamaah yang termasuk golongan ini adalah mereka yang memiliki kondisi penyakit yang kronis, seperti kanker stadium akhir, TBC resisten seluruh obat, HIV AIDS stroke dengan pendarahan yang luas, hingga gangguan skizofrenia berat. Selain kelompok tersebut, Agus juga menyampaikan ada tiga kategori lain, yakni (1) calon jamaah yang memang memenuhi istitha’ah menjadi jamaah haji; (2) calon jamaah yang istitha’ah tetapi harus dengan pendampingan; dan (3) calon jamaah tidak istitha’ah untuk sementara waktu. Kedua kategori terakhir itu, menurutnya, bisa diberangkatkan ketika sudah terpenuhi. Jamaah yang demikian diberi kesempatan untuk melakukan pembayaran biaya ibadah haji. “Tentu masyarakat harus mengetahui ini sehingga mempersiapkan fisik dengan baik, mempersiapkan mental dengan baik, di samping mempersiapkan biaya haji yang menjadi bagian kriteria istitha’ah,” pungkasnya. (mif) Baca juga :

Read More

Israel Melakukan Penyerangan Menggunakan Gas Saraf dan Senjata Kimia

Gaza — 1miliarsantri.net : Kelompok perlawanan Palestina memperkirakan, Israel akan membanjiri terowongan Hamas dengan gas saraf dan senjata kimia di bawah pengawasan komando Delta Force Amerika Serikat (AS). Seorang sumber senior Arab yang dekat dengan Hamas mengatakan, Israel dan AS berharap dapat menembus terowongan Hamas, menyelamatkan sekitar 220 sandera, dan membunuh ribuan sayap militer Hamas yang tergabung dalam Brigade al-Qassam Hamas. Rencana tersebut bergantung pada elemen kejutan untuk memenangkan pertempuran dengan menggunakan gas yang dilarang secara internasional, khususnya gas saraf, dan senjata kimia. Gas saraf dalam jumlah besar akan dipompa ke dalam terowongan,” terang sumber itu, dilaporkan Middle East Eye, Jumat (27/10/2023). Delta Force AS akan mengawasi sejumlah besar gas saraf yang dipompa ke terowongan Hamas. Gas saraf itu mampu melumpuhkan gerakan tubuh untuk jangka waktu antara enam hingga 12 jam. “Selama periode ini, terowongan akan ditembus, para sandera akan diselamatkan dan ribuan tentara al-Qassam akan terbunuh,” kata sumber itu. Gedung Putih dan Departemen Pertahanan AS belum memberikan komentar atas rencana tersebut. AS terlibat dengan Israel dalam rencana invasi darat ke Gaza. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin hampir setiap hari melakukan panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, untuk membahas operasi militer. Sementara pejabat senior militer AS yang memiliki pengetahuan tentang peperangan perkotaan telah dikirim ke Israel untuk membantu merencanakan serangan darat ke Gaza. Ketika berkunjung ke Israel pekan lalu, Presiden AS, Joe Biden berpartisipasi dalam sesi perencanaan perang. Saat itu, Presiden Biden secara tidak sengaja membagikan sebuah foto yang dilaporkan memperlihatkan wajah tiga komando Delta Force yang memberi nasihat kepada Israel mengenai penyelamatan sandera. Namun foto itu kemudian dihapus. Delta Force adalah cabang elit Pasukan Operasi Khusus Angkatan Darat AS. Mereka dilatih dalam misi penyelamatan sandera, kontraterorisme, dan membunuh atau menangkap target bernilai tinggi. Mereka memiliki pengalaman langsung berpartisipasi dalam penyelamatan sandera kelompok ISIS, dan melakukan penggerebekan terhadap para pemimpin kelompok tersebut sebagai bagian dari kampanye AS untuk mengalahkan ISIS. Israel selalu mengatakan bahwa mereka menunda invasi darat ke Gaza. Namun pernyataan ini adalah sebuah pengalihan, karena Israel ingin membuat serangan kejutan yang akan mencakup pendaratan pasukan komando Israel di Gaza utara dan sepanjang pantai. Rincian operasional serangan tersebut telah disepakati. Pada Rabu (25/10 2023), Wall Street Journal melaporkan, Israel telah setuju untuk menunda invasi darat yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak waktu bagi AS untuk menempatkan sistem pertahanan udara di wilayah tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Rabu mengatakan, Israel sedang mempersiapkan invasi darat. Tetapi dia tidak memberikan indikasi waktu atau rincian lainnya. Media Israel juga mengungkap perpecahan tiga anggota kabinet perang Israel yang terdiri dari Perdana Menteri Netanyahu, pemimpin opisisi Benny Gantz dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Seorang sumber mengatakan, walaupun bukan tanpa dasar laporan tersebut “merupakan upaya pengalihan yang bertujuan untuk mengagetkan perlawanan di Jalur Gaza. Pada 7 Oktober Hamas melakukan serangan mengejutkan di Israel selatan. Hamas melakukan infiltrasi dari darat, laut, dan udara sehingga membuat Israel panik dan kewalahan. Menurut para pejabat Israel, sekitar 1.400 orang tewas di Israel selama serangan itu. Setidaknya 220 orang lainnya ditawan di Gaza, termasuk tentara dan warga sipil. Israel kemudian membalas serangan Hamas dengan pengeboman massal di Gaza yang telah menyebabkan 6.546 warga Palestina meninggal dunia. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 70 persen korban tewas adalah anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. (zul/AP) Baca juga :

Read More

Mengenal Sosok Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi, Kakek Proklamator Mohammad Hatta

Jakarta — 1miliarsantri.net : Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi lahir pada 1783 M di Desa (Nagari) Batuhampar–kini bagian dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Ada pula yang menyebut, tahun kelahirannya ialah 1777 M. Sang alim wafat pada 23 Oktober 1899. Seperti tampak pada gelarnya, tokoh tersebut merupakan seorang pemimpin aliran tarekat, tepatnya Naqsyabandiyyah Khalidiyah. Dalam sejarah, namanya juga dicatat sebagai kakek sang proklamator RI, Mohammad Hatta. Maulana Syekh Abdurrahman al-Khalidi merupakan anak tunggal dari pasangan Abdullah alias Rajo Intan dan Ibu Tuo Tungga. Menurut Mansur Malik dalam buku Riwayat Hidup dan Perjuangan 20 Ulama Besar Sumatera Barat (1981), sejak kecil Abdurrahman sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan. Abdurrahman muda mengadakan rihlah intelektual ke berbagai kota pusat keagamaan Islam; mulai dari daerah Minangkabau hingga Aceh Darussalam. Bahkan, dirinya pun pernah belajar di Makkah al-Mukarramah, Jazirah Arab. Abdurrahman pertama kali berpamitan kepada ibundanya untuk pergi menuntut ilmu saat berusia 15 tahun. Setelah mendapat restu dari sang ibu, ia pun berangkat ke Batusangkar untuk belajar kepada Syekh Galogandang. Bekal yang ia bawa saat itu hanya berupa sedikit beras, uang sepiak, dan satu mushaf Alquran. Setelah bertahun-tahun belajar kepada Syekh Galogandang, Abdurrahman kemudian pamit, untuk menuju Tapak Tuan, Aceh. Dirinya hendak berguru kepada Syekh Abdurrauf Singkil. Usai delapan tahun belajar kepada Syekh Abdurrauf, pemuda ini memulai perjalanan haji. Kemudian, ia berguru pada sejumlah masyayikh termuka di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hingga tujuh tahun lamanya, putra daerah Batuhampar tersebut menuntut ilmu di Tanah Suci. Bila ditotal, 48 tahun lamanya Syekh Abdurrahman belajar dari satu guru ke guru lainnya. Usai nyaris setengah abad menghabiskan usia dalam tholabul ‘ilmi, ia akhirnya pulang ke kampung halaman. Kala itu, umurnya mencapai 63 tahun. Satu hal yang merisaukannya, masyarakat Batuhampar saat itu masih jauh dari akhlak Islam. Banyak warga setempat yang sering bermaksiat secara terang-terangan. Sebagai seorang alim, hatinya tergerak untuk membina umat. Dalam berdakwah, Syekh Abdurrahman melakukan pendekatan secara bertahap. Sikap ramah dan pemurah menjadi langkah awal baginya untuk mendekati masyarakat. Syekh Abdurrahman menjalankan misi dakwahnya dengan lembut. Syiar Islam disampaikannya dengan sopan santun. Alhasil, orang-orang yang diajaknya untuk berbuat baik tak merasa sedang dihakimi. Dalam tulisannya yang berjudul “Dakwah Kelembutan Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi Batuhampar”, Apria Putra menuturkan sebuah kisah. Pernah suatu ketika, ada segerombolan pemuda datang kepada Syekh Abdurrahman. Mereka membawa beberapa ayam aduan. Kepada sang alim, mereka meminta doa agar ayam-ayam itu nantinya menang di gelanggang. Bukannya marah, Syekh Abdurrahman justru hanya tersenyum. Dengan ramah, ia menerima kedatangan mereka. Mulailah dipegang ayam-ayam itu. Lisannya tampak menggumamkan sesuatu. Namun, doa yang dirapalkan Syekh Abdurrahman sejatinya adalah munajat kepada Allah SWT, agar para pemuda tersebut diberikan hidayah. Setelah didoakan, ayam-ayam itu diserahkan kepada mereka. Amatlah gembira orang-orang itu. Sesampainya di arena aduan, ayam yang telah “didoakan” itu ternyata menang. Anak-anak muda ini semakin percaya dan hormat kepada Syekh Abdurrahman. Rasa respek itu menimbulkan kedekatan. Dan, lambat laun, hari demi hari perangai mereka berubah menjadi lebih baik. Kebiasaan sabung ayam ditinggalkannya sama sekali. Untuk kepentingan syiar Islam, Syekh Abdurrahman mendirikan kompleks pendidikan tradisional Islam. Kalau di Jawa, lembaga demikian disebut sebagai pesantren. Namun, orang-orang Sumatra Barat menamakannya surau. Pembangunan surau itu sangat didukung masyarakat Nagari Batuhampar. Mereka bergotong royong untuk mewujudkannya. Rumah-rumah penduduk menjadi ramai karena diinapi santri Syekh Abdurrahman. Karena sudah tak muat di rumah penduduk, sang alim pun memperluas kompleks surau itu. Kawasan ini perlahan namun pasti menyerupai sebuah desa baru, yang akhirnya dinamakan Kampung Dagang (kampung para perantau; perantau penuntut ilmu). Kampung Dagang memiliki fasilitas yakni surau gadang (masjid utama). Di depannya, terdapat kolam ikan. Kemudian, di sekitarnya sebuah rumah gadang didirikan. Pada sekeliling surau dan rumah gadang itu, ada surau-surau kecil yang umumnya bertingkat dua. Jumlahnya mencapai 30 unit. Puluhan surau kecil itu menjadi tempat tinggal anak-anak muda yang menuntut ilmu pada Syekh Abdurrahman. Mereka disebut sebagai orang siak–sepadan dengan sebutan santri. Mereka tidak dimintai biaya. Menurut Mansur Malik, jumlah murid yang belajar pada Syekh Abdurrahman mencapai dua ribu orang. Dalam buku Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Prof Azyumardi Azra menjelaskan, sistem yang dibangun Syekh Abdurrahman merupakan surau besar. Secara garis besar, metode pengajaran yang diterapkan di sana tak ubahnya kebanyakan pesantren di Jawa. (yan) Baca juga :

Read More

GusDurian dan UNESCO Latih Tokoh Agama Menyampaikan Kampanye Damai di Sosial Media

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Jaringan Gusdurian bekerja sama dengan UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB melatih para tokoh agama untuk mampu menyampaikan kampanye tentang pemilu damai di media sosial. Pelatihan dengan tema Meneguhkan Peran Tokoh Agama dalam Melakukan Kampanye Narasi #PemiluDamai itu digelar di Yogyakarta, pada Jumat-Ahad, 20-22 Oktober 2023. Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian Jay Akhmad mengungkapkan, media sosial memiliki andil yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Terlebih pada tahun politik ini potensi ujaran kebencian dan informasi palsu digunakan oleh aktor politik sangat besar. “Oleh karenanya kami mengundang para tokoh agama untuk mengikuti pelatihan ini agar menjadi agen perdamaian yang bisa menyebar narasi positif di media sosial dan lingkungan masing-masing,” ungkap Jay Akhmad dikutip dari NU Online, Kamis (26/10/2023). Selain membekali tokoh agama dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan memilah informasi, lanjut Jay, pelatihan ini menjadi ruang pertemuan bagi para tokoh agama untuk berbagi pengalaman. “Diharapkan para tokoh agama bisa saling berkolaborasi dan memperluas pengaruhnya dalam dunia digital,” lanjutnya. Kepala Unit Komunikasi dan Informasi UNESCO Jakarta Ana Lomtadze mengatakan bahwa sangat penting untuk membekali para tokoh agama dengan berbagai literasi di dunia maya. Ia menegaskan, ujaran kebencian dan informasi palsu merupakan gejala global yang perlu disikapi secara serius. Pada titik ini, tokoh agama memiliki peran penting untuk memastikan pemilu berjalan damai. Menurut Ana, menyelenggarakan pemilu di era digital membutuhkan keterampilan, pemahaman alat, dan keterlibatan semua aktor termasuk sumber daya yang dimiliki. “Karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat membekali pengetahuaan dan keterampilan yang dibutuhkan serta efektif mengatasi disinformasi dan ujaran kebencian, sekaligus melindungi kebebasan berekspresi di komunitas dan ruang yang lebih luas,” katanya. Suaib, salah seorang peserta dari Makassar mengaku sangat antusias mengikuti agenda ini. Sebab baginya, media sosial telah menjadi ruang yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan-pesan damai menuju pemilu 2024. “Bagi saya kegiatan ini sangat penting. Selain menunjang aktivitas saya selaku pegiat sosial, media sosial menjadi ruang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan damai, apalagi jelang tahun politik 2024,” ungkap Koordinator Wilayah Gusdurian Sulawesi, Maluku, dan Papua itu. Hal senada diungkapkan Indah Trianingsih darii Lembaga Naluri Budaya Leluhur menyampaikan ketertarikannya mengapa ia mengikuti agenda pelatihan yang digelar Gusdurian dan UNESCO ini. Salah satunya, karena ia ingin lebih memahami seluk beluk dunia digital. “Setelah mengikuti kegiatan ini saya ingin membagikan pengalaman dan materi yang saya dapatkan ke komunitas penghayat di daerah saya pada khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya,” ujarnya. Selanjutnya, Indah berkomitmen agar warga komunitas aliran penghayat bisa mendukung kampanye pemilu damai. Pelatihan ini diikuti oleh 20 tokoh lintas agama atau keyakinan dari berbagai wilayah di Indonesia. (yus) Baca juga :

Read More

Sandiaga : Program Santri Digitalpreneur Dapat Memperkuat Ekonomi Digital Indonesia

Jakarta — 1miliarssntri.net : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan program Santri Digitalpreneur menjadi momentum bagi para santri di Indonesia untuk berada di garda terdepan dalam mengembangkan dan memperkuat ekonomi digital Indonesia. “Kalian harus mampu menjadi garda terdepan, karena untuk menuju Indonesia Emas yang sejahtera, adil, dan makmur lokomotifnya justru ada di tangan santri-santri muda kita. Kalianlah yang menjadi lokomotif berbekal ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga dalam Demoday Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (26/10/2023) Sandiaga mengatakan, ekonomi kreatif merupakan lokomotif yang menggerakkan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, melalui program ini diharapkan para santri yang berpartisipasi bisa menghasilkan konten-konten kreatif yang unik dan inovatif untuk ditampilkan di media sosial. Selain itu, program yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari santri yang jatuh setiap 22 Oktober ini juga dibungkus dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk menjadikan para santri sebagai konten kreator yang kreatif dan berkualitas. Mereka juga diharapkan mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Potensi itu semakin besar mengingat ada sekitar lima juta santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, dengan jumlah ini maka santri bisa menjadi suatu ekosistem ekonomi umat tersendiri di Indonesia. “Kita harus isi dengan konten-konten yang membawa semangat bagi santri untuk menghadirkan konten-konten yang menjadi penyejuk di antara konten-konten yang beredar di media sosial,” terangnya. Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengungkapkan program Santri Digitalpreneur merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan para santri. Terlebih, pesantren merupakan salah satu bentuk modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia untuk berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. “Pesantren adalah salah satu tipikal pendidikan Muslim di Indonesia. Melalui pesantren kita berharap bisa melahirkan bangsa Indonesia yang moderat, toleran, plural, dan berkolaborasi dengan siapapun,” ungkap Nasaruddin. (rid) Baca juga :

Read More

Penyanyi Atif Aslam Sumbang 865 Juta Untuk Penduduk Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Penyanyi ternama Pakistan, Atif Aslam menyumbangkan uang 15 juta rupee Pakistan atau senilai Rp865 juta untuk penduduk Gaza. Aslam berdonasi lewat badan amal Alkhidmat Foundation Pakistan yang diketahui aktif menyalurkan bantuan untuk Palestina. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Atif Aslam @itsaadee yang terhormat atas kontribusinya sebesar 15 juta PKR terhadap bantuan medis dan makanan penting untuk Gaza, Palestina selama masa-masa sulit ini,” terang badan amal tersebut di platform X, Sabtu (21/10/2023) lalu. Situasi Gaza saat ini sangat membutuhkan pasokan makanan dan medis, karena setengah dari rumah sakit di wilayah tersebut dibom. Pengeboman juga menargetkam gereja tertua kedua di dunia dan masjid bersejarah di Gaza. Aslam menyuarakan protesnya terhadap pemboman yang dilakukan Israel melalui Instagram miliknya. “Berduka atas hilangnya nyawa tak berdosa di Palestina. Mari kita berdiri bersama dan berdoa untuk kesembuhan, perdamaian dan harapan.” tulisnya dalam unggahan tersebut. Sebelumnya striker Liverpool Mo Salah dikabarkan juga memberi sumbangan untuk masyarakat di Jalur Gaza. Menurut Direktur Eksekutif Bulan Sabit Merah Mesir Rami al-Nazer, dikutip dari media lokal Youm7, mengatakan bahwa sumbangan Salah akan digunakan untuk membantu masyarakat di Gaza yang terkena dampak pemboman Israel. Menurut al-Nazer, pesepak bola asal Mesir itu meminta untuk tidak mengungkapkan jumlah sumbangan yang diberikan untuk mendukung warga di Gaza. Konflik tersebut berawal dari serangan Hamas ke perbatasan Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu kemudian dibalas Israel lewat pengeboman tanpa henti yang menewaskan ribuan warga Palestina. (zul/AP) Baca juga :

Read More

RSIS A.Yani Surabaya Living Monument Sebagai Persembahan Memperingati Satu Abad NU

Surabaya — 1miliarsantri.net : Disela-sela menghadiri Puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meresmikan gedung baru Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya A Yani di Jalan Achmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. Gedung tersebut merupakan living monument atau sebagai persembahan dalam rangka memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama. “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, saya resmikan tower Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur,” ungkap Presiden Jokowi dikutip Rabu (25/10/2023). Pada kesempatan itu hadir juga Ketua Yarsi Prof Mohammad NUh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Amin Said Husni, dan Ketua Lembaga Kesehatan (LK) PBNU Zulfikar As’ad. Presiden Jokowi menekankan pentingnya layanan kesehatan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia. Gedung baru yang diresmikan adalah sebuah tower modern berlantai 13. “Tower Rumah Sakit Islam Surabaya A Yani ini berlantai 13 akan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan serta menjadi rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) khususnya bagi mahasiswa kedokteran dan perawat,” terang Jokowi. Presiden menekankan, keberadaan tower dengan peralatan dan fasilitas modern juga sekaligus menandai transformasi RSIS A Yani menjadi rumah sakit modern dan terpercaya. “Tower bru tersebut merupakan wujud komitmen untuk terus meningkatkan akses dan kualitas layanan medis bagi masyarakat. Tadi saya melihat ruangan-ruangan yang ada dan peralatan yang ada betul-betul ini adalah rumah sakit yang sangat modern,” lanjut Jokowi. Presiden Jokowi berharap, penambahan fasilitas RSIS A Yani ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat memudahkan akses masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang nyaman dan terjangkau. “Terakhir, saya ingin berpesan agar Rumah Sakit Islam A Yani ini dapat menjadi pusat pelatihan dan pengembangan kesehatan serta pendidikan di kalangan Nahdlatul Ulama dan mencetakan tenaga kesehatan yang unggul dan profesional,” pungkas Jokowi. (har) Baca juga :

Read More

Melihat Paradigma Nepotisme Dalam Pandangan Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Bagaimana nepotisme dalam pandangan Islam? Lalu apakah kisah-kisah nabi yang mengangkat keluarganya dalam tampuk kepemimpinan dapat menjadi dalil bolehnya nepotisme? Nabi-nabi terdahulu mengangkat keluarganya untuk membantunya dalam memimpin umat. Misalnya saja Nabi Musa yang mengangkat Nabi Harun untuk membantunya dalam memimpin umat. Sebagaimana dalam surat Taha ayat 29-32: وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي . هَارُونَ أَخِي . اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي . وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي . Artinya: “Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku. (yaitu) Harun, saudaraku. teguhkanlah dengan dia kekuatanku. dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku.” (QS Taha ayat 29-32). Pakar tafsir Alquran yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Pasca Tahfiz Bayt Alquran, KH Syahrullah Iskandar mengatakan bahwa yang disebut dengan nepotisme sejatinya adalah kesukaan dan kecenderungan yang berlebihan kepada orang dekat sehingga memprioritaskannya dalam menduduki sebuah jabatan. Menurutnya perilaku ini termasuk perilaku tercela dalam Islam karena mengabaikan prinsip keadilan. Sebab pertimbangan utamanya adalah hanya relasi kekeluargaan dan faktor kekerabatan tanpa memperhatikan kapabilitas, profesionalitas, dan sikap amanah. Kiai Syahrullah menjelaskan bahwa sebuah jabatan adalah amanah. Sehingga butuh kesiapan dan kemampuan bagi orang yang mengembannya. Kiai Syahrullah mengatakan bahwa sahabat Abu Dzar radiyallahu anhu pernah meminta kepada Rasulullah SAW agar dirinya dapat menduduki sebuah jabatan publik. Meski Abu Dzar dikenal sebagai sahabat yang saleh dan dekat dengan Rasulullah SAW, tapi Rasulullah menilai Abu Dzar belum pantas menduduki jabatan tersebut karena besarnya amanah yang akan ditanggungnya. “Meski faktor kedekatan dan kesalehan individu Abu Dzar tidak diragukan, tetapi menduduki sebuah jabatan publik mensyaratkan lebih dari itu. Sebuah jabatan di akhirat kelak berubah menjadi sebuah siksa dan penyesalan jika diabaikan,” terang Kiai Syahrullah kepada 1miliarsantri.net, Kamis (26/10/2023). Lebih lanjut Kiai Syahrullah mengatakan, Rasulullah SAW menekankan dua hal yang harus terpenuhi ketika menduduki sebuah jabatan, yaitu kepantasan dalam mengembannya dan memperolehnya dengan cara yang baik serta menunaikannya secara baik juga. “Ini bukan berarti kerabat atau orang dekat tidak boleh menduduki sebuah jabatan. Yang diperlukan adalah kapasitas individu, integritas, dan kemampuan mengemban amanah dengan baik yang lebih diprioritaskan menjadi dasar pertimbangannya, bukan faktor kekeluargaan atau kekerabatan,” lanjut Kiai Syahrullah. Sebagaimana kisah Nabi Musa yang mengangkat Nabi Harun untuk membantunya memimpin Bani Israil adalah karena Nabi Musa melihat kapasitas dan integritas Nabi Harun yang dianggap mampu membantunya. Begitupun kisah Nabi Yusuf pun mengandalkan kapasitas pribadinya ketika untuk menjabat sebagai bendahara di Kerajaan Mesir. “Nabi Yusuf ketika meminta untuk menduduki posisi bendahara di Kerajaan Mesir, yang dia andalkan adalah kapasitas pribadinya, yaitu hafizh dan amin. Kata hafizh yang berarti “pemelihara” didahulukan penyebutannya dari kata alim yang berarti “sangat mengetahui” sebagai tanda bahwa memelihara amanah jauh lebih diprioritaskan dari sekadar penguasaan ilmu. Keduanya menjadi prasyarat menduduki sebuah jabatan,” pungkas Kiai Syahrullah. (yan) Baca juga :

Read More

Istiqomah Adalah Bentuk Kecintaan Kita Kepada Allah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ketika kita merenungkan hadits mulia yang disampaikan oleh Rasulullah SAW : “Katakanlah ‘Aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah,” kita disajikan dengan inti dari identitas seorang Muslim yang sejati. Hadits ini mengajarkan bahwa istiqamah yang benar adalah kunci dalam Islam, dan hal ini mencakup tiga rukun yang esensial dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama-tama, mari kita bahas istiqamah dengan lisan. Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk mengucapkan, “Aku beriman kepada Allah.” Ini adalah permulaan yang sangat penting. Dengan lisan, kita mengakui keimanan kita kepada Allah, Sang Pencipta, dan Sang Pengatur segala yang ada di alam semesta ini. Ini adalah fondasi dari keyakinan kita sebagai seorang Muslim. Namun, kita harus menyadari bahwa pengakuan semata dengan lisan tidak cukup. Hanya dengan mengucapkan kata-kata ini tanpa tindakan nyata, keimanan kita tidak akan benar-benar bersinar. Inilah mengapa kita perlu beralih ke rukun yang kedua, yaitu istiqamah dengan hati dan anggota badan. Rasulullah mengingatkan kita untuk “beristiqamah.” Ini mengisyaratkan kepada kita bahwa iman yang sejati memerlukan kesinambungan dan konsistensi dalam tindakan kita sehari-hari. Kita harus hidup sesuai dengan nilai-nilai iman kita. Ini mencakup perilaku, etika, dan tindakan kita terhadap sesama manusia dan alam semesta. Istiqamah dengan hati dan anggota badan adalah pengamalan nyata dari iman kita, yang terpancar dalam tindakan nyata yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Namun, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, pengakuan dengan lisan dan amal perlu diikuti oleh yang ketiga, yaitu ketetapan dalam beriman kepada Allah. Ini adalah bentuk istiqamah yang paling agung. Ketika kita berbicara tentang beristiqamah di atas tauhid dalam mengenal Allah, ini berarti kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam hidup kita. Tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diharapkan. Oleh karena itu, istiqamah dalam tauhid adalah kunci untuk memahami dan menjalani agama Islam. Beribadah kepada Allah adalah manifestasi lain dari istiqamah ini. Kita harus menjalani ibadah kita dengan tekun, khusyuk, dan tulus kepada Allah semata. Ketika kita beribadah, kita harus menjadikan Allah sebagai fokus utama, tidak tergoyahkan oleh godaan atau gangguan dunia. Kita juga harus merasakan takut kepada Allah, sebuah bentuk hormat dan kesadaran akan kebesaran-Nya. Ini akan membimbing kita untuk menjauhi perbuatan dosa dan melaksanakan perintah-Nya dengan penuh ketakwaan. Mengagungkan Allah adalah wujud dari istiqamah dalam mengenal-Nya. Allah adalah Maha Suci dan Maha Agung, dan kita harus senantiasa merenungkan keagungan-Nya. Ini akan memperkuat rasa kagum dan penghormatan kita terhadap-Nya. Ketika kita mengagungkan Allah, kita akan merasa sangat bersyukur atas segala karunia yang diberikan-Nya kepada kita. Mengharapkan pahala-Nya adalah salah satu aspek lain dari istiqamah. Saat kita beriman dengan kuat kepada Allah dan beramal saleh, kita meyakini bahwa Allah akan memberikan pahala yang besar kepada kita di akhirat. Keyakinan ini adalah pendorong bagi kita untuk terus berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan buruk. Selain itu, berdoa kepada Allah adalah tindakan penting yang menunjukkan istiqamah kita dalam mengenal-Nya. Doa adalah sarana komunikasi langsung kita dengan Sang Pencipta. Kita harus senantiasa berdoa kepada Allah, memohon petunjuk, bimbingan, dan pertolongan-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Bertawakal kepada Allah adalah bentuk kepercayaan yang dalam bahwa Allah adalah pelindung dan pemelihara sejati. Ketika kita bertawakal kepada-Nya, kita merelakan segala urusan kita kepada Allah dan meyakini bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita. Ini juga merupakan ungkapan nyata dari istiqamah. Terakhir, tetapi sangat penting, adalah menjauhi perbuatan syirik atau berpaling kepada selain Allah. Istiqamah dalam tauhid juga mencakup keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Kita tidak boleh menyekutukan-Nya dengan yang lain atau menggantikan-Nya dengan sesuatu atau seseorang yang lain. Hal ini adalah prinsip mendasar dalam Islam. Dengan merenungkan tiga rukun istiqamah ini, kita dapat melihat betapa pentingnya untuk hidup sebagai seorang Muslim yang istiqamah. Ini adalah jalan menuju keselamatan dan keberkahan, serta cara kita dapat memenuhi tujuan hidup yang sejati, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa istiqamah bukanlah perkara yang mudah. Hidup dalam konsistensi dan kesetiaan terhadap nilai-nilai Islam adalah tantangan yang nyata. Dunia seringkali menawarkan godaan dan distraksi yang dapat membuat kita tersesat dari jalan yang benar. Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat istiqamah kita. Pertama, kita perlu terus-menerus meningkatkan pemahaman kita tentang Islam. Semakin dalam kita memahami ajaran agama, semakin mudah bagi kita untuk menjalankannya dengan istiqamah. Kita dapat melakukan ini dengan membaca Al-Quran, mempelajari hadits, dan menghadiri ceramah agama. Kedua, kita harus menjaga hubungan yang kuat dengan komunitas Muslim. Teman-teman seiman dan masyarakat Muslim dapat memberikan dukungan, motivasi, dan bimbingan yang diperlukan untuk tetap istiqamah. Kita bisa bergabung dalam kelompok doa, menghadiri kajian agama, atau terlibat dalam kegiatan sosial yang positif. Ketiga, kita perlu merenungkan dan memperbaiki diri secara terus-menerus. Introspeksi diri adalah kunci untuk mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan kita dalam menjalani istiqamah. Dengan kesadaran diri yang kuat, kita dapat menghindari godaan dan perbuatan dosa. Keempat, berdoa kepada Allah untuk menjaga dan memperkuat istiqamah kita. Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Dengan doa yang tulus, kita dapat memohon pertolongan-Nya dalam menjalani istiqamah. Doa adalah senjata yang ampuh dalam perjalanan menuju Allah. Terakhir, kita harus ingat bahwa istiqamah adalah proses yang berkelanjutan. Kita mungkin akan menghadapi rintangan dan kegagalan di sepanjang jalan. Namun, yang terpenting adalah kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus berjuang, bangkit kembali setelah jatuh, dan berupaya menjadi lebih baik. Kesimpulannya, hadits mulia ini mengajarkan kita pentingnya istiqamah dalam Islam. Iman, lisan, tindakan, dan keyakinan yang teguh dalam tauhid adalah komponen-komponen utama dalam menjalani istiqamah. Hidup sebagai seorang Muslim yang istiqamah adalah tantangan, tetapi juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya. Dengan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh, kita dapat meraih istiqamah yang sejati dan mengalami keberkahan dalam kehidupan ini dan di akhirat kelak. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua. (yat) Baca juga :

Read More