Peringatan Hari Jantung Sedunia 2025, Sejarah hingga Cara Memperingati

Jakarta – 1miliarsantri.net : Penyakit jantung masih menempati penyebab kematian tertinggi di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Untuk diketahui, penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Dikutip dari situs ayosehat.kemkes.go.id, penyakit jantung merujuk pada kondisi yang mempengaruhi fungsi normal jantung yang berkaitan dengan kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif sehingga menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah serta berpotensi menjadi ancaman yang serius bagi Kesehatan. Faktor Penyebab Penyakit Jantung? Penyebab penyakit jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut: Banyaknya kasus kematian global akibat penyakit jantung, melatarbelakangi Federasi Jantung Dunia (WHF) untuk meningkatkan kesadaran serta memberikan edukasi pada masyarakat tentang pencegahan dan mempromosikan gaya hidup sehat melalui peringatan Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September. Peringatan ini menjadi wadah untuk membuka wawasan dan pemahaman mengenai betapa vitalnya menjaga kesehatan jantung dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya Hari Jantung Sedunia juga terletak pada perannya sebagai pengingat bagi masyarakat akan urgensi menjaga kesehatan jantung. Dalam menyikapi fakta ini, maka penting bagi setiap individu untuk mengambil tindakan pencegahan. Beberapa langkah untuk menjaga kesehatan jantung meliputi mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan mengontrol tekanan darah serta kolesterol. Baca juga: BI Jaga Momentum, Bunga Acuan Diturunkan Bertahap dari 5 hingga 4,75 Persen Hari Jantung Sedunia 2025 Peringatan Hari Jantung Sedunia pertama kali digelar pada tahun 2000 oleh Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation). Sejak itu, setiap tahun, tema berbeda diusung untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan jantung. Peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 mengangkat tema “Jangan Lewatkan Detak Jantung” (Don’t Miss A Beat), yang bermakna mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan kesehatan jantung serta mengambil tindakan nyata dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Tidak hanya itu, peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 ini juga sebagai bentuk kewaspadaan dini dalam mendeteksi masalah jantung sedini mungkin sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan preventif seperti melakukan gaya hidup sehat serta melakukan tindakan positif untuk menjaga kesehatan jantung. Cara Memperingati Hari Jantung Sedunia Pada Hari Jantung Sedunia, berbagai organisasi kesehatan dan rumah sakit menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, kampanye kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan jantung. Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan adalah untuk membantu masyarakat memantau kondisi jantung mereka serta mengambil langkah-langkah pencegahan jika diperlukan. Oleh karena itu, mari manfaatkan peringatan Hari Jantung Sedunia untuk memperbaiki pola hidup, menjaga kesehatan jantung, dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan diri sendiri dan masyarakat pada umumnya. Selamat Hari Jantung Sedunia 2025! Semoga peringatan ini membawa dampak positif dalam upaya menjaga kesehatan jantung dan mengurangi angka penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Baca juga: Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia dalam Persaingan Global Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Editor: Glancy Verona Ilustrasi by AI

Read More

Yaman Sukses Serang Israel, Bom Jatuh Tepat Di Jantung Pelabuhan Kota Eliat

Pertahanan Israel Iron Dome kembali jebol oleh serangan Drone Houthi dari Yaman Eliat, Israel -1miliarsantri.net: Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan yang diklaim oleh kelompok Houthi di Yaman berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel. Sebuah drone bermuatan bahan peledak dilaporkan jatuh di pelabuhan Kota Eilat, wilayah strategis yang terletak di pesisir Laut Merah. Sebuah pesawat tak berawak (drone) yang diluncurkan dari Yaman mengenai kawasan pusat Kota Eilat, Israel, hingga menyebabkan puluhan orang luka dan menimbulkan gangguan operasional di area pelabuhan. Kelompok Houthi di Yaman mengklaim serangan tersebut, sementara Israel menyatakan akan menanggapi insiden ini. Video serangan dipublikasikan oleh channel Telegram PalestinaPost. Insiden ini bukan hanya menimbulkan korban luka, tetapi juga memicu kekhawatiran baru tentang keamanan maritim dan pariwisata di kawasan tersebut. Detik-detik serangan Dikutip dari Reuters, Pada Rabu malam, sebuah drone asal Yaman dilaporkan jatuh di wilayah dekat pelabuhan Eilat—kawasan yang strategis di pesisir Laut Merah. Petugas medis setempat dan layanan darurat melaporkan puluhan korban luka, termasuk beberapa yang berada dalam kondisi serius. Laporan awal menyebutkan sistem pertahanan udara Israel sempat mencoba mencegat tetapi gagal sepenuhnya menghentikan objek tersebut sebelum memasuki area kota. Klaim dan respons Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran drone sebagai bagian dari aksi solidaritas terhadap Palestina dan sebagai balasan atas operasi udara Israel di wilayah Yaman. Pihak Israel mengecam serangan ini dan memperingatkan akan ada respons militer jika ancaman terhadap infrastruktur dan warga negaranya terus berlanjut. Pernyataan resmi dan kecaman internasional mengikuti insiden ini. Serangan Yaman Berdampak Pada Pariwisata Menurut The Guardian, Pelabuhan Eilat—yang juga melayani aktivitas komersial dan wisata—mengalami gangguan sementara. Aktivitas penumpang dan kargo dipengaruhi karena upaya evakuasi dan pemeriksaan keamanan yang meningkat. Kota Eilat, sebagai tujuan wisata, menghadapi kekhawatiran turis dan operator hotel terkait keamanan jangka pendek. Potensi Eskalasi Pemerintah zionis Israel belum merespon serangan tersebut, timbul pertanyaan “Israel akan membalas langsung ke Yaman, atau memilih strategi diplomatik melalui sekutu internasional?” Potensi eskalasi dapat terjadi dengan skenario: Operasi Militer Terbatas: Israel melancarkan serangan udara ke basis Houthi di Yaman, Eskalasi Regional: Konflik meluas dengan melibatkan Iran secara lebih langsung, atau Tekanan Diplomatik: Israel bersama AS mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Houthi.. Serangan drone Houthi ke pelabuhan Kota Eilat menjadi titik balik dalam konflik Timur Tengah. Bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik dan korban luka, tetapi juga memperlihatkan kerentanan Israel terhadap serangan jarak jauh. Peringatan Keras untuk Israel Kerentanan Pertahanan Iron Dome Bagi Israel, serangan ini menjadi peringatan keras bahwa keamanan nasional tidak hanya terancam dari utara (Lebanon) atau barat (Gaza), tetapi juga dari selatan yang selama ini dianggap relatif aman. Dampak terhadap perdagangan, pariwisata, dan keamanan regional diperkirakan masih akan terasa dalam waktu lama. Dengan keterlibatan aktor-aktor besar seperti AS dan Iran, konflik ini berpotensi berkembang menjadi krisis internasional yang lebih serius.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber :  PalestinaPost

Read More

BI Jaga Momentum, Bunga Acuan Diturunkan Bertahap dari 5 hingga 4,75 Persen

Jakarta – 1miliarsantri.net  : Bank Indonesia (BI) terus menunjukkan sikap konsisten dalam menjaga stabilitas moneter sekaligus memberi ruang bagi pertumbuhan ekonomi domestik. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2025, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, “Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap rendah dalam sasaran 2,5±1 persen, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai kapasitas perekonomian.” Sebelum pengumuman RDG, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan BI akan menahan BI Rate pada level 5,00 persen untuk September 2025, meskipun ada ruang bagi penurunan jika inflasi dan kondisi nilai tukar mendukung. Namun prediksinya tidak terpenuhi, karena BI akhirnya memangkas ke 4,75 persen. Konsistensi Kebijakan Agustus-September Langkah ini diambil setelah inflasi Agustus tercatat hanya 2,31 persen (YoY), relatif terkendali dan masih berada dalam sasaran target BI. Selain itu, nilai tukar rupiah yang bergerak di kisaran Rp 16.200-16.300 per dolar AS dinilai masih stabil meskipun tetap menghadapi tekanan eksternal. Perry menambahkan, pemangkasan bunga ini menjadi sinyal bahwa BI tetap mendukung pertumbuhan dengan tetap menjaga keseimbangan makro. Tidak berhenti di sana, pada RDG September 2025, BI kembali menurunkan bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Perry menyatakan, “Keputusan ini sejalan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan menjaga proyeksi inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen serta mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.” Baca juga: Rupiah Menguat, Apa Dampaknya bagi Dunia Usaha di Indonesia? Dampak ke Masyarakat dan Prospek ke Depan Pemangkasan bertahap ini memberi dampak langsung ke masyarakat. Bagi rumah tangga, penurunan bunga acuan bisa mengurangi beban cicilan kredit berbunga mengambang, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pinjaman konsumtif. Sementara bagi pelaku usaha, terutama UMKM, bunga kredit yang lebih rendah dapat memperingan biaya modal kerja sekaligus mendorong ekspansi usaha. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, menyatakan, “Kita terus mencermati ruang penurunan BI rate lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi, tetap memperhatikan prakiraan inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar, serta kapasitas perekonomian yang masih bisa didorong lebih tinggi lagi.” Pernyataan ini menegaskan bahwa kebijakan moneter BI tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga strategis untuk memberi kepastian arah ekonomi. Namun, BI tetap menyadari tantangan yang ada. Transmisi penurunan suku bunga ke bunga kredit perbankan biasanya membutuhkan waktu, sehingga manfaatnya baru akan dirasakan secara bertahap oleh masyarakat. Selain itu, risiko global, seperti arah kebijakan moneter Amerika Serikat, perlambatan ekonomi Tiongkok, dan gejolak harga komoditas, bisa memengaruhi stabilitas pasar keuangan domestik. Ke depan, BI berkomitmen menjaga inflasi tetap dalam sasaran, memperkuat ketahanan nilai tukar, serta mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan pemangkasan beruntun dari 5,25 persen pada Juli, menjadi 5,00 persen di Agustus, dan 4,75 persen di September, BI menegaskan strategi berimbang: menjaga stabilitas moneter tanpa mengabaikan kebutuhan mempercepat pertumbuhan. Baca juga: Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia dalam Persaingan Global Penulis: Faruq Ansori Editor: Glancy Verona Foto by AI

Read More
masjid Ghamamah

Masjid Ghamamah Madinah, Tempat Bersejarah yang Memberi Banyak Hikmah!

Surabaya – 1miliarsantri.net: Dalam perjalanan pertama kali menjajaki Masjid Nabawi melalui gate 310, ada satu masjid di sekitar sana  yang berhasil membuat hati terkesima. Langit sore menjelang maghrib ada awan-awan putih berkerumun di kubah masjid Ghamamah. Bahkan banyak merpati yang singgah di kubah, sesekali terbang beriringan menciptakan keindahan di sore itu. Karena baru pertama kali di Madinah, jadi penasaran kenapa Masjid Ghamamah/Al-Musalla (melihat penjelasan di papan sejarah depan masjid) begitu memikat hati. Peristiwa Awan Mendung yang Menjadi Rahmat Nama “Ghamamah” sendiri berarti “awan mendung”. Julukan ini merujuk pada peristiwa istimewa yang dialami Rasulullah ketika melaksanakan shalat Ied di lapangan tempat masjid ini berdiri. Dikisahkan bahwa Rasulullah pernah melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha di Masjid Ghamamah. Saat itu, masyarakat Madinah berkumpul untuk beribadah bersama. Menariknya, ketika beliau memimpin shalat, sebuah awan menaungi sehingga tempat itu tidak terik meski di bawah sinar matahari. Hal ini menjadi isyarat betapa kasih sayang Allah menaungi Nabi dan umatnya. Doa Nabi Meminta Hujan Saat Madinah Paceklik (Shalat Istisqa) Salah satu peristiwa paling terkenal di Masjid Ghamamah adalah ketika Madinah mengalami musim paceklik panjang. Tanah gersang, sumur-sumur mengering, dan hewan ternak mati kekurangan air.  Dalam kondisi sulit itu, Rasulullah berdiri di Masjid Ghamamah dan memanjatkan doa meminta hujan. Doa yang pernah dibacakan Nabi Muhammad ketika memohon turunnya hujan pernah diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah: اللَّهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ Artinya: “ Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati (gersang).” Tak lama setelah beliau menengadahkan tangan, awan mendung berkumpul dan hujan turun dengan derasnya. Masyarakat pun bersujud syukur. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa doa seorang hamba yang ikhlas mampu mendatangkan pertolongan Allah. Nabi bersabda: الدُّعَاءُ سِلاَحُ المُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ “Sesungguhnya doa adalah senjata orang beriman, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (HR. Hakim). Kisah Nabi Muhammad Kecil di Tengah Kekeringan Menariknya, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, Muhammad kecil sudah pernah merasakan pahitnya musim paceklik. Sejarah mencatat, ketika itu kakeknya, Abdul Muthalib membawanya bersama kaum Quraisy untuk berdoa meminta hujan. Doa Abdul Muthalib bersama cucunya terkabul, hujan pun turun setelah sekian lama musim kemarau di Makkah. Kisah ini menunjukkan bahwa sejak kecil, Nabi Muhammad  sudah menjadi sosok yang dihubungkan dengan rahmat Allah. Kehadirannya membawa harapan di tengah kesulitan, sebagaimana hujan yang menghidupkan kembali tanah yang mati. Baca juga: Sejarah Jilbab Dalam Peradaban Pra-Islam Hikmah Peristiwa di Masjid Ghamamah Dari peristiwa ini, ada beberapa hal yang bisa ambil pelajaran sebagai hikmah, seperti: 1. Allah mendengar dan mengabulkan setiap doa di waktu yang tepat Peristiwa di Masjid Ghamamah menegaskan bahwa doa bukan sekadar ucapan, melainkan pengakuan atas kuasa Allah. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an Al-Baqarah 186: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Kisah doa hujan ini membuktikan bahwa doa adalah senjata mukmin, bahkan di saat situasi terlihat mustahil. 2. Kesabaran menanti pertolongan Allah Musim paceklik sering membuat manusia putus asa. Namun, Rasulullah menunjukkan kesabaran hingga pertolongan Allah datang di waktu terbaik. Allah berfirman: فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَࣖ Artinya:  “Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad)! Sesungguhnya janji Allah itu benar. Jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu membuat engkau bersedih. (QS. Ar-Rum: 60) Dari peristiwa ini, kita bisa belajar bahwa pertolongan Allah bukan terlambat, tetapi selalu datang pada saat yang paling tepat. Baca juga: Sejarah Perjuangan Islam Melawan Penjajah di Indonesia: Sejarah yang Terlupakan Wisata Religi yang Memberikan Energi Hati Mengunjungi Masjid Ghamamah Madinah bukan sekadar wisata religi, melainkan perjalanan hati. Saat melangkah di masjid ini, bayangkan Rasulullah berdiri dengan penuh harap lalu Allah kabulkan doanya dengan turunnya hujan. Kisah ini mengajarkan bahwa doa, kesabaran, dan rahmat Allah adalah kunci menghadapi hidup. Seperti hujan yang menyapa bumi yang haus, doa pun mampu menghidupkan kembali hati yang kering. Penulis : Iftitah Rahmawati Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More
demo

Ada Demo di Zaman Nabi? Ternyata Begini Cara Menyampaikan Aspirasi yang Tepat Tanpa Anarkis!

Surabaya – 1miliarsantri.net: Pertengahan Agustus dan September telah terjadi demo hampir di seluruh wilayah Indonesia. Semua itu berawal dari demo yang terjadi di Pati lantaran kebijakan kenaikan pajak dan sikap arogan pemimpin daerah. Dalam kehidupan bernegara tak dapat dielakkan akan terjadi pro kontra terhadap kebijakan yang menimbulkan protes atau aspirasi oleh masyarakat. Hal itu pun pernah terjadi di era Nabi Muhammad. Namun bagaimana realitas demo umat Islam terdahulu?. Tidak Ada Demo Massal, Tapi Ada Penyampaian Aspirasi Dalam catatan sejarah, Rasulullah tidak pernah menganjurkan umatnya untuk melakukan demonstrasi massal seperti di era modern. Namun, bukan berarti umat Islam pada masa itu tidak memiliki ruang untuk menyampaikan pendapat. Rasulullah justru memberikan teladan bahwa aspirasi boleh disampaikan, selama dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menimbulkan kerusakan. Misalnya, ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah, sebagian sahabat merasa keberatan dengan isi perjanjian tersebut. Mereka menyampaikan protes dan kebingungan kepada Rasulullah. Meski sempat kecewa, para sahabat akhirnya tunduk pada keputusan beliau. Dari sini terlihat bahwa penyampaian aspirasi di era Nabi lebih berbentuk musyawarah dan dialog langsung, bukan gerakan massa yang menekan dengan keributan. Musyawarah Sebagai Ruang Aspirasi Al-Qur’an sendiri menegaskan pentingnya musyawarah sebagai jalan bermartabat untuk menyampaikan pendapat. Allah  berfirman: وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۚ Artinya: (juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (QS. Asy-Syura: 38). Ayat ini menjadi dasar bahwa sejak masa Nabi, umat Islam memiliki ruang untuk menyampaikan suara dan keberatan. Namun dengan cara musyawarah, bukan dengan tindakan anarkis. Baca juga: Sejarah Alquran Braille di Indonesia Aksi Protes di Era Nabi Muhammad Beberapa peristiwa dalam sejarah Islam menunjukkan bahwa sahabat berani menyampaikan aspirasi mereka, mulai dari peristiwa: Semua ini menunjukkan bahwa protes di era Nabi disampaikan melalui komunikasi langsung, terbuka, dan penuh adab. Pandangan Ulama Tentang Aksi Massa Sejumlah ulama kontemporer menilai bahwa aksi demonstrasi boleh dilakukan selama damai dan tidak melanggar syariat. Syekh Yusuf al-Qaradawi dalam fatwanya menyebutkan bahwa unjuk rasa dapat menjadi sarana amar ma’ruf nahi munkar, asal tidak disertai kerusakan dan kekerasan. Namun, perlu dicatat bahwa teladan Rasulullah  lebih menekankan pada musyawarah dan dialog. Hal ini sejalan dengan hadis: “Agama itu adalah nasihat.” (HR. Muslim). Hadis ini menekankan bahwa kritik dan aspirasi sebaiknya disampaikan dalam bentuk nasihat, bukan kemarahan. Baca juga: Sejarah Perjuangan Islam Melawan Penjajah di Indonesia: Sejarah yang Terlupakan Belajar dari Sejarah Dari sejarah protes muslim di era Nabi, kita bisa belajar bahwa penyampaian aspirasi sudah ada sejak dahulu, meski bentuknya berbeda dengan demonstrasi modern. Rasulullah membuka ruang dialog, mendengarkan sahabat, dan menghargai perbedaan pendapat. Semua dilakukan dengan prinsip musyawarah, adab, dan menjaga persatuan umat. Dengan demikian, jika di zaman sekarang umat Islam ingin menyampaikan aspirasi, teladan Nabi  mengajarkan untuk melakukannya dengan cara damai, beradab, dan tetap menjaga ukhuwah. Semoga informasinya bermanfaat! Penulis : Iftitah Rahmawati Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More

Menyentuh Pasangan Halal Dapat Membatalkan Wudhu? Awas Ibadah Shalat Tidak Sah

Bondowoso – 1miliarsantri : Dalam keseharian, bersentuhan dengan pasangan halal adalah hal yang hampir tidak bisa dihindari. Ada kalanya hanya sekadar bergandengan tangan, menyentuh bahu, atau bahkan tidak sengaja bersentuhan saat beraktivitas bersama. Situasi inilah yang membuat pertanyaan tentang apakah menyentuh pasangan halal akan membatalkan wudhu menjadi penting. Kita tentu tahu bahwa wudhu merupakan syarat utama untuk menunaikan shalat, dan shalat tidak akan sah tanpa wudhu yang benar. Sebab kita tidak ingin ibadah shalat yang dilakukan dengan penuh kesungguhan justru tidak diterima hanya karena kesalahan dalam memahami hukum wudhu. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana hukum Islam memandang hal ini, agar ibadah tetap sah dan hati menjadi lebih tenang Pendapat Ulama tentang Hal yang Membatalkan Wudhu Jika kita bertanya apakah menyentuh pasangan halal membatalkan wudhu, ternyata para ulama memiliki perbedaan pandangan. Tidak ada satu jawaban tunggal yang mutlak, melainkan ada perbedaan ijtihad berdasarkan pemahaman mereka terhadap dalil Al-Qur’an dan hadis. Sebagian ulama berpendapat bahwa menyentuh istri bisa membatalkan wudhu, terutama jika dilakukan dengan syahwat. Pendapat ini banyak merujuk pada ayat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa: 43, yang menyebutkan tentang “lamastumun nisa” (menyentuh perempuan). Ada yang menafsirkan kata itu sebagai bersentuhan fisik, sehingga wudhu batal karenanya. Namun, ada juga ulama yang menafsirkan bahwa maksud ayat tersebut bukan sekadar sentuhan biasa, melainkan hubungan intim. Maka, sentuhan tanpa syahwat tidak otomatis membatalkan wudhu. Inilah kenapa perbedaan pendapat muncul, dan kita sebagai orang awam perlu memahami konteksnya. Kalau kita bayangkan, tentu tidak mungkin dalam rumah tangga kita selalu menghindari sentuhan dengan pasangan. Jadi, wajar kalau kita ingin tahu lebih jauh tentang apakah menyentuh istri membatalkan wudhu. Dalam praktiknya, mayoritas ulama bersepakat bahwa sentuhan dengan syahwat lebih besar kemungkinan membatalkan wudhu. Tapi jika sekadar bersentuhan tanpa niat dan tanpa rasa syahwat, sebagian ulama menyebut wudhu tetap sah. Baca Juga : tips praktis menjaga ibadah shalat Seperti ketika sedang berjalan lalu tanpa sengaja menyentuh tangan istri atau suami, tentu berbeda hukumnya dengan sentuhan yang disertai keintiman. Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa lebih tenang beribadah dengan memahami perbedaan ini. Saat kita dihadapkan pada perbedaan pandangan ulama tentang apakah menyentuh istri membatalkan wudhu, maka yang terbaik adalah mengambil sikap yang membuat hati kita lebih tenang. Jika ragu, kita bisa memperbarui wudhu agar ibadah menjadi lebih khusyuk. Tapi jika sedang dalam kondisi yang sulit, seperti di perjalanan atau dalam keadaan terbatas, maka mengikuti pendapat ulama yang lebih ringan juga diperbolehkan. Baca Juga : 4 Janji Allah untuk Pecinta Shalat Tahajud Islam selalu memberikan kelapangan kepada umatnya, dan tidak pernah bermaksud menyulitkan. Karena itu, memahami hukum seperti ini sebaiknya tidak dijadikan beban, melainkan sebagai bentuk ikhtiar agar ibadah kita tetap terjaga kualitasnya. Dari pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa ulama memiliki perbedaan dalam menjawab pertanyaan apakah menyentuh istri membatalkan wudhu. Sebagian mengatakan batal, terutama jika disertai syahwat, sementara sebagian lain menilai tidak batal kecuali ada hubungan intim. Sebagai umat Islam, kita bisa memilih pendapat yang sesuai dengan keyakinan kita, seraya tetap menjaga kesucian wudhu untuk ibadah. Yang paling penting bukan hanya soal apakah menyentuh istri membatalkan wudhu atau tidak, melainkan bagaimana kita menjaga ibadah agar lebih khusyuk dan bernilai di hadapan Allah. Dengan sikap hati-hati, insyaAllah kita akan lebih tenang dalam beribadah.(**) Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman Foto : Ilustrasi AI

Read More

Drone Peledak Yaman Hantam Kota Eilat-Israel: Puluhan Warga Terluka dan Ketakutan

Serangan drone peledak dari Yaman menghantam kota Eilat-Israel. Puluhan warga terluka, pertahanan Israel dipertanyakan. Apa dampaknya ke depan? Eliat, Israel – 1miliarsantri.net: Militer Yaman membuktikan keseriusannya dalam mendukung perjuangan Palestina, Yaman kembali menyerang wilayah yang dikuasai oleh zionis Israel. Kota Eilat, atau dikenal dalam bahasa Arab sebagai Umm Al-Rashrash, diguncang serangan udara yang mengejutkan. Sebuah drone bersenjata yang diduga berasal dari Yaman meledak di wilayah tersebut, memicu gelombang kepanikan di kalangan penduduk sipil. Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Serangan Mengutip PalestinaPost Rekaman dari kamera pengawas yang beredar di media memperlihatkan momen dramatis saat drone meledak di tengah kota. Ledakan keras tersebut langsung memicu kepanikan warga, dengan suara sirene dan teriakan terdengar jelas dalam rekaman. Lebih dari 50 Warga Terluka, Helikopter Dikerahkan Menurut laporan Zionist Broadcasting Corporation, lebih dari 50 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Mayoritas korban terkena pecahan peluru. Dua helikopter evakuasi medis segera dikerahkan untuk menangani korban dalam kondisi kritis. Serangan Ketiga dalam Dua Minggu, Pemerintah Israel Angkat Bicara Wali Kota Eilat, Eli Lankri, menyampaikan kekhawatiran mendalam atas rentetan serangan yang terjadi. Ia mengungkapkan bahwa Serangan drone Yaman ini adalah serangan ketiga dalam kurun waktu kurang dari dua minggu. “Yaman tampaknya berusaha mengganggu stabilitas dan kehidupan warga di Eilat,” ujarnya. 90 Rudal & 41 Drone Diluncurkan Sejak Maret Media Zionis Times of Israel melaporkan bahwa sejak pertengahan Maret—seiring meningkatnya konflik di Gaza—Yaman telah meluncurkan 90 rudal balistik dan sedikitnya 41 drone ke wilayah Israel. Serangan ini menunjukkan eskalasi konflik yang mengkhawatirkan. Kelemahan Sistem Pertahanan Israel Mulai Terlihat? Dalam analisanya, The Jerusalem Post menyoroti celah besar dalam pertahanan Israel. Serangan dari Yaman disebut mampu menembus sistem pertahanan udara yang selama ini dianggap kuat. “Yaman tampaknya tak terbendung,” tulis laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa solusi jangka panjang hanyalah menghentikan konflik. Serangan drone bersenjata dari Yaman ke kota Eilat menjadi sinyal serius atas melemahnya pertahanan Israel terhadap ancaman jarak jauh. Warga sipil menjadi korban utama dalam konflik yang semakin memanas ini. Jika tidak ada upaya damai yang konkret, serangan serupa bisa terus terjadi dan memperburuk situasi di kawasan tersebut.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : PalestinaPost

Read More
hukum khalwat

Hukum Khalwat Menurut Al Qur’an dan Hadist! Muslim Wajib Paham dan Waspada Diri!

Mayoritas ulama sepakat bahwa khalwat dilarang dalam Islam Bandung – 1Miliarsantri.net – Di tengah kesibukan kerja, studi, hingga hubungan sosial zaman sekarang, isu khalwat (خلوة) atau berduaan antara laki-laki dan perempuan non-mahram sering jadi pertanyaan besar bagi banyak Muslim. Bagaimana sebenarnya pandangan Islam soal hukum khalwat ini? Apa batasannya? Dan bagaimana cara menerapkannya di era digital seperti sekarang? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Artinya, khalwat bukan sekadar soal duduk berdua di ruang tertutup, tapi juga terkait kondisi yang membuka peluang munculnya fitnah atau godaan. Apa Itu Khalwat? Secara bahasa, khalwat berarti menyendiri atau menyepi. Bahkan, dalam makna spiritual, khalwat bisa berarti menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Nabi Muhammad ﷺ sendiri pernah melakukan khalwat di Gua Hira sebelum turunnya wahyu. Nabi Musa ‘alaihis-salam juga melakukan khalwat dengan beribadah dan berdoa, begitu pula Maryam ‘alaihas-salam yang menyendiri untuk beribadah. Namun, ketika konteksnya laki-laki dan perempuan non-mahram, khalwat punya hukum berbeda. Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, maka setanlah yang menjadi orang ketiganya.” (HR. Tirmidzi) Inilah sebabnya ulama menegaskan bahwa berduaan yang benar-benar tertutup, tanpa bisa dilihat atau dimasuki orang lain, sangat berbahaya bagi iman dan bisa membuka jalan dosa. Khalwat di Zaman Sekarang Nah, tantangannya makin besar di era modern. Banyak yang bertanya: Para ulama menjelaskan bahwa khalwat baru terjadi jika: Jadi, ngobrol lewat grup, bertemu di ruang publik, atau berdiskusi di kelas terbuka tidak termasuk khalwat. Tapi tetap, adab Islam harus dijaga dan bicara seperlunya, menundukkan pandangan, dan menjaga batasan. Baca juga: Memasak jadi Ibadah? Yuk Terapin Halal Home Cooking dari Sekarang! Contoh Kasus dari Al-Qur’an Kisah Nabi Yusuf ‘alaihis-salam jadi pelajaran penting. Beliau pernah digoda istri pembesar Mesir yang menutup pintu rapat-rapat. Allah ﷻ abadikan kisah ini dalam Al-Qur’an: ﴿وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۖ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ﴾ “Dan perempuan yang tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya. Ia menutup pintu-pintu rapat-rapat lalu berkata: ‘Marilah mendekat kepadaku.’ Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah! Sesungguhnya tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung.’” (QS. Yusuf: 23) Kisah ini menunjukkan betapa bahayanya khalwat, bahkan untuk seorang nabi sekalipun. Baca juga: Lagi Jalan-jalan? Awas! Jangan Sampai Paspor Ada di Koper Kabin, Ini Alasannya! Khalwat dalam Konteks Modern Untuk bisa terus berjaga-jaga diri, cobalah memahami konteks khalwat yang ada di zaman modern, dan sudah sering terjadi di lingkungan kita sehari-hari: Komunikasi antar lawan jenis sebaiknya seperlunya. Kalau bisa, pilih ruang publik seperti perpustakaan atau kelas terbuka. Banyak lembaga Islam juga memasang pembatas di ruang belajar agar lebih terjaga. Meeting bisa dilakukan di ruang kaca atau tempat umum. Kalau makan siang bersama tim, selama suasana terbuka dan bukan berduaan saja, insyaAllah tidak termasuk khalwat. Komunikasi boleh lewat chat atau video call, tapi sebaiknya ada wali yang di-CC atau ikut memantau. Kalau bertemu, pilih tempat umum seperti restoran atau museum, bukan ruang tertutup. Hati-hati dengan DM, komentar, atau obrolan tanpa tujuan jelas. Tanyakan pada diri sendiri, “perlu nggak aku ngobrol ini?” Kalau sekadar basa-basi, lebih baik ditahan. Khalwat bukan sekadar aturan kaku, tapi bentuk perlindungan Allah untuk menjaga kehormatan dan keselamatan kita. Islam bukan ingin menyulitkan, tapi justru menjaga kita dari fitnah dan dosa yang bisa berawal dari hal kecil. Dengan memahami batasan khalwat lewat Al-Qur’an, Sunnah, dan nasihat para ulama, kita bisa tetap berinteraksi dengan lawan jenis secara sehat, profesional, dan tetap sesuai syariat. Semoga bermanfaat! Penulis : Zeta Zahid Yassa Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi sumber: muslimmatters.org

Read More

Rupiah Menguat, Apa Dampaknya bagi Dunia Usaha di Indonesia?

Bondowoso – 1miliarsantri.net : Penguatan rupiah selalu jadi headline yang bikin pelaku usaha buru-buru ngecek spreadsheet. Nilai tukar yang naik tidak hanya memengaruhi angka-angka di laporan, tapi juga strategi impor, ekspor, pricing, dan arus kas harian perusahaan. Artikel ini mengurai dampak utama penguatan rupiah terhadap berbagai segmen usaha, peluang yang bisa dimaksimalkan, serta langkah praktis yang sebaiknya diambil pelaku bisnis sekarang juga. Dampak Langsung pada Biaya dan Margin Ketika rupiah menguat terhadap dolar dan mata uang asing lain, biaya impor otomatis turun karena perusahaan bisa membeli barang atau bahan baku dengan lebih sedikit rupiah. Untuk importir, ini momen emas untuk memperbaiki margin atau menurunkan harga jual agar lebih kompetitif. Di sisi lain, eksportir menghadapi tekanan margin karena pendapatan dalam dolar dikonversi menjadi rupiah yang lebih sedikit. Sektor manufaktur yang bergantung pada bahan baku impor berpotensi menikmati penurunan biaya produksi, sedangkan perusahaan yang mengandalkan pendapatan ekspor perlu mengevaluasi strategi hedging atau penetapan harga dalam mata uang asing. Untuk bisnis yang punya kontrak jangka panjang, fluktuasi nilai tukar dapat memengaruhi proyeksi cash flow. Oleh karena itu perusahaan perlu mengkalkulasi ulang break-even dan margin operasional sesuai rate terbaru dan mempertimbangkan penyesuaian harga ke pelanggan bila memungkinkan. Baca juga: Digitalisasi Perbankan Indonesia: Masa Depan Transaksi Tanpa Batas Peluang dan Tantangan untuk Segmen Usaha Berbeda Penguatan rupiah menciptakan peluang berbeda berdasarkan model bisnis. Retail dan e-commerce yang menjual produk impor bisa menekan harga promosi dan memperkuat pangsa pasar. UMKM yang menggunakan bahan impor skala kecil juga akan merasakan manfaat langsung dalam biaya produksi. Sektor pariwisata domestik berpotensi mendapat angin segar karena biaya perjalanan internasional jadi relatif lebih mahal bagi turis asing, sehingga permintaan pasar lokal bisa naik. Namun, ada tantangan nyata: investasi asing yang mengandalkan keuntungan konversi valas mungkin menahan ekspansi jika profitabilitas menurun. Perusahaan yang membayar utang dalam valuta asing harus tetap waspada, penguatan rupiah menurunkan beban utang dalam rupiah, tapi jika pendapatan utama dalam mata uang asing, arus kas dan kemampuan bayar bisa terdampak. Secara makro, penguatan rupiah menekan inflasi impor sehingga memberi ruang bagi bank sentral untuk kebijakan moneter yang lebih longgar, namun terlalu kuatnya rupiah bisa menurunkan daya saing ekspor jangka panjang. Langkah Praktis yang Disarankan bagi Pelaku Usaha Perusahaan harus tetap agile, sekalipun rupiah sedang menguat, kondisi bisa berbalik cepat karena faktor global seperti kebijakan The Fed, harga komoditas, atau gejolak geopolitik. Jadi, strategi harus fleksibel dan terukur. Penguatan rupiah bukan sekadar angka di layar itu sinyal untuk merevisi strategi bisnis, mengunci keuntungan, dan menyiapkan mitigasi risiko. Pelaku usaha yang responsif dan memiliki manajemen risiko nilai tukar yang matang akan bisa memetik manfaat sambil menjaga stabilitas operasional. Baca juga: Generasi Z dan Transformasi Gaya Bisnis di Indonesia Penulis: Glancy Verona Editor: Toto Budiman Ilustrasi by AI

Read More

Digitalisasi Perbankan Indonesia: Masa Depan Transaksi Tanpa Batas

Bondowoso – 1miliarsantri.net : Perbankan Indonesia sedang mengalami percepatan transformasi digital yang mengubah cara orang menabung, membayar, dan mengakses kredit. Perpaduan mobile-first, open banking, dan kecerdasan buatan membuat transaksi semakin cepat, aman, dan personal. Artikel ini membahas peluang, tantangan, dan langkah strategis yang perlu diambil bank serta fintech untuk mewujudkan ekosistem finansial tanpa batas yang inklusif. Tren Teknologi dan Pengalaman Nasabah Digital-first menjadi standar baru. Aplikasi mobile dan layanan omnichannel menempatkan kenyamanan pengguna di garis depan dengan proses onboarding cepat, verifikasi biometrik, dan antarmuka yang sederhana. Open banking dan API mempercepat kolaborasi antara bank, merchant, dan penyedia layanan fintech sehingga produk finansial bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna. Di sisi lain, AI dan analitik data memungkinkan rekomendasi produk yang relevan, scoring kredit alternatif untuk UMKM tanpa riwayat kredit, serta otomatisasi layanan pelanggan lewat chatbot yang semakin natural. Pengalaman nasabah yang mulus bukan lagi sekadar fitur tambahan melainkan penentu loyalitas dan pertumbuhan. Baca juga: Generasi Z dan Transformasi Gaya Bisnis di Indonesia Peluang Ekonomi dan Inklusi Keuangan Digitalisasi membuka jalur baru untuk inklusi finansial. Akses layanan perbankan kini menjangkau daerah terpencil lewat aplikasi dan agen digital, sementara produk mikro dan kredit berbasis data alternatif membantu UMKM mendapatkan modal lebih mudah. Kolaborasi bank dengan e-commerce, dompet digital, dan payment gateway menciptakan ekosistem transaksi yang terintegrasi sehingga arus kas usaha kecil lebih stabil dan transparan. Untuk generasi muda digital-native, fitur like budgeting tools, investasi mikro, dan tabungan berfitur membuat layanan perbankan relevan dan menarik. Bank yang mampu menyesuaikan produk dengan segmentasi perilaku pengguna akan meraih pangsa pasar yang lebih besar. Risiko, Kepatuhan, dan Strategi Implementasi Transformasi cepat membawa risiko tersendiri. Ancaman siber semakin canggih sehingga investasi pada keamanan, enkripsi, dan incident response wajib dilakukan. Integrasi sistem legacy harus dilakukan bertahap supaya operasi berjalan lancar tanpa mengganggu layanan nasabah. Regulasi yang dinamis menuntut bank untuk adaptif namun tetap patuh agar inovasi berjalan aman. Untuk mengatasi tantangan ini, bank perlu strategi yang jelas yakni modernisasi infrastruktur dengan pendekatan cloud-hybrid, implementasi API governance untuk kolaborasi aman, serta program literasi digital untuk meningkatkan adopsi di segmen dengan literasi rendah. Metrik yang harus dipantau meliputi waktu pemrosesan transaksi, tingkat adopsi fitur, churn rate, serta rasio kredit macet pada kredit digital. Baca juga: Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia dalam Persaingan Global Strategi praktis yang direkomendasikan meliputi penguatan UX design, penyederhanaan flow onboarding, dan penerapan prinsip least-privilege dalam akses API. Kolaborasi strategis dengan startup fintech mempercepat go-to-market produk baru tanpa beban biaya pengembangan penuh. Selain itu, program edukasi nasabah dan UMKM yang terukur meningkatkan kepercayaan dan penggunaan layanan digital. Khusus untuk UMKM, solusi kredit yang mengandalkan data transaksi digital dan integrasi dengan POS membuat penilaian risiko lebih realistis dan meminimalkan biaya administrasi. Masa depan perbankan di Indonesia adalah ekosistem yang lebih terintegrasi, personal, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Bank yang mengutamakan keamanan sekaligus berani berinovasi akan memimpin era transaksi tanpa batas. Transformasi ini bukan sekadar upgrade teknologi melainkan perubahan budaya organisasi yang menempatkan kebutuhan nasabah di pusat setiap keputusan produk. Penulis: Glancy Verona Editor: Toto Budiman Ilustrasi by AI

Read More