Anak Zaman Sekarang Susah Lepas HP? Yuk Terapkan Pola Parenting Islami di Era Digital
Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Pernah nggak sih kamu ngerasa anak zaman sekarang kayak lahir bareng HP? Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, tangannya nggak pernah jauh dari layar. Main game, nonton YouTube, scroll TikTok, chatting, bahkan belajar pun lewat gadget. Kadang sebagai orang tua, kamu pengen nyuruh berhenti, tapi ujung-ujungnya malah berujung drama dan tangisan.
Masalahnya, teknologi sekarang udah bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari hidup. Dunia anak-anak sekarang memang beda banget dari zaman dulu. Tapi, Islam ternyata punya cara yang bijak banget buat menghadapi perubahan ini. Parenting Islami nggak berarti melarang total, tapi mengajarkan cara mengendalikan, bukan dikendalikan oleh teknologi. Emang gimana sih pola parenting Islami di zaman digital ini? Kita ada tips nih, yuk langsung intip dan terapkan!
1. Mulai dari Teladan, Bukan Teguran
Anak itu peniru yang luar biasa. Apa yang dia lihat setiap hari, itu yang dia tiru. Kalau orang tuanya sibuk main HP, terus berharap anaknya nggak pegang HP, ya itu agak mustahil. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam mendidik dengan teladan. Beliau nggak hanya berkata, tapi juga mencontohkan. Jadi, langkah pertama dalam parenting islami di era digital adalah menjadi role model yang baik bagi anak.
Misalnya seperti hal-hal kecil berikut:
- Taruh HP saat makan bersama.
- Batasi waktu online, terutama di depan anak.
- Ganti waktu scrolling malam dengan baca buku atau ngaji bareng keluarga.
Anak nggak butuh ceramah panjang, mereka butuh panutan yang nyata. Kalau mereka melihat kamu bisa hidup tenang tanpa terus-menerus online, mereka akan belajar hal yang sama.
Baca juga: Ngaji Online vs Ngaji Offline: Mana yang Lebih Efektif untuk Generasi Z Muslim?
2. Ajak Anak Ngobrol, Bukan Ngomel
Kadang orang tua lupa kalau komunikasi dua arah jauh lebih efektif daripada sekadar perintah. Daripada ngomel, coba ajak ngobrol santai. Tanyakan kenapa mereka suka main HP, aplikasi apa yang paling mereka suka, atau siapa influencer favoritnya. Dari situ, kamu bisa paham dunia mereka dan pelan-pelan mengarahkan.
Rasulullah SAW juga selalu berdialog dengan penuh kelembutan. Beliau nggak pernah membentak anak muda, tapi menasihati dengan penuh kasih sayang. Nah, parenting Islami bisa meniru cara ini, menasihati dengan hati, bukan emosi.
3. Manfaatkan Teknologi Sebagai Media Belajar & Dakwah
Kebanyakan anak suka bermain HP karena banyak hal seru di dalamnya. Tapi, bukan berarti semua hal itu buruk. Tugas orang tua adalah mengalihkan perhatian, bukan mematikan rasa ingin tahu sang anak. Ajak anak pakai HP untuk hal positif, seperti:
- Nonton video islami anak-anak.
- Dengerin podcast motivasi remaja Muslim.
- Ikut kelas ngaji atau bahasa Arab online.
- Bikin vlog kecil tentang kegiatan kebaikan.
Dengan begitu, anak akan belajar bahwa teknologi bukan musuh, tapi alat untuk mendekatkan diri pada Allah kalau digunakan dengan niat baik.
4. Ciptakan Zona Tanpa Gadget di Rumah
Salah satu trik efektif agar anak tidak kecanduan HP adalah bikin aturan ringan di rumah, misalnya nggak main HP waktu makan, dan HP disimpan di luar kamar sebelum tidur. Ada satu hari dalam seminggu tanpa gadget, misalnya “Jumat Offline”.
Kegiatan offline bisa diganti dengan hal-hal seru kayak masak bareng, piknik kecil, atau main board game keluarga. Tujuannya bukan melarang, tapi ngajak anak ngerasain bahwa kebahagiaan sejati bukan dari layar.
5. Doakan dan Dukung, Bukan Bandingkan
Kadang, tanpa sadar, orang tua suka bilang “Lihat tuh anak si A, nggak kecanduan HP kayak kamu.” Padahal, perbandingan justru bikin anak ngerasa kecil dan nggak merasa dihargai. Parenting Islami menekankan kasih sayang dan doa, bukan perbandingan dan tekanan.
Setiap malam, luangkan waktu sebentar buat mendoakan anak. Doa orang tua adalah senjata paling kuat. Nggak selalu langsung kelihatan hasilnya, tapi pasti bekerja.
Baca juga: Hukuman Apa yang Pantas Bagi Pelaku Koruptor Dalam Pandangan Islam
6. Bangun Kegiatan Dunia Nyata yang Menyenangkan
Anak-anak suka dunia digital karena dunia nyata seringkali membosankan. Maka, tugas orang tua adalah membuat dunia nyata jadi lebih seru, misalnya:
- Ajak anak ikut kegiatan sosial.
- Libatkan mereka dalam masak atau berkebun.
- Ajak ikut kajian anak muda yang interaktif.
Ketika mereka merasa hidup di dunia nyata juga menyenangkan, ketergantungan pada layar akan berkurang dengan sendirinya.
7. Bimbing, Bukan Menghakimi
Ingat, dunia digital juga tempat anak mencari identitas dan ekspresi diri. Jangan langsung menghakimi kalau mereka posting foto atau nonton hal tertentu. Arahkan dengan sabar. Tunjukkan bahwa menjadi Muslim di dunia digital itu bukan berarti ketinggalan zaman, tapi justru keren, karena mereka tahu batas.
Parenting Islami di era digital bukan berarti menjauh dari teknologi, tapi mengajarkan anak bagaimana hidup seimbang dengan teknologi. Islam mengajarkan wasathiyah (moderasi), dan itu berlaku juga di dunia digital.
Anak-anak kita nggak butuh larangan tanpa alasan, tapi butuh bimbingan dengan cinta. Dengan keteladanan, komunikasi, dan doa, insyaallah mereka bisa tumbuh jadi generasi yang cerdas digital tapi tetap kuat imannya.
Penulis : Vicky Vadila Muhti
Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh
Sumber foto: Ilustrasi
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

