Masjid Al Muharram Brajan Yogyakarta, Pelopor Gerakan Sedekah Sampah

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Banyak tempat yang selalu memberikan kesempatan kepada jamaah nya untuk bersedekah di Masjid atau Musholla, tapi berbeda dengan Masjid Al Muharram yang menjadikan sampah menjadi salah satu upaya untuk bersedekah sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan sekitar.

Masjid yang berada di Kampung Brajan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, ini telah menginisiasi Gerakan Sedekah Sampah (GSS) sejak 2013 silam. Gerakan ini diinisiasi oleh Ustaz Ananto Isworo, Takmir Masjid Al Muharram tepat pada 1 Ramadhan.

Keprihatinannya mengenai sampah sudah dirasakan Ananto sejak pindah ke Brajan pada 2005 silam. Saat itu, Kampung Brajan dikenal sebagai kampung yang kumuh. Banyak anak jalanan yang menghuni kampung tersebut. Ustad Ananto terkejut mengetahui bahwa ia pindah ke lokasi yang tidak ramah.

“Kampung tempat saya tinggal ini volume sampah nya cukup besar dan tidak terkelola dengan baik. Sebelumnya kalau buang ke kebun dan tanah, ketika hujan ya jadi banjir, ada angin sampah jadi nggak karuan,” terangnya.

Awal mencetuskan program ini tidaklah mudah mengingat kata ‘sedekah’ tidak sebanding dengan ‘sampah’. Warga merasa heran dengan nama program tersebut. Ustad Ananto harus menunjukkan ke orang-orang bahwa semiskin apa pun, mereka tetap bisa bersedekah, yakni dengan memberikan sampah yang bisa didaur ulang ke masjid.

Dana hasil pengumpulan sampah dari gerakan tersebut kemudian dikembalikan lagi ke masyarakat. Ada tiga program yang dikelola dengan menggunakan dana gerakan ini. Pertama, santunan beasiswa pendidikan yatim piatu dan dhuafa. Ini merupakan program yang pertama kali digerakkan melalui dana GSS. Awalnya dari tidak percaya dengan gerakan ini, tetapi ketika mereka merasakan SPP anak-anak mereka dibantu, warga pun mulai ikut membesarkan GSS.

“Target kami waktu itu membebaskan mereka dari persoalan tidak bisa bayar SPP. Sekarang alhamdulillah rata-rata ekonominya sudah membaik, jadi tidak diutamakan lagi, kami cari yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.

Santunan sedekah bagi janda fakir miskin, yaitu Rp 50 ribu-Rp 100 ribu setiap paket selama tiga bulan sekali. Seiring waktu program ini terkadang diselingi dengan bantuan pemerintah maupun swasta. Program santunan kesehatan untuk setiap warga kurang mampu yang opname akan mendapatkan santunan Rp 500 ribu. Melihat manfaat besar dari GSS ini, tidak hanya warga Kampung Brajan maupun remaja masjid yang ikut memilah sampah di masjid. Anak-anak muda dari luar seperti mahasiswa juga kerap ikut serta.

Aktivitas yang hanya dilakukan sendiri oleh Ustad Ananto kemudian bertambah dengan lima remaja masjid. Kini, relawan GSS telah mencapai hampir 50 orang dari murid SD hingga lansia. Proses pemilahan sampah dilakukan setiap Ahad pekan pertama dan ketiga setiap bulannya. Tidak hanya melalui sedekah sampah, Ustaz Ananto juga mendorong agar Masjid Al Muharram sebagai eco masjid dengan membuat bangunan ramah lingkungan dengan sinar matahari sebagai penerangan utama, memanen air hujan untuk wudhu, menanam banyak pohon, hingga akan memasang panel surya dalam waktu dekat..

Kini, Kampung Brajan menjadi kampung yang bersih dan ramah lingkungan. Ekonomi warganya pun sudah membaik seiring dengan berbagai bantuan yang diberikan melalui sedekah sampah ini. Kiprah Ustad Ananto dalam membesarkan gerakan ini rupanya membuatnya dilirik oleh sejumlah pihak. Pihak Kedubes Norwegia serta berbagai NGO luar pernah beberapa kali mengunjunginya untuk sharing mengenai gerakan lingkungan yang bermula dari masjid ini.

Ustad.Ananto juga pernah ditunjuk menjadi salah satu delegasi Indonesia pada acara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris, Prancis, pada Maret 2020. Prestasinya dalam mengembangkan GSS ini juga telah membuatnya menjadi banyak pembicara seminar serta memberikan pelatihan mengenai sedekah sampah.

Tidak hanya itu, ia bahkan menginspirasi masjid-masjid lainnya untuk mengembangkan program serupa. GSS yang dipelopori oleh Masjid Al Muharram kini menginspirasi terbentuknya Gerakan Sedekah Sampah Indonesia Berbasis Masjid (GRADASI) yang beranggotakan beberapa masjid dari seluruh Indonesia.

“Saya ingin lebih mengembangkan lagi Al Muharram menjadi eco masjid. Insya Allah sebelum Idul Adha kami akan memasang panel surya disponsori oleh Muhammadiyah,” pungkas Ustad Ananto. (yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *