Hitungan Masehi, Tanggal 8 Juni 632 Rasulullah SAW Wafat

Jakarta – 1miliarsantri.net : Secara hitungan masehi, tepat hari ini, 1.391 tahun lalu, umat Islam kehilangan sosok pemimpin yang menjadi panutan untuk selama-lamanya. Baginda Rasulullah Muhammad shallalahu ‘alaihi wassalam (SAW) wafat pada Senin, 8 Juni 632 Masehi (12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah).

Rasulullah SAW lahir di Makkah dari keluarga yang sangat sederhana. Ia menikah dengan seorang janda kaya pada usia 25 tahun dan hidup 15 tahun berikutnya sebagai pedagang biasa.

Rasulullah SAW mendapat wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di sebuah gua di Gunung Hira di utara Makkah pada 610 M. Wahyu-wahyu yang diterimanya kemudian terkumpul menjadi kitab suci Alquran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.

Rasulullah SAW merupakan nabi terakhir sekaligus sebagai nabi penyempurna tradisi Yahudi-Kristen. Baginda mengadopsi teologi agama-agama lebih tua sambil memperkenalkan ajaran baru, yaitu Islam. Ajarannya juga membawa persatuan bagi suku Baduy di Arab.

Pada musim panas 622 M, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah sejauh 200 mil sebelah utara Makkah. Di sana ia diberi kekuatan politik yang cukup besar.

Di Madinah, Rasulullah SAW membangun sebuah pemerintahan teokratis dan mengelola kerajaan yang berkembang dengan sangat pesat. Setelah wafat, Rasulullah SAW diakui sebagai pemimpin yang sangat sukses di seluruh Arab selatan hingga aktif di Kekaisaran Timur, Persia, dan Ethiopia.

Pada perjalanannya, Islam menjadi kepercayaan terbesar yang pernah ada di dunia, yang terbentang dari India ke Timur Tengah dan Afrika Utara serta sampai ke Semenanjung Iberia di Eropa Barat. Penyebaran Islam berlanjut setelah berakhirnya penaklukan di Arab.

Banyak agama di Afrika dan Asia mengadopsi agama tersebut. Saat ini, Islam adalah agama terbesar kedua di dunia.

Rasulullah meninggal di usia 63 tahun. Rasul terakhir bagi umat Islam sekaligus sebagai nabi akhir jaman itu mengembuskan napas terakhirnya di pangkuan istrinya, Aisyah. Nabi Muhammad wafat setelah kesehatannya menurun hingga ia jatuh sakit lebih dari dua pekan.

Aku menyandarkan Rasulullah ke dadaku atau pangkuanku. Beliau meminta bejana untuk dijadikan tempat beliau membuang air kecil. Setelah itu, beliau wafat,” kata Aisyah diriwayatkan dari Humaid bin Mas’adah Al-Bashri yang dikutip dari buku Mengenal Pribadi Agung Nabi Muhammad SAW oleh Imam At-Tirmizi.

Sebelum wafat, Rasulullah SAW jatuh pingsan. Tidak lama kemudian beliau sadar, lalu bertanya, “Apakah waktu sholat telah tiba?” Para sahabat menjawab, “Ya.” Beliau berkata, “Perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan dan perintahkan Abu Bakar untuk bertindak sebagai imam sholat!” Beliau jatuh pingsan lagi.

Sesaat kemudian, beliau sadar dan kembali bersabda, “Perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan dan perintahkan Abu Bakar untuk bertindak sebagai imam!’ Mendengar perintah tersebut Aisyah berkata, “Ayahku orang yang sangat halus perasaannya. Jika menjadi imam, ia akan menangis. Ia bukan orang yang tepat untuk menjadi imam sholat. Alangkah baiknya jika engkau menugaskan orang lain.”

Bilal pun mengumandangkan adzan dan Abu Bakar bertindak sebagai imam sholat. Ketika itu, Rasulullah merasakan sakitnya mulai berkurang. Maka beliau berkata, “Carilah orang yang bisa memapahku!”

Barirah pun datang bersama seorang laki-laki. Dengan dipapah kedua orang itu, Rasulullah keluar rumah.

Ketika Abu Bakar melihat beliau keluar, ia hendak mundur. Tapi Rasulullah memberi isyarat agar Abu Bakar tetap di tempatnya. Abu Bakar pun mengimami sholat hingga selesai.

Setelah itu, Baginda Rasulullah Muhammad shallalahu ‘alaihi wassalam wafat. Diceritakan oleh Nashr bin Ali Al-Jahzhami, setelah itu Umar bin Khattab berkata, “Demi Allah, siapa pun yang mengatakan bahwa Rasulullah telah wafat pasti akan kuhajar ia dengan pedangku ini.”

Kemudian, Abu Bakar yang baru tiba berkata, “Wahai para sahabat, biarkan aku lewat. Mereka pun memberinya jalan. Abu Bakar masuk dan memeluk Rasulullah, menunduk dan menyentuh lengan beliau, kemudian berkata, ‘Sungguh, engkau telah wafat dan mereka pun (akan) mati.”

Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa Al-Anshari, perawakan Rasulullah tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu pendek, kulitnya tidak putih juga tidak kecoklatan. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Allah mengutusnya sebagai Rasul pada usia 40 tahun.

Beliau tinggal di Makkah selama 10 tahun dan di Madinah selama 13 tahun. Allah mewafatkannya pada usia 63 tahu. Pada kepala dan jenggotnya tidak terdapat sampai 20 lembar rambut yang telah berwarna putih.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar As-Shidiq diangkat sebagai khalifah pertama Islam. Setelah itu, Umar memegang tangan Abu Bakar dan membaiatnya. Maka, orang-orang pun ikut membaiatnya dengan baiat yang baik dan indah. (yan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *