Apakah AI itu Haram? Pahami 5 Etika Penggunaan AI dalam Islam

Etika penggunaaan AI
Dengarkan Artikel Ini

Bekasi – 1miliarsantri.net : Perkembangan teknologi AI yang meningkat pesat secara tidak langsung memberikan efek pada berbagai lini kehidupan. Sebelum masuk lebih jauh tentang Etika Penggunaan AI dalam Islam, yuk kita bahas dulu apa itu AI?

AI atau kecerdasan buatan, menggunakan metode-metode yang mengadopsi karakteristik manusia dalam pemrosesan informasi. Tidak hanya itu, AI juga menyuguhkan berbagai informasi yang dapat menyentuh penalaran logis, perhitungan matematis dan berbagai keunggulan yang hampir mendekati logika manusia.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) merupakan kemajuan teknologi yang membuat komputer dapat melakukan tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. AI dirancang sebagai bentuk replikasi aspek-aspek yang dikuasai oleh manusia serta merambah pada berbagai disiplin ilmu seperti filsafat, psikologi, linguistic, sains syaraf serta berbagai bidang lain nya termasuk agama.

Namun, jika ditinjau dari aspek agama, tentu saja AI tetap tidak dapat mengganti peran dan menyamai kecanggihan otak manusia. Meskipun, teknologi komputer memiliki kemampuan seperti berhitung, membuat teks dan lain sebagainya, namun kemampuan tersebut hanya bergantung pada kecerdasan pembuatnya (brainware) serta program-program cerdas yang ada di dalamnya.

Berbeda dengan otak manusia, kinerja otak manusia akan selalu bertambah seiring dengan pengalaman hidup yang didapatkan. Bahkan, Al Quran memiliki pandangan filosofis mengenai proses belajar pada otak manusia, yang mana disebutkan dalam surat al-‘Alaq: 1-5 bahwa perintah pertama Allah adalah untuk belajar, sehingga proses belajar tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan derajat manusia.

Lalu, Bagaimana Pandangan Islam terhadap Perkembangan AI?

Perkembangan AI tentu menjadi salah satu kemajuan teknologi yang didasari oleh keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman.

Pada hal ini, Islam mendukung penuh keaktifan dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) karena secara tidak langsung perkembangan ilmu pengetahun tentu melingkupi berbagai aspek kemajuan dalam hal berpikir kritis dan terbuka terhadap berbagai kebenaran.

Namun, perlu diingat  bahwa AI tidak memiliki kemampuan dalam pertimbangan moral seperti halnya kemampuan manusia. Penggunaan AI tentu memiliki batasan yang harus diperhatikan guna menjaga nilai-nilai yang sudah tertanam sebelumnya, seperti nilai agama Islam.

Penggunaan AI dinilai dapat membuka potensi baru dalam konteks pemahaman agama, terutama agama Islam, seperti misalnya menyediakan alat analisis data canggih yang dapat memahami teks-teks agama seperti hadits (Suleimenov et al., 2019).

Namun, dibalik hal tersebut, penggunaan AI juga dinilai dapat menghadirkan tantangan etika dan resiko kesalahpahaman dalam interpretasi teks agama sehingga hal ini dinilai sangat perlu adanya pengawasan yang ketat serta pedoman etika dalam implementasi teknologi AI tersebut.

Berbicara mengenai etika penggunaan AI, Etika penggunaan AI dalam kehidupan sehari dinilai sangat penting mengingat bahwa teknologi ini dapat memberikan pengaruh bagi banyak aspek kehidupan manusia, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun moral.

Berikut 5 Etika Penggunaan AI dalam Islam:

1. Maslahah (Kemaslahatan Umum)

            Berbagai teknologi yang digunakan dalam Islam, termasuk AI harus digunakan untuk memberikan manfaat bagi Masyarakat, seperti misalnya pengembangan aplikasi AI yang dapat memudahkan akses pada bidang kesehatan, pendidikan, dan ’layanan publik yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

2. Tanggung Jawab (Amanah)

            Tanggung jawab menjadi salah satu nilai penting yang ditekankan dalam ajaran Islam. Bahkan, Amanah menjadi salah satu sifat wajib yang dimiliki oleh Rasulullah. Selain itu dijelaskan juga dalam Al-Qur’an surat Al-anfal ayat 27 yang berbunyi :

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu Mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya”

Oleh sebab itu, penggunaan AI harus dapat dipertanggungjawabkan dampaknya terhadap masyarakat. Salah satu contoh penggunaan AI yang dinilai tidak Amanah seperti misalnya teknologi AI yang digunakan untuk memanipulasi data atau mengawasi individu tanpa izin dan melanggar privasi dari individu tersebut.

3. Keadilan dan Keseimbangan (‘Adl wa Tawazun)

            Penggunaan AI diharapkan tidak hanya bermanfaat hanya untuk segelintir orang namun juga dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi semua golongan masyarakat, tanpa menimbulkan kesenjangan sosial tertentu. Artinya bahwa, AI harus memastikan bahwa tidak ada diskriminasi atau ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu.

4. Transparansi dan Keterbukaan

            Islam tentu sangat menghargai transparansi dan kejujuran dalam berbagai aspek kehidupan. Pada penggunaan AI, penting untuk memahami bagaimana algoritma bekerja, apa saja data yang digunakan serta mengenai Keputusan yang dibuat oleh system tersebut. Pengguna AI dinilai berhak mendapatkan informasi yang jelas dan transparan tentang teknologi yang sedang digunakan.

5. Menghindari Penyalahgunaan Teknologi

            Islam menekankan penting nya untuk tidak melakukan kerusakan atau penyalahgunaan teknologi (fasad). Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56 Allah berfirman

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”

 Artinya bahwa, penggunaan AI harus menghindari segala bentuk penyalahgunaan serta digunakan untuk memfasilitasi kebaikan dan kemajuan, bukan untuk merusak atau memanipulasi orang lain.

Jadi, Apakah AI itu Haram?

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan, bahwa penggunaan AI yang mengedepakan 5 etika dalam ajaran Islam tentu tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Penggunaan AI yang digunakan untuk kemajuan umat manusia serta membawa kebaikan bagi banyak orang dinilai tidak dilarang dalam agama Islam, yang artinya dalam Islam segala hal yang membawa kemaslahatan bagi umat hukum nya tidak haram. (***)

Sumber:

Hakim, F., Fadlillah, A & Rofiq ,M,N.  (2024). Artificial Intellegence (AI) dan Dampaknya Dalam Distors Pendidikan Islam. Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, 13 (1), 129-144.

Herwinsyah. (2024). Kajian Teoritis: Artificial Intelligence (AI) Dalam Pandangan Islam dan Etikanya. Jurnal Salam Istitute Islamic Studies, 1 (1), 24-30

Batubara, Y. (2024). Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Sebagai Strategi Dakwah: Analisis Peluang dan Tantangan. Jurnal Manajemen Dakwah, 6(1), 81-100

Penulis: Gita Rianti D Pratiwi

Foto Ilustrasi AI

Editor : Toto Budiman dan Iffah Faridatul Hasanah


Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Berikan Komentar Anda

Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca