Cicak Masuk Rumah? Ini Pesan Spiritual dari Ustaz Adi Hidayat

Jakarta — 1miliarsantri.net : Banyak orang merasa terganggu dengan kehadiran cicak di rumah mereka. Namun, seorang ulama terkemuka, Ustadz Adi Hidayat, melihat fenomena ini dari sudut pandang yang berbeda. Dalam ceramahnya yang viral di media sosial, beliau mengajak umat Islam untuk memaknai keberadaan cicak sebagai bentuk ujian dan hikmah dari Allah SWT. “Setiap makhluk ciptaan Allah memiliki tujuan,” tukas Ustadz Adi Hidayat. Beliau menjelaskan bahwa kehadiran cicak di rumah bisa dilihat dari tiga perspektif utama. Pertama, cicak bisa menjadi ujian kesabaran bagi penghuni rumah. Allah ingin melihat bagaimana kita mengatasi gangguan kecil ini dengan bijaksana. Cicak bisa menjadi indikator kebersihan rumah. Kehadiran cicak mungkin menandakan ada area yang perlu lebih diperhatikan kebersihannya. Yang ketiga dan mungkin paling menarik, Ustadz Adi menghubungkan keberadaan cicak dengan sejarah para nabi. Beliau menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang dibakar oleh Raja Namrud, di mana cicak disebut-sebut ikut meniup api agar semakin besar. “Inilah mengapa Rasulullah Muhammad SAW menyebut cicak sebagai ‘penjahat kecil’,” lanjut Ustadz Adi. Meski demikian, Ustadz Adi tidak menganjurkan pembunuhan cicak secara sembarangan. Jika cicak mengganggu, lebih baik perbanyak istighfar,” sarannya. Beliau menekankan pentingnya menjaga kebersihan rumah sebagai langkah preventif. “Membunuh cicak bukan hanya mendapat pahala, tapi juga bisa mengusir energi negatif. Jin sering bersemayam di tempat-tempat kotor, yang juga disukai cicak.” tambah Ustaz Adi. Ceramah Ustaz Adi ini mengajak kita untuk melihat masalah sehari-hari dari perspektif spiritual. “Setiap kejadian, sekecil apapun, bisa menjadi sarana kita mendekatkan diri pada Allah,” tutupnya. (yan) Baca juga :

Read More

Anak Bisa Lakukan Amalan untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sebagai anak pastinya ingin terus berbakti kepada kedua orangtua. Rasa ingin membahagiakan orangtua semasa hidupnya, bahkan melakukan amalan untuk orangtua yang sudah meninggal. Tujuan utama dari melakukan amalan tersebut adalah menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi kedua orangtua yang telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda, “Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim: 1631). Dari hadist di atas maka bisa dimaknai bahwa amal-amal tersebut tetap dapat menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi orang yang sudah meninggal, terutama melalui doa dan kebaikan seorang anak yang shalih. Jadi sebagai anak kita tetap bisa berbakti kepada orangtua meskipun keduanya telah meninggal dunia. Yaitu dengan mengirimkan pahala melalui beberapa amalan yang kita lakukan. Berikut ini amalan yang bisa dilakukan: Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orangtua.” (HR Abu Daud: 3528, Tirmidzi: 1358 dan Ibnu Majah: 2290). Yang tidak kalah penting sebaiknya selama masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orangtua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga. Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Bakti pada orangtua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orangtua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9). (yan) Baca juga :

Read More

UAH : Kunci Emas Menjadi Pribadi Istimewa di Hadapan Allah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam sebuah kajian ceramah yang menyentuh hati, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan rahasia menjadi orang penting sekaligus baik di mata Allah SWT. Beliau menekankan pentingnya mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan. UAH memulai ceramahnya dengan menjelaskan makna kata “naba” dalam Al-Quran, yang berarti berita penting. Beliau menghubungkan kata ini dengan peran para nabi sebagai pembawa berita penting dari Allah. “Nabi senyum, senyumnya nabi itu penting. Sehingga ketika kita meniru, kita menjadi orang penting,” ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip dari akun instagramnya, Minggu (13/10/2024). Beliau melanjutkan bahwa setiap aspek kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, baik yang sederhana maupun kompleks, memiliki nilai penting yang patut diteladani. Mulai dari cara berjalan hingga perannya sebagai suami, ayah, pekerja, dan pemimpin. Ustaz Adi kemudian menyoroti perbedaan antara menjadi orang penting dan orang baik. Beliau menjelaskan bahwa pada diri Nabi Muhammad SAW, kedua kualitas ini menyatu dan membentuk konsep “uswah” atau suri teladan. “Memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik,” tegasnya. Dalam ceramahnya, Ustaz Adi juga memberikan beberapa nasihat penting berdasarkan tafsir Surah An-Naba. Beliau mengajak umat Islam untuk selalu mencari informasi yang baik dan penting, serta mempersiapkan diri tidak hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga akhirat. “Jangan hanya menyiapkan kegiatan-kegiatan dan kurikulum duniawi saja. Nanti besok punya rumah kapan, rumahnya seluas apa, kendaraan mau berapa. Itu baru duniawi. Sedangkan capaian kita sampai pulang ke akhirat,” jelasnya. Ustaz Adi menekankan pentingnya membekali diri dengan hal-hal yang penting di mata Allah dan menyiapkan “kurikulum” hidup hingga kembali kepada-Nya. Beliau juga mengingatkan untuk tidak terlalu banyak memperdebatkan hal-hal yang sudah diatur oleh Allah, seperti waktu terjadinya kiamat. “Cukup jalani aturan itu. Jangan banyak diperdebatkan. Seperti orang dulu banyak berdiskusi membahas tentang waktu kiamat. Lupa mempersiapkan menjelang kiamat,” tambahnya. Pesan utama yang disampaikan Ustaz Adi adalah pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan. Beliau mengajak umat Islam untuk tidak hanya fokus pada pencapaian duniawi, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Ceramah ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu memprioritaskan hal-hal yang penting dalam hidup, baik di dunia maupun untuk persiapan di akhirat. (yan) Baca juga :

Read More

Gus Baha Ungkap Kunci Produktivitas Maksimal bagi Profesional Muslim

Rembang — 1miliarsantri.net : Dalam dunia yang semakin kompetitif, banyak orang menghadapi dilema antara memenuhi tuntutan pekerjaan dan melaksanakan kewajiban ibadah. KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, baru-baru ini memberikan pandangan mencerahkan tentang masalah ini dalam sebuah ceramah yang menarik perhatian publik. Gus Baha mengangkat kisah Abdul Qasim Al Junidi, seorang tokoh spiritual yang pernah ditanya tentang pilihan antara bekerja dan sholat berjamaah. Dalam situasi di mana majikan tidak mengizinkan untuk sholat berjamaah, Al Junidi menekankan pentingnya memastikan nafkah untuk keluarga. “Jangan sampai kita mengabaikan tanggung jawab kepada istri dan anak hanya karena berfokus pada ibadah semata,” ungkap Gus Baha, menyoroti perlunya keseimbangan antara kewajiban duniawi dan spiritual. Ia menegaskan bahwa meskipun sholat berjamaah penting, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan tanggung jawab mencari nafkah. Gus Baha menjelaskan lebih lanjut bahwa meskipun sholat berjamaah adalah fardu kifayah, tidak ada yang bisa menggantikan tanggung jawab seseorang untuk memberikan nafkah. “Jangan sampai sholat itu jadi tersangka karena kita mengabaikan pekerjaan,” tegasnya, menekankan pentingnya menyeimbangkan kedua aspek kehidupan ini. Dalam ceramahnya, Gus Baha mengajak umat untuk mencari solusi agar ibadah dan pekerjaan bisa berjalan berdampingan. Ia menyarankan untuk tetap melaksanakan sholat di tempat yang memungkinkan, baik di rumah maupun di tempat kerja, ketika tidak bisa menghadiri sholat berjamaah. “Ibadah itu bukan hanya tentang tempat, tetapi tentang niat dan konsistensi,” ujarnya, mendorong umat untuk tetap berkomitmen pada ibadah tanpa mengabaikan tanggung jawab pekerjaan. Gus Baha juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan tanpa mengorbankan ibadah. Ia mengajak umat untuk menjadikan sholat sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik, bukan sebagai beban “Sholat harus menjadi penyemangat kita dalam menjalani hidup, bukan penghalang,” tegasnya, mengakhiri ceramah dengan harapan agar umat Islam dapat menemukan keseimbangan yang baik antara dunia dan akhirat. Pesan Gus Baha ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk menjalani kehidupan dengan bijak, memahami peran dan tanggung jawab masing-masing, serta mencari keseimbangan antara kewajiban duniawi dan spiritual. (hud) Baca juga :

Read More

Amerika Biang Kerok Perang Gaza dan Lebanon

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Ketua MUI Dr.KH. Anwar Abbas menyatakan, akibat serangan dan tindakan biadab yang dilakukan israel 42 ribu jiwa telah melayang di Gaza Palestina dan sekitar 1.200 orang lainnya di libanon. “Di Gaza palestina ada sekitar 97.303 orang dan di libanon sekitar 9.384 orang. Angka-angka ini tentu akan terus merangkak naik melihat situasi di kedua wilayah tersebut belum juga kunjung kondusif,” terang Kiai Abbas. Dijelaskan, kejadian biadab itu tentu tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan keterlibatan negara-negara sekutu israel seperti amerika serikat, inggeris dan perancis kareba tanpa bantuan keuangan dan senjata dari ketiga negara tersebut terutama Amerika, maka Israel tentu tidak akan bisa berbuat banyak. “Jadi sebenarnya yang menjadi biang kerok utama dari perang Israel Palestina tersebut selain Israel adalah Amerika sebab kalau negara paman sam itu memberhentikan bantuan keuangan dan persenjataannya ke Israel maka tentu negara zionis tersebut sudah akan kehabisan tenaga untuk menghadapi hamas dan hizbullah,” lanjutnya. Jika tanpa bantuan, katanya, Israel akan lebih memilih penyelesaian konflik yang ada secara politik bukan lagi berperang seperti sekarang ini. Oleh karena itu, imbuhnya, cara yang paling efektif untuk penyelesaian konflik Israel Palestina ini menurut Turk al-Faisal seorang pangeran senior Saudi yaitu menekan Amerika serikat supaya menghentikan bantuan senjata dan keuangan kepada Israel. Hal yang sama, katanya, juga disadari oleh Macron Presiden Perancis yang menyatakan keprihatinannya terhadap perang Israel-Palestina yang tidak kunjung usai dengan menyarankan supaya memprioritaskan penyelesaian masalah kembali melalui solusi politik dan menghentikan pengiriman senjata untuk bertempur di Gaza karena penyelesaian lewat perang tampak tidak akan menyelesaikan masalah. Harus diskui, yang namanya rakyat Palestina tidak akan pernah mengenal istilah menyerah dan itu sudah mereka perlihatkan selama 76 tahun dimana rakyat Palestina tanpa mengenal rasa takut dan lelah terus melakukan perlawanan untuk mendapatkan kembali hak-haknya. Oleh karena itu menurut Kiai Abbas, jika dunia ingin perang Israel Palestina ini berakhir maka biang kerok dari bencana kemanusiaan di kawasan tersebut yaitu Amerika, harus dihadapi dan ditekan oleh dunia internasional secara bersama-sama. “Tanpa itu maka konflik antara palestina dan israel tidak akan pernah berakhir,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

Ini Tata Cara Sholat Berjamaah Bagi Muslimah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam sholat, terdapat keutamaan yang berbeda antara lelaki dan perempuan sesuai dengan aturan Islam. Para ulama memiliki pandangan yang berbeda terkait hukum wanita ikut sholat berjamaah di masjid bersama laki-laki. Meski demikian, ulama sepakat melarang wanita melantunkan iqamah saat ada laki-laki dalam jamaah shalat, merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang menyatakan, “Wanita tidak perlu adzan dan iqamat.” Namun, keabsahan hadits tersebut menjadi perdebatan di kalangan ahli hadits, karena tidak mencantumkan perawi atau derajat kekuatannya. Untuk hukum perempuan pergi ke masjid, Mazhab Hanafiyah melarang wanita muda atau perawan untuk pergi ke masjid karena dikhawatirkan dapat menimbulkan fitnah, sementara wanita tua dibolehkan. Mazhab Asy-Syafi’iyah menyatakan wanita cantik dimakruhkan pergi ke masjid, sementara yang tidak menarik seperti wanita tua diperbolehkan asalkan memenuhi syarat tertentu. Berbeda dengan itu, Mazhab Adz-Dzahiriyah lebih menganjurkan wanita ikut shalat berjamaah di masjid untuk mendapatkan pahala 27 derajat dari shalat berjamaah.”Gerakan dan bacaan shalat wanita pada dasarnya sama dengan laki-laki, kecuali jika ada dalil khusus yang mengaturnya,” tulis Ustadzah Aini Aryani L.c, dalam buku Fiqih Sholat Jamaah Wanita. Dalam hal takbiratul ihram, Mazhab Al-Hanafiyah membolehkan wanita mengangkat tangan sebatas puncaknya, sementara dalam Mazhab Al-Hanabilah terdapat dua riwayat: satu tidak menganjurkan mengangkat tangan dan melebarkan lengan, sementara riwayat lain membolehkan wanita mengangkat tangan berdasarkan contoh Ummu Darda’ dan Hafshah binti Sirin. Untuk bacaan shalat, wanita yang mengimami jamaah wanita dianjurkan mengeraskan bacaan pada shalat jahriyah, kecuali ada laki-laki non-mahram yang dapat mendengar, sesuai pendapat Mazhab Asy-Syafi’iyyah. Dalam sholat berjamaah, Islam mengatur agar wanita meninggalkan masjid lebih awal setelah selesai sholat, sementara laki-laki dianjurkan menunggu sejenak sebelum keluar. Menurut Imam az-Zuhri, Rasulullah SAW diam sejenak setelah shalat untuk memberi kesempatan jamaah wanita meninggalkan masjid lebih dahulu agar tidak terlihat oleh jamaah pria. Oleh karena itu, dalam shalat yang diikuti oleh laki-laki dan wanita, para pria disarankan untuk tetap di tempatnya sejenak, sementara wanita segera meninggalkan masjid setelah shalat selesai. Hal ini sesuai dengan hadits dari Ummu Salamah: إِنَّ النِّسَاءَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ كُنَّ إِذَا سَلَّمَ مِنَ المَكْتُوبَةِ قُمْنَ وَثَبَتَ رَسُولُ اللَّهِ وَمَنْ صَلَّى مِنَ الرِّجَالِ مَا شَاءَ اللَّهِ فَإِذَا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ قَامَ الرِّجَالُ “Sesungguhnya para wanita di masa Rasulullah SAW segera berdiri setelah beliau SAW melakukan salam (untuk mengakhiri) shalat fardhu. Dan Rasulullah SAW beserta orang-orang yang shalat dari kaum laki-laki melaksanakan apa yang dikehendaki Allah SWT, maka apabila Rasulullah SAW berdiri, maka berdirilah pulalah mereka.” (HR. Bukhari) Dalam sholat berjamaah, posisi barisan wanita diatur dengan tujuan menjaga kesopanan dan ketertiban. Wanita boleh bermakmum pada imam laki-laki, dengan posisinya di belakang barisan laki-laki. Menurut Mazhab Al-Hanafiyah, Asy-Syafi’iyah, dan Al-Hanabilah, jika semua makmum adalah wanita, mereka harus berada di belakang imam. Jika jamaah terdiri dari laki-laki dan wanita, makmum laki-laki berdiri di belakang imam, sementara wanita berada di belakang mereka. Dalam kasus makmum yang terdiri dari laki-laki, wanita, dan khuntsa (banci), urutan barisan dimulai dari laki-laki dewasa, diikuti anak laki-laki, banci, lalu wanita dewasa dan anak-anak perempuan. Pengaturan ini berdasarkan ajaran Nabi SAW dan bertujuan untuk menjaga kesucian dan kehormatan dalam ibadah shalat berjamaah. Hal ini juga bertujuan agar masing-masing makmum laki-laki dan wanita mendapatkan keutamaan pahala yang lebih besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda: خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا “Sebaik-baik shaf bagi kaum laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Sedangkan sebaik- baik shaf bagi kaum wanita adalah yang paling akhir, dan yang paling buruk adalah shaf yang paling depan.” (HR. Muslim) Dalam shalat berjamaah, wanita dapat bertindak sebagai imam bagi jamaah wanita, dengan aturan yang berbeda tergantung pada jumlah makmum. Jika hanya ada satu makmum, maka makmum tersebut berdiri di samping kanan imam, mirip dengan tata cara shalat berjamaah dua orang laki-laki. Namun, jika imam wanita memimpin lebih dari satu makmum wanita, ia berdiri di tengah-tengah barisan paling depan, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA. Menurut Ibnu Qudamah dari Mazhab Al-Hanabilah, posisi di tengah shaf memberikan tempat yang tertutup bagi imam wanita, meskipun shalatnya tetap sah jika ia berdiri di depan seperti imam laki-laki. (yat) Baca juga :

Read More

Mencari Keadilan ke Pengadilan, Dapatkah Keadilan?

Surabaya — 1miliarsantri.net : Seorang laki-laki di Banyuwangi dijebloskan ke penjara gara-gara mencuri tiga ekor ayam milik tetangganya. Oleh pengadilan di bulan november 2023 yang bersangkutan dijatuhi hukuman 10 bulan penjara. Di Jembrana Pengadilan Negeri Negara telah mengadili seorang oknum polisi yang bertugas di satuan polres Jembrana. karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencurian dua ekor sapi milik warga di desa Berangbang, sang polisi telah dijatuhi hukuman oleh hakim 4 bulan penjara. Pada bulan juli 2024 majelis hakim juga telah mengadili kasus korupsi pembangunan jalan Tol jakarta-cikampek dua (tol layang MBZ). Oleh hakim dari 4 orang terdakwa, ada yang dijatuhi hukuman 3 tahun dan 4 tahun penjara. Dari tiga kasus ini kita melihat masing-masing hakim sudah melaksanakan tugasnya dengan mengadili dan menjatuhkan hukuman terhadap masing-masing pelaku tindak pidana tersebut. Tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa semakin besar nilai material dari tindak pidana yang dilakukannya hukumannya tampak semakin tidak sebanding atau semakin ringan. Dalam kasus pencurian tiga ekor ayam yang nilainya mungkin hanya sekitar Rp.150 ribu hukumannya 10 bulan penjara. Dalam pencurian 2 ekor sapi yang nilainya sekitar Rp.50 juta hukumannya hanya 4 bulan penjara. Dalam kasus korupsi Tol Layang MBZ kerugian negara sekitar Rp 510 milyar dengan pelaku 4 orang atau rata-rata Rp.127,5 Milyar/orang, hukumannya perorang hanya antara 3 dan 4 tahun penjara. Dari tiga kasus ini terlihat, semakin besar nilai yang dia curi atau korup tampak semakin lebih ringan hukumannya. Apalagi kalau kita coba bandingkan dengan kasus penyerobotan lahan negara untuk perkebunan kelapa sawit seluas 37.095 hektare di Riau yang digarap oleh sebuah perusahaan sejak tahun 2003-2022 dimana kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp104,1 triliun yang terdiri dari kerugian keuangan negara senilai Rp 4,9 triliun dan kerugian perekonomian negara sebanyak Rp 99,2 triliun. Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pemilik perusahaan tersebut tahun 2022 telah divonis pidana penjara selama 15 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar dengan subsidair 6 bulan kurungan serta pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp 2,2 triliun dan pembayaran kerugian perekonomian negara sebesar Rp 39 triliun. Dari kasus-kasus di atas muncul pertanyaan apakah dunia peradilan kita sudah bisa berbuat adil terhadap para pelaku tindak pidana tersebut? Para ahli hukum tentu akan berbeda pendapat dalam melihatnya. Tetapi ada kata-kata Bismar Siregar seorang hakim agung (almarhum) yang menarik untuk diperhatikan dimana beliau menyatakan bahwa saya dalam menjatuhkan hukuman selain memperhatikan hal-hal yang seharusnya diperhatikan oleh seorang hakim saya juga kata beliau mempergunakan rasa keadilan (bukan rasa kasihan) dalam menjatuhkan vonis. Jika kata-kata Bismar Siregar ini kita jadikan sebagai tolok ukur dalam menilai dunia peradilan kita saat ini, apakah dunia peradilan kita sudah bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya? Silahkan masing-masing kita untuk menilai dan menjawabnya. (yan) Baca juga :

Read More

Dahsyatnya Doa di Antara Dua Sujud

Jakarta — 1miliarsantri.net : Umat Muslim diseluruh dunia dalam setiap sholat tentunya selalu membaca bacaan seperti di bawah ini: ▪ ROBBIGHFIRLII▪ WARHAMNII▪ WAJBURNII▪ WARFA’NII▪ WARZUQNII▪ WAHDINII▪ WA’AAFINII▪ WA’FUANNII Ketika orang ditanya :“Do’a apakah yang paling sering dibaca oleh orang islam ?”Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu sering do’a itu dibaca, hingga ketika sedang membaca do’a tersebut, banyak antara kita yang tak merasa sedang membaca DOA tersebut. Padahal do’a itu sangatlah hebat, merangkum keperluan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimum 17 kali setiap hari Do’a itu, ialah do’a diantara dua sujud, marilah kita hayati dan fahami maknanya: ROBBIGHFIRLII:Wahai Tuhan ampunilah dosaku, dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridhaan اللّهُ. Dosa adalah kotoran hati yang mem-buat hati gelap, sehingga hati kita merasa berat sekali untuk melakukan kebaikan. WARRHAMNII:Sayangilah diriku, kalau kita disayang اللّه hidup akan terasa tenang, karena dengan kasih sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita. Dengan kasih sayang اللّه nafsu kita akan terbimbing dan terdidik. WAJBURNII:Tutup lah segala kekuranganku, banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dan lainnya. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya. WARFA’NII:Tinggikanlah derajatku, kalau اللّه sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia atau makhluk yang boleh menghinakan kita. WARZUQNII:Berikanlah aku rizky, sebagai hamba اللّهُ kita memerlukan rizky, اللّه mampu mendatangkan rizky dari jalan yang tak disangka dan tidak ternilai banyaknya. WAHDINII:Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan yang benar. Kita bukan hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang di anggap salah. WA’AAFINII:Berikan lah aku kesehatan, apabila kita sehat, kita dapat menambah kebaikan dan manfaat serta kita tidak menjadi beban kepada orang lain. WA’FUANNII:Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan. Dari do’a tersebut Dimulai dan Diakhiri dengan mohon ampunan dari الله sehingga kita benar2 bersih dari dosa. Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca doa tersebut, Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita, menurut logiknya do’a tersebut pasti terkabul dan diterima oleh Allah SWT. “…. Amin …..” Terkadang yang menjadi persoalan, dimana hati dan fikiran kita, ketika kita membaca do’a itu dan kita tidak hafal arti serta maknanya.? Padahal do’a tersebut sangat hebat, dan masih banyak orang sering tergesa-gesa, yang mana sepatutnya perlu toma’ninah dengan menghayatinya betul-betul dan meminta kepada Allah. (yan) Baca juga :

Read More

Dari Preman ke Jalan Tobat, Seruan Menggetarkan Buya Yahya

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dunia preman dan tato, yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kini menjadi sorotan dalam ceramah terbaru Buya Yahya. Melalui kanal YouTube resminya, ulama kharismatik ini mengejutkan publik dengan pesan yang tak terduga, membuka pintu rahmat bagi mereka yang selama ini merasa terpinggirkan. KH Yahya Zainul Ma’arif, yang akrab disapa Buya Yahya, dikenal dengan dakwahnya yang lembut namun mengena. Kali ini, ia menyentuh hati banyak orang dengan pesan yang ditujukan khusus untuk kalangan yang sering dianggap ‘tersesat’. Dengan tegas namun penuh kasih, Buya Yahya mematahkan stigma yang selama ini melekat pada preman dan orang bertato. Ia menegaskan bahwa pintu tobat selalu terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin kembali ke jalan yang benar, tanpa memandang latar belakang atau masa lalu mereka. “Saudaraku yang mungkin merasa jauh dari cahaya, ketahuilah bahwa pintu rahmat Allah selalu terbuka lebar untukmu,” ujar Buya Yahya, menawarkan harapan baru bagi mereka yang ingin bertobat. Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan konsep tobat dalam Islam dengan cara yang mudah dipahami. Ia menekankan bahwa tobat bukan hanya tentang menyesali perbuatan masa lalu, tetapi juga tentang tekad untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Namun, Buya Yahya juga mengakui bahwa jalan tobat bukanlah jalan yang mudah, terutama bagi mereka yang telah lama hidup dalam dunia kejahatan. Ia menggambarkan perjuangan batin yang harus dihadapi oleh mereka yang ingin meninggalkan kehidupan lama mereka. “Meninggalkan kehidupan lama memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi justru di situlah letak keindahannya,” tegasnya, mengakui perjuangan batin yang harus dihadapi. Buya Yahya juga menyerukan pada masyarakat untuk tidak menghakimi, melainkan mendukung mereka yang berusaha bertobat. Ia menekankan pentingnya dukungan dan penerimaan dari lingkungan sekitar dalam proses perubahan seseorang. Ceramah ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah Islam bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Melalui kata-katanya yang menggugah, Buya Yahya telah membuka jalan bagi para preman dan mereka yang merasa terpinggirkan untuk menemukan kembali fitrah mereka sebagai hamba Allah. (yan) Baca juga :

Read More

Manfaat Menghirup Air ke Hidung saat Wudhu

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dr Ade Hashman dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kesehatan Rasulullah menjelaskan, istinsyaq berarti menghirup air ke dalam hidung lalu dibuang kembali. Ini mungkin bukanlah rutinitas yang akrab bagi seluruh orang, seperti halnya mandi menjadi kebiasaan yang dikenal di manapun berada. Namun, orang Islam dari manapun berasal pasti akrab dengan wudhu. Ade mengatakan, istinsyaq pun bisa dilakukan saat berwudhu. Mengutip pernyataan ahli bedah tumor, Dr Bahar Azwar, SP.B.Onk, istinsyaq sangat bermanfaat dilihat dari perspektif medis. Jika terdapat tumor yang tersembunyi di dalam hidung, aliran air di dalam organ tersebut yang menyapu area nasofaring. Dengan demikian, istinsyaq dapat menjadi deteksi dini bagi penderita tumor di daerah nasofaring. Struktur jalan nafas melalui hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Ini juga merupakan wilayah yang terbuka secara langsung dengan dunia luar. Di samping saluran pencernaan, saluran pernapasan merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi banyak penyakit infeksi. Rongga hidung pun sesungguhnya dihuni banyak kuman, seperti streptoccus, pneumonia, neisseria, dan hermophilus sp. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dipastikan menempati 10 besar penyakit yang paling sering menyerang masyarakat. Terlebih lagi, bila mereka sering terpapar polusi dan radikal bebas di lingkungan tempat tinggalnya. “Dengan istinsyaq, maka ada upaya membersihkan selaput dari lendir hidung yang mungkin terkontaminasi oleh udara kotor serta kuman,” kata dr Hashman, menyimpulkan. Fardhu wudhu Pertama, niat saat membasuh wajah. Posisi niat adanya di dalam hati namun harus ditegaskan dengan diiringi rukun yang pertama dari wudhu itu sendiri. Sunnahnya niat itu Aku niat : نويت رفع الحدث ) dilafazkan seperti ucapan mengangkat hadats\”. Kedua, membasuh wajah. Membasuh adalah mengalirkan air ke permukaan kulit dan meratakannya. Ketiga, membasuh kedua tangan sampai siku. Maksudnya sikunya ikut dibasuh juga Keempat, mengusap sebagian kepala. Mengusap berbeda dengan membasuh. Mengusap itu adalah mengusapkan telapak tangan yang basah dengan air ke bagian yang diusap. Minimal ada bagian dari kepala yang basah kena air, walaupun hanya sebagain dari rambut. Tapi bila hanya mengusap pada kerudung saja, wudhu’nya belum sah. Kelima, membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Terakhir, fardhu-fardhu tersebut itu dilakukan secara tertib. Jadi, semisal orang membasuh kaki terlebih dahulu sebelum mengusap kepala, maka membasuh kakinya itu belum sah dan harus diulangi. (yan) Baca juga :

Read More