Siapa Firaunnya Umat Rasulullah SAW?

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dakwah Rasulullah SAW selalu menghadapi pelbagai rintangan dan ancaman dari penguasa musyrik Makkah. Beberapa dari mereka menyerang langsung Nabi Muhammad SAW. Tidak sedikit pula yang menyiksa kaum Muslimin, terutama dari kalangan yang lemah seperti anak-anak, perempuan, dan budak. Di antara mereka adalah seorang pria yang berjulukan “Firaun-nya umat Islam.” Dialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam. Pernah Abu Jahal berseru kepada kaumnya, “Wahai sekalian orang-orang Quraisy! Sesungguhnya Muhammad tidak akan mau berhenti dari mencela agama kita (menyembah berhala), mencaci-maki nenek moyang kita, dan membodoh-bodohkan sesembahan kita. Oleh karena itu, aku benar-benar bersumpah demi Allah. Au besok akan menghadang dia dengan membawa batu terbesar. Kalau dia (Muhammad SAW) bersujud dalam shalatnya di depan Ka’bah, maka aku akan pecahkan kepalanya dengan batu itu!” Fitnah Abu Jahal terhadap Nabi SAW sedemikian besar. Seperti tampak dari sumpahnya, sesungguhnya dia beriman kepada eksistensi Allah SWT. Hanya saja, dia sebagaimana kaum musyrikin umumnya, menganggap penyembahan terhadap Allah mesti diperantarai berhala-berhala. Padahal, syariat tauhid tidak membenarkan hal itu. Kebenciannya terhadap Islam antara lain karena sifat egaliter yang dibawa ajaran tauhid. Semua orang sama kedudukannya di dalam agama Islam. Yang membedakan hanyalah ketakwaan terhadap Allah SWT. Sementara, Abu Jahal menikmati kedudukannya sebagai pemuka Quraisy. Selain itu, toh Abu Jahal sehari-hari menjual berhala kepada penduduk Makkah. Bila sampai Islam tersebar luas, maka orang-orang akan meninggalkan penyembahan terhadap berhala. Jika itu terjadi, siapa lagi yang akan membeli berhala miliknya? Bisnisnya akan gulung tikar. Pernah suatu ketika, Abu Jahal diamanati mengurus seorang anak yatim. Namun, belakangan dia memakan harta si anak itu tanpa persetujuannya. Bahkan, anak yatim ini lantas diusirnya dari rumah. Tidak ada tempat mengadu selain Rasulullah SAW. Maka Nabi SAW bersama anak yatim itu menemui Abu Jahal. Beliau meminta agar harta milik si anak dikembalikan. Abu Jahal tewas dalam kancah Perang Badar pada tahun kedua Hijriah. Keadaannya tetap kafir. Seperti diriwayatkan dalam pelbagai kitab hadits sahih, begitu Rasulullah SAW menerima kabar itu, maka beliau berkata, “Fir’aun umat ini telah terbunuh.” Dalam Perang Badar, pasukan Muslimin berhadapan dengan balatentara kafir Quraisy yang berjumlah lebih banyak. Bagaimanapun, umat Rasulullah SAW ini tak gentar sedikit pun. Saat itu, Abdurrahman bin Auf berdiri di tengah sejumlah pasukan Muslimin. Kemudian, sahabat Nabi SAW ini dihampiri seorang pemuda dari kalangan Anshar. Namanya adalah Mu’adz bin Afra. “Wahai paman, apakah paman mengenal Abu Jahal?” tanya pemuda usia 16 tahun itu. “Ya, kenal. Tetapi, ada keperluan apa kamu dengannya?” “Saya mendengar Abu Jahal selalu memaki-maki Rasulullah SAW selama di Makkah. Demi Allah Yang menguasai diriku. Kalau saya melihatnya (Abu Jahal), tidak akan berpisah sebelum salah satu dari kami mati terlebih dahulu!” tegas Mu’adz. Abdurrahman bin Auf terkesan dengan kata-kata pemuda itu. Tidak lama berselang, datang pemuda lainnya yang juga dari Anshar. Dia merupakan adik dari Mu’adz, yakni Mu’awwidz bin Afra. “Wahai paman, apakah paman tahu Abu Jahal?” tanya Mu’awwidz kepada Abdurrahman. “Ya, dan apa keperluanmu dengannya?” “Saya mendengar Abu Jahal selalu bersikap keras terhadap Rasulullah SAW di Makkah. Demi Allah, saya ingin membunuhnya,” jawab sang adik usia 15 tahun itu. Sekonyong-konyong, Abdurrahman melihat sosok Abu Jahal di kejauhan. Dia dapat memastikan itulah sang musuh Allah, walaupun Abu Jahal saat itu tampil dengan balutan baju besi di seluruh tubuhnya kecuali mata dan sebagian wajah. “Itu Abu Jahal!” seru Abdurrahman bin Auf sambil menunjuk orang yang dimaksud. Seketika, dua pemuda tadi melesat maju, bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya. Padahal, Abu Jahal sedang di atas kuda dan di depannya ada 10 lapis pasukan dengan persenjataan lengkap. Dengan cekatan, Mu’awwidz menerjang pasukan musyrikin itu untuk dapat menebas Abu Jahal. Sebelum akhirnya gugur, dia dapat melukai paha Abu Jahal dengan sayatan yang dalam dan parah. Adapun kakaknya, Mu’adz bin Afra, juga berhasil menyayat dalam paha Abu Jahal. Namun, tebasan pedang ‘Ikrimah bin Abu Jahal (waktu itu belum masuk Islam) nyaris memutus tangan kiri Mu’adz. Untuk sementara, dia pun keluar dari deru pertempuran. Pemuda itu lalu menginjak sisa tangan kirinya dan membuangnya, karena merasa tangan itu mengganggu konsentrasinya mengejar Abu Jahal. Akhirnya, Mu’adz syahid di medan pertempuran, mengikuti adiknya yang lebih dahulu gugur. Bagaimanapun, keduanya amat berjasa. Abu Jahal tidak bisa bertahan lama akibat luka parah pada pahanya; luka yang ditinggalkan kakak-beradik yang telah syahid itu. Meski di ambang maut, Abu Jahal tetap saja menghina kaum Muslimin. Menjelang akhir Perang Badar, Abdullah bin Mas’ud berhasil melumpuhkan Abu Jahal dan memenggal kepala pemuka Quraisy itu. (yan) Baca juga :

Read More

Lima Tips Agar Tidak Lupa Mengingat Allah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Mengajarkan anak untuk selalu mengingat Allah adalah langkah penting dalam membentuk kepribadian mereka yang saleh dan taat. Jadi melalui artikel ini, kita akan membahas beberapa tips bermanfaat yang akan membuat kita tidak lupakan Allah. Dan hal ini bisa diajarkan kepada anak-anak Anda. Kiat-kiat ini juga ditujukan kepada siapapun yang telah terjerumus dalam kehidupan duniawi agar mereka senantiasa terhubung dengan Allah SWT dan senantiasa memfokuskan pikirannya kepada Allah SWT. Berikut lima tips agar Anda dan anak Anda tidak lupa mengingat Allah: Menjaga pelaksanaan shalat wajib tepat waktu merupakan salah satu cara agar kita selalu ingat terhadap Allah SWT. Dalam Alquran, Allah berfirman: Baca Juga : Sayyidina Ali bin Abi Thalib: Balasan Orang yang Bersedekahحَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ Artinya: “Peliharalah semua sholat (fardu) dan salat Wustha. Berdirilah karena Allah (dalam sholat) dengan khusyuk. (QS Al-Baqarah [2]:238) Teruslah membaca doa-doa dzikir di pagi hari dan di petang hari sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Anda juga bisa mengajarkan kepada anak Anda untuk melakukannya juga. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: Rasulullah SAW biasa mengucapkan doa di pagi hari: اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ Artinya: “Ya Allah, dengan pertolongan-Mu kami menjalani waktu pagi dan sore, dan dengan pertolongan-Mu kami hidup dan mati, dan kepada- Mu tempat kami kembali.” Di sore hari beliau akan berdoa: اللَّهُمَّ بِكَ أمْسَيْنا، وَبِكَ نَحْيا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ Artinya: “Ya Allah, karena Engkau kami mengalami waktu petang dan karena Engkau kami hidup dan mati, dan kepada-Mu juga kami akan kembali”. Teruslah membaca Alquran minimal 10 ayat setiap malam. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash, Nabi SAW bersabda: مَن قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ فِي لَيلَةٍ لَم يُكتَبْ مِنَ الغَافِلِينَ Artinya: “Barangsiapa membaca sepuluh ayat pada malam hari, maka dia tidak termasuk orang-orang yang lalai.” Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang tidak terhitung. Allah SWT berfirman: فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah [2]:152) Selalu ingat akhiratmu dan bahwa suatu hari nanti kamu akan meninggal. Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata: “Rasulullah saw bersabda: ﺃَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﺫِﻛْﺮَ ﻫَﺎﺫِﻡِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺍﺕِ ‏ ﻳَﻌْﻨِﻰ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian” (HR Tirmidzi). (yat) Baca juga :

Read More

Cicak Masuk Rumah? Ini Pesan Spiritual dari Ustaz Adi Hidayat

Jakarta — 1miliarsantri.net : Banyak orang merasa terganggu dengan kehadiran cicak di rumah mereka. Namun, seorang ulama terkemuka, Ustadz Adi Hidayat, melihat fenomena ini dari sudut pandang yang berbeda. Dalam ceramahnya yang viral di media sosial, beliau mengajak umat Islam untuk memaknai keberadaan cicak sebagai bentuk ujian dan hikmah dari Allah SWT. “Setiap makhluk ciptaan Allah memiliki tujuan,” tukas Ustadz Adi Hidayat. Beliau menjelaskan bahwa kehadiran cicak di rumah bisa dilihat dari tiga perspektif utama. Pertama, cicak bisa menjadi ujian kesabaran bagi penghuni rumah. Allah ingin melihat bagaimana kita mengatasi gangguan kecil ini dengan bijaksana. Cicak bisa menjadi indikator kebersihan rumah. Kehadiran cicak mungkin menandakan ada area yang perlu lebih diperhatikan kebersihannya. Yang ketiga dan mungkin paling menarik, Ustadz Adi menghubungkan keberadaan cicak dengan sejarah para nabi. Beliau menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang dibakar oleh Raja Namrud, di mana cicak disebut-sebut ikut meniup api agar semakin besar. “Inilah mengapa Rasulullah Muhammad SAW menyebut cicak sebagai ‘penjahat kecil’,” lanjut Ustadz Adi. Meski demikian, Ustadz Adi tidak menganjurkan pembunuhan cicak secara sembarangan. Jika cicak mengganggu, lebih baik perbanyak istighfar,” sarannya. Beliau menekankan pentingnya menjaga kebersihan rumah sebagai langkah preventif. “Membunuh cicak bukan hanya mendapat pahala, tapi juga bisa mengusir energi negatif. Jin sering bersemayam di tempat-tempat kotor, yang juga disukai cicak.” tambah Ustaz Adi. Ceramah Ustaz Adi ini mengajak kita untuk melihat masalah sehari-hari dari perspektif spiritual. “Setiap kejadian, sekecil apapun, bisa menjadi sarana kita mendekatkan diri pada Allah,” tutupnya. (yan) Baca juga :

Read More

Anak Bisa Lakukan Amalan untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sebagai anak pastinya ingin terus berbakti kepada kedua orangtua. Rasa ingin membahagiakan orangtua semasa hidupnya, bahkan melakukan amalan untuk orangtua yang sudah meninggal. Tujuan utama dari melakukan amalan tersebut adalah menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi kedua orangtua yang telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda, “Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim: 1631). Dari hadist di atas maka bisa dimaknai bahwa amal-amal tersebut tetap dapat menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi orang yang sudah meninggal, terutama melalui doa dan kebaikan seorang anak yang shalih. Jadi sebagai anak kita tetap bisa berbakti kepada orangtua meskipun keduanya telah meninggal dunia. Yaitu dengan mengirimkan pahala melalui beberapa amalan yang kita lakukan. Berikut ini amalan yang bisa dilakukan: Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orangtua.” (HR Abu Daud: 3528, Tirmidzi: 1358 dan Ibnu Majah: 2290). Yang tidak kalah penting sebaiknya selama masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orangtua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga. Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Bakti pada orangtua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orangtua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9). (yan) Baca juga :

Read More

UAH : Kunci Emas Menjadi Pribadi Istimewa di Hadapan Allah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dalam sebuah kajian ceramah yang menyentuh hati, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan rahasia menjadi orang penting sekaligus baik di mata Allah SWT. Beliau menekankan pentingnya mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan. UAH memulai ceramahnya dengan menjelaskan makna kata “naba” dalam Al-Quran, yang berarti berita penting. Beliau menghubungkan kata ini dengan peran para nabi sebagai pembawa berita penting dari Allah. “Nabi senyum, senyumnya nabi itu penting. Sehingga ketika kita meniru, kita menjadi orang penting,” ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip dari akun instagramnya, Minggu (13/10/2024). Beliau melanjutkan bahwa setiap aspek kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, baik yang sederhana maupun kompleks, memiliki nilai penting yang patut diteladani. Mulai dari cara berjalan hingga perannya sebagai suami, ayah, pekerja, dan pemimpin. Ustaz Adi kemudian menyoroti perbedaan antara menjadi orang penting dan orang baik. Beliau menjelaskan bahwa pada diri Nabi Muhammad SAW, kedua kualitas ini menyatu dan membentuk konsep “uswah” atau suri teladan. “Memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik,” tegasnya. Dalam ceramahnya, Ustaz Adi juga memberikan beberapa nasihat penting berdasarkan tafsir Surah An-Naba. Beliau mengajak umat Islam untuk selalu mencari informasi yang baik dan penting, serta mempersiapkan diri tidak hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga akhirat. “Jangan hanya menyiapkan kegiatan-kegiatan dan kurikulum duniawi saja. Nanti besok punya rumah kapan, rumahnya seluas apa, kendaraan mau berapa. Itu baru duniawi. Sedangkan capaian kita sampai pulang ke akhirat,” jelasnya. Ustaz Adi menekankan pentingnya membekali diri dengan hal-hal yang penting di mata Allah dan menyiapkan “kurikulum” hidup hingga kembali kepada-Nya. Beliau juga mengingatkan untuk tidak terlalu banyak memperdebatkan hal-hal yang sudah diatur oleh Allah, seperti waktu terjadinya kiamat. “Cukup jalani aturan itu. Jangan banyak diperdebatkan. Seperti orang dulu banyak berdiskusi membahas tentang waktu kiamat. Lupa mempersiapkan menjelang kiamat,” tambahnya. Pesan utama yang disampaikan Ustaz Adi adalah pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan. Beliau mengajak umat Islam untuk tidak hanya fokus pada pencapaian duniawi, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Ceramah ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu memprioritaskan hal-hal yang penting dalam hidup, baik di dunia maupun untuk persiapan di akhirat. (yan) Baca juga :

Read More

Gus Baha Ungkap Kunci Produktivitas Maksimal bagi Profesional Muslim

Rembang — 1miliarsantri.net : Dalam dunia yang semakin kompetitif, banyak orang menghadapi dilema antara memenuhi tuntutan pekerjaan dan melaksanakan kewajiban ibadah. KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, baru-baru ini memberikan pandangan mencerahkan tentang masalah ini dalam sebuah ceramah yang menarik perhatian publik. Gus Baha mengangkat kisah Abdul Qasim Al Junidi, seorang tokoh spiritual yang pernah ditanya tentang pilihan antara bekerja dan sholat berjamaah. Dalam situasi di mana majikan tidak mengizinkan untuk sholat berjamaah, Al Junidi menekankan pentingnya memastikan nafkah untuk keluarga. “Jangan sampai kita mengabaikan tanggung jawab kepada istri dan anak hanya karena berfokus pada ibadah semata,” ungkap Gus Baha, menyoroti perlunya keseimbangan antara kewajiban duniawi dan spiritual. Ia menegaskan bahwa meskipun sholat berjamaah penting, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan tanggung jawab mencari nafkah. Gus Baha menjelaskan lebih lanjut bahwa meskipun sholat berjamaah adalah fardu kifayah, tidak ada yang bisa menggantikan tanggung jawab seseorang untuk memberikan nafkah. “Jangan sampai sholat itu jadi tersangka karena kita mengabaikan pekerjaan,” tegasnya, menekankan pentingnya menyeimbangkan kedua aspek kehidupan ini. Dalam ceramahnya, Gus Baha mengajak umat untuk mencari solusi agar ibadah dan pekerjaan bisa berjalan berdampingan. Ia menyarankan untuk tetap melaksanakan sholat di tempat yang memungkinkan, baik di rumah maupun di tempat kerja, ketika tidak bisa menghadiri sholat berjamaah. “Ibadah itu bukan hanya tentang tempat, tetapi tentang niat dan konsistensi,” ujarnya, mendorong umat untuk tetap berkomitmen pada ibadah tanpa mengabaikan tanggung jawab pekerjaan. Gus Baha juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan tanpa mengorbankan ibadah. Ia mengajak umat untuk menjadikan sholat sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik, bukan sebagai beban “Sholat harus menjadi penyemangat kita dalam menjalani hidup, bukan penghalang,” tegasnya, mengakhiri ceramah dengan harapan agar umat Islam dapat menemukan keseimbangan yang baik antara dunia dan akhirat. Pesan Gus Baha ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk menjalani kehidupan dengan bijak, memahami peran dan tanggung jawab masing-masing, serta mencari keseimbangan antara kewajiban duniawi dan spiritual. (hud) Baca juga :

Read More

Amerika Biang Kerok Perang Gaza dan Lebanon

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Ketua MUI Dr.KH. Anwar Abbas menyatakan, akibat serangan dan tindakan biadab yang dilakukan israel 42 ribu jiwa telah melayang di Gaza Palestina dan sekitar 1.200 orang lainnya di libanon. “Di Gaza palestina ada sekitar 97.303 orang dan di libanon sekitar 9.384 orang. Angka-angka ini tentu akan terus merangkak naik melihat situasi di kedua wilayah tersebut belum juga kunjung kondusif,” terang Kiai Abbas. Dijelaskan, kejadian biadab itu tentu tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan keterlibatan negara-negara sekutu israel seperti amerika serikat, inggeris dan perancis kareba tanpa bantuan keuangan dan senjata dari ketiga negara tersebut terutama Amerika, maka Israel tentu tidak akan bisa berbuat banyak. “Jadi sebenarnya yang menjadi biang kerok utama dari perang Israel Palestina tersebut selain Israel adalah Amerika sebab kalau negara paman sam itu memberhentikan bantuan keuangan dan persenjataannya ke Israel maka tentu negara zionis tersebut sudah akan kehabisan tenaga untuk menghadapi hamas dan hizbullah,” lanjutnya. Jika tanpa bantuan, katanya, Israel akan lebih memilih penyelesaian konflik yang ada secara politik bukan lagi berperang seperti sekarang ini. Oleh karena itu, imbuhnya, cara yang paling efektif untuk penyelesaian konflik Israel Palestina ini menurut Turk al-Faisal seorang pangeran senior Saudi yaitu menekan Amerika serikat supaya menghentikan bantuan senjata dan keuangan kepada Israel. Hal yang sama, katanya, juga disadari oleh Macron Presiden Perancis yang menyatakan keprihatinannya terhadap perang Israel-Palestina yang tidak kunjung usai dengan menyarankan supaya memprioritaskan penyelesaian masalah kembali melalui solusi politik dan menghentikan pengiriman senjata untuk bertempur di Gaza karena penyelesaian lewat perang tampak tidak akan menyelesaikan masalah. Harus diskui, yang namanya rakyat Palestina tidak akan pernah mengenal istilah menyerah dan itu sudah mereka perlihatkan selama 76 tahun dimana rakyat Palestina tanpa mengenal rasa takut dan lelah terus melakukan perlawanan untuk mendapatkan kembali hak-haknya. Oleh karena itu menurut Kiai Abbas, jika dunia ingin perang Israel Palestina ini berakhir maka biang kerok dari bencana kemanusiaan di kawasan tersebut yaitu Amerika, harus dihadapi dan ditekan oleh dunia internasional secara bersama-sama. “Tanpa itu maka konflik antara palestina dan israel tidak akan pernah berakhir,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

Ini Tata Cara Sholat Berjamaah Bagi Muslimah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam sholat, terdapat keutamaan yang berbeda antara lelaki dan perempuan sesuai dengan aturan Islam. Para ulama memiliki pandangan yang berbeda terkait hukum wanita ikut sholat berjamaah di masjid bersama laki-laki. Meski demikian, ulama sepakat melarang wanita melantunkan iqamah saat ada laki-laki dalam jamaah shalat, merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang menyatakan, “Wanita tidak perlu adzan dan iqamat.” Namun, keabsahan hadits tersebut menjadi perdebatan di kalangan ahli hadits, karena tidak mencantumkan perawi atau derajat kekuatannya. Untuk hukum perempuan pergi ke masjid, Mazhab Hanafiyah melarang wanita muda atau perawan untuk pergi ke masjid karena dikhawatirkan dapat menimbulkan fitnah, sementara wanita tua dibolehkan. Mazhab Asy-Syafi’iyah menyatakan wanita cantik dimakruhkan pergi ke masjid, sementara yang tidak menarik seperti wanita tua diperbolehkan asalkan memenuhi syarat tertentu. Berbeda dengan itu, Mazhab Adz-Dzahiriyah lebih menganjurkan wanita ikut shalat berjamaah di masjid untuk mendapatkan pahala 27 derajat dari shalat berjamaah.”Gerakan dan bacaan shalat wanita pada dasarnya sama dengan laki-laki, kecuali jika ada dalil khusus yang mengaturnya,” tulis Ustadzah Aini Aryani L.c, dalam buku Fiqih Sholat Jamaah Wanita. Dalam hal takbiratul ihram, Mazhab Al-Hanafiyah membolehkan wanita mengangkat tangan sebatas puncaknya, sementara dalam Mazhab Al-Hanabilah terdapat dua riwayat: satu tidak menganjurkan mengangkat tangan dan melebarkan lengan, sementara riwayat lain membolehkan wanita mengangkat tangan berdasarkan contoh Ummu Darda’ dan Hafshah binti Sirin. Untuk bacaan shalat, wanita yang mengimami jamaah wanita dianjurkan mengeraskan bacaan pada shalat jahriyah, kecuali ada laki-laki non-mahram yang dapat mendengar, sesuai pendapat Mazhab Asy-Syafi’iyyah. Dalam sholat berjamaah, Islam mengatur agar wanita meninggalkan masjid lebih awal setelah selesai sholat, sementara laki-laki dianjurkan menunggu sejenak sebelum keluar. Menurut Imam az-Zuhri, Rasulullah SAW diam sejenak setelah shalat untuk memberi kesempatan jamaah wanita meninggalkan masjid lebih dahulu agar tidak terlihat oleh jamaah pria. Oleh karena itu, dalam shalat yang diikuti oleh laki-laki dan wanita, para pria disarankan untuk tetap di tempatnya sejenak, sementara wanita segera meninggalkan masjid setelah shalat selesai. Hal ini sesuai dengan hadits dari Ummu Salamah: إِنَّ النِّسَاءَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ كُنَّ إِذَا سَلَّمَ مِنَ المَكْتُوبَةِ قُمْنَ وَثَبَتَ رَسُولُ اللَّهِ وَمَنْ صَلَّى مِنَ الرِّجَالِ مَا شَاءَ اللَّهِ فَإِذَا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ قَامَ الرِّجَالُ “Sesungguhnya para wanita di masa Rasulullah SAW segera berdiri setelah beliau SAW melakukan salam (untuk mengakhiri) shalat fardhu. Dan Rasulullah SAW beserta orang-orang yang shalat dari kaum laki-laki melaksanakan apa yang dikehendaki Allah SWT, maka apabila Rasulullah SAW berdiri, maka berdirilah pulalah mereka.” (HR. Bukhari) Dalam sholat berjamaah, posisi barisan wanita diatur dengan tujuan menjaga kesopanan dan ketertiban. Wanita boleh bermakmum pada imam laki-laki, dengan posisinya di belakang barisan laki-laki. Menurut Mazhab Al-Hanafiyah, Asy-Syafi’iyah, dan Al-Hanabilah, jika semua makmum adalah wanita, mereka harus berada di belakang imam. Jika jamaah terdiri dari laki-laki dan wanita, makmum laki-laki berdiri di belakang imam, sementara wanita berada di belakang mereka. Dalam kasus makmum yang terdiri dari laki-laki, wanita, dan khuntsa (banci), urutan barisan dimulai dari laki-laki dewasa, diikuti anak laki-laki, banci, lalu wanita dewasa dan anak-anak perempuan. Pengaturan ini berdasarkan ajaran Nabi SAW dan bertujuan untuk menjaga kesucian dan kehormatan dalam ibadah shalat berjamaah. Hal ini juga bertujuan agar masing-masing makmum laki-laki dan wanita mendapatkan keutamaan pahala yang lebih besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda: خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا “Sebaik-baik shaf bagi kaum laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Sedangkan sebaik- baik shaf bagi kaum wanita adalah yang paling akhir, dan yang paling buruk adalah shaf yang paling depan.” (HR. Muslim) Dalam shalat berjamaah, wanita dapat bertindak sebagai imam bagi jamaah wanita, dengan aturan yang berbeda tergantung pada jumlah makmum. Jika hanya ada satu makmum, maka makmum tersebut berdiri di samping kanan imam, mirip dengan tata cara shalat berjamaah dua orang laki-laki. Namun, jika imam wanita memimpin lebih dari satu makmum wanita, ia berdiri di tengah-tengah barisan paling depan, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA. Menurut Ibnu Qudamah dari Mazhab Al-Hanabilah, posisi di tengah shaf memberikan tempat yang tertutup bagi imam wanita, meskipun shalatnya tetap sah jika ia berdiri di depan seperti imam laki-laki. (yat) Baca juga :

Read More

Mencari Keadilan ke Pengadilan, Dapatkah Keadilan?

Surabaya — 1miliarsantri.net : Seorang laki-laki di Banyuwangi dijebloskan ke penjara gara-gara mencuri tiga ekor ayam milik tetangganya. Oleh pengadilan di bulan november 2023 yang bersangkutan dijatuhi hukuman 10 bulan penjara. Di Jembrana Pengadilan Negeri Negara telah mengadili seorang oknum polisi yang bertugas di satuan polres Jembrana. karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencurian dua ekor sapi milik warga di desa Berangbang, sang polisi telah dijatuhi hukuman oleh hakim 4 bulan penjara. Pada bulan juli 2024 majelis hakim juga telah mengadili kasus korupsi pembangunan jalan Tol jakarta-cikampek dua (tol layang MBZ). Oleh hakim dari 4 orang terdakwa, ada yang dijatuhi hukuman 3 tahun dan 4 tahun penjara. Dari tiga kasus ini kita melihat masing-masing hakim sudah melaksanakan tugasnya dengan mengadili dan menjatuhkan hukuman terhadap masing-masing pelaku tindak pidana tersebut. Tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa semakin besar nilai material dari tindak pidana yang dilakukannya hukumannya tampak semakin tidak sebanding atau semakin ringan. Dalam kasus pencurian tiga ekor ayam yang nilainya mungkin hanya sekitar Rp.150 ribu hukumannya 10 bulan penjara. Dalam pencurian 2 ekor sapi yang nilainya sekitar Rp.50 juta hukumannya hanya 4 bulan penjara. Dalam kasus korupsi Tol Layang MBZ kerugian negara sekitar Rp 510 milyar dengan pelaku 4 orang atau rata-rata Rp.127,5 Milyar/orang, hukumannya perorang hanya antara 3 dan 4 tahun penjara. Dari tiga kasus ini terlihat, semakin besar nilai yang dia curi atau korup tampak semakin lebih ringan hukumannya. Apalagi kalau kita coba bandingkan dengan kasus penyerobotan lahan negara untuk perkebunan kelapa sawit seluas 37.095 hektare di Riau yang digarap oleh sebuah perusahaan sejak tahun 2003-2022 dimana kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp104,1 triliun yang terdiri dari kerugian keuangan negara senilai Rp 4,9 triliun dan kerugian perekonomian negara sebanyak Rp 99,2 triliun. Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pemilik perusahaan tersebut tahun 2022 telah divonis pidana penjara selama 15 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar dengan subsidair 6 bulan kurungan serta pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp 2,2 triliun dan pembayaran kerugian perekonomian negara sebesar Rp 39 triliun. Dari kasus-kasus di atas muncul pertanyaan apakah dunia peradilan kita sudah bisa berbuat adil terhadap para pelaku tindak pidana tersebut? Para ahli hukum tentu akan berbeda pendapat dalam melihatnya. Tetapi ada kata-kata Bismar Siregar seorang hakim agung (almarhum) yang menarik untuk diperhatikan dimana beliau menyatakan bahwa saya dalam menjatuhkan hukuman selain memperhatikan hal-hal yang seharusnya diperhatikan oleh seorang hakim saya juga kata beliau mempergunakan rasa keadilan (bukan rasa kasihan) dalam menjatuhkan vonis. Jika kata-kata Bismar Siregar ini kita jadikan sebagai tolok ukur dalam menilai dunia peradilan kita saat ini, apakah dunia peradilan kita sudah bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya? Silahkan masing-masing kita untuk menilai dan menjawabnya. (yan) Baca juga :

Read More

Dahsyatnya Doa di Antara Dua Sujud

Jakarta — 1miliarsantri.net : Umat Muslim diseluruh dunia dalam setiap sholat tentunya selalu membaca bacaan seperti di bawah ini: ▪ ROBBIGHFIRLII▪ WARHAMNII▪ WAJBURNII▪ WARFA’NII▪ WARZUQNII▪ WAHDINII▪ WA’AAFINII▪ WA’FUANNII Ketika orang ditanya :“Do’a apakah yang paling sering dibaca oleh orang islam ?”Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu sering do’a itu dibaca, hingga ketika sedang membaca do’a tersebut, banyak antara kita yang tak merasa sedang membaca DOA tersebut. Padahal do’a itu sangatlah hebat, merangkum keperluan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimum 17 kali setiap hari Do’a itu, ialah do’a diantara dua sujud, marilah kita hayati dan fahami maknanya: ROBBIGHFIRLII:Wahai Tuhan ampunilah dosaku, dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridhaan اللّهُ. Dosa adalah kotoran hati yang mem-buat hati gelap, sehingga hati kita merasa berat sekali untuk melakukan kebaikan. WARRHAMNII:Sayangilah diriku, kalau kita disayang اللّه hidup akan terasa tenang, karena dengan kasih sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita. Dengan kasih sayang اللّه nafsu kita akan terbimbing dan terdidik. WAJBURNII:Tutup lah segala kekuranganku, banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dan lainnya. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya. WARFA’NII:Tinggikanlah derajatku, kalau اللّه sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia atau makhluk yang boleh menghinakan kita. WARZUQNII:Berikanlah aku rizky, sebagai hamba اللّهُ kita memerlukan rizky, اللّه mampu mendatangkan rizky dari jalan yang tak disangka dan tidak ternilai banyaknya. WAHDINII:Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan yang benar. Kita bukan hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang di anggap salah. WA’AAFINII:Berikan lah aku kesehatan, apabila kita sehat, kita dapat menambah kebaikan dan manfaat serta kita tidak menjadi beban kepada orang lain. WA’FUANNII:Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan. Dari do’a tersebut Dimulai dan Diakhiri dengan mohon ampunan dari الله sehingga kita benar2 bersih dari dosa. Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca doa tersebut, Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita, menurut logiknya do’a tersebut pasti terkabul dan diterima oleh Allah SWT. “…. Amin …..” Terkadang yang menjadi persoalan, dimana hati dan fikiran kita, ketika kita membaca do’a itu dan kita tidak hafal arti serta maknanya.? Padahal do’a tersebut sangat hebat, dan masih banyak orang sering tergesa-gesa, yang mana sepatutnya perlu toma’ninah dengan menghayatinya betul-betul dan meminta kepada Allah. (yan) Baca juga :

Read More